Transcript for:
Konsep Keberlanjutan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kamu kenapa, Ara? Kok kayaknya bosan? Iya nih, Tami. Rasanya bosan. Aku mengerjakan hal yang sama terus setiap harinya.

Mengerjakan hal yang sama setiap harinya? Bukan berarti kamu menghadapi hal yang sama lho. Maksudnya gimana, Tami?

Hidup kita terus berjalan dan berlanjut, Ara. Itu disebut juga dengan konsep keberlanjutan. Ayo kita belajar tentang konsep keberlanjutan dalam kehidupan.

Konsep Keberlanjutan Dalam Sejarah Dunia terus berputar dan waktu tentu saja tidak dapat terulang. Waktu yang telah terlewati menjadi sejarah, dan waktu yang kini kita jalani terus berlanjut. Begitulah kehidupan manusia yang terus berlanjut. Sebenarnya, apakah ini dimaksud dengan keberlanjutan dalam kehidupan manusia? Pada saat ini, kamu duduk di kelas 10. Tentunya, untuk mencapai tingkat 10 ini, kamu telah lulus dan melewati pendidikan di tingkat dasar maupun menengah.

Setiap perjalanan hidup yang telah kamu lalui, tentunya tidak ada yang sama, meskipun kamu melakukan aktivitas yang relatif sama. Tetapi sebenarnya, kamu telah menjalani kehidupan yang berbeda. Hal ini disebut juga dengan keberlanjutan dalam kehidupan. Heraklitus menyebutnya dengan Pantare Kain Uden Mensi.

Artinya, segala sesuatu mengalir bagaikan arus sungai. Dan tidak ada satu orang pun yang dapat masuk ke sungai yang sama untuk kedua kalinya. Karena sungai yang pertama, telah mengalir berganti dengan air yang berada di belakangnya. Heraklitus merupakan seorang filsus dari Yunani. Menurut Heraklitus, air sungai terus mengalir.

Air yang mengalir akan terus digantikan dengan air yang ada di belakangnya. Misalnya saja, kamu sedang bermain di sungai. Lalu, kamu masuk ke sungai yang airnya mengalir.

Air yang mengenaimu satu detik yang lalu, saat ini, Maupun satu detik yang akan datang, tentunya berbeda, sekalipun sama-sama air. Tapi, tidak mungkin air yang sudah mengaliri kakimu kembali lagi ke atas, bukan? Kakimu akan dialiri oleh air yang lain.

Dari sini, apakah kamu sudah paham? Kalau setiap harinya, kita menghadapi sesuatu yang berbeda, sekalipun kamu melakukan aktivitas yang sama terus dan terus. Misalnya, setiap pagi kamu sarapan nasi, lalu belajar di sekolah, kemudian pulang ke rumah dan tidur.

Tapi, kamu memakan nasi yang berbeda, belajar materi sekolah yang berbeda, pulang ke rumah dengan kisah yang berbeda, dan tidur dengan tingkat kelelahan yang berbeda. Rutinitas yang kamu lakukan pun sesungguhnya merupakan kelanjutan dari masa yang telah kamu lalui. Lalu, apa yang dapat kamu pelajari dari keberlanjutan dalam hidup? Tentu saja, kamu dapat belajar dari pengalaman dan kehidupanmu yang telah lampau.

Rutinitas yang kamu lakukan pun juga dapat memberikan hal baru. Kemampuan dan daya berfikirmu akan semakin terasa. Dengan demikian, kamu akan mampu melakukan perubahan-perubahan di masa yang akan datang.

Begitu, Ara! Maka dari itu, jangan sia-siakan waktumu di masa kini. Waktu yang kamu miliki saat ini akan terus berlanjut dan tidak dapat terulang. Kamu benar, Tami.

Mulai dari sekarang dan ke depannya, aku akan gunakan waktuku sebaik mungkin agar dapat melanjutkan kehidupanku untuk berubah dan bergerak.