Hai ya Ella PKS mau jadi moderator ereking ketemu panis mengerangkul anak Abang nonsen ngelobat orang Belanda apa-apa udah urus aja sono kaum lo enggak Jakarta nebro keras hehehe enak-enakan mau tarik kopling di Jakarta biar lo erekin juga oke lawan ninja pokoknya enggak ada lah gue pikir A1 gak tau calok-calok juga tuh partai parah gak main reking di Jakarta bising sekarang di jaman motor metik oke goodbye MKS kemudian saya harap Pak Anies jangan mau silaturahmi atau ketemu cagup yang sekarang lagi kompetitif Tisi, ketemulah nanti Kalau sudah ada pemenangnya Jaga hati dan perasaan yang selalu mendukung Pak Anies, keren, cadas That's right, not necessary Untuk ketemu sekarang Ketemu sekarang dengan mantan-mantan gubernur. Itu cuma sekedar basa-basi untuk kampanye. Udah lah kita udah paham lah politik itu.
Nanti ketika Anda sudah jadi, ada mau nemuin aja juga kagak. Bahkan ditemui susah. Bukan soal Pak Anies, tapi PKS sudah mendukung Mulyono dan nepotisme. That's right. This is the...
The correct answer ya, kenapa kita marah ya, penolakan Ridwan Kamil katanya ada yang merekayasa ya, ya yang merekayasa Kim Plus. Jadi sama dengan sekalian, Kim Plus lah yang menyebabkan Ridwan Kamil menjadi the common enemy ya, kalau seandainya tidak ada rekayasa Kim Plus. dan Ridwan Kamil tetap bermain di Jawa Barat ya dia menjadi darling di sana karena tidak dianggap sebagai boneka jadi Kimplas lah dalang dari penolakan warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil Hai Oh insyaallah Pak Ditwan Kamil sudah sudah ada apa namanya wa-waan beliau nanti nanti nunggu-nunggu ini aja waktu respon dari beliau hai hai Ya saya kira karena kita belum berkomunikasi secara intens ya. Beberapa orang yang tadinya agak marah-marah ke PKS, setelah kita komunikasi, kita diskusi, ternyata mereka salah paham. Bahasa-bahasa yang kasar-kasar apa yang dulu katanya PKS mengkhianati Pak Anies.
Enggak pernah lah PKS mengkhianati Pak Anies bagaimana. Kita kan kemarin all out lah membantu kemenangan beliau. Cuma memang ya belum takdirnya beliau jadi presiden kan. Kemarin harapannya juga untuk DKI kan sudah pakai ini kan bahkan kita pasang billboard besar kan.
Aman kan? Anies Wibul Iman ya. Cuma kan masalahnya PKS kursinya cuma 18 kan, sehingga memang kurang 4 kursi.
Harapannya Pak Anies bisa menambah yang 4 kursi itu kan. Waktu itu malah Nasdem kan sudah deklarasi juga kan, mereka mendukung Pak Anies. Ya kita sambut gembira itu, waktu itu kan. Ya sehingga waktu itulah makam munculnya aman, Anies Rupul Iman kan.
Tapi kan sampai pada saatnya kita deklarasi tanggal 19 kan pada akhirnya. belum belum diperpenuhi untuk mendapatkan 22 akun sehingga akhirnya muncul Rido sayangnya memang mk itu baru sehari kemudian baru Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hai sobat RHS kalian jumpa lagi kita di channel yang keren ini keren cadas ya sobat RHS kalian teh tadi dari suswono ya yang mengungkapkan beberapa hal penolakan Ridwan Kamil katanya ada yang mereka ya sah ya ya yang mereka ya sakit plus hai hai Jadi sama dengan kalian, Kim Plus lah yang menyebabkan Ridwan Kamil menjadi the common enemy. Kalau seandainya tidak ada rekayasa Kim Plus dan Ridwan Kamil tetap bermain di Jawa Barat, ya dia menjadi darling di sana karena tidak dianggap sebagai boneka. Jadi Kim Plus lah dalang dari penolakan warga Jakarta terhadap Ridwan Kamil.
Itu one thing for sure, sudah pasti itu ya. Kemudian soal... Permintaan bertemu Rakus dengan Anies Baswedan sudah dimulai dengan mantan-mantan gubernur lainnya. Ada polling yang saya kasih, objektif saja, bahwa apakah sebaiknya Anies menerima permintaan bertemu Rakus atau tidak. Sudah 951 yang voting.
Baru 6 menit yang lalu menerima 8% tidak terima 92% Jadi kita objektif saja Ada keyakinan katanya yang marah-marah itu nanti juga akan setelah dijelaskan akan balik Insya Allah ya Alhamdulillah artinya PKS bisa menjelaskan kenapa dia gabung dengan Kimplas dan gabung dengan Bobi Nasution Kalau orang seperti saya ya sudah jelas, nggak bisa lagi dijelaskan. Bukan karena apa-apa, karena bagi saya itu adalah garis demarkasi. Begitu Anda gabung dengan kolam istana, gabung dengan kekuatan Jokowi yang masih berasik masuk dengan kekuatan yang lama, maka selesai dukungan terhadap PKS. Begitu Anda...
Sebenarnya ketika... Mengusulkan Bobi Nasution juga iya Tetapi pada waktu itu kan masih ada bantahan Katanya bukan Bukan Bobi Nasution Tapi ternyata Bobi Nasution juga Jadi itu soal ideologis Sobat era sekalian Soal dua hal Tata kelola pemerintahan yang baik Good governance dan clean government Dan yang kedua adalah Soal demokrasi yang Substantif Demokrasi yang menghargai hak warga negara untuk memilih pemimpinnya. Nah itu dua hal itu yang dicedrai.
Jadi tidak ada kaitannya apakah memilih Anis tidak memilih Anis. Kaitannya adalah ada soal isu-isu tata kelola pemerintahan yang dicedrai dengan mendukung Bobi Nazution dengan isu yang melingkupinya ada soal pesawat pribadi, ada soal ekspor. biji nikel sebagaimana dikatakan Faisal Basri yang sekarang almarhum kemudian ada juga soal isu blok Medan yang juga disebut dalam persidangan kasus Abdul Ghanika Subah yaitu mantan gubernur Maluku Utara jadi ada soal-soal seperti itu, jadi tidak sesederhana bahwa Anda punya kesepakatan untuk melaksanakan visi, misi dan lain sebagainya, tetapi integritas calon Dan dari mana calon itu jauh lebih penting. Karena yang namanya kesepakatan, apalagi kesepakatan yang sifatnya tertutup seperti itu, ujung-ujungnya cuma menguntungkan partai politik tapi tidak menguntungkan rakyat. Sama seperti di Kimplas, ujung-ujungnya hanya menguntungkan elit partai politik tapi tidak menguntungkan rakyat.
Itu Sobat RSKLN. Tapi coba kita baca beberapa hal, beberapa berita. yang terkait Jubir sebut RK Suswono bakal teruskan program Anis di Jakarta luar biasa ya Suswono ungkap akan silaturahmi ke Anis RK sudah whatsappan RK sempat ditolak warga Suswono yakin ada dalang yang mereka yasak sudah saya sebutkan dalangnya Kimplas Kimplas lah yang membuat Ridwan Kamil dimusuhi oleh penduduk Jakarta Kimplas harus bertanggung jawab, siapa inisiatur Kimplas dia harus paling banyak bertanggung jawab Kemudian Soswono konsolidasikan PKS Jakarta, Isu Anis ikut jadi topik Jadi ini menunjukkan bahwa partai tidak boleh bermain-main dengan konstituennya.
Apalagi konstituen yang memilih tidak karena dia memiliki vested interest. Kalau anggota PKS memilih PKS wajar karena mereka kader. Karena mereka ingin terpilih sebagai anggota DPR dan DPRD.
Tapi orang seperti saya memilih PKS karena ingin melihat ada tata kelola pemerintahan yang baik. Ada partai yang berani mengatakan tidak terhadap korupsi. Ada partai yang berani terus berdiri di luar pemerintahan.
