Squidward Johannsson Quentin Tentacles, gurita yang tinggal diantara rumah SpongeBob dan Patrick di Bikini Bottom. Squidward bekerja di Krusty Krab dan tidak pernah menyukai setiap detik yang dia habiskan disana. Dia sangat sinis, egois, narsis dan kaku. Dan jelas bukan tetangga yang ramah. Dia apatis, kasar, pesimis, melankolis dan pemarah. Tidak pernah memiliki hal bagus untuk dikatakan ke orang-orang. Tapi, entah kenapa kita relate dengan karakter ini, kita merasa mengerti apa yang dia rasakan. Ketika kita pertama kali menonton SpongeBob, kita melihat Squidward sebagai karakter yang ngeselin, kita berharap dia tidak usah ada di kartun ini. semakin dewasa, kita merasa lebih relate dengan Squidward, kita mulai mengerti dengan apa yang dirasakanya. Di waktu kecil kita relate dengan SpongeBob karena dia menggambarkan pemikiran kita yang masih naif dan penuh harapan. Di waktu itu kita masih mempercayai banyak hal, memiliki banyak harapan dan percaya bahwa semua orang adalah orang yang baik. Tapi, semakin kita dewasa, kita semakin sadar bahwa semua mimpi yang kita miliki kemungkinan besar tidak akan tercapai dan semua orang tidaklah sebaik yang kita kira, dan sifat-sifat ini adalah yang dimiliki Squidward. Di waktu kecil kita membenci Squidward yang arogan dan selalu murung karena kita selalu merasa ceria dan bahagia, sama seperti SpongeBob. Tapi, dengan tamparan hebat dari realitas, kita melihat diri kita mulai mengerti mengapa Squidward merasakan apa yang dia rasakan. Rasa frustasi yang dimiliki Squidward relatable karena banyak dari kita merasakan hal yang sama dengannya. Terjebak dengan pekerjaan yang tidak kita sukai dan dibayar murah hanya untuk mempertahankan atap di atas kepala kita. Dan di poin ini, sudah hampir mustahil untuk merealisasikan mimpi-mimpi kita. Tapi itu sebenarnya hanya diluar, karena jauh di dalam Squidward menderita sesuatu. Dan di video ini, kita akan membahas itu dan juga membahas dengan dalam mengenai karakter Squidward, kita akan mencoba menganalisis kepribadiannya, mencari tahu filosofinya dan mengulik dengan dalam kondisi psikologisnya yang cukup memprihatinkan. Sebelum kita menggali lebih jauh mengenai filosofi dan psikologi Squidward, mari menganalisis kepribadian yang dia miliki menggunakan MBTI. Squidward adalah seorang ISFP, argumen ini diberikan oleh orang bernama Harmless_gary di pdb Community. Cognitive Function pertama yang dimiliki Squidward adalah FI, atau Introverted Feeling. Squidward terus mengekspresikan drinya melalui karya seninya, selalu memprioritaskan dirinya dan perasaannya, dan karya seninya membuktikan fakta-fakta ini. Dia dapat merasakan emosinya dengan jelas tapi tidak terlalu mengerti apa yang dirasakan orang lain. Yang kedua Extroverted Sensing atau SE. Dia memperhatikan aesthetic dan kecantikan dari sesuatu, melihat dunia eksternal dengan mata artistik. Squidward mencari kenyamanan dan keindahan dalam dunia, yang menjadi motivasinya dalam menjalani kehidupan. Yang ketiga adalah NI atau Introverted Intuition. Squidward melihat dari dunia sensorik dan memikirkannya dalam otaknya dengan berulang untuk mencari tahu pola yang ada. Yang keempat adalah TE atau Extroverted Thinking. Squidward melihat standar eksternal sebagai standar dari kesuksesan dan ebahagiaannya, tapi meskipun begitu dia lebih memprioritaskan kebutuhan dan