Transcript for:
Pemahaman Tentang Etika dan Moral

Kita akan membahas tentang etika, di jalan umum etika. Bagi yang kondisi sekitarnya mungkin tidak kondusif, bisa di-mute microphone-nya, tapi kalau sekitarnya kondusif tidak, maka tidak bisa masuk banyak. Jadi saya jelaskan, kalau mungkin Anda ingin bertanya langsung saja, tidak apa-apa. Bagi kita membahas hari ini tentang etika, apa sih etika itu? Kalau kita bicara etika secara harfiah atau makna katanya itu berasal dari dua kata Yunani, dari bahasa Yunani yang bunyinya hampir sama tapi beda artinya.

Yang pertama adalah ethos. Ethos itu artinya adalah kebiasaan atau adal. Sedangkan yang kedua artinya adalah perasaan batin atau kecenderungan batin. yang mendorong manusia dalam perilakunya.

Jadi ada maknanya itu kalau dari bahasa Wina ini itu masih pun katanya sama. Tetapi ada dua makna yang berbeda. Yang satu berarti kebiasaan atau adat ini biasanya berlaku pada sebuah lingkungan gitu ya. Kebiasaan.

Orang-orang Jawa dan orang-orang Jawa, Sunda, Batak, Selamat, dan lain-lain. Atau juga yang kedua artinya adalah bisa jadi perasaan batin atau kecenderungan batin yang mendorong manusia dalam perilakunya. Jadi lebih ke arah personal, individu. Jadi bagaimana batin seseorang mendorong seseorang untuk berperilaku. Nah ini dua makna yang berbeda.

Itu dari bahasa Yunani. Lalu kalau menurut George Reynolds pada tahun 2014, Etika ini adalah seperangkat keyakinan tentang perilaku benar dan salah dalam suatu masyarakat. Jadi kalau kita lihat sekilas, makna pada yang diangkat George Reynolds ini ada seperti mengkombinasikan antara dua makna dari bahasa Yunani tadi.

Karena apa? Di situ ada berlaku pada suatu masyarakat, ini bisa jadi kebiasaan atau adat. Lalu ada juga keyakinan tentang berlaku benar dan salah. Ini biasanya kan dorongan dari perasaan batin juga. Ini menurut George Reynolds.

Lalu bagaimana menurut kamu sebesar bahasa Indonesia? Menurut kamu sebesar bahasa Indonesia yang diterbitkan Departemen PNK pada tahun 1988? Etika ini dijelaskan dengan memindahkan tiga arti.

Ada tiga arti. Yang pertama... Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan juga tentang hak dan kewajiban moral.

Ini makna yang pertama. Yang kedua, etikain adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq. Ini yang kedua. Yang ketiga adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan masyarakat. Jadi ketiga makna ini.

adalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lalu ada etika, ada moral, ada hukum. Nah tadi etika sudah kita bahasin. Lalu ada moral.

Apa moral itu? Jadi moral itu adalah keinginan pribadi tentang seseorang, tentang benar dan salah. Sedangkan istilah etika...

menggambarkan standarnya. Jadi, yang diharapkan seseorang oleh sebuah kelompok. Jadi gini, kalau moral, itu keyakinan seseorang tentang benar dan salah.

Tanpa melihat, misalnya kamu sedang ada di kantor, atau mungkin di negara, di organisasi, atau suku tertentu. Kalau namanya moral, itu tidak menilai. ...matasan kayak organisasi, suku, atau apapun.

Sedangkan etika itu menggambarkan standar atau perilaku yang diharapkan pada seseorang, pada sebuah kelompok, di mana dia berada. Nah ini misalnya kayak gini, di mana-mana yang namanya misalnya melecehkan seseorang. Misalnya seorang pemerintah, dimanapun, entah kamu di dunia barat, entah kamu di dunia timur, atau entah kamu di dunia...

bahwa kamu masuk ke Papua, itu bisa disebut perbuatan tidak bermoral. Jadi tidak peduli dimanapun kamu berada. Tetapi etika bisa jadi berbeda. Misalnya, kamu terbiasa hidup di dunia timur seperti di Indonesia, yang misalnya kalau menerima apa-apa, menerima pemberdayaan dari seseorang atau pemungkir dari orang yang lebih tua, itu menggunakan tangan kanan.

Lalu, misalnya terus kamu melihat, kamu lagi pergi ke dunia barat gitu ya, misalnya lagi liburan ke Amerika, lalu disana kamu melihat orang menerima pemberian barang dari seseorang itu menggunakan tangan kiri gitu. Hai lah kalau mungkin menurut kamu itu sudah Wah nggak sopan gede kali ini dikasih nah Menurutmu itu adalah sesebuah perbuatan yang tidak beretika atau mungkin tidak sopan? Nah ini karena padahal belum tentu, karena apa? Standarnya berbeda. Standar di dunia barat dan standar di dunia timur itu berbeda.

