Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Innalhamdalillah Nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nasta'gufiruh Wa na'udhu billahi min syururi anfusina wa min sayyati a'malina Bandiyahdihillah falamudillalah wa mayyudhil falaha dia lah wa syahadu an la ilaha illallah wahdahu la syarika lah wa syahadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu shalallahu alaihi wa ala alihi wa ashabihi wa man tabi'ahum bi ihsanin ila yaumiddin amma ba'du istuyo pujo pangalam bono kunjuk wanton ngarasani bun Allah subhanahu wa ta'ala zat pendirian pun ingkang tan sah setiolan tuhunin dakis sunnah piwucali pun ngantas dumugi puputing zaman Amin ya rabbal anamin Bapak Ibu Kang mas Mbak yu adik-adik jamaah masjid jami pesantren gratis laten ingkang tan sah dipun rahmati di Allah Subhanahu Wa Ta'ala dahulu ini kita pinang semalih wanten adicoro Pangerawan pengajian rebukliwan irah-irahan dulu ini mumpung padang rembulane, rembulane padang buatan ini? mumpung jembar kalangan ini, ini jembar siapa? bola gitu sih amat anung solanjin biha daljam ilmu barok ingkang lampai gesang wanten saklu maing jagat sakku rebih langit illa walau amanin kathirotun wa adidatun kecoba dewe mesti dueni panjong ko dueni gegayuhan dueni cita cita milo uloh detungo memuji wanton ngarasan Ipun Allah Ta'ala mugi-mugi setoye jamaah tan masyarakat penaringan sehat seger waras jumbo hengkang samyo ginayuh lestari engkang KSD Sembunyikan Amin WI tombo loroma tahun-tahun lorok puluhan tahun mertombo meriko mertombo meriki tiang ingkan gerah nikinaliko dipontak ini nih terus laran ini kumboten sakit data saken Dwi ngerawas saken Ejo sekeco naliko dahar boten sakit ngelegesis naliko sari ini menangis di rumah, ini menangis di rumah ini, mesti cita-citanya ingin ingin waras, kalau mau dulu menjaga dan jubin, itu pun bisa melakukan, saat itu sikil teman-temanku itu tidak bisa, dicokot asuh asam murad dicokot asam murad lorot ini lebih lorot dibandingkan dengan selai jadi sambungannya ini diantara persambungan tulang ini terdapat purin purin ini tidak di mikroskop seperti london ini bentuknya seperti serpihan kaca kalau cuwilan, kocos yang dideplok cili, terus diseselkan, itu apa?
saat itu sambungan balung ini itu abuh, abuang, loro, diselahkan loro, diangkat loro, bertangkling loro, jengking loro ke piye-piye sarwo, loro jengk tumbas ini, obatnya apotek pun tutup kabeh itu apotek 24 jam, tidak ada yang kelakuan kota ini seperti itu, Jampi itu 6.30, alhamdulillah. Soalnya, bibar melek ini, sangat tilem. Esok pun sangat melampau, jadi, soal-soal mereka, alhamdulillah.
Nah, tiang-tiang yang akan gerah ini, Bapak Ibu kadang kalau Kalo aturi dolan silaturahim Kan geria sakit Ini kan Bisa mika paringan sehat seger waras Berigas terengginas Dan rumah sakit ini RSI cakra, tegalioso, bagas, waras. Ini saya di sini orang-orang jirit-jirit pendak pengennya. Coba dengan saya, saya lagi orang-orang.
Pengen apa pak? Takai duit? Ratuh duit. Pengen saya waras.
Hai mau denguk bel malah-malah lau saaltal agniyaa menawa wa mutakon marang wong-wong sing sugeh umay magroong magroong mobilipating jenggarang montorepating berangkang bujune ungkang-ungkang nikunek ditakoni jendengkan pengen nopo lau saaltan amniyatihim netakoni cita-citane Wahawal tama'arifata ragabatihim, lan awa mukwin telesih-telesih, pengen ngerti apa yang jadi pepinginan ini. la ra'aytahum yataman na'una minalghina ma'zidah mesti orang sugeh ini, kita kondisi isi, keinginan, tambah sugeh jika tiang-tiang itu sugeh yang sejati itu tiang-tiang itu kebencoan, rasa, konaah pintar, syukur, nikmat, nganti lalu caranya sambat rawal bukhari wa an'anas ibn Ibni Malikin Imam Bukhari ngedalaki setunggal hadis saking Anas bin Malik radiyallahu taala anhu Mugi Allah tan sah paring Ridho lawu menawa Anna libni Adama anak Adam tidak turunin kanjeng Nabi Adam nih Kulau panjangan sedaya negi gede cilik nom tua lanang Wadun Wadian diparingi lembah rupa emas mintahabin Ahabbaan yakunalah wadiani Mesti dewe kepingin ngerah, kepingin gayuh Lembah isi emas yang nomer lo, lo rupa lembah itu antara gunung Siji dan gunung Lian tengah-tengah ini itu jenis lembah ini diberikan selo antara merapi, merbabu, dusun yang datar di herani namanya selo lalu dikebaki emas Bapak Ibu Sedayo penjendangan dua lembah isinya emas waktu ini ditakani mesti dikepingin gayo emas-emas liani orang bakal wa warek nganti dewe didulang lemah diuleh kenyang balik papan utawi ternsuka bumi dan Jalik papan itu ditutupi, janjang diuruki ke sirami, kembang tonggok-tonggok podo nyawang, podo nangis, koyawang keberambang. Berambang meripati ini ngomongnya, nangis gelulu. terus Nabi s.a.w. berkata, وَلَا نْيَمْ لَأَفَاهُ إِلَّا تُرَابُّ لَنْ أُرَىٰهُمْ أَنْ بِسَوْا نَبَّأِي Nabi s.a.w. berkata, وَلَا نْيَمْ لَأَفَاهُ إِلَّا تُرَابُّ كَجَابَىٰ لَمَّهْ maknanya, manungsa itu adalah kepanjangan rasa, dermba, serakah 6 beler yang tidak pun dijajali lemah Alias Sampun Is dead Bapak ibu dan masaknya adik-adik yang dikasih rahmat, diberi Allah SWT Lalu, saya berkata seperti ini, Allah SWT berkata dengan keterangan, Bila kita sedaya cita-cita, kegayuhan, semuanya harus disembahkan.
Contohnya ini bapak-bapak. ini kan dari kota muda atau maruna gagah, prakosa, birawa, tur, sentosa, kayoraden, burisrawa dari kota timur ini cita-citanya ada dua bujur, yang ayu, muda belia, cantik jelita, sweet seventeen kalian tahu ya seperti saat ini itu mak lampir begitu ibu-ibu semakin banyak, wah pengennya itu ada dua garwa kakung paling orang ya seperti beri prima atau andilaw gitu seperti itu itu togok Ini saya berdoa kepada Tuhan atau Bapak-Ibu sedaya? Bapak-Ibu sedaya, cita-citanya menunggu Karena ini saya sangat kasar Badan Alhamdulillah, sehingga ini Saya sempat mencoba Badan Arab kuno makulumaya tamannal mar'u yudrikuhu tajirirriyahubimala tashtahissufunu makulumaya tamannal mar'u yudrikuhu ora kabeh cita-citane manungso itu bisa digayuh sebab kadang kalau angin iku bertiup bertiup itu bahasa Jawa ini apa ya angin itu bertiup, tidak terjumpa, tidak cocok, karena ada kapal ini kan lebih ke kapal di pantai selatan mereka, ingin pulih gunung itu dul, kudu itu anginnya ngalor, anginnya malah ngidul pengennya beri perima, itu togok ini berarti, coba lihat apa yang dikarep pakai seperti itu, kalau kalian ingin sampai di manungsa, kalian harus menunggu ngupati, ngupaya, supaya bisa menggayuh cita-cita ini Allah subhanahu wa ta'ala da'wahu antara Al-Quran surat Al-Ahzab surat apa?
Al-Ahzab ayat pun tiga likur fa minhum man qadha nahbah antara ni manumso sing buru cita-cita iku wis ono sing mati durung ketekan setiap diane Durung bisong gayuh cita-citane wamin human yang tawir lanono saperangan Manung sholian ini kutaseh nunggu nunggu nopo nunggu cita-citane teko lanunggu jatah mati nete teko wama badalu tabdila lan DWM botol Wah Gingsir Bapak Ibu Kang Mas Mbak yu adik-adik ingkang sahdipunrahmat cita-citanya orang mati ini orang murid, cita-cita itu cukup ingin di rumah HP, ingin di buju ayun, di buju ganteng ini bantuan ini, saya tidak akan rejeki sempulur sumanding anak buju pada bangun, miturut ini dalam ini, kalau lo berdik, ngatorakan, penjangkan ini pun cita-cita ini pun, tiang-tiang engkang mati yang di sepi, cita-citanya orang mati itu dewa itu yang mati ingin tinggal di pendem tinggal di pendem kalau di kabupaten pacitan itu kalau namanya yang mati jam 10.00 itu tidak di pendem di pendem itu yang mati jam 10.00 di pendem ini ku. Siapa pendem itu? Tunggu. Tunggu.
Awal edewin itu, siapa yang rubung itu? Tunggu. Jadi cacili ngerusui. nalikah sunatan, yang repot nalikah dadi mantan, yang remuk mati jam lorobengi, yang mendem nanti roti jamuran, yang enak ini kata yang menunggu orang tua orang tua sudah, si tahu belas, orang tua menang, giliran menang ini roti mtu wuluni alias roti jamuran kanjeng nabi akung muhammad salallahu alaihi wasalam salallahu alaihi wasalam jenazah itu jenazah yang soleh, jenazah itu di gotong, jenazah itu bengok-bengok ngatur akan, biowara akan, punapa yang datus cita-cita ini pun, beri pun aturasi mayat kodimuni, kodimuni, kodimuni, inggal-inggal pendemen aku, inggal-inggal kuburin aku milo nalikong gotong itu sunai alun-alun kayak waras sembodro nopo cepet kayak buta cakil cepet Pak ngilang uang sewa mas-mas niki sing luwane sewa Nek gotong bantusa kok ingah ini ngah ngah kayak wong rung sarapan ngaleh cukup dati tim pendoa mawan ngising gotong bantusan iku wong sing pidek so sing koyo dan berisrawah, jadi melakukan ini sangat cepat, sebab apa? masak kema mayit, mayit itu pun bengkok-bengkok, kok dimuni, kok dimuni, lalu suantan itu pun mayit, ini Bapak Ibu Sudaya tinggal 3 jam Nabi s.a.w. mengatakan di dalam suatu makhluk, Kajobo menunggulkan jinn, orang itu kering.
Kewan-kewan itu malah kering suaranya. Mayat yang bengok-bengok mengatakan itu. Wa in ka'nat ghairah salihatin.
Neng nalikoh si mayat itu menunggulkan seseorang yang salah. nanti kamu berkata, alhamdulillah, saya berkata, saya menembah ibadah dengan Allah yang kamu lakukan, maka kamu menipu ini adalah Allah Ta'ala ini adalah yang paling penting Lihatlah ini, supaya kita bisa ibadah dengan keinginan Allah SWT. Kalau pengajian dulu ini, ini bukan ibadah, tapi Bapak Ibu kita syukur. Alhamdulillah, aku bisa bergabung dengan Allah.
Kalau tidak, aku tidak mampah sesarangan, itu tidak jelas. Jadi, ini adalah pengajian. Ini saya bincang, saya tidak tahu Bapak Ibu. Jangan keterlaluan.
panggilan itu dianggap ujian alah ganjaran itu rupanya apa? hijau apa pelonteng apa lorak-lorak tak perlu aku, orang bakal ketemu sebab ibadah itu, Tuh Merapi pun tiang-tiang diingkang di iman orang yang percaya kalau di sini orang yang percaya, kenapa tidak ada ini? kalau di Kulobarang ini, di sikil Barlora, Awanmau, kenapa tidak ada yang kelihatan ini?
karena ini rumah yang turun jingkron, atau di Bami, di Loro, itu yang pedes ini Semegeri ini kawan-kawan, apa tidak ada yang menyebubkan ini melalui kuburan, pirang-pirang itu. Saat itu, jimbung ini melalui kuburan, mereka juga melalui kuburan. Batin itu, hai, ngono itu. Batin itu.
ini malah di dalam ini, kula mengaturkan cita-citanya yang diberikan di kuburan dan di atas itu, di atas itu, kula mengatakan di kondoknya, Wailaha aina yadhabu nabiha aduh cilokoh aku harap dikotong menyengendi diriku ini kula mengaksulkan jujurkan ini, melepuh gua tanpa bantal tanpa kelosa omai ora ono lawangi turu dewe ora ono kancane winek mayit sing jahat lali karo pengirani wistiparingi pangesangan kesarasan bugo waspra, redono kencono, garwo utra, turongo kukilo, mas pij di Cisra, di Brono, di Polowi, di Sampar, di Gumantung, di Pendem ini sudah diberikan oleh Allah lalu dia lalikan ke pangeran dengan itu dia kagumkan mantu, Bapak-Bapak dua mantu itu itu tidak seperti anak ku wedok tidak rabe'dengan anak ku wedok sehingga bujohnya anak ku wedok malah lalikan ke para tuanya keteng betul para tuanya ini Gede itu, itu mantu capapa, itu menunggu apa jaran? Jaran itu tidak aneh, tidak terlalu menarik untuk diperoleh Jaran itu, menunggu apa yang ada di rumah, seperti sepatu, kacamata, sabuk, apa-apa saja Jaran itu Yang menunggu apa yang ada di jaran itu, itu apa? Tuker ini rawangnya Na'udzubillahiminaljaran Bapak ibu kan mas mbak iwat Hai Neku ature mayat seng jahat aduh piong ciloko aku akwar digawa nangdi jawabannya digawa nyangguwa tanpa bantal tanpa klosok tanpa jendela tanpa lawang turu Dewi orang-orang kancah ewon Dini tiang-tiang engkang sergeb ngibadah pinaringan hidayah wayai sholat-sholat wayai ngaji-ngaji Rian itu kalau tidak ada sederhana, kalau mengajar, malas. Kenapa mengajar?
Barangkan pengajaran ini, apa-apa, aku tidak mengajar. Jadi, intipin orang itu, ya tak lakukan apa-apa. Naudzubillah min dalik.
Nah, pasik sana, Gusti Allah itu disumbari. Kalau di mana-mana mencret, tolong dinang, tolong-tolong. Saat ini, Alhamdulillah, pihak baik pun mengendalikan.
Kalau menurut aku, kalau mengajar, kita tetap kebuka pikiran. Jembar dada, Pasrawung, Uripe, Insyaallah, Dwi, ngele, gitu ngintil barang itu ini mungkin masalah yang ada, banyak yang berpikir peran yang ada, tidak ada harapan di akhirat ini stress, malah kata yang edan na'udzubillah minal edan ini supada kita ini memanggil penggesangan yang ada ayu, ayam, tentrem pengajian majlis tarjih Muhammadiyah ini kabupaten Kelaten ini sebulan sekali keliling pak, kadang-kadang ngawen, kadang bayat, kadang kemalang mereka, kadang cawas ini setiap bulan saya merawat ini, saya paham Membayangkan, kemudian kemudian sesarangan kumpul kemphalmanunggal lenggah menyenggerah sesarangan kali kaum musim Padang pikirannya jembar dada nih ayam uri, uri p, nek mati manggih suar suar gomilo, kulon yun dumanteng bapak ibu kang mas bayu adik-adik nikupenjenan kagungan tonggo tepale, sanak kadang, mitropi tepangan monggo samidipun jawil Ayo ngaji, nang pondok pesantren gratis. Syukur bagi jenang kagungan putra sekolah kemeriki, alhamdulillah gratis.
Coba jenang sekolah STM, regani larang. Aniku pangunan dikani pun mayat sing buatan soleh. Ewan jenih wong sing soleh, dewein buatan turu dewein. Ini mengatakan keinginan kita.
Siapa yang ingin kita ingin? Apa anaknya? Buco ini? Banda ini?
Minggat kabeh. Ini mengatakan. Bu ini? Ini apa pak?
Kau adalah cinta pertamaku. engkau adalah belahan jiwaku, aku tak bisa hidup tanpa dirimu, Bu. dan aku mati, Pak. Ayo aku rabin.
apa itu? semata-mata kamu bisa menggigit, jika mati. bondo njenengan diwarisi omah dinggoni wang lia bucu njenengan dirabi wang nengengkang setiolan tuhu ngancani ngerencangi ngantos ten alam kubur kubur ngantas bincang alam akhirat, buatan wan tan sanas kejawi amal soleh.
Yaqulussiyam, ibadah poso singkito tinda akinikum bincang matur tan ngarasani bun Allah. Ayy rabbiy, Ya Allah pengairan sesembahanku lo, mana'atuhu anitta'ami washarabi binahari ramadhanak. Kalau rumian nalikoh si bejoh ini urib tan ngalam dunyoh, kulo nikuh ngalang-ngalangi si bejoh soal itu yang dimakan dan mengambil yang berjaya pada bulan Ramadhan. فَشَافِقْهُ فِيهْيَا مُلَا دِنْتَنْ إِذْ كُلَا يُوَنْ دُمَتَنْ پَدُّكَ اللَّهُ سُبْحَدُهُ سَبَدُّكَ مَرِنْي شَفَعَةً KANGGO SI BACCHO anak Bacchus ini selalu yang setia menemani jenazah di alam kubur dan di alam akhirat untuk menjaga kemampuan amal sholat. yang sepisan, pengen di pendem kalau maturnya itu anak-anak yang buat ngaji buat maus kitab suci buat midang, atau kan pengedikan itu pun kanjeng nabi itu bapaknya mati Bapakmu mati jadi pendem bapak aku rung tekan ngomah lah mulihmu kapan?
ya si, gue liat tiket si ya wang orang-orang di mana itu itu orang-orang itu tidak tahu apa yang orang tua itu anak ini, bukti orang tua ini, cita-citanya mesti ingin mulia oleh orang tua, membenak oleh bapak. bapakmu mati, wah kenapa ini? kalau diperantauan, kalau manto, kalau suami, bapak tinggal-tinggal di makam.
kalau bertiga, kalau bertiga, bayangkan bapak ini, saya bingung-bingung, kok dimuni, kok dimuni, kok dimuni, dengan pendemanku, dengan pendemanku. Tentu saja. itu anak yang tidak berbakat, mulai ketemu Bapak, ya sudah mesti tetap diberi ibadah karena itu adalah sholat jenazah untuk Bapaknya ini anak yang tidak berbakat, namun itu rambung sekolah, lalu kelepat Bapaknya sudah tua, lalu di rumah dewa, sudah diurusin, mulai lima tahun pisang orang yang mengirim itu, tidak ada bodoh yang mengirim satu sewa Hai bareng mati wa aku pengen dati anak sing Bekti Bapak aja dipendam aku pengen ngambung Rai ini Bapak ngopo nikum baten wanten guno paitai Nek kepingin ngambung Bapak kepingin Bapak, ini saya berdoa kepada Bapak, tapi saya kesal. Bapak, apa yang saya lakukan?
Saya sudah lama mengalami hal ini. Sejak PKI, saya sudah berusia belas tahun, saya merasa saya sudah kecil. Saya sudah lama menyambut gafi, tapi saya masih kecil.
Saya sudah kecil, saya larang. Yang murah, saya berusia usus. alah, kalau mau sate usus yang rasa nimbong ke wak, aku mengangkat ngaji pesantren gratisnya, oke sate usus, itu tol aja ya, kalau orang nilai, sate usus apa orang ini jenengnya anak yang gemblong, lukung, ngaku, dan bekti yang dijalui satu orang pakew orang di sembadani, bareng pake mati di belah kewadus tak belah kewadus, orang gede ini belah kewadus, oh keren aku itu berarti kalau bapakku, maksudnya bapakku mati, di pendam tidak selamat, tidak boleh, itu berarti kalau itu, itu berarti mau makan apa?
ayo aku bapakmu mau makan? ya tidak, orang itu mau minum apa itu berarti? berarti apa itu? ini itu berarti kalau kalau bapak ibu barang ini, mumpung kasih kesan dan alam dunia, mending lalu, kalau bapak ibu mati, cepat-cepat supaya bapak orang rekesa, kemudian mengantar. Nama sekali cita-citanya orang mati itu ingin beramal sholat.
Sini bergantung dengan surat Al-Mu'minun. Surat apa itu? Al-Mu'minun ayat itu sangat berbicara tentang ayat yang satu..
soleh vima taroktu engkang sampun kulo tilar bian jaman urib tengalam dunia kulo niku ngerti enten pengajian kulo wegah enten wong solat kulo wegih enten wong sedekah wong poso kulo wawegah pokoknya ahlul wegah wal males Saat ini kalau saya mati, saya sadar. Banda dunia mas pijis rojo brono anak bujo garwa putro bauten waten guno paidahipun. Sing waten guno paidah, niku ngibadah mula ya Allah.
Allah Ta'ala mengasuhi ayat satu kalla innaha kalimatun huwa qailuha sepisah-pisahnya tidak ada itu mungkin adalah kalimat yang berbeda dengan kata-kata orang mati وَمِنْ وَرَائِهِمْ لَنْ أَنَا مُبْرِنِي وَمَنْ وَمَتِي بَرْزَخٌ إِكْوَنَا تِمْبُقْ فَمْبَتَسْ إِلَىٰ يَوْمِيُّ بَعْثُنَ لَنَا مَنْ يُبْعَلْتُمْ أَنْ أَنْ أَنْ تَقَانَيْا دِنَا كِيَامَتٍ kalau alam kubur di alami alam barzakh barzakh ini kut tembok pembatas bisa ke alam yang mati kalau alam yang urib orang mati ingin balik ingin urib, orang bakal disembadani di Allah Ta'ala kalau menurut syariat ajaran agama Islam ini Bapak Ibu Sedoyo orang mati orang iso balik tidak boleh jadi memedih tidak boleh jadi culi apalagi Pocongnya lalu tadi, diculik tali ini terus mumbul-mumbul, jingkrak-jingkrak, culik, culik, culik. Ini cerita ngoyo waro, ngapusi, ngedebus, gerincing. Bukan parang dipercaya.
Kalau ini aku anggap pengajian itu, kuburan pira-pira aku lewati. Kalau ini kau daurah, kau malang, kau naik leren, naik sepeda motor. Leran itu, lerannya memilih untuk berkubur.
Di warung kosong, turun ke pinggir jalan, bisa orang-orang. Kadang malah diantaranya orang mati bareng. Akhirnya kalau leran itu berkubur, sehingga sepi, angin sepoi-sepoi, orang-orang merenangi, orang-orang merasakan. dan di kuburan, di letak motor di sendek, di letak bantal di kertas, turun ke leges ini pun hari ngantuk, pelaku meleh ini di renggati, mbah hawan, mbah pengi, mbah subuh, mbah surup bulan ini perlu di wujudin, di kuburan ini di renggati Maka, kanjeng Nabi itu melakukan ziarah kubur, dan asrinya juga berlaku di kuburan bagi. Jadi, kalau kita umatnya tidak bisa, ya ziarah kubur itu lebih-lebih saja.
Ini kuburan, ziarah kubur. ini dandanya, mampu menekan-tekan, ibu-ibu mulai sholat isya, jika nganggurukuh putih-putih ziarah ini kuburan, dipatak waktu tonggok ini, malah acur gitu ini mumpung padang, rembu, mumpung jembar, kalangan, mumpung tasih, pinaringan, jatah, umur Bapak Ibu Sidoya menggo, dipungguna ake Dali pun kanti saya Singwis ya wis Ulanikum bihan gentro niku Ustaz ora popo Menungsonikum baten enten sing suci Mesti natin indak kesa Salah Ulanikurian pendamilani mendem temeniku sebarang kalir minuman keras pun kalau coba mansion jenewer topi mereng ciu cemceman kadal pun kalau Om Benny KB Nek Kulau tobat ngibadah nopo ditompo dipon tapi selama matahari belum terbit dari barat dan selama nyawa panjang dengan dering tekan moten gen kerongkongan Jangan nyawa ini pun Kulah tepat, kulah pengen tas Malah disendal Mudring Mumpung tahsih sehat Ibu-ibu semantanugi Mbak-mbak, adik-adik, remaja putri, mas-mas Engkang diri Kebuka penggalih pikiran Ini pun monggo Kulah ajak-ajaknya Kronot Raus tersenuh Sami-sami manung Oke Mugi-mugi Allah keparang ganjar hidayah istiqomah. Nindak kini badah ngantas dumugi dinten pecah.
Amin Allahumma. Supaya buatan ketiban. Raso ketun engkang buatan-buatan tundo. Lantelasi pun. Sing nomor kali.
Nomor tiga. Pepinginan orang mati ini kepengen dikir. Kala ba'dus solehin dipunriwayatakan di seperangan tiang soleh.
maksalaf matali akun fillah akun dua sedulur sing mati fara'aitu finnaumi tumuli aku ngipi ketemu karo sedulurku singwis mati faqala yaa fulan ishta salihan falhamdulillahi rabbil alamin aku matur hei fulan alhamdulillah jenengan ki nalikau ribdadi wongsoleh ngerti nih faq Kalau di Yang singwismati ini Mengaksulinya Lain akdiru an akulaha Ya'ani alhamdulillahi Rabbil alamin Menawakui kisingwismati Bisa ngucap Alhamdulillahi Rabbil alamin Ahabbu ilaiya Minad dunya Wama fiha Luwih tak tersenani Tinimbang jagad sa Isi ne Sebab nabok jagad sa isi di sini, bantuan yang digadai ini awalnya mati ini orang ngancani malah kepor, ngeboti-boti ini wawasan zikir, alhamdulillah ini yang bakal setia itu ngancani, nyewo naga syafaat, nyelamat lagi, kulopan, sedaya, saking seksa, geni, neroko kalau ada hadis sana, siapa nabi ngendikon? li'an akula subhanallah walhamdulillah la ilaha illallah allahu akbar patang tembung ini Bapak Ibu Sudoyo subhanallah walhamdulillah la ilaha illallah allahu akbar ahabbu ilaiya luwe tak tersenani luwe gede ganjarani mimma tala'at alaihi syamsu tinimbang jagad sa'isin ini Bila ibu-ibu mengerasakan tangga, aluung, moco, subhanallah, subhanallah, subhanallah, 33 Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah, 33 Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, 33 Dikenapi la ilaha illallah, wahdahu la syarikalah, lahul mulku, walahul hamdu, yuhyi wa yumitu, wahwa ala kulli syai'in, qadir Lebih utama dari dunia dengan seluruh isinya dikali 33. Kau utama nih dikir. Ini mas-mas ini, bapak-bapak.
Tini bang judek, bunek, mikir pelkada. Sopo liat dari gubernur ini. Sopo liat dari bupati ini.
Nonton berita ini. besok awan sore, yang berima-tanya melaksana berita, itu siapa yang lulus jadi calon bupati? siapa?
siapa yang melepuh partai? ini saya sedaya, kawalan wakil Tetembungan dan tetembungan yang sifatnya itu jari ini dan jari ini. Bukan menggunakan penggesangan akhirat. Lebih baik maksudnya dikir, dikirullah. Orang ngerti beritahunya itu malah ayem, Bapak Ibu Setia.
Saat itu. yang tidak mau beritahu itu kenapa? karena fanatik tapi kalau lu baca-baca itu tidak bisa gara-gara itu pilihan malah itu soalnya ngobrol-ngobrol Naudzubillahimindalik jadi mayat-mayat ini, ini kuburan, ini dewa ini, ini pembengi ini, oh masa aku ingin macam dikir ini, saya surai syok, ingin macam subhanallah, pengpisah, luwih utama ini, jagad saya ini, ini diwawancara para mayat, jatah urib jenengan, sampun telas, sing ono, ini calon-calon mayat ini, calon-calon mayat ini, ini, ini pembengi.
jika ingin mati di sisi monggo kalau kongkari, kalau tidak sabar kalau ingin makan sate usus ini cita-cita yang nomor tiga yang nomor sekawan, sholat Bapak Ibu Sudo Ahli neroko ini seperti ahli suarga, diizinkan oleh Allah, menjaga akhirat, sangat wawancara. Sangat wawancara. Bisa berdialog satu sama lain.
Dan dialog ahli neroko, seperti ahli suarga, ini direkam, seperti kitab suci Al-Quran. Ahli neroko itu duur, eh ahli suarga itu duur, ahli neroko itu ngisur. Ahli suarga ini takut. Dan wawancara.
yang menunggu saksananya, tidak kira-kira. Ya, dia berada di sana, dia berada di sana, dia berada di sana, dia berada di sana. Terus dia berkata, masalah kakum fisakor, mas, perkarapat saja ini, yang jahari sampai yang kejelung, kejelom, orang kecemplung yang nerokos sakor, yang tidak kira-kira, pas saksananya, tidak pedapi-pedapi turmedeni.
Kalau ahli nerokon itu, memang suaranya, yang sulit sangat mengisar, ngomong ke ahli suarga. lam naku minal musallin, walam naku nuta'imul miskin. Mas, kalau ini melampaui panggilan yang sangat berharga. Kalau orang di Cokot Asun, itu lorongnya satu jam, dua jam.
Ya, ini obat, waras. Pas kuman, ampun pun sakura bakal makan sate usus mana. Makan sate usus marahi segel. marang wang pekir miskin. Kalau kalian mulai SD itu, bucah-bucah ini itu adalah celengan internal satu kelas ini, nyelengi di cekal pendaharan terserah harusnya apa yang harusnya, Ustadz ini harusnya apa, ini bucah kelas luar SD gini aja kalau kalian setuju kalian tak antar beli sembako nanti dikasihkan sama orang miskin Lah orang miskinnya dimana Saat itu jembatan teling sing itu ada Nenek-nenek hidup sebatang kara pinggir kali kayak gubuk setuju gak?
setuju, setuju, gak tanya aku kelas akhirnya cah tiga perwakilan kulau bonceng ke beli apa ustadz? beras, minyak, ngeten-ngeten sembahku terus kulau bonceng ke cah telur nih wis, kayak plastik ke kayak salam siarang mbah putri, do salam, assalamualaikum, salamualaikum, jenengi orang tua, buatan hati ngerti agama, ngomong melongo, diserahkan kali, sembahku, sembahku, terus dikeke. Rampoknya kakaknya sudah tolah-toleh, ini kok bocah.
Nek, kamu juga apa? Kamu juga salim, salim, salim. Boleh. Saat ini bocah-bocah ini, pun kuliah, pun lulus SMA tahun awal.
Alhamdulillah. Ini contoh patuladan cara mendidik anak-anak kita supaya jadi wongsing loman. Gelam tetulung, awah pangan, marang, podo-podo, manung, manung. dia sendiri yang menyerahkan sukur bagi jengan ajari bocah nyelengi jalan ini berapa dikasihkan tetangga kita yang miskin diterke dia yang menyerahkan itu akan tertanam di gowong nanti tegantuh tua Hai Nek singtuwe yo cekil dua anak ya tambah medit ahlul cetil wal medit ini saya sebutkan tentang apa yang kita lakukan saat kita berada di dalam dalam ini saya kata tentang kitab suci Al-Quran dari Abi Hurairah RA ini adalah hadis dari Abu Hurairah RA di kanjeng Rasul SAW marra bi kabrin nate ngeliwati kuburan fakola terus nabi takon man sohibu hatal kabr sopo wong sing manggonin kuburan kini kalu poro sahabat mangsuli fulan ini kusi fulan kan jeng nabi makerti ya para sahabat sholat orang rekaat yang ditindak ke dening sifulan yang bisa mati Ketua utama kandungan dewa itu bergantian dengan jagad raya Tapi sayangnya dewa itu masih mati, masih tidak bisa sholat Ini menurutku motivasi bagi para jamaah Kadang-kadang, kalau sudah sholat dan khawatir, malas Ah, mungkin sudah mulai Lalu kalau kemudian mumpung di Urib, bergantian dengan sholat Tidak bisa sholat, tapi sakit badan Tak pek sholat jiwalan raya dua rokaat sebelum solat wajib dua rokaat setelah solat wajib setelah solat wajib guna no waktu longgarmu kanggung gayuh kau tamane rukuk lan solat fa'asa'an yakuna mautuka bagdatan bok menowo kowe bakal ketiban pakti kan pi secoro mendadak orang dalam bibar sholatan masjid arat bak dia ah males lah mulih wain umpak montor mati neng dalan menyesal menyesal para ulama paling pitutur man pangat no waktu luangmu kanggung gayuh kau taman sholat orang rekaat, mawonsing penting istiqomah rutin niku langkung sae langkung prayogi, tinimbang awa edw, sehat seger waras ujuk-ujuk mat mati. Kam, sahihun ro'aita min ghairi sakomin sepirwa keiwong sing sihat seger waras siliramu nyawang dewe eura ketiban leloro dhaha bat nafsuhu sahihatu bagtatan ananging nyawonewis uncat kandi secara mendaga.
Itu atlet badminton itu, seorang Cina, dan Gor Among Rogo, bantul, ngayuk-yokar, tuh hati-hati. Seorang wala setahun, Pak, enam pula, pak pok, pak pok. mati.
ini orang olahraga. orang olahraga itu tidak sehat. kalau malah mati. itu seperti pati yang dikumpulkan.
saya tidak mau. sangat mahu jenangan disek. sangat. sangat mahu saya singkiri. ini saya bisa.
sebab mati itu saya tidak mau. ulang tahun. Nomor gangsal sedekah Cita-citanya orang mati kepingin sedekah.
Surat At-Tahwubun ayat sedosong antasewelas. Wa anfiku mimma razaknakum. Lan sedekahno seperangan rejegi kang engsun parengake marang seliramu.
di mana kesempatan urib dan ngalam dunia cita-citanya orang mati ini yang disempatan mati setelah di dalam kubur ini tak ada jatah urib pemenah baru sedekah ini guna disempatan di sembah dan ingatan buah anda ini kabeh disedekah ya kok bapak urip ini? oh aku harap sedekah tapi bapak kabeh lah warisan ini surah sangat gue warisan ini bondo gue singgulai-nggulai aku Dewi ini gue pengen Dewi Bondo, ya nyambut ke gawah Dewi ngerti gak ya? ini ini kurang, bukan mungkin kita kenan apa yang dikotong di gondola, ini mahid yang soleh ini hadiah ini titipan hadiah Bapak Ibis Daya apa pak?
yang soleh ini mati dikotong, apa yang dikotong? ini hadiah pak, ampun bahas cium Pak Sinten ini? mau gak Pak? Pak Bimo? saking pundi pak?
oh iya iya ini titipan saking Pak Mahmud wa iya go oh iya yang nomor kali ini agama ibu ibu khusus ibu ibu kalau ini pengajian ini khusus agama ibu ibu itu jeneng yang lain ngacong apakah itu menganggur roh? ini saya ingin menjelaskan kalau menjelaskan, saya tidak mau khusus ibu-ibu pengucap pun mayat yang digotong urip itu berdua yang salah, jadi mayat yang jahat ini saya ingin mengatakan, digotong di Bandung, di SDW, mengucap apa ini mas, dengan atur ini, mas kalian duitnya sisa ini, mas Hai sing ngacung jenengan pilih Dewi pokoknya sing untuk make yoni kusing mangsuni ngomong-ngomong malah ruwet mengingat pengucape mayat jahat sing pismati nalikot di gotong itu dek ngucap nopo Kodimuni Kodimuni, kodimuni Jawaban ini pun salah Ini saya tidak bisa mengatakan kodimuni Saya tidak bisa mengatakan kodimuni Oh ini apa? kalau saya ingin mencari tidak tepat saya memilih, wah satu saya, saya ingin pilih satu saya tidak ingin apa ganti? tidak, tidak, saya tidak ingin tidak, terakhir kesempatan ini iya kok banterman apa baramadang kok ya? enggak, harus oh enggak enggak monggo monggo kesempatan terakhir telpon garwane itu boten pak, sekedap Hai sing ngantuk nyambi saririn betul-betul ngantuk Pak nikipa jenazah engkang botol soleh Niku Lalit Hai lalim marang pangeran nih mpun pun tering sampul ganti mic neng oten kurang tepat jawabannya senesai Monggo Aduh celaka aku mau dibawa kemana aku leres Aduh cilok aku Arab dikawal menyengendi diriku ini Ini kan duitnya memang jauh Sehingga kelemik mau Sehingga kelemik mau Aduh dikantongin loh mas Saya mau ulang ya Ustadz Umur Rafi nomor ofis ageng?
Asri dari Solo. Solo ini apa? Pajang pak.
Oh Pajang ini berarti cerak pasar kabangan ini apa? Cerak pasar jongke. Oh lho, pasaran jongke. Bapak-Ibu sudah kertas turun.
Jajakumullah ya Ustaz. Wa'iyakum. Pitagenan ini diangkat tiga. Ageng santri apa ini? Untuk santri, masaknya santri ini mau ngangoh rata bentuk lho.
Khusus santri Ubay. bin Kaab pertanyaannya apa ya? bingung ada yang hafal syair manusia tidak mesti mendapatkan cita-citanya nulis mesti rutin, open book boleh manusia terkadang tidak bisa meraih cita-cita, syairnya beribun ini saya hafal ayo toleh toleh ayo ngacung angkat tangan belajar kan salah orang apa-apa enggak apa-apa ayo mas santri orang pengundi ngelmu ten pondok pesantren mereka enten? orang lain yang tulis mau yang mengsulikuloh di titik gak boleh ya ma kullu maya tamannal mar'u mau dilanjut angkat tangan ma kullu maya tamannal mar'u yudrikuhu lanjutannya gimana? ada yang bisa?
kamu mas, pakai peci pocok, malahan beli sesama santri ini saya kondil, saya merasa seperti warga, saya merasa nervous saya menghilangkan nervous ini butuh waktu bertahun-tahun apakah kamu ganti pertanyaannya? ya, diganti ya? siap enggak?
beneran ya? orang ini berarti tidak pusing pertanyaannya apa ya? Sebutkan tiga cita-cita orang mati, angkat tangan. Silahkan, Antum pilih. Antum yang pilih.
Tiga cita-cita orang mati. Al-fadlulilmubtadiin, keutamaan itu bagi orang yang di depan. Silahkan, Mas siapa namanya?
Kori Torik Mas Torik dari mana? Klaten Klatennya mana? Pedan Silahkan Mas Torik Yang pertama adalah agar bisa Berbuat amalan soleh Yang kedua Agar bisa bersikir kepada Allah Yang ketiga Agar bisa bersedekah Silahkan Mas Torik Kelas berapa mas Torik?
Kelas 2 SMP Kelas 2 SMP, rajin belajar ya Wa'ayakum Saat ini kita ke Jemaah Ini kok ada sarung bareng ya? Sarungnya buatan? Oh, ini untuk nampan aja Oh, ini untuk nampan aja gitu Kalau gitu, ini untuk hadiah bareng Hadiah yang pertama lemper Lemper Ahli neraka dan ahli surga berdialog Ditanya, apa yang menyebabkan kamu masuk neraka?
Jawabannya loro, yang disebutnya setunggal mawon Bapak ini, baju hijau Tidak sholat, lores Pak Sinten? Pak Suhartono penyebab yang kedua kenapa masuk neraka sakor kenapa pak? cedil berdidil berarti tidak mau apa nih? sedekah, ini pak margono Cetil tambahin begidil sih, Sani.
Sami-sami, pertanyaan salah jengibun. Eh, bebas ini, ibu-ibu kenal bapak-bapak ini, dipun kepareng lagi. Kalau ceramah apa?
Bingung ini kalau naikkan gaya pertanyaan. ini, buat kalian yang pengajian, kalian bisa kebanggaan insyaallah mengerti perkara-perkara yang mempengaruhi si mayid nopamawan yang berguna bagi si mayid, ini kan belakang baju sedekah atas nama si mayid, mengapa pak? pak asin itu apa? deki, mengapa mas deki? makanya itu mas Dekik perambanan perambanan itu kerajaan tua kenapa?
ibu-ibu itu yang paling banyak perkara yang memberi manfaat bagi si mayid liane sedekah atas nama si mayid makanya ibu ibu-ibu itu, gantian ibu-ibu doa anak soleh, terus ini mas Dekik atur ibu-ibu kalau kaya gede ini, ini bota apa-apa ibu-ibu itu, gantian ibu-ibu Oh sudah ada? Berarti ngambil kemana? Di sana ada. Oh di sana ada? Ini aku mendet hadiah ini ke orasi tobot.
Ibu-ibu ada berapa? Lima. Sudah diambil berapa ini? baru diambil satu, hadiahnya kakek ini saya tidak ada pertanyaan, saya tidak ngel kenapa melih?
yang bermanfaat bagi si mayid makanya pak, ini kan pak kenapa? ilmu yang manfaat, ini pak batako kita ini pak sintan ini Wawan, saking kudi pak Wawan? beriki mawan? oh warga sini, matun-matun ya Allah khairan kenapa boleh? eee..
jenengan? teman-teman yang sholah pripun karepin ini realisasinya pripun, nah dua teman sholah berarti melebuh Terus manfaat bagi si mayat apa? Nek jenengan pun mati, jama'an ini gak jeng apa?
Agak apa? Mendoakan sudah berarti doa. Lianin apa?
Lianin. Bapak ini. Ini. Ini tidak hidup, ini orang murid berarti, ini orang mati, mpun mati. Dia mpun mati, tapi ada hal-hal yang bermanfaat bagi dia yang sudah mati.
Oh, senang bukan itu. Jangan? Simbah, simbah.
Oh, senes, kurang tepat. Ini tidak boleh Pak Ewa ketika hidup. Ini ketika sudah mati, ketika dia sudah tidak punya kesempatan beramal, ada hal-hal yang bermanfaat bagi dia, padahal dia tidak beramal. Kenapa?
Mas, tidak boleh doa ibu, doa anak soleh. Bagaimana kan, Mas? oke, terus, makanya termasuk ini, nanti mulai, nanti saya hentikan ini makanya, sana saja makanya pak amal jariah ini apa contohnya ilmin yuntafe ubihi awalidin sholihin amal jariah amal jariah yang ditindakkan, dihentikan orang lain pun mati anak-anaknya berarti mpun sedekah atas nama orang mati lihat nih beribun, beribun pak ditoto ambekan rins yang temotong intinya itu menghajikan karena semasa hidup si mayat ini pernah ingin berangkat haji sebelum terpanggil maka dia meninggal dan dihajikan oleh antivarisnya oke, makasih lalu mulai, Pak Sintan ini yang mana?
Pak Supri, makasih Pak Supri Ibu, makasih anak soleh memilih? tidak, anak soleh tidak tidak ada anak soleh di bidung atau di pirang-pirang apa enggak mbak? ilmu yang bermanfaat, leras ada di pendat mereka ibu-ibu memilih apa? yang bermanfaat bagi si mayid ada satu hal yang sangat urgent malah tidak dijawab itu menunaikan hutang, leras aku tanya si mayat di sahuri wonglio, di awm pun mati, ini aku mampang hati nanti mulai, bapak-bapak halah yang terkenal, aku undang misur ini gampang oh senes, senes ini ini aku anak mulai, aku anak putu, buyo, canggang merembet nih bu?
apa? Leres pak, sholat jenazah malah dolari, pietoki Sholat jenazah Sehingga tidak ada yang mengeliru, mayatnya pun tidak ada apa-apa Ini memberi manfaat terutama sholat jenazah yang diolahkan itu tiang kawan dosa, ahli tawhid. Orang-orang yang ada di situ, disolat di dalam ahli ta'u ke cacah patang puluh, kajobo mesti diparingi syafaat hadiah ke ibu-ibu siapa yang terlas? masih satu?
pertanyaan untuk ibu-ibu kita kan ini tidak apa-apa, saya kok bingung agama bapak-bapak rian maupun judul pengajian ini yang versi komplit apa? itu yang kelingan apa mbah? terus?
itu yang tutupan apa? mumpung padang rembulan ini mumpung oke, apa mbah ini mbah? mbah siapa ini? mbah kirjo, seakan pun di Oh, makasih Tuhan, bahagia, jahat, sama-sama.
Ampun, diambung mungkin kalau tidak, saya merasa, wah, saya senatian lebih kecil, tapi diambung tanganku, mungkin kalau jadi orang yang gemblongku, malungku. Ini, tangan ini, seperti di rumah, yang kita melangkung, seperti di rumah Bapak, Ibu, kita kira-kira kegem Ibu-Ibu saat ini. Sik, sik, sik, kita kira-kira Ibu-Ibu, aku mau ngerempuk, kenapa tak? yang disebutkan di hadis diantara itu, dia mengatakan kepadanya, saya ingin menyapaat yang saya sifulkan, puasa, leras di baju umu, eh, jilbab umu ini mungkin dengan nampak lurut ya bu alhamdulillah bapak ibu kaum muslimin rahimani warahmatullahi wabarakatuh maka atan langsung mantan menggah pengajian yang akan saya aturkan kalau dengan talupun ikon Bapak Ibu Tansi semangat Sanggup Alhamdulillah Kalo entosi Kabar gembira Walaikumussalam