Transcript for:
Pengantar Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi

Upamanya, saya akan memberikan contoh. Kalian makan bakso. Satu mangkok pertama.

Ya, enak banget. Harga bakso berapa sekarang? 15.000. 15.000 untuk satu mangkok bakso, worse karena saya lapar banget.

Dan saya makan, itu saya enjoy the benefit of. makanan bakso nya bikin saya kenang dan saya mau bayar Rp15.000 and then kalau kalian mau dikasih the second bakso tetap bayar Rp15.000 tapi karena aku udah kenyang value nya menjadi lebih turun bener kan Merasa ya, kayak gitu ya. Itu yang disebut marginal utility atau kepuasan tambahan. The first mangkok, wow, worth. Saya mau bayar 15 ribu.

The second mangkok ditawarin, suruh bayar 15 ribu, enggak, gue udah kenyang. Why? Why the second mangkok kalian enggak mau?

Untuk bayar Rp15.000 kalau dibilang, udah gue kasih deh separohnya 50%. Kan sering kan ada di dalam banyak sekali shopping, beli satu, the second one free. Basically kalian dipaksa untuk beli dua. Iya kan? So kalau kalian nggak rasional, kalian bikin, aku beli satu, the second one 50% off.

Kalian dipaksa beli dua, dengan yang kedua harganya 50% off. Do you really need the second one? Belum tentu.

Kecuali kalau kalian, oh beli, bagus juga buat sahabat saya. Tapi kalau kalian untuk diri kalian sendiri needs, wants tadi, kalian mungkin nggak butuh-butuh amat, tapi banyak tuh orang terjebak kayak gitu karena mereka nggak belajar ilmu ekonomi. Mereka pikir, uh untung nih, harga yang nomor 1 100%, yang kedua 50%.

Padahal pakai analogi baso tadi, kalian bilang, udah tak kasih second baso, dan kamu bayar 7500, enggak? Sayang duitnya 7500, aku pakai yang lain. Why you say that?

Karena your marginal utility, itu yang disebut marginal tadi, third principle. Tambahan kepuasan, difference itu, tambahan, perbedaan dari manfaat dibandingkan yang saya harus bayar, cost-nya, itu lebih tinggi cost-nya daripada manfaat. Jadi even kamu dikasih 50% off, kamu nggak mau makan juga bakso itu. Karena buat saya the first bakso itu adalah yang sudah cukup. Ilmu ekonomi nanti kalian akan diajarin bahwa making decision bukan dari absolute baksonya tadi dan harganya 15 tapi additional manfaat versus additional costnya.

Dan dibandingin... karena value nya turun maka dia bilang oke sebagai gimmick saya kasih discount 50% tetep itu menurut saya aku udah kenyang aku udah nggak bisa makan dikasih satu baso aja aku udah mau muntah that is sudah decline even dikasih free kalian nggak mau makan inget ya itu ya That is the easiest way untuk kalian memahami kata-kata margin tadi. Making decision based on margin adalah berdasarkan tambahan mafa. Tapi kalian sudah masuk di fakultas ini, ini adalah sebuah fakultas yang banyak sekali identik dengan sejarah Republik Indonesia.

So I think you better have the feeling that you are among the privileged as well as the chosen one. Kalian itu privileged dan sekalian terpilih gitu ya. Sehingga bisa saya harapkan mulai pada hari pertama kuliah. menyemaikan bibit tidak hanya kebanggaan tapi juga tanggung jawab nah saya diberi tugas sangat sulit hari ini karena saya diminta untuk membuka kuliah perdana dari anak-anak Fakultas Ekonomi Bisnis UI angkatan 2024 and the topic is so so so important kenapa sih kalian harus belajar ekonomi gitu jadi Ya jangan jelas lah bu, masuk fakultas ekonomi gitu. Tapi saya tuh banyak yakin, banyak orang yang masuk fakultas ekonomi keluar tuh kepalanya belum berisi prinsip-prinsip ekonomi di kepalanya gitu.

Jadi this is the most important job saya harus lakukan kepada Anda untuk bisa menyampaikan why you should study economics. Textbooknya kalian yang tadi dari kemarin sore saya sambil pergi ke Bintaro minum kopi dan makan lodeh itu saya baca buku ini lagi. Buku textbook kalian beda dengan buku textbook saya dahulu kala tahun 81. Dan kalian sekarang sudah punya wakil dekan atau PLT dekan yang keren banget. Tadi lulusannya LSC Cambridge luar biasa banget.

Dulu saya zaman saya yang ngajar lulusan Berkeley sih. Ya, gitu ya. Tapi artinya kalian tuh diajar sama orang-orang yang bukan kaleng-kaleng, pakai bahasa sekarang. Artinya those who seriously belajar tentang ekonomi. Jadi saya sekarang harus mengambil tanggung jawab ini dengan sangat serius.

Economics atau ekonomi dalam bahasa Indonesianya. Dalam bahasa Yunani asalnya oikos nomos. Itu adalah bagaimana mengelola rumah tangga, household.

Bu, kalau gitu nggak perlu ilmu dong. Kami tiap hari juga udah lihat di rumah orang tua saya, terutama ibu saya, itu nggak usah belajar ilmu ekonomi, udah bisa meran how the household harus di-manage. Tapi kira-kira itu bedanya tipis. Economics. Mengelola sebuah rumah tangga dari rootnya, asal katanya.

Tapi secara prinsipal sebetulnya sama. Ada kata rumah tangga, which is terdiri dari orang-orang, dan mengelolanya. Why you have to manage? Jadi ada sesuatu yang membutuhkan kenapa harus dikelola.

karena setiap rumah tangga itu butuhnya banyak banget nah saya lihat kalian kalian ikan generasi Z yang mungkin size dari keluarganya kalau saya tanya kamu punya sibling berapa aku suka jalan aku enggak suka berada di depan namanya saya penolak aku Alda satu-dua atau kamu sendirian atau the one and only Alda di rumahnya jadi orang tua dan Alda pasti anak yang ditunggu-tunggu kamu namanya siapa ma? Aiman Bu dua bersaudara Bu dua bersaudara, so you can imagine, satu Alda, Aiman bersaudara, siblingnya hanya satu ya Aiman ya kamu udah pegang handphone kayaknya mau handphone, mau foto ya Aiman ya yaudah, udah, udah, duduk aja sih tuh kamu, begini, biar temen kamu dapet semuanya Ada dapat? Oke, Alda, Aiman. Alda nanti kamu boleh di depan. Saya tanya satu lagi, just three sample.

Kamu namanya siapa? Aku Ropa. Aku dua bersaudara.

Dua bersaudara, so you and the other one. Tuh kan. Ada di sini yang lebih dari dua bersaudara? Banyak.

Kamu berapa bersaudara? Empat. Ada yang di sana berapa?

3, oke. Ada yang 5? 1, 2, 3, 4, 5?

Oke, ternyata masih ada yang 5 ya. Oke. Kamu mau foto?

Sini. Oke. Oke, tunggu tunggu tunggu, jangan lihat fotonya dulu.

Kita masih, mana ada? Ya. Thank you.

Kenapa sih kalau foto terus pada kayak gini? Oke, kenapa household harus dikelola? Ada yang satu anak, dua anak, tiga anak, empat anak, lima anak. Di dalam keluarga kalian punya resources.

