Transcript for:
Akhir dari Attack on Titan

Akhirnya selesai. Setelah sepuluh tahun penuh mulai tayang, anime Attack on Titan akhirnya tamat. Attack on Titan tamat secara indah, walaupun tidak sempurna, walaupun masih ada beberapa kritik dari penulisannya, tapi secara keseluruhan, anime ini tetap mencapai ekspektasi yang ada. Ending dari anime ini tetap berakhir dengan bagus dan indah. Attack on Titan tetap menjadi salah satu show terbaik, tetap menjadi salah satu cerita terbaik yang pernah diceritakan dan tetap menjadi anime favorit dan mungkin terbaik yang pernah saya tonton. Attack on Titan adalah sebuah masterpiece. Banyak yang tidak menyukai ending dari Attack on Titan karena banyak yang berekspektasi untuk mendapatkan ending yang happy, bahagia, senang-senang, untuk semua karakter-karakternya, dan disini saya mulai mempertanyakan, apakah memang kita menonton anime yang sama? Anime yang di episode pertamanya menunjukkan tangan putus, panik dan kehancuran dari datangnya raksasa tidak berbaju dan ibu dari tokoh utamanya mati? Anime dengan protagonisnya sendiri mati di episode kelima? Kalau saja ending dari Attack on Titan itu happy ending sesuai dengan kemauan semua orang, show ini menurutku akan rusak, karena ketidakkonsistenannya. Cerita dari Attack on Titan bukan cerita yang membutuhkan akhir yang bahagia, tapi akhir yang suram, namun penuh harapan. Yang menjadi salah satu ajaran yang ada dalam show ini. Bahwa apapun yang kita lakukan, akan terus ada konflik yang terjadi, namun, dalam banyaknya konflik tersebut, pasti tetap ada harapan. Pasti tetap ada sesuatu yang bisa membuat kita untuk tetap melanjutkan hidup. Transisi Eren dari baik ke jahat di mata penonton, dari shounen sederhana yang mempunyai tujuan untuk membunuh semua titan yang ada, berubah menjadi maniak genosida yang kita lihat sekarang. Perubahannya sangat berisiko tapi disajikan dengan sangat baik. Eren telah berubah menjadi monster dingin yang membunuh semua orang di dunia agar dia bisa mencapai kebebasan dan teman-teman dan orang yang dia pedulikan bisa aman dan selamat. Dia berkesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk menjaga teman-temannya bisa hidup lama adalah dengan membunuh semua orang. Jadi, ketika tidak ada orang yang tersisa, tidak akan ada lagi yang bisa menyerang mereka. Tragisnya adalah, ini adalah ide yang sama yang dia miliki diwaktu kecil, membunuh semua titan, dan akhirnya berubah menjadi, membunuh semua manusia, karena itu satu-satunya cara untuk melindungi semua orang yang dia pedulikan. Alasannya tetap sama, cuma objek musuhnya yang berubah. Dia masih anak yang keras kepala dan pemarah seperti sebelumnya, secara mendasar dia tetaplah Eren kecil yang sama, dengan tujuan yang sama. Mencapai kebebasan dan melindungi teman-temannya. Eren dari awal percaya bahwa daripada membiarkan orang lain mengambil kebebasannya, dia akan mengambil kebebasan orang-orang tersebut terlebih dahulu, dan ini tidak pernah berubah. Di awal dia melihat bahwa para titan lah yang mengambil kebebasan itu, dan dia ingin menghancurkan mereka semua. Dan kemudian dia belajar bahwa dia adalah bagian dari para titan, dan ternyata marley lah sebenarnya musuh mereka, dan dia ingin menghancurkan semua musuhnya di Marley. Namun, ketika dia tinggal di Marley dia sadar bahwa orang-orangnya sama saja dengan yang ada di pulau, ada saja orang yang baik dan ada saja orang yang jahat. Dan