Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Alhamdulillah Hadirin Saudaraku yang semoga Allah muliakan Tidak ada kata yang pantas untuk kita ucapkan Pada kesempatan kali ini kecuali bersyukur kepada Allah Atas segala nikmatan karunia Allah berikan kepada kita. Sebagaimana salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasul kita Muhammadin alaihi salatu wassalam Beserta para keluarga beliau, para sahabat-sahabat beliau dan orang-orang yang istiqomah berjalan di bawah naungan sunnah beliau sampai hari kiamat kelak Saudara ku yang semoga Allah muliakan, semoga kita diberikan ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat Allahumma inna nas'aluka ilma nafi'a wa na'udhu bika min ilmin la yanfa' Dan hadirin yang semoga Allah muliakan, semoga kita diberikan keberkahan ilmu dan mendapatkan kemanfaatan dari ilmu yang kita pelajari. Karena intinya adalah ilmu yang bermanfaat, bukan banyak-banyakan, bukan hebat-hebatan.
Sebanyak apapun ilmu kita, tapi kalau tidak bermanfaat... Hanya akan menjadi bumerang pada hari kiamat Sebagaimana sabda Nabi SAW Al-Quran itu menjadi hujah, menjadi penolong pada hari kiamat kelak Dan sebaliknya Al-Quran bisa menjadi bumerang pada hari kiamat kelak Oleh karena itu, marilah kita Kembali memantapkan niat yang ada di dalam hati kita Lalu berusaha istiqamah di atas niat yang benar dan jalan yang benar Dan saudara ku yang semoga Allah muliakan Sebuah anugerah dari Allah kita kembali dipertemukan dengan karya yang sangat fenomenal Karya yang diterima oleh umat, direkomendasikan oleh para ulama Karya yang bernama Riyadus Salihin Karya Al-Imam Yahya bin Syaraf bin Murri Bin Hasan bin Hussein bin Muhammad Abu Zakaria Atau yang biasa dikenal dengan nama Al-Imam Al-Nawawi Rahimahullah Ta'ala Salah satu Ulama Madhab Shafi'i Yang sangat Dihormati oleh umat Sangat dicintai oleh umat Dan karya beliau Dinikmati dan bermanfaat Untuk umat, semoga Allah merahmati Beliau, merahmati orang tua Beliau, merahmati Orang-orang yang beliau cintai Dan semoga Allah merahmati seluruh Umat Islam dimanapun Berada Hadirin yang Allah muliakan Dan kita berada di awal bab yang ketiga yaitu bab sabar bab sabar dan sebagaimana biasa al-imam an-nawawi rahimahullahu ta'ala membawakan ayat-ayat al-quran yang berkaitan dengan pembahasan berkaitan dengan konteks bab tersebut baru setelah itu beliau memasukkan dan menjelaskan hadith-hadith nabi kita sallallahu alaihi wasallam Dan pada pertemuan-pertemuan yang lalu, kita sudah menjelaskan tentang perintah untuk bersabar. Di dalam surat Ali Imran ayat 200, Isbiru wasalbiru, bersabarlah dan perkuatlah kesabaran.
Kuat-kuatan kesabaran. Dan ini menunjukkan bahwa sabar hukumnya wajib. Sabar adalah ibadah sunnah Nabi SAW yang hukumnya wajib.
Lalu Allah SWT juga menjelaskan kepada kita bahwa hakikat kehidupan adalah ujian. Pasti akan diuji oleh Allah SWT. Pasti, karena Allah yang punya ini semua menyatakan Dan kami pasti akan menguji kalian Dari sedikit rasa takut, lapar, kekurangan harta, diri atau nyawa, buah, kebun, dan lain-lain Tapi Allah SWT telah menjelaskan Wabashiris sabirin Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang Sabar Yaitu orang-orang yang apabila tertimpa musibah Mereka mengucapkan Inna lillahi wa inna ilahi rajion Mereka ucapkan dengan lisan Dan mereka ucapkan dengan hati mereka Lalu hadirin Allah muliakan Tentu saja sabar itu gak mudah Sabar itu gak mudah, sabar itu berat, karena menahan diri adalah hal yang sangat berat. Menahan diri agar berada di atas ketaatan, agar mengatakan tidak pada maksiat, agar tetap bertahan ketika tertimpa musibah, itu gak mudah sama sekali. Itu sulitnya minta ampun.
Maka kitanya harus dikuatkan. Dan diantara penguat itu adalah firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 10. In nama iwafas sabiruna ajurahum bi ghairi hisab. Sesungguhnya pahala dan ganjaran orang-orang yang sabar akan diberikan secara sempurna oleh Allah.
Bi ghairi hisab. Tanpa ada hisab. Tanpa ada batas. Allah gak mengatakan pahala sambar itu 10 kali lipat 20 kali lipat, 30 kali lipat, sampai 700 kali lipat Tidak, bihoiri hisab, tanpa batas Tanpa batas Hadirin Allah Mulya Setelah Imam Nawawi membawakan surat Az-Zumar ayat 10 Dalam raka menguatkan diri kita Agar kita benar-benar bermain dengan kesabaran Saat menghadapi setiap episode-episode kehidupan Maka Imam Nawawi membawakan sebuah ayat di dalam Al-Quranul Karim Setelah itu Ayat yang menjelaskan salah satu dimensi dari kesabaran salah satu kotak kehidupan dimana kita harus menyikapi dengan sabar yaitu surat Ashura ayat 143 ketika Allah SWT Allah SWT ayat 43 ya 43 bukan 145 saat, 43 ketika Allah SWT berfirman walaman sabara wa gofar inna thadika lamin azmil umur walaman sabara wa gofar dan sungguh barang siapa yang bersabar dan memaafkan Inna thadika lamin azmil umur Sesungguhnya hal tersebut Benar-benar perkara yang benar dan utama Dan nanti kita jelaskan apa tafsir dari azmil umur Inilah seayat yang dibawakan Imam Nawawi surat Ash-Shura ayat 43. Hadirin yang Allah muliakan, dalam konteks apa dan apa tujuan Imam Nawawi r.a membawakan ayat ini?
Para ulama kita mengatakan ketika berbicara tentang konteks ayat ini seperti yang dijelaskan al-imam ibn Kathir, al-imam Qurtubi, al-imam Asa'adi, dan lain-lain intinya adalah, hadirin sekalian, intinya kalau kita buat konklusi atau kesimpulan dalam hidup kita Kita pasti berhadapan dengan orang yang menyakiti kita, berbuat tidak baik pada kita, menzulimi kita. Menzulimi kita. Kita akan berhadapan dengan orang-orang yang gak suka sama kita. Mau kita lakukan apapun, semegah apapun, tetap aja salah di mata mereka. Dan bukan hanya salah di mata mereka, Sebagian akan berusaha menyakiti kita dengan lisan, dengan perbuatan, dengan apa yang mereka bisa lakukan.
Dan itu adalah sebuah sunatullah dalam kehidupan. Sunatullah di dalam kehidupan. Siapapun pasti.
akan berhadapan dengan dua belah pihak atau tiga belah pihak. Yang pertama pihak yang pro dengan dia, menyayangi dia, cinta dengan dia, mendukung dia. Lalu pihak yang kedua yang gak suka sama dia, berusaha menyakiti, menjatuhkan. membuat dia terpuruk atau pihak ketiga netral-netral aja gak peduli dengan dia mau dia ini atau saya netral-netral aja itu kan kehidupan jaman siapapun siapapun pasti akan menghadapi itu tanpa terkecuali Tapi bukankah kalau saya berbuat baik, Allah SWT akan membuat semua orang itu sayang sama kita?
Jawabannya, tidak begitu. Tidak begitu. Bukankah Allah SWT berfirman tentang Nabi-Nabi Allah SWT? Ini Nabi, ini udah orang beriman paling tinggi levelnya.
Orang soleh paling tinggi levelnya. Orang bertakwa paling tinggi levelnya. Para Nabi dan Rasul.
Coba kita buka surat Al-An'am. Ayat ke-112. Alhamdulillah, ayat 112 Surat yang ke-6 Allah mengatakan وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوَّة Dan begitulah kami jadikan untuk setiap nabi setiap nabi Setiap nabi, tanpa terkecuali Kalau jadikan bagi setiap nabi apa?
Atau Allah hadirkan untuk setiap nabi apa? Aduhan syayatina al-insi wal-jin Musuh, musuh, aduwa, musuh Dari golongan apa? Shayatinal insiwal jin. Shayton-shayton yang berbentuk manusia dan jin.
Musuh dari bangsa manusia dan bangsa jin. Subhanallah. Apa kelanjutnya?
Yuhi Ba'duhum ila ba'din zukhru falqawli gurura Itu musuh-musuh dari bangsa jin dan manusia Itu saling Yuhi ba'duhum ila ba'din zukhru falqawli gurura Kalimat-kalimat Yang Menipu jaman sekalian Fitnah Hal-hal yang negatif Semuanya itu Dilakukan Oleh Para musuh nabi itu Untuk menghancurkan nabi tersebut Yuhi ba'luhum ila ba'l Mereka menyampaikan kalimat-kalimat yang indah dalam rangka mengecoh dan menipu. Dan mereka sampaikan itu secara lirih, secara halus, secara silent. Makanya kalau kita baca terjemahan, bisik-bisik.
Untuk menipu manusia Untuk membunuh karakter Nabi-Nabi tersebut Agar manusia berpikir dia orang jahat Dia orang buruk Hadirin yang Allah muliakan Dan menariknya Kelanjutan ayat tersebut Walau sya'a rabbuka ma fa'aluh Dan kalau Allah inginkan, maka mereka tidak akan bisa dan tidak akan melakukan hal-hal tersebut. Fatharhum wama iftarun. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
Jadi memang ini ketetapan Allah. Memang Allah takdirkan. Pola kehidupan itu demikian, bahwa yang namanya hidup pasti berhadapan dengan orang-orang yang gak suka dengan kita dan kebaikan kita, sebaik apapun orang tersebut.
Sesoleh apapun orang tersebut, mustahil memuaskan semua orang. Itulah yang dikatakan al-imam as-shafi'i, ulama kebanggaan kita bersama ketika beliau mengatakan Ridho nas, ridho manusia, itu cita-cita yang gak mungkin terwujud. Ridho manusia adalah cita-cita yang tidak mungkin terwujud. Gak mungkin.
Kalau kita punya cita-cita disukai oleh seluruh manusia, diridhoi oleh seluruh manusia, itu maksudnya seluruh manusia, maka siap-siap kecewa. Karena itu cita-cita mustahil. Cita-cita mustahil. Itu yang dikatakan oleh beliau Gak mungkin bisa Dan gak mungkin berhasil Tidak mungkin berhasil Makanya apa Dalam riwayat tersebut Kata Imam Shafi catat baik-baik Fa'alaika bima yuslihuka falzamhu Karena membuat seluruh manusia ridho adalah hal yang gak mungkin, maka anda harus fokus pada hal-hal yang bermanfaat bagi anda dan memperbaiki kualitas diri anda, yuslihuka.
Begitu ketemu hal tersebut, falzamuhu, maka Ilzamlah, kerjakan dan terus bersama dengan hal tersebut. Fa'inna la sabi'i la ila ridhahum. Karena tidak ada jalan untuk memuaskan seluruh manusia. Tidak ada. Tidak ada jalan.