Entah orang tuanya double earner atau satu earner, punya pendapatan. Dan setiap bulan selalu ada kebutuhan. Sekarang kamu ada di sini, kalau orang tuanya rumahnya gak deket di sini, maka apakah dikoskan, apakah naik transport. But basically, setiap household, pasti harus membuat keputusan.

Dengan gaji yang ada, resource yang dimiliki, kalau dalam bahasa textbook kalian, resource yang dimiliki, Kalian harus membuat keputusan atau rumah tangga itu harus membuat keputusan. Berapa untuk bayar tuition, berapa untuk belanja tiap hari, berapa untuk bayar internet, berapa untuk bayar listrik, dan sebagainya. Most of the household itu resourcenya atau hampir semuanya, enggak most.

Selalu terbatas, sedangkan kebutuhannya banyak. Kalau negara makin maju, householdnya barangkali relatif kaya, tapi tetap akan membuat keputusan. Resource-nya harus dipakai untuk apa saja.

Negara yang makin miskin, biasanya income householdnya minimal tapi anaknya banyak. Sehingga decision makin complicated. Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu mengelola household.

It's actually about making decision. Makanya saya katakan pada kalian, kamu seneng atau gak seneng sama ilmu ekonomi? I think you should be very thankful dengan ilmu ekonomi.

Karena kamu belajar dari textbook ini how to make decision. Jangan dikira bikin decision itu gampang loh. Iya kan? Aku mau tanya sama kamu, kamu masuk ilmu ekonomi namanya siapa?

Dan kamu masuk ekonomi karena apa? Nama saya Adli Dhani Faulia, alasan saya masuk ekonomi ya. Awalnya kan saya masuk IPA ya, habis itu pas SMA saya mulai belajar lebih jauh gitu, apa sih yang ada di dunia ini. Habis itu saya mulai tertarik sama pelajaran sosial bu.

Nah pas pelajaran sosial karena emang saya dasarnya suka angka lah, jadi makanya itu saya masuk ekonomi. Nadif. Nadif ini ceritanya kayaknya nyontek saya deh.

Serius Nadif, aku dari IPA sama seperti kamu. Siapa yang dari IPA? Ya regardless ya IPA ya, tapi berarti yang IPS nggak merasa nggak itu tapi dan IPS bilang lu kenapa tiba-tiba kepengen jadi IPS. That's the decision that you make. Ya kan?

Itu karena Aldi bilang tadi, oh saya senang angka, tapi aku kayaknya kepengen lihat dunia yang lebih luas. Kalau saya, kamu tahu aku berapa bersaudara? 10 karena kalian udah lihat dari CV saya. I'm the 10 of us ya, saya nomor 7 bayangkan.

Jadi ibu saya dan bapak saya dosen, dan mereka kemudian pasti tiap hari itu melakukan keputusan, decision. Sayangnya bapak ibu saya gak belajar ilmu ekonomi gitu kan. Tapi they are doing the economic thing, yaitu membuat keputusan tiap hari. Tapi sama dengan Naldi. Adif, saya juga lihat.

Ih, kayaknya dunia lebih luas lagi di luar kedokteran dan karena kakak-kakak saya kedokteran dan insinyur, kayaknya... Ada sesuatu yang menarik deh, then I make my decision masuk ekonomi. The one and the only, pertama kali dalam 10 bersaudara. Kemudian adik saya ikut.

Jadi, one decision to make. Kamu belajar ilmu ekonomi, basically kalian akan be trained to make decision. Tapi decision yang kalian lakukan, yang dilatih di dalam textbook ekonomi adalah decision yang rasional. Jadi jangan menggunakan ilmu ekonomi untuk milih pacar saya siapa.

That's emotional and irrational thinking. Nggak bisa sih dijelasin sama ilmu ekonomi, tapi saya bisa sedikit-sedikit menjelaskan gitu. Saya kan pernah bilang pada kalian, pacaran itu sama kayak ilmu ekonomi, supply dan demand.

Kamu terlalu banyak ngasih perhatian, supply-nya terlalu banyak, harga jatuh. Jadi kalian tahu, how to supply so you get the right rice. Jadi perasaan aja bisa ilmu ekonomi.

Basically ilmu ekonomi adalah how you are going to make decision, karena setiap hari manusia itu dihadapkan pada persoalan, bahwa keinginannya banyak banget. Kalau ngomong desire atau want, itu wah unlimited. Apalagi orang yang gak pernah bisa puas, itu unlimited desire.

Kalau need mungkin masih bisa di quantify atau di control. Aku tuh sebenarnya butuh apa sih gitu. Tapi usually kebutuhan atau keinginan selalu banyak banget. Sementara resource itu terbatas. Dan kalian pikir resource bukan hanya masalah uang ya.

Resource di dalamnya adalah termasuk waktu. Time is always limited. 24-7, mau mahasiswa, mau mencik keuangan, mau profesor, lulusan Cambridge, mau lulusan LSC, mau lulusan Universitas ECEC, semuanya sama. 24-7. Dan time is a limited resources.

Keinginan banyak, resource selalu terbatas, then you have to make a choice. Membuat keputusan is the first that you are going to learn di dalam ilmu ekonomi. Bedanya kalau kalian tiap hari membuat keputusan, kalian nggak pakai prinsip, di dalam ilmu ekonomi ini you are going to learn prinsip-prinsip yang sangat penting.

Sangat penting banget. Sangat penting karena dia akan menentukan bagaimana sebuah masyarakat dan perekonomian akan perform. Nah disinilah kita akan dapat prinsip 10 prinsip yang kalian lihat. Mohon maaf ini handphone saya berbunyi dan yang earphone temennya saya. Dirimin aja ya.

Oke. Jadi kalian akan bicara mengenai membuat keputusan dengan prinsip-prinsip to make that decision. Ini adalah ilmu yang luar biasa penting.

Karena kalian nanti akan bisa menerapkan dalam banyak hal. Jadi saya kepengen kalian ya kalau baca Your textbook, menikmati bacaan itu gunakan imajinasi kalian, jangan baca untuk memorizing Baca apalagi dipaksa hanya karena, oh supaya besok kalau saya ditanya sama Bu Menkyu atau Bu SMI, aku bisa jawab Baca dengan menikmati dan berimajinasi. Itulah yang saya lakukan waktu saya masuk Fakultas Ekonomi pertama kali di Universitas Indonesia.

Saya baca textbook dan saya menikmati textbook itu dan saya setiap saat mengimajinasikan. Buku kalian, unfortunately, itu bahasa Inggris dan case-nya Amerika. Tapi it doesn't prevent you untuk berimajinasi mengenai any country termasuk Indonesia. Itu yang akan membuat kalian mendapatkan ilmu sambil kalian enjoying the journey to become anak ekonomi. Dulu anak ekonomi kan selalu dibilang kalau ngomong untung rugi pasti ekonomi gitu kan.

Ya selalu hitung-hitungan. Pokoknya jangan pacaran sama anak ekonomi, dia akan ngitung-ngitung rugi. Pengperasaan tadi aja, perhatian aja pake hitung-hitungan tadi. How to supply the right perhatian to get the right price of perhatian.

Keren ya? Keren banget sih. Menurut aku sih keren. Sampai hari ini aku juga gak anggap itu keren banget sih. Tadinya kan kalian hidupnya ngelundung aja kan?

