Transcript for:
Demonstrasi dan Tantangan Politik Terkini

Kalau saya lihat memang kita tidak bisa menyalahkan demonstrasi ini. Itu hak kalau itu. Mereka hak dan dampak. Dari ketidakbecusan institusi-institusi negara di dalam mengelola negara ini.

Di Pancasila kan lagi kompromi, musyawarah, bermufakat. Nggak ada itu bohong semua. Ini bermufakat cepat. Apa? Bermufakat kok cepat.

Antara mufakat dengan injak kaki. Iya. Apa tuh?

Yang bisa membuat para penjahat berkuasa. adalah karena orang-orang baik diam saja ya, Edmund Burke jadi BHM melihat atau Bang Zulfan melihat ini sudah mulai ada quote-unquote pembangkangan dari dalam terhadap keputusan kolektif dari para gajah kalau melihat adanya, kalau friksi ya kalau saya melihat friksi ya Intro Intro Bang Zul kasih lihat belakangnya juga dong, tulisan belakangnya. Supaya Mas Topo bisa lihat nih kaos.

Belakangnya mana? Belakangnya juga dong. Abang udah konsisten aja, jangan lewat-lewat belakang.

hahahaha ini udah itu aja openingnya udah ya udah fashion show karena sekarang anak presiden terpilih kan orang desain jadi kita perlu menyesuaikan diri juga ya Pak Zulfani, dia tentang bekas ketua HMI gak ngerti fashion kan Pak Zulfani ngerti tapi ini gimana peristiwa terakhir nih berturun-turun Mk, kemudian kita kemarin terjadi di parlement ada revisi undang-undang pilkada dan hari ini kita lihat gerakan masyarakat sipil, demonstrasi udah mulai memenuhi gedung DPR, BAM tadi pagi sempat ikut meramaikan demonstrasi, mungkin BAM bisa kasih dulu laporan pandangan mata hari ini saya datang sana tuh tadinya kan diajak Jam 8, saya bilang mana mungkin lah aktivis jam 8 pagi ya kan Kita udah tau lah kan kalau aktivis ini bangunnya siang umumnya Jadi kita datang lah sekitar hampir jam 10 Masih belum terlalu rame Karena katanya mahasiswa masih tertahan di kemacetan dan segala macem Tapi yang menarik buat saya itu Disitu memang ada 2 demo yang memang udah Berencana ya, itu dari partai buruh dan partai umat Tapi di luar mereka itu yang datang ya ibu-ibu, ya mahasiswa, ya orang-orang yang mungkin bisa bolos kerja ya Tapi saya lihat bukan orang dari ideologi tertentu atau ini benar-benar masyarakat yang sebagian misalnya mungkin spontan aja denger kumpul disana Dan sebagian ada juga yang saya lihat kalau teman-teman saya yang dosen-dosen yang gitu kumpulnya malah di MK ya Tapi kalau yang lain tuh Tahunya mungkin tergantung WhatsApp grupnya Tahunya di DPR Jadi datang ke DPR Jadi suasana sih kalau tadi pagi tuh Protes Yang menurut saya kalau tipe-tipe yang kalau mau Demo sejuta orang juga gak akan ribut gitu Tapi gak tau kalau yang Karena ada acara disini Saya harus tinggalin lokasi Kesini Jadi saya belum sempat ketemu yang rombongan mahasiswa-mahasiswa yang kalau kita lihat di acara televisi sudah hadir ini sekitar jam 2 siang kita taping mulai rame ya mas ya yang berbaju amamater ya yang mulai mencabut tipa ager DPR juga kalau saya bilang itu yang tipe-tipe yang ini lah yang profesionalnya itu ya yang udah siap mati kalau laginya pasang bendera gitu Bapak-Ibu bagaimana melihat proses politik dua hari terakhir ini Bapak? 2-3 hari terakhir Rasanya kayak awal 98 bang Awal tapi awal sekali lah Ini memang kan Kalau kita lihat gerakan Demonstrasi yang ada pada hari ini Kita kan berpikir tidak akan sebesar ini. Karena sama halnya seperti kita melihat waktu proses persoalan keputusan Gibran untuk menjadi Cawa Pres dulu.

Kita anggap biasa-biasa saja. Walaupun ini sebenarnya belum luar biasa, tapi sebenarnya turunnya yang sekarang ini harus bertambah masanya ini menurut saya ini juga mengagetkan tapi kan saya ingin kembali dulu ya kita melihat proses persoalan MK dan DPR ini sebenarnya lembaga yang paling demokratis itu kan harusnya DPR dong karena dia langsung dipilih oleh rakyat kan itu melalui pemilu pilek kan Kemudian Presiden juga dipilih oleh rakyat. Sementara MK ini kan produk antara eksekutif dan yudikatif.

Legislatif juga. Legislatif dan eksekutif. Dan yudikatif juga.

Melahirkan MK. Tiga rumput kekuasaan. Melahirkan MK. Nah jadi kan kalau kita lihat MK ini kan sebenarnya anak kandung dari tiga.

institusi ini kan rumput kekuasaan jadi kalau kita lihat dari sini sekarang kan terbalik justru yang dianggap paling demokratis itu adalah MK institusi-institusi yang dipilih langsung oleh rakyat itu tidak demokratis dianggap ini kan ada sesuatu yang salah di dalam institusi negara kita nah ini yang menurut saya kalau ini terulang-ulang terus dan sudah beberapa kali terjadi seperti ini kan DPR di demo, DPR di demo selalu ya karena memang ini kan persoalan perilaku politik aja wajah politik DPR itu dirasakan memang tidak demokratis sebenarnya kalau kita bicara secara terus terang kalau pada tingkat kemuakan udah muak banget iya kan? udah memuntah-muntah orang sama DPR RI ini nah cuman ada momen ini jadi ada alesan ya untuk berkumpul apa nih? Budi, Ari, Mas BHM sama aku ini kan Kita sama-sama ada sesuatu yang Tidak kita suka Tapi kita ngumpul ini ada sesuatu Yang sama-sama kita Melihat ini Istilah dalam politik itu musuh bersama Ini yang bahayanya Tapi sebetulnya menurut saya sih Ini masalahnya tuh Apa yang dilakukan tuh terlalu Jauh keluar dari akal sehat Contohnya undang-undang pilkada Mestinya partai itu kan senang Dengan keputusan MK Dia diberdayakan Jadi partai-partai yang tadinya gak punya hak Untuk mencalonkan apa kadernya untuk jadi pemimpin tiba-tiba mah MK dikasih kamu boleh kok pemberian MK yang memberdayakan partai politik itu ditolak oleh partai politik ini, kan aneh ini artinya ada sesuatu pada partai politik ini yang melebihi daripada Yang secara logis harusnya disambut baik dengan partai, bahwa mereka diberdayakan Dan kompak ya? Ya kompak Dan kemudian keanehan yang kedua Katanya fraksi PKB mendukung Tapi barusan kita denger kedua PKB bilang dia gak tau Kita umum ya Nah lalu juga tadi pagi saya dengerin di Bocor Alus ada anggota balek Yang dia kasih wawancara Dia mendukung ini Karena dia kan sebagai anggota orang parpol Dia pikir wah ini kan parpol aku diuntungkan Dia apa Dia kasih Dia menyambut baik lah keputusan MK Lalu dia minta izin Mau ikut rapat balik Ternyata mau ikut rapat balik Dicoret namanya, diganti dia Gak boleh ikut rapat balik Karena sikap dia Yang terlalu independen Nah ini kan hal yang aneh lagi Masa orang yang Yang sah sebagai Anggota balik Pada rapat yang sepenting ini Tiba-tiba Tidak boleh ikut. Jadi dalam DPR itu ada istilah BKU, Mas.

Iya, iya. Jadi anggota yang bermasalah, itu di BKU diganti sama anggota lain. Iya.

Atau memang anggota ini... Memang ada anggota yang dari komisi lain. Dianggap mampu mengatasi masalah. Itu juga di BKU-kan ke komisi yang bersangkutan.

Walaupun itu kan formalnya begitu. Tapi kan jarang orang yang udah jelas. Diundang, ikut balik. Dia sendiri nggak tahu. Tau-tau loh, ada yang mem-BKO-kan dia Ya kan, ini kan hal yang aneh Emang gak perlu ditaruh Dia gak perlu tahu Cukup ketua fraksi Berarti prakteknya itu udah lazim berarti selama ini Jadi gak perlu dikasih tahu Tiba-tiba dapat surat aja Saya kan gitu Saya di komisi 6, tiba-tiba dapat surat Ini masih mending, abang dapat surat Ini mau hadir baru Karena ini dadakan, ini kan artinya ada operasi pendadakan gitu loh Dan kita tau lah kalau udah yang dadak-dadakan itu biasanya bermasalah kan Pada prinsipnya praktek itu sudah berjalan normal Cuma ini dalam konteks aksi cepat tanggap Padahal aksi cepat tanggap itu sebetulnya wilayah Eksekutif, dinyatakan dalam keadaan darurat.

