Peneliti juga nemuin kalau masyarakat Harapa mereka tuh udah pada pakai kloset siram loh. Nah, ini. Rumahnya ada baths dan toilet, dan kota itu memiliki sistem penyihir yang elaborat. Para peneliti tuh masih belum bisa memahami simbol-simbol ini ya.
Gue mau bahas peradaban kuno yang maju lagi. Kali ini kita ke India. Kita bahas peradaban lembah sungai Indus yang jadi cikal bakalnya India sekarang. Ini kalau mungkin lo belum tahu, peradaban lembah sungai Indus tuh kan jadi salah satu peradaban paling penting di dunia ya.
bahkan dianggap salah satu peradaban kuno yang paling inovatif dan paling maju. Wah. Tapi emang semaju apa sih peradaban ini?
Dan gimana kalau dibandingin sama peradaban-peradaban yang lain? Yaudah kalau gitu, ayo langsung aja kita bahas seberapa maju peradaban Lembah Sungai Indus di Learning by Googling. Ya, gue yakin lu pasti udah pernah denger lah tentang peradaban Lembah Sungai Indus di pelajaran sejarah.
Kalau nggak salah tuh di... SMP deh ini adanya nih Dan kenapa bisa sampai masuk pelajaran sejarah? Ya soalnya emang peradaban ini tuh jadi salah satu peradaban yang megang peran penting Di perkembangan kebudayaan dan teknologi manusia Kalau di pelajaran sejarah tuh peradaban ini tuh dikenal lewat dua kota kunonya Mohenjo-daro sama Harapa Ingat dong dua ini dong Nah kalau menurut Britannica, peradaban sungai Indus ini tuh diperkirakan berkembang di sekitar tahun 2500 sebelum masehi sampai 1700an sebelum masehi. Jadi ya emang peradaban ini nih hitungannya masih lebih muda lah kalau kita bandingin sama peradaban Mesir. Apalagi kalau sama Mesopotamia, wah itu jatuhnya senior banget tuh Mesopotamia tuh.
Tapi walaupun kalau secara kronologis peradaban Indus tuh lebih muda, tapi wilayah cakupan dari peradaban Indus tuh justru jadi yang paling luas loh. Emang seluas apa? Wilayah peradaban Indus itu diperkirakan mencakup daratan seluas lebih dari 1 juta km persegi yang membentang dari India Barat Laut, sebagian besar Pakistan, sampai daerah Timur Laut Afganistan. Ya emang gede banget sih ini sih.
Dan masih menurut berita Nika, selain dua kota utama tadi, selain Mohenjo-Daro sama Harappa tadi, disebut seenggaknya ada seratusan lagi kompleks pemukiman di peradaban Indus, baik itu kota ataupun desa-desa yang berukuran lebih kecil. Oh iya terus karena wilayahnya luas banget, peradaban Indus tuh jadi mencakup beberapa bioma berbeda. Lingkungannya jadi macem-macem tuh.
Mulai dari hutan, padang rumput, sampai padang pasir. Dan karakter lingkungan yang beda-beda ini juga lah yang nantinya ngebikin peradaban ini jadi unik banget kalau dibandingin sama peradaban-peradaban yang lain. Nah, walaupun tadi gue bilang kalau periode berkembangnya peradaban sungai Indus ini tuh di antara tahun 2500-1700 sebelum masehi, tapi sebenarnya bibit tumbuhnya peradaban besar di aliran sungai Indus tuh udah mulai bisa dilacak seenggaknya dari tahun 7000-an sebelum masehi.
Ya jadi sebelum peradaban Harappa muncul, di wilayah sekitar sungai Indus, tepatnya di wilayah Balochistan, Pakistan, itu di sana udah muncul pemukiman dengan ukuran yang relatif besar. Ya jadi situs yang kemudian dikenal dengan nama Mergar ini, ini merupakan sebuah kompleks pemukiman dari masa Neolitik, yang nunjukin adanya bukti aktivitas pertanian dan pengembalaan binatang pertama di kawasan Asia Selatan. Terus selain situs Mergar, di periode tahun 5000-3000an sebelum Masehi, Situs-situs pemukiman lain di sekitar aliran Sungai Indus juga tuh makin banyak yang bermunculan. Cuma yang unik nih, kan peradaban Lembah Sungai Indus tuh kan meliputi daerah-daerah dengan bioma yang beragam ya tadi ya.
