Transcript for:
Perbaikan Ibadah dan Kualitas Amal

Sudah belasan tahun kita beribadah, bahkan ada di antara kita yang sudah puluhan tahun melaksanakan ibadah sholat, ibadah puasa. Namun realitanya, kenyataan pahitnya adalah ibadah yang kita kerjakan itu masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak banget kekurangannya. Contoh yang paling gampang adalah sholat yang kita kerjakan. Sudah sekian ribu sholat yang kita kerjakan. Mana dari sekian ribu sholat itu yang kita khusyuk dari takbiratul ihram sampai salam? Mana? Bukan sepuluh sholat. Dari sekian ribu sholat. yang kita kerjakan, mana yang khusyuk full dari takbiratul ihram sampai salam ini menunjukkan bahwa kita ini masih jauh dari potret ideal menyadari ini penting tapi setelah menyadari harus ada Langkah nyata untuk memperbaiki. Jadi langkah pertamanya menyadari, langkah keduanya memperbaiki. Tidak mungkin seseorang akan tergerak untuk memperbaiki kalau dia tidak menyadari. Orang tidak mungkin akan memperbaiki kekurangannya kalau dia tidak sadar punya kekurangan. Maka langkah yang pertama adalah menyadari bahwa kita belum ideal. Ibadah yang kita kerjakan belum sempurna. Setelah kita menyadari itu, maka langkah berikutnya adalah memperbaiki. Dari mana kita memperbaikinya? Di antara langkah memperbaiki ibadah-ibadah yang kita kerjakan adalah mengamalkan nasihat Rasulullah s.a.w. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibn Majah. Dan dinilai Hasan atau sahih oleh Sheikh Al-Albani Sabda Nabi kita Muhammad SAW Salatlah seakan-akan ini solat terakhirmu Salatlah seakan-akan ini solat terakhirmu Solat perpisahan Kita membayangkan habis sholat, habis sholat mati. Kita membayangkan habis sholat mati. Itu sholat itu muwade. Sholat perpisahan dengan dunia ini. Emang apa efeknya? Kalau kita menjalankan sholat seakan-akan ini sholat terakhir, apa efeknya? Kita akan berusaha sholat sebaik mungkin. Karena habis ini gak bisa sholat lagi. Sebab kita sudah pindah alam, yaitu alam akhirat. Dan di alam akhirat kita gak bisa ibadah lagi. Karena waktunya ibadah adalah alam dunia. Berarti salah satu cara memperbaiki ibadah adalah membayangkan ini ibadah terakhir kita. Apakah mungkin itu menjadi ibadah terakhir kita? Mungkin. Kenapa mungkin? Karena kita enggak tahu. Enggak tahu kapan mati. Kita tidak tahu kapan akan dijemput oleh malakul maut. Bisa jadi tengah-tengah ngomong, bisa jadi habis ngomong, kita tidak tahu apakah itu hanya berlaku untuk sholat saja, tidak, untuk seluruh ibadah kita. Makanya Sheikh As-Sindi, Hafizahullah Ta'ala, di dalam salah satu buku beliau, Beliau menyampaikan berpuasa Ramadan lah seakan-akan ini adalah puasa Ramadan terakhirmu. Bayangkan ini Ramadan perpisahan kita. Tahun depan tidak ketemu lagi. Mungkin atau tidak? Mungkin. Buktinya tidak sedikit diantara keluarga kita, teman kita, rekan kita. Saudara kita yang tahun kemarin masih bersahur, masih buka puasa, satu meja dengan kita, masih sholat terawih di samping kita, masih baca Quran bareng-bareng sama kita, sekarang mereka sudah menghadap kepada Allah SWT dan kita menunggu giliran tersebut. Maka baca Quran lah seakan-akan itu baca Quran terakhir kita. Zikir pagi dan petanglah seakan-akan itu zikir pagi dan petang terakhir kita. Solatlah seakan-akan itu solat terakhir kita. Berpuasalah seakan-akan itu puasa terakhir kita. Bersedekahlah seakan-akan itu sedekah terakhir kita. Berbaktilah kepada orang tua seakan-akan itu adalah bakti terakhir kita. Bimbinglah anak dan istri kita seakan-akan itu adalah bimbingan terakhir kita buat istri dan anak-anak. Perbaikan puasa Ramadan mencakup dua aspek. Yang pertama adalah aspek hubungan kita dengan Allah. Dan yang kedua adalah aspek hubungan kita dengan sesama. Perbaikan Ramadan kita mencakup dua aspek. Yang pertama adalah hubungan kita dengan Allah. Yang kedua hubungan kita dengan sesama. Hubungan kita dengan Allah di puasa Ramadan ini, kita berusaha untuk sholat sebaik mungkin. Itu hubungan kita sama Allah, sholat. Punya target, ya Allah di bulan Ramadan ini, saya gak mau masbuk. Bahkan kalau bisa, saya gak mau ketinggalan takbiratul ihram. Enggak ketinggalan takbiratul ihram itu maksudnya ketika Imam Allahu Akbar, kita dimana? Kalau masih di tangga, ketinggalan enggak? Ketinggalan. Berarti ketika Imam Allahu Akbar, kita sudah dimana? Di soft. Berarti kalau masih lari-lari di belakang. Itu gak masuk dalam kategori tidak ketinggalan takbiratul ihram Ya Allah selama Ramadan ini Solat imam waktu saya Akan saya usahakan tidak ketinggalan takbiratul ihram Walaupun sekali, enggak Ini perbaikan hubungan kita sama Allah Azza wa Jalla Termasuk perbaikan hubungan kita sama Allah puasanya Ya Allah Tahun kemarin puasa saya belum terlalu berkualitas. Karena baru puasa perut. Matanya tidak puasa, telinganya tidak puasa, mulutnya tidak puasa. Matanya masih buat melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Telinganya masih digunakan untuk mendengarkan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Mulutnya masih digunakan untuk ngomong-ngomong hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Ya Allah, Ramadan ini enggak. Saya akan puasa sebaik mungkin, karena ini puasa terakhir saya. Laylatul Qadar dikejar dengan serius. Dimulai dari siang harinya, dari pagi harinya. Karena apa yang kita kerjakan di pagi hari, itu akan ngefek dengan suasana hati dan tubuh kita di malam hari. Tanggal 20, malam berapa? 21. Zero maksiak. Apa? Zero maksiat, apa zero? Nol maksiat. Supaya apa? Supaya malam harinya bisa semangat untuk beribadah. Karena maksiat yang kita kerjakan di siang hari akan ngefek kepada suasana batin kita di malam hari. Alam nashorah lakasodorah. wa wada'na anka wizrak alladhi anqadha zahrak wizrak itu dosa anqadha zahrak itu membebani pundak dosa itu membuat berat makanya tidak sedikit diantara kita yang pengen bangun malam sudah nyalain Alarm, sudah berusaha tidur gaseh, sudah wudhu, sudah baca Quran, sebelum tidur sudah baca doa, tau-tau? Bablas. Kenapa? Askarat kadhunubuk. Dosa-dosa yang kita kerjakan telah membebani pundak kita. Dan ini harus ada keputusan berani dari kita. Salah satu pintu yang sangat berpotensi membuat kita melakukan dosa dan maksiat adalah HP. Maka kalau enggak ada sesuatu yang mendesak, tanggal 20 matikan HP. Kapan dibukanya? Kapan dibukanya? Idul Fitri, Masya Allah. Keren. Masya Allah. Kalau nggak bisa ya, paling tanggal berapa? 