disinilah dia sadar bahwa musuhnya bukanlah Marley, melainkan seluruh dunia. Seluruh dunia lah yang mengambil kebebasannya, seluruh dunialah yang memaksanya dan teman-temannya tinggal di pulau iblis itu, terkurung seperti ternak, terisolasi dari seluruh dunia. Yang membuatnya bertindak untuk mengambil kebebasan semua orang di dunia. Tujuan Eren tidak pernah untuk menyelamatkan Eldia dari dunia, tapi untuk mencapai kebebasan di dunia dan menyelamatkan teman-temannya dari dunia yang kejam ini. Dan di akhir, di pertemuan Eren dan Armin di dalam path, sosok Eren yang sebenarnya akhirnya terlihat, Eren tanpa topeng dinginnya akhirnya terungkap. Dan disini, Eren mengatakan bahwa dia tetaplah idiot yang diberikan kuasa yang sangat besar dan satu-satunya jawaban yang dia miliki dari semua masalahnya di dunia adalah dengan membunuh semua orang. Dia tetaplah anak yang dipenuhi kemarahan, kemarahan akan dunia kejam yang telah merebut kebebasannya, dia tidak bisa melarikan diri dari sifat dasarnya ini. Banyak yang tidak setuju dengan Eren yang menangis di depan Armin, dan mengatakan bahwa itu bukanlah Eren, mengatakan bahwa karakter Eren diubah dan tidak seharusnya berperilaku seperti itu. Namun, tragisnya, ini adalah Eren yang sama, Eren yang tidak pernah berubah. Dia tetaplah anak yang sama yang akan selalu menggunakan kekerasan untuk mencapai kebebasannya dan melindungi teman-temannya. Bahkan dalam seluruh show ini, cuma Eren yang sama sekali dari awal tidak memiliki perubahan sama sekali. Dia adalah anak yang sama yang membunuh dua orang dewasa di umurnya yang masih 12 tahun karena ingin mengambil kebebasan mereka sebelum mengambil kebebasannya sendiri, dan juga demi melindungi Mikasa. Eren akan melakukan apapun demi melindungi teman-temannya dan orang yang dia pedulikan. Nah, untuk mencapai yang dia inginkan ini, dia membuat sebuah rencana. Rencana Eren dari awal adalah untuk membuat hero/villain complex, agar teman-temannya bisa hidup lama hingga akhirnya meninggal karena umur tua dan bukan karena kutukan pengguna Titan atau karena serangan Marley dan dunia terhadap pulau Paradis. Hero/villain complex ini, seperti yang dijelaskan Armin, sama seperti yang dilakukan Keluarga Tybur dan juga King Karl Fritz untuk mengakhiri Great Titan War. Dan memberikan simbol harapan kepada pejuang legendari dari Marley, Helos, yang bisa saja tidak pernah ada dan cuma dibuat-buat. Dengan membuat King Fritz sebagai simbol dari kejahatan, membuatnya menjadi musuh dari seluruh dunia, dia akan menjadi pusat dari kejahatan, pusat dari kebencian. Dan dengan membuat cerita tentang Helos sebagai simbol harapan membuat King Fritz lari ke pulau, membuat semua kejahatan lenyap dan berkumpul di pulau itu, pulau iblis, pulau paradis, dan membuat Marley menjadi simbol harapan dunia. Dan inilah yang Eren coba lakukan. Eren menjadi pusat dari kejahatan, simbol dari kekejaman, dengan membunuh 80% manusia yang ada di bumi, dan dia mencapai itu. Dan dengan membuat Armin, Mikasa dan teman-teman lainnya menjadi pahlawahan dunia, mereka akan menjadi orang paling penting di dunia karena telah menghentikan Eren sang penghancur dunia. Dan itu akan membuat mereka aman dan selamat sampai meninggal karena umur tua, dan bukan karena serangan Marley ataupun dunia. Eren bahkan bertindak sangat jauh demi tujuannya ini. Kita diperlihatkan bahwa dia memiliki kontrol atas smile titan yang nantinya membunuh ibunya. Disaat smile titan mencoba memakan Bertholdt, Eren tidak membiarkan itu terjadi karena bisa merubah Dina, smile titan, menjadi Collosal titan dan tidak jadi memakan ibunya yang nantinya harusnya menjadi sumber rasa marah yang dia rasakan di waktu kecil untuk terus maju. Dia sengaja memanipulasi dirinya di waktu kecil untuk bisa memiliki motivasi tinggi agar bisa sampai ke titik rumbling yang sudah dia rencanakan. Eren juga berencana agar Mikasalah yang membunuhnya, karena dia tahu itu satu-satunya cara untuk membebaskan Ymir. Dan dengan membebaskan Ymir, itu akan mengakhiri kutukan Titan dan menghapus Titan secara keseluruhan. Dengan begitu, teman-temannya tidak akan mati karena kutukan Titan. Eren menciptakan solusi untuk semua masalah yang dia miliki untuk kebebasannya dan juga teman-temannya. Dia tidak pernah memikirkan Eldia di awal, dia memandang Eldia, Marley, dan dunia sama saja. Pasti ada saja orang yang baik dan ada saja orang yang jahat di dalamnya. Satu-satunya alasan dia membiarkan Eldia tetap ada adalah karena itu adalah tempat dimana teman-temannya yang dia pedulikan berada. Di dalam manga, Eren menjelaskan bahwa meskipun dia tidak tahu apakah teman-temannya akan menghentikannya, dia akan tetap lanjut untuk meratakan dunia. Dia menjelaskan bahwa dia tetap akan merasa bahagia meskipun teman-temannya gagal menghentikannya dan akhirnya menghapus 100% manusia. Hasilnya akan tetap sama, entah teman-temannya menjadi pahlawan dunia dan bisa hidup lama, atau semua ancaman di dunia hilang dan teman-temannya tetap bisa hidup lama. Hasilnya akan tetap membuat Eren menang dengan melindungi teman-temannya hingga bisa hidup lama. Momen percakapan Eren dengan Armin sangat kompleks. Disini, Eren memiliki kenangan masa lalu dari ayahnya di momen dia dilahirkan, tetapi juga kenangan dari masa depan dari kemampuan Attack Titan. Jadi disini, Eren mengingat kelahirannya sendiri dari sudut pandangnya sendiri, dan pada dasarnya, melihat segala sesuatu yang telah dan akan dia lakukan di masa depan dengan samar sejak detik pertama keberadaannya. Dan dengan tambahan penggunaan Founding Titan, ini merusak pikirannya hingga titik dimana masa lalu, masa sekarang, dan masa depan menjadi satu di dalam kepalanya. Dia sudah susah melihat yang mana masa lalu, masa sekarang dan yang mana masa depan. Tidak mengherankan Eren sudah hampir kehilangan kewarasannya pada titik ini. Disini Eren juga menjelaskan bahwa prioritas utamanya adalah menjaga dan melindungi teman-temannya. Tapi dia bergerak terlalu jauh sampai-sampai dia bahkan tidak sadar yang dia lakukan ini bisa saja membuat teman-temannya terbunuh. Dan dia menyesalinya. Namun, kita tahu dia melakukan ini bukan hanya karena teman-temannya tapi juga karena ingin mencapai kebebasannya. Itu alasannya dia bisa tidak sadar dengan poin ini. Keinginan Eren akan kebebasan sudah dimanifestasikan kepada Attack Titan dan yang membuat Attack Titan memiliki sifat untuk terus mencapai kebebasan. Ini terjadi karena kekuatan pengguna Attack Titan yang bisa melihat masa depan, sampai ke titik Eren yang sangat menginginkan kebebasan. Kita bisa melihat ini dilakukan kepada Grisha dan bahkan Eren Kruger. Dan kemungkinan semua tindakan pengguna Attack Titan pendahulu juga sudah dimanipulasi oleh keinginan dari Eren sampai ke titik rumbling ini. Yang menarik dari percakapan Eren dan Armin adalah Armin mengatakan bahwa dia memiliki dosa yang sama