Nggak masuk akal saya bang kalau ada suami tak bisa istri. Nggak masuk akal saya. Gimana ceritanya? Kita yang cari nafkah.
Harga diri sebagai suami tidak boleh diinjainja istri. Tetap sholat. Allah tahu kita lagi dalam keadaan tidak memungkinkan. Ustadz ini lagi ngomongin secara keseluruhan atau cuma ngomongin saya doang?
Memang masih malas sholat kah? Iya kadang-kadang. Kalau dia sudah bodoh. Nggak terkenal Jelek Nggak punya jabatan Pengangguran Bukan lagi temannya setan Dia sudah jadi setan Clues. Ustadz Dasat Latif.
Saya tuh penasaran satu. Saya tuh ngeliat profile picture-nya Ustadz. Profile picture Ustadz itu sedang membahas sukaki ibu. Oke.
Mas Deddy, saya itu sangat memuliakan ibu. Jadi saya seperti ini bukan karena saya hebat, tapi karena didikan orang tua saya, tapi karena doa-doa ibu saya. Makanya saya heran melihat ibu-ibu zaman sekarang ya, jangan tersinggungin ibu-ibu yang nonton. Ibu-ibu jalanan. Zaman dulu dia tidak punya gaji yang tetap dari suaminya.
Betul. Tidak punya rumah dinas. Betul.
Tidak punya mobil dinas. Betul. Tidak punya partai penyokong.
Betul. Tidak punya tim sukses. Betul. Anak sembilan. Betul.
Tapi Alhamdulillah bisa. Diurus semuanya. Diurus semua.
Jadi orang. Jadi orang. Anaknya bisa jadi tentara, jadi polisi, jadi ASN, jadi dokter. Kan ibu-ibu sekarang sibuk TikTok. Nah, sekarang kenapa ibu-ibu cuma anaknya satu?
Mobil dinas ada, rumah dinas ada, babysitter ada, kemudian pembantu ada. Anak satu nggak bisa dididik. Kenapa? Karena mereka lebih sibuk dengan urusan dunia daripada untuk didik anak.
Padahal, Bang Deddy, percayalah bahwa investasi paling mulia bagi seorang ibu bukan rumah. Apa itu? Anak.
Siapa kalau mengenai ini meninggal, siapa yang doakan? Anak kan? Anak.
Nggak mungkin teman. Mana teman mau doakan? Coba lihat.
Kita selalu bergabung di grup WhatsApp. WhatsApp. Ya kan?
Nah, ketika ada teman meninggal, apa dia doa? Ketik doa? Nggak.
Dia cuma kirim stiker. Itu juga gambar Anda. Ya, makanya... Kekayaan kita adalah anak yang soleh dan soleha. Salah satu makna dari doa yang umumnya orang Islam pasti sudah hafal, namanya doa sapu jagad.
Doa sapu jagad. Mudah-mudahan Bang Deddy hafal. Saya nggak tahu nih doa sepujakan.
Kalau saya ucapkan pasti tahu. Coba, coba. Rabbana antina fid dunya hasana, wa fil akhirati hasana, wa kina atha banar.
Berikan kami keselamatan dunia. Berikan kami keselamatan dunia. Dunia dan keselamatan akhirat.
Ini kan dua. Ini aja dua diminta. Selamat dunia, selamat akhirat. Aman tuh.
Aman. Nah sekarang yang dimaksud dengan keselamatan atau surganya dunia, satu diantaranya... Punya anak yang soleh dan solehat Tapi punya anak soleh dan solehat Harus tergantung dari Cara mendidik Kalau punya jabatan Kekuasaan tapi anaknya Nabrakin perempuan di Parkiran kemarin Itulah kita heran Kalau orang tua tidak bisa didik Anak sebab Zaman sekarang ini semua Fasilitas untuk mencerdaskan anak Ada Tapi Oke saya boleh-boleh berdebat ya Tapi fasilitas itu juga Membodohi anak Nah itulah karena orang tua salah memaknai Apa itu sayang Saya paham nih Salah memaknai cinta Kalau kau sayang sama anakmu Mestinya usia Anak jangan kasih handphone Sebab disitu Perlu kecerdasan mental Nah sekarang handphone itu kan bebas Dia bisa menonton yang Tidak bagus Tidak bagus Orang tuanya berkata kan ada di blokir. Betul, kamu tahu ada blokir. Tapi kau tidak tahu ada aplikasi yang bisa membuka blokir itu.
Dan itu gratis. Nah, saya pakai lagi. Untuk nyari ini. Ya, pakai kan tidak berarti kita siap.
Enggak. Maka itu bisa berarti kita hanya mencari informasi Betul, yang di blog kan banyak Pinterest di blog kan ada yang begitu-begitu kan Yang begitu maksud saya Saya emak Start pula depan gue Oke ini saya setuju. Makanya sayang itu sebenarnya kalau saya mengatakan.
