Transcript for:
Materi Kinematika SMA Kelas 11

Selamat datang di channel Nabla Education. Pada video ini kita akan melanjutkan pembahasan materi fisika SMA kelas 11 kurikulum merdeka. Jadi ini adalah bab kedua yaitu tentang kinematika.

Sebelumnya kita sudah membahas bab pertama yaitu tentang vektor. Videonya bisa teman-teman lihat nanti di playlist atau linknya kita sertakan di deskripsi. Pada bab dua ini dengan topik kinematika ada beberapa hal yang akan kita pelajari.

Kita akan langsung masuk ke... Kata konsepnya yaitu kinematika. Kinematika itu adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana benda itu bergerak.

Jadi dalam kinematika itu, mempelajari tentang bagaimana lintasan benda, berapakah besaran-besaran yang ada pada benda tersebut itu dibahas dalam kinematika. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mengapa atau penyebab benda itu bergerak disebut sebagai dinamika. Nanti akan dibahas di materi selanjutnya. Jadi pada kinematika ini nanti akan dibahas di materi ini adalah tentang gerak lurus yang pertama dan yang kedua adalah gerak melingkar.

Berkaitan dengan gerak lurus nanti ada yang disebut sebagai gerak lurus beraturan atau GLB dan gerak lurus berubah beraturan atau GLBB. Nah perpaduan antara gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan itu nanti akan menjadi gerak parabola. Jadi intinya kita akan belajar tiga topik yaitu gerak lurus itu sendiri. Perpaduannya yaitu gerak parabola dan yang ketiga adalah gerak melingkar.

Untuk besaran-besarannya di gerak lurus nanti akan dikenal ada yang namanya posisi, jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, dan percepatan. Tentunya istilah ini bukan istilah yang asing ya. Tentu kita sudah sering mendengar istilah-istilah tersebut. Kemudian pada gerak melingkar nanti yang dibahas adalah gerak melingkar beraturan. Meskipun ada juga gerak melingkar berubah beraturan tapi sepertinya di buku ini tidak diulas ya.

Dalam gerak melingkar itu dibahas atau besaran-besaran yang termasuk di gerak melingkar nanti ada namanya sudut tempuh atau teta, kecepatan sudut atau omega, kecepatan linier itu V sembolnya biasanya dan percepatan sentriptal adalah AS. Nanti akan kita bahas topik-topiknya berkaitan dengan topik itu. Oke kita akan langsung masuk ke materinya. Kita mulai dari yang pertama yaitu pengetahuan. Pengertian gerak.

Jadi pada subab ini akan membahas posisi dan kerangka acuan yang bersesuaian dengannya. Ini dengannya serta hubungannya dengan pengertian gerak. Oke, yang pertama adalah tentang kerangka acuan dan posisi.

Nah, kerangka acuan dan posisi apa maknanya? Kerangka acuan dan posisi itu, kita baca deskripsi yang ada di sini dulu ya. Kalian dan ibu kalian berbelanja keperluan berbeda di pasar yang sama. Bagaimana kalian menginformasikan posisi kalian pada ibu kalian. Misalkan, Posisi saya ada di sebelah kanan ATM atau ada di sebelah kanan toko kue atau ada di seberang toko sayuran.

Misalkan seperti itu, kita sebut sebagai kerangka acuan. Kerangka acuannya apa tadi? ATM itu kerangka acuan, kemudian toko kue itu kerangka acuan, dan seterusnya.

Kemudian pilot pesawat terbang perlu menginformasikan posisinya kepada petugas ETC, Air Traffic Control, secara berkala setiap... Agar tiba di tujuannya. Jadi pesawat juga sama itu. Posisi nya ada di mana?

Misalkan ada di sebelah tenggara bandara yang akan dia tuju dan seterusnya ya. Jadi itu adalah konteks dari rangka acuan dan posisi. Oke kita lanjutkan. Ada gambar di sini ya. Jadi di sini ada toko fisika.

Ada rumah Siti. Rumah Tenri. Rumah Keris.

Rumah Ayu. Ini rumah apa ya? Keris atau rumah apa ini ya? Kurang kelihatan tulisannya. Dan rumah Leni.

Nah sekarang. Apa yang diminta di aktivitas ini? Kalian berada di rumah Tenri.

Kita berada di rumah Tenri, rumah nomor 2. Bagaimana menjelaskan posisi kalian jika rumah Lani menjadi patokan? Rumah Lani itu yang ada di sini. Rumah Lani itu akan jadi patokan atau patokan itu kita sebut sebagai kerangka acuannya. Bagaimana kita menyebutkan rumah Tenri jika rumah Lani itu sebagai kerangka acuan?

Kita dengan mudah bisa menuliskan apa. Bahwa rumah Tendri itu ada di sebelah, ini utara, timur, selatan, barat ya. Berarti ini utara, timur, kemudian selatan, kemudian barat.

Maka rumah Tendri itu ada di sebelah barat rumah Lani sebesar 1, 2, 3, 30 meter ya. Jadi ini 10 meter, 20 meter, 30 meter. Maka kita bisa katakan apa? Kita bisa katakan bahwa rumah Tendri 30 meter di barat.

Rumah Lani Kita bisa menuliskan seperti ini Itu yang disebut sebagai patoan Atau kerangka acuan Atau titik asal Jadi rumah Lani itu sebagai kerangka acuannya Kalau misalkan yang Dijadikan kerangka acuan adalah Toko fisika Berarti rumah Tendri berada di 30 meter di sebelah timur Toko Fisika. Misalkan seperti itu. Kalau yang dijadikan acuan adalah rumah Siti di sini, maka rumah Tendri berada di 10 meter di sebelah timur rumah Tendri.

Maaf, rumah Siti. Dan seterusnya ya. Jadi itu yang disebut sebagai kerangka acuan atau patokan. Kemudian kita lanjutkan gerak sebagai perubahan posisi. Oke, ini ada...

Ayo berdiskusi gunakan gambar 2.3. Gambar 2.3 itu yang atas ya. Untuk melengkapi tabel 2.1.

Sondang berada di rumah Siti lalu pergi ke toko. Perhatikan penulisan bentuk vektor. Kemudian Kezia, Lani, dan Tante. Oh ini rumah Kezia ini ya. Ini tulisannya adalah Kezia.

Ini sudah ada keterangannya. Ini Kezia. Kemudian apa yang diminta di sini? Gunakan gambar 2.3 untuk melengkapi tabel 2.1. Sondang berada di rumah city lalu pergi ke toko.

Perhatikan penulisan vektor. Kerangka acuannya rumah kezia. Posisi awalnya.

Jadi pertama dia ada di rumah city lalu pergi ke toko. Rumah city itu adalah rumah atau kita copy aja gambarnya. Kita copy, kita letakkan di sini. Jadi kerangka acuannya adalah rumah kezia.

Rumah kezia itu yang ini. Ini kita jadikan sebagai kerangka acuan. Kemudian.

Sondangnya berada di rumah city lalu pergi ke toko Rumah city lalu pergi ke toko Berarti posisi awalnya ada di mana? Posisi awalnya bergantung atau dilihat dari rumah keisian adalah 20 meter 20 meter di sebelah Arahnya tadi kita lihat di sebelah barat Berarti ke kiri barat Kita buat dulu mata anginnya Ini utara kemudian timur Kemudian selatan kemudian barat Nah Jadi posisi awalnya sondang jika kerangka aconya Kezia adalah 20 meter. Ini 1, 2 ya.

20 meter di sebelah barat. Atau kita tulis aja barat ya. Seperti ini. Di sebelah barat rumah Kezia.

Kemudian posisi akhirnya. Posisi akhirnya dia ada di toko fisika. Berarti dari sini sampai sini ya.

Maka dia ada di 1, 2. Ini 10, 20. Ada 20 lagi. Maka 40 meter. 40 meter di sebelah barat juga di sebelah barat kezia kemudian perubahan posisinya dari rumah City ke fisika maka perubahan posisinya adalah seperti ini jadi ke arah kiri kiri itu berarti ke arah barat sebanyak atau sebesar 20 m jadi perubahan posisinya adalah 20 meter arahnya ke barat nah jadi seperti itu untuk menentukan posisi awal posisi akhir dan perubahan posisinya kemudian yang kedua adalah rumah Lani sebagai acuan Oke kita Hapus dulu untuk yang awal tadi.

Kita akan pindah acuannya adalah di rumah Lani. Rumah Lani itu ada di paling akhir di sini. Rumah Lani sebagai acuannya.

Maka posisi awalnya dia mula-mula ada di rumah Siti tadi ya. Rumah Siti di sini berarti posisi awalnya adalah seperti ini. 1, 2, 3, 4 ya.

40 meter. 40 meter di sebelah barat. Kemudian posisi akhirnya berarti dari awal sampai ke toko fisika. Yaitu 4. 10 ditambah 20, 60 meter ya 60 meter di sebelah barat Kemudian perubahan posisinya sama Dari rumah city ke toko fisika Perubahan posisinya tentu saja 20 meter ke arah barat juga Jadi seperti itu Kemudian jika kita mengacu kepada rumah Tendri sebagai acuannya Maka mula-mula dia ada di rumah city Kita hapus dulu Jadi posisi mula-mulanya ada di rumah Tendri Atau acuannya ada di rumah Tendri disini Kemudian posisi awalnya di rumah City berarti dia 10 m kan 10 m di sebelah barat juga jadi ini 10 m di sebelah barat kemudian posisi akhirnya berarti dari sini sampai ke toko fisika 10 m ditambah 20 m jadi 30 m di sebelah barat juga Kemudian dari perubahan posisinya.

Jadi dari rumah sitik ke toko fisika. Sama saja perubahan posisinya adalah 20 meter. Arahnya ke barat. Jadi seperti itu ya.

Bahwa kita bisa katakan benda bergerak jika posisi awal berbeda atau berubah daripada posisi akhirnya. Jadi ada perubahan posisi maka kita sebut sebagai gerak. Jadi gerak itu perubahan posisi terhadap apa?

Terhadap suatu acuan tertentu. Nah kemudian ini ada aktivitas 2.1. Caranya sama ya, jadi di sini ada menentukan posisi awal, posisi akhir, dan perubahan posisi ya.

Yang pertama, kita diminta untuk mengacu kepada Tugu Kota. Tugu Kota itu ada di sini nih, Tugu Kota ya, jadi yang tengah-tengah ini. Ini adalah acuan kita, ini yang kita beri silang ya, Tugu Kota. Kemudian, seorang siswa berjalan dari Puskesmas ke Museum Fisika. Jadi posisi asalnya ada di Puskesmas ini.

Kemudian menuju ke museum fisika yang ada di sini. Nah untuk lebih mudahkan kita akan buat semacam koordinat ya. Jadi kayak gini. Oke kita buat koordinatnya seperti ini.

Ini akan memudahkan kita dimana tuku kotanya adalah ada di pusat koordinat ini. Ini adalah tuku kota. Kita sebut aja T ya tuku kota.

Kemudian posisi mula-mulanya dia ada di puskesmas. Kita perhatikan puskesmas itu berada di sebelah kiri tuku kota. Sejauh 200 meter ditambah 500 meter. Jadi 700 meter.

Jadi posisi awalnya ada di sini ya. Puskesmas, kita sebut P, nilainya 700 meter. Jadi kalau kita mau menjawab posisi awalnya ada di mana?

Ada di 700 meter di sebelah kiri. Kiri itu berarti barat ya. Ini sama ini, barat.

Di sebelah barat Tuku Kota. Jadi siswa tersebut ada 700 meter di sebelah barat Tuku Kota. Kemudian posisi akhirnya ada di mana?

Ada di Museum Fisika. Museum Fisika itu kalau diacu dari Tuku Kota, maka dia akan naik 200 meter. Misalkan ini 200 meter.

Kemudian dia akan ke kanan 200 meter juga. Jadi dia naiknya 200 meter, ke kanannya juga akan 200 meter. Kita buat seperti ini misalkan.