yang dengan Eren. Armin adalah pemicu utama yang memberikan impian kepada Eren untuk menjelajahi dunia dan mengungkap tentang luasnya lautan yang penuh dengan air garam, salju membentang, lautan api dan yang lainnya. Armin adalah pemicu Eren tidak merasakan kebebasan karena tidak bisa melihat itu semua. Armin merasa bersalah, dan alih-alih melawan perasaan itu atas apa yang dia lakukan, dia merangkul siapa dirinya dan apa yang telah dia lakukan. Meskipun sebenarnya bukan salahnya dia memiliki teman yang maniak genosida. Tapi dengan mengatakan bahwa dia juga memiliki rasa tanggung jawab atas tindakan Eren, itu meringankan beban besar yang ada dari pundak temannya. Armin tidak dapat memafkan dirinya sendiri atau membenarkan tindakannya selama ini sebagai sesuatu yang baik. Jadi, dia hanya menerima kenyataan bahwa dia sama buruknya dengan Eren atau siapapun yang pernah merenggut nyawa orang lain. Dan karena itulah keduanya merangkul dan berbagi momen di mana akhirnya setelah bertahun-tahun, mereka bisa menjadi diri sendiri dan melepaskan rasa sakit yang telah mereka alami. Mereka sadar bahwa mereka tidak pernah bisa menjadi orang yang bebas dari dosa mereka. Salah satu momen terbaik dan part favorit saya dari ending ini adalah percakapan Zeke dan Armin. Pertama Zeke memberikan argumen yang literal dan biologis, dia mengatakan bahwa tujuan atau arti dari hidup adalah untuk berkembang biak, itu mungkin alasan tambahan Ymir kenapa dia terus menerus menciptakan titan di dalam path, selain karena dia mencintai King Fritz. Zeke benar disini, semua makhluk hidup, hidup untuk satu tujuan, yaitu untuk tetap hidup dan melanjutkan hidup, dengan cara bereproduksi, mencoba untuk mempertahankan spesies dengan tetap berkembang biak. Zeke adalah orang yang mencoba untuk melancarkan rencana Euthanasia, yaitu satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa benci Marley dan dunia kepada Eldia adalah dengan mengiliminasi Eldia, korban dari rasa kebencian ini, secara perlahan. Dan dengan itu, Marley dan dunia tidak akan takut lagi kepada adanya titan dan juga tidak akan saling membunuh demi mendapatkan kekuatan itu. Dan rencananya ini berdasar pada Zeke yang percaya bahwa makhluk hidup hidup karena ketakutan mereka akan kepunahan. Pada dasarnya, alasan semua orang mau bertarung dan tetap bertarung dalam anime ini adalah untuk tetap bertahan hidup, berkembang biak dan melanjutkan spesies, kurang lebih sama dengan kehidupan kita di dunia nyata. Semua kebencian dan perang berasal dari keinginan untuk tidak kehilangan kemampuan untuk tetap melanjutkan reproduksi yang ada. Jadi, Zeke merasa kalau saja siklus reproduksi itu dihentikan kepada yang menurutnya sumber masalah dari semua ini, bisa saja semua rasa benci dan peperangan di dunia akan berakhir. Armin kemudian memberikan pemikirannya tentang arti dari kehidupan ke Zeke dan memention hari dimana dia, Eren dan Mikasa lari menuju pohon di atas bukit disaat mereka kecil. Dia mengatakan momen ini bukan karena dia menang, tapi dia mencintai momen tersebut. Angin sepoi-sepoi meniup, dedaunan berterbangan dengan indah di sekitar mereka. Dan di momen itulah Armin bertanya, apakah alasan dia hidup, alasan kenapa dia lahir, adalah untuk bisa berlari di tempat itu terus menerus. Dia merasakan hal yang sama ketika membaca buku di waktu hujan, atau ketika berjalan-jalan di pasar Marley bersama teman-temannya. Momen-momen kecil