I just like you try to make something gitu, tapi kemudian oh now it makes sense. Buah kalau tiap hari WA setiap detik, itu bukannya malah di-appreciate, dianggapnya teroris kan? Your price is depleting.

Kamu bukannya kasih perhatian, kamu meneror. Supply yang kelebihan? Sementara demandnya biasa-biasa aja, then you actually prepare untuk harganya jatuh.

That's beautiful. Jadi saya ingin supaya kalian menggunakan imajinasi kalian, dan itu akan membuat kalian belajar dengan lebih semangat, dan itu masuk di kepala dan akan diingat terus. Di dalam buku ini, chapter pertama is about 10 principles. Sebetulnya nggak usah ten-ten amat sih, yang paling penting sebetulnya the first four. Tapi ya sudah, saya ikutin aja apa yang ada dalam buku ini.

Prinsip pertama, semua manusia berhadapan dengan trade-off. Trade-off itu pilihan tadi. Saya mau kasih contohnya trade-off itu yang paling gampang adalah kalian Untuk bisa duduk di sini, kamu giving up your time to do something else.

Bener kan? So there is the opportunity yang hilang. Worse gak kalian di sini?

Worse lah tadi ada yang jam 5 pagi ya. Bener gak? Kamu jam berapa? Jam 6.30.

Kamu namanya siapa? Aldo. Aldo anak berapa dari berapa keluarga?

Dari anak pertama dari dua bersaudara. Tadi yang lima bersaudara mana sih? Kayaknya banyak. Oh kamu lima bersaudara, kamu nomor berapa?

Ya adek aku, mbak saya, anak pertama. Haurah Management dari Jakarta. Aura manajemen adeknya empat, oh makanya dia masuk manajemen supaya bisa mengelola adeknya kayaknya I think that is the right motivation Jadi kalau kalian prinsip pertama trade off Trade off itu adalah is a real thing kalau dihubungkan dengan waktu Kalau kalian duduk disini berarti you give up the same time yang harus bisa digunakan atau bisa dipakai untuk melakukan aktivitas yang lain itu pilihan karena tidak ada manusia bisa di dua tempat pada saat yang sama dulu zaman saya ada lagunya bagus banget jadi kalau kalian punya spotify lihat breath breath is for men could be two places At one time, I'll be with you tomorrow and today. Beside you all the way. Dan aku gak usah jadi menteri keuangan.

Kan gak mungkin. Karena saya harus jadi menteri keuangan, I cannot be with you all the way. Itu adalah menggambarkan trade-off.

Di dalam ilmu ekonomi kalian disadarkan mengenai trade-off itu. Itu yang menyebabkan kalian akan memiliki the beauty of you have to make decision. Itu keren banget.

Karena banyak orang yang limbo aja gak pernah bisa bikin decision gak ke kiri, gak ke kanan, gak ke situ, gak ke sana. Making decision. Karena selalu ada dan harus membuat pilihan.

Dan oleh karena itu prinsip yang kedua adalah, when you make that decision, you give up other decision, other choice maksudnya. Jadi, kalau kalian sudah masuk fakultas ekonomi dan bisnis, mungkin kalian give up. Amu kelihatan. Hai baik-baik saya Aura Aura Aura Aura Aura dan Aura Fa Kenapa sih kalian kayak gitu banget sini aku fotoin Aura Fasama Aura enggak enggak enggak enggak enggak oke sebelah kanan sebelah kanan belum ya karena saya ibunya enggak kelihatan Hai Ibu ini aura-aura ya oke oke Oh kamu juga ya pengen lagi dia saya udah jawab hai hai Oke, jadi prinsip yang kedua tadi trade-off berarti, enggak kalian enggak fokus kepada kuliah saya nanti. Trade-off berarti kalau you make one decision, Kalau kamu bayangkan, oh aku masuk fakultas ekonomi, berarti berapa biaya masuk fakultas ekonomi?

Kalian lihat tuitionnya, kos-kosannya, biaya makan, biaya itu. Enggak, itu is one cost of menjadi fakultas ekonomi. Another cost yang di dalam ilmu ekonomi adalah you give up other alternative.

Upamanya kamu tadinya kepengen mungkin masuk di universitas lain atau jurusan lain, tapi kamu masuknya di sini. That means you give up other alternative. Prinsip ketiga, prinsip yang ketiga adalah Ekonomi kalau bicara tentang how you are going to make decision, kamu membandingkan manfaat dan biaya katanya. Tapi bukan absolut, tapi bedanya, margin namanya. Apa sih maksudnya Bu?

Upamanya, saya akan memberikan contoh. Kalian makan bakso. Satu mangkok pertama, ya enak banget.

Harga bakso berapa sekarang? 15 ribu. 15.000 untuk satu mangkok bakso, worse karena saya lapar banget dan saya makan, itu saya enjoy the benefit of makanan bakso-nya, bikin saya kenang dan saya mau bayar 15 ribu.

And then? Kalau kalian mau dikasih the second bakso, tetap bayar Rp15.000, tapi karena aku udah kenyang, value-nya menjadi lebih turun, bener kan? Rasa ya, kayak gitu ya. Itu yang disebut marginal utility atau kepuasan tambahan. The first mangkok, wow, worth.

Saya mau bayar Rp15.000. the second mangkok ditawarin suruh bayar Rp15.000 enggak gue udah kenyang why the second mangkok kalian nggak mau untuk bayar Rp15.000 kalau dibilang udah gua kasih deh separohnya 50% kan sering kan ada di dalam banyak sekali shopping beli satu the second one free basically kalian dipaksa untuk beli dua Iya kan? So, kalau kalian nggak rasional, kalian bikin, uh, aku beli satu, the second one 50% off.

Kalian dipaksa beli dua, dengan yang kedua harganya 50% off. Do you really need the second one? Belum tentu.

Kecuali kalau kalian, oh beli, bagus juga buat sahabat saya. Tapi kalau kalian untuk diri kalian sendiri needs, wants tadi, kalian mungkin nggak butuh-butuh amat, tapi banyak tuh orang terjebak kayak gitu karena mereka nggak belajar ilmu ekonomi. Mereka pikir, uh untung nih, harga yang nomor 1 100%, yang kedua 50%.

Padahal pakai analogi baso tadi, kalian bilang, udah tak kasih second baso dan kamu bayar 7500, enggak sayang duitnya 7500 aku pakai yang lain. Kenapa Anda mengatakan itu? Karena utilitas marginal Anda, itu yang disebut marginal tadi, prinsip ketiga, tambahan kepuasan, perbedaan itu, tambahan, perbedaan, dari manfaat dibandingkan yang saya harus bayar, kosnya, itu lebih tinggi kosnya daripada manfaat.

Jadi even kamu dikasih 50% off, kamu gak mau makan juga bakso itu. Karena buat saya the first bakso itu adalah yang sudah cukup. Ilmu ekonomi nanti kalian akan diajarin bahwa making decision bukan dari absolute baksonya tadi dan harganya 15 tapi additional manfaat versus additional costnya.

Dan dibandingin... karena value nya turun maka dia bilang oke sebagai gimmick saya kasih discount 50% tetep itu menurut saya aku udah kenyang aku udah nggak bisa makan dikasih satu baso aja aku udah mau muntah dan es sudah decline even dikasih free kalian nggak mau makan inget ya itu ya That is the easiest way untuk kalian memahami kata-kata margin tadi. Making decision based on margin adalah berdasarkan tambahan mafa. Yang keempat, manusia itu bergerak based on incentive.