keinginannya akan ketenangan daripada hal itu. Squidward memiliki kepribadian yang cukup mengganggu dan sepertinya tidak ada orang yang akan senang berteman dan berbicara dengannya. Tapi, ini semua adalah produk dari semua yang sudah dia alami selama ini yang membentuk kepercayaan dan sifat-sifatnya. Membentuk filosofi dan keadaan psikologinya. Squidward terlihat seperti perwujudan dari “The Absurd” dari Albert Camus, karena dia terus menerus mengalami situasi tidak masuk akal dan membuatnya terhalangi dari keinginannya akan kehidupan yang lebih damai dan elegan. Keadaan eksternal yang tidak adil baginya ini membuatnya menciptakan beberapa standar tinggi untuk dirinya agar bisa menikmati kehidupan dan bahagia. ini malah membuat kehidupannya semakin parah dan membuatnya merosot ke dalam jurang kehampaan karena tidak pernah bisa memenuhi standar yang dia buat untuk dirinya sendiri. Ini membuatnya stres dan bahkan sampai depresi. Tanda bahwa Squidward depresi diperlihatkan di berbagai episode dengan sifatnya yang selalu sedih dan melankolis. Squidward pernah berkata bahwa dirinya tidak memiliki jiwa. Dan jiwa sering diasosiasikan dengan perasaan, jika dia tidak memiliki perasaan, itu dapat menjadi salah satu tanda bahwa dia menderita depresi. Di Krusty Krab dia selalu terlihat kelelahan dan tidak pernah suka menghabiskan waktunya untuk bekerja. Dia sangat membenci kehidupannya dan juga sangat membenci orang lain. Kalau dia ditekan ke batas emosionalnya, dia selalu mengalami ledakan amarah entah karena kesal atau frustasi. Semua ini dimulai dari masa SMAnya, di sekolah musik. Squidward memiliki teman/rival di masa SMAnya bernama Squilliam Fancyson. Dialah yang bertanggung jawab akan awal mula dari kesedihan yang dirasakan oleh Squidward dalam kehidupannya. Squidward memiliki rasa kompetitif yang tinggi dan begitu juga dengan Squilliam. Dilihat dari interaksi mereka sekarang, mereka pasti sering berkompetisi satu sama lain melihat siapa yang bisa berjalan lebih jauh dalam kehidupan. Dan melihat bahwa ternyata kehidupan Squidward hanyalah sebagai karyawan, seorang kasir, di industri fast food kecil, dia merasa malu dan terkalahkan oleh rivalnya yang kaya raya. Squilliam di beberapa episode terlihat selalu mengejek Squidward yang tidak bisa mengalahkannya dalam kompetisi yang mereka lakukan. Dalam episode Band Geeks, dia merendahkan Squidward karena tidak pernah mencapai apapun mulai dari mereka tamat SMA. Disinilah Squiliam mendorong Squidward untuk menerima tawaran pertunjukan di Bubble Bowl dengan bandnya yang tidak ada. Karena egonya yang tinggi, ini membuatnya membangun band dari awal dan melatih semua orang dari awal. Di dalam episode Squilliam Returns, Squidward hampir ketahuan hanya bekerja sebagai kasir di Krusty Krab. Dan situasi ini membuat Squidward sampai berbohong dan mengatakan bahwa dirinya memiliki restoran bintang lima agar tidak dipermalukan. Dan ini sampai membuatnya mengubah Krusty Krab dan menjadi restoran dan bahkan sampai memanipulasi SpongeBob untuk menjadi pelayan bintang lima. Kompetisi ini adalah salah satu yang berkontribusi akan depresi mendalam yang dia rasakan. Rasa malu akan teman dan rivalnya dari SMA karena tidak memiliki kesuksesan yang sama sepertinya. Squidward memiliki mimpi-mimpi dan harapan yang besar, tapi semua itu tidak bisa dia capai. Dalam