ini sangat berharga bagi mereka meskipun itu tidak ada hubunganna sama sekali dengan berkembang biak atau melanjutkan spesies, tidak ada hubungannya sama seklai dengan reproduksi. Di dalam path ini kita melihat Armin memegang daun yang berterbangan di hari itu, dan kita juga melihat bahwa Zeke melihat itu adalah sebuah baseball. Baseball yang dia gunakan ketika bermain lempar tangkap bersama mentor dan ayahnya, Tuan Xaver. Walaupun terlihat lempar tangkap itu tidak berarti baik dalam melanjutkan spesies atau mungkin kesejahteraan semua orang, Zeke akan merasa sangat bahagia melakukan hal itu berulang-berulang, karena itulah yang membawa kesenangan di dalam hidupannya. Daun milik Zeke adalah bola baseballnya. Dia percaya bahwa menghabiskan Eldia dengan Euthanasia akan menyelesaikan masalah dunia dan akhirnya memberikan kedamaian karena dia percaya bahwa tujuan dari hidup hanyalah untuk reproduksi, dia melihat hidup tidak berarti. Namun, dengan akhirnya sadar dengan baseballnya, dia melihat bahwa hidup tidak hanya tentang reproduksi. Hidup penuh dengan momen-momen berharga di dalamnya yang membuat kehidupan jauh lebih berarti dan lebih bermakna. Dan dengan itu, dia berhenti untuk fokus terhadap tujuannya dan memunculkan kembali dirinya ke dunia dengan penuh kesadaran bahwa dia akan mati di tangan Levi. Namun pada detik-detik terakhir kehidupannya, dia akhirnya mengerti arti dari kehidupan. Kita selama ini bertanya-tanya, apa yang membuat Ymir bisa tetap membangun Titan selama 2.000 tahun masa dunia, yang jauh lebih lama waktunya di dunia path. Ymir memiliki kekuatan seperti dewa, dia seharusnya tidak butuh untuk menunggu siapapun di dunia ini. Dan pada percakapan Eren dan Armin, Eren menjelaskan bahwa itu dikarenakan rasa cintanya kepada king Fritz, itu alasannya dia mentaatinya dan terus melakukannya. Dia tidak bisa berhenti mencintai orang yang membunuh keluarganya, merampok rumahnya, menjatuhkan hukuman mati kepadanya, dan pada akhirnya, pria yang akan memberinya kebahagiaan dengan memberinya anak-anak. Dan selama 2.000 tahun ini, dia mencari seseroang yang akan membebaskannya dari penderitaan cinta yang dia miliki, seseorang yang bisa melakukan pemisahan dari cintanya kepada King Fritz, dan orang itu adalah Mikasa. Cinta dari Ymir kepada King Fritz adalah mimpi buruk yang tidak pernah berhenti, dia tidak bisa bebas dari rasa cintanya dan membuatnya jadi budak dari cinta tersebut selama 2.000 tahun penuh, yang kalau di waktu path bisa jauh lebih lama. Ymir menyaksikan cinta besar dan dalam yang dimiliki Mikasa kepada Eren, sampai di titik dimana Mikasa akan melakukan apapun untuk melindungi Eren, namun Mikasa bukanlah budak demi cintanya kepada Eren dan masih bisa membuat keputusannya sendiri. Sepanjang keseluruhan series, saat Mikasa mengalami sakit kepala tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, ini bukan disebabkan oleh sesuatu dari darah Ackermannya seperti kebohongannya kepadanya, melainkan sebenarnya disebabkan oleh Ymir Fritz yang sepanjang waktu menyelusuri pikirannya. Alasannya hanya diketahui oleh Ymir Fritz dan Mikasa, tetapi satu hal yang Ymir temukan tanpa ragu adalah bahwa setelah 2.000 tahun, Mikasa adalah wanita yang akan membebaskannya dan akhirnya membiarkannya pulang. Ini membuat Ymir mengubah pikirannya dari mengekspresikan frustrasi dan sakitnya dengan menghancurkan dunia yang mengutuknya dan yang telah dia kutuk, untuk