Nah ya, di sini dia ke kanannya juga 200 meter. Kita buat seperti ini biar lebih gampang. Nah, kita rapikan dulu. Oke, jadi posisi museum fisikanya ada di sini.

Ini adalah M. Maka kalau kita lihat koordinat ini, posisi akhirnya ada di mana? Posisi akhirnya adalah di sini, di M ini.

Kalau kita gambar seperti ini M Nah dia miring kan Kalau miring berarti arahnya di antara utara dan timur Ke arah atas di antara utara dan timur Jadi arahnya ada di timur laut Kita tulis dulu posisi akhirnya ada di timur laut Atau kita singkat TL ya timur laut Nah berapa nilainya? Nah karena ini miring kita bisa gunakan pitagoras Ke kanan 200 ke atas 200 Pasti yang miring adalah 200 akar 2 ya Kita bisa pakai pentagoras, ini 200 akar 2. Berarti posisi akhirnya adalah 200 akar 2 arahnya ke timur laut. Kemudian perubahan posisinya, kita bisa hitung dari posisi awal, yaitu ada di puskesmas, dan posisi akhir ada di museum.

Nah, berarti perubahan posisinya bisa kita garis seperti ini. Oke, seperti ini ya. Jadi ini posisi awalnya di puskesmas, dan posisi akhirnya ada di museum. Nah, berapa ini? Arahnya jelas sama ya, ke arah timur laut kita enggak.

tidak menentukan sudutnya teman-teman bisa menggunakan metode vektor kita gunakan aja arahnya ke timur laut arahnya sama kalau mau menentukan sudutnya bisa pakai pitagoras ya, sekarang berapa nilainya berarti kan kita bisa lihat segitiga yang saya tandai ini, ke kanan itu nilainya adalah 900 meter ke atas adalah 200 meter maka kita bisa cari yang warna merah jadi yang warna merah itu tidak lain adalah akar dari ini 900 kuadrat, 700 ditambah 200 berarti 900 kuadrat ditambah tingginya itu berarti 200 kuadrat. Nah ini tinggal dihitung pakai kalkulator saja ya. Maka kita akan dapatkan perubahan posisinya yaitu akar 900 kuadrat ditambah akar ditambah 200 kuadrat. Kemudian kita akar.

Kalau kita bisa hitung ini kan 900 kuadrat ditambah 200 kuadrat ya. 100-nya dikeluarkan berarti 100 kuadrat. Kita akarkan jadi 100 Kemudian tinggal 9 kuadrat ditambah 2 kuadrat Akar 9 kuadrat itu 81 2 kuadrat itu 4 Maka akan jadi 85 Berarti perubahan posisinya adalah 100 akar 85 Jadi seperti itu Sekarang untuk yang kantor pos Teman-teman bisa coba dengan cara yang sama Tetapi koordinat pusatnya Itu ada di kantor pos di atas ini Jadi kalau koordinat pusatnya ada di kantor pos maka nanti gambarnya akan sedikit berbeda kalau misalkan mau digambar akan kayak gini oke ya kita buat koordinatnya disini nah sekarang pusatnya bukan lagi tugu tetapi kantor pos ya kantor pos itu ada di atas ini ya ini kantor pos kita buat kantor posnya disini K maka posisi mula-mulanya dia ada di puskesmas berarti dari kantor pos dia turun 200 meter ya jadi Turun 200 meter, kemudian ke kirinya 700 meter.

Jadi turunnya 200 meter. Kita misalkan saja 200 meter sampai sini, 200. Kemudian ke arah kiri dia 700 meter. Ke arah kirinya 700. Oke, seperti ini. Jadi puskesmasnya posisinya mula-mula ada di sini.

Kemudian posisi akhirnya yaitu di museum fisika. Museum fisika itu ada di sebelah kanan kantor pos sejauh 200 meter. Jadi 200 meter ada di kanan sini.

Nah ini museum fisika ini adalah posisi akhirnya. Ini posisi awalnya. Nah sekarang tinggal lakukan cara yang sama ya. Teman-teman bisa ikuti untuk yang mencari posisi awal, posisi akhir dan perubahan posisinya. Bisa dicoba nanti ya caranya sama persis.

Oke kemudian tahukah kalian ada dua buah pesawat United Airlines dan US Airways hampir bertabrakan di landasan Pasu Providence, Rhode Island karena cuaca berkabut ya. Pilot pesawat United Airlines masuk ke jalur yang salah setelah mendarat. Nah ini juga bahaya kan karena dia bukan jalurnya.

Dalam persakapan dengan pihak ATC ada perbedaan persepsi tentang posisi pesawat karena menggunakan acuan yang berbeda. Nah parahnya kalau kita pakai acuannya yang berbeda maka bisa menyebabkan hal-hal yang fatal seperti ini. Intinya sangat penting kita menentukan atau menyepakati acuan yang akan dipakai.

Oke, kemudian lanjutkan. Ayo cek pemahaman. Apakah seorang yang mengeliling lapangan dimulai pada suatu titik dan kembali ke titik tersebut dikatakan bergerak?

Jelaskan jawaban kalian. Nah, jadi misalkan kita punya lapangan seperti ini. Misalkan lapangannya berbentuk persegi panjang ya. Lapangan bola misalnya. Jadi, mula-mula ada orang posisinya di posisi 1. Kemudian dia akan bergerak.

Bergerak. Kembali ke posisi awal. Jadi, bergerak misalkan ke kanan. Kemudian mengeliling lapangan ke bawah. Kemudian ke kiri.

Kembali ke kanan, apakah orang ini dikatakan bergerak? Secara fisika, orang ini dikatakan tidak bergerak. Jadi ini tidak bergerak.

Kenapa? Karena posisinya tidak berubah terhadap satu titik acuan. Jadi kalau misalkan ini kita anggap sebagai acuan, berarti posisinya mulai-mulai di satu, akhirnya di satu. Maka dia tidak ada perubahan terhadap acuan. Maka tidak dikatakan bergerak.

Jika dalam konsep fisika. Tapi kalau dalam konsep sehari-hari, kita lihat orang itu bergerak. Karena sudah.

