Ibu dan Bapak Guru, salam dan bahagia. Mengawali perjalanan kita di modul Merdeka Belajar ini, kita akan bersama-sama melakukan refleksi, mengenali diri, untuk lebih memahami peran sebagai pendidik berdasarkan pemikiran Kihajar Dewantara. Mari kembali ke awal perjalanan kita sebagai pendidik. Dahulu, saat memutuskan menjadi guru, apa yang ada dalam pikiran ibu dan bapak guru? Mengapa memutuskan ingin menjadi pendidik?
Bagaimana perjalanan perjuangan sehingga akhirnya... sampai di profesi hebat ini? Dengan menjadi guru, hadir setiap hari untuk murid-murid, hadir untuk terus menambah kapasitas diri, misalnya melalui media microlearning ini, kita telah menyadari kebutuhan untuk terus belajar secara mandiri. Apapun profesi yang dijalani, kita memang perlu terus belajar.
Demikian juga dengan peran kita sebagai pendidik atau guru. Kita perlu terus belajar agar bisa mengantarkan murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka. Dengan kesadaran untuk terus belajar secara mandiri, kita telah mengatur diri sendiri dan ini adalah bagian dari perjalanan kita menjadi manusia merdeka.
Menurut Kihajar Dewantara, manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain. Jika kita mengharapkan murid-murid kita kelak menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka tentunya penting untuk mereka mengenali diri berdaya untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan konten kontekstual terhadap diri dan lingkungannya. Sebagaimana disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Dasar-Dasar Pendidikan, maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Salah satu langkah awal kita sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar. Murid-murid kita kini memiliki cara belajar yang sungguh berbeda dengan kita dahulu. Mereka sangat fahsih dengan teknologi, menjadikan internet sebagai salah satu sumber belajar utama.
Mereka bisa dengan cepat mencari dan mengkonfirmasi pengalaman. pengetahuan dengan teknologi dalam genggaman, mereka bisa menjangkau pengetahuan sekalipun tanpa kita berikan. Lantas, Ibu dan Bapak Guru, apa yang perlu kita selaraskan agar bisa menjadi pendidik yang relevan dengan konteks zaman? Murid-murid kita memang sudah jauh berbeda dengan kita, namun mereka tetap butuh kehadiran sosok.
pendidik. Ki Hajar Dewantara pernah menyampaikan pendidik itu menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya hidup dan tumbuh. tumbuhnya kekuatan kodat anak bukan dasarnya.
Mari kita refleksikan bersama apa peran kita sebagai pendidik untuk dapat menuntun kekuatan kodat dari murid-murid kita. Bagaimana kita bisa menjaga hidup dan tumbuhnya kekuatan kodat murid-murid kita. Ibu dan Bapak Guru, terima kasih sudah memilih untuk hadir di sini. Terima kasih sudah memilih untuk meningkatkan kapasitas diri. Mari kita bersama terus belajar demi meraih tujuan pendidikan menjadi manusia merdeka yang kelak akan menuntun murid-murid kita menjadi manusia merdeka pula.
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru.