Branding dan Loyalitas Konsumen

Aug 5, 2024

Catatan Kuliah tentang Branding dan Loyalitas Konsumen

Poin Utama

  • Loyalitas Konsumen: Loyalitas dapat terbentuk meskipun produk pesaing memiliki fitur lebih baik dan harga lebih tinggi, contohnya Apple.
  • Emotional Value: Pentingnya nilai emosional bagi konsumen dalam memilih suatu merek.

Studi Kasus: Body Shop

  • Iklan Body Shop: Memposting iklan terkait Hari Lesbi Dunia yang mendapat 6000 komentar, menunjukkan dampak ideologi terhadap loyalitas konsumen.
  • Reaksi Konsumen: Beberapa konsumen menyatakan tidak lagi menggunakan produk tersebut karena perbedaan ideologi, sementara yang lain menunjukkan dukungan.

Rasional dan Emosional Value dalam Loyalitas

  1. Rasional Value: Memastikan produk memenuhi janji yang dibuat kepada konsumen.
  2. Emotional Value: Memperkuat ikatan emosional konsumen terhadap merek melalui visi dan ideologi.

Strategi Sosial Media untuk Penjualan

  • Akun Utama vs. Akun Pendukung: Disarankan menggunakan akun utama untuk jualan dan akun pendukung untuk edukasi untuk meningkatkan engagement.
  • Pendekatan Multiple Account Strategy: Memisahkan konten penjualan dan edukasi untuk meningkatkan komunikasi.

Brand Vision dan Promise

  • Perbedaan Brand Vision dan Brand Promise:
    • Brand Vision: Ideologi dan gambaran besar tentang tujuan perusahaan.
    • Brand Promise: Janji yang diberikan kepada konsumen yang harus dipenuhi.
  • Contoh:
    • Apple: "Menciptakan alat yang memintarkan manusia."
    • Body Shop: "Jalan natural untuk kecantikan."

Proses Membangun Brand

  • Emotional Value Attributes: Ada sekitar delapan atribut yang membentuk nilai emosional.
  • Proses Menemukan Brand Vision: Melalui diskusi mendalam dengan klien dan menggali ideologi serta visi mereka.

Kasus Konsumsi dan Eksperimen Membeli

  • Reputasi Brand: Dibentuk melalui pengalaman konsumen dengan produk dan pelayanan.
  • Bagaimana Konsumen Membentuk Persepsi: Persepsi bukan hanya berdasarkan fakta, tapi juga terpengaruh oleh iklan dan pengalaman langsung.

Positioning dan Diferensiasi

  • Positioning: Mengubah cara berpikir konsumen, bukan hanya fokus pada fitur produk.
  • Contoh dalam Pasar: Menggunakan analogi pemancingan untuk menjelaskan bagaimana positioning berfungsi dalam bisnis.

Tanya Jawab

  • Strategi untuk Menghadapi Kompetisi: Penting untuk menciptakan positioning yang unik dan tidak langsung bersaing dengan produk yang sudah terkenal.
  • Pentingnya Memahami Target Market: Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah konsumen sebagai langkah awal dalam positioning.
  • Pengaruh Ideologi dalam Brand: Konsumen lebih cenderung berbelanja merek yang sejalan dengan nilai dan kepercayaan mereka.

Penutup

  • Kesimpulan: Loyalitas konsumen dapat terbangun dari rasional dan emosional value. Penting untuk memahami positioning dan keunikan brand di pasar.
  • Rekomendasi: Terus belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar serta membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.