Kalau kalian sering lihat di laboratorium ada tikus. Kemudian dikasih insentif, kalau di sini dikasih keju supaya dia run, untuk making sure bahwa dia mengikuti apa yang ingin diujikan. Emangnya manusia nggak kayak gitu? It is kayak gitu.

Banyak insentif dilakukan. Di ilmu ekonomi sekarang saya menggunakannya. Supaya sektor keperumahan tumbuh lagi, pemerintah kasih insentif, nggak bayar PPN. PPN-nya ditanggung pemerintah, wah asik nih aku beli ini sekarang.

Pokoknya rumah sampai 2 miliar, kalian PPN-nya ditanggung pemerintah. Orang langsung yang tadinya nggak kepikiran beli, dan mereka beli. Memang tujuannya insentif to make and to... influence the behavior atau decision tadi.

Incentive itu sebetulnya tadi mengubah margin tadi. Margin manfaat versus margin cost. Kayak tukang bakso yang tadi bilang, beli dua mangkok, mangkok kedua 50%. Maka kalian langsung bilang, eh yuk kalau mau pergi makan bakso pasti ngajak temennya. Ya kan?

Supaya dapet tadi insentif. Insentif will create a certain response. Kalau sekarang kita mengatakan climate change, salah satu yang menyebabkan polusi adalah mobil.

Yang combustion. Maka pemerintah bilang, ayo pindah ke listrik, ke listrik, mobil listrik. Tapi orang bilang, ngapain gue beli? Kalau harga bensin masih murah, why should I change to listrik?

Hanya orang-orang yang mikirin, oh saya ngurusin trip apa, alam ini sudah sangat kasihan. Maka saya voluntarily pindah ke mobil listrik. Itu hanya sedikit sih yang kayak gitu.

Sebagian besar adalah dikasih insentif. Makanya pemerintah bilang, silahkan beli mobil listrik. Pajaknya ditanggung pemerintah, orang langsung pada beli.

You see, people behave also based on incentive. Incentive itu sebetulnya tadi mengganggu atau melakukan disruption terhadap trade-off, your decision, dan margin tadi. Karena manusia itu rasional, jadi dia diubah. Kelima, apa yang kelima? Yang kelima ini sebenarnya sudah implementasi dari ekonomi.

Jadi yang tadi saya bilangkan, the first four is the most important. Itu adalah prinsip decision making di dalam ilmu ekonomi. Yang kalian bisa terapkan di dalam hidup kalian untuk apa saja.

Apalagi kalau kalian membuat keputusan yang... menggunakan rasionalitas yang mendisrupsi adalah biasanya emosi, value ada barang yang digratisin, tapi karena orang tahu, oh ini haram, dia gak akan beli, silahkan makan ini ada daging babi, kepada komunitas muslim, dia gak akan beli free, free loh untuk lebaran, wah malah marah iya kan? malah ngamuk value Itu adalah another layer.

Makanya nanti kalau saya akan sampaikan kalau kalian diantara yang ada di sini pengen nanti menekuni ilmu ekonomi syariah. There is actually how to filter a certain decision based on the value ke Islamah. Tapi prinsip ilmu ekonominya masih sama.

Demand, supply. Bahkan ada orang yang sangat pinter karena orang tahu bahwa orang pengen religius, oh mari berinvestasi di kebun kurma, kebun kurmanya imajiner, duitnya hilang. Tapi karena orang kepengen, aku religius masuk ke situ.

Jadi hati-hati terhadap intervensi emosional kalian, yang membuat judgement rasional kalian itu bisa ditemper. Karena orang-orang yang ada di market itu tahu betul the behavior dari makhluk ekonomi, termasuk kalian semuanya. Seluruh manusia itu makhluk ekonomi.

Dan dia tahu betul mengenai prinsip 1, 2, 3, 4. Dan mereka-mereka lah yang kemudian melakukan berbagai macam gimmick. Prinsip kelima adalah mengenai trade. Basically di dunia ini gak ada orang yang self-sufficient dan self-subsistent Aku sendirian hidup, semuanya saya produce sendiri Ada spirit itu dari mulai Gandhi, Mahatma Gandhi Dulu dia gak mau import baju atau fabric Maka dia memintal sendiri kain dan kemudian dia pakai Kata-kata swasembada kan kalian sering ya denger Basically manusia dan negara ekonomi kepingin untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Tapi jarang sekali ada suatu manusia, keluarga, perekonomian, dia bisa memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Maka dia pasti akan melakukan trade.

Kalau ada negara yang punya banyak natural resources, ada negara yang di sebelah sana punya teknologi, mereka bisa melakukan trade. Kalau ada negara yang bisa menghasilkan banyak sekali makanan, termasuk soybean untuk tempe, di kita nggak bisa menghasilkan soybean yang baik dan banyak dan murah. Padahal kita suka makan tahu dan tempe, maka kita import. Tapi kalau kita melakukan trade, Anda sekalian tadi ada yang bangun pasti lebih pagi lagi supaya jam 5.30 ada di sini. Ada yang bawa sarapan dari rumah?

Ada? Bawa apa kamu? Roti? Bawa nasi?

Yang belakang tadi yang bawa sarapan apa? Apa apa? Pro biskuit Whatever, kalian kan gak bikin sendiri kan itu?

Kalian beli biskitnya, nasi, lauknya, disiapin, dan itu pasti beli Waktu kalian beli nasi Atau kalian beli biskit Kalian merasa dirampok gak sama tukang biskit itu? Serius nanya nih Hai kalau netizen kan selalu ada kata-kata Sirius nanya nih aku jadi ikut-ikutan Sirius nanya nih ah apa kamu bilang Hai for real for real for real katanya itu juga bahasa kalian FM OFR du for real aku makin pinter for real aku Sirius nanya jadi waktu kamu yang pro biskit tadi kamu siapa namanya non Hai Faika Faika berapa bersaudara Faika aku dua bersaudara bersama anak pertama jurusan apa jurusan ilmu ekonomi bu ilmu ekonomi nice kamu akan terusin saya ya Amin lebih pinter ya dari saya ya Amin terima kasih ya Allah terima kasih mana Faika telepon kamu hai hai Ya, karena dia ilmu ekonomi, tadi ilmu manajemen. Mana ilmu ekonomi di sini? Wow, banyak juga.

Nice. Oke. Enggak, yang lain juga bagus, jurusanan.

Nanti saya jelasin banyak sekali kebutuhannya. Oh, salah. Bener gak Faika? Coba liat I don't know Coba diliat Oke, Faika tadi beli biskit Gak keliatan Ya kamu balikin aja yang biasa Maklum udah tua Ya Oke, udah dibalik belum?

Oke Oke, Faika Oke Nanti bisa dibagi Faikal tadi waktu beli biskit kamu gak merasa dipaksa sama tukang warungnya? Kamu voluntarily harganya berapa biskit kamu? Oh lo dari minggu lalu dan dibeliin mama lagi?

Iya, jadi gak tau ya mamanya yang beliin. Mamanya gak dipaksa. Karena pasti dia suka gak makan tuh makanya ibunya bawain.

Trade! Trade! Perdagangan!

When you buy something and somebody sells something, itu dua-duanya itu voluntarily dan karena mereka pengen aja. Saya mau beli sesuatu dan saya punya sesuatu, saya bisa jual. So trade... Even though yang satu ngeluarin duit untuk beli, yang satu kerja untuk bisa menghasilkan yang akan dijual, untuk bikin bubur ayam, bakso tadi, si tukang bakso itu belanjakan.

Panja pagi-pagi, dia harus ke pasar, dia nyiapin, dia making sure baksonya enak, dia kemudian menyiapkan pada saat kalian keluar dari kelas, kalian bisa dapat bakso yang enak. Emangnya pak tukang baksonya sayang sama kalian? For real?

Enggak lah. Enggak lah. Jadi apa yang membuatnya melakukan itu? Cuan, kalau kalian bilang, kalian-kalian yang bilang cuan, bahasa Anda itu resonate dengan orang yang namanya sangat terkenal di dunia, namanya Adam Smith. Gila ya, kalian yang lahir tahun berapa ini?

Beratus-ratus tahun sesudah dia? Dan kalian saya yakin gak ada di ruang ini yang pernah baca The Invisible Hand? Ada gak? Gak ada?

Ada? You haven't read the book? Tapi kalian mikirnya persis banget kayak Adam Smith. Jangan-jangan kalian nanti akan jadi pemenang Nobel semua.

Wah, keren. Iya dong So Adam Smith itu Di dalam buku The Wealth of Nations Dia menyebutkan yang namanya Invisible Hand, kalau di Indonesia Apalagi kalau analisa politik itu ngeres aja Ngomong Invisible Hand Kalau kita bicara Invisible Hand Di ilmu ekonomi, it's real Bukan for real It's real Realnya apa? Basically as if, tadi siapa nama kamu yang, apa? Faika. Faika mom, ibunya Faika.

Kayak disuruh aja sama Invisible Hand, eh keluarin duit, beli biskit untuk Faika. Besok hari Senin dia akan pagi-pagi udah ngantri tiket war untuk bisa. ikut kuliahnya ibu SMI siapa itu tangan yang nyuruh-nyuruh konspirasi?

iya kan? kan kalian, karena aku tahu kalian tuh kerjanya liat youtube, isinya konspirasi, konspirasi kalau kalian gak cerdas makanya kalian dimakan sama teori-teori kayak gitu Basically it's an invisible hand. Tukang biskitnya jual, ada yang butuh dia beli.

Both better off, tukang bakso dan kalian yang beli bakso. Tukang bakso mengatakan saya jual 15 ribu. Coba kalau besok dia naikin 50 ribu, kalian ngamuk kan? Ya tapi kalian ngamuk kan kalian gak bisa apa-apa.

And then you just vote out, yaudah gue gak mau beli baso kabuk, aku cari aja siomay. And then tukang baso gak bisa maksain 50 ribu, then he just realized that 50.000 is over. Church, emang yang nyuruh siapa?

Nggak ada. The demand, konsumen yang mengatakan this is over church, kemudian diturun. That invisible hand, bayangkan. Di dalam negara, dunia ini ada 8 miliar manusia. Indonesia 270 juta orang.

gak ada yang kasih instruksi presiden, hey Faika kamu pagi harus makan biskit hey siapa kamu tadi? Fai, kamu makan nasi gak ada yang nyuruh, gak perlu keputusan menteri keuangan gak perlu instruksi dekan you just make your own decision, right? and then you voluntarily bayar, beli itu Dan kalian gak merasa dirampok sama tukang bakso, bayar 15 ribu itu gak merasa.

Tukang baksonya juga bukan karena cinta sama kalian kerja untuk nyiapin bakso yang enak. That's the invisible hand. Dunia ini diatur oleh yang disebut invisible hand in which setiap orang making decision whether you are a consumer atau kawan.

kalian adalah produser you make the decision based on signal di market anak-anak itu kalau lagi habis kuliah kayaknya lapar dan dia kenapa untuk bayar 15.000 so I will sell bakso itu signal itulah yang disebut market signaling through price makanya harga itulah yang disebut invisible head Jadi nanti kalau kalian hari habis ini terus kalian curious pengen baca buku Adam Smith At least you enjoy the book bahasanya tuh kuno banget, jadul banget Karena dia dibuat di 1876-77 Bayangkan Tapi basically what he's describing adalah ternyata manusia itu berinteraksi menggunakan market mechanism dan seperti diguide oleh sesuatu yang invisible, mereka voluntarily melakukan exchange. Itu yang disebut trade. Itu yang disebut perdagangan. Makanya perdagangan itu mutually benefit both side. Kalau kalian nggak ada yang maksa harus beli.

Itu ya. Prinsip ke enamnya konsekuensi saja. makanya market itu adalah cara yang paling menurut ilmu ekonomi a good way to organize people people gak usah pakai instruksi presiden, instruksi menteri, peraturan rektor, peraturan dekan, peraturan dosen anda behave based on tadi incentive, trade off, decision oke Dan kemudian based on tadi trade yang voluntary melalui yang disebut mekanisme pasar.

Saya mau kasih tahu kepada kalian semuanya ya, banyak anak-anak sekarang itu yang kemudian merasa, oh market mechanism, ini kapitalism, ini barat. Banyak yang dikasih kayak gitu ya. Seolah-olah kata-kata market, capitalism, atau barat, itu kemudian menjadikan, oh ini konspirasi seluruh dunia diatur oleh market. Yang ngatur tuh diri kita sendiri, our needs.

Jadi saya berharap kalian kalau belajar ilmu ekonomi, baru chapter 1 aja kalian udah bisa keren banget. Nanti kalau ada temen kalian, apalagi dari ilmu politik ngomong konspirasi teori, kalian udah senyam-senyum. Anak kamu bahasanya kurang baca chapter 1 saya. Basically, market is a good way untuk organize aktivitas ekonomi.

Tapi ini nanti kalau ada ngomong, ada yang ngomong, oh sangat ekstrim menjadi everything should be market. And market is the only way. Itu juga salah. Karena market, although it is a good way untuk decision makan bakso, makan somai, makan nasi, beli biskuit, itu market.

Market bisa bekerja. But not all. bisa diorganize oleh market sama kayak di dunia ini gak segala sesuatu tidak ada yang sempurna market juga tidak sempurna makanya nanti kalau kalian belajar ilmu ekonomi chapter paling belakang sesudah kalian belajar market supply, demand, price, competition nanti ujung-ujungnya dibilang market keren ya ada yang monopoli, ada oligopoli ada full competition tapi kemudian ujungnya dikasih chapter eh guys market tuh gak selalu sempurna loh dia bisa fail loh itu kan kayak kalian nanti kalau ketemu whoever your yura waktu jatuh cinta kayaknya wah dia sempurna banget ini kayaknya memang diciptakan cocok banget sama saya gak ada cacatnya eh karena kalian matanya lagi ditutup cinta aja Begitu cintanya mulai tergerus dikit-dikit, kok dia jadi begitu? Kok jadi begini? Dari dulu juga begitu, tapi kalian nggak lihat.