Berkeliling satu kali melindungi lapangan. Jadi secara fisika tidak, tapi kalau secara keumuman di kehidupan sehari-hari ya kita bilang dia bergerak. Oke ya, itu perbedaannya.

Kemudian kita lanjutkan ke besaran-besaran gerak. Oke, di sini kalian akan mendalami besaran-gerak, hubungan antarbesaran dalam perumusan gerak, dan representasi gerak dengan menggunakan besaran-besaran fisis. Oke, ini mulai yang ketiga yaitu jarak dan perpindahan.

Oke, ayo berpikir kritis. Apa di sini? Helikopter digunakan sebagai sarana transportasi baik di kota metropolitan maupun di pegunungan. Gambar 2.5a, yang kiri metropolitan itu, menunjukkan sebuah kota yang dibunuhi gedung bertingkat.

Gambar 2.5b menunjukkan suatu kawasan pegunungan. Jika kalian bandingkan rute perjalanan dari A ke B dan dari C ke D menggunakan helikopter dan tanpa helikopter. Coba kalian bandingkan A ke B dan... C ke D, jelaskan jawaban kalian Ini maksudnya gimana ini ya Ya sama-sama gampang kalau pakai helikopter Dan tidak pakai helikopter ya Jadi karena sama-sama mudah Ini berpikir kritisnya kurang Kurang jelas instruksinya ya Kemudian oke Jadi poinnya sebenarnya kita ingin membedakan Apa itu jarak, apa itu perpindahan ya Oke kita lanjut lagi Ini ada rute merah Kemudian ada rute Ini apalagi ini semut ya Nah ini ya Nah sekarang kita masuk ke Pembahasannya yaitu tentang perpindahan dan tentang jarak Jadi yang disebut sebagai perpindahan itu adalah Perubahan posisi Jadi posisi awal dan posisi akhir Sedangkan jarak itu adalah panjang lintasan yang ditempuh Itu namanya jarak Nah sekarang kita lihat Semut ini mula-mula ada di posisi 1 misalkan Nah dia akan menuju permain yang ada di posisi 2 Tetapi semut itu berjalannya itu seperti ini ya, yang warna biru ini ya.

Jadi dia berjalannya lenggak-lenggok seperti ini. Nah, yang dilalui oleh semut ini kita sebut sebagai jarak. Warna biru ini adalah jarak. Sedangkan yang warna merah adalah jarak.

Perpindahan kenapa? Karena dilihat dari posisi awal semut dan posisi akhir saja. Jadi perpindahan itu kita cukup melihat posisi awal dan posisi akhirnya tanpa harus memperhatikan lintasannya. Kalau jarak kita harus menghitung semua lintasan.

Itu perbedaannya ya. Oke sekarang kita lihat ada orang yang sedang bersepeda seperti ini. Nah dia mula-mula ada di mana?

Mula-mula ada di O ini. Kemudian dia ke A, kemudian ke B, kemudian ke... Apa ini instruksinya seperti apa ini Jarak tempuhnya 10 Ditambah 15 Ditambah 10 lagi Ini juga kurang jelas ya Instruksinya itu orangnya geraknya dari mana Kalau kita lihat gambarnya Masih kurang begitu jelas ya Jadi kalau kita lihat nih Kita analis saja ya Kita tidak usah melihat jawaban yang ada di sini Jadi mula-mula orang ada di 0 km ini Kemudian dia ke A Ke A menempuh jarak berapa? 10 km Kemudian dari A dia ke B kan. Dari A ke B itu menempuh jarak ini 25 atau 15 ya.

Kita anggap aja 25 ya. 25 kilometer. Kemudian dari B dia balik arah.

Ke arah A lagi. Berarti dia menempuh 25 kilometer lagi. Kemudian dari A ke O lagi. Berarti dia menempuh 10 kilometer lagi.

Dan dari O ke C. Akhirnya dia ke C. Berarti menempuh jarak 10 kilometer lagi.

Nah ini menurut saya kurang tepat ya. Yang ada di sini ya. Ini jarak tempuhnya kurang tepat. Kita akan coba hitung jarak yang dilalui atau jarak yang dimiliki oleh pengendara sepeda ini adalah berapa.

Kita hitung jarak itu panjang lintasan. Jadi 10 ke kanan, tidak usah pakai arah. Panjang lintasan yang ditempuh berarti 10 ditambah 25. Kemudian ditambah lagi 25 yang ke arah kiri ini. Kemudian ditambah lagi 10, ditambah lagi 10. Nah itu adalah jaraknya.

Kita tinggal hitung saja. Jadi 10. Plus 25 ditambah 25 ditambah 10 ditambah 10. Kalau kita hitung berarti 50, 60, 70, 80 ya. Jadi 80 km bukan 60 ya.

Kalau misalkan asumsi kita adalah mulainya dari 0 km. Dia berhenti di titik C ini ya di toko fisika ini. Maka dia menempuh jarak 80 km bukan 60 km. Sedangkan perpindahannya, perpindahan itu hanya menghitung perubahan posisi. Nah perubahan posisinya berapa di sini?

Kalau perpindahannya kita hitung itu berarti dari posisi O ke posisi C. O adalah awal, C adalah akhir. Maka perpindahannya hanya seperti ini.

Dengan menggunakan arah ya. Karena kalau teman-teman ingat perpindahannya itu besaran vektor. Maka dia pakai arah. Maka perpindahannya adalah 10 km arahnya ke arah kiri. Nah kiri itu berarti barat ya.

10 km ke barat. Nah ini betul perpindahannya tapi jaraknya kurang tepat ya. Seharusnya jaraknya adalah 80 km.

Kalau di sini asumsinya ini 25 km dan yang lainnya 10 km. Ini 10, ini 10, yang ini 25. Oke, seperti itu ya. Kemudian posisi sepeda dalam gambar 2.7 dapat dinyatakan dalam grafik posisi terhadap waktu. Lengkapi, tabel, dan buat grafiknya. Oke, jadi waktu tempuhnya OA.

OA itu waktu tempuhnya ditempuh jam 7 sampai jam 8 ya. Berarti... 1 jam, kemudian posisinya OA itu berarti 10 km Jadi kalau kita Ambil acuan dari O itu kan dia 10 km Kemudian AB AB itu jam 8 sampai jam 8.30, maka Dia menempuh Waktu atau menurutkan waktu 30 menit Atau setengah jam ya, 30 menit itu berarti Setengah jam, kemudian posisinya Berarti dihitung dari posisi Acuan kita yaitu 0 km O itu berarti dia ada di 10 ditambah 25, 35 km ya. Jadi dia ada di 35 km.

Kalau dihitung dari posisi acuan O ini. 10 ditambah 25. Kemudian BC. BC itu dia jam 8.30 sampai jam 10.30. Berarti jam 8.30 sampai 10.30 itu berarti ada 2 jam. Jadi dia ada 2 jam.

Posisinya, perhatikan di sini. Karena dia menggunakan posisi, acuannya adalah O. 10 km di sebelah kiri O. Artinya dia posisinya ada di minus 10 ya. Kenapa negatif?

Karena kita menggunakan posisi. Kalau dia perjanjiannya ya. Kita bisa balik juga boleh. Kalau di kanan posisi awal itu adalah positif. Kalau di sebelah kirinya berarti negatif.

Nah maka kalau kita buat grafiknya. Grafiknya O. Nah ini sudah ada nih. Bagaimana ciri grafik jika benda bergerak ke arah timur positif. Nah ini sudah ada. Kita akan buat grafiknya dulu seperti ini.

kita buat dulu grafiknya agak rapi ya oke ya jadi kita buat grafiknya seperti ini ini adalah posisi biasanya pakai simbol S gitu, ini adalah waktunya, T. Kemudian, mula-mula dari titik O ini. Kemudian, OA, dia ditempuh dalam waktu 1 jam. Nah, 1 jam kita gambar di sini.

1 jam, atau jangan terlalu jauh ya. Ini 1 jam, ini waktunya T-nya dalam jam. Nah, 1 jam, maka dia posisinya ada di 10 km. Jadi, kita buat 10-nya ada di sini. Nah, ini 10. Maka, posisi pertama dia ada di titik ini.

Ya, kemudian. Dari posisi 10 km dia ada di AB. AB itu ada di sini.

AB itu dia ada di 35 kan. Karena dihitung dari posisi O. Jadi dari 10 kemudian dia di 35. Ini di 35. Maka waktu yang diperlukan adalah setengah jam. Jadi 1 kemudian sini 2. Berarti setengah jamnya ada di sini ya. Maka grafiknya dia akan ada di posisi 35 km.

Di posisi kedua. Kemudian yang ketiga dia butuh waktu 2 jam. Jadi 2 jam dari posisi ini. Ini adalah 1 setelah, 2 setelah, kemudian 3, kemudian 3 setengah.

Maka kalau mau 2 jam berarti 1, 2 ya di sini. Posisinya ada di minus 10. Minus 10 misalkan kita gambar di bawah sini. Minus 10. Nah maka posisi ketiga atau di tabel ketiga itu posisinya menunjukkan posisi ini. Nah, maka kalau kita gambar, grafiknya akan seperti ini.

Ini kemudian naik, kemudian dia akan turun ya. Oke, jadi seperti itu grafiknya. Maka, kalau kita ingin jawab pertanyaannya, bagaimana ciri grafik jika benda bergerak ke arah timur positif ya?

Grafiknya ini naik ke atas kan? Bagaimana ciri grafik jika benda ke arah barat negatif? Grafiknya akan turun, seperti ini.

Apa yang diamati jika grafiknya... Diamati pada grafik jika terjadi perubahan arah gerak benda. Grafiknya balik arah. Kalau kita lihat, kalau yang ke atas ini arah timur. Kalau yang ke bawah berarti ini kan arah ke barat.

Maka kalau dia terjadi perubahan arah gerak benda maka grafiknya akan berbalik arah seperti ini. Bagaimanakah bentuk grafik jika posisi benda tetap sama atau benda tidak bergerak? Berarti bentuk grafiknya akan lurus. Misalkan kita buat grafik yang lain di sini. Posisinya ada di 30 meter.

Ini S, ini waktu. Kemudian dia tetap ada di 30 meter. Artinya kalau grafiknya seperti ini, waktunya berjalan tetapi posisinya tidak berubah di 30 meter.

Ini berarti maksudnya adalah grafiknya untuk benda yang diam atau benda yang tidak bergerak. Bagaimana menentukan jarak dan perpindahan dari grafik? Mudah ya. Kalau jarak itu kita hitung semuanya. Jadi kalau...

Mau menghitung jarak berarti 35 ditambah dengan ini. 35 ditambah dengan 35 lagi ditambah dengan 10. Maka jadinya 80 ya. Kita hitung semua nilai dari posisinya. 10 ditambah dengan ini. 25 berarti jadi 35 ditambah dengan turunnya lagi 35 ditambah dengan 10. Maka jadinya 80 ini ya.

Sama seperti ini. 10. Ditambah dengan 25, ditambah dengan 25, ditambah dengan 10, ditambah dengan 10. Jadinya 80. Atau kalau dari grafik kita lihat saja. Laiknya 35, turunnya juga 35, sudah 70 kan.

Kemudian ditambah lagi dengan 10 ini. Berarti totalnya akan 80. Tapi kalau melihat perpindahan adalah posisi awalnya ada di 0, posisi akhirnya ada di min 10. Berarti perpindahannya cuma ini. Perpindahannya berarti berapa ini?

Ya cuma 10 km. Jadi seperti itu membedakan jarak dan perpindahan dari grafik. Oke seperti itu. Kemudian ayo berteknologi.

Gunakan Microsoft Excel untuk menggambar grafik dari aktivitas 2.3 ya. Tadi aktivitas 2.3 kita sudah gambar tanpa harus pakai Excel bisa ya. Kemudian karakteristik gerak dapat ditunjukkan oleh grafik posisi terhadap waktu seperti.

