Transcript for:
Perubahan dan Pencemaran Lingkungan

Halo teman-teman, selamat datang kembali di channel youtube Gia Academy. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Kita mungkin pernah menonton video liputan yang menampilkan beragam keindahan alam di televisi.

Kita bisa menyaksikan ekosistem air dan darat hidup berdampingan. Dalam ekosistem tersebut terdapat komponen makhluk hidup dan tak hidup dengan jumlah... yang seimbang. Ekosistem dikatakan seimbang jika tidak ada satupun makhluk hidup yang mendominasi makhluk hidup lainnya.

Biasanya, dalam ekosistem ini, lingkungannya mampu mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya dengan maksimal. Namun, apa yang terjadi jika lingkungan tersebut berubah karena berbagai faktor yang terjadi di dalamnya? Maka, makhluk hidup yang menetap di lingkungan tersebut perlahan-lahan akan mati hingga lingkungan menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut akan menyebabkan kemampuan yang terjadi di dalamnya.

lingkungan tadi disebut juga dengan perubahan lingkungan. Kira-kira faktor apa saja ya yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan? Bagaimana kita harus mengatasinya? Kita akan mempelajarinya di video kali ini. Jadi di video ini kita akan belajar tentang perubahan lingkungan.

Simak terus videonya ya. Perubahan keseimbangan lingkungan dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi pada lingkungan, baik karena faktor alam maupun faktor manusia, sehingga komponen penyusun ekosistem lingkungan menjadi tidak stabil. Beberapa faktor alam yang dapat merusak lingkungan adalah bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan perubahan musim.

Perubahan lingkungan karena peristiwa alam ini dapat menimbulkan kerusakan serius terhadap lingkungan seperti kematian berbagai jenis makhluk hidup. Sedangkan perubahan lingkungan yang diakibatkan karena faktor manusia, antara lain, pembukaan lahan dengan menghilangkan beberapa komponen biotik pada suatu ekosistem, aktivitas pertanian dengan menggunakan pesticida dan pupuk kimia yang berlebihan, eksploitasi sumber daya laut yang tidak ramah lingkungan. Dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan akibat beberapa aktivitas manusia tadi adalah pembukaan lahan dengan menghilangkan komponen biotik pada suatu ekosistem, menyebabkan berkurangnya keseburantanah, terjadinya perubahan daur hidrologi, hingga punahnya flora dan fauna tertentu.

Aktivitas pertanian yang banyak menggunakan pesticida akan menyebabkan terjadinya resistansi hama, terbunuhnya organisme tertentu yang bukan sasaran. adanya residu pesticida pada hasil panen dan pencemaran air dan tanah. Sedangkan penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan terganggunya penyerapan air oleh akar dan perkembang biakan tumbuhan air dengan cepat sehingga menutupi seluruh permukaan air. Proses ini disebut eutrofikasi. Sedangkan eksploitasi sumber daya laut yang tidak ramah lingkungan seperti menggunakan bahan peledak dan pokat harimau dapat merusak terumbu karat.

dan mengganggu regenerasi ikan. Kita bisa perhatikan kondisi terumbu karang sebelum adanya eksploitasi dan sesudah dieksploitasi. Ironis sekali ya!

Nah teman-teman, perubahan lingkungan tadi pada dasarnya terjadi karena adanya pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke lingkungan. sehingga berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam.

Saat terjadi pencemaran, kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Dalam pencemaran terdapat polutan pencemaran yaitu bahan-bahan atau zat yang dapat mencemari lingkungan. Suatu zat disebut polutan jika memenuhi kriteria berikut, jumlahnya melebihi batas normal, berada pada tempat yang tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat.

Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan zat pencemar dan lokasi yang tercemar. Berdasarkan zat pencemarnya, pencemaran lingkungan dibedakan lagi menjadi pencemaran kimiawi, polutan berat, dan polutan berat. Berupa zat kimia, baik organik maupun anorganik.