Nah hal-hal seperti itulah yang membedakan mana sih yang moral, mana sih yang etika. Sampai sini kita tidak paham, tidak mengejar. Jadi perbedaannya disitu, jadi kalau etika itu biasanya berlaku pada sebuah kelompok terbentuk Kelompoknya ini macam-macam, bisa jadi sebuah negara, bisa jadi suku, bisa jadi sebuah organisasi, bisa jadi sebuah profesi Lalu, kalau moral tadi lebih general.

Itu menurut Josh Reno. Lalu, berikutnya adalah tentang hukum. Hukum ini lebih tegas biasanya. Karena hukum ini adalah standar perilaku. Hukum adalah sistem peraturan yang memberi tahu kita apa yang bisa dan tidak bisa kita lakukan.

Hukum ini ditergakkan oleh satu set institusi. Jadi ada komisinya, ada hukumnya, ada pengajilannya, ada organisasi atau badan yang membuat undang-undangnya. Jadi kalau hukum, itu ngasih tahu ke kamu apa yang boleh dan nggak boleh kita lakukan.

Jadi kalau kita secara perbuatan prakteknya ya mungkin kita coba. Kita coba, misalnya saya contohkan. Misalnya, orang naik motor mungkin, apa namanya, orang naik motor pelan-pelan.

Itu adalah kecepatannya standar. Itu mungkin kalau di depan ada, di sekitar ada orang kan, oh iya dia orang naik motornya, cobaan baik, tidak ada masalah. Tapi, ketika dia melanggar lampu merah, Misalnya dia sudah ada jelas nih lampu merah, terus habis itu dengan santainya si pemotor ini, si X ini tetap aja naik motornya santai aja.

Ya nggak ngeput, ya nggak pelan, ya nggak berhenti terus. Secara moral nggak ada yang salah dari dia, naik motornya juga santai aja kok, nggak ini gitu ya. Tetapi secara hukum itu nggak boleh perbuatannya, karena apa? Karena ada peraturan bahwa Ada hal yang tidak boleh kamu lakukan, ada hal yang boleh kamu lakukan.

Kalau lampunya merah, kamu harus berhenti. Meskipun naik motormu sudah sopan, sudah benar, kamu pakai helm, kamu pakai apa gitu ya. Jadi, tidak ada masalah.

Jadi, tidak ada masalah tentang moralnya, tetapi kalau hukum itu jelas-jelas mengatur bahwa kamu gak boleh kayak gini, kamu gak boleh kayak gitu dan hukum sifatnya tegas dan ada penegaknya, ada institusinya jadi kayak ada polisinya ada pengadilannya ada penguatnya beda dengan mungkin kayak moral gak ada polisinya mungkin gak ada pengadilannya tapi memang beberapa beberapa nilai-nilai moral itu dimasukkan ke dalam pemerintahan sehingga menginspirasi pembuatan hukum. Jadi dari sini, dari tiga hal ini mengenai etika, moral, dan hukum sudah bisa mengerti perbedaannya agak-agak. Pak izin bertanya. Oke silahkan. Jadi ketiga tadi, apakah etika itu termasuk dalam norma masyarakat Pak?

ketika apakah termasuk dalam usaha menerima jadi gini, yang jelas etika itu bisa merupakan standar yang diharapkan kepada seseorang ketika berberlaku pada kelompok tertentu jadi misalnya gini, kalau kamu jadi orang Jawa kalau kamu jadi orang Jawa ya kamu harus mengikuti etikanya aja misalnya, oh kalau cowok yang tua itu maksudnya entah emas, enggak, atau entah ini atau emangnya, emangnya maksudnya ke-2002 itu harus dimundur dan seterusnya standar perilaku yang harus dilakukan seseorang pada sebuah kelompok itu etika bisa jadi etika dan norma ini bisa jadi bersinggungan atau beririsan dalam beberapa hal Jadi, saya juga bisa pastikan juga bahwa apa-apa itu termasuk apa-apa ini, tapi yang jelas karena tunjuknya sama-sama baik, yaitu mengatur hidup, mengatur perilaku seseorang, pastinya akan ada keterkaitan berkah. Mungkin gitu, Mbak Tariza. Oke, ada lagi mungkin yang mau ditanyakan sampai sini, silakan.

Ada? Saya. Oke, silakan. Kalau untuk perbedaan moral dan nilai moral itu sendiri bagaimana Pak?

Di sini nggak ada nilai moral. Oh iya, jadi moral itu kan memang kita pengertian secara garis besar ya. Nilai moral itu adalah poin-poin yang terdapat pada sebuah moral. Jadi kalau apa hubungannya, nilai moral itu isi dari moralnya.

Apa sih nilai-nilai pada moral itu ya? Nah ini banyak sekali, banyak sekali dan memang sengaja nggak saya bahas karena kita lebih mengurut ke arah etika memang. Makanya saya tidak bahas seperti yang ditanyakan oleh Mbak Astri.