Berarti ditunjukkan oleh gambar 2.8. Apa yang terjadi dengan gerak benda yang berada di titik puncak grafik. Nah ini tadi sudah kita bahas kan. Kalau ke kanan berarti kalau ke arah positif grafiknya akan naik.

Kalau ke arah negatif grafiknya akan turun. Nah apa yang terjadi di sini di posisi puncak grafik ini. Ya yang terjadi di sini adalah bendanya akan balik arah. Bendanya akan berbalik arah.

Seperti itu sudah dibahas di sebelumnya tadi ya. Kemudian ayo berkolaborasi, kalian bekerjasama untuk menyelesaikan tugas ini. Perhatikan perjalanan suatu kendaraan yang ditunjukkan oleh grafik posisi terhadap waktu.

Grafik terdiri atas beberapa segmen. Untuk keseluruhan perjalanan, tentukan jarak dan perpindahan kendaraan, tentukan arah gerak dan perubahan posisi yang terjadi untuk setiap segmen. Ini harus dihitung satu per satu.

Jadi mulainya dari titik 0,0, waktunya di dalam sekon. Posisinya adalah meter Oke sekarang kita lihat Dari O Pusat koordinatnya itu O Ke titik A Kita sebut sebagai OA Nah OA itu Geraknya ke atas Seperti ini Berarti positif Maka kalau positif Dia posisinya ada di mana? Ada di 2 meter Waktunya 2 second Jadi posisinya Arah geraknya ini OA Itu berarti Kalau positif kemana ini tadi? Ke arah barat misalkan ya Jadi ke kanan itu positif Ke kiri itu negatif Berarti ini Positif, ini negatif.

Jadi arahnya kita buat kanan-kiri saja biar gampang. Jadi OA arah geraknya ke arah kanan. Nah arah geraknya ke arah kanan kemudian dia menemukan jarak 2 meter.

Karena dari O ke A sekarang dia ada di 2 meter. 2 meter ke kanan. Kemudian AB. Kita lihat AB.

Posisi di A 2 meter. Posisi di B 2 meter. Maka bisa dikatakan AB itu tidak berubah. Maka dia diam. Kemudian BC.

Nah BC itu nih posisi B 2 meter. Posisi C ini mestinya bukan 6 ya. Jadi antara 2, 4, 6. Jadi kira-kira di tengah-tengahnya ini 5 ya mungkin ya.

Kita buat aja 5. Jadi posisi atas C ini 5. Dari 2 meter ke 5 meter. Maka dia akan menempuh. Ini ke kanan juga. Yang ditempuh adalah 2 meter.

Maaf dari 2 ke 5. Jadi 3 meter ya. Kemudian dari posisi C ini dia ke arah D ya. Jadi ini ke arah grafik DO. Grafiknya kita beri nama jangan pakai dua huruf ya biar tidak bingung. Jadi ini pakai A saja.

Kemudian segmen B, segmen C, sekarang segmen D. Nah kalau kita perhatikan segmen D itu dari posisi 5 meter ke posisinya 4 meter di sini. Berarti kan dia balik arah kan 5 meter ke 4 meter berarti mundur dia. Berarti dia arahnya ke kiri.

Kekiri sejauh berapa? Sejauh 1 meter. Jadi dia mundur 1 meter ke kiri. Kemudian dari D ke segmen E. Dari E, dari posisi 4 sampai di posisi 6, berarti ini 8 ya.

6 ke 8, berarti dia ke kanan berarti. Arahnya ke kanan atau ke arah timur. Sejauh berapa?

Dari 4 ke 8, berarti sejauh 4 meter juga. Sejauh 4 meter. Kemudian F. F itu 8, 8. Posisinya di sini 8, di sini juga 8 meter.

Maka tidak berubah, berarti dia diam. Di sini dia diam. Kemudian untuk segmen G.

Kita lihat untuk segmen G, berarti dari posisi 8 ke posisi 0. Arahnya mundur berarti dia. Berarti ke arah kiri, ke arah kiri 8 ke 0. Berarti 8 meter. Kemudian untuk posisi H, G, H yang terakhir. Dari 0 ke...

Posisinya ada di minus 4 ya. Di sini minus 4. Maka arahnya pasti ke arah kiri juga. Arah kiri karena dia miring ke bawah ini ya. Kalau kanan berarti ke atas ini.

Kemudian kalau kiri berarti ke bawah seperti ini ya. Nah berapa? Sejauh 4 meter juga. Nah sudah.

Sekarang kita sudah bisa menentukan pergerakan dari masing-masing segmen. Sekarang kita akan melihat jaraknya ya kan. Yang dimintakan di sini jarak.

Nah kalau jarak itu kita... tinggal jumlakan saja, tidak perlu memperhatikan kanan-kirinya. Jadi jarak itu 2 meter ditambah 0, ditambah 3, ditambah 1, ditambah 4, ditambah 0, ditambah 8, ditambah 4. Jadi kalau kita hitung, 2 ditambah 3, 5, ditambah 1, 6, ditambah 4, 10, kemudian ditambah 8, 18, ditambah 4, 22. Jadi jaraknya adalah 22 meter. Kita tidak perlu melihat kanan dan kirinya. Sedangkan perpindahan itu kita cukup melihat Posisi awal dan posisi akhir Posisi awalnya ada di 0 disini Posisi akhirnya ada di min 4 Maka perpindahannya adalah 4 meter Arahnya berarti dari 0 ke 4 kan ke kiri nih ya Ke kiri berarti arahnya Ke kiri atau ke barat.

Seperti itu ya. Nah ini membedakan antara jarak dan perpindahan. Kalau kita diberitahu grafik seperti ini. Oke berikutnya ada literasi finansial ya.

Jembatan merah putih terletak di pulau Ambon. Membentang di atas teluk Ambon. Perhatikan peta dalam gambar 2.10. Garis ungu mewakili panjang jembatan yang melintasi teluk.

Oke ini ada garis ungunya. Kemudian perkirakan jarak. Yang dipersingkat dari galala ke rumah 3 Dengan menggunakan penggarisan skala Ini tinggal teman-teman Ditung pakai penggaris saja Ini kurang begitu jelas gambarnya Mungkin kalau di buku cetak lebih kelihatan jelas Tinggal diitung pakai penggaris saja Terus sesuaikan dengan skalanya Kita lanjut saja ke kecepatan dan kelajuan Kecepatan atau velocity Dan kelajuan atau speed Menyatakan gerak benda Kecepatan merupakan besaran vektor Kita sudah bahas juga di materi vektor Bahwa kecepatan itu besaran vektor yang ditentukan oleh perpindahan dan selang waktu yang diperlukan.

Kelajuan merupakan besaran skalar. Kelajuan itu speed. Itu merupakan besaran skalar yang ditentukan oleh jarak dan selang waktu yang diperlukan. Jadi sama-sama kecepatan atau kelajuan itu simbolnya V. Persamaannya adalah S dibagi T.

V sama dengan S per T. Yang membedakan apa? Yang membedakan adalah jika pada kecepatan S-nya adalah Perpindahan Sedangkan jika pada kelajuan S nya adalah jarak tadi Jadi membedakan yang satu pakai jarak Yang satu pakai perpindahan Jadi cara menghitungnya sama Yaitu S sama dengan V sama dengan S dibagi T Itu kecepatan dan kelajuan Kemudian berikutnya ada yang namanya Gerak relatif Dua orang berbeda melihat Seseorang bergerak Apakah keduanya menyemburkan hal yang sama Tentang gerak suatu benda Oke ayo lakukan kegiatan Oke, di sini perhatikan gambar 2.11.

Motor bergerak dengan kecepatan 45 km per jam ke arah barat. Dan bis dengan kecepatan 50 km per jam ke arah barat. Jawablah pertanyaan berikut. Apakah sopir bis melihat bahwa ibu yang dibonceng bergerak ke ladaknya? Oke, jadi ini ada motor ya.

Motor itu kita singkat aja M. Kemudian ada bis. Singkatnya B aja ya. Kemudian motornya bergerak dengan 4. 45 km per jam ke arah barat.

Barat itu ke kiri berarti. Ini 45 km per jam. Kemudian untuk bisnya itu juga sama ya.

Bisnya itu bergeraknya ke arah barat juga. Berarti ke kiri. 50 km per jam.

Nah pertanyaan yang pertama. Apakah supir bis melihat bahwa ibu yang dibonceng bergerak terhadapnya? Iya.

Iya kan? Karena supir bis di sini, ibu yang dibonceng di sini. Supir bisnya bergerak 50. Ini bergerak 45, jelas ada perbedaan.

Maka supir bis akan melihat ibu ini bergerak. Kemudian apakah bapak yang memboncang ibu melihat bahwa ibu bergerak terhadapnya? Tidak. Kenapa?

Karena posisinya tidak berubah terhadap bapak tersebut. Jadi ini tidak bergerak. Karena posisi antara ibu dan bapak itu tidak berubah.

Maka jawaban yang pertama adalah iya, jawaban yang kedua adalah tidak. Nah itu yang disebut sebagai gerak relatif. Ibu ini menurut supir bergerak.

Sedangkan ibu ini menurut bapak yang gojeknya misalkan dia sedang naik gojek ya misalkan ya. Jadi menurut supir ini ibu ini bergerak. Tapi menurut supir gojek ibu ini tidak bergerak. Jadi itu yang disebut sebagai gerak relatif ya.

Jadi gerak ibu menurut supir bis ternyata berbeda dengan gerak ibu menurut bapak yang memboncengnya. Gerak relatif ibu terhadap bapak berbeda dengan gerak relatif ibu terhadap supir bis. Maka yang disebut sebagai gerak relatif adalah gerak. Yang ditentukan oleh kerangka acuan yang mengamati kejadian atau peristiwa tersebut Ibu ini bergerak terhadap supir Tetapi ibu ini tidak bergerak terhadap driver ojek online Atau ibu ini juga bergerak terhadap anak yang ada di samping Anak yang sedang memegang stopwatch ini Oke sekarang kegiatan ayo carmati Untuk memperjalan pemahaman bahwa gerak bersifat relatif Perhatikan ketiga gambar 2.12 kemudian lengkapi tabel 2.3 keadaan B telah diisi sebagai contoh. Oke, ini ada pesawat terbang, ada anak, ada kecepatan angin, ada kecepatan angin, ada anak.

Ini gambarnya kurang begitu jelas ya untuk angkanya. Nanti kita coba terkat-terkat saja. Oke, di sini ada keadaan B.

Keadaan B itu berarti ABCA-nya yang kiri mungkin ya. ABC seperti ini ya. Jadi V terhadap udara, kecepatan terhadap udara itu 800 km per jam ke timur.

Kemudian V pesawat terhadap udara, ini kok sama, V pesawat terhadap udara. Pesawat terhadap udara, V pesawat terhadap tanah. Ini agak kurang jelas ya ini ya. Ini mungkin ada kesalahan di tabelnya.

Oke, kita buat sendiri aja. Kita ambil untuk pesawatnya. Misalkan kita punya gambar pesawat. Ini kita fokus di yang B aja.

Ini B dulu. Tapi tabel ini ada kesalahan ya. Karena ini sama-sama terhadap udara.

Ternyata jawabannya sama jelas tidak mungkin ya. Oke, kita buat ABC seperti ini. Sekarang kita lihat bagian yang B ya. Bagian yang B.

Dia punya pesawat Dan ada pengalaman disini ya Disini disebutkan bahwa kecepatan anginnya 40 km per jam Kemudian anak tersebut mengukur ini mesinnya 840 ya Jadi ini mesinnya 840 km per jam Jadi disini ada tulisan 840 km per jam Kemudian ada angin disini 40 km per jam Nah maka pesawat terhadap udara itu 800 Pesawat terhadap Pesawat terhadap tanah 840 Kemudian kalau kita lihat mestinya disini adalah Kalau V pesawat terhadap udara itu 800 km per jam ke timur itu sudah betul Yang di kolom kedua mestinya bukan V pesawat terhadap udara Tetapi V angin terhadap tanah Jadi ini adalah V angin terhadap tanah Relatif terhadap tanah atau terhadap bumi gitu Jadi ini bukan Bukan terhadap udara, karena di sini angkanya 40 km per jam kan. Sesuai dengan yang ada di soal ini. Jadi 40 km per jam itu kecepatan angin terhadap tanah. Kemudian kecepatan pesawat terhadap tanah.

