Transcript for:
Diskusi Kontroversi Kehalalan Rokok

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Wassalatu wassalamu ala rasulillah wa ala alihi wa ashabihi wa man wala amma ba'd Seru ya? Lu ngapain lu pada kesini? Gua gak umumin apa-apa juga. Oke, bismillah. Allahumma rizukna al-ikhlas fil a'mal wal-aqwal. Allahumma inna na'udhu bita min annushrikabik wa nahnu na'lam wa nasdaqfiruk lima la na'lam Rabbish rahli sadri wa yasirli amri wa ahlul uqdatan min lisani yafqahu qawli Video ini adalah mukaddimah bagi video yang berikutnya yang akan kita bahas tentang Bagaimana yang kita yakini dari pendapat fikih akan kehalalan rokok. Jadi video ini hanyalah mukaddimah yang perlu kami sampaikan sebelum kami membahas video berikutnya yang akan membahas tentang permasalahan fikih yang berbicara tentang Bahwasannya rokok berada di hukum asalnya, yaitu mubah. Permasalahan dan keributan yang terjadi akhir-akhir ini, hakikatnya ternyata digerakkan oleh para bazar-bazar untuk kepentingan politik. Oleh para ahlul bid'ah, ahlul syubhah, ahlul sawroh. dari golongan Ikhwani, Sururi, dan Takfiri atau golongan oposisi yang umumnya mereka berada di barisan yang kalah dalam pemilu kemarin atau barisan yang merauh keuntungan besar dari donasi-donasi liar yang tidak pernah teraudit untuk saudara-saudara kita di Palestine Dendam kesumat mereka begitu besar kepada kami karena pengingkaran kami akan penyimpangan dan kerusakan yang mereka bawakan. Kalau hanya ikhwan-ikhwan kajian biasa, harusnya nggak sebesar ini dan seheboh ini. Dari pengalaman kami, beberapa kali video kami viral, dengan izin Allah, harusnya nggak begitu cepat menjadi trending. di Facebook, di media-media sosial, dan lain-lain. Tapi ternyata benar, masuk kasus kita ini ke berita-berita nasional dibawa oleh media-media yang notabene oposisi pemerintah. Masuk berita tentang kita ini di koran-koran online seperti oposisicerdas.com Seperti Demokrazy News, seperti suaranasional.com Apalah urusan mereka sebenarnya dengan agama dan dakwah salaf? Apa urusan mereka? Jadi sering kita jelaskan bahwa sesuatu viral itu gak organik Terlalu naif dan bodoh seseorang menganggap sesuatu itu viral, itu organik tumbuh. Terlalu bodoh. Nggak. Dunia maya nggak sepolos itu. Nggak senaif itu. Buat mereka yang paham, dunia maya akan memahami hal itu. Mesti ada kepentingan-kepentingan politik, mesti ada kepentingan-kepentingan tujuan-tujuan individu atau kelompok tertentu di belakangnya yang menggerakkan dan mengarahkan viral tersebut ya bahkan sampai ada gerakan-gerakan bikin akun-akun bikin akun di instagram di facebook atas nama ustad riyad bajri luar biasa oke kalau ikhwan-ikhwan kajian sesebel-sebelnya senek-eneknya mereka sama aneh gak bakalan begini gak bakalan begini Gak bakalan sepinggi ini ombaknya. Selalu ada yang gerakan mesti. Pantas beberapa minggu sebelum hari ini, sejak awal Februari, mulai masuk lagi ke kami, sampai sekarang spam. Telepon-telepon yang spam alert. Penuh. Tiap hari. Mulai masuk lagi doxing tipis-tipis. Tau doxing nggak? Doxing nih, di satu waktu, di jam yang sama, tiba-tiba masuk banyak. What's up, what's up. celah-celah maki-maki apa ini itu ini itu kok masuk lagi doxing? beberapa minggu lalu perasaan gak ada yang viral, kok gue di doxing lagi ini terjadi waktu kasus Hamas ini terjadi waktu kasus demo-demo tapi perasaan sekarang gak ada yang viral lagi kok gue kena doxing lagi nih kalaupun gak sebesar doxing yang kemarin Banyak nomor-nomor yang ternyata ini mesin, ini kerjaan mesin. Dan ini bazar. Ini mesti ada funding besar dibaliknya. Ikhwan ngaji, se-ie-ie-nya dia sebelah sama gue gak mungkin. Mau modal sejauh itu, gak mungkin. Se-ie-ie-nya dia enak sama gue, gak mungkin dia segitu. Ini anak ngomong gini ngeri, sampai mama Hana bilang jangan ngaji, di rumah aja. tadi was-was oke kok sampe di teror lagi gue ada apa beberapa minggu kemarin oke kalaupun doxingnya tipis-tipis gak seperti yang waktu kasus hamas dulu, tapi telpon sampe sekarang gak berhenti, spam alert mulu dari nomor-nomor asing Ya, kemarin kita dalam perjalanan sama sahabat-sahabat terdekat kita, itu juga pulang dari laut. Kita lagi cerita, bahkan beberapa saat sebelumnya kita lagi cerita, beberapa minggu sebelumnya. Ya, kita gebrak yuk masalah rokok nih, kayaknya udah saatnya deh. Tapi penting banget adalah jangan deh, jangan deh, entar dulu gak worth it, dan lain-lain. Belum. Beberapa kali kita viral, kita bisa ngukur. Segmennya harusnya ombaknya gak terlalu gede. Kenapa? Paling yang ribut di ikhwan-ikhwan ngaji doang. Ketika kita hantem hamas, ini mau yang ngaji, mau yang gak, yang gak sholat lagi, ikutan nyerang. Itu segmennya terlalu meluas, bahkan maaf-maaf kafir termasuk nyerang dan teror. Karena segmennya begitu luas. Ketika urusan demo-demo, demikian juga gede. Kita tahu, kita bisa ngungkur kalau kate gempa ini berapa skala richer. Masalah rokok, paling ikhwan-ikhwan ngaji doang, berapa banyak sih? Iya gak? Kita gebrak yuk. Tapi dengan segala pertimbangan dan lain-lain, gak worth it ini itu, akhirnya kita cancel lagi. Tapi dorongan itu begitu kuat, berulang-ulang kita diskusi lagi, diskusi lagi, bersama beberapa teman dekat kita. Eh pas kemarin meledak, kita ngomong, Jal, kok meledaknya gede amat? Kok cepet amat ini, tingginya gak segini aturan nih? Salah hitung kita, rupanya. Akhirnya kita lihat-lihat, tim Elgada pun bantu cari-cari, ternyata benar. Ini digoreng oleh orang-orang politik juga. Bukan hanya para pembenci dakwah kita. Tapi orang-orang yang gak ada urusan dengan dakwah, bahkan gak ada urusan dengan agama. Cuman punya kepentingan politik di balik kita. Sampai kita tahu, oh ternyata beritanya naik di sini, naik di sini. Oh, kita ini gak punya medsos. Oke kita bilang, kalau cuma ikhwan-ikhwan kajian, gak bakalan mungkin sejauh ini mereka mau terlakukan. Ada masih husnuzan, gak mungkin sampai doksing kita, kalau ikhwan yang ngajib. Gak mungkin sampai sengaja bikin, rajin bener sengaja bikin, URB. Pake lambang lagi, bikin lambang loh. URB. Ustadz disingkat-singkat udah kayak bandar narkoba. URB. Emang dikatanya gue demet disingkat-singkat kayak orang? Enggak, WNRB noh. Dikasih inisial, kayak bandar narkoba ketangkop. Pakai inisial. Ya? Beberapa nilai yang dituduhkan dan diingkarkan ke atas kami berdasarkan informasi yang kami terima dari ikhwah yang mengikuti permasalahan ini adalah bahwasanya kami bercelana pendek, kami mancing, kami merokok. Iya, itu benar. Itu semua hal yang kami yakini kehalalan. Bercelana pendek, so what? Kami mancing, so what? Kami ngerokok, so what? Gue malu. Itu hal yang kami yakini, kehalalan. Itu yang nanti kita bahas. Dan bahkan beberapa permasalahan adalah buh-tan, kedustaan, dan fitnah besar yang nyata. Seperti kami mancing bersama Abu Janda. Abu Janda siapa? Gue gak kenal. Abu Janda siapa Jal? Mancing sama Janda kali? Kok Abu Janda Jal? Ngapain sama bapaknya Janda? Abu