Sayang itu harusnya berani melarang. Karena kalau kita gini. Kita sayang sama tubuh kita aja.
Kita makan kita jaga. Jadi kalau kita sayang sama anak. Bukan artinya kita kasihin makanan. Kita kasihin ini. Itu bukan sayang.
Itu merusak. Iya betul. Saya kasih contoh orang tua yang sayang anaknya zaman dulu.
Zaman dulu nih. Satu kamar dia bertiga di dalam. Anaknya. Jadi bapak, ibu, sama anak?
Nggak, maksudnya dia tiga bersaudara, satu kamar. Tiga saudara, satu kamar. Akhirnya, dia punya ikatan emosi yang kuat. Dia merasa bersaudara. Kemudian, ibu bapaknya punya intel.
Punya mata-mata. Pak, pacaran kipa pak. Kakak, kenapa kau tahu nak?
Kuda apa itu surat cintanya? Iya kan? Jadi adiknya yang nanya.
Adiknya tahu. Nah sekarang merasa wah, merasa hebat, merasa sayang anaknya. Satu anak satu kamar.
Di dalamnya ada TV. Semua keperluannya ada. Sehingga mereka ketemu makan pun tidak lagi. Ambil makan masuk kamar.
Akhirnya apa? Tidak ada ikatan emosi. Jangankan kepada orang lain, kepada saudaranya saja, dipegang handphonenya marah.
Dipegang laptopnya ngamuk. Itu karena tidak ada ikatan emosi. Alasannya privasi.
Itu ada bidang-bidang tertentu. Memang harus ada juga. Ajaran Islam, jangan kalau dia, apalagi kalau dia sudah balik, meskipun dia saudara, beda jenis kelamin, nggak boleh sekamar. Tapi kan ini beda, ini kita bicaranya kan ikatan emosi yang berbeda.
Apalagi zaman dulu, anak ketika meminta duit, tidak langsung dikasih. Sama saya, misalnya, Pak, besok saya membayar. Gampang gitu, Nak. Tapi caranya... Kolab dulu itu Tangga Pak saya besok membayar Bentar maaf saya betul Saya tau Ustadz lagi bicara maaf saya gak sopan Tapi ini kayaknya Ustadz Agak salah nih Ustadz.
Apa itu? Karena tadi saya ngalamin itu Ustadz. Saya ngalamin tidur bertiga sama saudara-saudara saya.
Saya ngalamin minta duit ke orang tua saya gak langsung dikasih. Tapi kayaknya bukan karena sayang, emang susah Ustadz dulu saya. Karena hebatnya orang tuanya Bang Deddy, akhirnya seperti sekarang. Tapi itu susah Ustadz dulu tuh, gak punya duit memang Ustadz. Dan saya melihat orang yang susah hidupnya cepat dewasa dan matang.
Emang benar. Orang yang dimanja dengan materi Lebay Orang yang dimanja dengan kemewahan Biasanya gampang rapuh hidupnya Tapi mereka yang dibesarkan Dengan hidup susah Biasanya petarung Kita tidak usah cerita yang susah-susah Zaman dulu Karena memang kita hidupnya susah Ya benar Nah sekarang Orang tua zaman sekarang Oke lah, zaman boleh berubah, tapi metode anak tidak boleh. Cara pendidikannya, ajarnya nggak boleh berubah. Ya, misalnya mau kasih duit, kerja dulu.
Kemudian kalau dia salah, hukum. Kemudian yang berikutnya, kalau berbeda sistem mendidik antara istri dengan suami, jangan membela di depan anak ketika dia salah. Karena dia akan merasa ada pembelanya. Kemudian yang paling penting adalah doa. Karena hidayah bukan dari Bapak.
Hidayah bukan dari Das'ad. Tapi hidayah datang dari Allah SWT. Mana buktinya Ustadz? Apa kurangnya seorang Nabi? Nuh AS.
Itu Nabi Nuh punya anak. Nuh berda'wah. La ilaha illallah.
Tiada Tuhan selain Allah. Nuh Rasulullah. Jangan sembah kecuali Allah.
Dan ikuti Nuh sebagai Rasul. Tapi anaknya membangkang. Tapi hebatnya Nabi Nuh tidak pernah putus asa mendidik anaknya. Mana buktinya? Ketika anaknya sudah timbul tenggelam.
Sudah hampir sakar tirmau. Nabi Nuh kan tidak berhenti berdoa. Dalam ikhtiarnya. Apa dia katakan naik ke perahu.
Sini kok, sini kok, naik ke perahu. Terus berusaha. Jadi itu pesan moralnya. Bahwa mendidik anak tidak lepas sampai dia akhir hidupnya.
Tidak pernah berhenti. Tidak pernah berhenti. Kayak kita aja manusia harus belajar terus sampai akhir hidupnya. Top, belajar.
Tidak boleh berhenti belajar. Kalau berhenti belajar, kita habis sudah. Kita manusia itu dikasih kecerdasan sama Allah, ya untuk belajar. Nah, cuma setelah punya ilmu, jangan takabur.
Ya. Karena kata Nabi, pintu masuknya kesombongan itu ada empat. Satu diantaranya bertambahnya ilmu. Ilmu.
Yang kedua bertambahnya ketampanan. Oke. Ya, kemudian yang ketiga bertambahnya kekuasaan. Kekuasaan.
Yang keempat bertambahnya harta. Harta. Berarti kalau nggak ada empat ini, berarti udah miskin, tolol, jelek.
Nah, jadikan Nabi bilang begini. Teman setan itu sombong. Sombong nggak boleh.
Temannya setan. Temannya setan, sombong. Ya, sombong itu temannya setan.
Oke. Kalau dia kaya, dia tampan, selebriti, terkenal, kemudian dia cerdas, ada jabatannya. Tapi tidak sombong.
Sombong. Wajarlah orang bilang Ya artis Kalau dia sudah bodoh Nggak terkenal Jelek Nggak punya jabatan Pengangguran Bukan lagi temannya setan Dia sudah jadi setan Maka saya ingatkan kembali di forum ini ya Bahwa Kita ini selalu mengidentikan jahiliah Kan nggak ada orang mau disebut masyarakat jahiliah Nggak mau dia Nah jahiliah itu selalu orang identikan Bahwa jahiliah itu 1400 tahun yang lalu. Padahal? Padahal jahiliah itu adalah karakter.
Iya, betul. Jahiliah itu karakter. Apa karakternya jahiliah?
Sombong. Sombong. Yang kedua, tidak mau menerima nasihat.
Jadi ketika ada orang sombong. Dan tidak mau menerima nasihat, itu jahiliah. Abu Lahab itu cerdas.
Abu Jahal itu cerdas. Abu Sofyan itu cerdas. Tapi karena merasa saya bangsawan Arab yang ada di Mekah. Muhammad itu anak baru kemarin. Masa dia nabi?
Suku saya lebih tinggi daripada sukunya. Sombong. Jadi sombong itu, Bang Deddy ada dua karakternya. Satu, menolak kebenaran.
Dua, meremehkan orang lain ini yang paling gampang orang lakukan meremehkan orang lain Allah kasih mas Deddy, bang Deddy kekayaan, misalnya diberi rumah yang mewah pake itu Allah kasih rejeki mobil yang mewah pake, apa dia sombong? enggak kapan dia sombong? Ketika meremehkan orang yang kos-kosan.
Ketika meremehkan orang yang naik angkot. Nah itulah sombong. Tapi kalau memakai barang mewah.
Dengan tujuan bahwa. Saya supaya tidak diremehkan. Supaya Islam tidak dianggap hina. Supaya Islam tidak identik dengan kemiskinan.
Itu meruah namanya. Itu baik. Baik.
Membela harga diri. Kalau kita memiliki kekayaan. Tujuannya juga bisa membantu orang lain.
Lebih baik lagi. Oh ada kesalahan orang sekarang. Rasulullah itu pengusaha muda Dan Anda tahu Golongan pertama yang masuk Islam itu Anak muda pengusaha Kira-kira kalau sekarang Hibmi Di Mekah Yang masuk Islam Abu Bakar Siddiq pengusaha Usman bin Affan pengusaha Abdurrahman bin A'ub pengusaha Muhammad SAW sendiri pada zaman itu pengusaha Cuma kenapa dikatakan diidentikan dengan Missin?
Karena tidak ada barang-barang mewah di rumahnya. Kenapa tidak ada? Apa nggak mampu?
Bukan tidak mampu, tapi begitu ada, dia lebih senang gunakan untuk dakwah. Oke, oke. Saya punya pertanyaan.
Banyak netizen-netizen yang misalnya, tidak semua, tapi ada oknum-oknumnya. Ya misalnya dia melihat ada orang... kaya.
Orang kayanya gak sombong. Orang kayanya biasa. Pengusaha lah. Lalu dia komen. Ah nanti juga mati gak dibawa.
Itu kekayaan-kekayaan. Yang penting mah saat ini gak apa-apa gue miskin. Tapi gue sholat, gue masuk surga.
Nah itu sombong tidak? Sombong dengan kemiskinannya tidak? Itu pendapat yang keliru.
Nah. Sangat keliru. Tidak dibenarkan mengatakan. Jangan cari uang banyak-banyak. Kok tidak bawa mati.
Salah. Cari uang banyak-banyak. Bawa mati.
Bawa mati. Bagaimana caranya bawa mati. Kirim sebelum mati. Santuni anak yatim. Ustadz.
Saya mau nanti kubur saya ber AC. Kirim ke pantiasuhan. Iya betul. Insya Allah ada itu.