Itu Mbak Astri. Oke, ada lagi mungkin yang lain? Oke, kalau nggak ada saya...

Pak, saya mau bertanya. Silahkan. Etika kan merupakan standar perilaku yang diharapkan...

oleh sebuah kelompok atau apa yang ada di masyarakat. Nah itu bisa diartikan sebagai sebuah adat juga sih Pak. Artinya kan adat juga merupakan sebuah standar perilaku yang kita miliki dalam sebuah lingkup tersebut.

Bisa jadi. Kalau adat istilahnya itu kan kebiasaan ya. Oh biasanya kalau di sini itu misalnya kalau di orang tua itu kalau Hai kalau besok-besok yang nggak tahu jadi misalnya kalau di Jawa itu kalau kalau jalan di depan orangtuanya harus merunduk itu ya saya untuk Nah itu bisa bisa jadi apa namanya merupakan kata panduan juga sebagai etika Bisa jadi, saya bilang.

Karena mungkin ada hal juga yang nggak masuk ke dalam etika. Bisa jadi. Makanya karena ini bergeraknya ke arah yang sama-sama baik, baik adat, di moral, terus di normal, pasti akan ada banyak irisan. Ada banyak ilisan pastinya, tapi untuk memastikan, Pak berarti apakah etika itu adalah agar, istiadar?

Saya bisa bilang sebagian besar iya, sebagian besar ya. Tapi saya tidak bisa menjamin berarti 100% iya, enggak. Itu, akibatnya kayak gini loh, etika itu mungkin istilah lebih modern juga. Karena misalnya, kamu mungkin pernah melihat atau mendengar kode etik dokter gitu ya.

Kode etik jurnalistik Nah kalau saya bilang bahwa adat itu adalatika Nanti kamu mengganti istilah kode adat dokter Kode adat jurnalistik Kan ya tidak cocok Jadi saya bilang secara substansi Secara isi Itu banyak kesamaan ya Tetapi mungkin ada juga persimpangannya Tapi intinya ke arah yang sama-sama baik Itu, Mbak Lili. Ada lagi mungkin yang lain? Nggak ada? Oke, kalau tidak ada, saya beri ke Mbak Lili. Nah, tadi ada yang menanyakan, apa itu sih Mbak, perbedaan etika sama etika itu terapa?

Ya, oke. Jadi ini serupan tapi tak sama ya. Perbedaan antara etika dan etiket itu adalah etika itu menyangkut cara dilakukan suatu perbuatan.

Terus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misalnya, nggak boleh ngambil mobil orang lain. disini gak dipersoalkan mau nyurinya pakai tangan kan atau menkiri terserah ya itu namanya mencuri tapi kalau etiket itu beda etik itu hanya berlaku pada dimana kita berada, misalnya saya sedang makan sama teman-teman, terus kaki saya saya letakkan di atas meja makan atau mungkin saya medit kram gitu kalau dalam bahasa Jawa naikkan ke kursi gitu ya kalau saya sendirian mungkin gak ada masalah, gak ada yang gak ada yang merasa diugikan gak ada yang merasa itu, tetapi ketika Itu ada banyak orang, ada orang di sekitar kita, terus kakinu mau naikkan atau kamu kakinu di atas meja, itu kan itu jadi melanggar etiket. Jadi kalau etika, terserah di sekitarmu itu ada orang atau tidak, kondisimu kayak gimana, yang namanya mencuri itu nggak boleh. Nggak bisa, tapi kalau etiket itu tergantung pada kondisi sekitar kita.

Kalau di sekitar kita misalnya, contohnya ini adalah makan. Tidak ada orang, saya lagi makan sendiri ya. Tapi saya-saya naikin satu ke meja, ke kursi gitu, ya tidak ada masalah, tidak ada yang dirugikan.

Tetapi kalau ada orang di sekitar saya, terus saya-saya naikkan, baik satu maupun dua-duanya, ya pasti akan mengganggu orang lain. Itu namanya melanggar etiket. etika itu lebih ke arah cara dilakukan suatu perbuatan, tapi kalau etiket itu adalah melakukan perbuatan juga melihat bagaimana kondisi di sekitar kita. Paham nggak?

Sampai sini perbedaannya. Tadi yang sempat nanya siapa ya? Hai saya Pak Oh Asri sudah panggilan kerasnya sudah sudah insya Allah sudah kamu yakin sama dirimu sendiri enggak yakin Pak Oke kita adalah etika dan etika ini adalah apa Bagaimana hirarki sebuah etika didurunkan. Jadi etika itu mungkin memang seperti yang saya bilang tadi, luar standar pada sebuah kelompok.

Tetapi juga kalau kita breakdown, itu agak banyak sekali. Etika itu dibagi menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum itu membahas prinsip-prinsip moral dasar. Lalu etika khusus itu menerapkan prinsip-prinsip dasar pada masing-masing kehidupan yang berbeda. Jadi kalau etika umum itu membahas moral-moral dasar ini lebih general.

Kalau khusus ini dilihat dulu bidang kehidupannya. Ada yang individual, ini mengakui kewajiban menjikap manusia terhadap dirinya sendiri. Jadi, diri kita sendiri itu juga punya kewajiban bagaimana kita melakukan.

Soal etika sosial, etika sosial itu mengenai sikap dan kuat sosial serta pola perlaku sebagai atleta yang masyarakat. Nah di etika sosial ini ada banyak, ini saya sebutkan ada yang etika kepada sesama, etika terhadap keluarga, etika pada profesi kita, etika di politik, etika di masyarakat. kita spesifik pada etika profesinya jadi dari yang tadi kita bahas tentang etika segala macam, kita akan fokus pada etika profesi ini Jadi tadi kan sudah kita bahas bahwa etika itu adalah standar perilaku yang diadakan seseorang pada sebuah kelompok masyarakat, sebuah kelompok gitu ya, baik itu masyarakat, organisasi, atau apapun itu. Nah, kita akan menurut pada etika profesi, yang artinya adalah standar kode etik pada profesi tertentu.

Nah, standar perilaku pada profesi tertentu. Hai itu yang akan kita bahas semata kuliah ini jadi sampai sini kira-kira sudah terbayang gak ada yang nah Tadi sudah kita membahas etika, lalu berikutnya kita membahas tentang profil. Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya terhulu keahlian, perlu ekspertise tergantung, menggunakan teknik teknik dunia, juga berdedikasi yang tinggi. Keahliannya diperoleh dari lembaga pendidikan khusus. Diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.

Nah, ada yang bisa membedakan apa profesi dan pekerjaan gak dari sini? Ayo. Bapak, yang namanya profesi itu ya pekerjaan, yang namanya pekerjaan, yang namanya profesi. Oh, belum tentu, Pak Guso. Ayo.

Pak, saya ingin menjawab. Oke, silakan. Kalau untuk profesi itu, kalau menurut di sini, membutuhkan keahlian yang diperlukan dari lembaga pendidikan yang khusus.

Sedangkan pekerjaan itu tidak seperti itu. Ya, bisa seperti itu gimana maksudnya? Ya, tidak membutuhkan pendidikan khusus.

Jadi ya, tetap membutuhkan keahlian, tetapi tidak membutuhkan pendidikan khusus untuk menjalankannya. Oke, menarik. Sudah bisa dibilang hampir 50 persen. Masih ada 50 persen lagi yang mungkin ada teman yang mau melengkapi, silahkan. Ayo.

Saya, Pak. Ya, silahkan. Yang mana orang ini? Ya, Karyanti, Pak.

Oke, silahkan. Profesi itu mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus, sedangkan sebuah pekerjaan tidak membutuhkan latar belakang pendidikan. Profesi dilaksanakan sebagai suatu kegiatan utama, sedangkan pekerjaan dapat dilakukan dengan paru waktu.

Oke, jadi 70 persen. Masih ada 30 persen lagi, ya yuk. Jadi Astri nambahin, terus berapa persen nambahin? 27 persen, tinggal 30 persen lagi, ayo. Ayo.

Ayo, yang lain. Masa nggak ada yang... Ini yang laki-laki mana ini?

SM, SM, apa? STM? Kok nggak ada yang jawabin?

Ayo yang lain. Kalau profesi itu memiliki lisensi, Pak. Oke, terus?

Terus paham tentang kode etik, sudah pernah melakukan pelatihan, dan pendidikannya itu sudah ada sertifikatnya. Oke, saya bisa bilang 80-90 persen. Terima kasih Yosa. Jadi, apa yang disebutkan teman-teman kalian tadi sudah menegakkan. Cuma akan saya lengkapi dengan.

Jadi, betul bahwa yang namanya profesi itu, itu pendidikan tertentu. Itu pendidikan khusus di bidang tertentu. Terserah tertentu ini di bidang apapun.

Entah itu seperti dokter, pemacara, mau programmer, apapun. Oke, yang sesuai pendidikan khusus. Katakan di dunianya ada lembaganya, ada kurikulumnya yang bisa dibangun soal kan. Tetapi pekerjaan, kalau pekerjaan itu lebih kepada upaya manusia untuk memenuhi objek hidupnya.

Jadi misalnya, oh seseorang bekerja untuk menghidupi, ayah menghidupi keluarga dengan bekerja. Joget pekerjaan atau bekerjaan itu lebih kepada usaha manusia untuk mendapatkan imbalan atau yang secara khas besar memiliki manja hidup tuannya. Itu adalah pekerjaan.

Bapak, tapi kan profesi juga tujuannya salah satunya untuk dapat kemampuan. Iya, betul. Secara tujuan sama. Salah satunya adalah untuk mendapatkan imbalan.

Tapi ada perbedaan di sisi keahlian pendidikan. Kalau profesi, kalau profesi itu sudah pasti sebuah pekerjaan. Tapi pekerjaan itu bukan sebuah profesi.

Secara ruang, misalnya kayak gini, seorang dokter dan seorang dukun, ini sering saya contohkan. Seorang dokter itu untuk menjadi dokter, itu ada kealian tertentu yang dia harus paham betul. Lalu dia ada teknik-teknik ini, dia berdedikasi, lalu ada lembaga pendidikannya juga. Ada kampusnya, ada ikatan profesinya, idikatan doktrin Indonesia, terus kurikulumnya itu bisa diperkirakan.

Misalnya, kenapa kok kalau orang kayak gini dikasih parasetnya? Kenapa kalau kejadian kondisi kayak gini dikasih antalgim dan segala macam? Ada dasar ilmiah. Dan kita menjawabkan itu.

Lalu bagaimana misalnya dengan dukun? Apakah ada... lembaga nya, apakah ada sertifikasi nya, apakah ada kurikulum nya, ini kan juga jadi pertanyaan jadi padahal sama-sama bekerja, ada yang bekerja sendiri, iya ada sama-sama bekerja, tapi yang satu bisa disebut sebagai perang, yang satu ini bekerja karena gak ada ikatan dukungan Indonesia itu, yang ada ikatan dukungan Indonesia, sama-sama ini Jadi dari situ Anda bisa melihat perbedaan profesi dan pekerjaan. Sampai kini.

Ini kira-kira pangkaran maksud saya. Gimana? Perbedaan profesi dan pekerjaan.

Paham? Bisa paham? Paham, Pak.

Paham, Pak. Jadi, itu adalah perbedaan profesi dan profesional. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut profesional.

Sedangkan profesional sendiri punya makna yang memaksud pada sebuah orang yang menenang suatu profesi dan sebuah... penampilan penampilan disini bukan penampilan terlalu dalam konteks fisik tapi lebih ke arah untuk kerja sesuai dengan profesi jadi misalkan, wah itu lo dokter itu lo kerjanya profesional kalau kita mencari profesional berarti, oh dia itu kerjanya bagus sesuai dengan profesinya, tidak mengalah gunakan, tidak mengalah peraturan nah itu, bisa disebut oh iya orang itu profesional Jadi profesional itu bisa dimaknai sebagai penampilan seseorang dalam mewujudkan untuk pekerjaan. Ini adalah ciri-ciri sebuah profesi. Tadi kita bahas tadi jadi ciri-ciri profesi pertama. Ada keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoritis.

Ada teoritisnya. Jadi misalnya kayak tadi kalau saya contohkan dokter, kalau dokter, kalau kamu tanya, Pak, kenapa saya dikasih parasit, kamu dia bisa menjawab. Saya tahu ini berdasarkan buku ini, pengaruhnya ini juga begini, atau misalnya kami disana pergi ke buku ini, bah, kenapa kok saya disuruh minum air ini?

Ini kan mungkin jawabannya adalah, mungkin bukan secara beris, mungkin bisa menjawab, tapi itu cara sebuah natural, itu kan berarti sudah menjadikan kekasih. Lalu ada asosiasi profesi. ada ikatan untuk Indonesia, walaupun tidak ada ikatan untuk Indonesia dari situ sudah kelihatan perbedaannya lalu ada pendidikan yang ekstensi, apakah pendidikan ekstensi itu ada? ada yang bisa menjelaskan? Air extension, tahu maknanya.

Ada yang bisa menjelaskan? Kira-kira apa menyebabkan pendidikannya ekstensi? Hai teman-teman ada extension-tok yang cewek extension-tok Masalah tau gak harus tahan semuanya yang cewek Halo, saya Dina Haram Hair extension, pernah dengar? Perpanjang, Pak.

Perpanjang, ya. Betul, betul, Safira. Jadi, apa maksudnya pendidikannya diperpanjang, Pak? Iya, betul. Maksudnya adalah secara harfiah pendidikannya itu panjang.

Ini, saya beri gambaran. Anda mulai dari, Anda itu PAUD atau TK? Generasi yang PAUD atau TK? TK TK ya?

Oke TK, jadi Anda mulai dari TK TK itu membahas tentang permain gitu ya Permain, pokoknya permain Lalu SD, membahas hal-hal yang lebih umum gitu ya Umum, tadi lihat aja maka pelajarannya kan ada IPA gitu ya tipe lalu ketika masuk SMP tipe itu dipecah jadi berapa ada biologi fisika ini ada nggak ada ya jadi disitu aja tipe sudah pecah jadi tiga lalu ketika dipecah jadi lebih spesifik Hai pengen pasien teknologi dan ketujuh lalu ketika SMA sudah ada pengecahan lagi ke arah yang lebih khusus dibedakan kan ada yang masuk IPA ada yang masuk IPS gitu ya kalau SMA ya kalau yang dari kalau yang ke SMK ke STM kan ada yang ke jurusan agro jurusan KPL dan sebagainya kan begini pendidikannya mungkin makin makin memerucut gitu ya Hai setelah aku aku iya nge-rap tarian daftar kalau aku ingin pilih gini ya misalnya dan juga software oh tidak semuanya Hai ada Hai yang mungkin jangan lupa di-news dulu ya microphone-nya. Kasian, eh juga nggak ngerti tadi ngomong apa sih juga. Oke, saya lanjutkan. Ini dari SMA.