Janda siapa ya Allah? Dituduhkan bahwasanya kami masih bermain musik Jari-jari kami kapalan karena megang gitar. Ini dari mana? Dulu kita bermain musik? Iya. Dulu mendarah daging dari kecil musik. Kita bisa bahasa Inggris dari musik. Gak pernah kita kursus. Karena kursus bentar, terus tempat kursusnya dibom. Akhirnya berhenti. Iya, musik mendarah daging pada kita. Lidah kita terarahkan dulu untuk bisa bahasa asing. Itu dengan musik. Dulu. Tapi dibilang, kami masih main musik. Jari kami kapalan megang gitar. Allahu Akbar. Ya? Setelah kami ketahui keharaman musik, maka kami tinggalkan sedikit demi sedikit. Kami yakini keharamannya dan efeknya melemahkan jiwa, mewariskan kemunafikan, bikin kita gak berani perang di atas jalan yang hak, itu efek musik. Kami tinggalkan dikit-dikit, kalaupun udah mendarah daging musik, lo tau gue udah, lo kan tukang bongkar Youtube. Kita tinggalin kalau emang haram, kalau emang kita yakini keharamannya, kita tinggalin musik. Hai dusta waw dusta tapi apakah kami rahasiakan bahwa kami merokok enggak juga sih sebenarnya materi ini sering anasebut dikajian-kajian umum mana sebaik yang suka datang kajian sering dapetin beberapa video kami juga beberapa juga di videoin dari dulu Kalau ada ikhwah bertamu ke rumah, kita ngerokok biasa. Kalau lagi mancing, semua teman-teman mancing tahu biasa. Seluruh bajri yang masih berkerabat dengan kami, om-om, tante-tante, sepupu-sepupu. Kalau ngumpul kondangan atau ada kematian dan lain-lain, mereka tahu kok. Nggak ada yang dirahasiakan. Arab-arab Indramayu, Arab-arab Purwakarta, mereka tahu kok. Arab-arab kerukut tempat gitar, mereka tau temen-temen nongkrong dan lain-lain tau kok aneh ngerokok depan mereka, biasa cuman memang bukan sesuatu yang aneh akan umbar di depan kamera memang, bukan Atau depan orang yang kira-kira belum siap liatnya Sebisa mungkin anda sembunyikan dari kamera Karena menghindari apa? Menghindari keributan begini nih, yang gak penting nih Keributan yang akhirnya ditunggangi dan digoreng Sama ahli bid'ah dan orang-orang menyimpang Yang emang dasarnya mau ngebunuh dakwah sunnahnya Ini yang dihindari Untuk yang banyak bertanya di WA, berangkat dari perhatian mereka, Bro, siapa sih itu yang upload? Siapa sih itu yang upload? Pada pertanyaan begitu, Barakallahu fiikum, jazakumullahu khairan. Uploader itu, video itu, salah seorang kawan kami, dia EO Trip Mancing. Dia EO-nya memang. Dia upload video itu sejak tahun lalu ternyata. Ana yang gak tau, Ana gak pake medsos Sama sekali Ana gak pake medsos Dia Chinese dan dia Nasrani Allah Yahdi, semoga Allah kasih hidayah Dia gak berlihat buruk sama sekali ketika nge-upload video itu Emang fix berangkat dari nge-blanknya dia aja tentang dunia kita Gak mungkin juga aneh tegaskan kepada temen-temen yang mancing Eh jangan ya, gue di luar begini nih, gue di luar begini Oh, tadi kata lagu lagi Enggak kita sebisa mungkin nyumpet, gak mau bilangin orang siapa kita. Dan dia sudah minta maaf dengan tulus. Ketika tertahu ini terjadi, dia minta maaf. Bahkan dalam minta maaf suaranya goyang mau nangis. Dan dia berkata, gue bisa bantu apa, apa yang harus gue lakukan. Luar biasa. Maka Anafkut memaafkannya dan mendoakan hidayah baginya. Allah Yahdi. Tapi kodarullah terjadi yang terjadi. Namun ala kulli hal diantara nekmat besar yang kami syukuri adalah dari antara sekian banyak nilai yang menjadi serangan mereka selama ini kepada kami, termasuk apa yang terjadi akhir-akhir ini, Tidak ada satupun permasalahan yang bersifat usul atau manhajiyah yang mereka serang pada kami. Yang dengan itu tercelak manhaji kami dan terhitung kami menyimpang. Sesungguhnya kami menunggu koreksi yang bersifat penyimpangan manhaji. Itu akan menjadi nasihat besar bagi kami apabila memang ada pada kami. Selama ini kami melakukan pengingkaran Kepada hamba-hamba Allah, baik individu maupun kelompok-kelompok dan organisasi tertentu Apa yang kami ingkari adalah permasalahan-permasalahan usul dan manhaj yang memang harus diingkari Harus ditegaskan, gak boleh ada perbedaan pendapat disitu sejak zaman salaf apabila kita memang mengikuti konsep salaf. Permasalahannya ini penuntut ilmu gak tau yang mana yang usul, yang mana yang bukan, yang furuh, yang istihadian, ini gak tau tabu hal ini buat mereka. Akhirnya banyak mereka yang berangkat dari ketidaktahuan, ikut nyerang kita. Tapi tulus dalam niat mempera agama, kami yakin masih banyak. Berangkat dari ketidaktahuan dan kebelumpahaman mereka tentang bagaimana mapping agama ini. Pengajian-pengajian yang ada nggak pernah bahas itu. Jauh dari pembahasan-pembahasan konsep beragama demikian. Manhaj beragama yang seharusnya demikian. Karena memang harus diingkari dan diperingatkan manusia dari penyimbangan-penyimbangan yang sifatnya manhaj. Itu bentuk konsep ahlus sunnah, bentuk manhaj ahlus sunnah, sikap demikian. Itu Amar Ma'ruf dan Nahi Mungkar, nasihat serta... serta bentuk cinta Ahlu Sunnah kepada para hamba Allah kita mencintai hamba Allah yang lain kita mencintai keselamatan baginya sebesar kita cinta keselamatan untuk diri kami dari situ kami peringatkan dia dari orang-orang yang menyimpang tuh Supaya mereka gak terjerumus ke dalam penyimbangan, ini bentuk cinta kita. Jadi kita tegaskan hal itu out of love. Berangkat dari cinta. Bukan dari hatred, bukan dari kebencian personal, tidak. Itu perkara usul, perkara manhaj yang kami ingkari dan memang harus kami ingkari ketika ada penyimbangan demikian. Yang praktik demikian berjalan memang sejak zaman salaf dahulu. Permasalahannya demikian, para penuntut ilmu gak tau mana usul, mana yang furuk. Dan bukan tempat kita sekarang, bukan kesempatan ini untuk jelasin dan kasih kuliah untuk jelasin mana usul, mana furuk. Hai maka sekali lagi apabila memang ada pada kami penyimpangan usul atau manhaj maka mohon dikoreksi segera kami akan segera beristighfar dan bertaubat apabila memang demikian adanya karena hak bagaimanapun Alhamdulillah lebih kami cintai daripada apapun Insyaallah al-haqq ayyutaba perkara yang hak lebih berhak untuk diikuti Semua permasalahan yang dituduhkan kepada kami adalah masalah-masalah teknis dan furuh istihadiyah yang mereka blast dan manfaatkan dan goreng oleh sebagian kaum menyimpang mereka, kaum yang selama ini kami ingkari usul dan manhaj mereka memang Kebid'ahan atau kekufuran dan kerusakan atau penyimpangan mereka Atau kaum-kaum yang numpang tenar mencari viewers yang tanpa malu ikut berbicara dan berkomentar tanpa ilmu Di dunia goib, eh dunia maya Fungsi mereka melakukan hal tersebut, apa tujuan mereka? Untuk mengerai keuntungan pribadi, pencintraan diri mereka. Rumpang tenar, nebeng tenar. Gak punya prestasi diri, dia naikin. Apapun yang dia bisa naikin supaya ikut naik. Atau untuk karakter assassination, atau untuk pembunuhan karakter sengaja. Karena mereka memiliki sebuah tujuan yang mesti tercapai. Batu-batu yang menghalangi tujuan tersebut, rintangan-rintangannya, yang memperingatkan manusia dari kerusakan dan tujuan mereka itu, itu harus dibunuh. Dirusak nama baiknya, dibuat manusia takut darinya, itu tujuan mereka itu. Itu. Mereka harus menghilangkan apa-apa yang menjadi batu bagi program politik dan kepentingan-kepentingan mereka. Sehingga manusia takut dari kami. Atau menjauh dari akidah dan konsep manhaj sunnah yang selama ini kami tegaskan. Dengan siizin Allah subhanahu wa ta'ala. Allahumma kfinahum bimashikta. Semoga Allah menjaga kita dari mereka dengan cara apapun yang Allah kehendaki. Dari situ dapat kami simpulkan bahwa tujuan pengingkaran dan celaan dan upaya yang mereka lakukan untuk menyenang kami hakikatnya bukanlah nasihat dalam beragama. Bukanlah demi ketulusan dalam membela Allah dan Rasulnya dan agamanya. Tapi jelas hawa nafsu, kepentingan, cara-cara busuk dan kedustaan-kedustaan yang mereka buat tanpa ragu. Fitnah-fitnah yang mereka jadi-jadikan tanpa malu, hukum-hukum tak berdasar, hukum-hukum yang tak berlandaskan kaedah-kaedah ilmiah yang mereka hukumkan ke atas kami karena permasalahan ini, itu semua tak akan dilakukan oleh seseorang yang memang dia tulus berniat untuk melakukan perbaikan di jalan Allah. Hakikatnya itu menjadi berita baik untuk kami. Karena hakikatnya pengingkaran dan permusuhan yang dilakukan oleh para ahli bid'ah, ahli syubha, oleh para ahlul hawat, kepada kami, sampai sering benar gue viral, adalah kebanggaan besar untuk kami. Pengingkaran mereka bagi kami adalah kebanggaan besar untuk kami. Itu adalah sebuah bukti yang sangat nyata bahwa kami di atas hak insya Allah. Alhamdulillah mereka tambah greget, kita tambah happy. Kebanggaan dan kehormatan yang besar bagi kami untuk dapat menjadi duri di leher para ahlu bid'ah, ahlu lahwa, ahlu syubhad. Maka untuk para da'i atau penuntut ilmu yang memang masih berminat untuk mengikuti kaidah ahlu sunnah di dalam beragama. dan kemudian ikut membuat pernyataan ikut membuat konten untuk menyerang kami katakanlah kita berbeda pendapat di dalam fikih ini, katakan tapi agar kalian sadari, kalian sedang berjalan dengan siapa di dalam hal ini siapa yang bersama kalian di dalam perahu kalian untuk menyerang kami ini sesungguhnya kalian berada bersama para musuh-musuh sunnah Yang membenci sunnah. Dan kaedah-kaedah sunnah yang selama ini kami tegaskan. Kami tegakkan. Dan kami dakwahkan. Demikian hakikatnya tujuan mereka. Mereka hendak untuk membunuh dakwah yang hak ini. Bukan hanya permasalahan fikih rokok, bukan hanya riad bajri personal, mereka hendak membunuh dakwah yang hak ini. Itu tujuan besar mereka. Apabila seseorang memang ikhlas dan tulus membela agamanya, maka mereka akan beriltizam, berdisiplin. Untuk mengikuti kaidah-kaidah sunnah, kaidah-kaidah syariah, di dalam perkara demikian. Kecuali memang berangkat dari kejahilan, ketidaktahuan. Perhatikan kaidah-kaidah ini. Yang pertama. Apabila memang permasalahan yang terjadi pada kami, pada aneh, memanglah benar sebuah maksiat dan aib menurut kalian. Bisa jadi menurut anak, bukan. Katakan ini maksiat dan aib menurut kalian. Baik benar adanya permasalahan itu, ataupun fitnah ke atas kami, maka toh maksiat tidak mengeluarkan seseorang dari ahlu sunnah. Mau dia membunuh, mau dia berzina, mau dia mabuk, maksiat tidak pernah mengeluarkan seseorang dari ahlus sunnah. Yang mengeluarkan seseorang dari ahlus sunnah adalah penyimpangan-penyimpangan di perkara usul dan manhaj. Itu bukan maksiat. Ayo kita akan temui banyaknya dari para salafus shalih ternyata mereka mampu aja Hai yang minum homer diantara para salafus shalih ada yang bersinah ada buktinya ada yang dicampur ada yang diracat Hai tapi gak pernah dihukumi akidah mereka Itu kaedah kita, maksiat tidak mengeluarkan seseorang dari ahlus sunnah Kalau iya emang maksiat Kalaupun iya, bukan perbedaan pendapat ya, bukan khilafiyat Emang iya maksiat lagi, gak ngeluarin seseorang dari ahlus sunnah So what? Yang kedua, apabila memang iya maksiat yang kami lakukan Maka yang menjadi kewajiban seorang ahli sunnah adalah menutupi aib saudaranya Semoga dengan itu Allah tutupi aibnya Demikian kaidah syariah besar Hifzul a'rad menjadi makosid di antara makosid makosid besar di dalam syariah kita ini memang kita pernah jelasin makosid syariah hifzud din, hifzud nafs, hifzud akal, hifzud man, hifzud a'rad, hifzud a'rad dan nasal nama baik dah keturunan Apabila memang maksiat, maka kewajiban kita adalah menutupinya. Semoga dengan itu Allah tutupi aib-aib kita. Bukan mengumbarnya dan ikut mencari informasi dan menyebarkannya. Bukan ikut mencelah, menyerang, merusak nama baik, apalah lagi nebeng tenar. Dengan ikut berkomentar dan ikut mencela, ikut membuli, membuat konten tentang hal itu sebagaimana yang dilakukan oleh para hamba-hamba medsos dan oleh para konten kreator busuk tersebut Semoga Allah membalas mereka dengan apa yang layak mereka dapatkan Aminu ni Semoga Allah membalas mereka Dengan membongkar seluruh hakikat dan kebusukan mereka di mata makhluk yang lain Yang ketiga Dan apabila kalian telah mengetahui bahwa toh permasalahan ini adalah khilafiah ijtihadiyah Dimana bisa jadi pendapat saudara kita muslim yang lain ternyata yang lebih diridhoi oleh Allah SWT. Maka tak boleh seorang muslim mengusuhi, bertaasuk, menggunjing, dan meributkan permasalahan khilafiyah demikian. Menjadikan walak dan barok diatasnya. Menjadikan kekelompokan dan permusuhan. Apalagi menghukumi dengan hukum-hukum asma, hukum-hukum gelar. Seperti memfasikan, mensyirikan, mengkufurkan. Ya, hanya karena permasalahan istihadiah demikian. Nggak boleh. Itu bukan konsep ahlus sunnah. Beberapa apa bilang kita zindik, no. Zindik, no gue. Masalah istihadiah. Zindik, no gue. Bahkan beberapa saksi, sikap demikian adalah manhaj dan gayanya ahli bid'ah. Bukan ahli sunnah. Seseorang yang bersikap demikian, kalian dapati di media sosial, di youtube, seseorang bersikap demikian, hakikatnya justru terdapat kesalahan di dalam usul manhajnya sendiri. Seseorang yang memang di atas ilmu dan jujur, tulus dalam membela agama, tak akan melakukan sikap demikian. Ya, jadi mau lari kemana sebenarnya kalau ikut kaidah? Mau kalian anggap apa kasus ini sebenarnya? Oke? Kalau memang masih mengaku ahlu sunnah. Kami dapat membawakan banyak dalil-dalil dari Nas dan Azhar untuk kaidah-kaidah tadi. Tapi karena video ini fungsinya adalah mukoddimah, belum bahzul ilmi, belum pembahasan ilmiah tentang masalah rokok, maka cukup kami sampaikan kaedah ini tanpa beristidlal. Kalian boleh tanyakan kepada masyayik atau ulama' manapun yang kalian berguru kepada mereka. Selama mereka masih ahli sunnah, pastilah mereka akan membenarkan kaedah-kaedah tersebut, insyaAllah. Dan untuk para awamul muslimin yang terprovokasi dan terhasut, terbawa panas dalam permasalahan ini. Nih kami sampaikan beberapa fakta yang mungkin kalian tidak tahu selama ini. Di antaranya, Apakah