Tapi kalau kemudian saya lihat ada pernyataan Bambang Harimurti yang mengatakan sebulan itu butuh 7 miliar, 6 miliarnya, sudah. Kalau itu dianggap sebagai sebuah pemakluman, ya begitu. Ya sudah, artinya tidak ada harapan lagi. Maka kita serahkan kepada... PKS untuk bergabung dalam Kimplas, bergabung dalam pemerintahan agar mudah melakukan fundraising sebagaimana dikatakan Bambang Harimurti.
Tapi apakah itu menjadi pertimbangan atau tidak? I don't know exactly ya. Karena itu biarkanlah PKS.
Kalau partai lain menjadikan itu pertimbangan, jabatan-jabatan politik untuk fundraising, ya sudah, itulah kualitas mereka. Dan PKS sebagai partai dakwa, ya harus beda. Harus amar-ma'rup nahi mungkar, seberat apapun tidak ada celah untuk korupsi atau cawe-cawe atau menggunakan fasilitas jabatan untuk mendapatkan uang. Zero tolerance to corruption. Apalagi kemudian di tengah isu fundraising yang luar biasa, kita melihat pengurus-pengurus partai politik ini kaya raya padahal.
Ini kan juga bisa membuat masyarakat mengatakan, Dulu dia biasa-biasa aja ya sebelum menjadi ketua umum partai politik, sebelum menjadi anggota MPR-DPR kok sekarang kaya raya? Kan this is a question juga sebenarnya. Kecuali dia sudah kaya sebelum masuk politik. Nah itu beda.
Tapi kalau dia masuk politik bertambah kaya raya orang juga aneh. Jadi sobat era sekalian, politik itu bukan jalan untuk mengeruk kekayaan, tapi jalan pengabdian. Tapi dari serat... Status politisi mungkin 99 mengatakan ini jalan untuk mendapatkan kemahmuran hidup.
Kehormatan baik dari sisi pangkat maupun harta. Nah itu yang jadi persoalan. Maka kemudian tidak ada pejuang.
Yang ada adalah pecundang yang kemudian dikasih kekuasaan. Begitu sobat dari sekalian ya. Menurut Re Vli Harun.
Yang belum tentu benar. Karena itu saya katakan tidak pernah saya mengklaim bahwa apa yang saya katakan pasti benar. Tapi ini adalah analisis, you can take it or leave it.
Kalau Anda menganggap tidak benar, tidak logis, tidak rasional, ya Anda tinggalkan. Tapi kalau Anda menganggap ini logis dan rasional, maka ya itulah pembelajarannya bagi kita semua. Oke, coba kita lihat ya ini.
Suswono ungkap akun akan silaturahmi ke Anies, RK sudah whatsappan. Bakal calon wakil gubernur di KA Jakarta Suswono mengatakan pihaknya bakal soal di detik news ya Bakal soal ke gubernur Jakarta sebelumnya termasuk Anies Baswedan Ia mengatakan Ridwan Kamil sudah berkomunikasi dengan Anies melalui pesan whatsapp Mudah-mudahan nanti pada waktunya nanti kami pun akan silaturahmi ke mantan-mantan gubernur termasuk Pak Anies Kata Suswono kepada wartawan di kompleks parlemen Insyaallah Pak Ridwan Kamil Sudah ada WA-WAan, nanti nunggu waktu respons dari beliau tambahnya. Artinya belum di-response ya.
Adapun Suswono juga menyikapi soal gerakan yang sempat ramai terkait anak Aba akan coblos tiga pasangan calon paslon di Jakarta. Ia tak menampik jika mulanya pengusungan Ridwan Kamil dan Suswono mengecewakan sebagian orang. Ya, katakanlah sebagian orang ya. Ya, saya kira karena kita belum berkomunikasi saja secara intens ya. Beberapa orang yang tadinya agak marah-marah ke PKS, siapa lagi ya setelah kita komunikasi, kita diskusi ternyata mereka oh salah paham saja ujarnya, ujar Suswono.
Bukan salah paham, bisa dibujuk dengan janji-janji kemerdekaan, yaudahlah ya. Banyak sekali ya orang-orang yang belok karena ada kekuasaan, ada bayangan kekuasaan di depan, ada bayangan kenikmatan di depan, ada bayangan kemudahan di depan, kan begitu. Dia mengatakan sedari awal PKS tak ada niat untuk menghianati Anies. Dia menyebut Anies sudah diusung PKS dan ditugaskan untuk mencari teman koalisi.