Itu perkataan Imam Syafi'i sebagaimana yang direwetkan dari Ar-Rabi'bin Sulaiman. Riduh seluruh manusia gak mungkin. Gak mungkin. Tidak mungkin. Goyatun latutul gak mungkin.
Makanya ini konsep hidup yang harus kita yakini, lalu sampaikan ke keluarga kita, tanamkan ke istri kita, lalu tanamkan ke anak-anak kita. Sehingga mereka itu tumbuh bukan untuk cari pujian seluruh manusia. Dan mereka nggak shock ketika mereka menghadapi teman yang jahat di sekolah mereka, menghadapi teman... teman-teman yang tricky atau yang buruk di bangku kuliah mereka ketika mereka dibully misalnya, kenapa banyak orang drop down atau kenapa anak-anak sebagian anak down drop ketika dibully oleh sekolahnya, karena gak siap dan karena tidak di edukasi sama orang tuanya Maka banyak pihak berpikir bahwa salah satu tujuannya adalah saya harus diterima di lingkungan. Saya harus diterima di lingkungan, saya harus diterima di lingkungan.
Dan begitu itu terjadi, dia drop, dia down. Kata siapa kita harus diterima di lingkungan? Enggak. Kita harus berusaha baik dengan lingkungan? Ya.
Tapi harus diterima. Memangnya Nabi SAW diterima di kota Mekah ketika beliau mengajak orang kembali kepada Allah SWT. Beliau nggak diterima di Mekah. Apakah beliau drop, beliau down?
Beliau mundur, beliau resign? Enggak. Bukankah banyak nabi-nabi Bani Israel gak diterima?
Bahkan bukan hanya diterima, dibunuh-bunuhin, bayangkan. Ini konsep yang penting, jaman sekalian. Ini konsep yang penting. Bahwa...
Tidak mungkin disukai oleh seluruh manusia. Dan kita harus tahu pola yang ada di dunia. Dan ini salah satu pola tersebut. Ini salah satu pola tersebut. Jangankan kita nabi-nabi Allah SWT.
mengalami hal tersebut. Aduhan syayaltin al-insi wal-jin kata Allah. Setiap nabi pasti berhadapan dengan musuh dari bangsa manusia dan bangsa jin. Dan mereka kerjasama, saling menyebarkan isu. Kesannya manis tapi menipu.
Dan Allah katakan kalau Rabb engkau mau, itu gak akan kejadian. Artinya ini sudah takdir. Ini memang pola, ini sunatullah dalam kehidupan. Makanya Imam Syafi'i sosok yang sangat mengerti Al-Quran dan hadith, mengatakan, Ridho manusia adalah cita-cita yang tidak mungkin tercapai. Maka jangan shock, jangan doubt.
Tapi minta pertolongan kepada Allah SWT. Jangan juga bertumpu dengan diri kita dan mengatakan kita kuat, kita kuat. Hati-hati, Anda diuji dan Anda gak siap nanti. Tapi berlindungan kepada Rabbal Alamin.
Carilah rida Allah SWT. Dan selalu minta perlindungan agar dijauhkan dari fitnah. Dan tergelinciran di adik ketika berhadapan dengan fitnah. Hadirin. Sebagian para nabi itu diperangi Siapa yang lebih soleh kita atau mereka?
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 112 Apa kata Allah? وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍ Dan mereka membunuh para nabi tanpa hak Gak boleh Tapi itu yang mereka lakukan. Wa yaqtulun al-anbiya'a bi ghairi haqqa.
Ali Imran 112. Kalau nabi-nabi saja menghadapi ujian seperti itu, lalu siapa kita? Berpikir. Demikian, makanya sebagian ulama klasik mengatakan sebuah kalimat menarik sekali.
Apabila Anda melihat seseorang disukailah seluruh pihak di lingkungannya. Ketahuilah dia orang buruk. Saya pertama kali baca kalimat itu cukup kaget.
Dia orang buruk. Apabila Anda melihat ada orang diterima oleh semua pihak, semua-semua pihak terima dia. Fa'alam annahu rajulun sa'ub.
Kata wikilat dia orang buruk. Apa maksudnya? Kata para ulama, untuk diterima oleh seluruh pihak, Anda harus memuaskan nafsu mereka semua. Dan untuk memuaskan nafsu mereka, nafsu seluruh manusia, Anda harus korbankan ridu Allah SWT.
Manusia yang paling baik di dunia bukan kita. Confirm itu, bukan kita. Tapi Rasulullah SAW, pertanyaannya, apakah Nabi SAW mampu membuat seluruh orang mencintai beliau?
Tidak. Apakah Rasulullah SAW bisa membuat Abu Lahab, Abu Jahal, mendukung beliau? Enggak. Beliau dimusuhi.
Itu orang terbaik di dunia. Orang terbaik. Di antara manusia terbaik, Nabi Isa.
Nabi Isa bisa melakukan hal tersebut. Kita cinta sekali dengan Nabi Isa. Dan kita yakin Nabi Isa bukan hanya seorang Nabi dan Rasul, tapi salah satu dari lima Rasul terbaik.
Ulul Azmi minal Rasul. Tapi pertanyaannya, lo bisa membuat semua orang sayang sama beliau? Enggak. Nabi Musa alaihissalam, bisa membuat Fir'aun respect dan mendukung beliau?
Enggak. Enggak bisa. Diserang. Dikejar. Nabi Musa.
Nabi Ibrahim alaihissalam. Bapaknya para Nabi Nuh Rasul Bisa membuat semua orang mendukung beliau? Tidak Kita tahu bersama beliau mau dilemparkan ke kobaran api Nabi Nuh alaihissalam Nabi Nuh lagi Kita tahu bagaimana ceritanya Ditolak sama kaumnya Dan kurang ajar kaumnya kepada beliau.
Sabar, sabar. Bukan puluhan tahun dakwah, ratusan tahun berdakwah. Itu lima manusia terbaik. Ulul azmi. Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Muhammad.
Sallallahu alaihi wasallam. Kalau lima manusia terbaik menghadapi masalah, menghadapi tantangan, menghadapi ketidaksukaan orang. Lalu mungkinkah kita diterima?
Gak mungkin kan? Makanya masih ingat ucapan warakah kepada Rasulullah SAW ketika Rasulullah SAW turun dari Gua Hira setelah mendapatkan wahyu pertama. Lalu tenang bersama Khadijah RA, lalu Khadijah mengajak ke... Sepupu beliau, Waraka bin Nawfal, lalu Nabi cerita di hadapan Waraka. Dan Waraka adalah orang yang berada di atas fitrah dan mengikuti kitab suci sebelumnya.
Dan mengerti dan paham kitab suci sebelumnya. Apa kata Nabi? Apa salah satu kalimat Waraka?
Kalau aku masih hidup pada saat engkau diperangi dan diusir oleh kaummu, aku pasti akan membela mu. Itu nabi kan kaget. Saya diusir, kan belum diterima oleh semua pihak waktu itu. Kata waroko, tidak ada seorang pun yang membawa.
Risalah. Atau kebenaran. Sebagaimana yang engkau bawa.
Illa faqad'udi. Kecuali pasti akan dimusuhi oleh sebagian pihak. Pasti akan dimusuhi. Pasti akan dimusuhi. Gak mungkin disukai semua pihak.
Gak mungkin. Pasti ada yang hasad. Pasti ada yang benci.
Pasti ada yang marah. Ketika Nabi SAW memiliki dua musuh selama hidupnya, musuh yang pertama dari luar, dari orang kafir Quraish, orang musyrik, lalu musuh yang kedua dari dalam, orang-orang munafik yang packagingnya sama dan berdiri satu saf dengan Nabi SAW, yang berdiri di barisan Nabi SAW tapi musang berbulu domba, kalau Nabi SAW manusia terbaik. Sunatullahnya berhadapan dengan dua musuh Musuh dari luar dan musuh dari dalam Mungkinkah kita yang masih jauh dari kekurangan Itu tidak mengalami hal tersebut Maka mintalah perlindungan dari Allah SWT Mintalah perlindungan dari Allah Mintalah perlindungan dari Allah SWT Karena sekali lagi kita akan melewati hal tersebut tapi Allah Ar-Rahman Ar-Rahim sebagaimana Allah memberikan ujian Allah juga memberikan formulanya Allah memberikan pertolongannya dan formula obat untuk hal-hal tersebut ada di dalam ayat ini Ada di dalam ayat ini Karena ini adalah ketetapan Allah SWT Apabila Allah kehendaki, gak ada yang melakukan itu semua Tapi inilah kehendak Allah SWT Dalam rangka menguji orang-orang yang jujur dan beriman Jujur dan beriman Hadirin Allah muliakan Obatnya Tamengnya Formula dan kunci suksesnya adalah Dan sesungguhnya barang siapa yang sabar Sabar dan memaafkan. Maka sesungguhnya itu adalah perkara yang benar, perkara yang terpuji, perkara yang disyukuri. Dan perkara yang mulia serta tinggi Perkara yang mulia serta tinggi Sabar dan memaafkan Hadirin ya Allah muliakan Berat Ya, berat.
Sulit. Sulit. Emangnya gampang. Nggak ada yang mengatakan emangnya gampang.
Sabar dan memaafkan. Al-Imam Fudel bin Iyad. Sebagaimana...
yang disampaikan oleh asisten beliau Abdussamat bin Yazid itu asistennya Al-Imam Fudil bin Iyad kata beliau aku mendengar Fudil bin Iyad Yaqulu iza ata ka rajulun yashku ilayka rajulun faqul ya akhi U'fu'anhu Fudir bin Iyad menyampaikan apabila seseorang datang kepada anda lalu mengeluhkan Perilaku saudaranya atau perilaku seseorang kepada dia. Jadi ada orang curhat kepada anda tentang perbuatan seseorang kepada dirinya. Mungkin zolim atau lagi galau. Ya akhi wa'fu'anhu. Woy saudaraku, maafkan dia.
Karena memaafkan itu lebih dekat kepada ketakwaan. Jadi arahkan untuk memaafkan. Tapi kalau ini orang ngejawab. Hatiku belum bisa memaafkan dia. Dan ini.
Di banyak kasus ya, ini common banget di masyarakat kita. Ini biasalah kita dengar kalimat begitu. Bro, lo maafin dia. Tapi gue belum, gue gak bisa maafin dia. Mbak atau sis, maafin dia.
Aku gak bisa maafin dia, enak banget. Dia udah lakukan A, B, C kepada aku, lalu aku maafin gitu aja. Hatiku tuh, aku tuh bukan rosul. Kadang-kadang kita denger gitu ya. Aku tuh bukan nabi.
Aku tuh bukan Aisyah. Iya, ngerti. Bukan Aisyah.
Tapi ayatnya sama. Walaikin antasiru kama amarani allahu azza wa jal. Aku gak bisa memaafkan.
Aku mau membalas. Aku mau membalas. Aku mau membalas sebagaimana...
yang diizinkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala jadi aku mau balas kan Allah izinkan aku membalas Allah izinkan aku membalas emangnya boleh Ustadz? boleh contohnya apa? surat al-baqarah ayat 194 apa kata Allah subhanahu wa ta'ala fa man ya'tada'alaykum fa'atadu bimithri ma'atada'alaykum Barang siapa? Famani a'tada alaikum fa'atadu alaihi bimithli ma'tada alaikum Al-Baqarah 194 Faman ya'tada alaikum Barang siapa yang mendulimi Kalian Fa'tadu alaihi bimithri ma'tada Alaikum Maka Kalian Atau ya kalian Boleh membalas Sesuai dengan perbuatan dia Kepada kalian Sekali lagi, ini konsep global ya, jangan maaf.
Butuh perincian. Jangan langsung dipraktekan. Ini konsep global, sekali lagi. Tapi ada dalam Al-Quran. Ini harus diperinci.
Sekali lagi, harus diperinci. Saya tekankan lagi. Ini konsep global. Prakteknya butuh keterangan-keterangan lebih lanjut, maka konsultasikan kepada ahli ilmu atau ustadz atau guru kita yang bisa kita akses untuk kasus-kasus kita tersebut. Tapi saya ingin menjelaskan apa yang disampaikan Al-Imam Fudal bin Iyad.
Enggak, saya enggak bisa memaafkan, saya mau balas. Lalu kata Fudal bin Iyad, Fakullahu, oke, katakan kepada dia, kalau dia ingin ngebalas. Oke, kalau anda ingin balas, gini loh, syaratnya adalah, anda harus tuksin antantasir.
Anda harus benar-benar tepat. dan melakukan ihsan ketika membalas maksudnya apa? harus sama persis Salah satu, makanya kan saya katakan tadi, pembalas itu konsep, masih konsep global, jangan langsung dipraktekan.
Ada syarat-syarat, ada ketentuan. Lalu siapa yang membalas, itu pembahasannya panjang. Nah, salah satu syaratnya, salah satu syaratnya harus sama. Harus sama.
Jadi kalau misalnya, ada orang yang nyakitin, ya itu kadar menyakitkannya itu, dia nyakitin berapa? 20%. Ya, Anda nyakitin 20%. Kalau Anda nyakitin 21%, Anda dolim.
Peta berubah. Yang awalnya dia dolim, kita terdolimi, menjadi kita dolim, dia korban kedoliman kita. Gara-gara 1%.
Makanya, oke kalau mau balas, Anda bisa nggak ihsan dalam membalas? Jadi membalas harus ihsan juga, nggak boleh ngasal. Ada orang ngedorong kita, udah balas dorong.
Tapi makanya kekuatan dorongnya sama nggak? Terus ketika Anda didorong, Anda mundur berapa langkah? Dua langkah atau tiga langkah? Ini dibalas dia dorong Dia apa orang yang Orang yang dorong kita tadi Jatuh lalu didatungin Sama digebukin Itu mah bukan balas Kan makanya Itu tadi surat al-baqarah Ayat 194 Bimithli ma'atada alaikum Bimithli Sama, serupa Mithal Mithal, serupa Dia Buat Kita sakit 15% Gak mudah Itu kira-kira gambarannya Maka kata Fudha bin Iyad Kata beliau, nah karena ini gak mudah Farji'i laba bil afwi Kenapa kita gak kembali aja Ke memaafkan Memaafkan tuh Babun wasi, lebih enak Lebih jelas, lebih clear Lebih luas Udah enak, aman kita Lebih luas Lalu, lihat kalimat menarik Fa'innahu man'afa wa'aslaha fa'ajruhu alallah Barang siapa yang memaafkan dan berusaha memperbaiki keadaan pahalanya di sisi Allah SWT.
Pahalanya Allah yang langsung kasih. Pahalanya Allah langsung kasih. Dan banyak sekali pahala.
Allah akan ampuni kita. Allah akan angkat rajad kita. Masih ingat hadis muslim? وَمَزَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ بِعَفِّنْ إِلَّا عِزَّةً Dan tidaklah Allah menambah dalam diri seorang hamba Karena dia memaafkan saudaranya Kecuali Allah akan tambahkan kemuliaan kepada dia Orang-orang yang memaafkan, itu akan mulia di dunia dan akhirat Tidak ada pertambahan kecuali kemuliaan Jadi semua yang ada di benak kita Ketika kita Sulit memaafkan. Itu semua dari waswas syaitan.
Misalnya gimana sih? Enak banget. Yang salah kan dia. Kenapa gue harus minta maaf? Kok gue terusnya minta maaf?
Dia doang yang minta maaf. Makan seringkali kan dalam dunia rumah tangga. Itu tuh laki-laki egois.
Masa kita terus para istri yang harus minta maaf? Loh, nanti katakan apa? Tidaklah Allah tambah sesuatu dalam diri seorang hamba Karena dia memaafkan kecuali penambahan itu Penambahan kemuliaan Kemuliaan Maafkan akan mulia jemaah Akan berkelas Akan berkelas Makanya Ketika Al-Imam As-Sa'di menjelaskan tafsir ayat ini, ayat ke-43 ini وَلَمَنْ صَبَرًا وَغَفَرًا إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ Dan sesungguhnya barangsa yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya ini adalah perkara yang benar, yang bagus, yang direkomendasi oleh Allah SWT, yang terpuji.
Apa perkataan Alimah Masa'adi? Saya bacakan. Azmil Umur itu memberikan pesan kepada kita bahwa yang bisa melakukan dua hal di atas, sabar, tetap tahan diri, dan bahkan memaafkan, hanyalah para ahli sabar yang memiliki sifat-sifat mulia dalam dirinya. Dua hal ini tidak bisa dilakukan kecuali oleh ulul aza'im wal himam.