salah satu apisode, kita dapat melihat Squidward mengunjungi kuburan dari mimpi dan harapan-harapannya yang sudah mati. Squidward depresi karena tidak dapat mencapai mimpi-mimpi dan harapannya ditambah dengan tekanan dari Squilliam yang terus menerus merendahkannya. Hal ini membuatnya menciptakan konsep bahagia yang baru, membuatnya mencari kebahagiaan dengan cara yang lain, yaitu dengan menciptakan arti baru dengan hidup dengan seni dan relaksasi. Menikmati kehidupan sendiri dengan berkreasi dan bersantai. Tapi, semua ini hancur karena dia memiliki dua tetangga paling menjengkelkan yang pernah ada. Dari awal mulanya SpongeBob tayang, Squidward terlihat sudah ditakdirkan akan terus menerus diganggu dan disiksa oleh teteangga-tetangganya. Walaupun kita menyukai Patrick dan SpongeBob, kita harus mengakui bahwa mereka sangat mengganggu dan wajar-wajar saja Squidward sangat tidak menyukai mereka. Mereka menghancurkan rumahnya beberapa kali, membuatnya merasa sakit entah berapa kali dan juga menghacurkan hidupnya dengan berbagai cara. Squidward juga mencoba untuk tetap menikmati hidupnya dengan berkreasi dalam berbagai karya seni, walaupun seperti yang kita lihat, dia tidak terlalu berbakat dalam hal ini. Dia mencoba mengekspresikan kreatifitasnya dalam bidang musik, lukisan dan bahkan pahatan. Dan hampir semua karyanya adalah gambaran dirinya sendiri. Ini yang membuatnya sangat narsistik dan egois, apalagi kalau berkaitan dengan karya-karyanya karena dia telah menjadikan itu sebagai bagian besar dalam kehidupannya, atau bahkan mungkin sebagai satu-satunya yang bisa membuat dia tetap bisa memiliki arti dalam hidup yang dia miliki. Di dalam episode Art Unknown, etika Squidward memulai kelas seni dan yang datang hanyalah SpongeBob. Squidward memulai kelas dengan menekankan bahwa dia itu berbakat dan SongeBob tidak. Tapi disini, kita dapat bahwa dia sebenarnya tidakterlalu baik dan SpongeBob dapat mengalahkannya dengan instan tanpa usaha apapun, mulai dari origami sampe seni dengan level Renaissance. Squidward sangat iri dengan bakat SpongeBob dan terus menerus memarahinya, mengatakan bahwa semua yang dia ciptakan bukanlah seni dan mencoba menurunkannya ke dalam levelnya. Dan satu-satunya momen dimana dia mengakui bakat SpongeBob adalah ketika dia mencoba mengambil kredit dari patung yang dipahat SpongeBob dan dia memintanya untuk membuatnya ulang. Disini SpongeBob hanya membuatnya lebih buruk karena terus menerus mencoba membuatnya dengan level Squidward dengan aturan-aturan yang ada di bukunya. Yang membuat Squidward murka dan secara tidak sengaja membangun patung baru di dalam kekacauan itu. Disini kita dapat melihat bahwa Squidward sebenarnya berbakat, dia cuma dipenuhi oleh dirinya sendiri. Squidward hanya menciptakan seni dengan bentuk dirinya sendiri, dia sangat narsis. Bahkan dalam episode ini, dia menambahkan hidungnya ke patung milik SpongeBob yang nantinya menjadi satu-satunya kesalahan bagi kritikus yang datang melihatnya. Squidward sangat egois, selalu percaya bahwa dirinya lebih baik dari semua orang yang membuatnya tidak bisa melihat kesalahan dan kekurangan yang dia miliki, walaupun dia sadar, dia memilih untuk tidak mempercayainya. Dan dia sangat cepat menyalahkan orang lain akan hal buruk yang terjadi dalam hidupnya. Squidward juga merasa bahwa dirinya sangat pandai