Dari SMA, dari SMA pendidikannya sudah lebih menurut lagi. Anda dipisahkan menjadi PA atau IPS. Kalau di SMA jurusannya apa kan gitu ya.

Lalu, ketika Anda kuliah, Anda masuk kuliah itu kan tidak seperti masuk SMA atau SMP Kalau Anda masuk SMA, saya sudah diutar ke SMA 1 Tetapi ketika masuk ke universitas, Anda disuruh Pokoknya saya masuk umumnya, tidak bisa seperti itu Saya mau masuk fakultas yang mana? Projima Seperti itu Kalau saya mau masuk komputer Dari mau sepakulasi komputer, mau masuk prodi, mau masuk prodi SI, mau masuk insen informasi. Intinya apa berarti kalau kita bisa lihat dari antara sekarang sampai sekarang, antara masuk dunia pendidikannya itu semakin melebar atau mengerucut.

apa? mengerucut pak lebih spesifik gitu ya lebih spesifik bidangnya sampai situ juga sampai SI menurut Anda mungkin kalau jadi, kalau nanti masuk SI ya jadinya mungkin nanti profesinya ya prokrimat enggak gitu dong sampai SI pun itu ada banyak sekali kalau enggak banyak ya belum banyak sekali banyak sekali profesi yang bisa nanti ditentu Hai nasi ini apa ketika misalnya anda lulus nanti tahun lagi katakan 2024 gede-gede kok saya enggak dengar suara Amin ya jadi angin satu-satu orang lulus Amin Amin Amin Amin ya Allah. Oke, jadi misalnya nanti 4 tahun lagi Anda lulus, terus habis itu Anda berkata, oh oke saya lulus, saya punya sejarah, saya punya S.K.

Apakah ini sebuah sudah menjadi profesi? Belum. Belum, saya bilang belum. Kenapa? Karena Anda harus perlu lebih spesifik lagi.

Anda butuh pendidikan yang lebih spesifik lagi. Itulah kenapa ada pendidikan yang ekstensi bagi jiri-jiri profesi. Saya ingin.

Ketika anda sudah di sistem informasi, salah satu profesi yang ada di sistem informasi itu adalah programmer. Programmer ini mau jadi programmer apa? Kan banyak sekali bahasa pemrograman. Dari Java, PHP, BPDOM, dotnet, C Sharp dan banyak sekali. Di situ Anda harus lebih spesifik lagi.

Berarti apa? Anda kalau ingin menekuni sesuatu, harus lebih spesifik lagi ke bidang itu. Misalnya, oh nanti setelah lulus SI atau mungkin secara paralel, saya akan menempuh pendidikan khusus programmer Java.

Nah, Anda bisa ikuti itu. Nah, itulah yang disebut pendidikan yang ekstensi. Jadi, tidak hanya putus dari sini, enggak, Rek.

Hai seorang profesional dan si itu Anda perlu penutup dan lebih lebih panjang itu perlu jadi enggak cukup nanti ternyata eskom terus bisa menyebabkan profesional atau profesi enggak enggak enggak bisa anda perlu lebih misalnya hai hai Jadi, misalnya saya programmer, bisa jadi nanti mungkin yang ingin mencari, oh nanti mau saya ambil, saya mau ambil sertifikasi Cisco, misalnya gitu ya. Sertifikasi MikroTik, nah itu kan lebih profesional. Nanti bisa lebih, nanti ke Anda, misalnya.

Hai teman-teman, apakah terus langsung? Enggak, pasti akan ada spesifikasi lagi. Anda mau jadikan apa nih?

Apakah mungkin security? Banyak lagi ya. Intinya adalah salah satu ciri-ciri profesional atau sebuah profesi adalah pendidikannya ekstensi dan lebih mengerujuk. Jadi gak bisa cukup sampai disini, enggak. Nah, dari sini saya harap Anda mulai paham bahwa langkah Anda sekarang disini itu sudah tepat.

Anda sudah masuk lebih mengerucuk pendidikannya ke fakultas ini, ke prodi ini. Tetapi, jangan berpuas diri sampai sini. Masih banyak yang lain.

Masih banyak terusan pendidikannya. Oke? Sampai sini kira-kira paham?

Hai ya paham Pak Oke berikutnya adalah ciri-ciri adalah adanya ujian kompetensi itu sebuah seseorang bisa dinyatakan profesional menurut profesi salah satunya adalah dia lulus ujian kompetensi kenapa kira-kira terpaksa pensi di negara kita contohnya ini merupakan sebuah untuk untuk mengukur seseorang itu apakah sudah layak mengandang profesi tersebut Anda bisa bayangkan misalnya begitu orang dokter hai hai Misalnya di negara ini dokter itu kuliah tapi nggak ada ujiannya misalnya. Pokoknya nanti kalau ikut kuliah lulus. Kira-kira nanti kalau Anda sakit, Anda masih percaya sama dokter nggak? Kira-kira.