Orang-orang besar, orang-orang mulia, orang-orang yang punya mimpi besar, orang-orang berkelas. Wa zawal albabi wal basair Orang-orang yang punya akal sehat Dan punya hati yang baik Hati yang luar biasa Kalau bahasa kita sekarang Yang bisa melakukan ini Hanyalah para high class High class Orang yang punya kelas yang tinggi Ada pun orang-orang biasa gak bisa High class ini Hanya orang-orang yang mulia yang bisa lakukan ini Sabar Tahan Dan maafkan Sabar maafkan Sabar maafkan Dan saat kita bicara seperti ini, bukan berarti kita jago. Enggak, kita ini sama-sama belajar. Yang bicara detik ini dan yang mendengarkan, kita sedang belajar.
Bukan berarti kita sudah bisa, hebat, dan... Ini memang level tinggi. Ini advance.
Hanya orang-orang yang level advance, yang high class, yang bisa menerapkan ini. Kalau masih basic ini nggak bisa. Tapi harus dicoba, harus diperjuangkan. Orang-orang yang punya jiwa yang besar.
Dan itulah para nabi dan rosul. Bukankah doa para nabi Sebagaimana dikata nabi s.a.w Allahumma qafirliqomi fa'innahumla ya'lamun Ya Allah ampuni kaumku, karena mereka bisa jadi gak tau. Bayangkan didakwah, gak diterima, ditolak, diperangi segala macam.
Doanya adalah, Allahumma fil niqaumifa indahumla ya'alamuni. Ya Allah maafkan, maafkan kaumku. Karena bisa jadi mereka gak tau.
Bisa jadi mereka gak tau. Lihat bagaimana Nabi S.A.W. Aktor intelektual di perang Uhud itu masuk Islam, jamaah. Masuk Islam. Orang-orang yang harus bertanggung jawab terhadap wafatnya 70 syuhada.
Dan kerugian di Perang Uhud itu siapa? Abu Sufyan. Khalid bin al-Walid. Dan Abu Sufyan dan Khalid bin al-Walid masuk Islam.
Dan Nabi maafkan. Allah akan Nabi maafkan. Padahal beliau sangat merasakan kehilangan 70 sahabat beliau wafat. 70 sahabat beliau wafat. Hamzah wafat.
Paman yang sangat beliau cintai, wafat di Perang Uhud. Coba kalau beliau baper gitu. Abu Sufyan dan Khalid bin Walid mau masuk Islam, kata Nabi, eh enggak, enggak, enggak, enggak.
Enggak ada. Cari agama lain aja. Kalian enggak diterima. Saya ini masih sakit hati.
Perbuatan kalian di Perang Uhud. Udah, cari agama lain aja. Pilih yang lain deh.
Ini pendaftaran tutup, pendaftaran. Sampai hadirin Allah Mulaikah. Mungkin itu yang kita katakan.
Kalau kita baper. Tapi Nabi tidak, Nabi S.A.W tidak. Diterima. Karena ini yang bikin Subhanallah. Ya itu tadi.
Salah satu maksud Lam min azmil umur Pesan bahwa yang bisa melakukan Hanya Ulul azaim Orang-orang yang punya tekat yang besar. Yang punya jiwa besar Orang-orang yang mencari ridho Allah Wal-himam Punya mimpi besar Mimpinya bukan diridhoi manusia lagi Mimpinya diridhoi oleh Yang memiliki alam semesta Allah SWT Dhawal al-ba Wal-basair Yang mampu melihat Ya mampu melihat apa yang mayoritas orang gak bisa lihat. Melihat apa?
Melihat keutamaan di sana. Melihat apa? Pahala di sana.
Melihat kemuliaan. Mayoritas orang berpikir memaafkan itu akan membuat mereka terinjak-injak. Orang-orang yang level tinggi melihat pememaafkan justru akan meningkatkan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Dan itu benar, itu real. Dan itulah orang-orang besar bermain.
Makanya sabar maafkan. Makanya jomba sekalian, ulama menjelaskan Dan ada dalam tafsir Ibn Kathir Orang yang suka memaafkan, dia bisa tidur nyenyak setiap malam di atas kasurnya Dan sebaliknya, orang yang ingin ngebales, yang sakit hati Dia susah tidur Dan selalu dihentui pemikiran, kesal, marah, emosi, akhirnya gak bisa tidur. Mas belum tidur?
Iya nih. Cemberut, kesal. Kenapa? Saya masih sakit hati, kenapa saya dihina-hia nanti? Ya itu masalah anda.
Bukankah dikhianati adalah sebuah sunatullah? Para nabi juga dikat Bukan minta Kita selalu berusaha menjauh dari hal-hal itu Lata tamana uliqa'la adujan Pernah berharap bertemu dengan musuh Tapi kalau ada takdirkan Kan nabi kata, fasburu, sabar Anda bukan orang pertama yang dikhianati Dan ada banyak sosok yang lebih soleh dari Anda, yang lebih baik dari Anda, lebih bertakwa dari Anda dikhianati. Bukankah orang-orang munafik berusaha mengkhianati Nabi S.A.W. di perang Uhud? Tiba-tiba lock out sebelum perjuangan dan itu menggegerkan. Bukankah Nabi Lot menghadapi istrinya yang berstongkol dan mendukung kubu kaumnya yang melakukan dosa yang sangat besar itu?
Istrinya, istri beliau, alaihi salam, justru mendukung kemaksiatan besar. Hadirin yang Allah muliakan. Yang sengsara kita, yang sengsara kita. Kalau kita gak memaafkan, waduh gak enak hidup, gak bisa tidur, gak tenang.
Mau makan ingat dia. Mau nyuci ingat dia. Mau tidur ingat dia.
Ingat siapa? Ingat orang. Jadi sebel gitu loh. Kalau jatuh cinta mah enak Apalagi kalau jatuh cinta dengan Allah SWT Lalu dengan Rasulullah SAW, enak tidur nyaman Ini kalau udah dendam Aduh gak ada enak-enaknya Kita yang sengsara, kita yang dibakar Maka dari itu mintalah pertolongan kepada Allah SWT Susah Makanya kan gimana gak susah Lihat penjelasan al-imsa'id di atas Ini hanya untuk para high class Ini hanya untuk orang-orang yang punya level tinggi Berat memang Dan kita gak mengklaim kita bisa, bahkan kita merasa masih jauh dari hal itu. Tapi marilah belajar bersama.
Karena disitulah kita akan mendapatkan surga dunia sebelum surga akhirat. Hidup kita tenang. Hidup kita tenang. Hadirin yang Allah muliakan. Maka tahan dan maafkan.
Tahan, maafkan. Jangan lepas kontrol. Dan jangan biarkan emosi kita menyelimuti dan menghancurkan kehidupan kita.
Hadirin yang Allah muliakan Ada sebuah hadith Yang apabila seluruh jalannya dikumpulkan maka disimpulkan oleh sebagian ulama hadith ini hasan Di antaranya dihasankan oleh Sya'al Bani Rahimahullah Ta'ala Pada saat itu Nabi kita SAW sedang bersama Abu Bakar As-Siddiq RA dan dalam riwayat bersama sahabat-sahabat yang lain juga. Lalu ada seseorang yang berusaha menyakiti Abu Bakar dengan lisannya. Dengan lisannya. Dicela, dicaci Abu Bakar.
Mereka Abu Bakar, orang sebaik itu dicela dan dicaci. Fasal mata anhu Abu Bakar. Dan Abu Bakar diam, gak berespon.
Diam, gak berespon. Lalu ketika Abu Bakar tidak merespon Orang ini semakin mencela Abu Bakar Dicela lagi, diprovoke lagi Lalu Abu Bakar tidak bergeming Tidak ditanggepin, dicuekin Sabar, Abu Bakar sabar Lalu Azahut Thalitha Lalu, orang ini kembali mencel Abu Bakar. Sekali gak direspon, dua kali gak direspon, tiga kali.
Tentas sarang minum Abu Bakar. Sebelum saya terjemahkan, kita ambil riwayat yang lain atau jalan yang lain dari hadis ini. Jadi ketika Abu Bakar diam dan seterusnya, itu Nabi SAW, Nabi terkejut, tapi Nabi senyum.
Jadi Nabi terkejut ketika ada orang mencaci dan mencelak Abu Bakar, tapi Nabi tersenyum. Tapi Nabi SAW tersenyum. Tapi karena ini orang dirasa udah kelewatan Terus Maka Abu Bakar Menjawabnya Abu Bakar membelanya atau membela diri.
Dalam membela diri bukan fight, bukan fisik ya. Tapi membela diri artinya dijawab. Membela kehormat atau membela harga diri misalnya kalau bahasa kita.
Intinya intisor itu, intisor nafas membela. Diri karena, tapi bukan secara fisik Dengan cara menjawab Celaan dan cacian tersebut Nah ketika Abu Bakar Menjawab, merespon Fakumah Rasulullah SAW Nabi SAW pun bangkit Beranjak Beranjak Dalam jalan yang lain Hadirin Allah muliakan Fagot ibn Nabi SAW Nabi beranjak dengan paras yang gak nyaman Ada suasana yang Ada unsur marah gitu loh Nabi gak nyaman intinya Beliau berdiri, beliau beranjak, beliau pergi Dan Abu Bakar paling tau tentang Nabi SAW Abu Bakar peka nih sahabat Sahabat, murid dan seterusnya peka nih Ada yang salah nih Maka dikejarlah oleh Abu Bakar as-Siddiq r.a. Lalu Abu Bakar bertanya, Apakah engkau tidak nyaman denganku, ya Rasulullah?
Apakah ada sikapmu yang membuat engkau tidak nyaman, ya Rasulullah? Hadirin Allah muliakan. Lalu apa jawab Nabi kita s.a.w.? Ini menarik.
Kata Nabi SAW, tadi itu ketika engkau diam dan berusaha sabar, tidak merespon untuk dirimu. Tidak merespon untuk dirimu. Nazala malakun minasama yukadzibuhu bimakalalak.
Itu ada malekat yang turun dari langit. Lalu malaikat itu mendustakan semua ucapannya. Membela engkau, ya Abu Bakar.
Engkau itu dibela oleh malaikat. Semua ucapannya didustakan, dibantah sama malaikat tersebut. Memang manusia gak dengar, tapi itu ada turun malaikat. Malaikat itu ngebantah, dibela engkau.
Dibela. Selama engkau diam, sebenarnya itu bukan berat sebelah. Ini orang lagi dibantah habis sama malaikat. Dibantah sama malaikat. Didustakan oleh malaikat.
Allah, malaikat. Malaikat ngebelak. Malaikat membela. Hadirin Allah muliakan. Lalu, saat...
Engkau balas ucapan dia tersebut Wako'a syaitan Maka syaitan yang hadir Falam akun la ajlisu in wako'a syaitan Dan aku gak mau duduk bareng sama syaitan maka aku pergi, aku gak mau duduk bareng sama syaitan subhanallah ini ngebuka mata hati kita pada saat seseorang diserang, dijelek-jelekin dijatuhkan, dan dia sabar dan dia tidak merespon Untuk pribadi dirinya, ingat pribadi dirinya. Bahkan dia memilih memaafkan. Dan diam aja.
Maka pada saat itu malaikat sedang membelanya. Malaikat sedang membelanya. Dan Nabi SAW Itu tetap berada dengan dia. Dalam kes ini, Abu Bakar, Asyidik, Nabi tidak berat.