Ini saja sudah terjadi silang pendapat. Bahasa-bahasa yang kasar-kasar apa yang dulu katanya PKS mengkhianati Pak Anies, enggak pernah lah PKS mengkhianati Pak Anies. Bagaimana ujar Suswono?
Ia menyebut Anies kala itu diharapkan untuk mencari rekan koalisi. Suswono berharap sikap yang diambil PKS saat ini bisa dipahami oleh publik. Nah harapannya Pak Anies bisa menambah yang empat kursi itu.
Waktu itu Nasdem juga sudah deklarasi juga kan mendukung Pak Anies. Ya kita sambut gembira itu waktu itu kan kata Suswono. Jadi seperti itu sebetulnya situasinya. Sebaiknya dipahami mudah-mudahan nanti pada waktunya nanti kami pun akan silaturahmi ke mantan-mantan gubernur termasuk Pak Anies Imbu.
Jadi sobat era sekalian dia enggak nangkap ini orang ya. Kalau saya it is not about Anies Baswedan. Ini soal ya mau bergabung ke kolam istana.
Anda mengatakan pemerintahan ini bobrok, buruk, jelek, dan lain sebagainya. Tapi Anda mau bergabung kepada kelompok-kelompok yang mendukung pemerintahan ini. Kan Kimplas itu kan kelompok-kelompok yang mendukung pemerintahan Raja Jawa.
Lalu Anda juga dukung Bobi Nasution. Itu soalnya. Lalu dengan alasan menugaskan Anies dapat empat kursi. Anda mengatakan kami gak bisa nyalon karena kurang 4 kursi. Lah, dengan adanya putusan MK, Anda kan bisa nyalon sendiri.
Bisa. Oh, kami sudah terikat komitmen. Ah, sontoloyo. Di Jawa Barat buktinya Anda bisa keluar dari kesepakatan dan kemudian mengusung calon sendiri, Presiden PKS.
Udahlah, kita kan bukan anak kecil yang kemudian bisa dibohongi. Yang tidak dikatakan itu adalah panggung belakangnya. kesepakatan di belakang layarnya nanti akan kita lihat berapa kursi kabinet yang akan diberikan kepada PKS, itu saja susah amat, repot amat apalagi Prabowo untuk mengakomodasi semua kekuatan itu dia sudah minta bukan 34 tapi 44 kementerian, Anda bisa bayangkan jangan-jangan 44 kementerian semua dikasih jabatan-jabatan wakil menteri, Anda bisa bayangkan negara seber sesara Amerika Serikat saja cuma 15 kementeriannya Mau jadi apa negara ini Kalau kita bicara tentang Pemberantasan korupsi, yang ada adalah Korupsi makin marak, karena Orang-orang partai yang masuk Di dalam pemerintahan tersebut Itu at the first place akan memikirkan Fundraising, memikirkan Keuntungan bagi partainya, sudah lah kita gak usah Bohong hal seperti itu, itu terjadi It happen, siapapun yang masuk Ke kekuasaan dan belongs To a certain political party Maka orang partai itu akan menyemut di sana Dan setiap kunjungan-kunjungan ke daerah keluar negeri Orang partai yang akan mengelilinginya Lalu setiap kunjungan-kunjungan ke daerah juga keluar negeri Kegiatan partai yang akan didahulukan atau ditempel Dengan kegiatan-kegiatan yang ada Bahkan seorang mantan ketua DPR mengatakan Dengan demokrat mendapatkan misalnya mendapatkan porto volio kementerian lebih mudah untuk melakukan konsolidasi.
Ini satu contoh misalnya dibanding kalau dia menjadi oposisi. Nah mungkin PKS juga mikir yang sama. Kalau PKB sama Nasdem sudah lama menikmati itu.
Bahkan lebih dari itu pun kita sudah tahu. Kita tidak bisa dibohongi. Panggung belakang politik itu very dirty politik. Itu masalahnya untuk bisnis Anda harus punya kekuatan, backing. Ya kalau bisnisnya kecil-kecilan mungkin nggak perlu.
Tapi kalau kita sudah bicara bisnis triliunan ya sudahlah. Anda mau bicara BTS, Indonesia One misalnya. Itu kan semua kegiatan-kegiatan yang membutuhkan sebuah backup politik. Begitu bunyinya ya, kakinya bertanduk hewan apa namanya.
Ya, selamat datang sekalian. Silahkan isi pollingnya ya. Posisi polling sekarang 3.500 ya. Apakah sebaiknya Anies menerima permintaan bertemu Rakus? Terima 8 persen, tidak terima 92 persen.
Jadi, saya tahu Anies orangnya sangat sopan. Dia akan dilematis ya, apakah menemui atau tidak. Karena dia berkawan baik dengan Ridwan Kamil ya. Sama-sama dibesarkan oleh media. Kalau kita lihat ada talk show dulu di televisi.
Kalau undang gubernur, enggak jauh-jauh. Itu aja yang diundang Ganjar, Anis, Ridwan Kamil. Ganjar, Anis, Ridwan Kamil.
Enggak ada yang lain. Kemudian adalah di luar gubernur, ahaye diundang. Jadi seolah-olah memang Indonesia itu hanya terdiri dari mereka saja.
Dan memang betul akhirnya. Anis dan Ganjar jadi calon presiden. Ridwan Kamil sudah melipir ke Golkar. Tetap gagal menjadi wakil presiden apalagi presiden. Dan Anies tinggal memilih, mau tetap menjadi elit atau dia tetap stay, menjaga hati nurani rakyat atau pemilihnya.
Kalau dia tetap ingin bergaul dengan elit, temui Ridwan Kamil. Anggap saja itu sebagai pertemanan dan lain sebagainya. Tapi sudah akan kelihatan kualitasnya.
Ini bukan fighter namanya. Takut kehilangan teman, takut kehilangan pergaulan. Tapi kalau dia mau stay di rakyat, maka dia harus minta maaf saja kepada Ridwan Khamis.
Saya tidak bisa memenuhi permintaan bertemu. Toh kalau soal misalnya mau bagaimana pembangunan Jakarta dan lain sebagainya, enggak usah pusing. Kalau sudah menang dan mau konsultasi, silahkan. Biasanya sebaliknya enggak mau kalau sudah menang. Kalau sudah menang itu enggak akan mau mengundang pejabat-pejabat lama biasanya.
Karena takut diintervensi. Tapi giliran butuh suara pejabat, calon bekas pejabat tersebut ditemui. Jadi sudahlah menemui Anis tidak dalam rangka minta masukan. Tapi dalam rangka membujuk anak-anak abah agar mau memilih Ridwan Kamil Susuono atau Rakyat.
Itu soalnya sobat era sekalian. Tetapi kalau misalnya ada organisasi berubah ya sudah lah. Jadi kalau kita bicara tentang barisan itu tidak semuanya barisan itu kekokoh idealis.
Ada barisan yang mudah ditembus. Itulah kita lihat kelemahan-kelemahan yang mungkin harus kita hitung dari awal. Tetapi sekali lagi ini kan bukan dalam rangka melawan.
Kalau ada AFJ, Aliansi Forum Jakarta misalnya, saya mengatakan suntuluyuh KPU kalau mengatakan itu melanggar konstitusi atau melanggar undang-undang nomor 10 2016 pasal 187 ayat 1. Itu pasal tentang money politics. Saya pun menentang kalau orang mendapatkan money politics. Tetapi kalau seandainya dia memiliki Kesadaran sendiri untuk golput, untuk mencoblos semua calon agar suara tidak sah, itu adalah a political standing yang harus kita hargai sebagai pengejauhan tahan kedaulatan rakyat, kedaulatan masing-masing kita sebagai wujud demokrasi yang langsung yang luber dan judul. Langsung umum bebas, ada kata bebas, rahasia, jujur dan adil.
Jadi itu tidak bisa di... Tidak bisa didenai Itu yang harus kita lihat Dan kita harus perhatikan Coba kita bacakan Komentar sobat RH sekalian By the way Saya harus periksa mata Seperti Mata seperti orang bangun tidur Terus posisinya Kita bacakan ya Pemburu kecebong 2029 tenggelamkan PKS Budi James, Bravo Goldfoot, Josh, Susan, Fonis, Merasa Benar Sendiri, Itulah RH, Mas Karebet. Luar biasa Mas Karebet ini ya.
Giliran PKS tidak masuk kolam, dia termasuk yang menghujat PKS. Jadi Anda itu sebenarnya bukan pilih PKS tapi Anda pilih kolam istana kan. Kalau soan ke Anis enggak masalah, tapi tidak berarti anak abah nyoblos mereka kan bebas mau nyoblos atau tidak tergantung hati. Neneng widyati itu akan menjadi sebuah simbol dan sebuah alasan bahwa Anis saja ketemu. Kenapa kemudian kita tidak lagi mengatakan say no to kolam lama dan kolam baru yang bercampur airnya.
Tapi sekali lagi kalau memang pilihannya Anies mau ketemu ya sudah mau diapain lagi. Kita ini tidak boleh ada menyesal dalam politik ya. Jadi salah betul kalau kita bilang kita tidak pernah menyesal ya. Haram hukumnya mendukung PKS?
Enggak juga ya. Saya harus luruskan. Baik, Partai Kacung Sontoloyo ya. Kemudian yang aneh disodorinya sama Sohibul Imam.
Kok yang jadi Suswono? Ya, this is the question. Disodorinya Sohibul Imam jadinya Suswono. Dih, enggak tahu malu.
Pak Anies juga enggak pernah. Ngiroin PKS lagi. Kenapa sih PKS bawa-bawa nama Pak Anies mulu? Mau ente ketemu Pak Anies, kayak tetap aja gue sebagai warga Jakarta bakal coblos tiga-tiganya. Biar ente pada seneng.
Jadi untuk menyenangkan semua calon, kita coblos pilih tiga-tiganya, begitu maksudnya ya. Kemudian, Bung RH, apakah pilihan-pilihan pragmatis PKS di Pilkada ini apakah bisa jadi kartu mati bagi PS? PKS di pemilu 2009 Saya tidak pernah Selalu mendoakan begitu Enggak Saya selalu mendoakan bahwa Semua partai itu melakukan self correction Mengkoreksi diri sendiri Terus menerus agar Menjadi partai yang sesungguhnya Tapi kalau misalnya Ternyata jalannya makin lama makin buruk Ya sudah saya kira Orang akan meninggalkannya Ya paling tidak orang akan golput Karena bingung mau pilih partai yang kemana ya. Sobat-sobat sekalian terus terang ya.
Ketika saya memilih PKS, saya nggak kenal siapa calonnya ya. Nggak kenal. Saya nggak kenal DPR RI-nya saja saya lupa siapa calon PKS di Dapil saya Jakarta Barat.
Nggak kenal. Begitu saya pilih DPR, DDK, nggak kenal juga saya siapa calon PKS. Saya memilih PKS karena... Menyakini partai ini adalah partai yang amanah.
Kan begitu. Tapi kemudian kalau dia kemudian jauh dari harapan. Ya sudah tinggalkan saja.
Kan begitu. Seperti orang menikah. Kalau harus cerai ya sudah.
Mau diapakan lagi. Kemudian saya harap Pak Anies jangan mau silaturahmi atau ketemu cagup yang sekarang lagi kompetisi. Ketemulah nanti kalau sudah ada pemenangnya. Jaga hati dan perasaan yang selalu mendukung Pak Anies.
Keren, cadas. That's right. Not necessary untuk ketemu sekarang. Ketemu sekarang dengan mantan-mantan gubernur. Itu cuma sekedar basa-basi untuk kampanye.
Udah lah, kita udah paham lah politik itu. Nanti ketika Anda sudah jadi, ada mau nemuin aja juga kagak. Bahkan ditemui susah ya kan. Bukan soal panis tapi PKS sudah mendukung Mulyono dan nepotisme.
That's right. This is the correct answer ya. Kenapa kita marah ya. Bukan marah sih. Mengapa kita menggunakan akal sehat ya untuk mempanis PKS.
Kemudian, jangan mau Pak Anies rekah itu pengkhianat. Maksudnya apa? RK ya. Masih kurangkah dukungan dari 12 partai sampai-sampai segitu kekehnya mau ketemu Anies? Nanti aja ketemuannya kalau terpilih.
Iya, that's right. Kok pusing-pusing aman? Kan sudah didukung 12 partai.
12 partai bro yang mendukung. Masa? dengan satu Anies Baswedan saja Anda galau 12 partai bro kemudian Anies gak usah terima para pengkhianat Anies tetap di barisan perubahan dan jangan takut dan tunduk pada oligarki dan rezim zolem, selamat tinggal PKS kemudian bye-bye mas Karebet Jadi mas Karabit saya hukum dulu ya, karena Anda tidak mau berdialog, tapi komentar lagi boleh ya. Jadi gini Sobat RS kalian, kita boleh mengomentari, gini yang harus kita komentari itu adalah objek kita. Jangan komentar ke...
penyampai beritanya. Saya kan bukan penjabat publik. Ngapain kritik-kritik saya? Saya kan bukan penjabat publik.
Jadi, cara yang benar untuk membantah saya adalah begini. Saya tidak setuju pendapat RH. Menurut saya harus begini, begini, begini.
Kan begitu. Atau paling lebih baik lagi adalah saya tidak setuju, saya setuju Anies menemui. Kan begitu.
Karena perdebatan kita adalah apakah Anies sebaiknya menemui atau tidak menemui. Lah dia mengatakan saya ini, saya itu. Nanti bye-bye dulu ya mas Karebet ya.
Nanti Anda boleh lagi berpartisipasi. Karena mata saya jadi sakit. melihat postingan-postingan yang tidak relevan. PKS masih saja denial.
Sudah jelas bahwa mereka mengkhianati pemilihnya. Coba jelaskan kenapa Usung Bobi, Jilat IKN, dan Heru. Kau pikir pemilumu bisa dibego-begoin. Nah ini kan kritik terhadap PKS ya.
Setuju sekarang negara sudah pada gila. Kemudian Pak Anies gak perlu ketemu dengan semua paslon manapun. Kemudian Kementerian Negara Konoha ini harusnya dua menteri cukup wakakak. Bung Erha apakah pilihan-pilihan pragmatis PKS di Pilkara itu?
Oke sama ya tadi ya. Ya mudah-mudahan ada sikap Pak Anies yang bisa bijaksana dan disah diterima anak-anak Aba. Lagian apa sih maunya PKS ini? Pasangan Rakus mau menang, Anies mau diseret-seret. 12 partai telah berjalan.
bergabung lalu untuk apa lagi mengejar suara pemilih RMB. Jujur yakin malunya ribuan kali lipat jika kalah. Coblos semua simple aja.
Pak Anies gak usah temui paslon suntuluyum. Apakah memungkinkan jika Pak Anies membuat statement terbuka untuk menolak seluruh pertemuan terkait pilkada selama proses berlangsung untuk meminimalisir favoritisme. Ya, nggak ada malunya.
Anak abadi bilang merusak demokrasi, kemudian rugi dukung Anies lalu ngotot pengen ketemu. Mikir. Selamat jadi gendroh.
Pak Anies, Pak Sweden nggak perlu bertemu orang-orang yang telah mencegal. Jadi, semuanya sekalian, sekali lagi ya, tentu ada orang yang marah karena Anies tidak dicalonkan. Tapi ada yang tidak bisa diterima karena kumpul sama Kolam Mulyono dan mendukung Bobi Nasution. Menurut saya dalam kacamata good governance dan clean government dan demokrasi elektoral kita itu jauh lebih substantif. Bobi Nasution itu adalah bagian dari nepotisme politik.
Kim Plus itu adalah bagian yang merusak demokrasi elektoral. Masa ini aja kita nggak paham. Jadi kalau seandainya PKS kemarin mundur dan sebagai pemenang Jakarta. mengusulkan pasangan calon sendiri dan which is itu bukan anis maswari dan lesi orang lain no problem itu hak PKS sebagai partai politik tapi kalau sekarang hak PKS juga sih karena itu hak kita juga untuk tidak memilih PKS ya itu saja sobat energi kalian mudah-mudahan ini bermanfaat ya Bagi kita semua Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Keren, cadas, jee