kalian tahu, mereka yang ikut membuat konten menyerang kami di Youtube maupun Medsos dan lain-lain dapat dipastikan mereka adalah orang-orang yang terjadi padanya pelanggaran usul dan manhaj dan penyimpangan dan itu semua lebih parah daripada rokok hakikatnya Dendam kesumat mereka kepada kami bukan rahasia lagi Bahkan para orang-orang politik, oposisi yang kalah dalam pemilu kemarin Mereka bersama para Raufidoh negeri ini Mereka bersama ikhwanul muslimin Dalam banyak kasus dan gejolak yang terjadi di negeri ini Ataupun di dunia internasional Bahkan mereka bersama kufar, orang-orang kafir Bahkan bersama satanik sekt Satanik, sekte setan Satanik sekt Ini kaget kita, seorang ikhwan menghampiri kami dan menceritakan hakikat itu Dia bertemu dan dekat dengan seseorang yang ternyata dari keluarga satanik. Keluarga ini ternyata yang membiayai kelompok yang mensomasi kami waktu kasus hamas. Nuh musuh gue segitu. Berdasarkan kesaksian dia. Dia yang nge-push, dia yang nge-fund. Kelompok-kelompok yang menyerang kami ketika masalah hamas. Satanic sect Satanic Mereka bersama sururiah juga Yang menjual nama sunnah dan menjual agama mereka dengan nemat-nemat dunia Di antara mereka ada orang-orang yang sebelumnya udah kenal manhaj yang hak ini Bahkan murid para ulama-ulama besar Namun dikarenakan nikmat-nikmat duniawi yang gak ada di jalan ini Yang ada pahit di jalan, sebagaimana selalu kita bilang Mereka memilih untuk mepet dan berafiliasi dengan para sururyah Karena memang nikmat-nikmat dunia dan jumhur awam banyaknya di barisan itu Maka sadarlah kalian, bersama siapa kalian berjalan sebenarnya untuk menyerang kami? Katakanlah kita beda pendapat dalam masalah VG. Kemudian apakah kalian tahu? Mereka yang mengingkari kami hakikatnya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada mereka di dalam agama, baik pada bab usul yang merupakan bentuk penyimpangan di dalam manha jahil sunnah ataupun kesalahan mereka di dalam maksiat, hakikatnya jauh lebih fatal daripada apa yang terjadi pada kami, apabila memang kalian hukumi ini maksiat. Yang mereka lakukan jauh lebih fatal daripada apa yang terjadi pada kami. Mereka adalah para pencelah pemerintah. Mana? Parahan mana kasus rokok sama celah pemerintah? Mereka para pembela demonstran dan kerusuhan. Atau minimal diam dari kerusakan-kerusakan itu Cari aman, menjaga pasar dan jumhur yang ada di sekitar mereka Mereka para penjual agama yang menjadikan tarif-tarif untuk kajian dan konsultasi-konsultasi muamalah dan syariahnya Parahan mana jualan agama? Amin di samsu Amin udah garam Parahan mana? Mereka para penyeru pemilu Mereka penyeru pemilu yang sakit hati karena kekalahan mereka di pemilu terakhir bahkan di setiap pemilu 2014 ikut kalah, 2019 kalah, 2024 kalah, bego aja bego Gak bisa baca lapangan Yesap itu mereka Mereka para pembela Rofito dan Ikhwanul Muslimin, tampak dari sikap mereka ketika diam Ketika kasus Palestine dan Hamas terjadi, mereka sembunyikan apa yang telah mereka ketahui dan dengar dari para masyayik mereka tentang hakikat kejadian Palestina dan Hamas seharusnya. Mereka diam. Atau bahkan malah ikut mengingkari kami yang menyampaikan hakikat sebenarnya. Mereka bersama barisan itu, parahan mana ama ngerokok. Bahkan asal kalian tahu, diantara penulis-penulis, da'i, da'i, suka nulis, komentator masalah video pribadi dan kasus aneh kemarin, bahkan dia sebelumnya sering membuat tulisan dan konten juga untuk celah atau sindir kami sejak lama. Nggak ragu bahkan, di dalam tulisannya, dia bongkar aib sebuah keluarga orang lain. Yang terkena musibah hanya demi menyerang kami, demi tujuan menyerang kami, dia bongkar aib sekeluarga yang selama ini kita tutupin. Ini orang ketika ketemu kami di beberapa kesempatan, kami ketemu begitu manis, oh lalu dia dicium. Lo musuhin gue yang benar dong, musuhin. Tapi terus di belakang berbicara dan menulis tentang kami, menyeru, menelpon kawan-kawan kami untuk membenci dan meninggalkan kami. Taukah kalian bahwa dia keluar atau dikeluarkan dari pesantrennya dulu ternyata karena kasus penyimpangan orientasi seksual. Home break. Para saksinya, teman-teman di pesantrennya, itu semua teman kita juga. Mereka semua saksi akan hal tersebut. Sekarang dia jadi ustadz, masya Allah, yang aktif di dunia medsos. Bikin panggung buat diri dia sendiri. Sikat sana, jilat-jilat sini. Nebeng-nebeng tenar sama ustadz-ustadz artis. Ini sebenarnya bukan kebiasaan kami ngomong gini, cuman dia udah jauh, begitu jauh nyerang kami sampai rana-rana fitnah, dibilang masih bermain musik dan masuk ke masa lalu kan, main musik masa lalu gak? Eh gue ngomong masa lalu deh. Ini minbad firman Allah subhanahu wa ta'ala, fa'atadu alaihi bimithli ma'atada alaikum. Maka seranglah mereka, sebagaimana sebatas mereka menyerang kalian. Bahkan yang kami sampaikan lebih ringan. Kami gak nyebut nama, kami gak kasih isyarat. Kami gak menuliskan nama. Mereka terang-terangan nulis nama, atau menyebut nama kami. Lihat. Korban yang mengagum pada pihak pesantren, sampai akhirnya terjadi yang terjadi. Apakah tidak takut dia ketika airnya dibongkar? Terus berbicara tentang orang lain yang bukan pada hak, bukan pada perkara usul. Apakah kalian tahu bahwa kami bisa nyebutin nama mereka semua satu persatu kalau kami mau? Sebagaimana mereka nggak ragu menyebut atau menuliskan nama kita dalam konten-konten mereka? Tapi wow-wow itu bukan gaya kita. Ngebongkar-ngebongkar masalah perintah. pribadi, dan lain-lain yang gak ada kaitannya dengan agama. Sebagaimana yang mereka lakukan terhadap kami. Sebenarnya anak malu untuk bongkar informasi-informasi begini. Bukan kebiasaan anak serang personal seseorang. Bongkar-bongkar urusan pribadi dan masa lalu orang. Tapi karena serangan mereka udah bukan hanya kasus fikih ilmiah doang. Serangan mereka udah lebih masuk kepada personal, masa lalu, bahkan fitnah-fitnah murni Seperti masih main musik dan lain-lain Dan kalaupun ada yang seolah-olah membahasnya secara ilmiah Tapi terasa sangat kental, cemohan dan ajakan kebenciannya untuk kami Bahkan parahnya ada yang menghukumi sampai zindik Maka anak masuk sedikit kerahilah ini juga Daribat fa'tadu alaihi bimithli ma'tadu alaikum Apakah kalian tahu, hakikatnya para dai dan para ikhwan-ikhwan dari golongan sururiah ini atau akhwat-akhwat dari golongan sururiah yang ikut menyerang kita hakikatnya pembesar dan tokoh yang mereka berhalakan, agungkan, dan tuakan itu ngerokok juga Itu bukan rahasia lagi buat orang-orang pendahulu yang dekat dengannya. Itu merokok juga. Kalian tahu nggak apa yang kalian ingkari sebenarnya? Apa yang kalian cemoh dari anda? Pembesar kalian yang kalian berhalakan nih, merokok juga. Kita tahu ketika, kita orang dalam dulu, orang dekat. Apakah kalian tahu? Bahkan dulu ada sebuah grup. Isinya banyak asatir. Lulusan diaman, lulusan madinah, atau lokal, dan lain-lain. Mereka semua di grup itu didirikan memang. Untuk