Transcript for:
Sejarah dan Periodisasi Zaman Prasejarah

Pernahkah kamu membayangkan jika kita hidup jutaan tahun silam, di zaman ketika manusia belum mengenal adanya tulisan? Tidak ada bangunan-bangunan dan teknologi yang sekarang kita kenal. Zaman Prasejarah atau Praaksara. Begitulah cara kita menyebut masa tersebut.

Pra yang berarti sebelum, dan Aksara yang berarti tulisan. Sehingga zaman Praaksara memiliki arti zaman sebelum adanya tulisan. Mari kita menelusuri masa lalu dan melihat bagaimana kehidupan pada masa tersebut.

Zaman Prasejarah. Zaman Prasejarah atau Praaksara dibedakan ke dalam dua periodisasi, yaitu berdasarkan geologi atau umur batuan, dan berdasarkan arkeologi atau peninggalan sejarahnya. Pada video kali ini kita akan membahas periodisasi zaman Prasejarah berdasarkan geologi.

Berdasarkan umur batuannya, pembabakan zaman dibagi ke dalam 4 babak besar Archeozoicum Paleozoicum Mesozoicum dan Neozoicum Archeozoicum atau Archean merupakan masa awal pembentukan bumi pada 2.500 juta tahun yang lalu. Permukaan bumi masih jauh dari stabil untuk mendukung kehidupan. Pada masa ini, permukaan bumi dipenuhi dengan gunung-gunung berapi yang aktif.

Suluh bumi masih sangat panas dan belum terciptanya air menutup kemungkinan organisme multiseluler kompleks untuk hidup. Fosil-fosil organisme yang berhasil ditemukan dari masa ini berasal dari spesies cyanobacteria. Bakteri jenis ini menggunakan metana, amonia, dan sulfat untuk berfotosintesis menghasilkan oksigen.

Segini yang dihasilkan ini akan terkumpul selama berjuta-juta tahun kemudian sebelum akhirnya bisa digunakan oleh makhluk hidup di zaman selanjutnya. Ratusan juta tahun kemudian mulai terbentuk lapisan air atau hidrosfer dan lapisan udara atau atmosfer di bumi. Masa ini disebut dengan Paleozoikum yang berarti kehidupan purba, yang dimulai sekitar 600 juta tahun yang lalu. Seperti menandai babak baru kehidupan bumi, terjadi peristiwa yang tidak pernah terjadi pada masa sebelumnya.

Pada awal masa ini, ditemukan fosil-fosil makhluk hidup dengan jumlah yang sangat melimpah. Peristiwa ini disebut dengan ledakan kambrium. Dimana jumlah makhluk hidup yang berevolusi dalam satu periode mencapai angka terbanyak dalam sejarah bumi Masa Paleozoikum terbagi ke dalam 6 periode Dari yang tertua yaitu Cambrium, Ordovisium, Silurian, Devonian, Karbon, dan Permian Pada awal masa Paleozoikum, berdasarkan temuan-temuan fosilnya, diketahui bahwa kehidupan organisme air lebih berkembang dibandingkan dengan organisme yang ada di darat. Hewan banyak dijumpai pada masa ini berasal dari spesies antropoda lapis baja seperti Trilobita.

Intro Salah satu hewan purba yang berasal dari masa ini dan masih bertahan pada saat ini ada Leli Laut Bintang Laut dan Bulu Babi Walaupun sudah ada kehidupan di permukaan bumi, iklim bumi masih cenderung ekstrim. Pada satu periode cenderung panas, dan pada periode lainnya dingin. Lalu kembali memanas hingga menurun.

mendorong kepada peristiwa kekunahan hebat. Pada akhir masa ini, semua masa daratan menyatu dan membentuk satu superbenua yang dinamakan Panjia. Masa daratan yang sangat luas dan panas ini memuncul kekeringan hebat di permukaan dunia. Sekitar 95% makhluk hidup punah karena kekeringan, kekurangan oksigen, hujan asam, dan aktivitas vulkanik yang sangat aktif. Kepunahan ini menutup 375-400 juta tahun babak Paleozoikum.

Peristiwa kepunahan pada masa akhir Paleozoikum begitu hebat, sehingga butuh waktu 30 juta tahun untuk kehidupan baru muncul di permukaan bumi. Saat mulai ada kehidupan yang berkembang itulah, masa Mesozoikum dimulai. Mesozoikum berarti kehidupan tengah, atau yang lebih dikenal dengan zaman dinosaurus, karena dinosaurus muncul pada zaman ini. Masa Mesozoikum awal disebut dengan periode Triasik, di mana reptil berukuran besar mulai bermunculan. Pada masa Triasik, iklim masih cenderung gersang, namun beberapa makhluk hidup berhasil bertahan, seperti Listrosaurus dan Yurparkeria.