memainkan klarinet. Dan semua orang tahu bahwa dia tidak bisa menggunakannya. ada alasan mengapa dia sangat attached kepada klarinet miliknya. Di dalam episode Squidward in Clarinetland, kita dapat melihatnya secara simbolik bagaimana dia menjadi sangat khawatir dan overstress ketika dia kehilangan klarinet miliknya, dia bahkan merasakan halusinasi berat yang cukup lama karena ini. Di dalam episode ini, Squidward meletakkan klarinetnya di dalam lemari besi, disini dia sangat khawatir akan terjadi apa-apa dengan klarinetnya karena SpongeBob yang terus merenovasinya dan ini membuatnya masuk ke dalam lemari besi itu. Dia masuk melalui aula yang membawanya ke tirai yang menariknya ke belakang dan dia sampai di dunia penuh dengan klarinet dan satu kepala Elang raksasa. Elang itu berkata bahwa tempat itu adalah tempat suci dimana klarinet bebas dan tidak dimiliki oleh siapapun. Dan kemudian Elang itu memakan Squidward dan dia terjatuh ke dalam perutnya, dimana dia bertemu dengan SpongeBob dan masuk melalui lubangnya ke ruangan persegi yang memiliki dua cermin. disini atapnya tertutup dan Squidward melihat dirinya sendri di dalam cermin bertingkah aneh dan seram dengan klarinetnya dan ini membaut Squidward takut dan lari dari ruangan itu melalui jembatan klarinet yang memakan dan memuntahkannya ke dalam mesin pinball dengan muka SpongeBob yang dimainkan oleh Patrick. Patrick memenangkan Squidward dan dia bertanya apa yang sedang terjadi. Patrick berkata bahwa itu mungkin karena tekananannya. Dan SpongeBob dan Squidward terlempar ke luar angkasa dimana dia menangkap SpongeBob dan kemudian ditunjukkan bahwa semuanya hanyalah imajinasinya saja, semuanya terjadi di dalam Squidward. Bayangkan semua mimpi buruk itu terjadi di dalam kepalanya hanya karena kehilangan klarinetnya. Klarinet itu sebenarnya aman di tangan SpongeBob, dia ternyata memegangnya selama ini. Rasa gelisah yang dia rasakan akan klarinetnya membuatnya gila. Dia menjadi gila hanya karena kehilangan klarinetnya selama beberapa menit. Dia tidak mungkin merasa se-attach itu kalau itu hanya instrumen seni biasa. Dia seperti ini karena sudah membuat Klarinet itu sebagai sesuatu yang dapat mempertahankannya untuk hidup. Itulah yang memberinya arti dalam kehidupan yang dia jalani dan kehilangan hal itu berarti sama seperti kehilangan bagian dari dirinya sendiri. Mungkin saja asumsi yang kita katakan bahwa dia adalah orang yang narsis, adalah salah, mungkin saja itu terjadi karena dia sangat terikat secara emosional dengan karya seni yang dia ciptakan. Dengan instrumen yang dia gunakan untuk membuatnya bebas dari depresi yang dia rasakan. Selain seni, Squidward juga mencoba untuk menikmati hidupnya dengan relaksasi, hidup sendiri dengan santai dan tidak diganggu, dia mengatakannya sebagai hari yang sempurna. Dia menjadikan hari sempurna ini, kehidupan sempurna ini menjadi standar untuk kebahagiannya, standar yang cukup untuk membuatnya sanggup lari dari kegagalannya dalam kehidupan. Namun, seperti yang kita tahu dia selalu diganggu oleh tetangganya. Dan keinginannya untuk hidup sempurna ini malah memperburuk keadaannya dan membawanya ke dalam lubang kehampaan yang lebih jauh lagi. Dalam episode Squid VIlle, Squidward kehilangan rumahnya karena SpongeBob dan Patrick. Disini, dia memutuskan untuk pindah ke tempat Squid Ville, tempat yang dapat menyajikannya kehidupan yang selama ini dia inginkan. Squid Ville esensinya adalah dirinya sendiri, semua rumah, semua orang dan attitude mereka sama persis seperti dirinya. Ini adalah cara show ini memperlihatkan bagaimana dia berhadapan dengan dirinya sendiri. Ironinya adalah, walaupun dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan, walaupun semua standar yang sudah dia tetapkan tercapai, dia tidaklah merasa sebahagia yang dia ekspektasikan, Rutinitas yang dia lakukan justru membuatnya bosan dan merindukan kekacauan yang dilakukan tetangga-tetangganya dulu. Pencarian kebahagiaan yang dilakukan Squidward hanya membawanya lebih dalam ke dalam keadaan depresinya karena dia mengandalkan ujian yang dia terima dalam hidup sebagai alasan untuk tidak menjadi bahagia, padahal nyatanya dia hanya dalam keadaan konstan dalam pencarian kebahagiaan yang tidak bisa dicapai. Mungkin akan mustahil bagi Squidward untuk mendapatkan rasa senang dan kegembiraan dari semua hal. Karena walaupun dia mendapatkan semuanya yang dia inginkan, semua itu hanya memberikannya kesedihan berlebih. Pada episode SB129, Squidward mencoba untuk mencari waktu sendiri dan jauh dari SpongeBob dan Patrick tapi tidak sengaja mengunci dirinya sendiri di dalam freezer selama lebih dari 2000 tahun dan membangunkannya di masa depan. Dia kemudian menggunakan mesin waktu di masa depan untuk kembali lagi ke masa lalu, tapi dia tidak sengaja merusak tuas yang ada di mesin waktu itu ketika dia ingin kembali ke masa sekarang dan membuatnya terjebak dalam ketiadaan. Disini, Squidward tetap memegang klarinetnya, yang mungkin menjelaskan bahwa Squidward telah mengalami krisis internal. Disini, dia benar-benar sendiri, tidak ada yang menganggunya, dia bisa saja menikmati waktunya disana dengan relaksasi atau mungkin memainkan klarinetnya tapi dia tidak melakukannya karena dia justru ketakutan akan kesendiriannya itu dan ingin kehidupan sosial. Tapi ketika dia kembali dan bertemu dengan SpongeBob dan Patrick, dia kembali menginginkan rasa kesepian dan kesendirian itu. Squidward tersiksa oleh keinginannya sendiri. Pencarian akan kebahagiaan ini bukannya membuatnya mendapatkan kebahagiaan yang dia inginkan tapi justru membuatnya lebih sengsara. Dalam episode “Are you happy now”, dapat terlihat bagaimana hidup Squidward terlihat seperti neraka. Dia terus menerus disiksa disini. Kita tidak pernah melihat karakter lain yang merasakan sedikit dari apa yang dirasakan oleh Squidward. Dia berdiam diri dirumah dan diganggu oleh SpongeBob, pergi ke tempat kerja dan diganggu lagi olehnya juga dengan Mr Krab dan para kostumer dan apapun yang terjadi di Krusty Krab. Dunia yang ditinggali Squidward tidak pernah mengijinkannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan dia juga selalu menginginkan hal tinggi sebagai dasar akan kebahagiaannya. Depresi dan pencarian kebahagiaan yang dilakukan Squidward ini sangatlah menyedihkan. Sangat masuk akal kenapa dia memiliki sifat dan bertingkah sebagaimana yang kita lihat di dalam show ini. Sangat masuk akal kenapa dia selalu seperti itu. Squidward terus menerus tidak mendapatkan apa yang dia inginkan walaupun banyak sekali usaha dan pengorbanan yang dia lakukan untuk mendapatkannya, dan walaupun dia mendapatkannya, dia tidak akan pernah merasa bahwa itu adalah yang dia inginkan. Meskipun