21-nya. Puasa HP, 24 jam. Bisa? Bisa. Biiznillah, dengan izin dari Allah. Supaya apa? Supaya enggak ada godaan untuk berbuat maksiat. Makanya para ulama kita dulu, nanti akan dipelajari di buku ini, kalau bulan Ramadan itu mereka sering di masjid. Untuk ngurangi potensi maksiat. Kalau di pasar, di mal, di lapangan, di alun-alun, susah itu. Untuk? Murangi maksiat susah, karena godaannya seliwar-seliwar. Tapi kalau di masjid asal jangan bawa HP ya, di masjid bawa HP sama aja. Di masjid itu enggak ada hal-hal yang bikin, ya apa sih jilid, cuma tembok, karpet. Itu hubungan kita sama Allah. Yang kedua yang perlu diperbaiki apa? Hubungan kita dengan sesama. Terutama kita mulai dari orang-orang terdekat kita. Suami kepada istri, istri kepada suami, anak kepada orang tua, orang tua kepada anak. Usahakan di bulan Ramadan ini, seorang suami tidak pernah menyakiti istrinya. Dengan kata-katanya, dengan sikap-sikapnya Seorang istri berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada suami Menyiapkan buka puasa dengan maksimal, menyiapkan sahur dengan maksimal Anak berusaha untuk berbakti kepada orang tuanya Disuruh apa-apa nge Ya Jangan banyak ngeluh, orang tua berusaha untuk membimbing anak-anaknya, membimbing istrinya Ini ring terdekat kita. Setelah ring terdekat, baru teman sekantor. Kalau ustadz-ustadz berarti murid-muridnya. Jangan bikin, jangan menyakitkan hati murid dengan kata-kata ketus, kata-kata kasar yang kita ucapkan. Murid-murid kita adalah... Manusia bukan tembok, tembok itu enggak punya apa? Perasaan. Murid-murid kita ini manusia yang punya perasaan, yang punya akal. Jangan sakiti hati mereka. Ajarkan ilmu agama ini dengan lemah lembut. Ajarkan Al-Quran dengan lemah lembut. Jangan sampai kita menjadi akal. aktor utama yang membuat murid-murid kita benci dengan Al-Quran. Saya undangin, jangan sampai kita menjadi aktor utama yang membuat murid-murid kita benci dengan Al-Quran. Gara-gara apa? Gara-gara cara kita mengajarkan Al-Quran yang tidak simpatik. Gara-gara cara kita mengajarkan Al-Quran yang kasar, yang menyakitkan. Tapi ajarkan Al-Quran dengan penuh kelembutan, dengan kata-kata yang halus, dengan motivasi yang menyentuh. Sampaikan nasihat-nasihat itu dari hati. Sehingga anak-anak kita suka dengan Al-Quran. Kenapa? Karena gurunya lembut. Karena gurunya penyayang. Berarti ada berapa aspek? Dua. Aspek kita sama Allah, sama aspek kita dengan sesama. Ini acara doa seperti ini, ini perdana ya. Usulan dari... Guru kita Ustaz Zaid, hafidhullah ta'ala kayaknya sih sudah pernah usul, cuman baru terrealisir tahun ini mudah-mudahan ini menjadi kebiasaan baik setiap tahun mudah-mudahan ini menjadi kebiasaan baik setiap tahun jadi daurah ini pengajian tapi lama daurah itu pengajian tapi lama Saya sampaikan ini supaya kita siap mental. Jadi jangan, jadi orang rampung-rampung, panjang orang rampung-rampung, nanti zuhur rampung. Namanya daurah. Daurah itu adalah pengajian durasinya lama, berjam-jam. Kalau dulu kami di Madinah, daurah itu dari habis subuh sampai selesai jam 9 malam. Dua hari, tiga hari. Berarti kita ini sekarang ya... Setengah daurah lah ya, latihan daurah kira-kira. Maka harus siap apa? Mental. Ada kopi? Disiapin enggak? Disiapin. Ada kopi? Yang enggak puasa. Yang puasa ya sabar, pahalanya lebih besar insya Allah. Ini daurah. Nanti akan diedarkan daftar hadir, cuman... Yang tertulis di sini adalah Ustadz sama karyawan. Jadi nanti santri-santri gak usah nyari namanya, gak ada. Nama itu disini gak ada. Cuma nama Ustadz dan karyawan. Terus, Alhamdulillah, kemarin sore kita mendapatkan rizki dari Allah SWT melalui saudara-saudara kita di Jakarta. Namanya Muhajir, Muhajir Peduli. Muhajir Peduli. Inilah sebuah lembaga yang dibimbing oleh Ustaz Muhammad Nuzul Zikri. Hafidhullah Ta'ala. Lembaga ini salah satu kegiatan yang mereka kerjakan adalah berbagi bahan pangan kepada para pejuang kepada para pejuang dakwah, Alhamdulillah kemarin pondok kita kebagian 150, Ustadz ini yang hadir lebih dari 150 iya, karena itu untuk Ustadz dan karyawan Untuk Ustadz dan karyawan, musrif masuk, musrif masuk, yang gak masuk santri, yang gak masuk santri, sabar. Nanti kalau antum udah jadi Ustadz dapet insyaallah. Jadi tolong nanti sama Pak Tukang juga dapet ini nanti diambil di kantor ya, tolong nanti setiap yang ngambil tanda tangan. Jadi Asatid Pengkadaran Da'i, kemudian Asatid Tahfid, Asatid dan Ustadzah Geria Quran, Ustadzah Tawud, Ustadzah Tepeki, Baksos, Ustadzah dan Panitia Tahsin, Mushrif, Divisi Usaha, Radio Insani, Ta'imat, Saber, Ta'ifam, Pustaka, Toko Besi, PKBM, Ikhwan-Akhwan. dan pekerja bangunan semuanya insyaallah dapat tolong nanti diambil paketnya kayak gini nih di depan saya nih beras 10 kilo Masya Allah sebulan cukup ya apalagi nanti dapet Ano buka puasa ya kayaknya keras berasnya nganggur ya beras 10 kilo kemudian sama Sama ya lauk-pauklah ya Gula, teh, minyak dan seterusnya Sama kurma juga Semoga Allah menerima amal soleh para teman-teman kita Di muhajir peduli Dan mudah-mudahan ini menjadi sebuah kegiatan yang rutin Setiap tahunnya Terima kasih Selamat mengikuti daurah Semoga Apa yang nanti disampaikan oleh Ustaz kita, Ustaz Arif Hidayatullah Hafidhullah, bermanfaat bagi kita semuanya Subhanakallahumma bihamdikusyudallaila ila intasya burukutul bulayik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jazakumullahu khairan Kami haturkan pada Guru kita, Ustadz Abdul Hazin, LCMA Hafidahullah, selaku pengasuh Pondok Santren Tunas Ilmu Purbalingga atas kalimat mukaddimah yang sudah beliau sampaikan. Semoga menjadi wasilah penggerak hati kita semuanya, baik di pagi hari ini, untuk bisa mengikuti daurah ataupun kajian hingga siang hari ini ataupun juga menjadi penyemangat supaya kita bisa maksimal dalam beribadah kepada Allah SWT di bulan Ramadan nanti baik para hadir yang dirahmati Allah SWT insyaallah Sekarang kita akan ikuti bersama kajian 10 tips sukses di bulan Ramadan yang akan disampaikan oleh guru kita, Al-Ustaz Arif Hidayatullah Hafidahullah dan Alhamdulillah beliau sudah hadir sejak pukul 7 lebih. 10 menit Jazahullahu khairan Setidaknya Membuat panitia Tidak deg-degan Namun sebelum Kajian kita mulai, beberapa hal mungkin Perlu kami sampaikan terlebih dahulu Pertama, tentunya penting bagi kita untuk selalu memperbaharui niat, semoga dengan niat mencari rida Allah SWT. Pagi ini kita dikaruniai ilmu yang diberkahi oleh Allah SWT, dan juga tanpa mengurangi rasa hormat kepada hadirin dan hadirat untuk turut menjaga kondusivitas selama kejian berlangsung. supaya faidah yang kita dapatkan juga utuh dan maksimal. Yang kedua, insyaallah kajian akan kita bagi menjadi dua sesi. Saat ini sudah menunjukkan pukul 8 lebih 15 ya, kurang lebih, 8.15. Sesi pertama, Mungkin hingga sekitar pukul 9.30 dan setelah itu akan ada rehat, coffee break. Mudah-mudahan memang ada coffee-nya betulan, insya Allah, di lantai bawah. Atau enggak tahu nanti akan ditempatkan di mana. Mungkin ada rehat sekitar 15 menitan, baru kita lanjut di sesi. yang berikutnya hingga selesai. Yang ketiga, hasil negosiasi kami dengan Al-Ustadz Arif. Insya Allah mudah-mudahan waktunya cukup kalau ada sesi tanya-jawab. Untuk teknis mungkin lebih nyaman jika ada pertanyaan ditulis lewat kertas nanti dikumpulkan. Jangan ditulis lewat WA-nya Radio Insani ya, karena hari ini rubrik Tanya Ustadznya untuk Ustadz Arif, insyaallah. Baik, demikian yang perlu kami sampaikan, sehingga untuk berikutnya kita simak bersama kajian yang akan disampaikan oleh Ustadz Arif, hafidhullah, kepada beliau, waktu, dan tempat kami serahkan. Falyatafadal, Mashkura Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahiladzi Allama ibadahul quran Khalaq al-insan Allamahu al-bayan Ashadu an la ilahilallah wa ahdahu la sharika lah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh Allahumma salli wa sallim wa barik ala sayyidina Muhammadin wa ala alihi wa ashabihi wa man sara' la nahji wa sunnati ilaih middin amma ba'd Yang kami hormati guru kita semuanya Al-Ustaz Abdullah Zain Hafizullah Ta'ala Yang kami hormati pula guru kita semuanya juga Al-Ustaz Abu Usama Zain Susanto dan juga segenap pengurus dari Yayasan Tunas Ilmu Al-Islami Berbalingga yang semoga senantiasa diberi taufik Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan juga ayuhal asadidah dan asadid, rekan-rekan karyawan dan juga pegawai, serta para santri, serta anak-anakku yang saya banggakan. Alhamdulillah, ini untuk mengurangi deg-degan, ngomong-ngomong deg-degan. Ini luar biasa, karena saya mengiranya acaranya tidak terlalu formal, acara kajian biasa tapi Masya Allah. Dan mudah-mudahan... Kostum saya pas Pakai batik Jadi cinta produk Nasional Dan saya lihat juga Banyak yang pakai batik Jadi mudah-mudahan pas Ini untuk mengurangi deg-degan Yang pertama tentunya Kami secara pribadi hadirkan Jazakumullah khairan Kepada Para guru kami, para asatid yang sudah berbaik sangka kepada kami untuk menyampaikan materi pada kesempatan yang sangat langkah ini. Kita katakan langkah karena ini baru pertama. Mudah-mudahan nasibnya tidak seperti dinosaurus, tapi tetap bisa berlanjut seperti tadi disampaikan oleh guru kita. Ini acara perdana dan kebetulan kami yang diamanahi untuk menyampaikan materi dan tentunya antum sudah memahami semua. Ya ada yang... Jauh lebih senior, ada yang jauh lebih layak dan lebih pantas untuk menyampaikan materi ini. Tapi ala kulihal, ya mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat saya pribadi. Ketika menyampaikan materi di forum besar seperti ini apalagi dihadir oleh para asatid dan juga asatidah harus keluar the power of kepepetnya. Jadi semuanya yang pernah diketahui mudah-mudahan sebisa mungkin bisa dikeluarkan. mudah-mudahan seperti itu maka dengan memohon taufiq kepada Allah SWT atas husudun yang diberikan oleh pihak bondok dan juga pada asetid menyampaikan materi ini ya sekali lagi saya mohon taufiq kepada Allah SWT mudah-mudahan bisa menyampaikan materi ini ya paling minimal saya pribadi yang bisa mengambil banyak faedah dari risalah ini dan mudah-mudahan ada faedah-faedah yang bisa diambil oleh para khuwan dan khufaz kalian, hadirin semuanya rahimani wa rahimukumullah lalu yang kedua kita tidak lupa juga Ya, mengucapkan banyak ucapan terima kasih kepada semuanya, kepada panitia yang sudah menyiapkan segala suatunya dan yang paling penting adalah coffee break-nya, seperti itu barangkali. Ya, mudah-mudahan nanti ada kejutan-kejutan, seperti tadi Masya Allah, kejutan pertama disampaikan oleh guru kita, ada sembako, Masya Allah, ini kejutan pertama. belum ada di grup kan ya belum diinfokan, masya Allah ini luar biasa, mudah-mudahan ada kejutan kedua dan insya Allah 10 kilo cukup set karena kita buka dimusik terus jadi ini persiapan lebaran mungkin sekaligus buat zakat nambah-nambah mudah-mudahan ada tambahan lagi nanti ya, Allahumma amin, amin yang kenceng ya ya beres serius gitu ya Hadirin Rahimani Rahimakumullah Tadi kita sampaikan di mukaddimah Ya sedikit Menyetir firman Allah SWT Dalam surat ar-Rahman Ketika Allah SWT berfirman Ar-Rahman allamalquran Khalaqal insan allamahu albayan Ya kalau kita perhatikan Di ayat-ayat tadi Ada satu pertanyaan yang menggelitik Ada satu pertanyaan yang menggelitik Yaitu ketika Allah SWT mengawali firmannya dengan Ar-Rahman Allama Al-Quran Lalu setelahnya Khalaqal Insan Allamahu Al-Bayah Kalau kita perhatikan Allah SWT mengedepankan Allama Al-Quran Ilmu Baru setelah itu Allah bicara, خَلَقَ الْإِنسَانِ Penciptaan manusia. Jika kita perhatikan, mana yang lebih dahulu? Antara penciptaan manusia dengan ilmu? Mana jawabannya? Jawabannya yang mana? Penciptaan manusia atau ilmu dulu? Jama'ah. Ini gak ada suara nih. Gimana? Mana dulu? Santri, santri yang jawab. Mana dulu? Penciptaan manusia atau ilmu? Ilmu, penciptaan manusia. Seperti itu ya, sepakat. Ya penciptaan manusia. Kalau kita perhatikan penciptaan manusia, terlebih dahulu baru ilmu. Buktinya Allah SWT sebutkan dalam firman yang lain bahwa وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَا تِكُمْ لَا تَدْعَلَا Ta'lamu nasyai'a Ya kita semua terlahir dalam keadaan Tidak mengetahui apapun Tidak mengetahui apapun Berarti jawabannya adalah Penciptaan manusia terlebih dahulu Baru apa? Baru ilmu Ya seperti bangunan ini Pak tukangnya dulu ada Atau mesinnya dulu ada Patungannya dulu, kalau saya bilang donasinya dulu, kalau sudah ada dananya insya Allah bisa matuk ya. Jadi kalau kita perhatikan sekali lagi adalah penciptaan manusia terlebih dahulu baru ilmu. Namun di sini ada satu hal yang menarik, ketika Allah SWT dahulukan ilmu terlebih dahulu. Al-Quran, Allah mengajarkan Al-Quran baru bicara khalaqal insan lalu ditutup lagi dengan ilmu lagi berarti diapit dengan ilmu di saat menjelaskan tentang masalah penciptaan manusia ada faedah, ini faedah saya dapatkan ketika dulu ikut daurah surat ar-Rahman bersama guru kami Ya Syahabdur Rahman Dha'has Hafizatul Ta'ala Ketika beliau menjelaskan bahwa ketika Allah menjelaskan ilmu terlebih dahulu Sebelum menjelaskan tentang penciptaan