Di lautan, Ihtiosaurus dan Nohtosaurus menduduki puncak rantai makanan. Pada pertengahan masa Mesodoikum, dimulailah periode Jurasi. Pada periode Jura awal, yakni sekitar 200-175 juta tahun yang lalu, superbenua Pangea terpecah menjadi Laurasia yang bergerak ke utara dan Gondwana yang bergerak ke selatan.

Gurun-gurun panas digantikan dengan hutan tumbuhan conifer dan iklim berubah menjadi tropis. Periode jurasi menjadi puncak jayanya dinosaurus. Di permukaan bumi, spesies reptil menjadi hewan dominan yang menduduki bumi. Reptil bertubuh semakin besar, sedangkan untuk spesies mamalia baru ada yang berukuran kecil.

Babak terakhir dari masa Mesozoikum adalah periode Kretaseus Zaman yang dikenal juga dengan nama Zaman Kaput ini merupakan masa tinggalnya dinosaurus terkenal Seperti Tiranosaurus Keluarga Seraptopsia Dan Ankylosaurus Sedangkan di air, Mosasaurus merajai rantai makanan. Pada periode akhir Kretaseus, terjadi peristiwa kepunahan tercepat yang pernah terjadi. Setelah kurang lebih 160 juta tahun dinosaurus mendominasi daratan dan lautan, mereka bertemu dengan kepunahan dalam rentang waktu 2,5 hingga kurang dari 1 juta tahun. Peristiwa kepunahan ini dikenal dengan kepunahan kapur paleogen dan menjadi peristiwa kepunahan terpopuler karena berbarengan dengan punahnya dinosaurus. Setelah punahnya dinosaurus, yaitu sekitar 60 juta tahun yang lalu sampai hari ini, bumi memasuki babak era yang disebut Neozoikum.

Beberapa ilmuwan membagi masa ini ke dalam dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Quarter. Pada zaman Tersier, reptil raksaksa mulai berkurang, berganti dengan jenis-jenis binatang mamalia. Zaman ini terbagi menjadi kalapaleosen, eosen, oligosen, miosen, dan pliosen. Pada awal zaman ini, iklim cenderung tropis dengan mulai bermunculan mamalia bertubuh besar. Perumputan dan tumbuhan bunga mulai berkembang.

Munculnya mamalia jenis primata pun terjadi pada pertengahan zaman ini. Menjelang akhir zaman Tersier, iklim berubah menjadi dingin dan kering. Pliohipus, nama untuk kuda purba, dan mamut seperti mastodon mulai berkembang. Di tengah iklim yang semakin bergerak menuju musim dingin ini, ternyata bukan hanya hewan berkuku belah dan mamut yang berkembang. Dari catatan fosil, diketahui bahwa manusia purba pertama berasal dari akhir zaman Tersier.

Salah satu gunung berapi purba yang menjadi saksi bisu perubahan iklim dunia menuju zaman S di Indonesia adalah Gunung Api Purba Ngelangeran. ini diperkirakan muncul dari dasar lautan sekitar pertengahan zaman Tersier. Penampakan sebagian besar daratan yang tertutup es menjadi pemandangan latar belakang paru awal zaman kuarter.

Kala Pleistocene atau Diliviu atau yang lebih dikenal dengan zaman es penuh dengan binatang-binatang berbulu tebal seperti badak berbulu tebal, rusa besar, dan harimau bergigi pedang. Kala ini berlangsung sekitar 2 juta sampai 10 ribu tahun yang lalu. Kondisi iklim yang tidak terlalu basah pada kala Pleistocene menyulitkan berkembangnya hutan lebat.

Sebagai gantinya, beberapa wajah daratan berisikan lahan stepa. Perubahan iklim yang drastis menyebabkan kekeringan pada lautan dangkal di sekitar daratan besar, mendorong pada kembali musnahnya kehidupan. Memasuki paruh akhir zaman kuarter, yaitu kalah holosen, es di kutub utara, selatan, dan pegunungan mencair karena suhu yang mulai menghangat.

Hal ini menyebabkan naiknya volume air laut dan membuat terpisahnya kepulauan Indonesia dari Asia Tenggara dan Australia. Naiknya air laut ini menyebabkan kala ini disebut dengan zaman aluvium atau zaman banjir. Siapa yang menyangka, dari batuan dan penemuan fosil-fosil, kita dapat mengetahui kisah pembentukan kehidupan di bumi yang terjadi jauh sebelum kita lahir.

Begitulah bagaimana sejarah menisahkan cerita untuk kita. Dan kini, giliran kita untuk meneruskan cerita tersebut.