Transcript for:
Estetika dan Prinsip Dalam Arsitektur

Baik, terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam teman-teman semuanya.

Video ini saya buat untuk mendukung materi di pertemuan kelima mata kuliah pengantar arsitektur. Kebetulan saya yang menjadi fasilitatornya untuk menyampaikan materi, saya menggunakan metode video ajar. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas dan mempelajari tentang unsur estetika dan prinsip perancangan.

Ada pun beberapa capaian yang diharapkan didapatkan oleh mahasiswa setelah memahami materi ini adalah Yang pertama, mampu memahami definisi dan lingkup estetika dalam konteks arsitektur. Kemudian yang kedua, mampu memahami unsur-unsur estetika. Yang ketiga, mampu memahami prinsip-prinsip perancangan. Dan yang keempat, diharapkan mahasiswa mampu menganalisa anatomi arsitektur. Nah ini, di bawah ini saya sudah tuliskan beberapa referensi atau literatur yang saya gunakan.

Untuk menyusun materi kali ini, silahkan kalau misalnya teman-teman mau mencari atau mendelusuri sendiri materi-materi tersebut, bisa dicari sendiri-sendiri ya gitu. Tapi kalau memang teman-teman kebetulan belum berminat gitu ya, ya sudah silahkan mendengarkan materi kali ini aja gitu. Oke, nah masuk kepada materi kita hari ini, apa sih yang di... Maksud dengan estetika, apakah estetika itu berhubungan dengan keindahan?

Kemudian selanjutnya, apa definisi dari keindahan itu sendiri? Jadi, untuk memahami estetika dan definisi serta lingkupnya, kita sebaiknya pada tahap awal kita memahami dulu konsep atau ruang lingkup dari keindahan. Jika didefinisikan menurut lingkupnya, sebenarnya ada perbedaan antara definisi keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai benda tertentu yang indah.

Misalnya, kalau dalam bahasa Inggris, kita seringkali temui penggunaan istilah beauty dengan beautiful. Kalau biasanya istilah beauty itu kan artinya adalah keindahan, tetapi kalau misalnya istilah beautiful, Itu lebih mengacu kepada benda ataupun sesuatu yang memiliki sifat indah. Jadi kalau beauty itu keindahan secara luas definisinya, tetapi kalau beautiful itu benda yang mengandung definisi keindahan. Nah ini ada pun menurut D'Arsono pada tahun 2004, beliau mengeluarkan buku yang berjudul Pengantar Estetika. Nah itu...

beliau menjelaskan bahwa terdapat perbedaan definisi keindahan menurut luasnya pengertian. Nah, adapun yang pertama itu adalah keindahan dalam arti yang luas. Nah, keindahan dalam arti yang luas ini bisa dipahami dengan contohnya begini.

Misalnya, Plato itu menyebutkan bahwa ada watak yang indah. tentang watak yang indah dan hukum yang indah. Terus ada juga Aristoteles.

Aristoteles itu menjelaskan atau merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik, tapi juga menyenangkan. Terus ada lagi, misalnya Plotinus. Beliau menyampaikan bahwa ada istilah atau penjelasan tentang ilmu yang indah atau Kebajikan yang indah. Jadi dari beberapa contoh ini mungkin teman-teman bisa menyimpulkan bahwa keindahan dalam arti yang luas ini sesuai dengan pengelompokannya. Jadi memang definisi keindahan yang benar-benar mencakup arti yang lebih kompleks.

Skalanya lebih besar istilahnya seperti itu. Kemudian yang kedua itu adalah keindahan dalam arti estetika murni. Nah kalau keindahan dalam arti estetika murni ini itu sebenarnya menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

Jadi lebih ke... keindahan saat kita merasakan atau mengalami suatu pengalaman estetis. Nah, kalau yang ketiga itu adalah keindahan dalam arti terbatas. Kalau keindahan dalam arti terbatas ini sebenarnya bisa dilihat atau misalnya kita bisa menganalisa dari konteks kalimatnya, itu memang adalah keindahan yang bisa dilihat atau bisa diserap oleh pengelihatan kita.

Jadi yang sebatas dengan indah menurut pandangan kita saja. Menurut yang apa yang kita lihat. Kayak gitu.

Nah, selanjutnya setelah kita udah memahami apa itu lingkup atau definisi dan penjelasan dari keindahan, kita selanjutnya beralih nih ke ke Definisi dari estetika. Jadi setelah kita tahu keindahan seperti apa, kita selanjutnya mendalami definisi dari estetika. Estetika ini sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang dituliskan seperti slide yang sudah saya tampilkan ini, estetika, tulisannya begitu. Yang artinya adalah hal-hal yang dapat diserap oleh panca indera.

Oleh panca indra ini berarti lima indra kita ya, ada indra penglihatan, indra penciuman, indra peraba, indra perasa, kemudian indra pengecap juga. Nah, oleh karena itu estetika ini sering diartikan sebagai persepsi indra atau sense of perceptions. Ada pun salah satu tokoh yang mencetuskan kalimat atau statement estetika ini adalah Alexander.

Baumgarten, beliau memilih kalimat estetika atau mencetuskan atau melahirkan kalimat estetika itu dengan tujuan untuk penekanan atau menekankan pada pengalaman seni sebagai sarana untuk mengetahui. Jadi lebih ke bagaimana kita mengalami sesuatu yang yang bersifat seni. Nah, kemudian pengalaman tersebut itu dapat memberikan feedback ke kita berupa insight maupun knowledge.

Jadi, setelah kita mengalami pengalaman estetik, kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan baru. Nah, bicara tentang pengalaman seni atau pengalaman estetik, sebenarnya pengalaman estetik ini sudah menarik perhatian para ahli estetika sebelumnya. Bagaimana sih atau apa sih yang dimaksud dengan pengalaman seni atau pengalaman estetik ini?

Selanjutnya, dalam upaya untuk mendekati persoalan estetik, para ahli mencoba menggunakan beberapa teori yang meliputi teori pemancaran diri dan teori jarak kejiwaan. Jadi, misalnya seperti ini teman-teman. Pengertiannya atau penjelasannya itu seperti ini.

