Intro Selamat datang di channel Belajar IPS Seru Di sini, belajar IPS jadi mudah dan betah Sekarang, kita akan membahas materi tentang Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia Letak geografis Indonesia menjadi keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Selain memiliki tanah yang subur, letaknya yang strategis menjadikan Indonesia sebagai jalur perdagangan dunia. Berbagai keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang ke Indonesia. Bukan hanya bangsa-bangsa Asia, bahkan bangsa-bangsa Eropa yang jaraknya ribu juta. ribuan kilometer dari Indonesia sekarang timbul pertanyaan Mengapa bangsa-bangsa Barat berbondong bondong datang ke Indonesia ya kekayaan apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia Eits, sebelum kita lanjutkan materinya, buat kamu yang belum subscribe, subscribe dulu yuk dan nyalakan lonceng notifikasinya.
Kalau sudah, terima kasih ya. Oke, kita lanjut ke videonya. Sekarang kita cari tahu dulu yuk, apa yang menjadi latar belakang kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia?
Coba kalian perhatikan gambar berikut ini. Gambar ini menunjukkan... menunjukkan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia yaitu rempah-rempah poin pertama daya tarik Indonesia bagi bangsa-bangsa Barat yaitu rempah-rempah bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia karena wilayah Eropa memiliki perbedaan kondisi alam dengan Indonesia iklim dan musim di Indonesia sangat mendukung tumbuh dan berkembangnya tanaman seperti rempah-rempah sementara di Eropa dengan empat musimnya kurang mendukung tumbuhnya tanaman rempah-rempah sehingga persediaan rempah-rempah di Eropa menjadi sangat terbatas rempah-rempah bagi bangsa Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan menghangatkan badan di musim dingin sebagai bumbu masakan dan obat-obatan negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha untuk memperolehnya poin kedua motivasi 3G yaitu gold Glory dan gospel semboyan 3G merupakan motivasi bangsa-bangsa Eropa dalam melakukan penjelajahan Samudera lalu apa yang dimaksud dengan gold Glory dan gospel pertama gold Gold artinya emas yang identik dengan kekayaan.
Semboyan ini menjelaskan bahwa tujuan bangsa-bangsa barat datang ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan. Kedua, Glory. Glory artinya kejayaan.
Semboyan ini menjelaskan bahwa tujuan bangsa-bangsa barat datang ke Indonesia adalah untuk mencari kejayaan. Ketiga, Gospel. Gospel artinya menyebarkan agama.
agama bangsa-bangsa Barat berkeinginan untuk menyebarluaskan atau mengajarkan agama Nasrani ke bangsa-bangsa Asia Afrika dan Amerika Selatan poin ketiga terjadinya revolusi industri revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dengan jumlah yang besar dan dalam waktu yang cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa barat memerlukan bahan baku produksi lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industri-nya.
Salah satu hasil revolusi industri adalah penemuan mesin uap. Penemuan mesin uap dapat dijadikan mesin penggerak perahu yang merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan yang sangat penting pada masa revolusi industri yang mendorong penjelajahan berikutnya.
Bangsa-bangsa Barat Sekarang mari kita cari tahu bagaimana kronologis kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Coba kalian amati peta rute perjalanan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia ini. Setelah kita amati peta tersebut, kita jadi tahu bahwa selain Belanda, bangsa-bangsa Barat yang pernah datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, dan Inggris.
Mari kita cari tahu kronologisnya. Pertama, kedatangan bangsa Portugis di Maluku. Perjalanan bangsa Portugis mencari rempah-rempah di awali dari kota Lisabon di Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeo Dias melakukan pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun gagal.
Kemudian, Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Selanjutnya, Portugis menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Akhirnya, setahun setelahnya, pada tahun 1512, Portugis telah berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Francisco Serrao.
Kedua, Ekspedisi Bangsa Inggris. Untuk memperkuat pengaruh ekonominya, Inggris membentuk persekutuan dagang yang diberi nama EIC atau East India Company. Di dalamnya bergabung para pengusaha Inggris.
Walaupun Inggris tiba di Kepulauan Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini disebabkan karena EIC terdesak oleh Belanda. sehingga Inggris menyingkir ke India atau Asia Selatan dan Asia Timur. Ketiga, kedatangan bangsa Belanda ke Jayakarta atau yang kita kenal saat ini dengan Jakarta.
Seorang pelaut Belanda yang bernama Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595, armada yang dipimpin oleh de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika. Selanjutnya terus menuju ke arah timur melalui Samudera Hindia.
Setahun berikutnya, pada tahun 1596, Armada de Houtman tiba di pelabuhan Banten melalui Selat Sunda. Kedatangan orang Belanda di Banten ini awalnya disambut hangat oleh Sultan Banten dan masyarakatnya karena Belanda hanya bertujuan ingin berdagang. Namun, para awak kapal Belanda akhirnya menunjukkan sikap serakahnya dan tidak menghormati masyarakat setempat. Itulah yang membuat Cornelis de Houtman dan seluruh awak kapalnya diusir dari Banten.
Setelah dua tahun berselang, tepatnya pada tahun 1598, Belanda kembali mendarat di Banten dengan ekspedisi yang dipimpin oleh Jacob van Neck. Kedatangan Belanda ke Indonesia yang kedua ini berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh ekspedisi Cornelis de Houtman. Kali ini Belanda lebih ramah, sehingga mereka disambut dengan baik dan kemudian mereka diizinkan oleh penduduk setempat untuk berdagang.
Pada pelayaran kedua ini, mereka berhasil mendapatkan rempah-rempah yang sangat banyak dan membawanya kembali ke Belanda. Kesuksesan Belanda pada pelayaran kedua ini membuka kerjasama perdagangan rempah-rempah. antara Belanda dengan Indonesia yang kemudian disusul oleh ekspedisi-ekspedisi Belanda lainnya ke Indonesia.
Dengan makin banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di antara para pedagang baik antara pedagang Eropa maupun pedagang yang berasal dari Belanda itu sendiri. Akhirnya, untuk mencegah persaingan yang tidak sehat di antara para pedagang pada tahun 1602 Belanda mendirikan persekutuan dagang yang bernama Verenigde Oost Indische Kompani atau lebih dikenal dengan VOC. VOC merupakan gabungan dari beberapa perusahaan dagang Belanda.
Pada mulanya, Gubernur Jenderal VOC yang pertama yaitu Peter Boff mendirikan pusat perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun, Kemudian pusat dagang dipindahkan ke Jayakarta atau Jakarta, karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka yaitu Portugis yang berkuasa di Malaka. Kemudian, Pangeran Jayakarta, seorang penguasa kota pelabuhan Jayakarta yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten, memberi izin kepada VOC untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta.
Selain memberikan izin kepada VOC, Pangeran Jayakarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada EIC atau Inggris. Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak menyukai Pangeran Jayakarta. Gubernur Jenderal VOC pada saat itu yaitu Jan Pieter Zoon Koon membujuk penguasa Kesultanan Banten untuk memecat Pangeran Jayakarta sekaligus memohon agar izin kantor dagang Inggris EIC dicabut.
Akhirnya... Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan Sultan Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC dan Belanda di Nusantara pada masa berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan kelonggaran yang diberikan oleh penguasa Banten. Seiring waktu, Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi Batavia.
Kemudian, Untuk mendukung aktivitasnya, VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang, dan pemerintahan. Pengaruh VOC di Indonesia menjadi semakin kuat dengan dimilikinya hak istimewa atau hak oktroy yang diberikan oleh Parlemen Kerajaan Belanda. Salah satu hak oktroy VOC adalah melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Masa inilah! yang menjadi perluasan kekuasaan Belanda di Indonesia pada perjalanan sejarah selanjutnya. Jika kalian suka dengan videonya, jangan lupa like dan komennya. Dukung channel ini dengan subscribe dan nyalakan lonceng notifikasinya. Bila merasa video ini bermanfaat, bagikan ke teman-teman kalian juga ya.
Sampai jumpa di video lainnya.