Halo Skripsi One dan Skripsi Wati Indonesia, ketemu lagi dengan Ibu Ira. Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana membuat latar belakang penelitian untuk yang menggunakan metode kualitatif. Ini sesuai dengan request ya yang banyak pada konten-konten sebelumnya. Tapi sebelum itu, saya mau nanya dulu nih. Siapa di sini yang memilih metode kualitatif karena takut statistik?
Siapa? mudah-mudahan gak ada ya karena kita meneliti secara kualitatif itu berdasarkan tujuannya yaitu ingin mengeksplorasi, ingin menggambarkan, ingin mendeskripsikan ya dengan jelas sesuatu yang belum ada teorinya menemukan model-model baru gitu loh jadi bukan karena takut statistik gitu ya Ini nasehatin diri sendiri kayaknya nih ya Oke, nah kita saksikan bagaimana caranya membuat latar belakang untuk penelitian kualitatif Check it out! Sebelum kita membahas struktur latar belakang pada pelatihan kualitatif, aku mau ceritakan dulu bahwa di kampus-kampus itu ada yang sudah punya pedoman penulisan skripsi kualitatif, tapi ada juga yang belum. Artinya, kalau belum itu... pendorongan penulisan skripsinya itu umum kalau yang sudah punya biasanya bab 1 bab 1 itu pendahuluan subjudul 1.1 nya untuk yang kualitatif itu biasanya bukan latar belakang, melainkan konteks penelitian Nah, tapi kalau kampus kalian misalnya belum punya pedoman untuk yang khusus kualitatif, tidak apa-apa, pakai pedoman yang umum.
Jadi, subjudul 1.1-nya itu adalah latar belakang. Nah, tapi tetap ya kita coba penelitian kualitatif menggunakan struktur memang yang seharusnya di penelitian kualitatif. Sebelumnya, pada video yang lalu, saya sudah pernah menjelaskan tentang... tentang skripsi kuantitatif yang menggunakan prinsip deduktif atau dari umum ke khusus yang digambarkan seperti piramida terbalik jadi di latar belakang itu kita menulis hal-hal yang general dulu tentang fenomena tersebut baru kemudian kita spesifik ke permasalahan yang akan kita teliti dan objek penelitiannya Nah kalau di penelitian kualitatif itu prinsipnya induktif ya kalau kuantitatif deduktif kualitatif induktif artinya dari khusus ke umum jadi seperti piramida ya dari hal-hal yang spesifik, jadi kita bisa langsung membahas secara spesifik objek atau fenomena penelitian kita, ya permasalahan di penelitian kita, baru nanti kita mengaitkannya hal tersebut sebagai sebuah fenomena fenomena yang lebih general dan ini akan membawa kita pada pemikiran bahwa hal yang unik hal yang spesifik yang akan kita eksplorasi itu merupakan hal penting yang berpengaruh bukan menggabungkan gak boleh pakai kata-kata pengaruh ya, yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat luas gitu.
Gitu ya, gampang kan? Silahkan dibuat. Oke aku kasih contoh ya misalnya penelitian kita berjudul strategi add hutan itu ID dalam mengempanyakan cinta hutan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim Adhutanitu.id adalah sebuah akun Instagram yang mengempanyakan gerakan cinta hutan kepada generasi muda.
Ini kenapa generasi muda harus cinta hutan? Karena hutan itu paru-paru dunia, hutan itu sumber kehidupan. kehidupan berbagai makhluk hidup ya hutan itu kalau rusak dia akan menyebabkan bencana yang matikan dan hutan itu adalah tameng kita untuk mencegah perubahan iklim global warning global warming ya gitu Oke kita lanjutkan jadi atut anetoid tadi kan akun Instagram yang memiliki gerakan sosial cinta hutan itu kalau di penelitian kuantitatif kita itu bergeraknya dari tentang pentingnya hutan bagi dunia, terus bagaimana kondisi hutan di dunia baru mengerucut ke hutan di Indonesia bagaimana Bagaimana kondisinya, bagaimana kesadaran remaja Indonesia atau pemuda Indonesia dalam menjaga kelestarian hutan, baru kita mengerucut ke kampanye apa sih yang bisa dilakukan, gerakan yang bisa dilakukan untuk mengampanyekan cinta hutan di generasi muda. Jadi kan dari umum ke khusus.
Nah kalau di penelitian kualitatif kita langsung ke membahas hutan itu ID ini sebagai gerakan yang dipelopori oleh pemuda untuk pemuda bagaimana supaya mencintai hutan. Baru kita bergerak ke yang lebih umum, kenapa gerakan itu perlu ada, karena kondisi hutan Indonesia seperti apa, dan kesadaran pemudanya terhadap kelestarian hutan itu seperti apa. Baru kita ke lebih umum lagi, bahwa hutan Indonesia itu berperan penting pada dunia, karena termasuk wilayah hutannya paling tinggi itu ada di Indonesia, tapi kerusakan hutannya itu...
Cukup parah Misalnya ya jadi itu Memberikan sumbangsi pada kerusakan hutan Di dunia ini jadi gini Kan kelihatan ya strukturnya Dari yang hutan itu ID Ke hutan di Indonesia baru Kemudian posisinya Di dalam dunia Seperti apa ini Akan membawa kita untuk Memperlihatkan bahwa Subjek penelitian kita Hutan itu ID itu adalah hal yang penting Harus kita eksplor gitu Ini kan Ini kan unik ya gerakannya itu hutan A2ID itu dengan storytelling, dengan cerita-cerita gitu ya bagaimana menumbuhkan cinta hutan di generasi muda. Ya ini hasil penelitiannya tidak untuk di generalisasi jadi kita memang spesifik menceritakan hutan A2ID. Dan dengan harapan nanti akan strategi ini akan mungkin direplikasi oleh gerakan-gerakan lain sehingga muncul banyak gerakan.
yang serupa gitu untuk kedepannya juga diharapkan penelitian ini menghasilkan model ya, jadi kalau mau mengajak generasi muda cinta lingkungan itu bisa loh menggunakan strategi ini seperti yang sudah diterapkan oleh hutan itu ID itu contohnya semoga membantu ya