Allah, Itu karena dua faktor. Faktor yang pertama, karena potensi alam Indonesia yang luar biasa besar, terbesar di seluruh dunia. Yang kedua, karena jumlah umat Islam yang terbesar juga. Maka secara logika, tidak mungkin Indonesia ini tidak menjadi sasaran serangga.
Pemilihan pertama, sasaran serangga yang dari luar itu ceritanya dengan ini. Tahun 1909, komunisme di dunia ini amruk. Dalam usia kecilnya, dia berdiri sejak mulai 1924. 1990, amruk.
Dikalakan oleh orang tidak dengan serangan militer, tapi dengan serangan ideologi dan persepsi pemikiran yang di dalam bahasa Arab disebut uswatu fikir, perang persepsi. Terima kasih. Pemburuk komunis di China dipimpin oleh Jiang Xiaoping untuk reformasinya.
Soviet boleh berbaca, di Eropa Tionghoor boleh leks mawins. Segelap-gelap di dalam hati saya ini, Alhamdulillah sekarang yang merepobi agama, ini yang terakhir, karena yang rindu sudah kalah. Tapi Alhamdulillah saya ini saya campur lagi. Kenapa?
Karena ternyata... Setelah Timur di Indonesia, Timur bareng sama Tengkara mencari sasaran baru, sasaran itu adalah Islam dan dunia Islam. Itu mulai 1990. Dulu, ketika Timur sama Barat masih musuh.
Kalau kita blok timur, mesti dilindungi timur. Sekalipun diserah oleh blok barat. Kalau kita blok barat, mesti dilindungi barat.
Sekalipun diserah oleh blok timur. Nah ini dayanya. Betapa kekuatan itu dahsyat. Tahun 1996. Ini mohon dicatat berapa tahun itu untuk ganti ini rangsang. Terbitlah tulisan dari Samuel Huntington, seorang yang lebih, yang menulis tentang class of civilisation.
Yang artinya, al-huswatu madani. Bisa diharapkan, karena misalnya kalau diharapkan, dianggap ada pahalanya. Bahaya Inggris itu adalah kafir. Class of Civilization ini. Jadi isinya, barat dan timur tengah Islam tidak mungkin lagi kembali.
Di situ. Nah, di situ. Kemudian, saya terus teringat apa sih maunya. Ternyata disitu isinya bukan class of civilisim, karena kelainan budaya barat timur itu dari 2000-an juga sudah ada.
Kenapa baru belum mau dikatakan? Yang benar adalah class of civilisim, ada kemauan dengan budaya. 96. Nah, lima tahun kemudian setelah buku ini tersebut di mana-mana Ada peristiwa yang sangat menunjukkan Tanggal 11 September gedung kembar dan berlutisi di Serah Oleh tanda petik tidak diketahui Disamping Pentagon, Pentagon itu di Washington, kalau dalam Indonesia itu di New York. Nah, ketika itu belum ada sepenuhnya, langsung diumumkan bahwa ini kerjaan teroris yang dilakukan oleh Alba.
Maka diumumkan oleh George W. Bush, Junior, yaitu perang melawan terrorism. Tapi kadang-kadang ya, slip of time, kadang-kadang yang ngomong ini kursip. Kursip itu apa?
Basah kita. Langsung saja. Tuker-tuker saya di Bali, saya tanya apa yang dimaksud kurusir? Diskus itu tidak memiliki, ya sudah jangan tanya lagi lah soal itu, sudah kita lupa. Nah, tapi yang diserang bukan Afganistan tempatnya, tidak, tapi yang diserang adalah Iran.
Setelah Irak jatuh, Ganti kemudian serangan yang bersifat ghuswatu fikir itu tadi dimulai untuk dimultengan karena pernah menang itu di negara kumis. Ini didengarkan kan Anda ini? Dengarkan kan? Kukuk menengahnya kebeni gitu.
Kalau lupa, nggak masalah. Tapi itu keren ya. Di, saya kata, di tengah-tengah saya kisi ini, nah, di sebut Arab Spring.
Arab Spring ini dalam bahasa sekarang ya, persemayan demokrasi di alam, kira-kira begitu. Tapi isinya tetap serangan, cuma serangannya tidak pakai militer, tapi pakai bus lagu fitil di dunia. Class of Persis.