Ya berdoa-doa anak tersebut. Dan ketika kita mati pun kita bahagia. Karena kita sudah membeli.
Berikan apa yang bisa kita kasih ke orang lain sebenarnya. Gimana kita mau kasih ke orang lain kalau kita miskin? Iya benar.
Gimana kita mau haji kalau kita miskin? Memang ada jalannya. Ada. Tapi itu satu dari seribu orang dapat undian.
Itu juga ribet. Iya kan? Maka tidak sependapat bagi saya orang yang mengatakan tidak usah cari duit banyak-banyak tidak dibawa mati.
Bagi saya cari duit banyak-banyak bawa mati. Caranya kirim sebelum wafat. Nggak usah, jangan berpikiran Sudahlah saya sholat Kan enak, sholatnya baik Senin, Kamisnya jalan Kemudian duitnya ada, itulah yang baik Itulah yang diinginkan oleh Islam Itu semuanya dapat, bisa bantu orang Itulah yang disebut Selamat di dunia, selamat akhirat Ini sebenarnya sama hampir semua dengan semua ilmu yang ada Filosofi lah, agama apa Ini kan kesenjangan kan, maksudnya kesetaraan kan jadi kita punya dakwah, kita punya doa, kita punya apa tapi duniawinya juga artinya keseimbangan ya keseimbangan, betul poinnya keseimbangan saya lihat itu yang gambar putih dengan hitam harus hidup tuh harus seimbang gitu gak bisa berat sebulan doang tapi Ustaz, kalau tadi kan saya yang lihat profil Ustaz membahas kaki ibu, dan saya punya pertanyaan misalnya seorang ibu dan seorang ayah Dua-duanya baik Dua-duanya baik Ya kalau kan ada ya Kita gak usah nutup mata Ada ayah yang brengsek Orang hajar ninggal Ibu juga ada yang begitu loh Ibu juga ada Tapi kita anggap dua-duanya baik Ustaz Di ajaran agama Islam Kita harus lebih menghargai dan menyayanginya mana?
Ibu Itu bukan saya yang berkata Tapi Nabi Nabi pernah ditanya Ya Rasulullah setelah Allah dan Rasulnya Saya pensi Kata Nabi, ibumu Kenapa? Setelah itu, ibumu Setelah itu, ibumu Setelah itu, bapakmu Ibu, ibu, ibu, bapak Berarti tiga ibu, satu ayah Berarti poligami Saya tidak mengatakan tiga istri Oh tiga istri, ibu ya Beda ya, istri sama ibu beda Lalu, orang berkata Kenapa diberikan tiga kali ibu? Oh ternyata para ulama menafsirkan Hmm Masuk ilmu para ulama Karena ada tiga kelebihan ibu Yang mestipun kelihatan fisiknya lemah Tapi tidak ada laki-laki perkasa Yang mampu memikulnya Satu, hamil Coba, mana ada lelaki mampu memikul hamil, mau coba rasanya sakitnya hamil, bawa deh kelapa satu biji, kemana-mana bawa, satu jam ada yang sudah menderita, perempuan hamil.
Mana ada perempuan hamil tengkurap tidur Dan dia tahan 9 bulan 3 hari Kita laki-laki 1 bulan aja gak tengkurap pusing Itu perempuan Mampu Hamil ya Yang kedua Melahirkan Mana ada ibu-ibu melahirkan senyum Tidak mentang-mentang dia istri pejabat, dia melahirkan keluar, kona. Gila. Lalu setengah mati juga dia.
Iya kan? Nyawa loh. Iya.
Dan itu pilihannya dua. Kalau tidak setengah mati, mati sekalian. Iya benar.
Dan berapa banyak ibu meninggal dunia, melahirkan anaknya. Apalagi di zaman dulu ya. Iya.
Itu yang meninggal luar biasa. Makanya Allah mengapresiasi perempuan yang meninggal karena melahirkan, dia dikasih pahala jihad. Jadi mematikan jihad Jihad tidak berarti selalu identik dengan perang Oh tidak Jihad cari nafkah jihad Kang Deddy seperti ini Kang Deddy seperti ini jihad Menyampaikan Amar Ma'ruf Nahimungkar dengan versi yang berbeda Bukan tira kafir ya Kemudian yang ketiga Kelebihan ibu Menyusui Ibu-ibu yang nonton ini pasti ketawa Lihat bagaimana susahnya menyusui Apalagi ketika tumbuh giginya. 7 bulan itu. Kok gigit saya?
Lepas kau. Nggak ada itu ibu-ibu digigit. Dia tinju.
Lepas kau. Tidak. Itulah kelebihan 3 perempuan.
Emang pria nggak ada kelebihannya? Ada. Kelebihannya banyak juga.
Tapi apa yang pria bisa lakukan? Perempuan pun bisa. Misal tugas utama laki-laki apa? Cari napka. Apa perempuan tidak bisa cari napka?
Bisa. Apa yang cowok nggak bisa? Kira-kira apa ya? Saya sampai sekarang belum tahu.
Saya tadi mau bilang cuma cowok yang bisa. Ini sih bercanda. Saya cuma mau bilang cuma cowok kan yang bisa pacaran sama cewek. Tapi sekarang cewek bisa pacaran sama cewek. Jadi itulah sehingga kenapa perempuan ibu lebih dimuliakan.
Nah Ustadz sama ibu sedekat itu berarti? Ya saya Alhamdulillah dari hasil-hasil saya YouTube. Itu Alhamdulillah saya bikin masjid yang cantik buat ibu saya.
Buat bapak saya juga ada. Ustadz maaf. Maaf-maaf. Ya karena bagi saya tidak ada kemuliaan seorang anak yang tidak pandai. Memuliakan ibunya Jadi kewajiban kita Jangan sampai rekening orang tua kita Kosong Jangan sampai di rumah ibu kita Masih mikirin sembako Tidak ada kemuliaan bagi anak Seperti itu, biar dia punya gelar Bertumpu, kalau dia tidak Pandai memuliakan anaknya, nilainya Nol di hadapan Allah Tapi saya percaya itu, kalau itu saya percaya Saya percaya itu bukan hanya masalah agama Saya percaya itu bahwa ketika seorang Anak sukses punya kelebihan punya apa Tapi orang Orang tuanya mau bapak atau ibunya aja.
Susah, tabungan gak ada tapi gak dibantu. Atau bantu dikit dan sebagainya. Gak lama tuh suksesnya. Ya. Kan ada juga orang biasa begini.
Netakan begini. Tapi bapak saya kan selingkuh. Bapak saya gak mengasuh saya. Apa bedanya dengan Ibrahim alaih salam? Ibrahim itu bapaknya Produsen nyembah berhala Dia yang bikin patung untuk disembah Tapi ketika Ibrahim mau komplain sama bapaknya Dilarang itu sama Allah Jangan, kau yang mengalah Kau yang keluar dari desamu Bagaimanapun Itu bapakmu.
Jadi tidak ada alasan buat kita anak. Untuk berbuat yang tidak baik kepada orang tua. Saya setuju.
Soal bapak kita ini berbuat dosa. Urusan dia dengan Allah. Bukan urusan kita. Urusan kita sebagai anak.
Dan ridallah fi ridalwalidain. Ridahnya Allah tergantung ridahnya kedua orang tua. Murkahnya Allah tergantung dari murkahnya kedua orang tua.
Jadi artinya apa? Kalau orang tuamu senang dan rida kepadamu, maka pasti Allah rida kepadamu. Suatu ketika, ada sahabat bertanya, ya Rasulullah, saya tahu tidak mungkin saya bisa lihat Allah di dunia, tapi saya mau tahu bagaimana supaya Allah tersenyum kepadaku. Maka Nabi menjawab, buat ibu bapakmu tersenyum, maka Allah pasti tersenyum kepadamu.
Sangat keliru kita kadangkala lebih hormat kepada istri daripada ibu. Apalagi kalau suaminya takut sama istrinya, aduh. Nggak masuk akal saya bang kalau ada suami takut sama istrinya. Nggak masuk akal saya. Gimana ceritanya?
Kita yang cari nafkah. Kita yang nyicil rumah, tapi takut sama istri, bagaimana ceritanya? Dia bilang, dia Anustad, dia pecahkan piring, piring bisa dibeli. Harga diri sebagai suami tidak boleh dinjainja istri. Gue suka nih begini.
Iya, nggak boleh kita. Artinya, suami istri, suami mengayomi istri, istri menyayangi suami, menghormati. Karena keberkahan juga buat kita suami adalah...
dari menyayangi istri kalau suaminya gak kerja gitu males gitu alhamdulillah ini yang sering ditanyakan ibu-ibu ustadz saya yang cari nafkah kenapa gue jadi kayak ibu-ibu saya gak kerja suami saya gak kerja saya bilang alhamdulillah ibu dapat pahala ganda apa pahalanya ustadz? misal-misal ya andai saja amal berumah tangga itu dikalkulasi ada kalkulasinya ya pahala istri 5 pahala suami 5 Tapi karena suami tidak melaksanakan tugasnya sebagai kepala rumah tangga, diambil alih oleh istri, maka istri yang dapat pahala 10. Suami nggak dapat apa-apa. Oke, ya benar-benar. Tapi kan pasti si istrinya mulai akan, bukan menghina, mulai akan melemahkan posisi suami. Nggak penting lu, begini lu.
Ya, betul. Itulah keberhasilan syaitan menggoda istri. Lawan suamimu, lawan suamimu.
Maka kalau mau tidak senang dengan suami, jadi... Bukan dengan menghinanya. Bukan dengan memakinya. Habis?
Tapi apa? Cere? Sudah, kita minta pisah.
Dan itu dalam agama ada. Ya, ada. Tapi dikatakan pisahlah secara baik-baik.
Bukan saling menghina di medsos. Iya kan? Banyak kan yang begitu? Waktu pacaran di Medsos, Masya Allah.
Bahagianya kelihatan. Baru setahun menikah, saling menghina lagi di Medsos. Kata Allah, boleh saya isinkan kau bercerai, saya isinkan.
Kan tujuan pernikahan itu menemukan kedamaian jiwa. Tapi jika tidak ada kedamaian jiwa, pisah kamu daripada kau... 70 tahun bersama tapi bertengkar terus kerja Gak ada gunanya Bertengkar, bertengkar, bertengkar, hamil lagi Bener lagi Banyak orang yang begitu Ribut, ribut, ribut, hamil Jadi mending Jadi kata Allah mending kau pisah Tapi pisah secara baik-baik Jangan saling menghina Jadi Allah memberikan jalan keluar Jangan saling menghina, jangan saling mempermalukan. Kalau memang nggak cocok dan sebagainya, ya udah pisah aja. Pisah.
Jangan mengecilkan. Jangan. Karena tidak diajarkan oleh agama.
Ribut di medsos. Saya tuh bingung deh sama orang-orang jurat di medsos gitu ya. Orang-orang jurat di medsos, pikir teman-temannya peduli apa nggak. Iya betul. Saya biasa istilahkan, ada masalahmu.
Jangan berdoa di medsos. Ah itu dia. Ya Allah lindungilah suamiku.
Pret. Mana suamimu. Memang Tuhan baca medsosmu. Saya suka ngomong itu Ustaz. Sejak kapan Tuhan mainan medsos.
Iya. Mending kamu berdoa di hadapan Allah. Mana ada manusia yang gak ada masalahnya bang.
Iya benar. Mana ada manusia. Contoh istri cantik.
Abang kira bukan masalah. Masalah. Mudir. Cantik. Enggak.
Digoda orang Iya diliatin orang Cobok Kalau begitu bagus Kalau istri jelek Diliatin juga Istri jelek dihina orang Iya benar Kita lagi yang malu jalan sama dia Iya benar Dulan aja deh Nanti ketemu di gedung Jadi tidak ada Kurang apa mulianya Rasulullah Iya Kurang apa mulianya Kurang apa ibadahnya Rasulullah Beliau kalau sholat sunnah Sampai bengkak betisnya Beliau tidak pernah berbicara kasar Beliau tidak pernah merugikan orang. Apa beliau tidak punya masalah? Punya pasti. Masih dalam rahim, sudah masalah. Wafat bapaknya kan.
Lahir lagi, baru beberapa hari bersama ibunya. Diambil ibu susunya. Empat tahun sama ibu susunya. Kembali ke ibunya, baru dua tahun.
Usia enam bulan, enam tahun. Wafat lagi ibunya. Enam tahun sudah yatim piatu.
Itu nabi. Punya anak, tujuh anak nabi. 6 semuanya wafat di usia muda Itu nabi ya Apalagi kita Apa bedanya Nabi ketika ada masalahnya Sabar perbaiki sholatmu Saya yang selesaikan masalahmu Itu janji Allah bukan janji caleg Iya kan Allah yang janji Nah sayangnya kita Bertumpuk masalah Kita datang ke manusia Apa salah?
Tidak Tapi pasti tidak selesai masalahmu Nggak peduli orang lain juga Orang lain tuh tau masalah kita Malah nyukurin kadang-kadang Seneng akhirnya ada orang juga yang punya masalah Dia bilang ah masa dia cerita Ustadz Itu kan sepupu saya Iya siapa itu Abu Sofyan Masih sepupu Nabi Yang menghalangi Nabi dakwah Masa sih itu kan saudara saya Ustadz Bu Betul sodaramu Tapi siapa yang dorong Nabi Yusuf masuk ke sumur Saudaranya, ah itu paman saya Ustadz Ya bener pamanmu Tapi siapa Abu Lahab? Pamannya Nabi Itu pesan moral dari Al-Quran Jangan kau cerita kejelekanmu ke orang lain Lebih cerita kepada Allah Mau ketemu pejabat kan ribet Ada protokolernya, ada ajudannya Perlu waktu berhari-hari Bahkan berbulan-bulan Belum tentu dia bantu Tapi ketemu Allah 24 jam Terbuka untuk siapa saja Mungkin itu orang Orang-orang karena gak bisa makanya lewat medsos. Siapa tau kebaca gitu. Ada juga yang cari popularitas dan solusi di medsos. Ada.
Ada. Banyak. Banyak ya seperti itu.
Ustadz beli ketadi. Artinya. Artinya ibu ya. Iya. Kalau ibu dan ayah artinya ibu ya?
Iya. Oke. Artinya seorang ibu.
Tadi Ustadz juga udah mengatakan mau ayahnya seperti apa atau mau ibunya seperti apa. Tapi tetap seorang ibu. Ibu. Dan tetap kita harus membahagiakan orang tua kita.
Apapun alasannya. Nah kalau kita tidak membahagiakan orang tua kita. Atau kita kurang ajar.
Atau kita gak sopan. Atau kita tidak bantu. Apa efeknya ke kita Ustadz? Ya pertama pasti hidupnya susah. Tidak mungkin Allah bahagiakan orang yang durhaka Kepada orang tuanya Tapi dia bilang kan Tapi banyak duitnya Itu yang kamu lihat Tapi apa kau tahu isi rahasia rumah tangganya Ya karena masalah kadang-kadang tidak terlihat Orang bilang Wah bahagia betul dalam rumah tangganya Saya bilang kenapa kau tahu Dia bilang itu Instagramnya Keren betul peluk-pelukan Iya bodoh kalau dia bertengkar Dia share di Instagramnya Pasti ada Bodoh namanya itu Nah itu dunia Dia bilang banyak duitnya Ya kau tau banyak duitnya Tapi apa betul Allah ridah kepadanya Ada kan orang banyak duitnya miliaran Tapi dilarang makan nasi Dilarang makan garam Dilarang makan gula Diperintah sama dokter berjemur pagi-pagi Nggak pake baju Nggak pake sendal Nggak pake penutup Apa bedanya sama gembel Ya kan duit miliaran Tapi tidak ada yang bisa dinikmati Itu semua sudah teguran Nah itu dunia Apalagi akhirat Al-janatut tahta akadamil umahat Sorga itu berada di bawah telapak kaki ibu Maknanya tidak akan kau cium bau sorga ketika kau durhaka sama orang Bagi orang yang percaya akhirat Bagi orang yang tidak percaya akhirat Yang hal seperti ini dia tidak pikirkan Ya jadi Ibu adalah pintu masuknya ke dalam surga.
Saya mau bicara tadi, surga ada di telapak kaki ibu. Pertanyaan saya adalah, ibu yang bagaimana dulu? Misalnya ada ibu yang ninggalin anaknya? peduli sama anaknya, apakah surganya masih ada di telapak kakinya, apa pindah ke ayahnya tidak ada istilah pindah ke ayah seperti sama halnya dengan bapak kalau ibu mudur haka dia tidak didik kamu dengan baik bukan urusanmu Kenapa? Sebab darah daging kita ini adalah bagian dari orang tua.
Dan saya lahir ke dunia ini karena saya mampir di rahim ibu saya. Kan banyak kadang-kadang orang curhat, Ustadz, ibu saya kok setelah mau pikun ini cerewet. Ya, suka mau dibawa jalan.
Sudah berapa lama ibu? Ini sudah hampir 6 bulan Ustadz. Saya bilang, kamu baru 6 bulan begitu ibu, kamu sudah ngeluh. Kamu 9 bulan dalam rahim ibu, kamu tidak pernah ngeluh.
Kamu tahu tidak waktu kamu dilahirkan? Ya sudah, kalau ibu mau cerewet, jadikan ladang amal. Itu hanya pada saat dikandungan. Begitu ngelahirin, ngerepotin. Iya.
4 tahun, 5 tahun pertama kan ngerepotin. Nangis, tantrum. Dan coba kau lihat itu ibu.
ibu, ini yang rasakan ibu-ibu miskin misalnya sudah mau dimusuapi dia mau nyuap untuk makan tiba-tiba anaknya menangis gak jadi tuh masuk ke mulutnya Lari ke anaknya. Kadangkala ibu berbohong untuk anaknya. Kenapa tidak makan, Mak? Saya kenyang. Sudah biasa saya makan begini.
Padahal tidak punya uang. Nah, kalau cinta seperti ini, lalu tidak dibalas, apalagi sampai dibalas dengan kedurhakaan, gimana Allah muridah dalam hidup ini? Padahal hidup ini, Bang, singkat. Ringkas sekali.
Yang selalu saya istilahkan. Kalau kau di duniamu sengsara, kamu masih bisa punya pilihan. Saya misalnya jadi ASN, pegawai.
Ternyata kepala daerah saya tidak senang sama saya. Apa masih ada pilihan? Masih.
Ada. Saya pensiun. Pensiun pindah. Saya merantau ke Malaysia.
Di Malaysia tidak nyaman. Ada pilihan? Ada.
Ada? Saya balik ke Indonesia. ke Indonesia, tapi ketika masuk kubur Ada pilihan? Kecuali digusur ya?
Nggak enak deh di kubur saya keluar dulu. Dan yang menyebabkan kalian tersiksa di dalam kubur satu diantaranya, durhaka kepada orang tua. Tapi saya penasaran nih Ustadz dengan cerita Ustadz seperti ini saya punya satu pertanyaan. Ustadz pernah tidak merasa mengecewakan ibu? Sepanjang saya rasa belum pernah.
Oh mungkin waktu... Untuk kecil mungkin? Ya mungkin kecil tapi itu kan...
kekecewaan yang tidak berbekas. Sebab saya dari kecil memang dekat dengan orang tua. Oke.
Tapi tadi katanya mungkin waktu apa itu? Waktu pernah mungkin waktu saya pilkada. Saya pernah ikut pilwali Makassar.
Oke. Ibu nggak setuju? Ibu saya nggak setuju.
Ibu saya kan itu nggak tahu apa istilah wali kota. Saya cuma bilang waktu itu saya mau jadi pejabat. Ibu saya itu tidak lancar bahasa Indonesia. Dia cuma bilang, karena dia taunya dia bilang eh kau mau ditangkap dalam bahasa bugis kan Kenapa? Karena dilihatnya banyak pejabat yang berakhir ditangkap.
Oh, banyak pejabat jadi penjahat gitu ya. Akhirnya ketangkap. Jadi waktu itu ada guru saya-saya bawah untuk meyakinkan orang tua saya dari tinjauan agama. Kan biasanya ibu begitu, selalu melihat kita anaknya. Betul.
Ini kapan Ustadz? Saya lupa, 2014 kali waktu itu. Sudah lama.
Ya, 10 tahun yang lalu. Jadi waktu itu ibu saya akhirnya... Akhirnya katakan, ya silahkan. Tapi saya tidak ikhlas. Itulah mungkin sehingga saya tidak...
Anda kalah? Bukan kalah, bos. Suara yang menang lebih banyak dari suara saya. Itu salah satu tips, sangka baik.
Jangan pernah sangka buruk. Orang yang selalu sangka buruk, hidupnya tidak akan bahagia. Sangka baik, sangka baik. Nah, pada akhirnya, Bang Deddy...
Saya selalu bilang bersyukur Allah berikan kemampuan yang luar biasa. Banyak selebriti, banyak olahragawan, tapi Allah tidak takdirkan seperti Bang Deddy. Kenapa itu? Coba lihat, cuma hadir seperti ini Allah kasih rejeki yang luar biasa. Popularitas yang biasa.
Apa Bang Deddy yang hebat? Tidak. Tapi karena Allah titipkan akal pikiran yang baik.
Akal pikiran yang baik. Jadi itu yang patut disyukuri. Tapi saya mensyukuri.
Saya sadar sekali dengan itu. Cara mensyukuri itu berbagi. Cara mensyukuri itu adalah beribadah.
Beribadah semampu. Dan hebatnya itu Islam, Bang Deddy, Allah mewajibkan kita tentang perintah itu sesuai kemampuan. Kamu nggak bisa berdiri, silahkan duduk. Nggak bisa duduk, baring. Nggak bisa baring, isyarat.
Jadi tidak dipersulit. Tidak dipersulit. Allah kasih kamu wajib ke puasa, kalau kau mampu.
Kalau tidak mampu, bayar pidya. Iya benar. Jadi perintah itu tidak berlaku mutlak.
Dia disesuaikan kemampuan. Beda larangan. berlaku mutlak kalau larangan berlaku mutlak tidak boleh, kenapa kau tidak bersinah? tidak bisa saya dalam satu bulan tidak bersinah, tidak bisa tidak ada alasan kenapa kau tidak mabuk?
tidak bisa saya tidak ketemu alkohol, tidak bisa kenapa makan babi? nah itu jadi larangan berlaku mutlak Ibadah sesuaikan kemampuan. Jadi maksudnya apa?
Kalau tidak bisa ibadah 5 waktu, sholat 5 waktu, tepat waktu, karena kesibukan, Allah masih tolilir. Kok sholat duhurlah setengah tiga? Jangan sampai...
tidak. Karena kejebak macet, akhirnya waktu maghrib lewat. Kok tetap sholat? Allah tahu kita lagi dalam keadaan tidak memungkinkan.
Ustadz ini lagi ngomongin secara keseluruhan atau cuma ngomongin saya doang? Saya tidak tahu Karena tadi ada Kau sholat lah itu Memang masih malas sholat kah? Kadang-kadang Karena waktu beliau ngomong tuh Kayaknya matanya ke saya gitu Kau sholat lah, sholat suhur lah Saya gitu Bang Deddy Bahwa saya setiap cerama Saya selalu menekankan sholat Karena sholat adalah Kunci ibadah Jadi tidak ada kemuliaan di hadapan Allah orang yang tidak sholat.
Iya betul. Jadi kalau dia tidak sholat, semua amalnya sia-sia. Sia-sia.
Password dari semua ibadah kita adalah sholat. Jadi kalau tidak sholat, tidak ada. Baru ya.