Tidak, Pak. Kenapa, Li? Soalnya kan di situ kita belum tahu keahlian dokter ini tuh memang ahli atau tidak seperti itu jadi akhirnya kita gak tahu orang ini betul-betul sesuai standar dokter enggak, kan gitu ya kita gak tahu keahliannya itu sudah mampuni atau enggak, jangan-jangan selama ini dia kuliah TA titik absentau, jangan-jangan gitu ya, jangan-jangan selama ini kuliah menerim zoom-nya gurunya atau dokter-dokternya, tapi ditinggal kemana cam-nya dimatikan, atau mungkin kameranya pakai video doang Tidak gerak-gerak gini-gini, tapi orangnya tidak ada.

Tapi, untuk menjaga kualitas, makanya diperlukan ujian kompetensi. Sama, ketika tadi misalnya Anda ingin jadi programmer di Javan, sama, ketika di sana, sebelum Anda lulus, itu ada ujiannya. Kalau tidak, ya masa iya Anda kok ingin ikut lulus? Nanti kantornya juga menyekut.

Nah, ini bisa benar atau tidak? kan tidak ada yang menjamin kualitasnya nah, itu lalu berikutnya ada pelatihan institusionalnya jadi apa? ada lembaga yang melatihnya nah, kayak misalnya biasanya kalau dalam dunia IT itu yang melatih itu ya vendornya jadi misalnya Anda, oh saya mau fokus ke pembuatan Java programmer Java, oh iya nanti yang menyelenggarakan ada pelatihan itu yang menyelenggarakan Oracle, karena sekarang Java di di bawah Oracle.

Saya mau juga data di sini, di Oracle ada itu. Pelatihan institusionalnya ada. Oh, saya mau jaringan yang jaringan, mau mikrotik atau sesuatu, terserah.

Nanti juga beda vendor, disini juga beda cara pelatihannya. Tapi intinya, masing-masing ada pelatihannya. Ada institusinya.

Jadi, nggak sembarangan ujiannya. Lalu ada lisensinya. Nah, biasanya salah satu ciri profesi itu ada lisensinya, Rek.

Jadi misalnya gini ya, bukan berarti misalnya Anda lulus, terus habis itu Anda ikut di program Java gitu ya. Anda katakan lulus tahun 2004, Anda lulus, terus habis itu dapat sertifikat lisensi sebagai programmer Java profesional dan misalnya sudah advance gitu. Sertifikat Anda di lisensi Anda itu biasanya juga ada durasinya.

Bukan terus berarti selamanya Anda dinyatakan advance di bidang itu, enggak. Lisensi itu biasanya ada durasi, entah per satu tahun, dua tahun, itu expired. Dan Anda harus ikut ujian ulang untuk menemukan. Nah ini juga salah satu upaya lembaga profesional.

untuk menjamin kualitas anggotanya. Jadi biar, ya, siapa tahu dalam setelah dua tahun mungkin dia nggak kerja lagi di bidang itu, jadi dia lupa. Siapa tahu setelah sekian, ini jumlah atau durasi beda-beda itu, misalnya tadi dua tahun, misalnya setelah dua tahun ada yang dia tetap bekerja di bidang itu, tapi disitu jadi kontrasnya menurun.

Nah, dan segala macam. Jadi, Salah satunya untuk menjaga kualitas tadi adalah dengan adanya lisensi. Tidak semua orang sama.

Lalu berikutnya itu ciri-ciri profesi ada kode etik. Nah, tadi kan kita sudah bicara tentang etika. Etika itu standar.

daripada sebuah organisasi. Nah, tanda profesi juga ada. Salah satu yang mencirikan profesi itu ada kode etiknya.

Sehingga apa? Kalau ada kode etiknya, mau misalnya begini. Kamu ke dokter manapun, entah kamu lagi sakit di Jakarta, atau di Papua, di Amerika, dll. Perlakuannya akan sama atau tidak? Sama.

Oh, di cek dulu, cari tahu dulu diagnosanya, di diagnosanya terus dikasih obat, kemudian gitu ya. Itulah yang akhirnya membuat kita nyaman, kenal aja, mana pun kita pergi ke dokter, pasti perlakunya sama, nggak akan dibedakan. Sehingga apa? Kualitasnya terjaga. Nah beda soal misalnya, kamu mungkin lagi sakit terus tergugung kira-kira antara dukun itu apakah sama belum tentu juga nggak pernah dukun sih maksudnya pastikan ada yang uh saya tahu kamu cu kamu lagi sakit hati ya kok mbah tahu ya kan saya dukun ada yang juga belum apa-apa sudah disemprot sama air Karena nggak ada kognitif, standarnya tidak diketahui.

Jadi macam-macam. Itulah yang menjadikan standar uang protes. Lalu yang terakhir ada status dan penghargaannya.

Jadi statusnya misalnya disini gelar, terpanggilan. Kalau ada imbalan, imbalan ini adalah hasil dari ujung kinerja Indonesia pada sebuah institusi. Pasti profesi itu ada imbalan.

Itu adalah sebuah imbalan ini yang mungkin lebih berkirisan dengan pekerjaan. Tadi kan kalau pekerjaan kan sebuah yang bilang bahwa adalah upaya manusia untuk membuatkan sesuatu sebagai imbalan untuk memenuhi hajat hidupnya. Di sini ada kesamaan dengan profesi, yaitu diimbalan.

Sampai di sini ciri-ciri profesi ada yang ditanyakan. Hai tidak ada Oke oke dada selanjutnya kita sudah ketika lalu kita membahas profesi selanjutnya kita peringkat hai hai Jadi etika profesi kalau menurut Kaiser adalah usaha suhrawar diudis. Etika profesi ini adalah sikap utuh berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat di negeri-negeri semuanya dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka berlangsamakan juga setelah berhubungan dengan masyarakat. Ini makna panjang. intinya adalah bagaimana seseorang untuk memberikan pelayanan yang baik, yang bagus, yang standar, yang profesional untuk melayani customer-nya ada standarnya, ada profesionalnya untuk memberi sesuatu yang baik, sesuatu yang berwajiban ini adalah kita merupakan user Lalu bagaimana dengan kode etik pak?

Jadi kalau kode etik itu adalah sistem normal nilai dan aturan profesional yang terpulis secara tegas. Nah jadi kalau kita bicara kode etik itu biasanya pada sebuah profesi ya, biasanya ada rule, ada buku aturan ibaratnya kalau yang berbeda itu ada undang-undangnya. Jadi tertulis di situ secara tegas apa yang boleh dilakukan, apa yang nggak boleh bagi seorang profesional. Misalnya, oh seorang dokter itu nggak boleh A, B, C, D, K. Misalnya menyeritakan apa aib pasiennya ke orang lain.

Itu, bahwa itu, habis-habisnya di sini ternyata juga ada satu cicak di sana yang beruntung. Jadi itu misalnya, jadi, ya dan itu kalau kode etik itu biasanya ada tertulis, ini tertulis. Jadi, lebih spesifik.

Kode etik ini menyatakan perbuatan. yang benar atau salah, perbuatan yang harus dilakukan dengan sejumlah itu apa? Tujuannya apa? Agar seorang profesional atau seorang anggota dalam asasi profesi itu, itu bisa memberikan jasa sering.

baik-baiknya kepada pemakainya, kepada nasabahnya, atau kepada customer-nya. Nah, jika tidak ada PBM, itu artinya, itulah kenapa nanti Anda kemana pun, kedokter manapun, itu dapat perlakuan yang sama-sama baiknya. Karena apa? Karena adanya kode etik lagi.

Mereka tahu kode etiknya secara terus-terus, kalau ini harus kayak gini, harus ini kayak gini, dan seterusnya. Ada. Jadi apa?

Jasa yang diberikan dokter kepada pasiennya itu sama-sama baiknya. Ada sama-sama baiknya. Sehingga orang lebih nyaman.

Dengan adanya kode etik, akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Nah, jadi menghindarkan seseorang dari perbuatan. yang tidak profesional itu saya harus kayak gini kalau nggak kayak gini nanti saya bisa bisa menyalahi aturan kan merugikan orang lain dan seterusnya jadi itu adalah makna kode etik tujuan kode etik sampai sini bisa melihat perbedaannya antara etika profesi dan kode etik etika profesi aturan yang judul Selamat malam, mbak.

Selamat malam, mbak. Oke, kita lanjut. Nah, lalu fungsi. Fungsi kode etik profesi. Apa sih, Pak?

Jadi fungsinya, tadi sudah beberapa kita bahas. Satunya adalah fungsi kode etik profesi adalah memberikan perdoman bagi sistem anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang dihargai. Lalu juga...

bisa menjadi sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang tersambungkan. Oh sebagai sarana kontrol masyarakat nih, kalau kita tahu kok etiknya, kita bisa ngontrol. sekian misalnya jelas karena ada aturan yang tertulis kalau nggak ada aturan tertulis orang lain jadi nggak tahu ada aturan tertulisnya kita bisa sama sekali mengontrol Dan kognitif profesi mencegah campur tangan dari luar organik profesi tentang hukum etika dengan keanggotaan kognitif profesi biar dengan adanya aturan jadi orang lain di luar profesi itu tidak berikut campur misalnya ada sesuatu yang menemani fungsi yang jelas harus kemana dia berjalan harus ngapain dan orang lain juga melihat yang sama juga tidak tidak ranjuk itu adalah materi kita hari ini sampai sini kita agar mengingatkan