Sedangkan esensi daripada proses legislasi itu, justru proses yang terbuka dan panjang memberi kesempatan pada publik untuk ikut terlibat di dalamnya. Jadi kalau DPR pun mengambil alih sikap-sikap eksekutif, ya DPR harus menyatakan. dulu ini keadaan darurat, apakah betul Indonesia sekarang keadaan darurat gitu kan kan tulisannya gitu karena yang darurat itu kan ada penguasanya, merasa panik darurat, jadi buat dia, bukan buat publik makanya dilaksanakan dengan cepat dan sangat tanggap itu kan menunjukkan penguasa merasa keadaan darurat ini sebenarnya kan begini, ini ketegangan ini terjadi, itu Banyak sebabnya, salah satu sebab yang paling memicu konflik ini Ini kan sedang membangun suatu koalisi yang namanya KIM, Koalisi Indonesia Maju Menjadi suatu koalisi besar yang kira-kira ini bukan lagi diharapkan, memang ditargetkan Tujuannya adalah untuk menguasai Pilkada-pilkada Terutama Di daerah-daerah provinsi wilayah yang gemuk-gemuk Pulau Jawa ya Pulau Jawa, Sumatera Utara Sulawesi Selatan Apalagi mungkin Lampung Masuk disitu Sumsel, Riau, Sumut Sumsel lah Kalau Riau Riau masuk nomor 10 Karena dalam prakteknya memang Hai kemarin kan salon2 cuma dua provinsi kan dia nggak menangnya cuma Aceh sama sumbar sumbar aja kan Iya tapi ini bukan bicara soal supir yang pilpresnya Mas tapi ini kan ya nggak keingin kayaknya ingin mendapatkan hal yang sama di pilkada mungkin itu ya seperti pilpres mungkin mungkin harapkan itu adalah di provinsi-provinsi yang tadi, yang 10 provinsi besar ya, suaranya itu. 10 besar. Nah, ini sedang dirancang, dan ini kan melibatkan partai politik, pasti melibatkan DPR.

Tiba-tiba, ada teroris. Kalau kita bilang ini, kok ada teror? Masuk ini boom, MK keluarkan ini. Dan yang gugat partai kelola lagi. Anggota Kim juga Ya tapi kan sebelum Itu sebelum Tidak disangka-sangka juga Katanya bulan Mei itu Tugugat tadi dimasukkan Ya dimasukkan Memang jangan-jangan MK ini nyimpan Kapan ini kita Cari kesempatan Nah disinilah Saya kalau secara objektif mengatakan MK sudah bermain politik juga Ya MK di dalam ini Sudah ikut bermain politik Karena Ya Antisipasi, dia kan antisipasi politik Bukan bicara dalam konteks Antisipasi Ketatanegaraan Nah oleh karena itu Ini sebenarnya Kita ini gak bicara konstitusi atau tidak Konstitusi itu kita jadikan sebagai isu.

Pelanggaran konstitusi itu kita jadikan sebagai isu. Tetapi sesungguhnya yang terjadi itu adalah konflik politik antara MK dengan DPR. Dengan partai politik. Ini yang sesungguhnya.

Nah kemudian melibatkan massa. Jadi kebetulan masyarakat ini melihat MK sudah salah besar pada masa lalu Kemudian kalau tiba-tiba MK mau membersihkan diri Mea culpa dia Bertayamum Kalau orang Islam Kayak Khalifah Umar Dari mau membunuh nabi, tiba-tiba jadi sahabat Loyalis Janabah dia, janabah Janabah itu mandi junub mas Oh mandi junub, mandi wajib Nah jadi MK ini sudah berbuat salah yang lalu, sekarang mau mandi junub Mandi wajib, gak cukup mandi-mandi sunnah aja, wajib Untuk membilas ini Ya kan? Disini melihat kok kau tiba-tiba mandi wajib.

Belum minta izin sama kita udah mandi wajib. Nah disinilah persoalannya menjadi riuh. Nah kalau kita mau lihat disitu, sebenarnya kan kalau hatinya semuanya pikiran dan hatinya bersih ya Sehingga tidak perlu mandi junub Kan kalau bersih kan tidak perlu mandi junub Nah Mereka ini kan bisa berkomunikasi dulu Jangan ada arogansi partai politik Ingin melakukan Mengikat seluruh Membangun koalisi yang besar Iya kan Tanpa mengajak institusi-institusi lain untuk berbicara. Bagus nggak ini sih?

Efeknya kan sebenarnya begitu. Nah, MK mungkin diajak bicara. Berdialog lah dengan MK.

Bagus atau enggak MK pun sebenarnya Jadi semuanya udah salah MK pun harusnya memutuskan ini Kan gak berdialog juga dengan partai politik Dengan DPR Sebagai pihak Terkait atau pihak apa gitu Pihak yang terdampak Sehingga tidak terjadi kondisi Seperti sekarang ini Walaupun tidak ada yang mati mas Tapi kan korban ekonomi segala macam kan Dengan situasi ini Kan merugikan semua pihak gitu loh Kalau itu aku boleh berseberangan pendapat Jangan-jangan Kalau tidak ada demonebo seperti ini Pencurian pada Sumber daya alam kita mungkin semakin menggila Sehingga kerugiannya jauh lebih besar Ketimbang kerugian akibat Demonebo ini Ya memang itu betul Tapi kan Ini kan memicu lagi Persoalan Kita sudah ada Begitu besar masalahnya Mungkin Muncul lagi dengan masalah seperti ini. Jadi, kalau saya lihat memang kita tidak bisa menyalahkan demonstrasi ini. Itu hak kalau itu. Mereka hak dan dampak.

Dari ketidakbecusan institusi-institusi negara di dalam mengelola negara ini. Munculnya demonstrasi ini. Ini kan mereka efek. Jangan kita bilang. Ini reaksi ya.

Salah itu demo. Bukan demonya yang salah. Kalian ini.

Ini memimpin institusi-institusi negara ini Eksekutif, yudikatif Legislatif, ya benar gitu loh Dan yang menarik karena sebetulnya MK itu dirancang untuk Menyesuaikan konflik antar Lembaga negara, jadi kalau antara Eksekutif, yudikatif dan Atau antara mereka Sengketa, yang paling berhak Menyesuaikan MK, karena itu Sembilan hakim MK itu Perwakilan dari tiga Institusi ini, ya kan Dari yudikatif tiga, dari eksekutif tiga Tapi kan kita mengharapkan mas Persengketaan diantara mereka itu kan Jauh dari persoalan-persoalan Seperti ini gitu loh Harusnya kan Persoalan misalnya begini DPR mau pasal 33 Undang-undangnya diperlakukan Supaya mengamankan kita punya sumber daya alam Kan gitu Terus misalnya presiden gak setuju Atau ada menteri yang tidak setuju, kemudian MK disitu muncul Yang mana yang mau dipakai? Tapi kalau ini kan sedih sekali Ya ini masalahnya soalnya kan MK itu menyelesaikan pertikaian antar lembaga negara Ini sekarang dipaksa MK menyelesaikan persoalan Keluarga penguasa, keluarga beneran gitu loh Bukan keluarga institusi Jadi memang sudah salah pakai Kalau kita naikkan sedikit lagi Iya kan? Ini sebenarnya menyelesaikan konflik antara Jokowi dengan Megawati Iya, betul Jadi personal kan?

Iya, betul Konfliknya kan disitu sebenarnya Gimana Pak? Bacaan konflik itu? Harusnya diselesaikan di Dewan Pertimbangan Presiden aja kan?

Iya kan begini Kenapa harus sampai ke MK nih konflik ini? Dan Abang ngeliat ini eskalasinya dari situ Ya kan ini MK melihat Karena semua partai sudah gabung di Kim, PDIP bisa hanya sendiri di luar, sehingga dia tidak bisa mencalonkan gubernur. Kecuali di beberapa daerah yang dia ada golden ticket Bahkan wali kota bupati juga Kan gitu Nah, MK ini kan melihat Ini adalah suatu Langkah-langkah politik menurut MK Ini tidak benar gitu loh Cara-cara seperti ini Pastikan mungkin juga mereka mengkaji kan Kalau di keputusan MK disebut Kartelisasi partai politik Kartel Nah, oleh karena itu Muncullah keputusan MK itu, artinya apa?

Yang tersudut siapa disini? Kan Megawati Yang dituduh Menyudutkan siapa? Kan bukan Prabowo Dia belum presiden, Jokowi kan Ini kan kelanjutan konflik Cerita dari sebelum-sebelumnya Sebelum Pilpres Bahkan sebelum penetapan Capres-Cawapres Berlanjutlah sampai ke MK ini, akhirnya menjadi Sengketa antar Lembaga, kan jelas itu Seolah-olah MK ini berpihak kepada PDIP Ya Kepada Ibu Mega Kemudian DPR Berhadapan dengan DPR Lebih uniknya gini Ketika MK diketuai oleh Pamannya Gibran, dia berpihak pada Jokowi Setelah Paman Usman ini Tidak lagi jadi ketua MK nya berifat pada Mega Kan gitu kan Udah kembali kan Mas Bambang Pak Anwar udah kembali lagi Tapi gak jadi ketua kan Keputusan PT PT UN kan hanya mengatakan tidak sah keputusan MK itu, tapi tidak memberikan, tapi menolak usulan dia dikembalikan jadi ketua. Kalau ketua enggak. Karena itu kan haknya masing-masing untuk memilih.

Tadinya Satu sanksinya tidak lagi menjadi ketiga Kemudian tidak boleh ikut Dalam sidang pemutusan Sengketa-sengketa Pilpres dan Pilkadang Serta Pilek, kan itu Di luar itu boleh Nah, mungkin apakah itu sudah dicabut tuh? Yang dia tidak boleh lagi ikut Sekitar Pilpres sudah tidak ada Enggak, sebagai yang Anwar juga tidak dilibatkan dalam ini MK tidak melibatkan Hakim Anwar Usman dalam memutus perkara nomor 70 Yang menuntut perubahan syarat usia minimal calon kepala daerah Hal ini terungkap saat MK Oh enggak deh ini lama Enggak deh 20 Agustus nih 20 Agustus kapan ya? Baru-baru ini kan? Para pemohon pun mengajukan hak ingkar Terhadap Hakim Konstitusi Anwar Usman Jadi MK membacakan pertimbangan putusan Hakim Arsul Sani mengatakan Permohonan mengajukan Hak ingkar terhadap Anwar Usman Jadi seperti itu nih Tapi kan mereka kan banding juga Jadi keputusan itu belum ingkerah juga Jadi gak bisa Di eksekusi juga Keputusan itu Tapi proses politik yang Secepat ini tadi kan BAM Udah ngomong Partai Justru harusnya Diuntungkan dengan syarat yang Semakin minimum sehingga mereka bisa Punya atau mengusahakan Kader-kader mereka untuk berlagak gitu kan Nah ada gak bang Logika partai lain gitu Logika lain dari gabungan partai politik yang dengan cepat juga sebenarnya merumuskan rancangan undang-undang PILKADA yang baru ini Abang melihat ada interest lain gak yang justru terganggu dari putusan MK ini selain tadi keputusan apa keinginan Kim untuk berhimpun dan meng-cornering PDI di beberapa PILKADA kalau saya lihat kan begini paling bahaya orang itu merasa super Superiority Bisa mengatur semua hal Di dalam kehidupan politik kita Ini bahaya Tidak semua orang Artinya kalau istilah kita yang sederhana Di atas kau ada yang lain Di atas langit ada langit Yang sudah pasti tidak ada di atasnya lagi itu Tuhan Jangan coba-coba menjadi Tuhan Jadi Tiraun kau Apalagi minta di langit Gelam kau di langit Apalagi minta dilaknat Minta dilaknat Terlaknat lah Kini cium tangan Jokowi kan Masuk tuh barang Ngeri bang Nah Jadi kau kalau bicara laknat Laknat itu jangan diartikan Orang itu kena bencana Musibah, bukan Misalnya dia tadinya maki-maki orang itu Atau tidak suka sama orang itu Melawan orang itu tiba-tiba datang Mencium tangan orang itu Itu juga salah satu sifat musibah yang dialami Bukannya pertobatan Harga dirinya rendah Katanya hebat Dukunganis Ya kan Ada kan restorasi perubahan, tapi tiba-tiba di belakang, ujung-ujungnya cium tangan. Gimana bang?

Aku? Aku, abang kau, kau adikku. Ada yang bales dendam juga. Kita gak ikut-ikut Ini usaha rumah tangga Tapi kan itu Apa Sikap politik ya Saya kira kita kan Tidak mengalami apa yang dialami oleh Bang Surya kan gitu Kembali lagi ke partai-partai dia Bang Seneng banget ngerasa Di Bang Surya sih Karena aku mau kasih sayang sama dia Tapi Abang kan terganggu ya Menurut saya gini Saya baru baca hari ini Di kompas ya, bagaimana menulis tentang siapa yang pemain badminton kita yang dapet perunggu di Paris waktu dia diumumin dia menang perunggu karena si calon lawannya dari itu walk out karena sakit lutut dia bilang saya ini bingung saya harus gembira atau harus sedih karena saya bisa merasakan bagaimana sakitnya kalau saya Saya nggak bisa bertanding karena tutut saya cedera. Jadi saya susah untuk gembira walaupun saya jadi dapat medali perunggu.

Kan luar biasa itu sikap seorang atlet Indonesia umur 24 tahun. Seorang perempuan. Yang kerja keras luar biasa untuk bertanding di sana.

Kok politisi kita nggak ada ya sikap seperti itu ya? Kita juga sedih sebenarnya. Kita kok tega kita gitu loh. Kok tega gitu? Menceritakan Bang Surya cium tangan Pak Jokowi.

Kan sekarang gak usah diceritakan Kok tega juga itu ada wartawan yang videokan Gak perlu sebenarnya Itu kan hal biasa orang cium tangan kan Pak Tovi Kimas dulu sering cium tangan Gus Dur kan ingat gak? Enggak ini bang kalau saya maksudnya gitu Kalau ini sengaja ibaratnya kan Kalau dalam kasus seperti olimpiade ini Itu atlet kita aja Yang udah berjuangnya luar biasa Begitu Lawannya WO Dia tuh sedih Kalau ini kan ibaratnya dalam politik Seneng kalau lawannya WO Kalau bisa dia gak bisa Dicederakan lututnya gitu loh Itu kan luar biasa kan bedanya Kalau politik kalau bisa aku bunuh Ngapain pula aku obati Artinya itu kan yang namanya politik Itu barbar Kita gak perlu sistem politik Suruh duel aja kan Kemarin saya habis meeting Sama Pak Bapak Pak Jules Sama Ko Justin Ini yang BHM omongin ini persis diskusi mereka berdua nih Saya denger gitu kan melihat mereka berdua gitu Ngomong, ya kalau di sepak bola ini gak hanya soal menang kata Ko Justin Tapi operannya makin bener gak? Ininya makin bener gak?

Berprosesnya kayak apa gitu Itu tandanya, kalau di politik kalah jadi abu kan, udah selesai, menang itu anak kandung, kalah jadi anak tiri, kan gitu Malah nggak dianggap anak lagi kalau kalah, kalau lagi menang, nah itu saudara gue Kalau kalah, ngapain nih penyakit datang Nah artinya gini, di olahraga kompetisinya masih ada Di politik ini udah gak ada kompetisi Udah Gak, gini, gini Itu harus dikoreksi nih Nanti kalau gak jadi Asian Values juga nih Karena justru Sistem demokrasi itu bedanya dengan Sistem kita zaman Odeh Baru Dulu kalau di Odeh Baru itu Sekali kalah, kalah terus jadi abu Iya kan? Kalau menang, menang terus Karena itu orang mati-matian berkuasa dengan segala cara Kalau di sistem demokrasi ini kan Ya kayak Olimpiade gitu 4 tahun sekali, kalau ini 5 tahun sekali Ada pertandingan Kalau nggak bisa menang sekarang, latihan lah Lagi, 5 tahun lagi Bisa menang Jadi nggak perlu Kalah jadi abu, menang Kalau kalah, ya itu artinya evaluasi Wah kita harus lebih deket Ke rakyat Tapi menang 5 tahun berat Kalau kita menang 5 tahun berat Pasti biasanya 10 tahun Karena kalau 5 tahun masih ada incumbent Iya juga lah, kalau kita lihat kan dulu Megawati menang ya Kita cuma berapa tahun, SBY yang tadinya terbuang naik jadi presiden Iya makin kesini kompetisinya itu makin gak ada mas sebenarnya Maksudku gini, kita memang demokrasi pada the jure gitu ya, tapi de facto nya kompetisi gak ada. Misalnya gini lah, orang bikin partai makin banyak misalnya. Apa iya semuanya bisa masuk ke parlemen? Tetap pasti yang dominan partai-partai yang...

Aku kasih contoh paling gampang yang Mas Topo kenalnya adalah Ahok. Ahok dia menang di bupati. Dia maju...

Gubernur kalah kan di Sumatera Utara Pindah partai dia kan Dia maju jadi cawagup di Jakarta Menang dia Dia maju jadi gubernur Kalah Itu hal yang biasa Bisa menang disini, kalah disini Justru itu yang namanya sistem demokrasi Justru yang membunuh demokrasi ini Wah, gue supaya gue gak kalah calon gua, gua WO-in semua kan itu itu kembali ke order baru itu esensinya kan gitu mas BAM, maksudku gini apa iya misalnya partai-partai kecil di parlemen tuh bisa gak BAM membayangkan PAN tuh jadi peringkat 2 gitu mungkin gak kira-kira karena memang udah gak bisa ngelawan sebetulnya PAN itu bisa kalau dia berani jadi oposisi Sebetulnya kayak PDIP ya? Pernah, pernah oposisi Kalau kita lihat ya, PDIP itu Pernah menang partai karena dia jadi oposisi Jadi nomor satu Kemudian Golkar jadi oposisi Kapan Golkar jadi oposisi? Waktu sempat Mega Akbar kan Sempat Mega Akbar Enggak, waktu Akbar Tanjung itu Jadi kan praktis dia oposisi sebetulnya Waktu Akbar Tanjung memimpin Golkar Di pemilu Itu kan Golkar lagi jadi oposisi ternyata malah dia menang kan sebagai partai nomor 1 dia saya kira gak pernah zaman Akbar Tanjung, Pak Golkar nomor 1 dong tapi kan bagian dari kabinet juga kalau Golkar tuh memang tidak pernah oposisi gak pernah masa mega kan dia Ada tiga menteri Iya ya, mula-mula kan Masa Gusdur Masa Gusdur ada juga Yusuf Kala Pak Yusuf Kala ada, Pak Luhur Pak Luhur Jadi gak pernah Golkar itu Bukan, maksudnya zaman Habibi Dia kan dukung Habibi Habis itu dia pemilihan umum kan Yang kemudian terpilih lah Gusdur kan, jadi presiden Nah pada saat Awal Gusdur jadi presiden kan dia jadi oposisi dulu Karena dia masuk kabinet Masuk kabinet dia Kalau terhadap Habibie itu Golkar pecah dua Pecah dua Ada satu Ira Masuka Yang dipimpin siapa itu?

Marwa Daud Baramuli Itu kan Irama Suka bersama Novanto Apa semua disitu Disini kan Akbar Tanjung Bersama timnya kan gitu Jadi Akbar ini oposisi Bukan oposisi dalam konteks Pemerintahan Tapi pada saat pemerintahan awal SBY Sempat jadi oposisi lah Sampai dia digusur oleh Yusuf Kala Yang dia bikin Mega Akbar Mencoba itu Ketika itu golkar dengan PDIP Antara Mega dengan Akbar Tanjung tapi gak sampai tapi digarap kemudian kemudian JK masuk kayak 2014 masuk ke oposisi juga di awal kalau itu kan zaman Pak Ical Bakri 2014 kan juga oposisi sampai KMP, KIH ini kan itu kan untuk bargaining sampai akhirnya pada nature-nya kan sebenarnya kayaknya kan emang kayak gitu diulur-diulur terus tapi kalau sekarang kan lebih buruk sebelum ada paling gak sempet lah jadi oposisi dulu sebentar Kan kalau jadi oposisi dulu Deal itu ada harga dirinya Karena punya power kan Kalau ini belum bertanding Udah disuruh mundur kan Selesai Dan PDI itu waktu 2014 Kalau gak ada Jokowi Mungkin ya Itu trendnya kan turun terus Jangan-jangan memang terus turun Kalau Bumega lagi misalnya Ya memang Bukan karena oposisinya Itu yang saya bilang tadi PHM Ruang untuk menjadi oposisi di Indonesia itu emang gak ada Jadi kompetisinya gak ada memang Makanya semuanya kepengen masuk kabinet sekarang Tapi karena kata, kalau menurut versi Bumeiga Di Indonesia itu tidak ada oposisi kan katanya Karena kita sistem presidensial Keposisi itu kan sistem parlementer Sebetulnya yang harusnya terjadi dalam sistem presidensial itu DPR itu mengimbangi pemerintah Nah Kalau kita kembali ke proses politik yang terjadi Mbak Mega juga bilang Itu tidak ada koalisi Tidak ada kerjasama Apa hubungannya? Hubungannya kan gitu Kalau koalisi kan parlementer Ya Keposisian juga parlementer Kalau kerjasama kan artinya apa? By product Saya bisa paham, kalau koalisi itu seolah-olah Kita sepakat satu kelompok apapun saling bela Kalau kerjasama Ya untuk khusus masalah ini Kita berteman Untuk undang-undangnya tematik aja Ya kan misalnya Pas sama dengan kepentingan PDIP, dengan pemerintah dukung dia Pas lagi berlawanan, mungkin dia sama PKS, pemerintah gitu Ya makanya, itu ruang untuk kayak gitu tuh udah gak ada Mau dibunuh ya Ya karena buktinya ya, kita lihat aja kekuatan partai yang berhadapan dengan pemerintah tuh trendnya turun semua kok Ini PKS ya, misalnya PKS PKS ini naiknya 0,2 Gak ada loncatan eksponensial Untuk PKB dan Nasdem kan lumayan tuh PKB dan Nasdem bukan partai anti pemerintah Bukan oposisi Meskipun di Pilpres kemarin Di Pilpres jualan perubahan iya Tapi 10 tahun Jokowi mereka dalam Tapi PDIP naik loh tahun 2014 ya ketika Jokowi artinya Ya gak tau lah Jokowi Tapi kenyataannya dari oposisi dia bisa bangkit jadi nomor 1 mas, gini mas oposisinya PDI ini kan gak ada 2014 aja, tapi dari 2004, 10 tahun nih 2 kali pemilu tuh trendnya turun naik ketika dia punya tokoh kan enggak, PDI izin 2004 itu kan dari 99 PDI berkuasa, 2004 turun dari 34 ke 14, trend iya kan? 2019 naik ke 19 kan?

Iya Tapi 2014 Eh 14? Oh iya Jadi turun lagi Ke 2004 ke 2009 turun lagi Turun lagi 2014 baru naik Jadi trennya turun-turun Karena 2009 itu yang maju ibu mega kan? Betul Nah faktornya apakah karena PDI oposisi atau karena ada faktor Jokowi yang punya harapan misalnya ketokohan gitu kan, asumsinya begitu kalau enggak trendnya turun lagi memang waktu itu berdebat sama Opung Panda disini kan Opung Panda sempat bilang bahwa enggak kok faktor Jokowi itu sedikit kok naiknya dievaluasi waktu habis pilpres itu katanya dari 18 ke 21, 3% iya, kecil gitu kan tapi problemnya kan bukan itu problemnya adalah Apakah dengan tanpa Jokowi PDI bisa naik nggak?

Gitu kan problemnya itu Jangan-jangan tambah turun Nah itu kan yang jadi problem kan disitu Dan contohnya sekarang Megawati lawan Jokowi lagi PDIP turun lagi ya Turun lagi Nah ini yang saya bilang Bahwa ternyata dalam tren pemilu demokrasi kita Menjadi oposisi itu tidak dapat dukungan dari rakyat ternyata gitu loh Sehingga kompetisinya gak berjalan kenapa gak ada pendukungan dari rakyat orang yang jadi proposisi gak ada amunisi itu problem yang kita omongin kemarin makanya kita berkepentingan dan ini udah diusulkan resmi memang kita harus kasih partai uang yang cukup lah paling tidak supaya dia tuh kalau untuk Apa namanya untuk Overheadnya dia itu Udah aman lah, kalo ada sumbangan-sumbangan Itu lebih untuk program aja 1% APBN aja kasih partai Gak kalo saya sekarang kira-kira 50 ribu lah per suara per tahun Ya itu Tapi kan kadang-kadang orang berpikir gini juga Kita kasih juga ngambil juga Udah aku kasih Masih juga kau Saya lupa ini gak tau Lebih tau lah di Quran atau di hadis Mengatakan bahwa Kefakiran membawa pada kekukuran Jadi kita jangan Memfakirkan partai politik Kalau gak ya partai politik itu jadi kufur Kefakiran menyebabkan Kemiskinan Kemiskinan menyebabkan Kekufuran Oleh karena itu Kalau seandainya Kekufuran itu masuk lewat jendela Kemiskinan keluar dari pintu Saya bayangin gini Ini dua orang ini Kalau aturannya 50 ribu per suara per tahun Mereka bisa bikin Mas Topo Jadi partai politik Dan tenang Nggak harus tergantung sama taipan Sama apa Kita berhutang kepada negara aja Makanya kita bekerja untuk negara Kan gitu aja logikanya Kalau kita dihutangnya sama oligarki Kita bekerja untuk oligarki Bukan pemerintah ya, tapi negara Tapi kan udah sempat wacana itu Tapi ada partai politik yang gak setuju Kenapa gak setuju? Kalau ada uang negara disitu Kompetisinya gila Kan kompetisi Audit dari pemerintah itu masuk Dimana uang itu digunakan Nanti kan ada juga uang kami kan bantu kalian sekian triliun ada lagi besar masuk triliun dari mana justru itu kan jadi menjaga partai itu jangan kemasukan angin jadi partai itu jadi bekerja untuk rakyat bukan untuk oligarki kalau ada itu mungkin kemarin rapat BAMUS dan rapat BALEK gak akan secepat itu karena mereka punya pride BAMUSnya katanya 7 menit ya Pak 7-10 menit Kemudian Jangan-jangan tatipnya juga gak dipenuhi tuh Jangan-jangan gitu Kalau sekarang kan lucu Jadi artinya Orang di DPR tuh Ya cuma embel-embel aja Karena semuanya ditentukan ketua partai Ketua partai tinggal deal sama siapa kan Ini sistem kompetisi kita ini dah solid Ini tempat Bang Zulfat saya juga sempat sampaikan gitu Jadi ini semuanya nih Akibat, makanya saya pernah bilang ke Bang Zulfan Kalau Bang Zulfan ingat Ini dinasti itu adalah akibat Bukan sebab Ini oligarki itu akibat Bukan sebab Kompetisi yang berantakan ini mengakibatkan Dinasti, oligarki Dan lain-lain Termasuk yang saya takutkan itu adalah Perang saudara ini yang saya bilang ke Bang Zulfan Dari Kepa Akibat kan ada sebab Sebabnya sederhana, bukan sederhana Sebabnya tidak ada moral dan etika Ya sama gini Bang, seperti misalnya kita bikin liga gitu, liga sepak bola misalnya kan Kan maksudnya tuh kalau liga ini bertanding bagus ini membuat kualitas makin tinggi Jadi bisa bertanding kelas dunia Tapi kalau liga olahraga kita itu dikuasai bandar judi, ya nggak akan ada prestasinya Karena nggak dikasih makan sama yang olahraga kan Aksiar di Pangkasin, ini di Pangkasin, ibarat tadi partai politik makin kecil terus kecil Kalau di Liga kan nggak mas, ada Liga D Berjuang, berjuang, berjuang Naik kelas Berjuang lagi tahun depan Jadi B Berjuang lagi, jadi A Jadi A itu dia bertahan Jangan sampai degradasi lagi ke C E ke B Kalau ini kan sekarang kalau kita lihat sistem kompetisi partai politik Udah lah kak, udah Dia juga cukup untung Karena gak mau kompetisi Karena partai dibiayai oleh juragannya Juragannya gak mau Ada calon yang bisa menyaingi dia Kalau di D aja Jadi kalau ada yang bagus Malah ditendang sama dia Itu sistem kompetisinya berantakan Tidak sehat Jadi profesional gak mau masuk partai Itu bukan karena mereka gak mau Mereka tahu ini konyol Iya Bukan masalah gak berani, tapi konyol nih Kalo gue masuk nekat Ngapain gue masuk tempat sakit Gak jadi penyakit juga Padahal kan mestinya Mas Topo ini Jadi partai politik yang bener Ini orang-orang yang tertarik politik Berhutang pada negara Berhutang pada rakyat Dan berani bertanding Makanya ini Apa yang terjadi sekarang itu adalah Akibat dari memang Dalam demokrasi kita gak ada kompetisi hari ini Ya kompetisinya gak ada gitu loh Diatur oleh bandar Iya udah Kalau di Itali itu ini Calciopoli ini BAM gitu Skornya udah ada sebelum pertandingan gitu Itulah yang terjadi Dan yang dulu kan orang-orang yang percaya bahwa itu pertandingan benar Ikut masang Padahal reality show kan Kayak smackdown Karena apa? Karena orang ini gak dibuat berkompetisi Jadi bukan kompetisi beneran Tapi sirkus Reality show Atau dalam misalnya main bola itu Kalian bertanding 11 lawan 11 Tetapi yang sebenarnya menentukan 3 orang aja Basit sama penjaga garis kiri Itu namanya sepak bola gajah Aku mau izin nih Mau kembali lagi ke topik lagi boleh izin?

Boleh lah Kalau ini sirkus apa enggak nih? Gak usah kepuntai izin pun boleh Ini sirkus bukan bang? Maksudnya ini betul-betul kompetisi gak? Antara memang kim Orang-orang atau partai-partai Yang berkeinginan untuk merevisi undang-undang pilkada dan akhirnya terjadi dan orang-orang di luar termasuk PDI Perjuangan yang memang ingin menolak ini atau abang melihat memang ini betul-betul kompetisi atau ini sirkus-sirkus juga ini kalau kita pakai istilah antitesis tesis, antitesis gak sampai kepada si tesis tesis semua, muter-muternya di tesis iya kan? betul jadi kan tadi kan tesisnya itu kan Kim, lalu antitesisnya MK nih keluarkan ini iya kan?

Balik lagi Pada yang kita harapkan itu kan ada sintesis Kompromi-kompromi politik Yang terjadi diantara institusi Institusi negara kita Sehingga adalah sintesis yang keluar Ini loh solusinya Nah hari ini aja mau paripurna kan gak jadi bang Padahal kalau kita lihat kemarin komposisi dibalik Semua partai Tidak termasuk PD Perjuangan Menyetujui Karena gak bisa masuk ada demo Bisa banyak pintu belakang Pintu spark Gak bisa lah Depan belakang udah ada macan bagaimana Mereka takut mobilnya rusak Mahal-mahal Kalau menurut saya bukan Menurut abang gara-gara itu? Kalau menurut saya itu Kan tadi 11 lawan 11 kata abang Tapi yang nanti ini yang 3 Yang 3 ini bilang Tunggu dulu nih Jangan dulu nih Biar lebih ngeliat gitu atau Liat taktis? Saya lebih liat gitu Terutama karena Karena agak aneh aja Saya kira Gajah-gajah ini liat Juga Apa yang terjadi sekarang di Nigeria Apa yang terjadi di Bangladesh Sebelumnya di Sri Lanka Ini Terima kasih Bukan tidak mungkin terjadi disini, mereka kan bukan orang bodoh Dan mereka punya konsultan-konsultan yang pintar-pintar Aku senang juga mendengar anggota DPR bisa melihat Sri Lanka dan lain-lain Berarti kualitas demokrasi kita meningkat Aku agak optimis Bukan anggota DPR, kalau katanya gajahnya Iya makanya gajah-gajahnya ini Iya kan, mendengar penjelasan PAM ini Hatiku senang nih Berarti ada optimisme di... Pengelolaan negara kita nggak seperti yang Bang Zulfan bilang tadi Udah studi banding Bangladesh segala macam Iya lah, karena saya lihat kan Dulu kan kita lihat juga dalam kasus Mau tiga periode Kan udah kenceng banget tuh segala macam cara Tapi begitu ada kelihatannya wah bisa goncang juga Ya opsi dua lah Kan ini nggak pernah opsinya satu Opsinya kan pasti ada beberapa Kalau waktu itu gak lihat Turki berarti Kalau lihat Turki Lanjut itu Artinya ada kemajuan Artinya ada kemajuan Cina juga dong Turki kan Ganti konstitusi Apa yang disampaikan BHM Itu harapan Harapan Bahwa mereka menyadari Jangan sampai ada tadi Apa lagi?

Seri Lanka Kasian loh, Bangladesh itu sekarang Ujungnya jadi orang Hindu Yang jadi korban jadi dibakar, karena dianggap mereka mendukung rejim yang itu padahal mereka apa salahnya mereka coba kan yang aku omongin di tempat Bang Julpan, persis nih yang kayak BAM aku berharap elit nih juga berfikir soal itu ya seperti BAM sampaikan kalau bener seperti itu, Alhamdulillah optimis kita sama bangsa ini BAM silahkan pak makanya aku punya tesis lain lebih pesimis ya bukan pesimis, bahwa Hebat sekali kalau mereka punya pikiran seperti itu Ini kan kita yang menghayal Bahwa mereka punya pikiran seperti itu Berharap Aku berharap bener Tapi menurut saya tidak Mereka tidak berkaca kepada Nigeria Kepada Bangladesh Berkaca kepada dirinya sendiri aja Jadi hitung-hitungannya adalah hitungan-hitungan politik dalam negeri aja nih Matematika kampung aja deh, kalkulator pasar Iya, nggak ada mereka, jauh betul kok mereka Mana pernah pula Aku pengen mereka khawatir, karena sekarang ya dalam kondisi begini Ini kan subsidi BBM ini jadi masalah besar nih, harus di-cut Kalau ini di-cut, ini kan udah mendekati 98 kita nih Mas, izin, Bang Zulfan Itu percaya bahwa mereka akan kalkulasi mungkin ada kerusuhan dan lain-lain seperti mas BM bilang Tapi berkaca kepada Bangladesh Kayaknya enggak, enggak sampai situ Yang beliau enggak setuju, kayaknya enggak baca itu deh Iya Tapi mereka melihat ada potensi Dari hitungan matematik aja Kemulingan kekuasaan Kerusuhan, apa itu ada Itu betul, ada pertimbangan-pertimbangan itu Dalam mereka Tapi Tapi Tapi Mereka ada pertimbangan-pertimbangan Tentang kerusuhan, pertimbangan lainnya Tapi Yang gak ada apa? Sri Lanka, Bangladesh Oh iya Mereka mengambil pengalaman dari negara lain itu Gak ada Gak nyampe situ ya Terus menurut Abang hari ini Oke ada potensi seperti kata BHM Persoalan ekonomi BBM segala macam Kalau situ setuju Itu pun bisa jadi juga kalau ditanya ke Sri Mulyani, kalau Sri Mulyaninya optimis, udah gak dibikirkan saja. Iya, optimis lagi kawan-kawannya. Iya kan? Optimis lagi.

Entah benar, entah enggak Sri Mulyani. Tapi pakai teori Bangladesh, Sri Lanka, dia mikirnya gak sampai situ ya? Itu kita berharap. Berharap. Ini kan teman-teman abang semua kemarin.

Jadi kerti. Tapi menurut abang, mereka hari ini gak quorum itu. faktor teknis lebih banyak dibanding faktor gajah-gajah lagi berunding itu ada dua, faktor itu kan gak bisa satu juga banyak faktornya jadi bisa jadi faktor gajah-gajah ini juga terus tidak hadirin alasannya teknis karena kan antara money paste dan latin juga Ini kan banyak kan Soal-soal sustansi Untuk menolak sustansi ini Pakai alasan teknis Karena saya lihat kan Dulu kan Pak Jokowi saat terakhir Tidak memilih Mahfud jadi Wapres Tapi Makruf itu kan karena tekanan seperti itu juga Tapi alasannya teknis Ya alasannya teknis Tapi kan sebetulnya Tidak, jadi saya pikir Sebenarnya kan Kalau Teman Kalau teman-teman ini mau mempertahankan dalauan rakyat Kalau bisa sejuta orang demo damai ya Di Jakarta ini, berapa kali ya, kota-kota lain Saya kira gajah-gajah ini juga mikirlah Mereka juga nggak mau Nggak maulah Ini kan hitung-hitung kekuatan Ini kita nggak bisa melihat disini dari aspek manusiawi, moral itu nggak ada Mereka hitung-hitungannya itu secara betul-betul real politik. Ini dunia preman. Kalau memang, misalnya begini.

Demo ini akan bisa menjadi besar. Akan bisa mencapai hasil. Kalau memang terjadi konflik internal di dalam tubuh Polri.

Konflik internal di dalam tubuh TNI. Selamat TNI dengan Polri ini solid. Dan loyal kepada presiden Demo ini Bisa tidak sampai kepada target Apa yang ingin mereka capai Nah ini kan selalu begitu Kita tau lah Pada tahun 98 kan gitu juga Iya Pasukan-pasukan disuruh mundur semua Ada salah satu Cara objektifnya adalah friksi elit Masuk salah satunya Tapi jangan salah juga Friksi elit itu bisa juga dipicu Kalau yang demo tuh sejuta Kalau yang demo Seribu dua ribu Solid lah elite tuh Makanya kan gini mas bisa mencapai sejuta itu Artinya barriernya dilepas Iya kan Kalau kayak ghost door dulu kan Misalnya Banser mau datang ke Jakarta untuk bela Gus Dur kan ditahan Keretanya nggak jalan, bisnya nggak jalan, semua nggak jalan Nah, kalau dilepas seperti 98, itu tentu bisa mencapai sejuta kan gitu Tapi kalau tidak dilepas, ditahan Di perbatasan-perbatasan Makanya dia Segini-segini aja ini muter-muter Tapi justru ini ya Ini problemnya Pilkada serentak Karena sebetulnya jumlah aparat keamanan kita itu Gak memadai Untuk menahan itu Kalau dulu kan tidak serentak Jadi kalau ada di kabupaten ini pilkada Dia bisa pinjam berimob dari daerah lain BKO-BKO Sekarang gak bisa karena setiap daerah Punya kebutuhan yang sama Punya kebutuhan yang sama yang sama, kan itu memang menurut saya perlu dipikirin juga, pilkadas rentak ini diubah lagi, supaya lebih aman MK kan yang memutuskan tapi bisa juga begini ini putusan MK loh pilkadas rentak ini bang MK juga menginterpretasikan judisial review kan begini ya memang MK juga bermasalah, makanya kita mengharapkan MK itu makanya Hai eh ini udah mulai masuk pagi udah udah udah udah coba ini artinya dibiarin kan ini kan nggak mungkin karena sekolah lihat jumlahnya enggak terlalu banyak bahwa bahwa aparat ini kan artinya aparat diem nih apa gimana ini dilepas artinya nggak buruk ini kemudian kayaknya lemah sekali pertahanan untuk ini mungkin jangankan di daerah di gedung DPR aja nggak ditahan tuh Apakah artinya ada friksi elit?

Bisa jadi friksi elit karena terus serang aja kan Yang jelas ini kepentingan Belum tentu semua elit itu setuju dengan langkah-langkah politik yang diambil Yang dijalankan kan itu Selama ini mereka tidak bicara Tapi dalam situasi kritis Mereka akan bicara Tapi kalau saya melihat sih bahwa ini dibiarin Ini artinya friksi elit sudah cukup serius Jadi Abang melihat Ini di DPR loh bukan dari daerah Masuk di Lanang Jadi BHM melihat atau Bang Zulfan melihat Ini sudah mulai ada quote unquote Pembangkangan dari dalam terhadap keputusan Kolektif dari para gajah Kalau melihat adanya Kalau friksi ya Kalau saya melihat gajahnya sendiri Ada friksi sekarang Karena sebetulnya Ini kan Dari satu gajah yang lebih kuat Dengan yang lebih lemah tanggal 20 Oktober, bahkan mungkin sampai 29 Agustus lah sekarang ini kan yang elit ini mau ikut gajah yang mana? ketika dua gajah ini punya perbedaan kan gak mungkin 100% sama bahkan bisa jadi ancaman di kemudian hari nah saya kira kalau ini dibiarin ini, ini mungkin karena mereka stuck Ya, akhirnya tidak aklamasi nih di gajah-gajah ini Ya di bawah juga takut dong, mau ikut yang mana Oh nanti kalau ada yang gebukin mahasiswa Ternyata gajah yang satu yang menang, selesai dia Kalau boleh terus terang apa yang saya pikirkan ya BHM ya Bahwa peristiwa ini Dan yang memicu hal-hal seperti ini ini juga ada skenario yang juga dasyat dan ini menurut saya tidak hanya melibatkan gajah-gajah di dalam negeri tapi juga melibatkan kan gajah-gajah di mancanegara ini yang depannya atau belakang? depan bang ini cepat sekali dilepasnya pintu depannya gajah-gajah mancanegara gimana? nah jadi kalau kita lihat ini kan memang apa tadi aku mau ngomong? tidak hanya gajah-gajah di dalam negeri ini ada gajah internasional gajah-gajah bule nah iya jadi ada skenario bisa jadi skenarionya ini Menjadi keadaan darurat Ya Pelantikan presiden tidak jadi Bisa jadi Karena darurat kan bisa tambah setahun atau dua tahun Ya, walaupun Tapi sebaliknya juga bisa Presiden elek tuh bisa ngerasa dipercepat aja lah kalau gini Karena ini yang lama ini udah malah makin cawe-cawe Bisa di impeach juga Dipercepat Nah itu kan problem lagi Makanya antara dua gajah ini belum tentu Sepaham Kayak film House of Cards Tapi yang jelas Kalau kita lihat di PRN ini ada friksi memang di atas Presiden incumbentnya Mengumumkan keadaan darurat Dengan menciptakan kerusuhan Di satu titik yang menjadi legitimasi Bahwa keadaan darurat itu perlu diberlakukan Film itu kan bisa inspirasi juga Mungkin habis nonton itu Terima kasih ya Jadi bisa jadi yang kata orang bahwa Wah ini bisa batal ini si Prabowo dilantik menjadi presiden Iya kan?

Mungkin ini proses-proses seperti ini kita gak tau Pembusukan maksudnya Kita tidak menuduh seseorang Tapi kan kita sebut elit tadi kan Ada elit-elit tertentu Yang memang bisa jadi tidak menginginkan Prabowo Untuk segera dilantik menjadi presiden Biarlah situasinya seperti sekarang ini gitu kan Supaya bisa berpanjang, seperti darurat Ya dia bisa bersih-bersih dulu lah situasi ini kan Kalau ada setahun dua tahun kan bisa melakukan pembersihan-pembersihan kan Abang berpikir gitu Ini skenario abang tahun lalu nih Bisa kau Kau jangan kayak ini Belum tentu ada pemilu ini Belum tentu di nantik juga Iya iya Kau ini gak ngerti politik kau Abang tahun lalu bilang gitu Sekarang kita analisis ya Sekarang tuh kan Sampai 29 Agustus Satu gajah lebih kuat dari gajah yang lain Dan dia pasti berkepentingan Supaya calon-calonnya dia yang masuk dan memenangkan pilkada ini padahal ini kan mungkin bertentangan dengan gajah yang akan lebih kuat nantinya sehingga itu saja sudah potensial konflik dengan revisi undang-undang ini, ini kan memperkuat gajah yang kuat sekarang In a way, melemahkan gajah yang nantinya akan lebih kuat. Bukannya harusnya bareng kepentingannya gajah-gajah? Ya harusnya, Tio. Yang dikeluarkan kan kepentingannya gajah. Konsepnya gitu.

Tapi dalam prakteknya kalau kita lihat kan, contohnya paling gampang aja. Jakarta diajukan calonnya kan bukan calonnya gajah yang lebih lemah gitu kan. Iya kan? Di wilayah-wilayah yang strategis tuh, calonnya gajah yang mana? Iya kan, yang akan dimenangkan.

Itu kan pasti yang, mungkin gajah yang lebih mulai sekarang bilang, ya oke lah karena lu yang lebih kuat sekarang aku ngalah dulu. Tapi nanti setelah aku yang lebih kuat lain dong. Tapi ketika ada move dari gajah yang berkuasa lebih kuat sekarang, untuk memastikan dia akan lebih kuat selamanya, pasti ada perlawanan dong dari yang satu lagi. Nah inilah mas bahayanya kalau ini. Animal Planet Kalau gajah ini Kita bicara gajah loh ya Kita bicara gajah bukan bicara orang Jadi kita bicara tentang negara gajah ini Gajah melahirkan Biar yang ditangkap gajah Ya jadi kalau ada yang ditangkap gajah Bona gajah Nah berbelah lagi Ya inilah ini Apa Problemnya kan persoalannya gini, kalau kita kembali ke kebun binatang saya tadi pagi lari di kebun binatang berburu di kebun binatang enggak, jalan pagi di kebun binatang bang, kenapa larinya di kebun binatang, bukan di Maunas atau apa Kayaknya lebih sopan binatang yang disini Daripada yang di luar Nah kita bicara Bu Minatan Saya dulu ini, saya dulu kenal ada satu Konglomerat ya Satu bagian dari oligarki lah Kedua teman pribadi Saya bingung dulu, dia tuh hebat Ada teman-teman saya yang Kejagoan-jagoan gitu ya Itu dia kalau tau ada yang jagoan gitu punya masalah tiap bulan dikasih uang saya kan bingung, saya ketemu tanya kenapa?

oh ini calon macan nih jadi kalau teori kita kita harus pegang macan itu dari kecil supaya waktu dia nanti jadi macan macan udah temen kita dia dan pacarnya bukan saja banyak kan nah terus berapa tahun muda cek temu cek langsung ini betul di macan masih berlaku Wah kamu berubah kenapa sekarang macan itu Ternyata kalah sama pawang Singa yang saya buat Sama pawang disuruh guling-guling Itu bisa katanya Jadi yang penting Jadi pawang Nah cuman si Sorbusir Bilang Tapi jangan salah ada satu jenis hewan Yang tidak pernah bisa dijinakan oleh pawang Namanya serigala Jadi pawang Orang yang ingin jadi pawang ini Jadi Kalau kita penunggang macan, itu kita ingin kalau kita turun, kita itu pawang. Jadi nggak dimakan namanya macan. Karena kalau nggak, kita tersandera di atas macan itu.

Nggak bisa turun. Kalau turun, makan. Jadi kita harus jadi pawang.

Tapi bahayanya, kalau ternyata yang kita tunggangin serigala. Masalahnya apa? Masalahnya di sini semuanya menjangan. Nggak ada macan.

Bawaannya lapar. Jadi begini masalahnya tadi. Apa boleh kita kembali ke gajah-gajahnya? Ya, gajah.

Supaya aman ya. Kita bicara teori gajah. Sebenarnya antara gajah-gajah ini solid. Cuman gajah ini percaya sama kelinci. Iya kan?

Lagi enak tidur, datang kelinci musikin. Ini bahaya nih gini-gini. Diadu domba nih sama kelinci ini. bangun semuanya kan ini kelinci ada-ada aja kan kelinci apa ada hewan lain?

atau hewan lain aja? semut rambang? yang gak dicurigakan ini kelinci, gak ngigit, gak apa-apa dan kelinci punya akses sampai ke kupingnya gajah ya bang? kalau gitu semut dong, semut bisa masuk mati gajah kalau kelinci gak kalau musang terlalu identik sama PSB musang berbulu, domba dan kelinci ini memang dilihat makanya Serigala berbelu domba Kelinci ini Dilihat oleh gajah Singa dan semuanya ini Tidak berkeliaran Di mana-mana Karena dia sembunyi Di lubang aja kan Kalau enggak dimakan ya Jadi oh memang Dia jujur Jadi informasi dia Benar katanya Kalau yang lain kan Ini kau berkeliaran Kesana sini Kau duduk Aku sama yang lain Kan gitu Ini menurut abang Ujungnya kalau udah kayak gini Eskalasinya ini mungkin Akan Tambah naik nih bang ya akan ada moratorium dulu gak?

terkait dengan proses politik yang ada memang mereka sudah masuk ke dalam tapi kalau ada penambahan jumlah yang besar masih ditahan di luar di tempat-tempat strategis tempat masuk ya tempat masuk menuju ke sini itu saya kira gak bisa tidak terlalu Riuh lah, ribut ya Atau sampai menuntut impeachment kan gitu Ini kan sekarang lagi kompromi semua Muda apa ini nih sudah seperti ini Ini juga mereka bingung loh sebenarnya menurut saya Karena ada ketidakjelasan antar gajah ini pasti nih Jadi ini mau apa nih yang demo juga bingung Mau nyerbu langsung Tau gak? Ini udah lewat pagar nih Abis itu bingung juga Aduh, depan polisi Bagaimana? Binda!

Tapi itu juga menunjukkan Demo ini murni Bukan demo yang di Mobilisasi Dan diarahkan oleh provokator Ini demo murni Bingung mereka begitu pagarnya Bukan diarahkan oleh yang bayar Mungkin mereka Sebagian mereka kan datang Pokoknya saya mau nunjukkan protes Dia pikir gak bakal terbuka tuh pintu Begitu terbuka tuh pintu Terus gue ngapain ya Ini udah beda Bikin pula kan Bukan profesional demonstran Artinya orang yang ingin Menyampaikan aspirasi aja lah Kebanyakan Ini proses demokrasi yang baik Tapi saya salut juga sih Bahwa aparat itu tidak agresif Karena aparat sudah tahu bahwa yang bongkar-bongkar itu juga bukan mahasiswa Memang ada orang-orang Profesional demonstran kalau kata BAM tadi kan Yang SOP-nya emang bendera ini kan Jangan itu dalam bahasanya teman-teman beliau ini sudah siap jadi pengantin Ini teman adik abang Inton Basaribu ini udah bilang Insya Allah ada Anies Baswedan Jadi nanti tanggal 27 Agustus PDIP mencalonkan Anies Baswedan Kami kawal beramai-ramai Eh Mas Inton Eh Mas Inton Tapi bukan Megawati yang ngomong kan Kalau saya sih Kalau saya kenal Megawati, Megawati akan saat terakhirlah Ngomongin ini Apalagi kalau memang nanti nggak jadi ada revisi Tapi menurut saya itu juga mungkin menyebabkan gajah-gajah ini pikir udah gitu, undah dulu lah ini Ya kan? Daripada ini jadi melebar kemana-mana Ya makanya kan ini solusinya Seperti saya bilang dari awal tadi MPR bisa memfasilitasi ini Nih ada kata-kata Bu Mega nih Lo mau sama PDI dia Mau gak nurut dia gitu Siapa? Musanis? Iya Oh gitu Karena dia kapok kan, ada yang gak nurut sama dia lagi Yang lucu wawancara temen kita, Ausirio ke Komaruni Watubun Oh kita gak apa-apa, siapapun kita berangkul Tapi masalahnya ya kalau bisa kader Yang gak kader aja, yang kader aja bisa berhianat apalagi yang kader kata dia Jadi konteksi di PDI mungkin nuansanya kayak gitu Cuma kan dalam faktanya Yang diajukan oleh DPD, DKI, PDIP, Anies Salah satunya Tapi yang peringkat 1 kalau nggak salah kan Tapi menurut Bang Zulfar, Anies mau nggak ber-KTA, PDI untuk mendapatkan Rekon? Sebenarnya Anies ini, kalau sudah kepepet, apapun mau dia Kepepet, ya apapun mau dia Nggak ada lagi pertimbangan apa, kita coba aja Urusan nanti belakangan lah Bisa jadi begitu tuh Ya karena saya lihat ini kan Dia udah lihat ada Ahok Yang mula-mula partainya Ciil Terus dia loncat Ke Golkar di Sumut kan Abis Golkar dia loncat ke Independent Gerindra Independent dulu kan PDIP dulu dong Gerindra dulu Baru ke Independent ya Dia loncat ke Gerindra Maju jadi wagub Terus jadi independen Mau maju sebagai gubernur Ternyata akhirnya masuk ke PDIP Jadi udah 5 kali pindah Sementara kita lihat juga Si siapa di Jalan Kamil Awalnya kan di Awalnya di Bandung oleh PKS Tapi kan dia nonparte sampe akhirnya Bergolkar kan Ini partai pertama ya Sebelumnya gak ada ya Yang juga pindah ini ya Sudirman Syahid ya, sempat masuk Gerindra aja ya Gerindra Tok, Bang Zulfan ya, agak banyak pindah Bang Zulfan pernah berapa partai pindah?

Banyak dia Dari PDIP mula-mula, terus ke Nasdem Lu udah baru ke 30 pernah dia Dua kali Jadi PNBK katanya abang Founder dari PNBK Kalau Prabowo dari Golkar Bikin partai sendiri Apa ya? PNBK katanya abang Ya sempat dari PNBK sebentar Ah ya kan ber-KTA Oh tiga dong Tiga KTA Golkar pun jalan Janyakan Abang punya, Bang. Ah ya, janyakan Golkar pasti dulu punya dulu. Abang sebagai ketua HMI, Juntung, ketua P3 Jakarta dulu kan katanya. Enggak.

Berangkap. Kalau Golkar itu dulu ikut karakter Des. Ah. Oh, PDI.

Cuman kan. Kita itu cengis-ceng aja tuh kan Yang serius berpartai ya PDI sama Nasdem Ya, PDIP PDI PDI perjuangan Walaupun saya ya, terus terang Kalau saya sih, kalau dari kacamata Bukan soal orang Tapi beyond partai ya Sebetulnya kombinasi ANI sama PDIP Itu bagus, karena itu mengarahkan Kepada kita ke tengah Jadi Menurunkan polarisasi ekstrim kanan ekstrim kiri Agak sulit mas Misalnya PKS Masuk Kim itu ada bagusnya juga Jadi Ketengah juga dia PKS ya Tapi ada PAN, ada PKB disitu kan Iya Ya memang kalau kita otak-atik politik di Indonesia ini atas dakar kebinekaan dan partai politik itu memang menarik tapi kan persoalannya ini kan pragmatis semua mas Ya politik tuh lah, dasarnya harus ada kompromi kan Tapi komprominya jangan berlebihan gitu kan Ada hal-hal yang prinsipal lah Nah ini apa nih sekarang? Ini pengumuman ini, tapi kayaknya gak ada Oh tapi kan masih terlalu awal lah ya Ini baru tanggal berapa? Dibirkan dong mas, 3 hari lagi loh Bidik aja, bidik aja Kedaftaran dimulai, kan ditutup masih seminggu lagi pak Pendaftaran 27 sampai 29 Belum dibuka bahkan pendaftaran 3 hari kok seminggu Kan 29 Terakhirnya Dibuka 27 sampai 29 Iya maksudku ditutupnya Terakhirnya Sekarang berapa? Hari apa?

22 hari ini pak 22 29 berapa hari lagi? 8 lebih dong seminggu 7 hari lagi jawabannya tergantung pakai KTA yang mana satu minggu jangan dihitung dong bukan hari kerja Ya Ada Yaudah ujungnya gimana? Tapi sebenernya kalau saya sih yang berharapan Udahlah jangan terlalu memaksakan Jangan kita ngulang Jangan kita ikut jejak Bangladesh Ikut apa Bisa nih kayak Bangladesh gitu-gitu bisa Ya ini kalau Karena gini ya Kalau saya ngeliat sih ini Keputusan panik ini Sampai rapat dipaksa Itu tanda panik Dan kalau orang panik itu pasti keputusannya bermasalah Kalau bahasa hari Kalau lagi marah-marah gak bisa tuh Iya jadi udahlah kita tarik nafas dulu Tarik nafas dulu Jedah dulu Pikir baik-baik untuk kebaikan negara ini Cari solusi yang...

Tapi ini betul, ini sebenarnya semua institusi negara kita ini menjadi pelajaran buat mereka. Apakah eksekutif, yudikatifnya Termasuk Legislatifnya Bahwa Jangan merasa Bisa melakukan apa saja Bahkan kadang-kadang melanggar Aturan dan undang-undang yang ada Efeknya seperti ini Akan terjadi Dan akan terulang-terulang lagi Seperti ini Siapapun ya bang Rumpun kekuasaan ini Jadi tidak pernah dewasa dan bijak di dalam menyelesaikan persoalan-persoalan negara persoalan bangsa dan negara ini kejadian lagi sebenarnya kan kalau misalnya, oke lah tidak usah semua partai masuk kan, tapi partai-partai gemuk masuk semua kan gitu nah kalau misalnya, oke Anies mau maju, silahkan Ya kan, bagaimana untuk mengalahkan Anis? Belum tentu juga Anis menang, kalau tiga pasang Anis, Ahok, Ridwan Kamil misalnya Ya kan, mungkin putaran kedua Kalau yang masuk Anis dengan Ridwan Kamil Oke Megawati maunya ke Anis Tapi kan kekuatan masanya itu kan pasti maunya ke Ridwan Kamil Misalnya kan, kenapa nggak berani bertarung seperti itu, kompetisi kan Itu kan yang...

Ini biaya sosialnya mungkin lebih gede daripada biaya pertarungan itu kan Iya, iya Nggak, bahkan saya dengar terakhir bahkan keluarga Pak Jokowi sendiri sudah mulai Ini loh, mempermasalahkan nih terlalu Terutama Kaesang ini dianggap terlalu cepat gitu. Mereka sendiri udah mulai merasa, berat mereka mereka pengen soft landing. Jangan karena dipaksakan malah headlanding malah crash gitu loh Nah kita kan ingat pengalaman Pak Harto Ketika pemilu kita 97 Pak Harto itu kan sudah tidak mau lagi maju sebagai presiden Tetapi Harmoko, siapa lagi, Menteri Dalam Negeri waktu itu Dan Harissa Barno, Menhan-nya Bukan belum itu Yogi ya S.M.M. terus sama satu lagi Menhan itu menyatakan bahwa oh enggak pak, kita udah keliling Indonesia rakyat ini menginginkan bapak lagi kalau zaman sekarang udah big data lah kalau zaman sekarang oh gitu kata Pak Harton naik lah, begitu naik Rame kan Padahal Pak Arta udah cepet nyoba Saya ini udah top Tua, ompong, peot Iya kan Nah ini kan bisa jadi begitu juga Sudah ada yang ingatkan begini-begini Tapi Sudah sadar juga Tapi ada yang dorong-dorong terus Oh buat pak Padahal yang dorong-dorong ini termasuk yang pertama ninggalin ketika ambruk kan Bang tapi menurut abang ini seperti yang ada di social media gak sih?

Pertama kita dalam kondisi darurat Yang kedua, demokrasi kita betul-betul dibajak. Ya kalau daruratnya sih enggak ya, saya lihat belum sampai pada situasi darurat. Kalau demokrasi kan sudah lama tidak berjalan. Itu kompetisi enggak ada. Sudah lama enggak berjalan, bukan faktor ini aja.

Sudah lama tidak berjalan kok. Ini simptom lain aja dari penyakit besar. Variasi ini, variasi.

Kadang-kadang kepala lo pusing. Iya kan, udah kita omongin dari kemarin-kemarin ini. Enggak ada kompetisi.

Kalau saya sih ngeliatnya gini. Kita itu memang demokrasi bermasalah, tapi gerakannya ke arah yang lebih buruk Jadi kita semua harus menyetop membalikan arah Supaya demokrasi bermasalah kita itu bergeraknya ke arah yang lebih baik Demokrasi kalau nggak ada kompetisinya pasti makin buruk mas, apalagi Orang partai komunis jina aja ada kompetisi juga internal Wah ketat bos, ketat Kita harus apresi ya teman-teman yang Bersukapaya, berdemo, apa segala Mereka kan ingin membuat supaya Jangan dong makin gak ada kompetisi Kok dong kompetisinya diperbaiki Dan partai-partai harusnya gila Itu kan partai dikasih hadiah loh Mas kepada partai-partai ini Kita harus bilang gak ngerti liberal Jadi liberalism kan kompetisi Harus kompetisi Kita kan apapun lah Kalau kita bicara demokrasi Pancasila Itu kan slogan Tetapi sesungguhnya yang terjadi kan demokrasi liberal Nah ini kan mau dicoba dipancasirakan lagi Kompromi, musyawarah, bermufakat Nah ini bohong semua Ini bermufakat cepet Apa? Bermufakat kok cepet Antara mufakat dengan injak kaki Iya Ini kan simbol dari deadlocknya Kalau saya pernah nih ada satu temen anggota DPR yang kemudian mutusin pindah profesi Saya bilang mas, walaupun udah senior DPR, kenapa? Aduh mas kita sekarang di DPR tuh semuanya wedi Nah itu kan tanda gak sehat Masa anggota DPR takut Jadi bukan permufakat Jadi bukan permufakat takut gitu loh Ija kaki Padahal boleh gak aku promo sedikit nih Boleh boleh Aku ini tolong disorot Ah gantian Tulisannya apa tuh Nah coba coba Nt kasih dulu Kasih dulu Sabar dulu Jadi thumbnail nih Iya Apa teaser Iya Yang bisa membuat para penjahat berkuasa adalah karena orang-orang baik diam saja Edmund Burke Jadi saya appreciate itu orang-orang yang baik yang hari ini turun ya untuk mengoreksi Bukan untuk menggulingkan pemerintah, bukan untuk bikin huru hara Tapi mengoreksi penguasa supaya Berbalik arah lah dari demokrasi kita Yang menuju ke arah dari demokrasi Bermasalah semakin Tidak demokratis Kita balik arah demokrasi marha kita Kita kalahkan kalah yang Membaik lah Supaya anak-anak cucu kita hidup di Indonesia Yang lebih bagus lah Kita bicara demokrasi-demokrasi Partai politik ini kan Tidak pernah punya perhatian Kritik-kritik terhadap demokrasi Bahwa mereka ini menjalankan praktik Tidak demokratis Itu kan mereka dianggap angin lalu saja Pikiran-pikiran Selama ini yang menikmati juga mereka-mereka Jadi kita juga mesti koreksi Satu hal lagi Tugas generasi, kita nih sebagai ayah Tugasnya itu bukan Membuat anak kita menggantikan kita Tugas kita adalah Memastikan Indonesia yang dinikmati anak kita lebih baik ketimbang ketika kita lahir sebagai warga Indonesia Itu kan beda kan?

Jadi dia berada di Indonesia yang lebih baik gitu Bukan dia menggantikan kita Sekolahnya, kesehatannya, kehidupannya, kan semuanya Kita doakan dulu kawan-kawan yang berjuang ini Coba baca doa dulu Kita doakan, ini kan ahli zikir Bismillahirrahmanirrahim Allahumma salli ala Muhammad wa ala Muhammad Kita doakan kepada kawan-kawan, adik-adik mahasiswa, dan tokoh-tokoh yang ada. Gerakan-gerakan yang dilakukan sekarang ini, inisiatif yang dilakukan sekarang ini, ini memang bertujuan betul-betul ingin memperbaiki kehidupan bangsa dan negara kita. Bukan untuk menjatuhkan pemerintah siap atau siapapun. Seperti yang WHM bilang, harapan kita dengan apa?

Yang dilakukan sekarang, satu tindakan politik yang dilakukan sekarang Ini membangun kesadaran institusi-institusi negara kita sebagai decision making Sebagai pengambil keputusan, mereka harus hati-hati Dan semakin amanah Semakin amanah Amin Rabana atina fidunah hasanah, wa minakiratih hasanah, wa kina azabat Amin Cerita Fir'aun kan? Cerita Fir'aun Lain kalau jangan Kalo emang Raja Sikir lain Hamam, Hamam Namanya? Aliansi Tasawuf Independen Itu udah pernah menjatuhkan rejim gitu kan Dengan Yasinan diketuk kebagusan Sampai Pak Kwi Kian Giaja ikut Yasinan Cuman gak mau pecah sahadat ya Sampai jumpa lagi