Nah, jadi di sini anginnya ke arah sana, pesawatnya ke arah sana. Ini pesawatnya 800, anginnya 40. Maka kalau kita lihat ke kanan 800, ke kanan 40. Maka yang dilihat oleh orang yang di bumi adalah 840. Nah, seperti itu maksudnya ya. Kemudian yang gambar A sekarang. Udara nya tenang, tidak ada angin.

Jadi V pesawat terhadap udara. V pesawat terhadap udara itu berarti tetap 800 karena udara nya tenang. Kemudian V pesawat terhadap, oh maaf, V angin ya terhadap tanah itu berarti 0 karena angin nya tenang. Kemudian V pesawat terhadap tanah ya sama-sama 800 ya. Jadi karena tidak ada angin.

Kemudian yang ketiga, anak ini mengukur, ini angkanya kurang jelas ini, angkanya berapa ya. Ini angkanya tidak begitu jelas tetapi kita tebak saja seandainya kecepatan anginnya 40 km per jam sebagai lawan dari kejadian B. Jadi kejadian C itu kita asumsikan anak ini akan mengukur 840 km per jam. Yang ini kita buat saja misalkan 760 km per jam supaya pas nanti. Jadi anak ini mengukur 760 km per jam.

Nah, arahnya ke timur. Maka, pesawatnya terhadap tanah itu tetap sama. Terhadap udara itu 800 km per jam. Nah, di sini berarti 40 km per jam anginnya, tetapi arahnya berlawanan.

Bukan ke timur, tapi ke barat ya. Kenapa? Karena yang terukur 760. Berarti, kalau kita gambar ya, ini berarti 800 pesawatnya.

Kemudian anginnya berlawanan, 40. Nah, kalau kita relatifkan. 800 ke kanan, 40 ke kiri Maka yang dilihat orang yang di bumi adalah 760 km per jam Jadi kira-kira seperti itu untuk gerak relatif itu Kemudian ini apa? Jika dikatakan pesawat bergerak dengan kecepatan 800 km per jam Maka pertanyaannya kerangka acuan tanah atau udara Pada umumnya jika dituliskan 20 km per jam tanpa penjelasan tambahan Maka itu berdasarkan kerangka acuan tanah Kalau tidak dihitung atau tidak disebutkan Terhadap siapa itu berarti otomatis kita bisa asumsikan dia terhadap tanah. Nah, kita punya namanya kecepatan relatif.

Persamaannya adalah V pesawat terhadap tanah adalah V pesawat terhadap udara ditambah dengan V udara terhadap tanah. Tadi sudah ya. Jadi ini misalkan ada pesawat terhadap tanah. Misalkan 800 km per jam.

Ini kita sebut sebagai V pesawat terhadap tanah. udara dulu, V pesawat terhadap udara itu 800. Kemudian udaranya juga bergerak ke arah kanan. Nah, V udara terhadap tanah atau kesepatan udara terhadap tanah itu misalkan kita sebut 40 tadi, 40 km per jam. Ya, arahnya kebetulan sama, jadi sama-sama positif.

Berarti V pesawat terhadap tanah tinggal kita jumlahkan. 800 ditambah 40. Jadinya 840 km per jam kalau semuanya positif. Kalau nanti ada arah yang berlawanan tinggal di negatifkan saja ya. Kemudian berdasarkan gambar 2.11 tuliskan kecepatan supir bis terhadap kecepatan ibu sebagai penjumlahan faktor kecepatan. Mana ini gambarnya?

Oh ini yang tadi ya. Jadi gambar 2.11 itu yang bus sama itu. Nah ini dia ya. Jadi kecepatan supir bis terhadap ibu. Atau apa tadi pertanyaannya?

Tuliskan kecepatan supir bis terhadap kecepatan ibu sebagai penyumbuhan faktor kecepatan Oke, jadi tadi kita lihat bisnya bergerak ke kiri ya Kalau masih kita ingat sedikit ya Bisnya bergerak ke arah barat dengan kecepatan 50 km per jam Kemudian ibunya tadi Ibunya itu juga bergerak ke arah kiri dengan kecepatan 45 km per jam. Nah, pertanyaannya adalah, ini kan terhadap tanah, ini juga terhadap tanah. Tuliskan kecepatan supir bus terhadap kecepatan ibu sebagai penjumlahan faktor kecepatan.

Nah, semuanya itu relatif terhadap tanah. Kalau kita mau menghitung kecepatan relatif bus terhadap kecepatan ibu, kita bisa tuliskan bentuknya seperti ini. Jadi, V bus relatif tanah itu sama dengan V bus. VBUS relatif ibu, VBI, ditambah dengan V ibu relatif tanah.

Ini sama kan pesawat tanah, pesawat udara, udara tanah. Nah tinggal pesawatnya diganti bus, udaranya diganti ibu. Kita tahu bahwa VBUS relatif tanah itu kan 50 km per jam.

Kemudian VBUS relatif ibu akan kita cari, ditambah dengan V ibu relatif tanah itu 45. Berarti kita bisa menghitung VBUS relatif ibu tinggal 50 dikurang 45. 45 ya V boost relatif ibu sama dengan 5 km per jam Nah maka kita dapat ya Jadi kecepatan boost relatif terhadap ibu Adalah 5 km per jam Oke ya seperti itu Nah jadi sepertinya untuk video ini Kita sampai di bagian Yang ini dulu Bagian yang tidak relatif nanti Supaya tidak terlalu panjang Videonya kita akan lanjutkan lagi untuk Uhhh Pembahasan selanjutnya Masih ada beberapa seperti Kecepatan dan kelajuan sesaat Gerak melingkar, gerak parabola dan seterusnya Terima kasih Sekian untuk video kali ini Kita jumpa lagi di video-video yang selanjutnya