So nothing is sempurna, market pun begitu. Makanya, di dalam chapter nanti kalian akan diajarin kalau market fail ada yang disebut siapa yang turun tangan. Pemerintah, ini loh, kemenku. Maka akan muncullah yang disebut pemerintah. Pemerintah itu makanya whatever pemerintah, kalian pilih, kalian beri mandat, dia harus bisa mengoreksi kalau ada yang tidak sempurna.

itu bisa sangat konsekuensial karena market failure itu bisa menciptakan banyak hal market itu bisa sangat efisien tapi bisa eksploitatif kalau kalian kembali ya ke Republik Indonesia zaman para pendiri bangsa kita Presiden Sukarno Wakil Presiden Hatta Syahrir dan semuanya yang against penjajahan Beliau-beliau itu melihat bagaimana secara blatant, nyata-nyata, market itu apalagi combine dengan kolonialism, maka menciptakan exploitation. Dia efisien, VOC itu sangat menguntungkan sebagai perusahaan. Di Indonesia melakukan banyak sekali kegiatan usaha at the cost of orang Indonesia dieksploitasi.

Maka nanti kalian di dalam ilmu ekonomi, kalian akan belajar one yang kalian nanti deket sekali sama teman-teman politik. Efficiency versus equity. Keren ya, dari satu chapter aja kalian udah ini kayak helicopter view Jadi ibu, tadi ibu kayaknya prinsip 1, 2, 3, 4, 5, 6 As if you are worshipping market Tapi kita akan mengatakan bahwa market is not the only way Good way, but not the only way Ada downside risknya, yang disebut market failure Itu bisa dalam bentuk eksploitasi, bisa dalam bentuk kalau sekarang kalian generasi Z, polusi udara. Orang bisa memproduksi sesuatu tapi polusinya dibuang saja ke sungai seolah-olah sungai itu adalah milik publik.

I can throw apa saja, sampah-sampah ke situ. As a cause of kita gak punya lagi sungai yang bersih. Begitu sungai kita semuanya kotor, kita semuanya juga ikut menanggung konsekuensi. Atau dia polusi udara sehingga CO2-nya banyak di dalam udara kita. And the cost of kita semuanya quality dari udara kita memburuk.

Kita membayar dalam bentuk penyakit. Climate change. Itu semuanya adalah market value. Jadi next, government.

can sometime itu bahasanya can sometime jadi market nggak sempurna datanglah institusi government tapi government itu juga jangan dikira dia malaikat dia bisa correct market doing the right thing tapi government can also be failure seperti market makanya di dalam semua negara ya government diawasi ada cek dan disitulah muncul supaya government bisa mengoreksi market yang fail to deliver tadi efisiensi versus equality atau munculnya excess dari market tadi oligopoli, monopoli yang mengeksploiter konsumen itu semuanya perlu dikoreksi dengan Apa yang disebut institusi government? Melalui biasanya pakai aturan. Maka aturan itu nggak ngikutin market, justru melawan market.

Kamu nggak boleh, walaupun jumlah orang Indonesia yang pengen kerja, pengangguran banyak, nggak boleh membayar upah di bawah upah minimum. Itu adalah intervensi. Karena kalau dilihat dari jumlah orang yang antri pengen kerja, mau dibayar serupiah, dia juga mau asal kerja. Kan banyak yang kayak gitu kan?

And that makes exploitation market itu menjadi sangat tidak berperi ke manusia. Makanya government step in. Dan?

Kalau government sudah step in, dia bikin aturan dan berinteraksi. Ekonomi sebuah negara menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh negara itu atau yang mungkin tidak dibutuhkan semuanya dan dia bisa ekspor melalui trade tadi. Ukuran sebuah negara disebut makmur secara ekonomi adalah How much you can produce good and services study?

Jadi negara yang disebut, oh negaranya kaya, kok rakyatnya miskin? There must be something wrong. Baru kemarin weekend saya baca, ditemukan diamond terbesar di dunia.

Gede ini nih diamondnya, di Botswana. Di negara-negara Afrika banyak natural resource, tapi mereka negaranya not necessarily juga makmur. Nah produksi barang dan jasa itu ditentukan market, tapi kemudian combine with some government regulation.

Semua negara yang bisa menghasilkan produce goods and services yang membuat mereka makmur. Itu kombinasi dari menggunakan resources yang baik plus apa yang disebut teknologi. Makanya mereka menyebutnya produktivitas.

Sama-sama punya tanah, tanahnya yang satu dibiarkan saja, nggak produktif. Enadar tanah, satu jengkal, limar gonda, dijadiin ruko, menjadi warung bakso, dia menghasilkan setiap harinya berapa. So you can see, sama-sama resources, yang satu wasted, yang satu dia menghasilkan.

Bisa lihat ya, ini karena ada tukang bakso yang punya managerial skill, leadership, bikin teknologi baksonya enak, dan dia... Pinter marketing, dia lulusan Cambridge. Enggak sih, Pak Arief.

Just to give bahwa pendidikan, teknologi, itu bisa meningkatkan produktivitas karena you got an idea how to use resource better, more productive. Orang yang sama? Sama-sama lulusan FEB, ada yang kreatif, produktif, ada yang biasa saja. Productivity adalah your ability to produce, termasuk ide adalah produktivitas. Next, sembilan.

Ini sudah agak kesini-sini, tapi nanti kalian akan lihat relevan pada hari-hari ini. Inflasi. Inflasi itu basically adalah Kalau bank sentral suatu negara printing too much money.

Kalau salah satu definisinya, inflasi itu apabila uang ngejar-ngejar barang. Barangnya sedikit, kalau uangnya banyak mereka mengejar barang, maka harganya menjadi inflated. Nanti kalian akan belajar mengenai ilmu moneter itu, tentang bagaimana ekulibrium jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian. Dilihat dari tadi ada yang butuh beli biskuit.

Ada yang beli bakso, ada yang beli nasi, ada yang perlu transport, ada yang beli bayar tuition. Itu semuanya menciptakan kebutuhan uang beredar. Tapi kalau printing money too much, uang itu berputar terlalu banyak, barangnya dan jasanya sama, maka inflated.

Harganya menjadi naik bukan karena memang value-nya. Tinggi tapi karena faktor inflasi. Dan yang terakhir nanti kalian akan belajar bahwa di dalam perekonomian, kalian kan sering ya, kalau baca Pancasila, nomor 5, keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia, bagi seluruh rakyat Indonesia.

Adil, sejahtera. Itu keinginan semua negara. Tapi bagaimana mengelola perekonomian, sering ekonomi dihadapkan pada trade-off dalam jangka pendek, kalau mau ngejar supaya unemployment-nya serendah mungkin, kasih duit aja.

Bahkan ada waktu itu terminologi helicopter money. Kalau perlu bank sentral, nyetak duit. duit sebarin aja sehingga orang punya duit dan duit itu dipakai untuk beli segala macem maka kalau dia beli segala macem produksi akan naik maka employment nya akan naik tukang bakso yang tadinya 100 Mangkok sehari karena duit berlimpah ruah, dia jadi 200 mangkok sehari, dia harus menghapir the new orang untuk bisa melayani. Itu employment, penciptaan kesempatan kerja.

Namun nggak selalu kemudian penciptaan kesempatan kerja tidak menimbulkan ekses tadi inflasi yang tinggi juga. Makanya dalam mengelola ekonomi selalu dicari takaran pada level mana unemployment yang tidak menimbulkan inflasi yang tinggi. Karena inflasi itu mengerus daya beli masyarakat. Nah ini 10 prinsipal yang kalian akan pelajari. Mungkin yang tadi nomor 6, 7, 8, 9 itu lebih kepada ke makro ekonomi.