Ada yang di gurun, hutan, ya macem-macem lah. Nah keberagaman bioma ini akhirnya ngebikin pemukiman-pemukiman di kawasan Lembah Indus jadi punya komoditas unggul yang beda-beda. Ada yang unggul di hasil pertanian, ada yang terkenal di tembikarnya, ada yang jadi tempat produksi perhiasan dan barang seni.
Sampai ada wilayah yang punya komoditas tambang sendiri. Kayak Lapis Lazuli. Nah, periode perkembangan pemukiman yang unik ini tuh dikenal sebagai era regionalisasi.
Jadi tiap region, tiap wilayah, mereka punya keunggulan dan komoditas uniknya masing-masing. Dan karena adanya perbedaan komoditas ini, akhirnya satu kawasan pemukiman dengan pemukiman lainnya, mereka tuh jadi menjalin hubungan dagang. Akhirnya jadi berkembang bareng-bareng mereka dengan komoditasnya masing-masing.
Terus setelah ribuan tahun berlalu, didukung dengan makin intensnya interaksi antar pemukiman karena jalur perdagangan, akhirnya beberapa pemukiman tadi tuh berkembang jadi makin besar, sampai akhirnya jadi kota. Ini biar nggak bingung, gue jelasin dikit deh definisi kota dalam ilmu arkeologi, dalam perspektif ilmu perubakala. Jadi city atau kota, itu tuh istilah yang dipakai buat nyebut sebuah kawasan yang dihuni permanen sama banyak orang. Jadi kawasannya tuh harus punya kompleks pemukiman yang relatif padat, terus punya sistem sosial dan pemerintahan yang kompleks, dan punya fasilitas publik kayak sistem pembuangan sama sistem jalan.
Dan biasanya kawasannya itu dibatasi sama tembok kota. Nah beberapa situs di Lembah Sungai Indus ini tuh udah ngeliatin ciri-ciri kota ini loh. Khususnya dalam hal ukuran kompleks pemukiman yang cukup besar. Dan periode ini akhirnya dikenal dengan nama Periode Harapa Awal.
Terus periode ini berlanjut ke periode harapan dewasa Sekaligus periode puncak perkembangan peradaban lembah sungai Indus Jadi di periode puncaknya ini Kota-kota di lembah sungai Indus tuh bener-bener berkembang pesat Jalur perdagangan di sungai Indus dan anak-anak sungainya juga makin rame Termasuk jalur perdagangan internasionalnya Dan karena di setiap kota tuh, di setiap pemukiman tuh Komoditasnya khas kan tadi kan Akhirnya ilmuwan menduga kalau Kota-kota ini, mereka tuh pada kerjasama buat ngelola jalur perdagangan terpadu. Ngelola jalur perdagangan bareng. Dan nggak cuma antar kota, masyarakat Lembah Sungai Indus juga ngembangin sistem perdagangan yang juga terhubung ke desa-desa dan kota-kota kecil yang biasanya juga punya komoditas khas.
Bahkan nih, menurut catatannya sezaman, orang-orang Mesopotamia zaman dulu mereka tuh mengenal sebuah wilayah di timur yang mereka sebut sebagai Meluha. Wilayah yang terkenal dengan barang-barang mewahnya. Nah, banyak ilmuwan yang menduga kalau Oh!
Wilayah Meluha ini tuh ya sebenernya ini sebutan buat peradaban lembah sungai Indus Jadi kalau kita sekarang nyebutnya tuh peradaban lembah sungai Indus Nah kalau orang-orang Mesopotamia jaman dulu itu nyebutnya Meluha Lebih simpel ya. Mohenjo-Daro was very advanced for that time. They had all kinds of good things going.
And they had a lot of trade going with Mesopotamia. The city of Mohenjo-Daro rivaled the ancient civilizations in Egypt and Mesopotamia. Nah, kalau kita ngomongin peradaban Lembah Sungai Indus, walaupun peradaban ini tuh bukan peradaban tertua yang pernah tercatat, tapi dalam beberapa hal...