Contohnya, zat radioaktif, unsur-unsur logam berat, dan deterjen. Pencemaran fisik, polutan berupa kaleng, botol, plastik, dan karet. Pencemaran biologis, polutan berupa mikroorganisme penyebab penyakit seperti Escherichia coli, Entamobacoli, atau Salmonella typosa.

Berdasarkan lokasi yang tercemar, pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi pencemaran air, udara, dan pencemaran tanah. Mari kita bahas penyebab dan dampak masing-masingnya. Pertama, pencemaran air. Penyebab pencemaran air dapat berasal dari limbah rumah tangga.

Limbah rumah tangga dapat berupa limbah organik, misalnya sisa bahan makanan, tinja, dan urib. Limbah organik yang mencemari perairan mengakibatkan penurunan oksigen terlarut. Hal ini karena pengurayan limbah organik membutuhkan banyak oksigen. Limbahan organik seperti plastik, kertas, atau kaca. Limbahan organik yang masuk ke sungai mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari masuk ke perairan sehingga mengganggu aktivitas fotosintesis fitoplankton dalam air.

Berikutnya, limbah deterjen. Masuknya deterjen mengakibatkan meningkatnya fosfat dalam perairan sehingga memicu pertumbuhan yang sangat pesat terhadap eceng gondok. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.

Jadi beginilah dampak yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga terhadap pencemaran air, menurunkan jumlah oksigen terlarut dalam air, menimbulkan penyakit, Terhalangnya cahaya matahari masuk ke perairan sehingga mengganggu aktivitas fotosintesis fitoplankton dan meningkatnya fosfat dalam perairan. Bisa dipahami ya? Penyebab pencemaran air berikutnya berasal dari limbah pertanian.

Limbah pertanian adalah limbah yang dihasilkan saat mengolah lahan pertanian, misal berupa penggunaan pupuk anorganik dan pesticida. Pencemaran air oleh pupuk dan pesticida dapat mengakibatkan kematian organisme air dan organisme lain yang meminum air tersebut. Residu pesticida yang sulit didegradasi akan terakumulasi dalam tubuh organisme pada suatu rantai makanan. Akumulasi pesticida atau biomagnifikasi terbesar berada dalam tubuh organisme pada tingkat trofik tertinggi. Pemakaian pupuk berlebihan dapat mengakibatkan peningkatan zat hara di perairan.

sehingga beberapa populasi jenis tumbuhan air, yaitu eceng gondok, mengalami perkembangan cepat sehingga menutupi permukaan air. Penyebab pencemaran air selanjutnya adalah limbah industri. Limbah industri adalah limbah yang berasal dari kegiatan industri berupa logam berat seperti kadmium, merkuri, timbal, seng, kromium, dan tembaga. Zat-zat tersebut dapat merusak organ tubuh manusia, bahkan dapat menjadi penyebab kanker.

Dan penyebab pencemaran air terakhir adalah limbah pertambangan. Pertambangan batu bara menghasilkan bahan pencemar berupa asam, sulfat, dan senyawa besi, mengakibatkan air menjadi asam. Ketika air dialirkan keluar daerah pertambangan, akan membawa kalsium dan magnesium yang berasal dari batuan yang dilewati, mengakibatkan air menjadi sadah. Sedangkan pertambangan emas menghasilkan polutan merkuri dan jika masuk ke badan air akan terakumulasi pada hewan air seperti ikan, kondisi ini dapat menyebabkan keracunan.

Nah teman-teman, agar air yang kita gunakan terhindar dari polutan pencemar, untuk menguji kualitas air biasanya laboratorium pengujian menggunakan beberapa parameter kimia berikut. Pertama, biochemical oxygen demand. disebut juga kebutuhan oksigen biologis, artinya jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh organisme dalam air untuk menguraikan bahan organik.

Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut akhir. Semakin besar nilai BOD, tingkat pencemaran air semakin tinggi. Kedua, chemical oxygen demand, disebut juga kebutuhan oksigen kimiawi, Artinya jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air melalui reaksi kimia. Parameter uji berikutnya, dissolved oxygen, yaitu kadar oksigen terlarut dalam air, semakin kecil nilai DO, tingkat penjemaran air semakin tinggi. Dan parameter terakhir adalah tingkat keasaman atau pH, yaitu ukuran keasaman suatu perairan.

Air bersih mempunyai pH berkisar 6,5- Sampai 7,5, air dengan pH yang lebih kecil atau lebih besar menunjukkan adanya pencemaran. Air tersebut tidak sesuai untuk kehidupan mikroorganisme. Itulah keempat parameter kimia untuk menguji kualitas air.

Teman-teman bisa memahaminya ya. Pencemaran lingkungan kedua adalah pencemaran udara. Umumnya, pencemaran udara oleh gas-gas tertentu dapat mengakibatkan peristiwa berikut, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan pemanasan global.

Gas-gas yang merupakan pencemar udara antara lain, pertama, oksida sulfur atau SOX. Pencemaran oleh oksida sulfur disebabkan oleh dua komponen sulfur berbentuk gas yang tidak berwarna, yaitu SO2 dan SO3. Sulfur dioksida atau SO2 mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar di udara. Sedangkan sulfur trioksida atau SO3 merupakan komponen yang tidak reaktif.

Sumber pencemar oksida sulfur antara lain dari pembakaran arang atau kayu, dan dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum, industri asam sulfat, dan industri peleburan baja. Pencemaran oksida sulfur menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Kerusakan pada tanaman dapat berupa matinya jaringan daun, sedangkan terhadap manusia berupa iritasi sistem pernapasan. Gas pencemar kedua yaitu karbon monoksida atau CO. Karbon monoksida merupakan senyawa tidak berbau, tidak berasa, dan pada suhu udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna.

Gas karbon monoksida atau CO merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari mesin mobil dan mesin bakar lainnya. Selain berdampak langsung terhadap efek rumah kaca, gas CO yang masuk ke tubuh manusia dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Gas CO mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan hemoglobin sehingga mengakibatkan terhambatnya kerja hemoglobin dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini berakibat fatal seperti keracunan, gangguan pada jantung, dan memperburuk sirkulasi darah. Selanjutnya, gas pencemar karbon dioksida atau CO2.

CO2 dalam jumlah normal tidak bersifat polutan. Kandungan CO2 di udara dapat berlebihan akibat pengundulan hutan atau pembakaran minyak bumi. Gas CO2 yang berlebihan mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca, sehingga suhu di atmosfer meningkat yang dikenal dengan pemanasan global.

Gas pencemar berikutnya, klorin atau Cl2. Gas klorin atau Cl2 adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Gas klorin sangat terkenal sebagai gas beracun.

Klorin dihasilkan oleh industri yang melakukan klorisasi seperti industri plastik, industri kertas, pabrik pecucian atau tekstil, serta desinfektan untuk air minum dan kolam renang. Freon atau CFC yang sering digunakan dalam alat pendingin yaitu AC juga mengandung Cl2. Keberadaan gas Cl2 di atmosfer dapat mengakibatkan penepisan lapisan ozon sehingga mengurangi fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV.

Gas Cl2 juga dapat mengakibatkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Gas pencemar kelima yaitu oksida nitrogen atau NOx. Oksida nitrogen atau NOx adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari nitrogen monoksida atau NO, dan nitrogen dioksida atau NO2. NO merupakan gas yang tidak berbau dan tidak berwarna.

Sebaliknya, NO2 berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Sebagian besar pencemar NO2 berasal dari kegiatan manusia, seperti pembakaran mesin kendaraan bermotor, produksi energi, dan pembuangan sampah. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah paru-paru, Paru-paru yang terkontaminasi gas NO2 akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas hingga mengakibatkan kematian.

