Intro Buku Audio Sejarah Kelas 11 Tahun 2021 Bab 1 Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia Subbab A Keterkaitan antara sejarah, antara situasi regional dan global Bagian pertama Mengenai jalur rempah, interkoneksi, dan keberadaan bangsa asing di Nusantara Teman-teman, apakah kalian pernah berkunjung ke Candi Borobudur? Ternyata, pada dinding Candi Borobudur terdapat relief yang menggambarkan aktivitas pelayaran dan perdagangan orang-orang di Nusantara pada saat itu. Kalian pasti penasaran dengan bentuk relief tersebut? Tenang saja, kalian dapat menemukannya di internet.
Jika kalian mengalami kesulitan mencarinya, kalian dapat meminta bantuan teman, guru, atau orang tua di rumah ya. Selanjutnya, kalian akan menyimak materi pembahasan yang berkaitan dengan relief tersebut loh. Bagaimana ya aktivitas perdagangan dengan pelayaran di kala itu?
Mari kita simak pembahasan materi berikut ini. Sejarah mencatat, manusia telah melakukan perjalanan melintasi ruang sejak awal masehi, termasuk juga orang-orang di Nusantara. Aktivitas melintasi ruang salah satunya didorong oleh kegiatan ekonomi dengan melalui jalur laut.
Mengenai bukti awal keterlibatan Nusantara ke dalam pelayaran dan perdagangan internasional, dapat dilacak dari catatan seorang yang bernama Claudius Ptolemy, alias Claudius Ptolemaeus, ahli perbintangan, geografi, astronomi, matematika, sekaligus ahli syair dan sastra yang tinggal di Mesir, atau tepatnya di kota Alexandria, sebuah tempat yang pada saat itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi. Telomeos menulis Guide to Geography, sebuah peta kuno yang ditulis pada abad 1. Tercantum di dalamnya, nama sebuah kota yang bernama Barus. Barus menjadi kota pelabuhan kuno yang sangat penting di Sumatera dan dunia.
Komoditas aromatik rempah kapur Barus diburu oleh berbagai bangsa di belahan dunia, seperti Tiongkok, Hindustan, Mesir, Arab, dan Yunani. Romawi. Hubungan pelayaran antara Nusantara dengan Timur Tengah, India, dan Cina sudah terjalin sejak abad II.
Tercatat di dalam berita Cina sekitar tahun 131, dikisahkan utusan Raja Bian dari kerajaan Jawa. atau Yediao, pernah berkunjung ke Cina, Wuryan dari 2015. Hal ini berarti, kerajaan Jawa pada awal abad II Masehi telah melakukan pelayaran antarnegara dan telah membangun jalur kemaritiman dengan bangsa Cina. Selain Nusantara menjadi daerah destinasi sebagai sumber rempah-rempah, ketika itu, Nusantara juga menjadi tempat persinggahan jalur maritim internasional, seperti dikisahkan oleh penumpang kapal dagang milik Cina pada abad II. Ia berlayar menuju India, melewati perairan Sumatera Timur sebelum membelok ke arah barat Mulia di 2016 Ibn Battuta, seorang penjelajah dan intelektual muslim asal Maroko, pernah mengunjungi pantai timur Sumatera pada 1345 sebelum bertolak menuju Cina. Seorang pengelana asal Portugis, Tom Pires, juga pernah mengisahkan perjalanannya mengunjungi Malaka, Jawa, dan Sumatera pada tahun 1512 hingga 1515. Ia menulis pengalamannya dalam buku yang berjudul Sumo Oriental Ketrate Domar Rosso Ate Auschins, yang artinya Iktisar Wilayah Timur dari Laut Merah hingga Negeri Cina.
Bahwa telah ada interaksi yang intens antara orang-orang yang berada di luar negara ini, orang-orang asli Nusantara dengan bangsa asing. Pelayaran internasional lintas benua telah berlangsung dan berkembang lama. Rempah dibawa oleh nenek moyang kita melintasi batas wilayah nasional, regional, bahkan global. Di Asia Tenggara misalnya, hingga ke wilayah Champa dan Kamboja.
Teman-teman, ternyata Nusantara pada waktu itu merupakan daerah destinasi sebagai sumber rempah-rempah. Luar biasa bukan? Nah, selanjutnya kalian akan menyimak bagian Viva Historia, merupakan bagian pengayaan untuk memperluas pengetahuan sejarah kalian.