Kalau kita ingin mendapatkan pengalaman estetik, biasanya itu ditempuh dengan dua metode ini, atau dua teori, dua cara ini. Dengan cara yang pertama kita berempati, kemudian yang kedua kita membuat jarak tertentu. Kalau misalnya kita berempati terhadap suatu karya, nanti hasil akhirnya kita akan mendapatkan pengalaman Estetik gitu. Begitupun juga saat kita memiliki jarak tertentu, sesuai dengan yang dijelaskan di teori jarak kejiwaan ini, terhadap suatu karya seni, biasanya nanti kita akan mengalami pengalaman estetik. Jadi, gini ya, saya lanjutkan.

Yang pertama itu adalah teori pemancaran diri atau teori empati. Empati ini kan... Seperti yang sudah kita ketahui ya teman-teman, itu merupakan pengalaman dalam peleburan perasaan atau emosi seorang pengamat terhadap benda seni. Jadi, kalau menurut Fischer, seorang pengamat karya seni cenderung untuk memproyeksikan perasaannya ke dalam benda itu. Menjelajahi secara kayal bentuk benda tersebut, dari kegiatan itu akan mendapatkan suatu rasa yang menyenangkan.

Ini contohnya kalau dalam kehidupan sehari-hari gitu, misalnya adalah saat Kita nonton film biasanya atau enggak kita nonton pertunjukan teater, misalnya seperti itu ya. Saat kita menonton suatu karya seni, misalnya pertunjukan teater, itu kan biasanya kalau kita udah benar-benar interest gitu ya sama pertunjukan itu, terus kemudian kita berusaha mendalami karakter tokohnya. Nah, untuk mendapatkan pengalaman estetik yang lebih itu kita harus. Menjadi atau membayangkan menjadi salah seorang tokoh dari pagelaran tersebut misalnya gitu.

Itu kalau contoh dari pagelaran seni. Selanjutnya nanti setelah kita memposisikan diri kita sebagai mereka atau dia atau benda itu gitu. Biasanya kita akan mengalami percampuran atau mengalami reaksi gitu ya. Reaksi emosi atau...

dan lain sebagainya, perilaku dan lain sebagainya. Nah, dari emosi ini juga bermacam-macam responnya gitu ya. Misalnya bisa emosi sedih atau emosi senang atau biasanya emosi marah gitu. Nah, itu merupakan salah satu cara bagaimana kita dapat mengalami atau mendapatkan pengalaman estetik gitu. Mungkin ini sama halnya dengan atau enggak serupa gitu sama Materi yang sudah dijelaskan di pengantar arsitektur di minggu ketiga.

Itu tentang berarsitektur atau mengalami arsitektur. Jadi perasaan kita seperti apa, terus kita mendapatkan seperti apa. Kalau teori yang berikutnya itu adalah teori jarak kejiwaan.

Teori ini dikembangkan oleh salah seorang tokoh. yang bernama Edward Bullough, kalau saya nggak salah spellingnya, nanti mungkin boleh dikoreksi oleh teman-teman kalau saya ada salah. Nah, dalam tulisan beliau yang berjudul, Nah, beliau juga menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat perbedaan antara kondisi psikis dengan keadaan atau kondisi fisik yang ada pada sekeliling kita.

Dalam kesadaran estetis, pengamat harus bisa membuat jarak kejiwaan antara dirinya dengan benda seni yang sedang diamati. Jadi, kalau biasanya kita pergi ke pameran seni, terus kita berhadapan atau sedang mengamati sebuah karya seni yang dalam jarak dekat, ternyata kita tidak bisa. mendapatkan nilai-nilai seninya itu di mana.

Untuk mendapatkan pengalaman seni tersebut atau nilai-nilai seni tersebut, biasanya kita harus agak mundur atau tidak menjaga jarak dengan karya seni tersebut. Dengan begitu kita bisa dapat lebih banyak nilai-nilai estetik yang dimunculkan dari karya seni misalnya. Jadi metodenya ada dua. Kalau dikomparasikan... seperti ini mungkin ya simulasinya jadi kalau teori empati itu misalnya ada sebuah karya, nah pengamat itu mengimajinasikan dirinya adalah sebuah karya itu jadi nanti akan mendapatkan pengalaman estetik yang seperti apa nah kalau yang kedua yaitu teori jarak kejiwaan itu adalah misalnya ada sebuah karya Pengamat itu punya jarak tertentu dari karya tersebut, sehingga dari adanya jarak tersebut, pengamat bisa mendapatkan pengalaman estetik.

Setelah kita sudah mengetahui pengalaman estetik itu seperti apa, dan kemudian definisi dari unsur estetik dan keindahan seperti apa, selanjutnya kita akan mempelajari tentang unsur-unsur estetis. Mungkin dari teman-teman ada beberapa yang sudah tahu tentang unsur-unsur estetis atau beberapa ada yang belum tahu gitu ya. Jadi, unsur-unsur estetis ini itu yang pertama ada unsur titik.

Sebuah titik menandai sebuah tempat. Mungkin ini unsur titik ini hampir mirip dengan pada saat kita mempelajari matahari kuliah. Perancangan arsitektur satu, jadi unsur titik itu menandai sebuah tempat, tidak memiliki panjang dan lebar, kemudian tidak mengambil daerah atau ruang, merupakan pangkal dan ujung sebuah garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan dua garis.

Kemudian unsur titik ini merupakan unsur yang paling mendasar yang nantinya akan membentuk garis, bidang, dan bentuk. Jadi misalnya nanti dalam proses merancang atau perancangan yang akan teman-teman lakukan di kemudian hari, kita tidak bisa lepas dari unsur titik karena dengan unsur titik itu kita seperti dalam imajinasi kita, kemudian kita... mengeksekusi dari konsep kita ke dalam sebuah sketsa karya. Itu biasanya kita memberi spot-spot tertentu, kemudian kita baru dari spot-spot itu kita membuat sketsa. Jadi memang ini adalah unsur titik ini adalah unsur yang mendasar.

Selanjutnya ada unsur garis. Unsur garis ini maksudnya adalah sebuah titik yang bergerak. Terus unsur garis. Unsur garis ini memiliki panjang tapi tidak memiliki lebar, mempunyai arah, dan juga merupakan batas dari sebuah bidang.

Garis atau goresan tangan yang dibuat oleh seniman biasanya akan memberikan kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang dihadirkan. Jadi, ini kalau kita bicara masalah goresan garis yang di... yang dibuat oleh seniman itu biasanya antara seniman satu dengan seniman yang lainnya, itu goresan tangannya berbeda. Nah, kalau contoh yang lebih sempit lagi, misalnya dari satu orang seniman ketika dia mengekspresikan marah atau kemudian dia mengekspresikan kelembutan, kehalusan, itu goresan tangannya berbeda juga. Makanya di sini dijelaskan bahwa nantinya goresan tangan, ayatnya, Atau yang diwujudkan dalam bentuk garis, yang dihasilkan oleh seorang seniman, atau seorang desainer, atau seorang perancang, itu nantinya akan memberikan kesan psikologis yang berbeda-beda.

Yang ketiga ada unsur bangun. Unsur bangun ini adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis. Dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda, atau oleh gelap terang pada arsiran, atau karena adanya tekstur.

Jadi mungkin teman-teman sudah ngerti ya kurang lebih definisi dari bangun ini, karena waktu itu kita sudah mempelajari di matah kuliah perancangan arsitektur di minggu ke-2 atau ke-3 gitu kalau nggak salah. Contohnya misalnya pada gambar yang saya sertakan ini, itu kan terdiri dari beberapa unsur bangun dengan ukuran yang berbeda-beda, panjang dan lebarnya berbeda-beda. Tapi tetap saja disusun atau dirancang dengan komposisi yang sesuai atau yang enak dipandang atau mengandung unsur keindahan.

Nah nanti ini kita akan mempelajari prinsip. perancangan di slide berikutnya nanti akan dijelaskan. Di dalam pengolahan objek, akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang senimanya.

Jadi, istilahnya kalau kita mau menginterpretasikan sebuah bentuk, itu kadang-kadang dari apa yang kita lihat, kemudian apa yang kita fikirkan, Dan kita imajinasikan nanti saat kita goreskan akan memiliki perbedaan. Tergantung sama preferensi kita, suka-suka kita seperti apa jadinya. Ada pun perubahan wujud tersebut biasanya mengalami atau melalui proses yang dinamakan stilasi, kemudian distorsi, ada transformasi dan disformasi.

Nanti mungkin... Perubahan wujud ini, maksudnya stilasi, distorsi, transformasi, dan disformasi ini akan dijelaskan di mata kuliah yang lain atau enggak pertemuan berikutnya mungkin ya. Selanjutnya ada unsur warna. Jadi warna merupakan persepsi cahaya dan visual yang biasanya digambarkan dalam hal persepsi individu terhadap nilai rona, saturasi, dan nuansa.

Suatu benda dapat dikenali warnanya karena secara alami mata kita dapat menangkap cahaya yang dipantulkan dari permukaan benda tersebut saya rasa unsur warna ini teman-teman juga udah pada tau gitu kan ya jadi kalau ada unsur warna itu mempermudah Kita memahami suatu bentuk. Jadi identitas bentuknya itu bisa kita ketahui dari warna yang berbeda. Atau enggak perbedaan warna antara bentuk satu dengan lainnya itu membuat salah satu bentuk itu terlihat jelas. Bentuknya jelas karena warnanya berbeda dengan yang lainnya.

Misalnya seperti itu. Yang terakhir ada unsur tekstur. Tekstur di sini adalah unsur rupa yang biasanya menampilkan rasa pada permukaan bahannya gitu kan. Yang sengaja dibuat atau dihadirkan dalam susunan untuk mencapai tujuan tertentu gitu. Nah kalau misalnya teman-teman pernah mendatangi suatu bangunan arsitektur gitu ya.

Kemudian mereka sengaja membuat, eh apa maksudnya. Desainernya atau perancangnya atau arsiteknya sengaja membuat salah satu pilar atau salah satu dinding itu memiliki tekstur tertentu. Nah, itu yang dinamakan dengan unsur tekstur. Dengan adanya unsur tekstur itu, biasanya kita bisa mendapatkan atau mengambil nilai-nilai estetis yang lebih tinggi. Jadi, dengan adanya tekstur, oh ternyata kalau teksturnya terlihat, itu nilai estetikanya itu lebih tinggi atau keindahan yang didapatkan dari benda tersebut atau karya tersebut itu lebih terasa kepada user atau viewernya atau pengamatnya.

Terus ini dijelaskan ada pun beberapa contoh tekstur buatan atau artificial, misalnya ada tekstur dari kaca, ada tekstur dari logam. Macenderung halus begitu ya. Kalau kita bicara tekstur berarti apa saja yang bisa kita rasakan menggunakan indera Prabagita. Jadi ada tekstur kasar, ada tekstur halus, ada tekstur yang muncul tapi lembut kesannya.

Jadi macam-macam sekali tekstur itu. Oke, sampai di sini unsur-unsur estetika. Sudah selesai saya jelaskan.

Selanjutnya, di slide berikutnya kita akan mempelajari tentang prinsip-prinsip perancangan. Setelah kita tahu tadi apa saja unsur-unsurnya, unsur-unsur dari estetika itu, kemudian untuk mengeksekusi ide kita, kita juga perlu tahu prinsip-prinsip dari perancangan supaya nantinya hasil karya kita Itu sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan dan sesuai dengan kebutuhan nilai plusnya kalaupun misalnya bisa lebih estetis. Nah, terus prinsip-prinsip perancangan ini untuk apa?

Kita mempelajari prinsip-prinsip perancangan dan apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip perancangan. Jadi, prinsip perancangan itu adalah misalnya merancang. itu adalah suatu kondisi di mana bagian dari seluruh komposisi itu saling berhubungan satu sama lain dengan nanti tujuannya menghasilkan harmonisasi.

Jadi komposisi-komposisi yang disusun untuk mencapai tujuan harmonisasi. Kenapa kita perlu mempelajari prinsip-prinsip perancangan? Karena seperti yang sudah kita ketahui, penataan, maksudnya menata tanpa adanya variasi, itu nanti akan menghasilkan sesuatu yang monoton. Tetapi sebaliknya, saat kita membuat variasi tanpa adanya penataan, itu nantinya akan membuat kekacauan. Harus balance antara penataan dengan variasi.

Maka dari itu kita perlu mempelajari prinsip-prinsip dari perancangan ini sendiri. Ada pun prinsip-prinsip perancangan ini itu meliputi ada sumbu atau eksis, kemudian ada simetri, ada hirarki, ada irama, ada datum, dan transformasi. Nah prinsip-prinsip perancangan ini, ini sebaiknya teman-teman pahami dan teman-teman mengerti kemudian nanti mungkin teman-teman bisa sambil tiduran atau sambil melakukan aktivitas lain, itu sambil diamati apa yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip perancangan itu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Supaya nantinya kita bisa lebih paham lagi prinsip-prinsip perancangan ini meliputi apa saja dan penjelasannya seperti apa. Sebenarnya kalau misalnya kita lihat atau kita ingat-ingat lagi gitu ya, prinsip-prinsip perancangan ini secara sadar ataupun tidak sadar itu teman-teman sudah melakukannya gitu ya. Tapi kadang-kadang kita nggak ngeh aja atau kurang paham aja kalau itu yang dimaksud, oh ini yang dimaksud prinsip perancangan sebenarnya.

Cuman saya nggak menyadari kalau saya sudah melakukan ini. Biasanya seperti itu, nanti mungkin akan teman-teman temui ya di penjelasan saya setelah ini. Jadi prinsip-prinsip perancangan ini perlu diketahui karena nantinya saat kita mendesain, terutama di semester... Berikutnya yang akan teman-teman tempuh atau nantinya di dunia kerja itu kita akan sering sekali menggunakan prinsip-prinsip ini untuk mendesain bangunan kita gitu. Jadi entah itu bangunan dalam bentuk apapun gitu kan nanti pasti kita menggunakan salah satu prinsip dari perancangan ini, salah satu dari prinsip-prinsip perancangan ini.

Atau misalnya bisa dikombinasikan. Dari misalnya simetri dikombinasikan dengan hirarki dan irama misalnya seperti itu nanti akan sering ditemui saat teman-teman mendesain gitu. Jadi saran saya sebaiknya teman-teman bisa paham lebih dahulu sejak dini gitu ya, sejak semester awal ini.

Supaya nantinya di semester ke depan teman-teman tidak mengalami kebingungan gitu. Selanjutnya ini yang pertama, prinsip penataan yang pertama itu ada sumbu. Pada dasarnya, sumbu adalah garis tengah yang awalnya membentuk ruang dalam desain layout. Penempatan unsur-unsur sumbu akan menentukan visualnya, menjadi sederhana atau mencolok, kayak dalam rupa atau menonton.

Jadi kalau diilustrasikan dalam gambar, sumbu itu seperti garis titik-titik di sini. Garis putus-putus di sini adalah sumbu, kemudian bentuk. Bidang-bidang persegi ini maksudnya adalah benda-benda atau sesuatu yang disusun atau bersusun sesuai dengan sumbu yang sudah ada. Jadi, walaupun seperti di persegi yang dua ini, yang di atas bawah itu, itu walaupun dia tidak tiba. Tidak bertumbuh pada garis, tapi dia itu secara rasa, dia itu tetap istilahnya berbaris.

Berbaris dalam satu sumbu itu. Nah, mungkin contoh selanjutnya seperti ini, teman-teman. Kalau teman-teman tahu, itu ada yang namanya sumbu filosofi Yogyakarta. Jadi, sumbu filosofi ini seperti menggaris, menarik garis.

antara Laut Selatan dan Gunung Merapi. Nah dari garis itu ternyata ada beberapa istilahnya monumen-monumen bersejarah dan ada pun juga keraton bahkan di situ, di dalamnya. Jadi ada ditarik garis lurus.

Nah di garis-garis lurus itu adalah daerah-daerah yang istilahnya memiliki nilai seperti cagar budaya gitu loh. Jadi itu kental sekali dan Dan pada zaman dulu memang itu adalah kawasan-kawasan keraton gitu. Jadi misalnya di nomor satu itu misalnya ada Laut Selatan, kemudian nomor dua itu adalah Panggung Kerap ya. Kalau teman-teman ke Jogja silakan ya mungkin bisa pas jalan-jalan silakan diamati dan dilihat gitu. Kalau pas lagi nggak jalan-jalan seperti saat ini mungkin bisa jalan-jalan virtual gitu ya melalui Google Maps atau Google Site.

yang bisa melihat nah terus yang ketiga ada alun-alun selatan kemudian yang keempat ada keraton yang kelima ada alun-alun utara kemudian yang keenam ada tugu golong gilik dan yang terakhir yang paling ujung dari penarikan sumbu ini adalah gunung merapi nah contoh lainnya itu adalah misalnya denas keraton sumenap kalau teman-teman tahu di Jawa Timur ini Ada peninggalan keraton, itu namanya keraton Sumeneb. Lokasinya ada di Madura, Pulau Madura. Kalau kita lihat dari denah keraton ini, itu seperti ada garis sumbu yang secara tidak langsung mengatur atau bisa dirasakan merupakan garis yang membariskan. Nah, antara misalnya yang pertama itu ada pendopo, kemudian ada selasar, ada keraton dalam, nah itu semua berjajar. menjadi satu dalam satu sumbu yang ada di tengahnya.

Gitu contohnya sumbu. Untuk contoh-contoh lain mungkin teman-teman bisa mencari sendiri nanti. Banyak kok kalau kita bicara bangunan-bangunan arsitektur ya, itu biasanya banyak sekali yang menggunakan prinsip ini dalam desainnya.

Nanti mungkin bisa dilihat ya sama teman-teman di Google atau di lingkungan sekitar biasanya ada. Mudah ditemui. Oke, yang kedua adalah simetri. Simetri ini adalah susunan yang seimbang dari pola-pola bentuk dan ruang pada sisi yang berlawanan dari satu garis atau bidang pembagi.

Nah, simetri itu biasanya dapat digunakan pada seluruh desain bangunan atau pada bagian tertentu saja. Jadi, bergantung pada fungsi dan kebutuhannya. Nggak semua-mua bangunan itu harus simetri. Enggak.

Tapi simetri ini merupakan salah satu prinsip perancangan yang nantinya tujuannya dapat menimbulkan atau mewujudkan kesan estetis. Simetri sendiri itu sebenarnya dibagi menjadi dua, ada simetri radial dan ada simetri bilateral. Simetri radial itu merupakan susunan keseimbangan dari unsur-unsur radial yang sama.

Jadi kalau teman-teman... Teman-teman tahu gitu ya, simetri radial ini simetri putar gitu ya. Mungkin zaman dulu pas SMA atau SMP kita mempelajari simetri putar. Namanya istilahnya ya, simetri putar itu seperti apa?

Nah, kalau di saat ini, di tahap perkulihan ini disebutnya itu simetri radial. Apalagi untuk dalam konteks arsitektur begitu. Komposisi dapat...

dibagi atas bagian yang sama dengan memotong bidang dari setiap sudut bis sekeliling pusat atau sumbu. Jadi dipotong atau dibagi dari sudut manapun itu bisa. Kalau itu bisa berarti itu dinamakan simetri radial. Sebaliknya kalau simetri bilateral itu hanya terdapat satu bidang yang dapat membagi seluruhnya menjadi dua bagian yang identik.

Jadi sisi kanan sama dengan sisi kiri saja, itu namanya simetri bilateral. Tapi kalau sisi kanan dibagi tengah sama kayak sisi kiri, sisi atas dibagi garis tengah sama kayak sisi bawah, itu berarti simetri radial ya. Karena dia bersimetrinya putar dan punya banyak atau lebih dari satu bidang yang dapat membagi dua bagian sama atau identik. Nah, ini misalnya contoh dari simetri bilateral.

Jadi, seperti gambar 1 dan gambar 2 ini, misalnya kalau kita tarik sumbu di tengah-tengah, dari sumbu di tengah gambar ini, kita bisa melihat atau mendapatkan 2 gambar atau 2 bangun, Dua bangunan atau dua bentuk gitu ya. Yang sama atau identik di sisi kanan maupun sisi kiri. Jadi itu maksudnya adalah contoh dari simetri bilateral gitu kan. Nanti kalau simetri radial mungkin teman-teman bisa cari sendiri di buku di buku Arkitektur Form Space and apa ya gitu yang kalau nggak salah ditulis oleh FDK Cing, silakan.

Itu sudah banyak sekali ada di internet, silakan teman-teman melihat contohnya misalnya seperti itu. Oke, selanjutnya adalah hirarki. Nah, hirarki ini adalah salah satu prinsip perancangan yang menurut saya sering juga digunakan oleh para arsitek ataupun desainer saat ini.

Hirarki itu sebenarnya penekanan suatu hal yang penting atau menyolok dari suatu bentuk atau ruang terhadap bentuk dan ruang lain dari suatu organisasi. Apabila semua unsur ingin ditonjolkan, maka akan berakibat tidak ada satupun yang menonjol. Jadi, misalnya kalau kita ingin menonjolkan salah satu bentuk saja, misalnya kita ingin membuat point of interest, point of view, point of interest, interestnya di mana, itu kita harus menonjolkan satu benda itu dan yang lainnya itu dibikin tidak menonjol.

Sehingga pesan yang kita berikan kepada pengamat, Itu tersampaikan, jadi oh ini maksudnya yang ditonjolkan, bangunan ini yang ditonjolkan sehingga bangunan yang lainnya itu di sekelilingnya tidak dibuat menonjol misalnya seperti itu. Nah, hirarki ini dapat diwujudkan dengan pembedaan berdasarkan, yang pertama ada pembedaan ukuran. Jadi, kalau kita ingin menonjolkan atau membuat suatu benda itu menyolok.

daripada benda lain, itu biasanya kita bikin dia beda ukuran. Yang satu ada yang besar, kemudian yang lainnya itu memiliki ukuran yang sama, kemudian yang satu lagi kecil. Nah, itu kan terlihat perbedaan, jadi kalau misalnya kita lihat, cepat-cepat kita lihat, kita bisa langsung nangkep, oh yang ditonjolkan itu yang besar, atau oh yang ditonjolkan itu yang kecil, karena ukurannya berbeda. Itu ya definisi dan penjelasannya.

Kemudian yang kedua ada pembedaan bentuk dan yang ketiga ada pembedaan penempatan. Jelas ya ini kayaknya kalau pembedaan bentuk itu misalnya kita kalau dalam ilustrasi ini ada gambar kotak-kotak-kotak kemudian tiba-tiba ada lingkaran dan ada segitiga itu kan sudah terlihat apa yang menyolok gitu kan, apa yang menonjol gitu kan. Itu pun berlaku pada bangunan.

Nanti mungkin berikutnya ada contohnya setelah ini. Kemudian yang ketiga, itu adalah pembedaan penempatan. Jadi memang sengaja tempatnya itu agak diberi space atau jarak tertentu dengan benda-benda lain. Misalnya gitu kalau dalam ilustrasi ini persegi yang paling ujung kiri atas, itu memang punya tempat yang agak berbeda.

Mojo gitu ya kesannya, terus yang lainnya itu agak menepi. Memang dibuat seperti itu, nantinya dalam proses kita mendesain, itu biasanya kita seringkali atau mungkin bisa mengkombinasikan prinsip hirarki ini ke dalam desain kita. Jadi saya ingin, misalnya saya adalah seorang arsitek atau saya adalah seorang desainer, Kemudian saya ingin menonjolkan karya saya dengan cara saya memberi space atau memberi tempat tertentu, tempat yang berbeda dengan yang lainnya.

Supaya saat dilihat itu, oh ini kok beda sendiri ya tempatnya. Nah ini contohnya misalnya. Ini contoh dari tadi itu apa ya? Pembedaan bentuk. Jadi dari pilar ini bentuknya dibedakan dengan yang di atasnya.

Kemudian ada perbedaan lagi. Begitupun dengan yang ini. Gambar yang seperti pintu di masjid ini. Setengah lingkaran itu bagian atasnya. Itu kalau kita dari sisi sini kan ada satu pintu ini ya.

Kemudian saat kita masuk. Kemudian ada lengkungan dua lagi di sini. Ini dibuat berbeda, mengapa?

Karena yang besar ini, maksudnya pintu yang besar, ini merupakan jalur yang bisa kita lewati, sedangkan yang lainnya ini, yang lebih kecil ini, itu adalah semacam unsur atau elemen-elemen estetik yang ditambahkan untuk menunjang. Keindahan dari suatu desain itu. Nah, ini contoh dari tadi konsep atau prinsip hirarki, tapi yang dengan cara menonjolkan, dengan cara membedakan atau perbedaan tempat. Misalnya kalau teman-teman tahu, bisa dilihat di konsep zoning Sangamandala pada rumah adat Bali.