Ujung-ujungnya juga tetap ada pemberontakan di masing-masing negara. Nah kalau sudah pemberontakan, finishingnya itu juga jadi bahkan. Yang paling menyedihkan yang sekarang.
Di Syria. Ini satu bukti konkret bahwa barat dan timur jadi satu. Karena yang menyerang Syria itu kompet di bawah.
Ya Amerika, ya Inggris, ya Perancis, ya Rusia, ya RRC. Yang namanya Iran yang ikut meramekan di situ, Saudi Arabia yang ikut meramekan perang di Syria. Kalau Irak itu tempatnya at-Gurus, tempatnya khazanah-khasanah Islam, muayyidin syariah.
Kalau sini ya, itu tempatnya ulama. Ulama yang jago-jago itu mumpun di sini. Ternyata ini juga tidak lulus dari syariah.
Yang menjadi cungguhnya ini apa? Yang dijadikan sumbu itu pertentangan si asli. Tetapi sumbu ini hanya sebagai sumbu. Kalau dia sudah menyala, maka itu sudah tidak dibicarakan lagi.
Yang dibicarakan adalah pembalcuran negeri Syam secara keseluruhan. Ini supaya menjadi pelajaran. Sheikh Ramadan al-Burdi, seorang sufi terkenal di kalangan sufi, meninggal karena serangan kondominium.
Sheikh Wahd Ban Suhaidi juga sudah meninggal. Sehingga ulama-ulama yang jago-jago ini sudah habis disini. Selalu ulama yang tersisa itu saling ditentangkan karena ada blok pemerintah, ada blok pemerintah.
Jika kan tidak seperti ini, itu idul, ifir, kog, irik, kog, sudah tidak baku. Yang baku adalah penghancuran isteri. 250 ribu orang meninggal.
Lebih banyak dari tsunami, tsunami yang 200 Tambah lagi 100 ribu yang mengungsi kemana-mana Termasuk mengungsi ke negara kafir dan ditolak Belum pernah, selama sepandang sejarah Mengalami kesedihan al-huzni Seperti hari ini Pertanyaan selanjutnya, serangan ini kira-kira akan masuk ke Indonesia apa tidak mungkin masuk? Menurut bapak-bapak ini mungkin masuk apa tidak mungkin masuk? Kalau mungkin, toko-toko kita ada, apa cuma kita ruang? Alaikum Anfusa Qulayatul Bukumadil Tapi karena negara Indonesia itu negara demokratas Maka kalau menyebutkan yang memakai awal demokratas Jadi di sana itu seperti pabrik jamu gitu, kalau untuk orang sakit kepala ini, kalau untuk orang berkes ini, oh kalau digarai itu sih, kasih ini saja.
Tidak usah Indonesia diserang pakai kapal terbang, karena kapal terbangnya dibiarkan saja, itu sudah jatuh sendiri. Bener apa mbak? Berkali-kali Makan tanggung darah, bonten, gantung, dapur Nanti segera-geraknya Saya coba pakai itu Lalu masuk Indonesia Pakai apa?
Rantik ya Saya pakai apa? Ini menurut saya Ini rangkaian yang pertama Terorisme itu Rangkaian yang ketiga Kenapa? Karena sekarang ini yang kena panggupan sudah 5,6 juta.
Dan ini calon mati secara majoritas semua. Ambil saja 10% yang mereka itu kesan dan narkoba, kemudian tidak bisa berhenti. Masya Allah, Pak Rakyat, Pak Jendral Kirsani di penjara, kepalanya dituntur-tuntur karena tidak kuat, nah sakit, akhirnya tidak mati. Jadi kalau terorisme itu orang sehat dibentak kemudian mati, ini begitu kenalan dengan apa? Ini sudah daftar mati.
Secara menyakitkan dan tidak ada istilah khusnur, setiap hari mati 56 orang, setiap hari di Indonesia. Itu tidak, ini perancangmu yang pernah terjadi pada abad pertengahan Pada waktu Tiongkok menyerang Monggo Ini satu bangsa bisa tumpes tanpa Nah, tapi yang terakhirnya tentang Nakoba itu kan gak begitu banyak Saya kok Wah, supaya aku mau. Saya kesedihan.