Topik Viva Historia pada kali ini yaitu mengenai Nusantara sebagai melting pot kebudayaan. Simak dengan baik ya, karena setelah ini akan ada tugas yang harus kalian kerjakan. Tetap fokus ya!
Berbagai suku bangsa di Indonesia sudah ribuan tahun terlibat aktif sebagai tuan rumah bagi pedagang-pedagang asing. Juga sebagai tamu. dari dan ke berbagai negara di tepi samudera India, baik ke arah timur seperti India, Afrika, dan Arab, maupun utara seperti negara-negara ASEAN, dan selatan, yaitu benua Australia. Sebagai hasil dari proses interaksi yang lama dan intensif itu, terjadilah saling adopsi dengan kontekstualisasi elemen-elemen kebudayaan termasuk peradaban di antara bangsa-bangsa itu. Bahasa, agama, struktur sosial, monumen-monumen kuno seperti candi dan masjid adalah produk dari pertukaran dan adopsi itu.
Wilayah Asia sendiri memiliki beragam ideologi, kebudayaan, dan sistem tatanan sosial masyarakatnya sendiri. Dengan demikian, negara-negara di tepian samudera India memberikan respons yang berbeda-beda menanggapi ideologi dan sistem politik ekonomi yang dikembangkan oleh pendatang. Hal tersebut memunculkan berbagai konsekuensi yang lahir dari interaksi budaya dan peradaban antara negara penghuni dan negara pendatang. Beragam konsekuensi yang terjadi, khususnya bagi Indonesia, tercermin dari fenomena diaspora yang ada hingga saat ini.
Peristiwa sejarah telah memperlihatkan kepada kita bagaimana gambaran Indonesia pada masa lalu. Kalian sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memahami bahwa banyak terdapat suku, agama, dan ideologi yang saling berinteraksi dalam satu wilayah. Sumber, Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, Volume 41, Nomor 2. Interaksi Budaya dan Peradaban Negara-Negara di Samudera Hindia, Perspektif Indonesia. Oleh Adhuri. Tahun 2015 Nusantara memiliki sejarah yang sangat menarik bukan?
menjadi bagian dari bangsa ini merupakan hal yang sangat membanggakan. Mari kita torehkan sejarah berikutnya untuk generasi mendatang. Namun sebelum itu, kalian harus benar-benar mengenal sejarah Nusantara.
Salah satunya yaitu dengan melakukan aktivitas berikut ini. Aktivitas Mengenal Rempah-Rempah Asli Indonesia Setelah kalian memahami pembahasan materi, selanjutnya silakan buat kelompok dan berdiskusi untuk mengidentifikasi rempah-rempah asli dari daerah kalian serta kegunaan. Sampai di sini pembahasan untuk bab 1 sub-bab A pada bagian pertama mengenai jalur rempah, interkoneksi, dan keberadaan bangsa asing di Nusantara.
Untuk audio bagian berikutnya, kalian masih menyimak materi pada sub-bab A, topik bagian kedua yang akan membahas mengenai penguasaan Konstantinopel oleh Turki Usmani dan pelayaran dunia. Sampai jumpa pada materi berikutnya ya! Buku Audio Sejarah, kelas 11 tahun 2021 Bab 1, Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia Subbab A, Keterkaitan antar sejarah antara situasi regional dan global Bagian kedua, kalian akan menyimak pembahasan mengenai penguasaan Konstantinopel oleh Turki Usmani dan pelayaran dunia.
Taukah kalian bahwa sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat memiliki interkoneksi, hubungan sebab-akibat dengan dengan peristiwa di tempat lain? Peristiwa besar yang terjadi di Eropa, seperti dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Usmani, ternyata dapat mempengaruhi jalannya roda sejarah dunia, termasuk Indonesia. Ada sebuah lukisan yang menggambarkan peperangan Konstantinopel yang terjadi di dalam kota.
Konstantinus digambarkan sedang menunggangi kuda berwarna putih dengan pedang pada tangan kanannya, bertempur dengan pasukan dari Turki Usmania. Pertempuran pada lukisan digambarkan dengan sengit sekali, dan cukup mengerikan dengan berbagai senjata yang digunakan oleh kedua pasukan. Semoga dunia ini terus berada di dalam kedamaian ya. Selanjutnya, kalian akan menyimak materi berkaitan dengan peristiwa pada lukisan tersebut.