Kalau search mungkin di Google gitu, biasanya ada rumah adat Bali itu selalu bikin 9 pembagian kota. Nanti kalian cari ya. Semasing-masing di Google boleh. Atau diskusi dengan temannya silahkan.

Nah, dari beberapa tempat itu, dari beberapa pembagian kota itu, nanti ada tempat sendiri-sendiri. Jadi, kalau sembahyang itu harus di area 1 di sini. Nah, tempat sembahyang ini harus berjauhan dengan pintu masuk.

Jadi, tempatnya sendiri-sendiri. Ini untuk, kalau nggak salah, bale-bale itu adalah kamar, kamar tidur. Kemudian, yang berdekatan dengan pintu itu biasanya adalah dapur atau biasanya tempat beterna.

Biasanya gitu, seperti itu. Contohnya, kalau... zoning sanga mandala yang ada di rumah tradisional Bali. Atau ini misalnya contoh lainnya adalah konsep rumah gendang masyarakat menggarai. Nah ini saya dapatkan dari buku yang ditulis oleh Bapak Lintu, yang membahas tentang rumah-rumah tradisional, rumah-rumah adat.

yang ada di Indonesia. Karena kalau sejauh ini kan yang kita tahu yang sering disebut saja. Sedangkan yang lain yang belum disebut itu sebenarnya banyak.

Jadi misalnya contohnya seperti di rumah gendang ini. Penempatan yang paling atas itu adalah hirarki yang paling atas yang merupakan tempat persembahan. Sehingga ini adalah area yang paling sakral atau suci seperti itu misalnya. Kemudian turun ke bawah itu ada tempat cadangan makanan.

Kemudian turun lagi ke bawah ada tempat benih. Kemudian ada tempat bahan makanan dan peralatan makanan. Dan selanjutnya di bawahnya ini yang bagian yang saya tandai ini merupakan dapur atau puhu ya mereka sebutnya. Kemudian di samping-sampingnya itu adalah kamar untuk tidur. Untuk di area bawah biasanya kalau kita tahu rumah-rumah.

Tradisional itu digunakan untuk beternak gitu. Jadi seperti itu. Nah, kalau untuk layout yang kita lihat dari dalam rumahnya, itu zoningnya itu dibagi menjadi dua.

Jadi zona yang berwarna orang ini namanya adalah nolang. Ini adalah istilahnya area privacy yang hanya bisa diakses oleh orang-orang atau keluarga saja. Kalau di luar, ini zona yang...

Yang kuning ini namanya lutur. Ini merupakan ruang tamu. Jadi kalau misalkan kita bertamu ke rumah adat ini, rumah gendang ini, kita biasanya hanya bisa mengakses bagian kuning saja di sini. Seperti itu.

Jadi ini zona publik gitu ya. Kalau yang oranye zona private, kalau yang kuning zona publik atau semi-publik. Selanjutnya ada irama.

Prinsip irama ini merupakan pergerakan yang bercirikan pada unsur atau motif yang berulang, yang terpola pada interval teratur maupun tidak teratur. Jadi contohnya misalnya di sini, seperti pengulangan bentuk cendela. Jadi bentuk cendelanya itu berulang, seolah-olah dia itu berirama. Prinsip yang sering digunakan adalah memanfaatkan konsep.

persepsi visual yang mengelompokkan unsur-unsurnya ke dalam suatu komposisi berdasarkan kedekatan, kemudian ada keterkaitan atau karakteristik visual yang serupa jadi selalu diulang tetapi bisa mengulang bentukan yang sama ataupun bisa mengulang bentukan yang serupa sama itu belum tentu serupa serupa belum tentu sama gitu kan Kurang lebih seperti itu teman-teman. Nah ini misalnya contohnya ada di, adalah di, ini contohnya di interior The Apurva Kempinski Bali gitu ya. Saya sourcenya saya cari di Google.

Teman-teman mungkin bisa, kalau belum puas dengan gambar ini mungkin bisa lihat sendiri gitu ya. Selanjutnya seperti apa. Nah ini desain interior di The Apurva Kempinski Bali ini.

Dia menggunakan atau menginterpretasikan atau mengaplikasikan konsep atau prinsip irama. Jadi ada bagian yang diulang gitu kan. Bagian yang diulang, misalnya pada ornamen ini yang meliu-meliu ini, dia sebenarnya di ornamen yang besar dan yang kecil itu ada pengulangan, walaupun tidak sama persis bentuknya, tapi dia ada pengulangan dengan kemiripan bentuk.

Nah, ini dari satu bentuk saja. Sedangkan di sini dia diulang ke beberapa lokasi, beberapa spot. Jadi dia diulang di sini, kemudian ada lagi di sini, di sini, diulang-ulang terus gitu ya.

Untuk menghasilkan prinsip irama itu tadi gitu jadinya. Oke, begitu pun yang di pelafonnya ini. Yang di pelafonnya ini menggunakan prinsip irama. Itu maksudnya liuk-liuknya ini loh. Apa ya, liuk-liuk ini ya.

Apa, leveling. Leveling pelafonnya itu. Diulang, diulang, diulang terus.

Jadi, berirama. Cowaan-cowaannya. Seperti itu teman-teman contohnya.

Kemudian, ada datum. Selanjutnya, prinsip perencangan. Selanjutnya itu adalah datum.

Datum adalah suatu garis, bidang, atau volume acuan yang dapat menghubungkan unsur-unsur lain dalam satu komposisi. Datum. Tidak hanya berupa garis lurus, bias, juga berupa bidang datar. Biasanya juga bisa berupa bidang datar atau volume.

Jadi datum ini seperti pengatur. Sebuah datum dapat mengorganisir unsur dengan cara. Misalnya kalau dengan cara garis, ada dengan garis ini. Kemudian datum itu bisa...

Bisa dengan unsur garis, kemudian benda-benda atau bangunan-bangunan. Misalnya itu bisa terkumpul dengan garis tersebut. Kemudian datum itu juga bisa berupa bidang.

Jadi bidang itu bisa diilustrasikan seperti ini. Bidangnya itu dikumpulkan di bawah datum. Datumnya berupa bidang yang warna biru ini.

Atau datum warna biru ini bisa mengumpulkan benda-benda yang ada di dalamnya. Nah, selanjutnya untuk yang volume, datum itu bisa berupa volume. Bukan volume, maksudnya volume.

Tapi dia itu seperti ini, pembatasnya, volumenya. Jadi dia mengumpulkan atau mengorganisir unsur-unsur di dalam, istilahnya kayak terkurung, dikurung sama datumnya, datum dalam bentuk volumenya. Kemudian yang terakhir ada transformasi.

Transformasi memungkinkan seorang desainer untuk memilih kurwarupa model yang sesuai. Kemudian mengubahnya melalui sederet manipulasi abstrak untuk menanggapi kondisi tertentu. Ini misalnya contohnya ada penggambaran atau perancangan pilar. Pilar itu kan macam-macam gitu ya, tergantung sama desainernya mau membuat pilar yang seperti apa. Terus juga setiap desainer juga punya pemikiran masing-masing.

Terkait apa yang ingin dia sampaikan kepada pengamat atau apa yang ingin dia tampilkan kepada viewers gitu ya. Jadi misalnya oh desainer A mengadaptasi bentuk kura-kura misalnya gitu. Kemudian bentuk kura-kura itu ditransformasikan. Itu nanti mungkin teman-teman akan mempelajari konsep transformasi di mata kuliah. Apa yang nanti mungkin ada deh.

Yang khusus mempelajari transformasi sendiri gitu ya. Nah ini mungkin saya jelaskan secara umumnya saja. Jadi dari bentuk kura-kura tadi itu kemudian diambil beberapa unsur karakteristiknya. Kemudian ditarik benang merah kepada sketsa baru.

Nah sketsa baru yang dihasilkan oleh teman-teman itu biasanya. Acuannya adalah bentuk kura-kura tapi hasilnya tidak sama dengan bentuk kura-kura. Jadi itu merupakan hasil transformasi dari bentuk kura-kura. Kurang lebih begitu ya.

Itu kalau konteksnya kura-kura ya, tapi kalau di sini saya contohkan adalah finishing, namanya finishing pilar gitu ya. Jadi mengalami transformasi tertentu. Untuk prinsip-prinsip perancangan saya rasa sudah selesai materinya.

Oh ini nih terakhir, penerapan prinsip penataan yang sesuai. Penataan ini maksudnya adalah perancangan ya. Dan tepat membuat karya desain memiliki makna denotatif, faktual dari desain interior atau arsitektur.

Yakni realitas pengertian yang lebih jauh dari sekedar yang ditampilkan secara visual saja. Jadi, tidak cuma bagus terlihat saja, tapi juga memiliki makna tertentu. Oke, selanjutnya kita akan mempelajari tentang anatomi arsitektur.

Tadi kan teman-teman sudah mengetahui apa itu estetika, apa itu keindahan. Kemudian sudah mengetahui unsur-unsur estetika itu apa saja. Selanjutnya juga tadi sudah mengetahui bagaimana cara menata atau merancang unsur-unsur ini sesuai dengan prinsip-prinsip perancangan.

Selanjutnya kita mempelajari anatomi arsitektur. Nah, anatomi arsitektur ini sebenarnya pada prinsipnya, kalau misalnya kita mau mendefinisikan... kata anatomi anatomi kan anatomi tubuh mungkin dulu teman-teman waktu biologi mempelajari jadi anatomi itu bagian-bagian tubuh seperti apa langsung saja misalnya saya pakai contohnya ini adalah cube house cube house ini didesain oleh arsitek Pete Bloom and based on the concept of living as an urban roof perumahan kepadatan tinggi dengan ruang yang cukup di permukaan tanah karena tujuan utamanya adalah untuk mengoptimalkan ruang di dalamnya.

Kalau kita lihat dari gambar ini, cube house ini sebenarnya adalah bentuk kubus yang agak dicondongkan begitu ya. Kemudian bawahnya ada bentukan balok. Nanti mungkin di gambar saya berikutnya akan kelihatan. Dari... Dari cube house ini sebenarnya kalau kita telah ah lagi, anatomi arsitekturnya itu terdiri dari unsur-unsur gitu kan.

Ada pun unsur titik. Unsur titik ini misalnya seperti contoh ini. Jadi selalu ada titik-titik yang merupakan ujung atau pangkal garis dalam bangunan dari cube house ini gitu. Misalnya seperti ini. Ini kan...

Ada titik hijau ini dari titik hijau ke titik hijau berikutnya. Kemudian ada lagi. Seperti seolah-olah dia itu kalau ditarik garis itu membentuk suatu bentuk tertentu gitu ya.

Oke. Nah, selanjutnya ada unsur garis. Seperti yang tadi lanjutan dari unsur titik. Jadi, anatomi arsitektur di bangunan cube house ini sebenarnya juga terdiri dari garis gitu kan.

Garis. garis, kemudian ada garis-garis yang digabungkan dan dikombinasikan garisnya itu berasal dari titik, tadi unsur yang pertama yang sangat mendasar sekali, kemudian ada unsur bangun atau bidang dan volume kalau seperti yang tadi sudah saya jelaskan, sebenarnya cube house ini nanti, ini gambarnya mungkin kurang jelas ya teman-teman, mungkin bisa dicari keywordsnya ada cube house silahkan search di google Nah itu cube house ini bangunannya itu sebenarnya rumah, tapi dia seperti terdiri dari dua bentuk kubus dan dua bentuk, satu bentuk kubus, satu bawahnya itu bentuk balok. Jadi seperti digabungkan gitu loh.

Jadi kalau misalnya istilahnya di preteli itu dia terdiri dari dua bentuk itu gitu, dua bentuk yang disatukan. Nanti mungkin teman-teman bisa lihat gambarnya lebih jelas lagi ya, ini kayaknya. Mungkin gambarnya kurang jelas.

Nah ini loh, kalau mungkin bisa kelihatan ya. Jadi ini tuh sebenarnya yang saya tandai menggunakan kursor ini adalah bentuk kubus yang kayak diarahkan agak miring ke bawah. Kemudian yang bagian bawahnya ini itu sebenarnya adalah bentuk balok gitu. Bentuk balok, jadi balok-balok, terus atasnya itu ada kubus yang agak, istilahnya agak.

apa ya agak merungkuk gitu ya kayak gitu bentuknya nah terus ini ada unsur warna dan tekstur juga ya tadi itu Dari anatomi cube house ini, kita bisa lihat ada unsur warna dan tekstur. Jadi misalnya di bagian warna kuning ini biasanya dia menggunakan tekstur kayu. Kemudian untuk dinding dia menggunakan seperti tekstur bata, unfinished. Terus juga warna-warna yang digunakan di sini.

pakai warna kuning, abu-abu, putih, kebanyakan seperti itu. Kemudian cendelanya juga agak semi-semi-blue, blueish, atau kurang lebih segitulah warnanya. Penggunaan unsur warna dan tekstur ini, kalau kita balik lagi ke definisi tadi itu, mengalami pengalaman estetika, itu tujuannya untuk menambahkan atau memberikan Pengamat itu pengalaman estetik.

Jadi, oh bagus juga ya ternyata pengalaman estetik itu bisa diwujudkan dengan cara kita melihat atau dapat menganalisa unsur warna dan tekstur yang ada pada suatu karya seni atau bangunan. Selanjutnya ini dari anatomi arsitektur ada juga termasuk istilahnya mempreteli dalam Dalam bangunannya itu seperti apa Nah disini misalnya interior Interior dari cube house itu seperti apa Jadi sebenarnya Ada penjelasan yang mungkin Belum tertambahkan ya mungkin Belum dilengkapi disini Itu menjelaskan bahwa cube house ini Itu sebenarnya terdiri dari Tiga lantai kalau saya gak salah ya Nah dari setiap lantainya itu Bisa nanti Teman-teman lihat atau search sendiri informasinya setiap lantainya itu ada fungsi-fungsi tertentu jadi misalnya kamarnya itu ada di lantai berapa kemudian penataannya seperti apa nanti ada di google mungkin ya bisa cari google pastilah oke seperti itu kurang lebih penjelasannya oke untuk penjelasan anatomi arsitektur mungkin sudah jadi kita tadi hari ini sudah mempelajari materi tentang unsur estetika, kemudian keindahan, kemudian definisi estetika itu sendiri, terus ada prinsip-prinsip penataan atau perancangan, ada pun juga anatomi arsitektur. Kalau begitu saya lanjutkan ke slide berikutnya karena ini untuk mendukung atau mempermudah teman-teman dalam mengendapkan ilmu atau memahami ilmu yang sudah Teman-teman dapat, tugas dari pertemuan lima ini adalah silahkan mencari salah satu bangunan cagar budaya yang ada di sekitar lingkungan teman-teman.

Misalnya ada rumah Belanda, rumah tua, boleh silahkan. Silahkan teman-teman amati, kemudian silahkan teman-teman pahami, dan kemudian teman-teman analisa. Setelah itu, deskripsikan. anatomi bangunan tersebut dengan menambahkan penjelasan terkait unsur estetika dan prinsip desainnya. Jadi misalnya ada bangunan Belanda itu dulu adalah misalnya dulu adalah rumah atau sebuah kantor gitu, terus sekarang digunakan sebagai bank, misalnya gitu ya.

Terus kan dari tampaknya itu boleh teman-teman foto misalnya gitu. Silahkan di foto kemudian diamati dan dihayati. dianalisa gitu, oh ternyata dia ada pilar-pilarnya di bangunan di existing bangunannya gitu kan kemudian pilar-pilarnya itu maksudnya seperti apa ya, oh ternyata kalau dilihat lagi kalau kita tarik garis tengah pada bangunan itu, ternyata bangunan yang sisi kanan itu simetri dengan bangunan sisi kiri, nah itu berarti kan sudah menjelaskan prinsip simetri gitu ya terus unsur-unsur estetika apa saja yang terlihat di sana gitu kan...

Teksturnya itu menggunakan finishing seperti apa, silahkan dijelaskan. Silahkan diberikan penjelasan yang secukupnya. Tugas ini nanti dikerjakan secara individu.

Format tugasnya seperti pada contoh nanti setelah slide ini ada contohnya. Untuk tugasnya sepertinya hanya 1-2 lembar saja, tidak perlu terlalu banyak. Dengan lembar A3, tapi nanti teman-teman...

tidak menggunakan freehand ya, jadi seperti kompilasi gambar dan penjelasan itu menggunakan boleh powerpoint atau boleh adob illustrator silahkan, pokoknya menggunakan software apapun yang teman-teman sukai atau yang sudah ahli di software tersebut silahkan pokoknya 1-2 lembar saja di kertas A3 nanti pengaturannya ya File dikumpulkan dalam bentuk PDF paling lambat tanggal 6 September 2021 pukul 23.59 di e-learning kelas masing-masing. Nah, untuk format tugasnya seperti ini. Jadi, misalnya, Bu, saya mau membahas cube house. Oke, kita kasih judul cube house di sisi kiri atas.

Kemudian di tengah kita sajikan gambar cube house-nya seperti apa. Nah, dari gambar ini bisa ditarik anak. panah gitu ya, terus diberikan urayan singkat hal yang ingin Anda bahas seperti apa terus teman-teman juga boleh menambahkan gambar pendukung tadi misalnya, bu ternyata unsur ini, unsur ini misalnya unsur apa ya, unsur garis ini, itu tuh serupa dengan teori yang diberikan oleh siapa, misalnya, itu boleh silahkan sebebas-bebasnya, tapi ingat jangan terlalu banyak jangan lebih dari dua lembar kalau bisa... Jadi, maksud dari tugas ini nanti yang ingin saya tanamkan adalah teman-teman belajar mempresentasikan apa yang teman-teman buat itu se-efektif dan efisien mungkin. Jadi, tidak terlalu banyak bertele-tele, on point, tapi benar, tegas, lugas.

Ya, kurang lebih seperti itu. Oke, cukup. Sekian materi dan pemberian tugas dari saya.

pertemuan kelima kali ini untuk mata kuliah pengantar arsitektur kurang lebihnya saya mohon maaf bila ada kesalahan kata saya mohon maaf saya akhiri kuliah kali ini terima kasih atas kesediaan teman-teman dalam dalam memperhatikan materi kali ini gitu ya saya akhiri Wassalamualaikum Wr. Wb Selamat siang pagi selamat, sore selamat malam semoga sehat selalu buat kita semua terima kasih