Peradaban ini tuh justru punya kelebihan yang gak dimiliki sama peradaban tua lainnya loh Jadi ada hal-hal yang ada di peradaban Indus Tapi gak ada di peradaban Mesir Kuno atau Mesopotamia misalnya Hal-hal apa tuh? Misalnya, salah satu yang paling ikonik tuh tata kotanya Jadi kalau menurut World History Encyclopedia Kota Kuno Harappa, salah satu kota paling besar dan paling penting di peradaban Lembah Sungai Indus Itu tuh punya gaya arsitektur yang beda banget sama gaya arsitektur Mesir kuno ataupun Mesopotamia. Jadi kalau di Mesir sama Mesopotamia, bangunan monumentalnya tuh itu kebanyakan berkaitan sama kegiatan keagamaan atau kelompok elit.
Nah kalau di Indus, itu bangunan monumentalnya tuh nggak terbatas buat kelompok-kelompok tertentu. Bener-bener bisa dinikmatin sama semua orang. Terus kota-kota besar di peradaban Indus juga tuh kelihatan punya sistem jalan yang ditata rapi. Jadi jalan kotanya tuh dibikin bentuk grid gitu, dibikin kotak-kotak motong kompleks pemukiman. Dan nggak cuma jalan, kota Harapan juga tuh punya pemandian umum, mirip-mirip kayak di Romawi Kuno gitu lah.
Nah dulunya peneliti tuh ngira kalau pemandian di peradaban Indus ini tuh dihususkan buat kelompok elit doang. Tapi terus berdasarkan temuan dan penelitian terbaru, ternyata pemandian ini tuh lebih mungkin dipakai sama umum nih, dipakai sama siapa aja. Ini terasa lebih pro-rakyat ya peradaban Indus ya. Ya kan kalau Mesir kuno tuh kayak dikit-dikit buat Firaun, dikit-dikit buat Farao. Nah kalau peradaban Indus tuh ya kayak lebih buat rakyat aja gitu semuanya.
Terus selain itu, kota Harapajuga tuh dikenal punya sistem drenase dan sistem pembuangan yang kompleks. Bahkan dipercaya lebih kompleks dari sistem drenase Romawi kuno. Ya gimana nggak kompleks? Nih, lu lihat aja.
Saluran pembuangan dan drenase di sana tuh dibikin menghimpit jalanan kota. Makanya kelihatannya tuh jadi kayak di mana-mana tuh ada selokan di sana. Jadi bener-bener selokannya, saluran drenasenya, itu terhubung ke pemukiman-pemukiman dan juga fasilitas publik.
Kayak ke pemandian umum tadi misalnya. Ya buat tahun segitu, tahun sebelum masehi, ini masuknya canggih banget sih. Oh iya tambahan dikit, gak cuma dialirin ke pemukiman, bahkan buat sumber air bersihnya, disana tuh ada beberapa sumur gitu yang bisa diakses sama semua orang.
Disebut kurang lebih sumurnya tuh kira-kira ada 700an lah. Dan buat sistem pembuangannya, peneliti juga nemuin kalo masyarakat harapah mereka tuh udah pada pake kloset siram loh. Nah, iki.
Ini nggak dikubur loh, disiram loh. Tahun segitu di India dan sekitarnya, kalau berak disiram. Terus selain itu, di salah satu kota terbesar di peradaban Indus, di kota Dholavira, di sana juga ada beberapa mahakarya yang ditemuin.
Kayak misalnya sistem hidrolik yang terhubung sama waduk dan bendungan kota. Dan selain kota Dholavira, ada juga kota Lothal, yang dikenal sebagai kota pelabuhan terbesar di peradaban Indus. Yang kalau menurut Archeological Survey of India, kota lokal ini tuh bisa dibilang adalah kota yang punya dermaga tertua di dunia. Bener-bener maju banget ya. Gila.
Mohenjo-daro juga memiliki sistem air yang spesifik. Rumah memiliki bath dan toilet, dan kota memiliki sistem suhu yang elaborat, dan air segar dan 700 peraturan di seluruh kota. Ya jadi selain masyarakat yang bermukim di kota atau desa Ada juga nih beberapa kelompok masyarakat yang hidupnya tuh kemungkinan masih nomaden Masih pindah-pindah Atau ya seenggaknya kalaupun mereka menetap Itu biasanya di saat-saat tertentu mereka tuh bakal ngelakuin migrasi gitu Nah masyarakat nomaden inilah yang kemudian jadi penghubung Antara satu kota ke kota lain atau dari kota ke desa Jadi ketika mereka berpindah mereka tuh bakal ngebawa komoditas mereka buat dijual-jualin Sembari jalan ke lokasi yang mereka tuju Terus kan tadi kan gue juga ada bilang ya kalau masyarakat Mesopotamia kemungkinan mereka tuh kenal sama orang-orang dari peradaban Indus karena adanya jaringan perdagangan. Nah ternyata yang kenal sama orang-orang Indus ini nggak cuma masyarakat Mesopotamia nih.
Disebut beberapa peradaban di sekitar Teluk Persia mereka juga tuh jadi mitra dagangnya orang-orang Indus. Dan ini kelihatan dari adanya artefak-artefak khas Indus kayak perhiasan sama wadah tembikar dari Indus yang ditemuin di situs-situs peradaban Dilmun yang sekarang jadi wilayah Bahreng. Dan dipercaya barang-barang dari peradaban Indus ini tuh waktu itu bener-bener jadi barang mewah di sana.
Makanya pedagang Indus tuh waktu itu dianggap sebagai mitra dagang yang penting banget di sana. Bahkan mungkin banget karena hubungan dagang dengan Indus ini akhirnya sedikit banyak ini jadi ngasih pengaruh ke peradaban Dilmun. Dari dagang doang tuh bisa satu peradaban jadi ngasih pengaruh ke peradaban lain loh. Nggak perlu ekspansi, nggak perlu segala macem, cukup dengan berdagang. Dan kalau kita ngomongin peradaban besar, ini biasanya seberapa besar peradabannya tuh itu bisa diukur dari ada perkembangan tulisan atau enggak di sana.
Kayak Mesopotamia deh misalnya deh, mereka kan ada ngembangin Aksara Paku kan, atau Mesir Kuno yang terkenal dengan hieroglifnya. Nah buat peradaban Hindu, sampai saat ini tuh emang belum ditemuin artefak-artefak yang nunjukin adanya sistem penulisan yang kompleks di peradaban ini. Tapi terus para peneliti menduga kalau sebenarnya peradaban ini tuh punya sistem penulisannya sendiri nih Cuma ya kita belum tahu aja Dan hal ini dibuktikan dari ditemuinya tablet dan stempel yang berisi simbol-simbol gitu Simbol yang sama peneliti disebut sebagai Induskrip Dan sampai saat ini, sampai gue bikin video ini Para peneliti tuh masih belum bisa memahami simbol-simbol ini ya Tapi tetap para peneliti yakin kalau ini nih kemungkinan adalah aksara Atau minimal simbol khusus yang dipakai buat mengkomunikasikan hal-hal tertentu Apalagi kan terus ada kemungkinan kalau stempel ini tuh dipakai buat urusan birokrasi Dipakai buat semacam bukti kepemilikan resmi gitu Cuma ya balik lagi karena belum bisa dipahami, belum bisa dibaca Akhirnya ya simbol ini tuh baru dikategorikan sebagai proto aksara Belum fix jadi aksara Harapans were bronze age culture, they built large cities yang sangat berplan arsitektur. Mereka memiliki struktur manajemen air yang menarik.
Oh iya, terus yang bikin peradaban Lembah Sungai Indus beda lagi adalah kecenderungan mereka jadi peradaban yang pasifis. Peradaban yang nggak mau ngelakuin perang dan ekspansi. Baik amat nih. Ya, sebenernya terkait ini peneliti ada sih nemuin artefak-artefak senjata dan alat perang. Tapi ya kebanyakan artefaknya tuh ditemuinnya di kota-kota yang gede doang.
Di kota kecilnya atau di desanya itu tuh bisa dibilang nggak pernah ditemuin sama sekali tuh. Atau kalaupun ada, itu jarang banget ditemuinnya. Tapi sayangnya terkait ini, beberapa peneliti percaya kalau mental mereka yang nggak mau perang inilah yang jadi alasan kenapa peradaban Sungai Indus akhirnya ngalamin kemunduran. Ya, gue yakin lu pernah denger lah tentang teori invasi bangsa Arya.
Nah, beberapa peneliti tuh nganggep kalau gara-gara adanya invasi bangsa Arya, gara-gara ini jadinya peradaban Harappa, peradaban Lemba Indus, Itu jadi ngalamin kemunduran. Apalagi kayak yang gue bilang tadi, masyarakat di peradaban ini tuh kan cenderung pasifis ya. Cenderung biasa hidup damai dan nggak suka ngejajah. Apalagi berperang.
Makanya pas mereka dapet serangan dari bangsa asing, mereka jadi susah buat mempertahankan diri tuh. Mana senjatanya cuma ada di kota-kota besarnya lagi kan. Akhirnya ya udah. Pelan-pelan, ilang deh mereka. Tapi di sisi lain, banyak juga nih peneliti yang skeptis sama teori tadi.
Teori kalau... mereka akhirnya hilang karena terbiasa hidup damai. Apalagi teori ini tuh bukti-bukti arkeologisnya tuh relatif minim dan nggak ditemuin di banyak situs lain di lembah Indus. Jadi ya, buktinya emang ada, tapi ya jatuhnya masih dikit banget tuh. Nggak bisa memperkuat teorinya.
Makanya akhirnya sebagian peneliti lebih percaya kalau alasan yang bikin peradaban ini ngalamin kemunduran adalah adanya perubahan iklim yang ekstrim. Ya jadi di periode harapan akhir, sekitar tahun 1900-1300 sebelum masehi, bukti geologis tuh nunjukin kalau jalannya periode ini itu barengan sama periode perubahan iklim global. Ya walaupun nggak secara langsung ngebikin peradaban Indus jadi mundur, tapi setelah terjadinya perubahan iklim, kota-kota besar di Indus tuh kelihatan mulai ditinggalin pelan-pelan sama penduduknya.
Nah terkait ini, ada dugaan kalau masyarakat kota tuh akhirnya banyak yang milih tinggal di pedesaan. karena kota-kotanya tuh jadi nggak produktif dan gampang terdampak banjir. Jadi ketika kota-kotanya tuh kesulitan ngadepin tantangan perubahan lingkungan, eh desa-desa di Indus mereka kemungkinan justru bisa beradaptasi sama kondisi lingkungan. Makanya akhirnya walaupun kota-kota besarnya tuh mulai ditinggal, tapi desa-desanya tuh masih dihuni.
Bahkan kemungkinan penduduknya jadi makin rame. Nah, sisa-sisa budaya harapan dan peradaban Indus ini tuh akhirnya pelan-pelan hilang dan diganti dengan budaya yang baru. Dan budaya yang baru ini, selain dari pengaruh peradaban asing, ada kemungkinan budaya ini juga tuh lahir dari masyarakat Indus sendiri. Dari masyarakat Indus yang udah kepisah setelah kota-kota besarnya ditinggalin sepenuhnya.
Jadi budaya baru setelah peradaban Indus hilang, itu tuh kemungkinan tuh hasil asimilasi dari peradaban Indus sama budaya-budaya asing ya. Tapi kalau menurut sendiri gimana nih? Apa nih kira-kira alasan yang bikin peradaban Indus ini runtuh?
Silahkan komen. Oke sekian lari menggugling kali ini tentang semaju apa peradaban lembah sungai Indus sebenarnya. Dan ternyata buat di tahun-tahun itu, di tahun sebelum masehi, ini emang jatohnya maju banget sih ini. Nggak kebayang dong lu di ribuan tahun sebelum masehi ada orang yang abis berak-beraknya tuh disiram. Nggak kebayang dong.
Ya kalau lu mau revisiknya gue ada salah, atau lu mau nanya, atau mau nonton video, bisa terus di komen. Kita diskripsi biasa. Sekali lagi, thank you so much.
Jangan lupa like, comment, subscribe. Bye. acara berhasil