Kenapa? Karena di satu sisi, narkoba itu membunuh orang dengan sangat-sangat. Di sisi lain, menawarkan nikmat kekuangan perdagangan yang tidak terbatas. Untuk memproses narkoba, satu kilo hanya 60-70 juta. tapi penjualannya 1 gram itu 2 juta, sehingga 1 kilo itu kurang miliar.
Bayangkan kalau itu dibuat di pabrik sekitar Indonesia, kemudian masuk di Indonesia. Maka cukup untuk membiayai apapun yang mengalami perjalanan. Nah orang Indonesia itu kalah-kalah ini, itu bukan dengan Belanda. Kalah-kalah ini itu dengan duit orang Indonesia.
Nek sudah belakang, dia berbising serahkan faxannya aja. Ya mungkin yang tersenyum ini pengalaman. Saya kan pengalaman awas, bosan, apa.
ada di pimpinan yang di sini atau di gantai sama lantai. Pasir saya itu mulai kemarin, menunggu serangan pajak, kok sampai sekarang nggak bisa serangan. Jadi, al-imarm fi bal-gatimah, diaubaih, laisal aman.
Ketua Pimpinan di Indonesia itu adalah pergabungan, tumpukan. Jadi tumpukan, mereka menang kita menang. Karena sudah merasa gini, gak tahu tongket, setongseket, atau berapa, itu jadi merasa. Dan ini adalah demoralisasi yang terjadi. Itu satu, yang kedua, kurupsi.
Yang kecil, yang besar, tambah, cuma namanya beda-beda. Kalau kecil itu yang nge-paint. Nge-paint. Nah yang besar ini, oops.
Ada kolobor yang keempatnya di atas awan. Jadi tidak akan berjalan mencari dari awan ini. Dia adalah orang-orang yang tidak terjamah oleh hukum di Indonesia.
Jadi negara kita yang mayoritas ini, ini paling dengan negara yang tidak muslim. Saya itu di Indonesia, itu kan negara kafir. Bukan hanya kafir, kafir-kafir, sangking.
Kafe Masya Allah fiktif, tapi khusus untuk perlindungan bangsa, perlindungan hati orang itu islami, tidak ada yang tidak. Jadi kalau Bapak ketinggalan... Kok perangkutnya banyak-banyak?
Jangan takut. Kenapa? Mengembalikan itu uang negara. Tidak mengembalikan itu kriminal yang pasti ditangkap. Kita ketinggalan nyampe di taksi.
Tidak dibutuhkan di taksi. Nah, mengembalikan ke emisinya juga, jadi di negara yang kabel, barang yang hilang itu ketemu semua. Dan di negara kosmetik kita, barang yang ada itu hilang juga.
Di KPK, di KPK itu ada tempat permintaan barang orang yang korup. Lagi terus dikorupsi lagi. Jadi di Indonesia ada korupsi, kau kok.
Ini bahasa Arabnya namanya Masya Allah. Berarti ini nilai-nilai. Yang ketiga, teroris. Teroris Mini Bahaya, tapi menurut saya akan tinggal. Yang keempat, tapi yang ini kita akan fokus ke egoisme.
Yang keempat, itu bahaya dari demonisasi LGBT. Apa LGBT itu? Eropa. Rezeki, kek, jahe, terus apa? Pisai, terus?
Kok bisa pakai kakek? Wih, itu diberi lah, Pak. Bahwa ini hal, ini hal. Sebetulnya itu gajahnya. Dan yang membiayai warung-warung seperti Starbucks dan sebagainya yang jatuh di sana untuk menghancurkan moral.
Pak, kalau perempuan kawin dengan perempuan, saya tidak bisa membayarkan karena saya tetap penuh. Tapi kalau laki-laki, kawin dengan laki-laki itu mau apa? Mau kawin apa mau olahraga?
Hanya mau olahraga, yuk lahil-lahil. Ini sengaja, Pak, dibandaan ini. Yang lebih maha, war of the ships.
Jadi karena kita kalah media, media inilah yang membangkitkan persepsi. Sehingga Islam mau dikatakan benar, Islam mau dikatakan salah, itu gantungnya. Pertama kali saya kalau lihat gelas ini, ini apa ini? Gelas. Tapi ada orang yang ini canggih, ah nggak bisa, hibas.
Tapi orang yang lain canggih, ah nggak bisa, canggih. Bikinnya begitu. Iya, canggih.