semuanya nih di dalam grup itu, vape-an, vape, vape, vape, dan tuker-tuker info-info vape tentang mesinnya, tentang liquidnya, dan lain-lain. Satu grup. Ini para ikhwan-akhwan yang mencelak kita, kalau mereka tahu ternyata ini guru dia juga. Lo mau ngeles vape bukan rokok? Bahayaan vape gimana pun? Baterai, disep aja baterai Airnya kimia Iya gak? Tembak kok deh herbal Segala baterai kimia Lu sedot-sedot. Baterai sama liquid kimia gimana pun lebih berbahaya. Kalaupun ada, ya oke lah. Demikian sains. Ada aja yang pro dan kontra. Bukan usul kok. Tapi oke, mereka ngerokok. Oke? Ada yang main sama mereka, nih ustadz-ustadz nih geng, ada yang main sama mereka. Tadinya ada gak fapean, cuman karena main sama mereka dibilang jajal nih ada liquid-liquidnya memang menyehatkan dan ada bukti ilmiah, betul. Ada bukti ilmiah, ada liquid-liquid yang menyehatkan memang untuk terapi dan lain-lain. Cuman, cuman sebutin sama awam, mau denger gak? Mau denger gak awam? Kita jajal berapa kali karena main sama mereka dan Anda ada di grup itu, kenapa Anda tahu? Anda di grup itu, dulunya. Akhirnya Anda jajal juga, cuma amandel. Terus kalau tidur batuk, nggak bisa. Jadi anda punya amandel, kalau ada sesuatu yang salah masuk ke ini, alarmnya amandel dulu Kalau badan sudah mulai goyang, sudah mulai ada yang tidak beres, amandel bunyi dulu Anda punya amandel, Alhamdulillah Allah kasih Masakan kebanyakan mesin saja, anda makan langsung susah menelan, anda punya amandel Buat alarm Hai mereka dulu teman-teman aneh aneh di grup itu makanya Anda tahu Hai Deni ikhwan akhwat yang nyerang kita mereka enggak tahu ini guru mereka Hai kalau aneh mau anak sebutin namanya tuatu bongkar sekalian biar kelenger terminisan hai hai Buat mereka VAPE itu halal karena liquidnya menyehatkan dan lain-lain katanya. Memang ada penelitian tentang hal tersebut. Tapi sekali lagi awam mana mau denger. Ya, coba dibongkar kayak kasus kita sekarang. Kalau nggak abis juga. Terus kata aneh sih, itu inkonsistensi. Gimanapun vape ini baterai, sama kimia liquidnya. Lebih bahaya dari tembakau, pastinya. Terus nanti, kalau suatu saat ada produk rokok yang menyehatkan, berani halalin gak lo? Gak berani, ah inkonsistensi. Standar ganda. Gak masuk buat aneh sih. Tapi yaudah itu pendapat mereka dalam perkara izdihadeh ini, maka anak hormati mereka sahabat-sahabat kami. Anda bisa sebutkan nama mereka satu persatu kalau Anda mau Tapi itu bukan gaya Anda Anda gak cari pembelaan makhluk juga, ngapain amat? Dan toh mereka itu teman-teman lama yang akhirnya mereka memilih untuk mepet ke barisan sururia yang terang-terangan memusuhi kita. Nah, karena fulus dan jumhur memang di barisan sana, maka Anda jauhi dan tinggalkan mereka untuk jaga agama Anda sebelum Anda ikut larut bersama mereka, mepet ke sana. Selalu itu gaya Anda. Ketika mulai ngaco-ngaco, di luar kuasa, cabut diri. Oke? Karena kita sadari kelemahan kita. Eh lucunya, lucunya, salah seorang dari ustad-ustad itu kemarin, dia bikin konten di podcast-podcast busuk yang jual nama agama, ikut ngomong dan nyerang kita. Tuh, asal kalian tau busuknya para pemain disitu. Ikut ngomong dan nyerang kita. Ana akan gambarkan sedikit untuk kalian busuknya mental orang-orang. Sosmed, konten kreator, hamba-hamba algoritma. Medai-dai yang nebeng tenar ini. Apakah kalian tahu, ada satu podcast yang dulu aneh arahkan sejak pendiriannya? Karena mereka memang para sahabat dekat. Tapi kesimpulan akhirnya memang, ahli tawhid gak bisa bareng sama hamba medsos dan hamba melbun. Kita ahli tawhid, apa-apa fokusnya di tawhid, di ikhlas, ngehindarin ria, ngehindarin sumah, ngehindarin pencitraan. Pak German Hach Disiplin dan lain-lain, itu kita. Mereka fokus yang justru perhatian makhluk, views makhluk. Nah, susah, gak bisa nyambung memang. Emang gak bisa nyambung, usulnya udah beda. Pak German Hach, kalau misalnya bertentangan dengan keuntungan dan lain-lain, ya diterabas deh. Tuh, kesimpulannya ujungnya itu. Ya? Busuknya gocekan mereka luar biasa. Mereka adalah para sahabat kami. Kita sudah penuhi hak-hak mereka untuk dinasehati, dihusnudhonin, dan dikasih uzur bertahun-tahun. Host podcaster ini dari Jakarta ujung datang ke Rahmi Hatta sini. Duduknya di depan. Dua kali kedatangan aneh inget. Masya Allah. Pulangnya ke rumah mamah aneh. Duduk majelas makan nasi uduk. Nongkrong ngobrol bercanda sama abang aneh. Dia lakukan semua hal itu sebagai upaya supaya Ana lunak dan mulai mau masuk jadi pemateri di podcastnya. Tadinya Ana gak mau. Cuman karena ngelihat demikian, mau terima nasihat, mau diarahkan perkara manhaj, diarahkan dan lain-lain. Akhirnya oke, kita masuk ke podcastnya. Sekali, dua kali. Setelah Ana masuk, pertama kali. Udah, sejak itu gak pernah datang kajian lagi. Kami ajak terus ngaji dan nasihati terus supaya dia gak makin larut dengan fitnah ketenaran dan medsos. Mereka ngomong agama terus di medsos soalnya, di podcastnya. Tapi gak mau duduk ngaji, maka jadi fix jualan agama nantinya. Kalau memang mereka peduli kepada agama, harusnya duduk nuntut ilmu, cari hidayah buat diri dan keluarganya. Gak ada jalan lain. Makanya Ana bilang mereka harus hadir dan duduk kajian. Tapi tetap gak mau dateng. Bahkan diadakan kajian di kantornya, di kantor podcast itu, anebelain, yaudah. Seminggu sekali kesana, gak dateng. Dibikin dua minggu sekali, kagak dateng juga. Kita ngajar di jaksel, gak dateng, gak dateng juga. Tapi tiap kali ditelepon, dinasehati, ditegur, dibilang, iya iya gue janji, gue janji dateng, gue janji jauh, gue janji dateng, begitu. Tetap dia gak pernah datang, janji begitu ringan di lidahnya Masih kita kasih udhur beberapa lama Kita dekat luar biasa secara personal Bahkan ketika terjadi sebuah permasalahan antar dia dengan istrinya Tahu-tahu dia telepon, Jor, masuk gue dibilang begini, begini, begini Ternyata gak jauh ya, ini lu ngomong sama pini gue Tuh, dikasih begini, uh, gelagapan gak Disuruh ngomong-ngomong begini, Ustadz mana yang sedekat itu sampai digituin? Sedekat itu, kami penuhi haknya untuk dihusnudhonin, diuzurin, dinasehatin, bertahun-tahun. Sekarang setelah kami jauhi, akhirnya kami lihat gak mungkin terjadi perubahan Anda kembali kepada sikap anak, kalau masih sama dia, gue yang larut nanti sama harus dia Itu anak Anak jauhi dan anak blok, sudah Tapi gak pernah kita bikin pernyataan-pernyataan atau tulisan-tulisan umum untuk mengingkarinya atau podcastnya, jangan Masih kita hargai Hai karena kami sadar kami lemah kalau enggak kami kami yang larut ikut dia dan arusnya kami mesti menjauhinya tapi setelah kami jauhi terlihat dia makin liar dia undang daidai ahli bid'ah yang fix ahli bid'ah dan dia dia atau itu alibida ketika dulu dia bersama kita Dia duduk dengan daidai ahli bitah di acara-acara mereka dari golongan jamaah, tabligh, dan lain-lain. Nggak ragu untuk gabung ke acara-acara. Bahkan lebih jauh lagi, ikut hadir kampanye-kampanye pemilu. Bukan cuma nyoblos. Nyoblosnya doang oke khilafiah dari ulama. Tapi kampanye beda. Beda. Kepepet makan babi, amat doyan babi, beda. Doyan babi ngaku kepepet, beda. Ikut kampanye untuk mendukung salah satu paslon yang ada Ternyata kalah Lampus Apakah kalian tahu? Dia tukang gocek ustad-ustad, dia ngakak happy kalau udah bisa ngegocek dan manfaatin ustad-ustad untuk kepentingan pencitraan dan besarkan program podcastnya. Sifat nifak, kental luar biasa padanya. Sekarang mereka bersama, itu ustad yang dulu yang aneh bawa kepada mereka. Itu ustad yang vapean itu dulu tuh. Ada yang bawa dan kenalkan kepada mereka, dia dan gengnya, ada yang bawa kepada mereka Ustadz itu yang kemarin ikut bikin podcast nyerang kita nih ustad dulu ketika anda bilang aduh anda gak bisa vapean batuk kalo tidur terus amandel, nih ustad yang bilang oh itu ente pertama doang anda juga gitu dulu pertamanya tuh ustad kemarin dia bikin podcast ikut nyerang kita di prank gak gue dia yang nasihatin anda enggak itu pertama doang lama-lama ente enggak staken Bahkan berdasarkan kesaksian teman-teman ya, dia yang ngajarin sama teman-teman ya, apabila ini sesuatu yang layak untuk dikonsumsi, maka kita konsumsinya dengan bismillah. Dia yang bilang. Benar, itu kaedah benar gak? Benar, sesuatu yang layak dikonsumsi. Cuma asal lu tau tuh dia begitu. Sekarang dia bikin pot, oh Allah, pada cuci tangan bareng, bikin pernyataan di medsos-medsosnya, dan lain-lain, nyerang kita, bareng sama ahli bid'ah, ahli thawrah, ahli syubhat yang lagi pada nyerang kita, Allahu Akbar. Tuh, asal lu tau, jiwa kianat dan pengecut mereka nyambung satu sama lain rupanya. Sekarang mereka terus masih berjalan bersama. Bahkan bikin konten ngenyek-ngenyek cemoh ikut bicarakan dan serang ana di kasus ini. Mereka bilang bahwa kami gak belajar kepada ulama, gak duduk bersama ulama. Jurusi itu doang dari dulu. Orang yang jurusi begitu berarti gak punya kekuatan hujah akhirnya. Dia cuma banggain sebelah situ aja. Bawain dalil, bawain kaidah Jangan bilang ente murid siapa, ente guru siapa, ente duduk dimana lu Dalil lu apa, kaidah lu apa Nih ustadz, ada yang masukin ke podcast itu Dia dan kawan-kawan VAPE ini Ada yang masukin ke situ Wobohilavim Anda begitu dekat sampai Anda tahu tentang Taukah kalian siapa yang nyerang kita? Dan kalau mereka memang masih di atas manhaj ahlus sunnah harusnya, nih, kaidah adabnya nih. Kalau mereka memang masih berada di atas manhaja ahlus sunnah, manhaja yang sama dengan kami, katakanlah kita beda pendapat masalah fikih ini. Tapi apakah mungkin mereka sengaja membuat konten, mengolok, ikut membuli demikian, di saat seperti ini, yang mereka tahu. Bahwa para ahli bid'ah dan orang-orang yang menyimpang sedang menyerang serempak kepada kami. Katakan kita beda pendapat di fikih. Apakah kalian tahu, padahal ini lucunya, di kantor podcast itu dulu kita diskusi masalah rokok, dulu. Dan kita vapean bareng di kantor itu. Ini host juga yang ngomongin kita itu dia, dia vapean. Lu mau beda-bedain vapean sama rokok? Dia vapean juga Hampir semua pegawai podcast itu ngerokok dan vapean Banyak ustad-ustad geng-gengnya yang hadir juga di diskusi itu Itu ustad-ustad grup vapean Gak ada yang bisa patahkan hujah kita disitu ketika itu Gak ada yang bisa patahin Dalil dan hujah mantik mereka blunder dan itu-itu doang dari zaman dulu Makanya gampang dipatahin Bahkan di akhir diskusi, karena kami masih hormati nih Ustadz-Ustadz tadinya, kami hargai keilmuannya, keluasan ilmunya, kami husnudon. Di akhir diskusi, dia yang nasehatkan kami untuk tutupi dan jangan umbar permasalahan ini di depan umum. Kami terima nasehatnya, kita bilang... Kenapa kita mesti ngomong? Karena ikhwan ini pada zolim tanpa mereka sadari Mereka gak tau mana permasalahan khilafiyah izdia Akhirnya mereka memfasikan, memusuhi Karena kasus demikian Kita mesti bongkar ini di dalam permasalahan umum Kata dia, oh kalau gitu itunya yang ente perbaiki Mindsetnya, bahwa kalau furuh izdia dia gak boleh dibawa ke permusuhan Jangan masalah rokoknya ente bawa di umum Kata dia gitu Sekarang dia bikin nyerang Guenoh Diprank gila gak gue? Dulu kita terima nasihatnya Kita punya satu folder, kita udah siapin Isinya hujah-hujah untuk menegaskan Hukum asal rokok tetap di asal dan tidak berubah ke haram Cuma karena nasihatnya dan lain-lain Oh iya ya gak worth it ya Digebrak permasalahan sepele demikian nanti jadi ribut Kita hapus folder kita Karena nasihatnya Eh dia ngomong di podcast kemarin Nyerang gue astagfirullah Itu culasnya Kalian tau Mentalnya tuh Kayak begitu Tau gitu gue gebrak pake video dari dulu Sebelum nih video yang terakhir Jadi viral Sekarang benar-benar beyond imagination, di luar bayangan luar biasa. Mereka duduk bareng, ngonten di podcastnya, ikut bahas, ngenyek, mencemooh kasus yang terjadi pada kita sekarang. Dan mengajak kebencian manusia pada kita karena kasus ini. Subhanallah, luar biasa. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Demikian, di luar imajinasi dan akal sehat kita, ternyata akhirnya mereka ikut bikin konten dan ikut menekankan serangan pada kami. Padahal apabila kita lihat, ada video Ustadz tersebut 3 tahun lalu, dia memberikan jawaban yang lebih unsolved, lebih bijak, lebih tengah. Berbeda dengan jawabannya yang kemarin. Karena kepentingannya sudah berbeda. Kalau mau bongkar terus, dia poin, ayo. Mau lebih jauh kita bongkar, bukan itu tujuan kami. Tapi memberikan gambaran, siapa sebenarnya mereka yang menyerang kita? Apakah mereka di atas konsep adil? Apakah mereka di atas konsep sunnah yang seharusnya? Bagaimana mental mereka dan moral mereka hakikatnya? Apakah kalian tahu? Suatu hari ada konten kreator, youtuber, bukan penuntut ilmu, itu sukang silat aja. Mampir kesini. Ketika kita lagi ribut masalah hamas. Dia mampir kesini nih konten kreator, anda tahu nanti pembicaraan dan lain-lain akan masuk kontennya ini. Dan kita ngadepin orang medsos udah tahu yang mereka kejar pasti bukan manhaj, bukan hak, tapi kepentingan. Dan konsep yang mereka rumuskan-rumuskan sendiri sesuai dengan kepentingan. Bukan penuntut ilmu, dia datang bersama istrinya dan anaknya, Masya Allah, dari Bekasi ke sini. Mau bertemu Ustadz Riyad. Ngubunginnya Pepep. Anahin dari kenapa? Dimanfaatkan nanti buat kepentingan dia, yang lagi demen-demennya. Debat sana, debat sini, debat sama orang HTI, debat sama mana, debat sama... Dia mengomong, dia nyari hujah buat senjata debat dia nanti. Ini orang bukan lagi nyari kebenaran, nyari bekal perang. Tapi kita doakan lidah Yahudah dan kita hindari sebisa mungkin dan kebetulan memang kita mau jalan mancing. Kita tinggal, eh dia bikin konten kemarin, ketika kita rame, dia bikin konten ikut berbicara tanpa ilmu dan menyerang kita. Gak paham mana kaidah beragama, mana usul, mana furuh. Mana manhajiyah, mana ijtihadiyah Ikut dia menggunjing dan menyerang Bahkan dia bela-bela zakir naik yang kita ingkari Karena penyimpangannya Di belakang usul dan akidahnya Kemudian dia jadi memusuhi kita Karena kita mengingkari zakir Lihat Dia kapan musuhin, kapan berteman Tergantung yang lagi tenar siapa Gak punya manhaji, gak punya konsep, gak punya ilmu Dia guncing pemerintah, Menteri Agama Salaman sama cewek, dia bikin konten. Nggak punya ilmu. Ntar kita lagi kasus Hamas viral, dia mepet ke gue. Sekarang lagi viral begini, dia ikut nyerang gue. Tuh, lihat. Nggak ada konsep. Nggak ada konsepnya apa yang dia rumusin aja sama kepentingan dia sendiri. Pentingkah? Akhirnya kemarin dikeplakin, ditoyorin sama Dateng sana sini diskusi-diskusi ngajak dia bah lul Akhirnya dikeplakin, ditoyorin sama Itu kalian tau gak busuknya mental content creator Mereka akan metep Hanya untuk kepentingan dan keuntungan mereka Sebisa mungkin ketika merugikan mereka langsung cuci tangan kayak orang podcast tadi itu, langsung cuci tangan, bikin pernyataan sebisa mungkin cuci tangan dari kita. Ya bagus, memang kita berlepas diri sejak kita jauhi mereka, kita minta turunin video-video kita. Udah gak kita ridhoi lagi disitu. Ada lagi satu sahabat lainnya, dia memilih memang untuk ikut arus itu. Ya sudah, semoga Allah beri hidayah mereka. Kita bilang turunin semua video-video gue, jangan ada yang di podcast itu. Kita udah berhusnuzon, udah kita penuhi hak mereka di husnuzon. Dinasehatin, udah. Dihuzurin, disabarin, udah. Cuci tangan. Tuh asal kalian tau busuknya mental dan moral konten kreator dan dai-dai yang demen mepet dan menunggangi dan nebeng tenar dan lain-lain. Masih banyak lagi penyimpangan dan kerusakan pada mereka yang menyerang kami Apabila kami ingin sebutkan satu persatu Namun tidak sebagaimana yang mereka gemar lakukan terhadap kami Membongkar ranah pribadi, memusuhi, memfitnah, menyerukan kebencian tanpa ilmu Bukanlah kebiasaan kami Apakah kalian tahu? Bahwa permasalahan rokok, hakikatnya toh permasalahan ijtihadinya. Siapapun akan mengatakan demikian. Tanya Sheikh-Sheikh, ulama-ulama ahlus sunnah, selama ahlus sunnah ya. Ahlus sunnah manapun, gak akan ada yang mengatakan rokok perkara ijma, apalah lagi usul manhaj. Gak bakal ada. Kami meyakini dan berkesimpulan tentang kehalalannya sejak zaman dulu, kira-kira umur kami 33-34. Cuman karena hormat gak enak sama ulama dan para guru kami yang condong kepada keharamannya, maka kami memilih diam dulu. Jadi kita dihadapkan bahwa musik haram, rokok haram. Dan ini adalah dua hal yang mendarah daging pada kita. Kita dapati keharaman musik, ya memang, kita tinggalkan. Tapi keharaman rokok kayak fales, gak masuk nih. Tapi umur kita 32, 33, 34, masa sih logik sesederhana ini para ulama masyarakat tersebut gak dapet? Udahlah diam dulu. Dinasehati sama kawan-kawan dekat Masya Allah, semoga Allah memberi Ya sudah haram, ya sudah haram Anda gak ingkari, Anda gak ingkari Anda gak sampaikan bahwa Anda meyakini kehalangan Karena apa? Siapa tau Anda yang belum tau Ada hujah dan pendapat yang bisa patahkan pendapat Anda Makanya Anda pilih diem Iya terima kasih, iya syukron, iya syukron Enggak Anda ingkari Ntar deh coba lihat Mau ngomong masalah ini, jangan Siapa sih kita 32, 33 tahun dulu Nggak punya ilmu dibanding para masyarakat dan ulama yang udah menyimpulkan keharapan kita. Kita kali yang sempit ilmunya ini. Ntar deh tunggu dulu. Sambil cari-cari lagi siapa tau ada dan sambil lihat jiwa semakin matang di usia 40 tahun. Lihat nanti. Tuh, kita cari terus. Nggak ada. Nggak ada yang bisa mematahkan hujah ini. Yang nanti kita akan bahas di video berikutnya. Nggak ada. Sampai kita usia 40. Udah 40 man mau ngomong, masih ragu dan nasihat masih, ya gak usah, ya gak usah, ya gak usah, masih begitu. Dari kawan-kawan dekat kami. Terus 40, 41, musik udah jelas kita tinggalin udah. Gak lagi kita bermain musik. 42, eh sekarang umur gue 42, terjadilah yang terjadi. Dulu banyak pertimbangan yang anak gak mau ngomong, apalagi sekarang sebenarnya. Karena pertimbangannya bukan hanya anak pribadi, sekarang udah sifitas yayasan. Orang-orang yang kita cintai dan hormatin, sifitas ala selen. Orang tua-orang tua murid dan murid-murid ala selen nanti bingung. Belum lagi jam-jam sama pengajian. Gak worth it kalau kita gebrak permasalahan yang hakikatnya hilafia sepele ini, tapi bikin goyang. Sebenarnya gak worth it, jangan. Pertimbangannya panjang, maka kita gak pernah ngomong di depan umum. Gak pernah kita bikin khusus video untuk hal tersebut. Berbantah-bantahan masalah itu, gak pernah. Pertimbangannya banyak. Pertimbangannya karena buruat halil mukhatabin. Menjaga kondisi orang yang kita ajak bicara. Siap gak denger ya? Pertimbangannya karena Gak mesti setiap hal yang diketahui disampaikan Tuh pertimbangannya itu Bukan khidmanul ilm, bukan menyembunyikan ilmu Tapi Tapi berbicara pada manusia Sesuai dengan kadar akal dan kesiapan mereka Tuh pertimbangannya itu Bukan menyembunyikan ilmu Makanya kita memilih untuk jangan deh, jangan deh. Lebih tenang juga mungkin jiwa kita setelah 40-an, lebih tenang coba kita lihat. Jangan, kalau sekarang masih terlalu greget umur 33-34 waktu itu. Jangan, jangan, jangan karena emosi dan semangat muda aja. Lihat nanti umur tuaan 40, usia-usia matang 41, masih mau ngomong gak ternyata. Tapi sekarang Qadarullah terjadi dan kebongkar demikian di luar kuasa kami. Maka kepada mereka yang kami hormati, para masyayir. Guru-guru kami, para sivitas yayasan kami ala selain, dan para orang tua murid, dengan segala hormat kami minta maaf sebesar-besarnya akan keributan yang mesti terjadi ini. Walhasil sekarang kami mesti lakukan apa yang seharusnya dari dulu telah kami lakukan. Anda melihat kejadian ini memang sebagai klus, sebagai petunjuk bagi kami untuk saatnya menegaskan di depan publik apa yang kami yakini kebenarannya. Berdasarkan ilmu yang Allah bukakan pintunya bagi kami dan agar kami tidak lagi menahan-nahan diri untuk itu. Apakah kalian tahu? Hakikatnya tujuan mereka melakukan semua serangan dan tekanan ini yang terjadi adalah agar ana berhenti dan jerak untuk mengingkari dan memperingatkan manusia dari penyimpangan-penyimpangan dan kerusakan-kerusakan yang telah mereka buat. Dan ini memang resiko, jalan yang kami tempuh. Tapi dengan seizin Allah, ombak dan badai demikian tak akan menghentikan langkah kami untuk menegaskan apa yang memang hak yang dibawakan oleh Rasulullah SAW. Uwais Al-Qarni, rahimahullah sayyidul tabi'in, pemuka tabi'in. Sayyidul Ubbad, pemuka para ahli ibadah, ba'da sahabat, setelah para sahabat radiyallahu anhum. Beliau rahimahullah berkata Innal amro bil ma'ruf wa'n-nahya'anil munkar lam yada' lil mu'min sadiqan Sesungguhnya sikap, sesungguhnya praktek amar ma'ruf nahi munkar tidak menyisakan seorang teman pun bagi seorang mu'min Abis teman-teman dengan sikap yang mesti kita dirikan, pengingkaran dan lain-lain Abis, teman-teman kita abis lam yada' lil mu'min sadiqan Na'murhum bilma'ruf Kami