Keberadaan gas NO2 lebih dari 1 ppm dapat mengakibatkan terbentuknya zat yang bersifat karsinogen, yaitu penyebab terjadinya kanker. Selain itu, pencemaran oleh gas NO2 dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam yang dapat menyebabkan kematian pada hewan dan tumbuhan. Selanjutnya, gas pencemar hidrokarbon atau CXHY. Hidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berwujud gas, cairan, maupun padatan.

Hidrokarbon yang berwujud gas akan tercampur dengan gas hasil buangan lainnya. Apabila berwujud gas, cairan, maupun padatan, hidrokarbon akan tercampur dengan gas hasil buangan lainnya. Cair, hidrokarbon akan membentuk semacam kabut minyak, sedangkan jika berwujud padatan akan membentuk asap yang pekat dan akhirnya menggumpal menjadi debu.

Sebagai bahan pencemar udara, gas hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara, seperti industri plastik, pesticida, dan karet. Selain itu, hidrokarbon dapat juga berasal dari sarana transportasi, dan aktivitas geotermal seperti eksplorasi serta pemanfaatan gas alam dan minyak bumi keberadaan gas hidrokarbon ini dapat menyebabkan penyerapan oksigen tubuh berkurang karena darah akan mengikat gas tersebut apabila terhirup gas hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa paru-paru dan gas pencemar udara terakhir adalah partikel debu Partikel debu dapat berasal dari debu tanah kering yang terbawa angin, abu letusan gunung berapi, pembakaran batu bara yang tidak sempurna, dan asap kendaraan bermotor. Partikel debu yang berada di udara dalam waktu yang relatif lama dapat masuk ke tubuh manusia melalui saluran pernapasan, mengiritasi mata, serta mengurangi jarak pandang mata. Partikel debu juga dapat mengurangi intensitas sinar matahari ke bumi.

Pencemaran lingkungan ketiga adalah pencemaran tanah. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh zat sisa atau sampah berikut, limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Pertama, limbah domestik.

Limbah domestik dapat berupa limbah padat dan cair, berasal dari daerah pemukiman penduduk, perdagangan atau pasar atau tempat umum, kelembagaan, misalnya kantor pemerintahan dan swasta, serta tempat wisata. Penyebab pencemaran tanah kedua, limbah industri. Limah industri dapat berbentuk padatan dan cairan.

Limah industri yang berbentuk padatan berupa lumpur atau bubur yang berasal dari proses pengolahan, misalnya sisa pengolahan pabrik kertas, pulp, rayon, atau pengawetan buah dan ikan atau daging. Limah industri yang berbentuk cair merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia. Penyebab pencemaran tanah berikutnya adalah limbah pertanian. Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetis untuk menyuburkan tanah, misalnya pupuk urea atau pesticida pemberantas hama tanaman. Sampai di sini, teman-teman bisa memahaminya ya.

Nah, untuk mencegah lingkungan kita dari pencemaran, kira-kira usaha apa saja yang dapat dilakukan? Pertama, usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah pencemaran air antara lain, menetralkan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah, membuat penampungan limbah rumah tangga yang berupa tangki resapan, memilih sampo, sabun mandi, atau deterjen yang kandungan bahan aktifnya mudah diuraikan. Kedua, usaha untuk mencegah pencemaran udara antara lain, melakukan penghijauan atau reboisasi, menekan rasio laju pertambahan kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan alat yang mengandung CFC tak terkontrol, menciptakan kawasan bebas asap rokok.

Dan upaya untuk menanggulangi pencemaran tanah adalah mengurangi bahan pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Misal dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan, melakukan bioremediasi, yaitu proses pengurahan limbah polutan menggunakan organisme, mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri terutama yang mengandung zat-zat kimia. Selain menanggulangi pencemaran lingkungan, kita juga dapat melakukan pengolahan limbah agar kualitas lingkungan tetap terjaga optimal. Berikut ini pengelolaan limbah berdasarkan jenis limbahnya.