Tetap fokus dan selamat menyimak. Selama abad pertengahan, Asia menjadi kawasan termaju dan paling dinamis di dunia. Sementara, sebagian besar Eropa masih terbelakang.
Pusat perkembangan ekonomi dan politik dunia pada abad 14-15 berada di dunia Islam. khususnya Kesultanan Turki Usmani. Tahun 1453, Khalifah Usmania yang berpusat di Turki berhasil menguasai Konstantinopel yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Romawi Bizantium. Konstantinopel sejak lama memang menjadi rebutan.
Bukan hanya karena kejayaannya, namun karena kota ini merupakan salah satu titik penting untuk menyambungkan jalur perdagangan darat dari benua Eropa dan Asia. Sultan Muhammad Al-Fatih, penguasa Konstantinopel ketika itu, menutup kota pelabuhan Istanbul, yaitu nama baru Konstantinopel, bagi para pedagang dari Eropa. Hal ini mengakibatkan harga barang-barang dari timur, terutama rempah-rempah, menjadi langka dan sangat mahal. Hal tersebut membuat pedagang-pedagang Eropa mengalami kesulitan untuk mendapatkan barang-barang dagang yang sangat mereka butuhkan dari para pedagang Asia. Rempah-rempah merupakan bahan baku yang berharga di Eropa.
Mereka menjadikannya sebagai bahan pembuat obat, parfum, makanan, Dan yang terpenting adalah untuk mengawetkan makanan. Didorong oleh situasi tersebut, muncul keinginan orang-orang Eropa untuk mencari rempah-rempah langsung ke negeri asalnya. Orang-orang Eropa sebelumnya memiliki ketakutan untuk menggunakan jalur laut.
Dalam pemikiran masyarakat Eropa pada waktu itu, lautan dipenuhi mitos-mitos menakutkan dan masih dipengaruhi pendapat bahwa bumi itu datar. Karena Konstantinopel ditutup, akhirnya dengan terpaksa mereka mencoba untuk mencari jalur baru lewat laut. Orang-orang Eropa akhirnya mulai melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam. Mereka berusaha dengan keras agar dapat menaklukkan lautan dan mulai memberanikan diri mereka untuk menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi dengan kegelapan, menurut Yatim tahun 2016. Bagaimana? Menarik sekali bukan pembahasan awal mula perdagangan melalui jalur pelayaran ini?
Ternyata rempah-rempah sejak dahulu merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh berbagai bangsa ya. Mari kita lanjutkan pembahasan materi tersebut. Ludovico di Vartema, mantan serdadu yang berasal dari kota Bologna, Italia, pada akhir tahun 1502 bertekad melakukan penjelajahan untuk mencari kepulauan rempah.
Ia menuliskan perjalanannya dalam jurnal yang berjudul Itinerario di Ludovico di Vartema Bolognese. Buku itu terbit pertama kali di Roma pada tahun 1510 dalam perjalanannya pada tahun 1506 dari Kalimantan ke Pulau Jawa. Perjalanan menuju Jawa ditempuh selama lima hari. Sang Nahkoda, yang kemungkinan orang Melayu, ternyata sudah memiliki kompas dan peta dengan garis melintang dan memanjang. Dia berkata kepada Vartema bahwa di sisi selatan Jawa terdapat jalur pelayaran menuju pulau lain.
Pulau tersebut memiliki siang hari yang tidak lebih dari 4 jam. Ungkap Sang Nahkoda kepadanya, dan lebih dingin daripada di bagian dunia lainnya, menurut Tamrin tahun 2017. Apakah yang dimaksud Nahkoda itu adalah pulau Australia? Nah, teman-teman, arah mata angin memiliki sebutan lokal, dengan beragam istilah di beberapa tempat di Indonesia.
Hal tersebut menandakan Indonesia memiliki ragam pengetahuan yang memiliki sebutan lokal. kekhasan di wilayah masing-masing. Bentuk arah mata angin pada umumnya dapat digambarkan seperti lingkaran kue yang dibagi 4 sama rata.
Nah, garis-garis potongan pada kue tadi menunjukkan arah mata angin yang dituju. Garis menuju ke atas menunjukkan arah utara. Garis ke bawah menunjukkan arah selatan. Garis kesebelah kiri menunjukkan arah barat.
Dan terakhir, garis kesebelah kanan menunjukkan arah timur. Untuk lebih jelasnya, kalian dapat melihat gambar 1.5 pada halaman 11. Jika kesulitan, kalian dapat meminta bantuan teman, guru, atau orang tua kalian di rumah. Terkait dengan pengetahuan pelayaran tercatat dalam sumber-sumber barat bahwa kemampuan navigasi mualim-mualim Indonesia sangat mumpuni. Mualim Ibn Majid yang mengantarkan Vasco da Gama dari Malin di pantai timur Afrika sampai ke Kalkut juga terlihat tidak asing dengan peralatan nautika yang dibawa orang Portugis. Lapian tahun 2008. Galangan kapal di Jawa juga terkenal di Asia Tenggara, khususnya pada abad ke-16.
Ada sumber Belanda yang menyebutkan bahwa pada abad ke-16-17, Lassem merupakan pusat dari industri galangan kapal. Sedangkan di bagian timur kepulauan Indonesia, Pulau Kei menjadi pusat galangan kapal. Teman-teman, apakah kalian tahu negara Eropa mana yang pertama kali memulai misi pelayaran dalam mencari negeri asal dari rempah-rempah? Kalian akan menemukannya dalam pembahasan berikut ini.
Portugis adalah negara Eropa yang memulai misi pelayaran pencarian negeri asal rempah-rempah. Berdasar kepentingan ekonomi, Infante Dom Henrik, Pangeran Portugis, atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Henry, memberikan dorongan dan dukungan kepada para pelaut dan para petualang untuk melakukan penjelajahan. Diogo Song atau biasa di Eja Som, navigator dan penjelajah Portugis, adalah orang Eropa pertama yang melakukan pelayaran keluar Eropa tahun 1480 hingga 1484 dan menemukan muara Sungai Kongo, yaitu pada Agustus 1482. Di sana, ia mendirikan pilar batu untuk menandai kekuasaan Portugis di daerah tersebut. Ia kemudian melakukan perjalanan ke selatan di sepanjang pantai Angola saat itu, dan mendirikan pilar kedua di Tanjung Santa Maria. Pada pelayaran kedua, tahun 1485 hingga 1486, ia mencapai Cap Cross.
yang sekarang di Namibia. Jalurnya kemudian diikuti oleh Bartolomeo Dias pada 1487 yang mengitari Tanjung Harapan dan memasuki perairan Samudera Hindia. Kemudian, pada 1497, Vasco de Gama beserta rombongannya berhasil sampai di India. Nama penjelajah Portugis lain yang paling berpengaruh adalah Alfonso de Albuquerque. Menjabat sebagai seorang Panglima Perang Angkatan Laut, ia membawa misi untuk membangun pangkalan-pangkalan militer dengan membawa pasukan perang yang diperkirakan paling besar pada saat itu.
Pada sekitar tahun 1503, ia berlayar menuju India dan berhasil menaklukkan Goa di pantai barat India tujuh tahun kemudian. Tujuan dari diciptakannya pangkalan-pangkalan militer ini adalah agar Portugis dapat menguasai perdagangan Asia. Pada tahun 1510, Portugis mengalami banyak sekali peperangan dengan teknologi. teknologi militer canggih yang mereka siapkan.
Salah satu wilayah yang disasar untuk dikuasai adalah Kerajaan Malaka. bahwa pelayaran dan penjelajahan samudera oleh bangsa Indonesia jauh lebih dahulu dilakukan daripada bangsa Eropa. Anggapan bahwa aktivitas perdagangan rempah asal Nusantara dimulai sejak bangsa Eropa datang adalah sebuah kesalahan.
Faktanya, situasi pelayaran dan perdagangan di Indonesia sudah menjangkau wilayah yang luas. Negeri asal rempah-rempah ibaratnya adalah poros. Maraknya aktivitas pelayaran menggerakkan perdagangan antar negara yang kemudian justru memotivasi bangsa Eropa untuk dapat menjajah dan menguasai wilayah poros tersebut.
Setelah kalian menyimak pemamparan materi tadi, ada aktivitas yang dapat kalian lakukan di rumah atau di luar jam pembelajaran. Tugasnya adalah, kalian diminta untuk menyimak dengan mendengarkan cerita atau menonton film Battle of Empire Fatih 1453 yang berisikan kisah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad II pada tahun 1435. Apabila kalian telah selesai Selesai menyimak kisah tersebut, selanjutnya presentasikan kepada guru atau teman di kelas tentang poin-poin penting yang kalian temukan. Buku Audio Sejarah, kelas 11, tahun 2021 Bab 1, Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia Subbab A, Keterkaitan Antara Sejarah Antara Situasi Regional dan Global Bagian ketiga atau materi terakhir pada subbab A, kalian akan menyimak pembahasan materi mengenai jatuhnya Melaka ke tangan Portugis. Tetap fokus dalam menyimak materi, kalian akan mendengarkan peristiwa sejarah terkait rempah-rempah yang sangat luar biasa. Selamat menyimak!
Taukah kalian? Malaka adalah kerajaan paling penting di Nusantara abad ke-15. Kerajaan ini didirikan oleh Pramesuara yang berhasil mengubahnya dari desa nelayan menjadi pusat perdagangan penting.
Bandar Malaka menjadi lebih ramai lagi setelah Prameswara masuk Islam sehingga banyak pedagang Muslim dari India, Timur Tengah, dan Nusantara mulai berdagang di sana. Laporan para pedagang Asia mengenai kekayaan dan kebesaran tentang Malaka terdengar oleh orang Portugis yang telah memiliki pangkalan di Hormuz dan Sokotra di Teluk Persia, serta Goa di pantai barat India. Hal tersebut mendorong Raja Portugal mengutus Diego Lopes de Seqira untuk menemukan kota tersebut dan menjalin hubungan persahabatan dengan penguasanya.
Pada awalnya, Seqira disambut baik oleh Sultan Mahmud Shah yang berkuasa pada tahun 1488 hingga 1528, namun sikap Sultan berubah setelah para pedagang Muslim yang ada di bandar itu meyakinkannya bahwa orang Portugis sangat berbahaya. Sultan kemudian berbalik menyerang empat kapal Portugis yang sedang berlabuh. Namun, keempat kapal itu berhasil lolos dan kembali berlayar ke India. Akibat dari peristiwa ini, akhirnya Portugis tidak lagi memiliki opsi pilihan lain selain perang.
Albuquerque melakukan penyerangan ke Malacca pada tahun 1511 dengan membawa 17 hingga 18 kapal berkekuatan 1.200 orang pasukan tentara. Perang antara Portugis dan Malacca berlangsung sepanjang bulan Juli dan awal Agustus. Di saat yang bersamaan, Sultan Malacca sedang memiliki masalah internal dengan putranya sendiri yang bernama Sultan Ahmad.
Konflik internal ini kemudian melemahkan pertahanan dari Malaka. Pada akhirnya, Malaka berhasil ditaklukan. Dan Albu Kwirki membangun pertahanan dari potensi serangan balasan dari orang-orang Malaka yang melarikan diri ke Aceh. Wah, ternyata kejatuhan Malaka terjadi karena berbagai sebab ya.
Lalu, setelah dikuasai, apakah Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempahnya kah? Mari kita lanjutkan pembahasannya dalam materi berikut ini. Portugis menghadapi berbagai masalah yang mengganggu dan menghambat mereka. Mulai dari masalah tidak dapat mandiri di dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti masalah yang sama yang dihadapi Melayu sebelum mereka. Masalah dana dan sumber daya manusia, banyaknya gubernur-gubernur mereka di Melaka, yang berdagang secara pribadi di pelabuhan Malaya dan Johor, dan ditemukannya banyak praktik korupsi, menyebabkan Portugis kesulitan untuk maju dan berkembang.
Selain itu, banyak para pedagang bangsa Asia yang berhasil mengalihkan sebagian besar perdagangannya ke pelabuhan-pelabuhan lain, yang dirasa lebih aman dari pengaruh monopoli Portugis. Sehingga dengannya, Portugis kesulitan menguasai perdagangan yang ada di Asia. Keberhasilan bangsa Portugis menguasai Malaka dan menemukan daerah sumber rempah-rempah kemudian diikuti oleh bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.