dia sudah melakukan yang dia bisa, dia terlihat tidak bisa keluar dari keabsurdan dan ketidakrasional dunia yang dia hidupi. Tapi, walaupun kita setuju bahwa dunia yang dihidupi oleh Squidward memang kejam karena tidak membiarkannya mendapatkan apa yang dia inginkan. Satu satunya yang bisa kita salahkan disini adalah dirinya sendiri, karena bagaimanapun dia tidak bisa mengontrol hal yang ada di luar kontrolnya, dia hanya bisa mengontrol dirinya sendiri. Sebenarnya sangat tidak sehat untuk mencari kebahagiaan terus menerus. Squidward terus melihat dunia melalui nilai-nilai eksternal. Dia terus menentukan sebuah standar tentang apa-apa saja yang dia mau yang sebenarnya tidak dapat dicapai dengan mudah. Dia selalu menginginkan hidup yang terisolasi, penuh ketenangan, sekaligus memiliki status tinggi dan uang yang banyak. Dia tidak dapat melihat sesuatu yang salah dalam keadaan itu bukanlah sepenuhnya karena dorongan eksternal, bukan semuanya salah orang lain, kadang diri kitalah yang bertanggung jawab atas semua itu. Akan menjadi masalah jika kita tidak bisa mengambil tanggung jawab dan akuntabilitas dari tindakan kita. Dia terus menerus menyalahkan orang lain akan rasa susah yang dia miliki. Dia tidak pernah merasa bertanggung jawab atas emosi yang dia rasakan. Dia tidak mau bersyukur, merasa grateful, dengan apa yang dia miliki. Kalau saja dia bertanggung jawab atas emosi yang dia miliki dan sadar bahwa masalah sebenarnya bukanlah dari luar tapi dari dalam, dia harusnya bisa bersyukur dan menerima. Ya, hidup memang tidak adil. Tapi mau bagaimana lagi. Mengharapkan hal berlebih hanya akan membuat diri menjadi lebih sedih karena tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan. setelah Squidward mau dikorbankan karena menjadi orang paling menderita di Bikini Bottom. Dia terjatuh dan disinilah dia berkata bahwa dia bersyukur akan segalanya. Bersyukur akan kehidupan yang dia miliki, karena siapa yang tahu berapa lama seseorang akan hidup. Meskipun benar dunia SpongeBob SquarePants tidak adil kepada Squidward bukan berarti dia harus terus menginginkan sesuatu yang tidak dia miliki, bukan berarti dia harus terus menerus mencari hal eksternal yang harus dia miliki untuk dapat tetap hidup. Karena pencarian kebahagiaan yang dia lakukan tidak akan pernah membawanya ke dalam kebahagiaan yang dia inginkan. Squidward seharusnya dapat melihat dunia seperti bagaimana SpongeBob melihat dunia. Dia harusnya bisa melakukan apa yang dia katakan di mulut gunung itu. Mengapreasiasi kehidupan sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana mestinya. Dan itulah yang mungkin dapat membuat kehidupannya bahagia. Dan membuatnya keluar dari state of depression yang dia rasakan. Karena kalau kita lihat, dia sebenarnya tidak terlalu suka dengan pencapaian dan status-status yang dia rasa dia inignkan, dia tidak terlalu suka uang yang banyak. Dia tidak terlalu suka ketenangan dan relaksasi seperti yang dia bicarakan. Jauh di dalam dirinya dia menyukai kehidupannya, menyukai semua kekacauan itu, kekacauan yang disebabkan oleh tetangganya. Dia sebenarnya menyukai kehidupan yang dia miliki, dia hanya tidak mau mengakuinya. Kalau Squidward benar-benar jujur dengan kata-katanya di mulut gunung itu, mungkin saja, itu bisa membantunya keluar dari depresinya dan mulai hidup dengan lebih bahagia.