Seluruh syariat kita itu dipersepsikan sebagai sebuah kekerasan dan kejahatan. Dan ini tidak gampang, kenapa? Karena media kita di Indonesia ini berdasarkan undang-undang yang ada.
Dia tidak berkwajiban untuk state enlightenment atau nation enlightenment, memberikan pencerahan kepada bangsa dan pemerintahan, tetapi dia disis termuncang. Sehingga isinya ya iklan sama kasus-kasus itu dilomongkan saja tanpa ada penyelesaian. Sehingga rakyat Indonesia itu dikejali bahwa Indonesia adalah penuh dengan kasus-kasus tanpa sentiasa.
Luar biasa. Akibat ini masih ada waktu mengerjakan. Apa habis?
Saya ini sudah 14 hari Tidak kebunyakan Ibu nyelam Yang ini tadi selama ingin Para hadirin Saya akan Ambil contoh Bahwa umat Islam di Indonesia itu tidak well informed, tidak mengerti duduk masalah dunia dan Indonesia ini, seutuhnya dan sejujurnya. Saya ingin kasih tahu, di Indonesia kan banyak yang mengirim ISIS, tahu gak ISIS? Kalau orang Syria mengatakan itu ISIS. Kalau di sini apa? Berangkat ke sana Berangkat itu kan moderno Wah wah wah Wah wah Ketemu punisinya Padahal punisinya juga salah Akhirnya dijawab sama Allah Kata yang nonton Alhamdulillah Saya mau berangkat ke sana membela Islam begitu banget.
Tau gak, kalau di sana. Pekerjaannya itu membunuh sesama Islam dan tidak pernah menggambung orang Israel sama sekali. Bahkan mereka yang mendapatkan luka itu dirawat di Israel, bukan dirawat di Syria.
Jadi sebetulnya mereka itu dipakai siapa? Itu tidak mengerti Pak. Ngertinya cuma Allah.
Ya mudah-mudahan harus mengerti Allah. Tapi ini sangat berbahaya. Oke, sekarang saya masuk bagian teori sejak. Tapi Bapak-Bapak harus tahu spektrum mengusahakan itu apa saja.
Spektrum ini harusnya terbayang kali ini. Karena sekarang bicara teror ya, ya saya menangkap teror aja. Mengapa?
Saya ingin menantakan emas pada teman-teman yang di penjara pun yang mutakhirits terorisme. Mata korea cikgu hadiah Jangan lagi dipakai Cara teruk Atau radikal Saya tidak tahu Pagunan isya seperti itu Yang tahu bangunan dengan Allah Tapi cara itu Jangan lagi Di jajan, kenapa tidak bisa dipakai begini? Kalau sampai menggunakan senarai ikan, pertama kali akan meletakkan Islam pada posisi yang baik.
Yang kedua, sampai yang tidak punya kesempatan. untuk melakukan perjuangan dakwah mabadi khairul ummi mestinya setelah amanu kan gua amilus kok ini abis amanu langsung kharum kenapa setelah amanu tidak sampai bikin sebuah penataan ikhlas penataan kaatil dan sebagainya dengan konsep-konsep yang diseluruh Nah disini bedanya wali opo dengan wali jenggot itu jenggot Kalau wali opo itu datang ke Indonesia ser, semuanya kan kafir Itu dan temik kan itu bedanya, nyibrol-nyibrol, nyibrol-nyibrol, nyibrol-nyibrol, nyibrol-nyibrol Tapi kan kerjaannya orang wali kan bagaimana mengesokkan orang lain Dulu sekarang ini kerjaannya mengkasih kenyam juga Nah kalau kamu kenyam juga dari sana aja apa? Sulit, ya apa?
Kokir, kokir, kokir Kayaknya udah hafidh saya Rokong, rokong, rokong, rokong Surga saya tol Rokong gak pedih buat usuar gondewi Padahal Bentangannya surga itu Wa'al buhas sama wa'al bu Wa'al Mau usah pedih-pedih Seandainya Ketul itu kafir, kenapa tidak diisi? Seandainya dia betul musyri, kenapa tidak ditauhil? Seandainya dia bid'ah, kenapa cuma dicacimaki melewati rakyat? Tidak dituntun supaya bid'ah.
Itu bedanya dulu dengan sekarang. Dulu menggunakan fikir dan dakwah. Dakwah untuk orang lain, fikir untuk orang yang sudah Islamnya maaf.
Jadi kalau kiai di pesantren, santrinya tidak bangun subuh, disiram air pak, karena ini dosa. Tapi kalau tonggonya masih mabuk-mabuk, ya gak disirah banyak, penteh mau banyak. Ya gimana dia ditarik pelan-pelan.
Bil mau dia bil khasana, ayat Allah, bil haikmah ayat Allah, bil latihya wajahnya, bil latihya asal. Kalau bisa, jawaban kita harus... ...pikir mutu daripada serangga.
Nah, sekarang tiga-tiganya ini ditinggalkan. Rang-rang no, itu kadang-kadang bule. Orang yang ada di umjimakan jadi kabel no.
Nah, terus Irsyad, bule orang. Itu kejadian kita. Oleh karena banyak, itu umpamanya kita dulu banyak tahu. Karena banyak waktu.
Jadi, Pak Elalela ini pun telah mengulang dari langsung. Untuk membuatnya, dulu masih tidak terdapat. Padahal dia ini lagi patah mulan dulu.
Tapi keluhan-keluhan itu. Nah kalau diserang itu balikannya itu pada jenisnya itu sudah lebih kemudian. Nah sekarang ya, kita diserang HAM, baliknya nyawanya jenisnya, itu tidak berguna sama. Oh hubungannya diserang HAM sama nyawanya, saya pernah diserang waktu 4 juta. Masih di AIM2 itu istrinya punya pot berhenti, bukan rahasia dapper ya.
Saya bilang, iya benar, kenapa? Terus, kenapa benar? Yang mungkin menampung calon istrinya pastor yang tidak jadi Dimana ada penolakan harus ada Kalau tidak ada, akan ada pengangguran Pengangguran ekonomi bisa kita, pengangguran cinta Kan mode jawabannya Mas, ini kan berjalan Jadi, alamunjadalah, bila dia Mas, ini enggak Mas, ini kan di senang-tengah Gawai, kukoro, singlu, kukul Tentang hal universal Yang berdasarkan syariat Seperti apa?
Ini Ini gak cukup di tepuk tangan itu. Iya. Saya kan, ini rahasia dengan nongong-nongong.
Saya kan ketemu bapak-bapak dari di sini. Kan waktu itu ingat. Waktu itu ga boleh ketemu bapak-bapak. Ga boleh ingat. Saya bisa ngelakuin.
Kenapa isu-isu yang menyerang Islam dibungkus dengan gemiak padahal itu serangan? Tidak satu pun intelektual Indonesia yang menjawab. Kenapa? Kita diserang, seakan-akan Islam itu jahat, KD, ET, dan sebagainya.
Kok kamu jenis keluarga sakit? Akhirnya kita menjadi makanan dari world of perception. Nah, sehingga dengan ini.
Mas, sampai jangan pakai virus. Kalau pakai virus, pertama, meletakkan Islam dalam dunia. Yang kedua, sampai tidak sempat untuk membangun keakunan. Padahal keaguman Islam itu tidak pada peperangan itu, tapi tata nilai ma'ba'i khairul umma ini kalau dikembangkan akan menjadi khairul umma. Sekarang apalagi kita khairul umma, oh kalah terus kita.
Orang saya kemarin dari barat bilang Islam itu begini, salah. Yang Islam tidak mungkin kalah, yang kalah adalah kaum muslimi yang mulai melenceng dari aturan, hukum, syariah, Islam, Islam. Islam, ya Allah. Tapi orang mislin lihat potongannya masing-masing, tambah garbo, tambah karang.
Yang kedua, dipinju dari segi orang yang menyerang hukum. Terorisme itu memuntungkan mereka. Dengan adanya terorisme, mereka bisa mengolah terorisme itu menjadi sebuah hukum Negara-negara punya hak untuk membunuh dan membasmi mereka, baik nasional maupun inter. Jadi ini saya tidak mengatakan ini salah niat, tapi salah strategi.
Bukankah Rasulullah pernah dakwah dengan sebut, dakwah dengan perang? Kemudian lunci, kapan dibulihkan perang? Tapi tidak pernah, itu teror, yang ada itu perang Saya masih hormat kepada Hasan Nasrullah yang memimpin, mananya di Bero Selatan itu?