akhirnya move on dari King Fritz dan rasa sakitnya, dan akhirnya beristirahat. Ymir tahu bahwa Mikasa sangat mencintai Eren, sama seperti bagaimana dia mencintai King Fritz, namun Mikasa masih bisa membunuh Eren demi dunia dan moralitasnya sendiri. Melihat Mikasa mampu melakukan semua ini dan tetap mencintai eren, menunjukkan kepada Ymir bahwa Mikasa itu bebas. Mikasa bukanlah budak dari cintanya. Cara Mikasa bisa meninggalkan Eren, menunjukkan kepada Ymir bagaimana caranya untuk melepaskan King Fritz, dan dengan itu membebaskannya, yang nantinya membebaskan kutukan Titan dan menghapuskan titan dari seluruh dunia. Isayama disini mencoba menyampaikan adalah bahwa cinta itu kompleks dan irasional, dan juga akar dari penderitaan. Ketakutan kehilangan orang yang dicintai mendorong orang untuk membenci orang lain yang akan merampas cinta mereka. Dan Isayama menjelaskan bahwa ikatan cinta terkadang bisa membuat seseorang menjadi budak dari cinta itu sendiri. Ymir terikat oleh cinta, dan ketika Mikasa melepaskan Eren, Ymir dapat melepaskan Dinasti Eldian dan dengan demikian mengakhiri kutukan Titan. Ymir menjadi budak dari cintanya snediri, dan yang menjadi kunci atas perbudakan ini adalah tindakan MIkasa terhadap Eren. Mikasa dapat membunuh seseorang yang dia cintai, keselamatan dunia. Ymir telah menunggu 2.000 tahun untuk seseorang menunjukkan kepadanya bahwa dia bisa melepaskan belenggu yang mengikatnya seperti budak karena rasa cintanya yang terlalu besar kepada King Fritz. Dan ketika dia melihat Mikasa melepaskan Eren walaupun masih mencintainya, dia bisa melepaskan Dinasti Eldian dan dengan demikian mengakhiri kutukan Titan. Ketika semua sudah berakhir, terjadi timeskip sekitar 3 tahun kemudian. Sekarang bangsa Eldia memiliki tentara kuat baru yang dikendalikan oleh rasa takut akan balasan dari dunia luar. Dan mereka terlihat terus memperkuat pertahanan mereka dan meningkatkan jumlah mereka. Ini kalau dilihat-lihat adalah akhir yang gelap bagi pulau Paradis, tapi ini sangat masuk akal. Kemungkinan besar Eren dan Floch akan terus dipuji-puji dan dijadikan panutan oleh seluruh orang di pulau. Yeagerist yang memuja Eren tidak pernah melihatnya menangis di depan Armin, mereka tidak pernah melihat sosok sebenarnya dari orang yang mereka puja-puja, dia akan tetap terlihat seperti orang yang mengagumkan di mata mereka. Mungkin jiwa Scouting Region yang dimiliki Erwin dan kawan-kawan sudah tidak ada lagi di dalam jiwa mereka. Tapi jiwa Floch yang nasionalis dan peduli terhadap tanah yang dia tinggali akan terus mengalir dan menjaga keberadaan pulau iblis tersebut, Pulau Paradis itu. Eren sekarang telah meninggal, dan Mikasa melanjutkan hidupnya serta memulai keluarga baru. Akhirnya, Paradis mampu mengindustrialisasi dan melangkah ke depan. Meskipun tidak pasti, tampaknya ada kemungkinan bahwa Mikasa dan Jean menikah dan memulai keluarga mereka sendiri. Ini indah karena Jean selalu memiliki perasaan untuk Mikasa sejak season pertama. Namun, lebih menyenangkan mengetahui bahwa Mikasa bisa melanjutkan hidupnya dan tidak terpaku pada Eren, tetapi masih tetap terikat padanya dan selalu mengingatnya. Dan mungkin masih tetap mencintainya. Bahkan sampai akhir hayatnya dia terus menemani Eren dan terus mengingatnya. Dan kemungkinan kuburannya juga berada disamping kuburan Eren. Seiring berjalannya waktu, kita melihat bahwa Eren berhasil menahan perang tidak hanya untuk