Pertama, limbah organik. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari jaringan tubuh makhluk hidup. Limbah organik dapat diolah menjadi kompos melalui kegiatan komposting dengan bantuan mikroorganisme pengurai.

Kedua, limbah anorganik. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh proses biologi. Limbah ini dapat dijadikan sampah komersial untuk dijadikan produk yang bernilai jual.

Berikutnya, limbah berbahaya dan beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup. Pengolahan limbah ini dapat dilakukan dengan proses pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan limbah ke tempat pembuangan akhir dengan prinsip sanitari landfill. Selanjutnya, pengolahan limbah berdasarkan wujudnya. Pertama, menggunakan metode konvensional terbagi menjadi pengolahan limbah secara fisik, limbah dipisahkan dari bahan-bahan polutan yang mengapung dengan cara penyaringan. Selanjutnya, bahan polutan yang mudah mengendap dipisahkan dengan proses pengendapan.

Pengolahan limbah secara kimia digunakan untuk menghindari logam berat, senyawa fosfor, dan zat beracun. Zat-zat tersebut dipisahkan dengan proses pengendapan. dengan cara menambahkan bahan kimia untuk mengubah sifat polutan yang tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan.

Pengolahan limbah secara biologis menggunakan metode lumpur aktif dengan cara menambahkan mikroorganisme ke dalam limbah. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk menguraikan polutan dalam limbah. Cara kedua pengolahan limbah menggunakan metode ramah lingkungan yaitu refine penggunaan barang atau proses.

proses yang lebih ramah lingkungan reduce pengurangan jumlah limbah dengan mengoptimalkan proses produksinya reuse penggunaan kembali bahan-bahan atau limbah pada proses yang berbeda recycle mendaur ulang barang tak terpakai sehingga bisa berguna lagi recovery pengambilan kembali sebagian material penting dari limbah untuk dapat diproses lagi dan terakhir redshift energy merupakan tindakan menghem energi dalam proses produksi nah teman-teman itulah keseluruhan pembahasan kita tentang perubahan lingkungan pencemaran lingkungan dampak dan upaya penanggulangannya bisa dipahami ya Agar teman-teman semakin paham, mari kita selesaikan contoh soal berikut. Soal pertama, terdapat narasi soal yang menyebutkan adanya peningkatan penggunaan bahan bakar fosil untuk berbagai keperluan, misalnya kendaraan. kendaraan bermotor kita diminta untuk menentukan dampak perubahan lingkungan yang terjadi akibat meningkatnya kendaraan motor tersebut nah teman-teman kita tahu kendaraan bermotor merupakan sumber utama untuk gas polutan karbon monoksida Dan dampak yang ditimbulkan dari gas tersebut adalah efek rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global Selain itu, gas ini juga dapat menghambat kerja hemoglobin dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh Jadi jawaban yang benar adalah D Soal kedua, kita diminta untuk menentukan cara pengolahan limbah secara biologis Kita ingat lagi pembahasan kita sebelumnya tentang pengolahan limbah menggunakan metode konvensional Bisa kita kogas dilakukan secara fisik kimia dan biologis secara biologis dapat dilakukan dengan cara menambahkan mikroorganisme ke dalam limbah jadi jawaban yang benar adalah B soal terakhir terdapat gambar pengolahan sampah berupa bahan bekas menjadi kursi kita diminta untuk menentukan jenis pengolahan yang sesuai dengan gambar tersebut nah pada pengolahan bahan bekas menjadi kursi artinya mengolah limbah dari barang yang tidak terpakai menjadi barang yang berdaya guna atau recycle jadi jawaban yang benar adalah B Oke teman-teman demikianlah pembahasan kita tentang perubahan dan pencemaran lingkungan jangan lupa tonton terus video-video terbaru di channel kita ya sampai jumpa di video berikutnya