Intro Halo Sobat Edson, Salam Pintar Jumpa lagi dengan Kak Mahdi, Tutor Fisika Edson.id Dalam video kali ini, kita akan belajar tentang gerak parabola bagian yang pertama Intro Intro Terima kasih. Beberapa benda itu mengalami gerak parabola. Salah satu contohnya misalkan gerak peluru. Jadi ketika peluru ditembakan, itu dia akan membentuk suatu lintasan berupa parabola. Kemudian contoh lain adalah bola saat ditendang.
Ditendang membentuk sudut tertentu, maka gerakannya juga berupa lintasan parabola. Jadi kalau saya gambarkan di sini. Untuk sumbu horizontalnya, kita misalkan ini sumbu X.
Untuk sumbu vertikalnya adalah sumbu Y. Nah sebenarnya gerak parabola itu adalah paduan gerak, yaitu paduan gerak antara GLB dengan GLBB. GLB artinya gerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan di sini. Berarti kan V konstan atau tetap.
Itu adalah gerak yang horizontal atau pada sumbu X. Nah untuk GLBB berarti percepatannya konstan di sini. Dalam hal ini percepatannya adalah G. G konstan.
Itu adalah ketika lintasannya yang vertikal, jadi ini sebagai sumbu Y. Jadi selama gerak horizontal itu V-nya konstan, tetapi ketika komponen vertikal itu adalah GLBB. Jadi kalau saya gambarkan di sini, gerakannya seperti ini.
Oke ya, gerakannya seperti ini. Nah, berarti di sini, di awal, ini ada yang namanya kecepatan awal. V0, gitu ya. Berarti bisa kita uraikan berdasarkan komponen-komponen faktor kecepatan di sini. Berarti di sini adalah...
V0 karena pada sumbu X berarti V0X. Oke, maka pada sumbu Y itu adalah V0Y. Dengan membentuk sudut di sini adalah alfa. Nah, pada materi vektor kita sudah pelajari yaitu untuk komponen vektor pada sumbu X itu adalah V0 dikalikan dengan cos alpha di sini. Untuk V0y artinya kecepatan awal pada sumbu y di sini.
Itu adalah V0 dikalikan sin alpha. Nah ini adalah komponen vektor kecepatan awal pada masing-masing. Sumbunya ya, pada sumbu X dan sumbu Y.
Kemudian ketika benda bergerak, ketika pada detik tertentu, maka sudah mencapai posisi tertentu, di sini kita misalkan posisinya adalah X, Y, posisinya, berarti di sini, Nah, maka posisi pada arah sumbu X, kita misalkan X, kemudian pada arah sumbu Y, ya ini di sini aja ya, itu adalah Y-nya. Nah, pada sumbu X, ini sudah dijelaskan sumbu X yaitu GLB. Berarti kita tahu bahwa X itu kan berarti V pada sumbu X dikalikan T. Kenapa?
Karena GLB ya. GLB adalah kecepatan konstan. Nah, di sini...
V0X dengan VX itu akan sama, karena VX akan sama dengan V0X. Kenapa? Karena GLB. Jadi selalu konstan, berarti VX, V0X akan sama.
Sehingga bisa kita tuliskan X-nya adalah V0 cos alpha dikalikan dengan T. Jadi di sini adalah posisi. Pada sumbu X, posisi ya. Nah sekarang posisi pada sumbu Y.
Posisi pada sumbu Y. Karena Y adalah sumbu Y adalah GLBB, masih ingat? Perubahan posisinya adalah Y0 ditambah V0 kali T.
Nah karena ini pada sumbu Y maka ini V0 V0 Y. Betul ya? Dikurang setengah G. T kuadrat.
Kan biasanya A ya, percepatannya. Nah, ini kita minus acuannya dari awal sini ya. Dari awal sini minus. Tapi sebenarnya, kalau kita buat secara umum, plus aja nanti tinggal kalau gerak ke atas berarti minus.
Ketika gerak ke bawah berarti plus. Berarti ini adalah persamaan posisi pada sumbu Y. Oke, kita lanjutkan sekarang. Jadi, nanti bendanya juga akan mencapai titik tertinggi di sini. Kalau titik tertinggi di sini, kita sebut di sini adalah sebagai Y maksimumnya.
Atau bisa kita tuliskan sebagai H maksimum, sama saja simbolnya. Maka benda di sini kecepatannya sudah pada arah sumbu Y itu sudah 0 pada arah sumbu Y. Maka di sini masih ada kecepatan pada arah horizontal.
Karena GLB kan selalu tetap, jadi selalu ada. Kalau pada titik tertinggi Vnya 0. Nah, di sini pun sebenarnya masih ada komponen vektor. Vx ini komponen vektor Vy.
Karena di sini nanti resultanya adalah V saja di sini. Nah untuk vektor V di sini berarti setelah beberapa detik ya. Berarti disebut Vt.
Nah Vt di sini kita sebut saja sebagai Vy. Artinya apa? Kecepatan. pada komponen vertikal atau pada sumbu Y pada waktu T detik. Jadi di sini VY adalah V0Y plus G kali T.
Sehingga V0Y ini adalah V0 sin alpha. Berarti bisa kita tuliskan VY sama dengan V0 sin alpha plus G kali T. Nah, di sini. Kecepatan pada arah sumbu Y. Nah, kecepatan pada arah sumbu X selalu tetap.
Jadi artinya VX di sini kan sama dengan V0X. Ya, akan tetap yaitu V0 cos alpha. Akan selalu sama untuk pada kecepatan pada arah sumbu X. Nah, sekarang...
Kita akan lihat di sini bagaimana posisi benda ketika mencapai ketinggian maksimum. Berarti di sini kecepatan secara vertikal adalah sama dengan 0. Kalau kita masukkan ke sini, kita lihat Vy-nya 0. Berarti bisa kita lihat di sini ketika benda berada di titik tertinggi. Oke, di titik tertinggi itu artinya Vy-nya sama dengan 0. Nah, karena acuannya awalnya adalah gerak bendanya ke atas, maka persamaan untuk Vy ini bisa kita tuliskan Vy sama dengan V0Y minus G kali T.
Nah, ketika benda berada di titik tertinggi, maka VY sama dengan 0. Kita masukkan ke sini. V0 sama dengan, apa? VY itu sama dengan 0. V0Y min G.
kali T. Sehingga T ini bisa kita tuliskan sama dengan V0Y per G. Nah, V0Y itu adalah sama dengan, kita coba lihat V0Y adalah V0 dikali sin alpha. Berarti di sini bisa kita tuliskan T-nya adalah, V0Y itu adalah V0, Sin alpha per G. Artinya apa?
Artinya T di sini adalah waktu yang dibutuhkan benda tersebut untuk mencapai tinggi maksimum dari posisi 0,0. Jadi di sini adalah Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum. Jadi bisa kita tulis T-nya ini sebagai T untuk mencapai ketinggian maksimum. Jadi THmax. Oke.
Nah sekarang kita mau menghitung berapa ketinggian maksimumnya. Nah ketinggian maksimumnya kita memakai persamaan. Y sama dengan Y0 ditambah V0 kali T. Nah, karena juga acuannya dari awalnya adalah geraknya bendanya ke atas, maka persamaan ini kita bisa kasih tanda negatif di sini. lambat, berarti disini minus setengah g t kuadrat berarti awalnya ini kan posisinya 0,0 jadi posisi disini adalah 0,0 artinya y0 nya itu adalah 0, berarti ini sama dengan 0 ya maka kita bisa masukkan y sama dengan 0 karena y0 nya 0 ditambah y Di sini adalah venol Y.
Bukan venol saja, karena di sini adalah venol Y. Sekarang kita tuliskan venol Y itu adalah venol sin alpha dikali T. T-nya ini.
T-nya adalah venol sin alpha per G oke dikurang setengah G T nya kita masukkan lagi yaitu V0 sin alpha per G Ini kuadrat. Nah, karena T sudah kita substitusikan dari hasil untuk mencapai ketinggian maksimum, maka Y di sini menjadi Y maksimum. Karena T-nya sudah kita substitusikan adalah maksimum.
Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum. Berarti bisa kita hitung di sini. Jadi ketinggian maksimumnya adalah sama dengan.
Kalau kita kalikan berarti. Veno kuadrat. Ini kan ada veno, ini ada veno. Veno kuadrat dikalikan sin kuadrat alfa.
Karena sin alfa kali sin alfa. Sin kuadrat alfa per G. Oke, dikurang. Ini kalau kita kuadratkan, berarti V0 kuadrat, sin kuadrat alfa, karena sin alfanya dikuadratkan juga, per, ini ada 2-nya di luar, Disini kan G kuadrat, tapi ada G di depan sini, jadi G kuadrat dicoret aja salah satunya, jadi tinggal G. Jadi udah gak G kuadrat lagi ya, karena dicoret dengan G yang disini.
Nah, disini kita samakan penyebutnya. coba perhatikan disini ini kan 2G ya kalau disini kita samakan penyebutnya 2G juga maka atasnya dikalikan 2 nah karena sudah sama bawahnya 2G maka didapatkan adalah rumus Y maksimum itu 2V0 kuadrat dikali sin kuadrat alfa kan sama variable ini jadi tinggal V0 kuadrat Sin kuadrat alfa per 2G. Inilah ketigian maksimum yang dapat dicapai benda yang bergerak. Lintasannya berupa parabola.
Oke Sobat Esen, sekian dulu video tentang gerak parabola bagian yang pertama. Sampai jumpa di video berikutnya dengan Kak Mahdi. Salam Pintar! Sekian sobat Edson untuk video pembelajaran hari ini.
Sampai ketemu lagi di video belajar berikutnya. Jangan lupa aktifkan notifikasi untuk video terbaru kami ya. Sobat Tetsan juga bisa mengunjungi adsense.id dan temukan ribuan video pembelajaran.
Sampai jumpa Sobat Tetsan. Salam Pintar! Terima kasih.