sekitar 50 tahun, tetapi karena tindakannya, Paradis berkembang menjadi masyarakat futuristik sekitar 2.000 tahun ke depan. Dia berhasil membawa perdamaian ke dunia untuk waktu yang sangat lama, sehingga umat manusia berkembang menjadi sesuatu yang sama sekali tidak mengingat abad-abad yang lalu. Namun, meskipun berhasil membawa perdamaian selama ribuan tahun, peradaban akan tetap hancur pada masanya. Akan terus ada kebencian dan perang yang muncul di dunia. Dan perang ini akhirnya menjatuhkan peradaban yang ada dan membawanya ke post apocalyptic world. Setelah kejatuhan umat manusia, seorang anak dengan syal dan anjingnya menuju satu-satunya hal yang masih berdiri: yaitu tempat pemakaman Eren, pohon di bukit yang tetap tidak terjamah oleh perang dan dijaga kesuciannya. Meskipun makamnya mungkin terkubur di bawah tanah, di dalam pohon ada sesuatu yang tak diketahui oleh siapa pun. Dan bisa saja siklus Titan akan mulai kembali. Namun, yang penitng disini adalah simbolismenya, simbolisme di sini menjelaskan bahwa eksistensi manusia sepenuhnya didasarkan pada siklus. Tidak peduli apa yang dilakukan siapa pun, tidak peduli seberapa lama perdamaian berlangsung, akhirnya manusia akan melakukannya lagi, memutuskan pilihan dan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Walaupun Eren berhasil membuat teman-temannya menjadi pahlawan dunia. Paradis tetap melihat dunia sebagai ancaman dan musuh mereka. Pengorbanan Eren bukanlah untuk menghentikan konflik di dunia dengan total. Tapi untuk membebaskan dan melindungi sebanyak mungkin teman-temannya yang dia bisa. Salah satu yang membuat ending ini indah juga adalah bagaimana Isayama menceritakan bahwa sumber masalahnya bukanlah titan. Walaupun titan sudah tidak ada di dunia, rasa benci, konflik dan perang akan tetap terjadi dan akan terus ada. Dan ini secara tidak langsung mematahkan rencana Zeke, yang berfokus pada pemusnahan Titan dan juga kaum Eldia. Dengan tidak adanya titan lagi, membuat dunia yang ada di Attack on Titan menjadi kurang lebih sama dengan dunia yang kita tinggali. Dan tetap saja, walaupun disini tidak ada titan, kebencian dan perang akan terus ada. Karena akan ada saja orang-orang yang haus akan sumber daya dan kekuasaan. Walaupun ada orang yang baik tetap ada saja beberapa orang yang memiliki pemikiran yang jahat. Isayama memberikan pandangan pesimis mengenai manusia, bahwa manusia tidak akan pernah belajar dari dosa-dosa dan juga kegagalannya di masa lalu. Dan akan terus mengulangi kesalahan yang sama lagi dan lagi. Perang tidak pernah berubah, tidak peduli seberapa besar konfliknya, tidak peduli seberapa besar penyelesaiannya, atau berapa lama masa damainya, hanya masalah waktu sampai siklus tersebut terulang kembali. Attack on Titan tidak pernah cerita tentang pertarungan pahlawan melawan para musuhnya. Tapi Attack on Titan merupakan representasi simbolik dari siklus kebencian dan perang yang ada di dunia kita. Dan mungkin suatu saat, kita bisa belajar dari Attack on Titan sebagai manusia dan belajar menjadi lebih baik. Attack on Titan bukan hanya sekedar cerita tentang pertarungan-pertarungan, action, perang-perangan. Attack on Titan mempersembahkan karya yang menggugah pikiran yang dibalut dengan dunia yang sangat indah dengan karakter-karakter yang akan terus hidup di dalam hati kita. Dan jujur, melihat “the end” di akhir episodenya dan bukan lagi “to be continued” itu terasa sakit.