seru mereka kepada kebaikan Kami ingkari kemungkaran penyimpangan yang ada pada mereka Fayashtumuna a'radona Yang ada mereka malah justru mencelak-celak A'rad, nama baik Mencelak-celak pribadi kami Wayajiduna ala thalika a'wanan minal fasiqin Dan mereka menemukan Para penolong, para pembantu mereka untuk mencelah dan merusak nama baik dan aib, membongkar aib atau memfitnah kami, mereka menemukan tim dari golongan orang-orang fasik. Hatta wallah lakadramawni bil'adhaim. Sehingga demi Allah mereka telah menduduku dengan fitnah-fitnah besar luar biasa bahkan. Wa aimullah la ada'an akuma fihim bihakki. Tapi demi Allah. Aku akan terus mendirikan kepada mereka, ke atas mereka, dengan hak mereka. Yani untuk terus disampaikan pada mereka, amr ma'ruf nahi munkar apapun yang terjadi. Ikhwati rahimahumullah. Sikap kami sekarang sudah bukan sikap tentang permasalahan fikir rokok saja. Permasalahan yang kita hadapi sekarang bukan itu. Sikap kami sekarang bukan lagi dalam membela diri atau ngotot di dalam pendapat fikih tentang rokok doang. Udah bukan itu sekarang. Tapi udah merupakan sikap akidah yang harus kami lakukan dalam melawan serangan-serangan musuh yang memang hakikatnya tujuan mereka. Untuk mematikan dan menjauhkan para umat dari dakwah sunnah, dakwah hak bukan masalah rokok yang mereka tuju, bukan juga individu anak tapi mereka hendak menjauhkan manusia dari apa yang anak sampaikan, dari hak yang anak sampaikan itu beberapa sahabat kami tercinta menasehati kami ya gak usah diemin, nanti adem, ya gak usah gak worth it bahas permasalahan demikian doang Udah bukan disitu levelnya ini itu kan MasyaAllah jazahumullah khairan Tapi kami jawab Dulu kita sering baca Kita suka baca sirah Sirah para ulama dan para imam Terutama imam-imam yang merdeka benar-benar Merdeka dari ta'assum Merdeka dari taklin Kita suka Imam Syawqani rahimahullah Ibn Taymiyyah rahimahullah Kita suka, kita suka gitu Ada beberapa pertanyaan yang baru-baru saja terjawab. Kenapa mereka seringkali akhirnya terkena fitnah, alaihissalimu'l-sa'an, terkena fitnah-fitnah besar di dalam kehidupan mereka hanya karena pendapat fikih yang toh ijtihadian. Bahkan diantara mereka sampai di penjara cuma gara-gara bertahan di atas perkara-perkara fikih yang dengan itu mereka menyelisihi ijma. Mereka ngotot di sebuah pendapat fikih Furoh, tapi menyelisihi Ijma. Sampai akhirnya ketimpa dan kena fitnah, tuh. Dan di penjara, kayak Ibnu Taymiyah, rahimahullah dulu. Kok ngotot amat? Ini kan masalah fikih doang segala, ngalah deh, iya kan? Karena ada skala prioritas. Akhirnya di penjara nanti, atau akhirnya jadi sulit nanti kita menyampaikan akidah, tauhid, sunnah yang lebih mendasar dan lebih urgent daripada segala masalah fikih furoh. Dapat gak? Tapi kok di para imam, para ulama ini, ngotot dan bertahan sampai terjadi pada mereka apa yang terjadi dari fitnah dan lain-lain. Ternyata itu yang kami tangkap. Oh, kenapa mereka bertahan, mempertahankan demikian? Karena yang terjadi satu, memang itu yang mereka yakini kebenarannya, memang. Satu. Yang kedua karena yang menyerang dan menekan mereka dan memfitnah dan memprovokasi penguasa untuk menangkap mereka dan lain-lain dan ngefre mereka adalah memang para ahli bid'ah, para ahli hawa yang selama ini mereka ingkari sebelumnya. Tuh, kalau mereka ngalah di fikir ini. Maka Mbak Dorot lebih besar kepada da'wahnya secara umum. Faham? Faham pertimbangannya? Jadi udah bukan, buatan ya, udah bukan cuma masalah fikir rokok sekarang. Karena kita semua sama-sama tahu siapa dibalik semua yang menggerakkan isu ini. Udah bukan masalah fikir rokok. Ini masalah da'wah hak yang selama ini kami bawakan. Masalah kebatilan yang selama ini kami ingkari, yang kalau kami ngalah disini, dalam permasalahan ini seperti sebelum-sebelumnya biasa kami ngalah dan diam dan gak mau ngomong, gak berani speak up maka lebih jauh lagi yang mati nanti dakwah sunnah yang kami bawakan, dakwah tawahid yang kami tegaskan maka mau gak mau kami mesti sampaikan Oke, kepada kalian yang meributkan masalah ini dan menyerang kami, kalian mau anak bicara terang-terangan tentang masalah rokok ini? Itu yang kalian tunggu kan? Video berikutnya akan anak buatkan bahasul ilmi tentang kehalalan rokok. Nanti gue bikin malu logik lo yang haram-haramin selama ini. So be it. Apabila diantara kalian ada yang mau jawab atau counter nanti, tolong, anak mohon, bring it on, bawa huja-huja kalian. Tapi video-in, angkat di Youtube. Jangan ngoceh di Medsos doang dari zaman dulu kayak banci. Medsos gak lama ilang. Masukin ke Youtube, biar dikenang. Biar di masa yang akan datang generasi-generasi penerus setelah kita, ketika sains makin berkembang. Ketika rahasia-rahasia sains dan medis makin terbongkar, generasi penerus setelah kita dapat melihat siapa yang lebih dekat kepada kebenaran, siapa yang lebih sportif, siapa yang lebih logik pendapatnya. Jangan bacot doang di medsos. Hai kemarin masalah Hamas pada nyerang di medsos teror-teror dan lain-lain butangin mubahalah tungguin satu ngarek Indonesia raya nyerang gue tantangin mubahalah tungguin sini kasih waktu kasih jam kasih tempat atau gitu doi otor ratusan juta penduduk Indonesia yang menyerang atau gitu ada yang datuk agaknya ya kacot doang berubah Jangan ada moceh doang di medsos Gak ada yang berani satu pun datang malah yang ada bikin konten ngeles-ngeles doang kayak Naruto bilang lihat Bacri kewola wale playing victim apa tahu lu disampah lalu kesini aja kalau berani mubahala nopo atau takfiri Bekasi yang nggak bisa habis nyerang kita no mengoceh dong dimet kesiannya orang nggak punya panggung nggak punya panggung akhirnya bikin panggung di medsos nggak punya gebrakan di dunia nyata dia bikin panggung di dunia maya kenapa Saking syahwat gak pengen manggung. Nggak usah berbajak, kan gue udah sediain, udah tantangin, apapun yang lo mau iniin, sini udah, lo bahala kalau berani. Waktu dibagi, tempat dibagi. Maka pake nyalinya, bikin video yang bener. Ini masalah-masalah khilafiah, masalah rokok. Oke? Ada kita mau bahalah-mau bahalahan masalah khilafiah. Gak boleh. Cuman kalau kau yakin, nanti mau counter video kita, pake video. Jangan nulis di Facebook. Kami akan hormati pendapat kalian. Apabila memang ilmiah. Kami hormati perbedaan pendapat diantara kita. Kalau memang ilmiah. Tunggu videonya segera. Kalian tahu dengan izin Allah, Ana selalu di-backup dengan bukti-bukti dan literasi-literasi ilmiah yang bahkan lebih dari cukup insyaAllah buat tanggung jawab anak kelak di hadapan Allah SWT. Kalian sudah sangat tahu selama ini dari banyak kasus viral dan viral yang terjadi, kalian tahu Ana nggak pernah mundur ngadepin tekanan dan serangan dan teror sebesar apapun sejauh ini. Bifadlillah, Alhamdulillah. Ma'abah gue gak ngajarin gue buat jadi pengecut Bifadlillah, kalian tunggu video berikutnya Allahumma aksimlana min khasyatik Matahul bayinana wa bayinama'asik