Yang 1, 2, 3, 4, 5. Itu lebih ke mikroekonomi. Jadi kalian nanti akan belajar dua level of economics. Mikro dan makro.

Mikro itu keputusan household dan producen. Tukang bakso mau memproduksi bakso. Masyarakat yang pengen beli, konsumen membeli.

How they make decision. itu kalian pelajari nanti di dalam mikroekonomi makroekonomi yang saya tiap hari bergulat Itu bicara the agregat dari seluruh decision making oleh para konsumen, para produsen, luar negeri, masuk ke Indonesia, pengaruhnya ke ekonomi kita, dampaknya ke inflasi, ke unemployment, kepada APBN. Itu semuanya ada di dalam makroekonomi. Jadi ilmu ekonomi is FR tadi, for real.

For real, it is for real, dan keren, dan menyenangkan. Dan kalian kalau ingin membuat impress calon pacar atau calon whoever, kalian bisa pakai ilmu ekonomi, satu chapter aja udah hebat. Tapi jangan coba-coba kalau bapak ibunya ternyata dosen ekonomi gitu ya, nanti kalian diuji gak lulus pula. Nah, the second one yang kalian akan pelajari, Bu, if the economy is doing with so many decision making process, household, manusia, jumlah household di Indonesia, berapa banyak?

Berapa kira-kira jumlah household di Indonesia? Hai 27000000 manusia ukuran rata-rata family di Indonesia seperti yang kalian ini tadi empat Katakanlah ya ada yang anak satu anak dua anak tiga empat berarti berapa hausut 270 bagi 4 60juta 60 juta household making decision setiap hari. Terus barang dan jasa di Republik ini ada berapa banyak kalian?

Kamu namanya siapa? Dawas. Dawas.

Coba Dawas. Dawas ceritakan ke saya dari bangun tidur sampai tidur, kamu pakai barang apa saja? Dari bangun tidur saya pertama pegang HP, terus sikat gigi, terus mandi. pakai air atau pakai air terus pakai sabun-sabun nggak rambutnya hari ini khusus untuk saya Oh belum kirain terus kamu pakai baju-baju dalam baju luar jaket suruh beli celana kaos kaki sepatu tas Ya, polpoin, kertas, hidung minuman, lain kali jangan pakai yang botol plastik Ya, itu bagus nih, nih yang kayak gini nih contoh nih Nah, kalian ya, tuh itu keren nih, nih keren ya, tunjukin, tunjukin Ya, kamu di foto nih, di foto Hai ya ini mau pakai untuk lima hari atau sehari nih Oh sehari minumnya banyak dia oke unta ya omisi ulang temennya manggil dia unta katanya so kalau kamu hitungin aja baru bangun tidur banyak banget ya masih sampai jam delapan pagi aja udah banyak nanti siang kamu makan apa pagi-pagi kamu makan apa hai hai roti bakar berarti rotinya gandumnya dari mana menjadi roti pakai selai atau pakai apa?

Pak selainya apa? Strawberry, dia suka strawberry. Ada yang suka strawberry? Ada yang suka Nutella? Kok kayak jualan saya?

So you can imagine berapa banyak producen have to satisfy satu person ini aja loh. Dari mulai bangun pagi sampai jam 10 aja udah banyak banget ya. Apalagi dimultiple 270 juta orang di Republik Indonesia. So who's going to say berapa strawberry harus diproduce, roti bakar harus diproduce, ballpoint diproduce, baju dalam diproduce, sampo diproduce, mereknya apa.

Itu semuanya kompleks banget, produsen itu banyak banget. Ini baru yang barang kelihatan. Kalian masih memproduksi barang yang gak kelihatan Bukannya tuyul, bukan jin Internet Kamu, aku mau lihat handphone kamu Aplikasi apa yang kamu sering pakai? Apa? Yo Instagram, X, TikTok, Shopee Line, Spotify.

Dulu zaman saya nggak ada Spotify. Kan kamu harus bayar atau kamu yang free? Yang bayar, dia bayar. Aku aja pakai yang free, sampai diketahuin anak saya.

Sini, si. Bu, ma? Masa nggak? Langganan Spotify yang membayar.

Aku seneng dengerin iklan, saya bilang gitu. Itu yang tadi yang tidak kelihatan. So you can imagine di dalam ekonomi ada jutaan manusia consume, jutaan manusia produce. So how you are going to learn about ekonomi yang tidak membuat kalian collapse gara-gara gimana sih caranya mempelajari ekonomi yang simple?

That's why kamu membuat model, disimplify. Model pertama yang kalian nanti akan lihat adalah menyederhanakan ratusan juta manusia Indonesia yang making decision dari mulai beli shampoo, beli sabun, makan bakso, makan nasi uduk, dia mau aplikasi yang disitu ada TikTok, ada Spotify, ada whatever. That decision dibuat oleh jutaan ratusan juta manusia so how am I going to study economy? kalau begitu kompleksnya makanya dalam ilmu ekonomi chapter kedua kalian paling gampang yuk kita bikin model to simplify your life ini salah satu manfaat kalian belajar ekonomi hidup kalian pasti berantakan kalau kalian tidak organize Kadang-kadang perlu disimplify. Nih, circular flow.

The circular flow itu menggambarkan ekonomi Indonesia, let's say tadi, 270 juta manusia dan ratusan juta lagi yang bekerja menjadi apa yang disebut interaksi antara konsumen dan produsen. Look at this. Forget yang di tengah orange ya, ini anak buah saya karena yang bikin Kementerian Keuangan dia nggak rela kalau nggak ada yang orange itu.

Lihat nggak yang orange itu siapa? Government. Coba lihat di Manqueue, nggak ada itu.

Jadi ini karena yang bikin anak ke Manqueue. Basically, ekonomi itu bisa disimplify cuma dua ini. The other one adalah...

Ini kalian lihat yang di main queue aja deh, ini memang teman-teman main queue yang bikin. Yang satu adalah household, yang manusia-manusia itu, yang sebelah kanan, yang sebelah kiri yang ditulisnya pabrik-pabrik padahal nggak selalu pabrik, karena kalian kan tadi mengkonsum nggak cuma yang dari pabrik gitu kan. bahkan kalian mengkonsumsi perusahaan yang tidak ada, bahkan pabriknya, tapi produksi production side, terus kalian bisa gak si A sama si B, si C, si D dikumpulin menjadi satu menjadi household, ya bisa karena mereka membuat keputusan yang tadi prinsipal yang pertama tadi trade off making decision based on margin Making decision choice, mau orangnya tinggi, pendek, kiri, kanan, sukunya apa saja, they are making decision based on that principle. Itu yang disebut consumer.

Tadi dia akan beli kalau marginal benefitnya lebih gede dari harga yang gue bayar. Bener kan? Kayak tadi, bakso.

It can apply to bakso, ke rumah, ke mobil. Ke baju, ke sepatu, ke aplikasi yang kalian download, itu adalah the same principle. When you have the marginal benefit atau utility-nya lebih gede dari price, kalian beli itu.

That decision. Seek producen. Tukang bakso, tukang pesomai, tukang biskuit, tukang pembuat software Spotify, tadi berbagai macam aplikasi, mereka membuat produksi berdasarkan, aku antisipasi, konsumen rumah yang berani untuk membeli.