Nabi tidak terpengaruh. Karena orang-orang yang bertakwa, yang benar-benar bertakwa, takwa bukan hanya teori ya, takwa secara lahir dan batin, itu tetap stay sama kita. Nabi bersama Abu Bakar.
Orang-orang yang ilmunya dalam, lalu warak, takut sama Allah SWT, lalu berusaha mengamalkan sunnah Nabi SAW, itu tidak akan menjauh, insyaAllah ta'ala. Dengan cacimaki seperti itu, atau dengan fitnah dan sebagainya. Nabi tetap, bahkan nabi senyum, ya tabasam, senyum. Tapi begitu dibalas, malaikat pergi, syaiton datang, dan nabi pun pergi. Oh ini dalam jaman.
Dan ini hukum asalnya. Hukum asalnya kita tidak menjawab. Kecuali kasus-kasus tertentu.
Yang berkaitan dengan masalah besar misalnya. yang berkaitan dengan masalahat besar atau masalahat pihak lain atau merembet ke beberapa pihak tapi hukum asalnya apabila itu hanya menyerang seseorang tersebut yang terbaik adalah sabar dan memaafkan bukan karena Nabi SAW tidak pernah pers conference atau klarifikasi ketika selama 13 tahun di Mekah beliau dibilang orang gila dibilang habis lah beliau dibilang majnun dibilang tukang sihir dan seterusnya tapi gak pernah klarifikasi Nabi jalan aja karena Nabi tau malaikat akan bela malaikat akan bela Dan orang-orang yang punya basirah, yang punya mata hati bisa menilai. Dan tujuan kita bukan itu juga.
Kita diminta untuk mencari Ridho Allah SWT. Susah memang. Sangat susah.
Dan kita mengatakan ini, bukan berarti kita bisa. Tapi kita hanya berusaha belajar. Dan semoga Allah kasih tofe kepada kita. Dan kasih pertolongan kepada kita.
Sabar, maafkan. Sabar, maafkan. Kalau kita yakin, dan kalau kita beriman tentang keberadaan malaikat, malaikat akan bela. Malaikat akan bela. Dan orang-orang beriman yang lain akan bela.
Masih ingat Mu'ad bin Jabal? Hadis Mu'ad bin Jabal? Bela.
Tapi kita... Makanya kan Kaab gak baper sama itu Siapa sih yang ngomongin gue waktu itu? Enggak Kaab gak ngejar Kita udah bahas hadisnya Gak tertarik apa Yang bela saudaranya Bukannya sekali lagi Kita sebagai saudara Lihat sahabat kita, saudara kita digiduhkan Kita bela Tapi yang sedang itu tenang aja Sabar dan Maafkan Jadi semua berumah di kotak masing-masing. Malekat bela. Malekat bela.
Dibela. Didustakan. Nggak bener tuh. Mu'ad bin Jabal, hadis Kaab, bela. Eh, itu ucapan yang buruk.
Saya nggak pernah melihat track record Kaab tuh. Keliru. Tapi Kaab, yang diomongin, Abu Bakar, diminta untuk diam. Diam.
Sabar. Tahan. Nggak mau nanti.
Saat tahan, gak mudah. Buang abu bakar aja, akhirnya ngejawab. Itu kan berarti gak mudah. Bukan berarti abu bakar yang ini, ini sangat sulit, Jemaah. Dan ini harus latihan, latihan, latihan, latihan.
Ini bukan tentang kajian sekali doang, enggak. Ini berat. Kita gak akan bisa, kecuali ditolong oleh Allah SWT.
Dan kita gak akan bisa, kecuali kita... Tanamkan iman kepada Allah yang kuat Ma'rifatullah Bahwa Allah akan tolong Allah akan muliakan kita Kita gak akan bisa Kecuali kita punya keyakinan dan iman kepada malekat Malekat akan bela kita Sabar malekat akan bela Makanya ini hanya Bisa dilakukan oleh orang-orang berkelas Orang-orang berkelas. Masih ingat ketika Ibn Sahnun dicela oleh orang, beliau hanya katakan, Jazakallahu khairah.
Selesai. Dan beliau maafkan. Buktinya ketika orang itu butuh dan minta bantuan, beliau bantu.
Dan beliau gak ungkit-ungkit. Pas lagi susah aja datang ke gua. Dulu aja lo cacimake gua. Gak ada. Dimaafkan udah.
Kalau lagi butuh aja kesini Kalau ini lupa Ibn Saudan gak demikian. Dibantu. Dibantu. Gak seperti kita.
Yang gampang terpancing. Kita. Kita gak bicarakan orang lain.
Kita. Kita. Sebagaimana kata Imam Malik, Kuntu ata'ala mulia nafsi. Saya belajar pertama kali untuk diri saya dan memperbaiki diri saya sendiri.
Ini bisa disampaikan. Semoga bermanfaat. Ayat yang sangat dalam. Sebagaimana dijelaskan oleh para ulama kita. Semoga kita bisa mengamalkan.
Tahan diri kita. Jangan terpancing. Dan minta pertolongan kepada Allah Kita ini lemah Manusia diciptakan dalam kondisi lemah Kalau kita andalkan diri kita Pasti kita terpacing Pasti Dan kita akan jatuh dan tersungkur Makanya kita berlindungi syuruh di anfusina Ya Allah lindungilah aku dari keburukan diriku sendiri Solusinya minta perterangan kepada Allah Dan tanamkan iman dan tawhid yang kuat Bahwa Allah gak akan diam Dan Allah pasti akan membela kita Dan malekatnya akan mendukung dan membela kita Ini yang bisa disampaikan Subhanakulahandik Shadu ala ilah ila anta Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh