Catatan Kuliah tentang Branding dan Loyalitas Konsumen
Poin Utama
Loyalitas Konsumen: Loyalitas dapat terbentuk meskipun produk pesaing memiliki fitur lebih baik dan harga lebih tinggi, contohnya Apple.
Emotional Value: Pentingnya nilai emosional bagi konsumen dalam memilih suatu merek.
Studi Kasus: Body Shop
Iklan Body Shop: Memposting iklan terkait Hari Lesbi Dunia yang mendapat 6000 komentar, menunjukkan dampak ideologi terhadap loyalitas konsumen.
Reaksi Konsumen: Beberapa konsumen menyatakan tidak lagi menggunakan produk tersebut karena perbedaan ideologi, sementara yang lain menunjukkan dukungan.
Rasional dan Emosional Value dalam Loyalitas
Rasional Value: Memastikan produk memenuhi janji yang dibuat kepada konsumen.
Emotional Value: Memperkuat ikatan emosional konsumen terhadap merek melalui visi dan ideologi.
Strategi Sosial Media untuk Penjualan
Akun Utama vs. Akun Pendukung: Disarankan menggunakan akun utama untuk jualan dan akun pendukung untuk edukasi untuk meningkatkan engagement.
Pendekatan Multiple Account Strategy: Memisahkan konten penjualan dan edukasi untuk meningkatkan komunikasi.
Brand Vision dan Promise
Perbedaan Brand Vision dan Brand Promise:
Brand Vision: Ideologi dan gambaran besar tentang tujuan perusahaan.
Brand Promise: Janji yang diberikan kepada konsumen yang harus dipenuhi.
Contoh:
Apple: "Menciptakan alat yang memintarkan manusia."
Body Shop: "Jalan natural untuk kecantikan."
Proses Membangun Brand
Emotional Value Attributes: Ada sekitar delapan atribut yang membentuk nilai emosional.
Proses Menemukan Brand Vision: Melalui diskusi mendalam dengan klien dan menggali ideologi serta visi mereka.
Kasus Konsumsi dan Eksperimen Membeli
Reputasi Brand: Dibentuk melalui pengalaman konsumen dengan produk dan pelayanan.
Bagaimana Konsumen Membentuk Persepsi: Persepsi bukan hanya berdasarkan fakta, tapi juga terpengaruh oleh iklan dan pengalaman langsung.
Positioning dan Diferensiasi
Positioning: Mengubah cara berpikir konsumen, bukan hanya fokus pada fitur produk.
Contoh dalam Pasar: Menggunakan analogi pemancingan untuk menjelaskan bagaimana positioning berfungsi dalam bisnis.
Tanya Jawab
Strategi untuk Menghadapi Kompetisi: Penting untuk menciptakan positioning yang unik dan tidak langsung bersaing dengan produk yang sudah terkenal.
Pentingnya Memahami Target Market: Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah konsumen sebagai langkah awal dalam positioning.
Pengaruh Ideologi dalam Brand: Konsumen lebih cenderung berbelanja merek yang sejalan dengan nilai dan kepercayaan mereka.
Penutup
Kesimpulan: Loyalitas konsumen dapat terbangun dari rasional dan emosional value. Penting untuk memahami positioning dan keunikan brand di pasar.
Rekomendasi: Terus belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar serta membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.