Untung nih kalau gue jualan sekian. Kadang-kadang belum untung dulu kalau dia lagi melakukan promosi, right? Tapi dia tahu begitu orang udah mulai tergantung, then Anda mulai tahu bahwa you are willing to pay because I cannot live without.

Gitu ya. Makanya hati-hati kalau kalian tergantung. Because then you are willing to pay whatever the price.

Inilah yang disebut circular flow. Kenapa disebut circular flow? Flow-nya jelas, flow.

Kenapa circular? Basically, model ekonomi yang disederhanakan, supaya kalian nggak pusing, but it can tell a lot about how the economy works. Ini adalah melakukan apa yang disebut the production side, dia meminta faktor produksi.

To produce, dia butuh faktor to produce. Faktor produksinya itu adalah labor, dia pasti butuh tenaga kerja, dia butuh bahan mentah, natural resources, apalagi kalau dia adalah production capital. Lahan, tapi kalau ke laut nggak ada lahannya. Mesin, mesinnya ditaruh somewhere.

Tapi unit land, labor, capital. dan property light. Inilah yang kemudian any producen dari mulai tukang baso sampai dia yang bikin aplikasi apapun dia menghire orang, dia bayar upahnya, gaji, dia buka kantor. Dia rent kantornya tanah dan bangunan.

Jadi pemilik tanah dan bangunan dapat renting. Dia harus pinjam modal untuk memulai. Dia pinjam capital, dia harus bayar dalam bentuk interest rate. Bu, kalau modalnya dari mertua gimana?

Ya sama aja, itu yang disebut tadi trade-off. Mertuanya kasih dia karena sayang nih tak kasih 1 miliar untuk kalian. Baik banget ya mertuanya ya. Banyak sih mertua yang baik. Tapi itu adalah the 1 billion yang dikasih untuk modal, trade-offnya adalah dia gak bisa pakai untuk tempat lain.

Makanya it is not about, oh gue dapet dari warisan, atau gue dapet dari mertua. atau dari hamba Allah. Tapi yang paling penting, once your capital dipakai, itu trade of body. The foregone, the same capital that cannot be used for other, itulah yang disebut sebagai opportunity cost.

Jadi setiap sisi produksi yang sebelah kiri, dia meng-hire orang, dia membayar seluruh faktor produksinya. Sebelah kanan, household, dia kerja, dia punya tanah, dia punya capital, dia dapat. Dipakai untuk membeli produksinya lagi.

So that's why it's circular. The economy is like just muter-muter. Beneran bu? Ya kira-kira seperti ini.

What about kalau ada ekspor? Ya produsernya menghasilkan gak selalu dijual di dalam negeri, dia bisa ekspor keluar. What about kalian import tadi dari berbagai macam aplikasi yang kalian pakai?

Ya ada produser dari luar yang dia jual ke dalam Indonesia. See? It is based on trade.

Trade-nya tadi volunteer atau enggak? Volunteer. Emangnya kamu mendownload Spotify tadi disuruh sama emak kamu? Enggak kan? So it's volunteer, based on trade.

And then masuk tadi kalau circular flow itu based on market, kalau marketnya fail, dia masuk government. Government melalui regulation. Jadi basically ekonomi walaupun kompleks, you can model them in a simple way.

Itu untuk membuat kalian mudah untuk memikirkan tentang ekonomi. Dan... Another tool yang dipakai untuk ilmu ekonomi adalah apa yang disebut Production Possibility Curve.

Bagi kita lihat, PPC. Production Possibility Curve itu apa sih Bu? Basically yang tadi saya jelaskan panjang lebar mengenai trade-off. Suatu ekonomi basically dia punya capacity to produce. Let's say produksinya banyak banget, tapi oke kita simplify buat dalam dua jenis barang saja.

Di dalam buku kalian pakainya computer versus mobile. Kalau dulu zaman saya adalah busul, makanan versus defense. karena textbook saya dibikin tahun 70-an yang waktu itu belanja militer versus makanan kalau ekonomi katakanlah disimplify menghasilkan hanya dua kategori barang saja enggak sampai ratusan bahkan ribuan barang dan jasa let's say simplify dalam dua aja dan sebuah perekonomian itu resource-nya terbatas tadi ya saya bilang ya resource-nya terbatas so how much Barang yang bisa dihasilkan kombinasi dengan resource yang ada.

Ini garis merah, inilah yang disebut the possibility untuk ekonomi bisa memproduksi. Let's say ekonominya hanya dua barang saja, apalagi sampai ratusan. Tapi basically yang paling penting yang kalian lihat dari sisi ini adalah garis merah melengkung. Melengkung, boh.

Kalian akan lihat garis melengkung ini menggambarkan maximum capacity, kapasitas maksimal dari ekonomi untuk memproduksi barang dan jasa. Bu, kenapa kok garisnya harus melengkung merah? Kenapa enggak garis lurus?

Upaya-upaya ekonominya bisa membuat saya bikin produksi A, 100. maka produksi dari barang B-nya 0. Kalau saya menghasilkan 50, maka yang di sini juga 50. Kalau produksi B-nya 100, maka A-nya 0. Kan bisa garis lurus ya? Juga bisa saja. Tapi yang mau diceritakan oleh kurva production possibility curve, itu sebetulnya menggambarkan tadi margin tadi.

Menghasilkan sesuatu itu cost-nya nggak selalu konstan. Kayak tadi kamu makan bakso, bakso pertama sama bakso kedua, itu udah beda banget. Ada yang disebut declining marginal utility. Kepuasan kalian turun kalau makin banyak. Coba aku tak kasih kamu baju pertama, keren.

Tak kasih dua baju, masih oke. Kasih tujuh baju, oke. Dari Senin sampai Minggu aku bisa ganti-ganti.

Tak kasih lima puluh baju, dia mulai pusing. Kasih seratus baju, menuh-menuhin rumah saya. Right?

Jadi setiap... Keputusan itu selalu ada elemen declining utility. Dan inilah yang mau disebut di dalam production possibility curve. Mungkin kalian belum 100% mengerti, tapi kira-kira kalian punya intuitive understanding, itu sudah bagus. Pesannya di sini adalah, Ekonomi suatu negara kalau dia beroperasi di garis merah dia tuh efisien Regardless kamu menghasilkannya di titik sebelah sini Atau di sebelah B, di sebelah A, atau di ujung sana It doesn't matter Pokoknya selama ada di garis merah ini dia efisien, karena dia sudah menggunakan seluruh resourcesnya dengan semaksimal mungkin untuk menghasilkan barang dan jasa.

Kalau kamu beroperasi di dalam, itu berarti kamu punya resource tapi gak dipakai. Makanya disebut inefficient. What about di atasnya ibu?

Itu nggak terjangkau istilahnya. Kecuali kalau production possibility-nya shifting ke atas. Bisa, Bu? Bisa.

Kalau Indonesia income per kapitanya seribu, masih di sini. Kalau dia tiga ribu, naik ke atas. Kalau dia lima ribu, naik ke atas lagi. So, semakin tinggi...

Kayak Amerika sekarang 60 ribu USD, that means PPC-nya dia itu jauh di atas sana. Ya, so that is the principle of economy yang kalian pelajari.