manusia Untuk memberikan sebuah pelajaran bagi kita semuanya Urgensinya ilmu Jadi Allah SWT ingin menjelaskan kepada kita, menegaskan kepada kita bagaimana pentingnya ilmu. Bagaimana pentingnya ilmu. Dan untuk menjelaskan bahwa ilmu menjadi kebutuhan jiwa yang sangat primer. Menjadi kebutuhan jiwa yang sangat primer. Dan ini dalilnya banyak insyaAllah ya. Dalilnya sangat banyak. Jadi kita sagu terus ke... dengan yang namanya ilmu. Ya buktinya Allah abid dalam ayat-ayat tadi yang pertama ilmu, yang kedua penciptaan, yang berikutnya adalah ilmu, ilmu kembali. Jadi seakan ingin menegaskan kepada kita ilmu ini adalah kebutuhan yang sangat pokok sekali. Ilmu ini adalah satu kebutuhan yang gak boleh kita tinggalkan, sama kayak seperti beras mungkin dan Alhamdulillah ya sekalipun ini kan keluarga besar ya tapi ada santri nih gak jadi jadi takut-takut nanti ya jadi intinya kita itu cuma lebih membutuhkan ilmu dibanding dengan kebutuhan-kebutuhan yang kebutuhan-kebutuhan yang lain Adalil akan hal tersebut selain dari firman Allah s.w.t tadi dalam ayat-ayat dalam surat ar-Rahman juga tersirat dalam hadithnya Aisyah, ibunda kita Aisyah r.a ketika beliau menjelaskan tentang Nabi s.a.w. di bulan Ramadhan hadithnya insyaallah masyur sering kita dengar Ketika beliau menyampaikan, menceritakan bahwa Jadi Malaikat Jibril ketika di bulan Ramadan Selalu datang dan Nabi S.A.W. Mungkin bahasanya setoran atau apa ya Mungkin nanti bisa dikoreksi terjemahnya lebih pas Setoran kepada Malaikat Jibril Lalu disebutkan وَإِنَّهُ قَدْ عَرَضَتْنِي بِهِ أَلْعَمُ مَرَّتَيْنِ Lalu di tahun sebelum wafatnya Nabi S.A.W. Di bulan Ramadan tahun berapa berarti? Di tahun berapa? Biar gak ngantuk Tahun berapa berarti? Ramadan terakhir Nabi S.A.W. berpuasa Di tahun berapa berarti? 10 atau 11? Ini gak ada yang buat hadiah ya Ustaz. Tahun 10 Hijriah. Jadi tahun 10 Hijriah. Maka beliau itu setar dan muda rasuk Quran bersama Malaikat Jibril alaihissalam sebanyak dua kali. Dan beliau mengatakan walaa ara al ajal ilaqat iqtara ba' dalam hadis Bukhari Muslim. Ya karena beliau merasa kalau ajal sudah semakin dekat ya di dalam hadith ini dalam hadith ini yang menjelaskan kepada kita bahwa mudara setul Quran atau kita bahasakan belajar ilmu ini menjadi kebutuhan hidup bagi Nabi SAW bagi Rasulullah SAW beliau sebelumnya cuma setahun sekali kemudian di tahun wafatnya beliau Jelang wafatnya beliau di bulan Ramadan, beliau dua kali. Ini memberikan pelajaran, kata para ulama, bahwa kebutuhan ilmu, kebutuhan ilmu, bagi pribadi Nabi S.A.W. ini sangat-sangat urjen sekali. Kalau beliau saja, beliau saja alaih salatu wassalam, sangat membutuhkan ilmu, apalagi dengan kita tentunya. Apalagi dengan kita. Maka bahasanya ketika kita di dunia pondok seperti ini, hampir setiap hari apa yang kita konsumsi itu adalah ilmu. Dari mulai bahasanya keluar masuk kamar, kemudian naik turun tangga, kemudian keluar masuk. Kemana kamar mandi, kemudian keluar masuk masjid, itu kan semuanya Banyak sekali loha yang disitu berisikan tentang masalah ilmu nasihat Bahkan kita jalan, yang di depan sudah hilang ya Kayaknya perlu dipasang lagi ya Bagian samping itu ya, Masya Allah Itu jangan sampai kalah kita ya Sama iklan travel ya mungkin ya Setuju ya, berarti kita pasang sampai ini set mungkin Sampai SMP mungkin set Oh iya kita datang itu, kalau dari Banyumas itu sudah. Mungkin disana pasang ahlan-wasahlan dulu, selamat datang di Komplek Pondok kemudian. Ada kiri kanannya itu ada nasihat-nasihat, Masya Allah itu bermanfaat, mungkin bisa dipasang di pohon atau di bawah seperti kemarin. Jadi kita di dunia pondok penuh dengan ilmu, penuh dengan ilmu, tapi jangan sampai kita berpikir bahwa kita sudah Ya mungkin bahasanya setiap hari makanannya ilmu seperti itu Bahkan mungkin teman-teman di radio atau yang gak di radio disabar juga ya Sembari apa bongkar pasang baut itu Masya Allah denger kajian setiap hari Ya denger kajian setiap hari Masya Allah Ya kalau kita coba badukan dengan kehidupan Nabi S.A.W Masya Allah Beliau ya Sangat perhatian sekali dengan ilmu Sampai di tahun sejelang wafatnya beliau Beliau dua kali Berdarah satu Al-Quran Bersama Malaikat Jibreel Nah ini mungkin poin pertama Kemudian poin kedua Poin kedua Tema yang akan kita belajari Kaitannya dengan fikir ibadah puasa Dan kalau kita perhatikan Di dalam Al-Quran Allah sebutkan Hai ayat-ayat yang secara khusus bicara tentang masalah hukum puasa ya ada ayat khusus yang Allah sebutkan di dalam Alquran berbicara masalah-masalah ibadah puasa dan ngomong-ngomong ayat-ayat puasa itu ada berapa ayat-ayat puasa ada berapa ini untuk sentrik ya Quran ada berapa ha ha Kelas berapa saya ikut? 5-6 Ada berapa ayat? Santri Giyarguan Ada berapa? 6 26 Oh banyak banget Kasih diskon lah dikit Turunin Ada berapa? Dimulai dari Mulai dari 1, 8, 3 Sampai Betul 183 Ada berapa Ustaz? Ini masuk ke Ustaz Giriya Quran Ustaz Farhan ada berapa? Kayaknya gak pernah ngecek ya 183, ya betul Kemudian diakhiri 18 18 Berapa? 5, tambah lagi sedikit, 187, jadi ada 4 ayat, 183, 184 berarti ya, coba kita hitung, 183, 184, 2 ayat, kemudian 185, lalu 186 ada sisipan disitu saya bahasakan seperti itu kalau keliru nanti mohon dikoreksi Ustaz di 186 Allah sisipi disitu ayat doa ayat doa ya kemudian kita mungkin skip nggak hitung kemudian yang terakhir adalah 187 ada 187 berarti berapa ya berapa 183, 184, 185, 187 Berarti 4 ayat 4 ayat Jadi 3 beruntun 183, 184, 185 Kemudian diselingi dengan ayat doa 186 Wira sa'alaka ibadih Anni fa'inni qarid Kemudian Di ayat 187, Allah tutup ayat-ayat puasanya. Berarti ada tiga ayat yang Allah sebutkan secara panjang lebar. Ada tiga ayat yang Allah sebutkan secara panjang lebar. Kemudian ada satu ayat yang Allah sebutkan yang kaitannya dengan masalah hukum dan juga motivasi. Jadi yang tiga ayat ini Allah sebutkan panjang lebar tentang apa namanya hukum, ada puasa Allah sebutkan di 3 ayat yang panjang tadi kemudian di ayat 183 Allah sebutkan tentang hukum, ibadah, ibadah puasa di bulan Ramadan bagaimana ada motivasi ketika Allah sebutkan bahwa ibadah puasa bukan hanya diwajibkan kepada Umat muslim akan tapi juga diwajibkan kepada umat-umat yang terdahulu Saya sebenarnya sudah siapkan tadi, ada rencana tapi kok buyar Jadi saya kepingin minta ada santri kira-kiraan, ada yang membacakan ayat-ayat Al-Qurannya Boleh atau tidak? Boleh ya Set adil coba pilih kan, set adil mana? Ustaz Adil, Ustaz Adil, tolong pilihkan santrinya entum. Siapa yang suruh maju baca Quran? Siapa? Halim, Halim, ya Allah. Ambil Musaf, nak? Ya Allah. Coba disiapkan. Biasanya kalau acara besar kan ada bacaan Al-Qurannya ya. Di awal. Ya enggak di awal tapi Alhamdulillah ada Ini acara santai aja ya biar enggak terlalu ini mohon izin kepada asatnya juga Ayo nak, Assalamualaikum Ya ayyuhal-ladhin amanu kutiba alaykumus siyamu kama kutiba ala aladhin min qablikum la'allakum tattakhu ayyaman ma'adudat Faman kan minkum maridhan awa ala safarin fa'iddatun min ayyamin ukhar Syahrul Ramadhan, al-Ladhi unzil fihi al-Qur'an, muda'l-lin naas, muda'l-lin naas, wa bayinatim minal muda' wal-furqan. Faman shahid min kumush-shahwa falyasum. وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرٍ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ Al-Fatihah. sila'allahum yadda'u insya'allah barakallahu fikum zadaqallahu ilman wa hirsan ya terima kasih ini ada hadiah sini nanti bagi-bagi ya sama teman Hai ya om dan juga saya juga usul mungkin ke Ustadz kita salam mungkin ada Ustadz kajian khusus untuk Hai tafsir ayat-ayat puasa Masya Allah mudah-mudahan nanti bisa dibukukan juga mudah-mudahan banyak manfaatnya ya ada berapa tadi empat ayat ya ada empat ayat yang bicara tentang masalah hai hai ibadah puasa dan ada satu ilmu ini Faidah saya dapatkan kemarin rapat dari Ustadz Abdullah habis otara ya ada satu ilmu dalam bahasan ulumu Quran yaitu ilmu munasabat munasabah yaitu hubungan antara satu ayat dengan ayat yang lain yaitu dibahas oleh para para ulama kita Kalau kita coba perhatikan pula, apa sih hubungan atau munasabat antara ayat-ayat puasa dengan ayat-ayat sebelumnya? Jadi satu ayat dengan ayat yang pertama, dengan ayat kedua, ayat ketiga, sampai empat ayat tadi. Apa korelasinya? Apa hubungannya? Ya apa hubungannya? Maka para ulama, kesimpulannya ternyata ada... Dua titik simpul, ya ada dua titik simpul Yang pertama yaitu menjelaskan tentang masalah al-bir, kebaikan Yang kedua menjelaskan tentang masalah taqwa Menjelaskan tentang masalah taqwa, ada berapa? Dua Yang pertama kebaikan al-birru, kemudian yang kedua adalah al-taqwa Jadi Ayat-ayat puasa yang barusan tadi kita dengar, secara umum memberi pelajaran untuk kita semuanya agar bisa mempraktekan kebiasaan baik, secara umum. Jadi ayat-ayat puasa, dari empat ayat tadi secara umum, memiliki hubungan, korelasi satu dengan yang lainnya, untuk memberikan pelajaran kepada kita agar bisa mempraktekan kebiasaan baik. secara umum pada kehidupan sehari-hari kemudian yang kedua untuk menjadi hamba yang bertakwa untuk menjadi hamba yang bertawa jadi seperti ini langkahnya kemudian goalnya adalah takwa goalnya adalah takwa kalau kita bicara ayat yang menjelaskan tentang masalah ajaran kebaikan dalam agama kita yang Itu menjadi sifat dasarnya orang-orang bertakwa Ada banyak sekali ayat Kita ambilkan salah satunya Mudah-mudahan ini memberi banyak gambaran kepada kita Masih dalam surah Al-Baqarah ayat 177 Al-Baqarah 177 Ketika Allah SWT berfirman لَيَسَلْبِرَّ أَنْتُوَا الْوُجُوهَكُمْ كِبَلَ الْمَشْرِكِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّنَ Usulul iman Lalu Allah sebutkan وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ Bicara masalah kebaikan Dan kebaikan yang paling baik adalah Ketika seseorang bisa memberi sesuatu yang paling dia cintai Kepada orang lain Layu'minu ahadukum hatta yuhibbali akhihi mayuhibbu linafsihi Ini pelajaran hadith terakhir di kelas 2 Kemarin ada satu kisah, ada seorang ulama salaf Kalau tidak salah siapa? Sabandi? Kemarin mohon maaf izin gak masuk, tadi diprotes sama beliau Kemarin gak masuk set Iya lupa kemarin gak sih tau Ya, Muhammad bin Wasiq, rahmatullah. Jadi beliau kisahnya, mau jual onta. Mau jual onta. Lalu di tengah jalan ketemu sama tetangganya. Lalu ditanya, Mbah Yayi mau jual onta? Kayak gitu kalau bahasa kita. Oh, mungkin. Mau jual ontah, boleh gak buat saya? Boleh gak buat, buat saya? Bahasanya masih apa ini? Masih ambigus kayaknya Boleh gak buat saya? Kalau kita kira-kira mau jual motor, ada tetangga bilang Mau jual motor, set, iya Boleh gak buat saya? Biasanya pasang apa? Wani piro, kayak gitu kan ya? Iya, boleh aja berapa, kayak gitu tapi dikisahkan, begitu ditanyakan oleh tetangganya boleh gak buat saya, kata beliau oh kalau anda mau silahkan ambil, free, gratis, balas free, gratis itu praktek dari layu minuh ahadukum hatta yuhid bali akhi mayuhid buli nafsi, kira-kira kita bisa atau tidak Kayaknya makomnya masih jauh ya, makomnya masih jauh, tapi mungkin ada di kalangan As-Satid dan juga As-Satidah dan juga rekan-rekan karyawan, mungkin ada yang tidak mau diekspos juga ya Masya Allah Berbagi dengan teman, berbagi dengan tetangga ya Masya Allah Dia lebih mempermuditaskan mereka daripada pribadinya Ada tipe-tipe orang yang Kalau dia jalan-jalan pergi ke luar kota, itu yang langsung terpikir adalah tetangganya. Masya Allah tetangganya. Jadi beliin salak, beliin oleh-olehnya buat siapa? Tetangga. Bahkan saya tahu ada seseorang, dia kalau mudik pulang kampung, itu ketika lewat pasar atau lewat apa lihat ada barang murah itu langsung beli. Dan kalau beli itu karungan. Ketika ditanya buat apa? Buat bagi-bagi tetangga. Masya Allah. Itu luar biasa ya. Kita lanjutkan ayatnya. Wa'atal mala'ala hubbihi zawil qurba. Binjem bahasanya Ustaz Abdullah dari ring terdekat. Wa'atal mala'ala hubbihi zawil qurba wal yatama. Sudah menjauh. Wal masakin. Wa'abnis sabil. Wa sa'ilina. Wa firriqobi. Sampai di sini. Ya wafir rikabi, menyalurkan harta atau berinfak oleh bahasa kita Di awal dari kerabat, keluarga dekat, kemudian kepada fakir miskin, kepada anak yatim Kemudian sampai yang sifatnya sosial, imnusabil Orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan Kalau kita kayaknya siapa ya? Orang dari Surabaya mau ke Jakarta, kehabisan bekal mampir ketunas ilmu Hai seperti itu tapi Ibnu Sabil beneran kadang susah ininya ya kadang ada orang ya ngakunya Ibnu Sabil tapi ternyata ada modus ya Makanya kalau sebagus cerita sudah ya saya antar Pak kemana kantor polisi itu aduh biasanya udah pamit biasanya yang gak jadi apa ya jadi bilang Ibnu Sabil ya kemudian seilinah over record, ini sosial ada orang minta-minta kemudian record dalam masalah perbudakan mungkin ada mukadzib budak yang ingin membebaskan dirinya untuk dari majikannya, dari tuannya ini sosial, jadi mulai dari terdekat berinfak, bersedekah kepada keluarga terdekat, kemudian melebar, sampai yang bentuknya adalah amalan sosial Kemudian Allah sebutkan Baru setelah itu Allah s.w.t sebutkan Ini ayat yang mungkin bisa menjadi refleksi kita semuanya Ketika kita padukan dengan ayat-ayat puasa Albir wa taqwa Kebaikan dan juga taqwa Dan juga taqwa Ini di poin yang kedua Jadi sekali lagi Ayat-ayat puasa Hubungan satu dengan yang lainnya Menjelaskan dua hal tadi Yaitu agar bisa Agar kita bisa mempraktekan Kebiasaan baik pada umumnya sehari-hari kemudian yang kedua adalah untuk menjadi hamba yang bertakwa. Untuk menjadi hamba yang bertakwa. Dan hakikat takwa, hakikat takwa ini sering kita dengar, secara ringkas adalah menjaga dan juga melindungi diri dari apa yang kita takutkan. Itu hakikat takwa. Ya, hakikat takwa itu adalah menjaga dan melindungi diri dari apa yang kita takutkan. apa yang ditakutkan ya kita tanya sama Pak Tukan apa yang paling kita takutkan kalau dalam dunia kerja Pak Sinten ya saya nggak terlalu kenal namanya Pak Sinten eh Jadi perwakilan aja dari Pak Tukan. Yang paling ditakutkan kalau dalam dunia kerjaan apa Pak? Kecelakaan. Makanya ada safety kerja. Ada safety kerja. Bagaimana supaya kita itu bisa mengenalkan, meminimalisirkan adanya kecelakaan dalam dunia kerja. Maka ketika kita melindungi diri kita dalam dunia kerja supaya tidak sampai terjadi kecelakaan itu tekwa itu namanya tak tekwa menjaga melindungi diri dari apa yang kita tekutkan itu tekwa kayak seperti kita tanya santri kalau sekarang kalau antum dapat tugas dari Ustadz supaya beli lampu atau ambil fotokopian ke Andalas kemudian ternyata enggak punya SIM Nggak punya SIM kan ya? Kemudian pakai sebeda motor. Takut kena polisi tilang. Lewatnya lewat mana? Muter atau tidak? Muter. Kalau nggak berangkatnya mungkin lebih apa? Lebih pagi atau lebih siang malah? Lebih siang. Kalau pagi itu jam jam rawan itu. Ada cegatan? Muter balik. Maka ketika kita berusaha untuk tidak sampai kena tilang karena kita paham belum punya SIM dan seterusnya ya maka itu taqwa itu mana daripada taqwa hakikatnya seperti itu hakikat taqwa seperti itu jadi kita berusaha melindungi diri kita ya menjaga diri kita dari apa yang kita takutkan kalau pas hujan hujan deras plus ada petir hujan deras ada petir ya begitu hujan deras ada petir Kita mau di saung, kita mau di kerja, dan seterusnya, kita langsung kemana? Kita akan melindungi diri, supaya tidak sampai terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Kena petir, itu taqwa. Yaitu namanya taqwa. Dan kalau kita bawa kepada konsep taqwa kepada Allah, berarti tinggal di... dinarasikan gimana? melindungi diri, menjaga diri kita dari apa yang kita takutkan dari Allah? azabnya, siksanya, penerakannya, dan azab Allah ada dua, ada azab secara fisik, ada azab secara psikis ada azab secara fisik, ada azab secara psikis ya azab secara fisik ya mungkin ini bahan musibah atau yang lainnya ya secara psikis mungkin gak nyaman Ketika ibadah, tidak tenang, ketika baca Quran dan seluruh saya itu bisa jadi adab dari Allah SWT Ketika ada ketidaknyamanan kita pada saat sedang mau menjalin hubungan bersama Allah Entah itu sholat, entah itu baca Quran, entah itu zikir, kok ada perasaan gak nyaman Tapi kalau sudah buka hp, masya Allah nyaman sekali Ini berarti bisa jadi menjadi salah satu hukuman dari Allah SWT Berarti Apa yang kita takutkan dari Allah? Adabnya, siksanya, kemudian nerakannya, hukumannya, dan seterusnya. Ketika bicara masalah taqwa berarti bagaimana kita bisa melindungi diri kita dari adab Allah? Menjaga diri kita dari adab Allah? Maka di situ ada tugas, ada konsekuensi yang harus kita lakukan. Yaitu menjalankan perintah, menjauhi larangan. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan. larangan. Jadi bahasa yang sering kita dengar kalau khutbah Jum'ah mari kita senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan itu adalah bagian daripada konservasi taqwa itu konservasi taqwa itu tapi kalau kita runut tadi bahasanya jadi taqwa itu adalah menjaga diri kita melindungi diri kita, apa yang kita takutkan apapun itu bentuknya nanti apapun itu bentuknya nanti kita takut gak punya duit lebaran nanti ini kita apa? gak punya duit takut atau tidak? takut Nggak bisa mudik, mungkin nggak bisa beli baju lebaran kalau yang anaknya banyak. Lalu apa yang dia usahakan? Dia nabung. Jadi sekarang dia sudah mulai nabung, nabung. Atau cari banyak cashback di Shopee atau di mana. Supaya apa? Bisa beli bajumu, murah, cari diskonan, dan seterusnya. Pokoknya dia berusaha. Dia berusaha, jangan sampai nanti betul-betul nggak punya. uang di lebaran seperti itu namanya taqwa jadi ada usaha yang kita lakukan ketika kita bicara di masalah taqwa, apapun nanti konteksnya kita bawa ke masalah apapun, makanya di dalam ayat Allah SWT seringkali membahasakan wattaqullah, wattaqunnar wattaqunnisah dalam hadith wattaquddunya ya bertakwalah kepada Allah, bertakwalah kepada Api neraka bertakwala kepada fitnah, fitnah wanita, fitnah dunia Berarti tinggal seperti tadi bahasanya Ketika kita takut, maka kita akan berusaha untuk menghindar Itu sudah secara neluri manusia Takut dari kejaran singa, dia akan menghindar, dia akan lari dan seterusnya Maka ketika takut kepada Allah SWT, azabnya, siksanya, kita berusaha Untuk melindungi diri kita dari adab Allah, sisa Allah, yaitu dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Maka untuk bisa mewujudkan, untuk bisa mewujudkan taqwat tadi, butuh perjuangan atau tidak? Butuh perjuangan. Sebagaimana? Butuh yang namanya pandu, panduan. Ya, butuh yang namanya perjuangan dan juga panduan. juga ilmu, dan juga ilmu untuk bisa menjadi hamba Allah s.w.t. yang bertakwa dan salah satu tujuan dari kegiatan setengah dauruh ini karena nanti sampai siang, sampai malam maka tidak lain adalah untuk tadih agar kita itu bisa menjadi hamba Allah yang bertakwa bisa punya kebiasaan baik pada sehari-hari Karena nanti kita akan berada di satu bulan yang luar biasa, bulan Ramadan, sangat istimewa sekali, sebagaimana yang sudah kita ketahui semuanya. Maka di sini butuh yang namanya ilmu panduan. Dan ilmu, kalau coba kita perhatikan pula para ulama ketika membukukan dalam buku-buku mereka, baik klasik maupun kontemporer, lebih khusus dalam pembahasan puasa. Maka ilmunya dibagi menjadi dua. Ilmu tentang puasa atau pada umumnya mungkin bisa dikatakan seperti itu, dibagi menjadi dua. Yang pertama ilmu teori. Ilmu teori ketika para ulama bukan dalam buku-buku fikih mereka menjelaskan tentang masalah apa itu puasa, definisinya, kemudian delil yang menjelaskan kewajibannya, kemudian hukum-hukum, mulai kapan