Ha? Hezbollah? Dia mengatakan saya, Pak, saya bukan cairan dan saya tidak pernah melakukan cairan.
Yang saya lakukan adalah perang terbuka, terhormat, dan saya tidak pernah kalah. Yang kalah adalah perang terhormat. Jadi harus ada standing, maka sudah dipergat. Nah, karena ini eksklusif, di itu rumah sepener diri, umum Islam Singliani dan Tokafir, apalagi orang non-muslim.
Kalau non-muslim juga dipergat, apalagi negara ini. Saya ingin menyampaikan. Banyak teman-teman yang komplit kepada saya, pasti Indonesia ini bukan Islam.
Ya terus, kok sampai yang diem saja tidak amar-maruf lagi? Wah ini serangannya enggak kabar kaum. Begini mas, coba dibuka tarif. Awal kedua hijrah Nabi Muhammad SAW Disitu Rasulullah membuat misakul Biarkan, konsensus Itu tidak diperlindungi dari negara Islam Itu diberi nama konsensus berguna Isinya yang nilai lukur Islam itu Perkara bentuknya itu tergantung kondisi negara masing-masing Karena tidak mungkin semua negara itu bentuknya sama Hilal yaumir ya Isinya kan cuma kukuhat dengan muslimi Alah ada lah Al-Mu'sawwafi Al-Mu'sawwafi kemudian Al-Syambiah kemudian Al-Fidah jadi bagaimana maaf Islam supaya tidak ibadah kenapa tidak disebut bukuah Islamnya?
karena kalau bukuah Islamnya itu sudah otomatis yang berbuat itu kan orang Islamnya Di situ ada kepastian hukum, ada kemakmuran. Kenapa ini tidak kita ujikan? Itulah yang dipakai, kemudian kita sekarang bergerak untuk menyisi Indonesia, tidak bergerak untuk mengutuk Indonesia.
Nah, tetapi jangan kutuk. Amar Ma'ruf, Nabi Munkar tetap harus jalan. Saya teriak-teriak tentang komunisme, tentang LGBT, tentang ini. Itu adalah bagian Nabi Munkar.
Bukan berarti saya pasrah kemudian tidak ada al-amirun Nabi Ma'ruf, wa nahu namin. Nah, itu satu. Yang kedua. Saya mohon, umat Islam ini tinggalkan cara-cara yang kira-kira membuat benturan sesama muslim atau membuat benturan antara Islam dan negara. Kenapa?
Karena itu akan digunakan oleh musuh Islam yang sesungguhnya untuk mengadu-adu umat Islam di Indonesia. Dan buktinya ini. Ini ada rahasia lagi ya, tidak boleh diomongin orang.
Teman-teman si Butasri, Tata Bunga, komplit. Cerita bahwa sekarang seperti itu, saya terkini masih. Saya kan enggak usah mengerah hilang fasilitas, enggak usah antipati. Tidak usah nanti, sudah lakukan sancar syariat untuk mengungsi Indonesia, lokmatan, dan anami. Ini nanti sampai selamat.
Perlunya sampai selamat itu supaya tidak ada konflik di kalangan umat Islam yang berarti di dalam kondisi serangan-serangan yang luar biasa. Itu, Alhamdulillah sekarang tenang. Tenangnya itu opo mangel, opo ijma subutif, tapi mulai tidak berpengalaman. Perkara sampai kalau bikin ini itu nanti.
Sekarang bersama-sama saja dengan umat yang lain. Karena dari luar itu membelaknya jelas, Bapak. Misalnya komunis, tau-tau muncul. Kalau komunis ini muncul berarti al-ladinia, ateisme.
Kan lebih beraya daripada firko-firko. Oh ini tidak punya Tuhan. Kalau sudah ini muncul, itu berarti dia itu... Sudah nonton waktu itu. DPR, ada di Teluk Mubi.
Ini kan menjuarani. Ada partai istana itu. Muhammadiyah, mungkin juga.
NUO, Kuping, Disik. Sekalian macam itu. Balik-balik ya, cuma saya yang ngikutin.
Nah, ada buat-buat. Dalam kondisi begini, apakah kita masih mau mencari celah untuk hidup di kawasan sendiri? Dan itu sedang ditumbuh, boleh karenanya. Tadi pertama hati-hati hubungan antar Islam, antar umat beragama, antar agama dan negara.
Terus misalkan Madinah, yang terakhir ini Bokhidiyo, Mekjid, sama langgar-langgar itu di situ aja. Karena penyakit itu masuknya dari sini yang kosong Medjid kapan dibuka? Hari Jumat Buka lagi Jumat Orang medjid kapan dibuka?
Esrok mikrok Buka mana? Pendek esrok Itu yang diperlukan kalau bisa menjaga Coba mengatakan lagi, coba mengatakan lagi Si Nurno ini kan dengan sendirian memaksudkan Daripada terjadi konflik, kalau konflik itu dimainkan oleh orang lain Saya Iya, kenapa juga peraturan ini tidak pernah tegas terhadap pihak-pihak yang mengancam negara? Ini dibiarkan dengan sengaja apa lupa?
Kau gak percaya, tanya sama wapu isi. Wapu isi ini gawat dong, bisa gelut antaranya, misalnya kejutaan, rejika, polisi. Jawabannya polisi, polisi.
Paling hukumnya tidak ada. Jadi juga-juga, kalau itu gelut, tidak lagi gelut. Jadi nanti gelut. Sama, teori itu juga begitu. Terorisme itu sebelum bomnya meledak, dia tidak punya hak untuk menang.
Ini adalah perhatian orang. Kok finilaya ada, finilaya tidak ada. Sekarang saya sudah berhubungan. Harus ada ketekasan dari dulu sampai ke depan. Supaya Indonesia tidak teroris.
Sekarang di pemerintahan mulai silam selisih perkara komunisme ini. Ini terus saja banyak. Maka tindakan yang paling enak, praktis adalah mohon para ustadz, para dahi, para mubalek, para kiai-kiai kodok-kusantrek isi dengan tenaga, satu minum dua kali, terserah mau ngaji apa.
Kising biasa-biasanya Mau nyakit kopi, mau nyakit kopi Tapi kising menang Sementara anak-anak muda kita diambil orang Supaya kising lumpuh di STI Setengah Tapi sih beneran nyakit Tapi sih enak-enak itu Kejap mikirnya ini sudah good. Mereka sudah diambil oleh gadget. Diambil oleh good.
Mereka sudah diambil oleh dinner. Apa yang kita lakukan? Kemarin baru saja ada internasional media di Jakarta. Saya bilang, kenapa orang Islam tidak membuat Google Facebook? Jika kau ingin tahu tentang Islam dan keadaan dunia, tinggal nge-click saja.
Tapi kenapa? Ternyata. Kita ini terlambat karena tidak well informed, kita tidak mengerti duduk masalah yang sebenarnya.
Apalagi di internasional, di internasional sendiri kita masih cipu, kok gini, kok gini, kok gini, kok gini, di sini kok. Tapi ya ampun pun ya, karena gak ngerti, akhirnya tenang. Sakinah Uang tenang itu mergo takor Uang mergo gak ngerti urusan Nah kita ini yang mana? Kalau semuanya ini karena takor Tapi kalau kalian gak ngerti, rupiahnya berat. Sementara kita mayoritas tadi jadi objek, objek nasional dan internasional, tidak ada transmasial.
transnasional yang hanya tumbuh di Indonesia dia pasti punya bos di luar pasti apakah dia namanya komunisme atau namanya transnasional sementara kita yang ahli sunnah wajah maaf ya ganti bos dari kuliah kamu ya bisa bos aja dan Alhamdulillah maksudnya Bapak kukisot, organisasi-organisasi Islam ada yang mencerahkan, ada yang tidak juga. Maka, tanggung jawab kembali kepada panggak pesantren dan para pembantin. Karena bapak-bapak yang mengerti aturan Al-Fatuhu Kainal Firat, belum tentu organisasi Islam juga.
Saya kira ini gambarannya. Mudah-mudahan ada gunanya dan kebenarannya. Kalau ada omongan yang jelas, kamu boleh ditanyakan.
Kalau memang tidak setuju, sampaikan saja. Tidak setuju. Tetapi yang penting, kita keluar dari sini, itu kita menangkap diri kita.
Jadi kalau saya membantu menangkal terorisme, jangan dianggap saya pura-pura. Saya hanya pura-pura Islam sendiri, karena itu. Aku lukau milahnya, dan setelah itu, selamat malam.
Allahumma Allah Allahumma Allah