Ekspedisi pertama Inggris di bawah pimpinan Sir Francis Drake singgah di Ternate, Sulawesi, dan Jawa di akhir tahun 1579. Ekspedisi pertama Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Banten tahun 1596. Misi awal kedatangan Belanda ketika itu adalah melakukan perdagangan dan mencari daerah sumber rempah-rempah. Sebelum VOC terbentuk, beberapa perusahaan dagang Belanda mengirim ekspedisi sendiri untuk melakukan perdagangan. Namun karena biaya yang dikeluarkan sangat tinggi, Heren Zeventien atau Dewan 17, sebutan untuk Direktur VOC yang berjumlah 17, bersatu membentuk VOC pada 1600. Posisi VOC semakin kuat karena pemerintah Belanda mengeluarkan hak oktroy.
Isi dari hak istimewa tersebut terkait tata cara kompeni atau militer dan kolonialisasi. Kedudukan para direktur atau pemimpin masing-masing daerah, partisipan dagang atau mata uang, dan cara pengumpulan modal atau pajak. Teman-teman, meskipun Portugis telah menguasai Malacca, ternyata mereka tetap tidak dapat menguasai perdagangan Asia yang berpusat di sana. Bagaimana bisa ya? Jawabannya ada di dalam bagian Viva Historia berikut ini.
Simak dengan baik dan tetap fokus ya! Viva Historia, Serangan Balik Kepada Portugis Pada waktu itu, terdapat upaya untuk meruntuhkan dua abad hegemoni Portugis di Malaka. Hal ini dilakukan oleh beberapa kerajaan di Nusantara. Tercatat beberapa serangan diberikan oleh Demak, 1512, 1513, dan 1535. Johor 1518 dan 1585. Aceh, 1537, 1547, 1568, 1572, 1575, 1583, 1615, 1629, dan 1639. Jepara 1551 dan 1574 dan gabungan pasukan Johor dan Belanda 1606 dan 1640 atau 1641. Portugis melihat Aceh sebagai rival yang paling berbahaya. Agresivitas Aceh semakin terlihat ketika mereka menancapkan hegemoni atas negara-negara Melayu.
Aceh selalu memimpikan penguasaan atas Malaka untuk mengontrol jalur perdagangan di Selat Malaka. Salah satu tokoh perempuan Aceh yang melakukan serangan kepada Portugis adalah Laksamana Keumalahayati. Laksamana Keumalahayati diakui sejarawan internasional sebagai laksamana laut perempuan pertama di dunia.
Ia memimpin 2.000 sampai 3.000 lebih armada inung bale atau wanita janda. Dalam tugasnya, ia berhasil membunuh Cornelis de Houtman pada tahun 1599. Ia juga seorang diplomat, komandan protokol Istana Darud Dunia, kepala badan rahasia Kerajaan Aceh, serta mendapatkan julukan sebagai Guardian of the Aceh Kingdom atau Pelindung Kerajaan Aceh. Apabila teman-teman ingin mengetahui lebih banyak mengenai perjuangan Aceh melawan Portugis dan sosok Laksamana Keumalahayati, teman-teman dapat mencari tulisan karya Daya Negeri Wijaya yang berjudul Narasi dari Sang Rival Serangan Aceh ke Malaka. Menurut sumber Portugis dan karya skripsi dari Cutriska Al-Usroh, berjudul Laksamana Keumalahayati Simbol Perempuan Aceh. Peran dan perjuangannya dalam lintasan sejarah Kerajaan Aceh.
Bagaimana teman-teman? Meskipun Melaka telah jatuh ke tangan Portugis, tetapi bangsa kita telah melakukan perjuangan yang sangat luar biasa bukan? Terlebih pada saat itu, seorang laksamana wanita pertama di dunia ternyata berasal dari Indonesia, yaitu Laksamana Kemalahayati. Ternyata banyak sekali peristiwa sejarah yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat kita jadikan cerminan dalam terus berkarya bagi Indonesia.
Selanjutnya, kalian akan masuk ke pembahasan materi bagian pertama pada sub-bab B tentang perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme. Tentunya masih banyak sekali peristiwa sejarah pada bab tersebut yang juga tidak kalah menarik. Maka dari itu, tetap simak materi buku audio ini ya! Terima