puasa dijalankan, apa saja yang harus dihindari. Sampai nanti penutupannya adalah Pembatal-pembatal puasa Puasa itu rangkaian Yaitu rangkaian dalam fikir puasa Ini yang kami bahasakan dengan ilmu teori Ini ilmu teori Yang seharusnya kita Ya karena setiap tahun puasa harusnya ini sudah Diluar kepala Harusnya diluar kepala Tentang kapan waktu sahur yang ideal Kemudian apa saja yang harus dihindari ketika sedang berpuasa ini beda lagi nanti ilmunya ini beda lagi ilmunya jadi ilmu teori ini lebih menjelaskan kepada tentang masalah tadi ahkam tadi, ada pun yang kedua adalah ilmu praktisnya ilmu praktisnya, itu kayak seperti tadi ketika kita membahas masalah sahur, kapan yang ideal kita santap sahur supaya apa? supaya lebih kuat salah satunya Ketika kita berpuasa nanti, bagi teman-teman yang ada di, apa namanya, Bangunan, pak tukang, kan tetap kerja kan ya. Maka supaya bisa tetap tidak mengurangi etos kerja gimana? Maka sahurnya diakhirkan. Jangan sahurnya nanti setengah tiga atau jam dua malam. Nanti subuh sudah lemes masuk kerja sudah gak ada tenaga lagi. Ya kayak kuyonanya orang Jawa. Ini orang kalau sudah puasa gak mau kuping, gak mau kuat. Alias apa? lemes ya, lemes jadi ada ilmu praktis ilmu-ilmu yang sifatnya panduan yang menjelaskan masalah tips-tips bagaimana supaya di bulan Ramadan kita itu bisa fokus baca Quran, ya bagaimana supaya kita bisa target menghatankan Al-Quran ya bagaimana supaya bisa berinfak dan bersedekah di bulan Ramadan nanti Itu kan banyak kalau kita coba buka dari buku-buku para ulama kita. Ada ilmu-ilmu yang menjelaskan masalah-masalah ini. Jadi ada dua ya, ilmu, teori, ini fikih, ya bicara masalah fikih. Ini seharusnya kita, Masya Allah di zaman sekarang, Masya Allah, untuk bisa mendapatkan ilmu ini banyak sekali. Banyak sekali, ikut kajian tentang fikih puasa, kadang didawurahkan. Atau mungkin rutin Atau kalau kita gak sempat ada di rekaman Youtube Masya Allah banyak sekali Mau pilih Ustadz siapa Masya Allah Tinggal kita serius atau tidak Maka ini nasihat Ya untuk saya pribadi Dan juga teman-teman semuanya Ya untuk apa? Untuk menguasai betul ilmu teori ini Ilmu fikihnya Karena ini bisa dikatakan seperti ilmu yang Yang gak ada banyak perubahan Ilmu ini gak banyak perubahan Artinya itu-itu yang dipelajari Hua-hua yang dipelajari Baru nanti ada ilmu tambahan Dalam ilmu teori, ilmu yang kontemporir sifatnya Seperti banyak pertanyaan Gimana Ustadz Kalau saya lagi puasa kemudian Donor darah, kayak gitu ya Atau mungkin ada yang pakai Obat apa itu Yang dihisap inhaler atau apa, kayak gitu itu masalah kontemporer nanti itu ada tambahan itu paling ada pun ilmu klasiknya, ya itu-itu tentang penjelasan masalah definisi, kemudian hukum, kemudian hal-hal yang harus dilakukan bagi orang yang sedang berpuasa dan selesai, ini yang pertama, kemudian yang tidak kalah penting, ilmu yang perlu kita pelajari adalah ilmu praktisnya ilmu yang bicara masalah kiat-kiat tips, cara bagaimana kita itu bisa sukses di bulan Roma Ramadan, dan kalau kita perhatikan juga banyak sekali ya di buku-buku para ulama yang menjelaskan masalah ini baik yang sifatnya mengisyaratkan ya bahwa para ulama dahulu punya kiat untuk bisa sukses di bulan Ramadan ya seperti yang sering kita dengar kisahnya ulama yang dia punya toko bakal beliau tutup toko berapa bulan? 2 bulan, bulan roj... eh bulan apa? Bulan Syakban, kemudian bulan Ramadan jelas tutup. Bulan Syakban ya tutup, masa Ramadan buka? Kan gak mungkin. Ya berarti dua bulan. Kalau beliau tutup toko dua bulan, berarti maknanya ada kiat gak? Supaya dapurnya tetap nge-full? Ya ada kiat, jelas. Mungkin nabung. Ya mungkin hasil selama sepuluh bulan itu ditabung, lalu full. Di bulan Syakban, bulan Ramadan full dengan apa? Tavaro liqratil Quran Untuk fokus membaca Al-Quran Ada tips Bahkan kalau kita perhatikan Imam Malik rahmatullah Beliau ketika di bulan Ramadan Maka beliau disebutkan ada Dua kegiatan yang mungkin Bisa menjadi tips kita Yang pertama adalah Terkumajalisil hadith Meninggalkan pengajian Beliau gak isi pengajian Kemudian dalam sebuah riwayat disebutkan beliau terkumu jalasa ala ahlil ilm. Beliau itu tidak lagi menerima tamu para rekan sejawat dari para ulama yang lain. Artinya beliau kan punya tips. Karena ternyata beliau meliburkan pengajian dan tidak terima tamu, ternyata kesibukannya apa? Kesibukannya baca Quran. kesibukannya baca Al-Quran, ini tips berarti, beliau punya tips, punya cara untuk bisa sukses di bulan Ramadan, ini selevel para ular Mereka punya cara, ada tips baik pribadi ataupun mungkin sifatnya umum, tapi Masya Allah makanya tidak heran ketika kita membaca kisahnya para ulama ada yang bisa menghatamkan Al-Quran Imam Bukhari disebutkan Imam Bukhari sahibu sahih beliau diriwayatkan oleh muridnya menghatamkan Al-Quran di siang harinya saja satu kali berarti kan maknanya siang hari itu dihitung sholat subuh adhan mulai dari alif lamim kemudian sebelum adhan maghrib sudah bah kulaudhu bi robin nas masya Allah kira-kira kita siapkan ini baru siang hari belum bicara sholat rawihnya belum bicara setelah sholat rawihnya Dan mereka manusia biasa. Mereka manusia biasa, bukan nabi. Ya bukan nabi, bukan para malaikat. Mereka adalah manusia biasa, tapi Allah beri kelebihan. Untuk bisa fokus dan juga kejar target di dalam ibadah di bulan Ramadan. Ini yang harus kita tiru. Ini yang harus kita cari. Apa tips mereka? Apa kiatnya mereka? Oh Ustaz, mungkin karena mereka ulama Ustaz. Makomnya beda Ustaz. Itu kan alibi kita aja. Itu alasan kita aja. Sebenarnya bisa aja. Bisa. Dan di buku ini insya Allah nanti kita akan coba belajari. Gimana supaya kita itu setidaknya bisa mengatamkan Al-Quran. Mungkin targetnya berapa? Gak usah muluk-muluk lah ya. Berapa? Berapa kali kita targetnya? Antum ada tarjid atau tidak? Ada, sekali, dua kali, tiga kali. Berarti kalau kita mau tarjid, menghadamkan Al-Quran berkali-kali, kira-kira apa yang banyak mengganggu aktivitas kita dalam membaca Al-Quran. Mungkin yang pertama sediakan mushaf ada di mana-mana. Karena Imam Malik ketika saudarinya ditanya, apa kegiatannya Imam Malik kalau sudah di rumah? Ada yang sebutkan dalam sebuah riwayat. Saudarinya Imam Malik ditanya apa sih kegiatannya Imam Malik kalau di rumah? Maka dikatakan Al-Mus'hafu wa'tilawah Beliau kesibukannya kalau di rumah membaca Al-Quran lewat apa? Mus'haf Lewat Mus'haf Padahal selevel beliau ya jelas Hafidh Quran lah ya Gak mungkin beliau gak hafal Quran Ini Ada pembahasan sendiri, mana yang lebih abdol membaca Al-Quran lewat mushaf atau lewat hafalan. Itu ada pembahasan sendiri kalangan para ulama. Tapi yang perlu kita coba lihat dari tipsnya beliau ini atau dari caranya beliau ini adalah mungkin mushafnya. Jadi beliau baca Al-Quran lewat mushaf. Berarti bagaimana supaya kita itu bisa terjet menghadapkan Al-Quran berkali-kali di bulan Ramadan, sediakan mushaf Al-Quran yang mudah dalam jangkauan. Ya mungkin untuk asal tidak ada di dapur, ya mungkin ada di mana, bahkan mungkin sampai di kamar tidur. Tentunya di tempat yang layak ya, tempat yang suci dan layak. Pokoknya ada di ruang tamu, ada di ruang keluarga dan seterusnya. Kalau maaf, ruangannya cuma satu, masya Allah, ada di setiap sudutnya. Jadi kamar kita kan beda, rumah kita beda-beda. Hai ah sampai mungkin sampai mungkin sampai nanti kita bicara yang ada di genggaman tangan kita ini apa ini HP apa yang seringkali menjadikan kita itu nggak fokus ketika membaca Alquran adalah HP maka Bagaimana kita rubah HP kita semua aplikasinya Quran kalau tadi karena dunia sekarang hanya HP nggak mungkin Ditinggal ya, kalau tadi Ustaz Gita Sabdulloh menyarankan supaya libur apa? Pegang HP, dari mulai tanggal 1 Ramadan sampai Lebaran, Masya Allah ini luar biasa. Atau perlu kita buat challenge ini, nanti hadianya dua, apa namanya, sembako kayak gitu. Berarti isi daftar apa? Ini, siapa yang bisa? bisa puasa hp satu bulan full kira-kira siap gak nih? ya buat challenge ya mungkin karena gak mungkin di sebagian pihak ada yang gak mungkin meninggalkan hp maka mungkin ada aplikasi-aplikasi yang perlu kita uninstall, hapus mungkin untuk asal tidak sopi nya dihapus supaya kalau lagi baca Al-Quran Enggak, sopi, kayak gitu ya Lagi baca Quran, keluar sopi Itu kan sudah gagal fokus Maka mungkin dihapus, instagramnya dihapus Rekan-rekan santri, ada yang punya akun enggak? Santri, santri? Bohong lah, paling punya Sudah follow Masjid Manarul Inmi belum? Sudah kan? Mungkin Instagramnya dihapus Pokoknya aplikasi yang gak penting dihapus Mungkin bisa seperti itu, itu tips Yang mungkin bisa kita tiru dari para ulama kita Kesibukan mereka dalam Al-Quran Sehingga mereka luar biasa Dan Imam Syafi'i juga punya tips Kata beliau Menurut beliau amalan yang paling istimewa di bulan Ramadan adalah sedekah. Bahkan kalau punya karyawan, mereka yang menjadi prioritas. Kenapa? Kata beliau bahasanya adalah, kalau kita punya karyawan, berarti mereka itu kita kasih full gaji di bulan itu, kemudian plus ada hadiah, supaya bulan Ramadan enggak kerja. Berdoa atau tidak? Jangan melirikku setiap dulu loh Saya gak melirik loh Mudah-mudahan Ini Masya Allah Ada yang datang satu truk kemarin Mudah-mudahan nanti ada Wonyak karyawan tunas ilmu Semua libur bulan Ramadan Hai ini pesangonnya pesangon ini hadiah ini gaji full THR nya plus ini buat buat bulan Ramadan berarti 33 nanti berarti usulnya setelah tiga Amin atau tidak Allahumma amin santrin doanya yang kenceng dong biar doain Ustadz juga kan ya mudah-mudahan sehingga bulan Ramadan enggak fikir hai hai Maaf mungkin untuk Ustadz sibuk dengan isi kajian di luar Atau untuk karyawan yang lain gak sibuk untuk gak ada proyek Pokoknya toko tutup Tapi gak juga ya, kalau tutup ya jangan lah ya Terus gimana? Ya tutuplah, seperti kayak ulama tadi Pokoknya tutup toko Tak imat tutup Melayani nanti sebelum Ramadan dan Salah Ramadan Karena sudah ditanggung semua biaya hidup selama bulan Ramadan. Ini tipsnya Imam Syafieh. Seperti itu. Seperti? Seperti itu. Ah, itu hanya sekedar yang hadir dalam benak saya. Tentang bagaimana ada ilmu praktis ternyata. Tips-tips yang dibuat oleh para ulama untuk bisa sukses di bulan Ramadan. Karena menu ibadah di bulan Ramadan sangat banyak sekali. Menu ibadah di bulan Ramadan sangat banyak sekali. Yang mulai dari sholat taraweh. Buasa, sholat qiyam, baca Quran, sedekah, infaq, sholat lima waktu, apalagi zikir, doa, dan seterusnya. Banyak sekali. Maka kalau kita selama ini yang belum punya kebiasaan ibadah, saya pikir kita sudah bisa mengira apa nasib kita nanti di bulan Ramadan. Yang bahasanya, mari kita tancap gaspol. Tapi ternyata, gasip belum. Ya kan bahasanya kayak gitu, mari kita tancap gaspol di bulan Ramadan, tapi karena kita gak punya kebiasaan. Maka mungkin ada target nanti apa yang harus kita kejar. Satu ibadah saja, kayak seperti para ulama, fokus dibaca Al-Quran, sudah. Mungkin fokus dibaca Al-Quran. Ya bukan hanya fokus dibaca Al-Quran, mungkin merambah kepada hafalan, mungkin merambah kepada baca tafsir. Bukan tafsir ya, terjemah Al-Quran. Siapa kira-kira kita yang sudah menghatamkan? membaca terjemah Al-Quran itu mungkin menjadi apa? menjadi tarjad kita nanti saya bulan Ramadan bukan menghattamkan Al-Quran tapi menghattamkan baca terjemah Al-Quran Masya Allah itu juga hal yang bisa menginspirasi bagi kita semuanya kita izin coffee break dulu sekalipun sampai setakat 10 insyaallah nanti kita baca ini alal murur mungkin insyaallah selesai sampai duhur itu beberapa poin yang bisa kami sampaikan di mukaddimah ini mudah-mudahan ini bermanfaat untuk saya pribadi dan mudah-mudahan ada manfaatnya juga bagi hadirin semuanya kita break dulu Assalamualaikum Wr Wb Assalamualaikum Wr Wb Cezakallahul Khairan Kami hantarkan kepada Al-Ustaz Arif Hidayatullah Hafidahullah yang telah menyampaikan kajian di sesi pertama ini kita coffee break lebih awal Alhamdulillah apa enggak ya insyaallah setelah ini ada sesi rehat, coffee break sejenak ya 15 menitan Mungkin injury timenya 5 menit Kepada hadirin dan hadirat Insyaallah ada snack yang disediakan Di sesi rehat ini Juga insyaallah ada kopi dan teh di bawah Hai hanya sebelum kita break perlu disampaikan dulu beberapa hal pertama mengingatkan untuk absen barangkali ada yang belum absen terutama yang namanya tercantum di lembar absen mohon untuk ditandatangani kemudian yang kedua tentunya tanpa mengurangi rasa hormat untuk bisa turut menjaga kebersihan hai hai Dan tidak kalah penting ya, mungkin disampaikan, ini karena gelas kopinya itu cukup besar ya. Jadi dimohon pengertiannya untuk bisa toleransi dengan yang lain, biar semuanya kebagian. Dan mohon maaf kalau nanti mungkin tidak terlalu leluasa untuk menuang kopi Barangkali ada petugas khusus untuk menuangkan kopi Demi kemaslahatan bersama insyaallah Ada pun kalau gulanya kayaknya bebas, ya nggak bebas kopinya sama tehnya Baik, silahkan untuk bisa menikmati sesi rehat terlebih dahulu Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh