Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. syariat disebut dengan Al-Kholwah Ma'Allah itu berdua-duaan bersama Allah SWT inilah topik yang kita semua membutuhkannya karena kita mengakui kebanyakan waktu kita adalah berinteraksi dengan makhluk dan jika dibandingkan interaksi kita dengan Allah sangat sedikit ya waktu kita untuk berkholwat dengan Allah hanyalah sedikit dan kebanyakan kita atau banyak dari kita waktunya habis untuk interaksi dengan manusia atau membicarakan manusia atau mengomentari manusia atau membaca komentar orang lain tentang orang lain dan demikianlah waktu kita terbuang-buang pada kesibukan terkait dengan manusia oleh karenanya ini adalah sebab yang menjadikan hati kita terkadang menjadi keras susah untuk khusyuk, susah untuk terenyuh ketika mendengar ayat-ayat Allah SWT karena terlalu banyak membicarakan manusia atau mengomentari manusia atau berbicara tentang dunia dan yang lainnya dan jarang berkhalwat dengan Allah SWT karenanya ada suatu pernyataan indah dari A'un bin Abdullah atau Abdullah bin A'un salah seorang ulama salaf dimana beliau berkata zikrun nasida'un wa zikrullahi da'wa'un Menyebut manusia adalah penyakit dan menyebut Allah adalah obat.
Kata beliau, تِكْرُ النَّاسِ دَعُونَ وَتِكْرُ اللَّهِ دَوَاً Menyebut-nyebut tentang manusia, cerita-cerita tentang manusia adalah penyakit dan mengingat Allah, menyebut-nyebut Allah adalah obat. Al-Hafidh al-Zahabi rahimahullah ketika menukil perkataan Abdullah bin Awni ini, beliau berkata Kultu'i wallahi demi Allah fal'ajabu minna Sungguh benar demi Allah pernyataan beliau fal'ajabu minna dan yang menakjubkan dari kita Wa min jahlina yang menakjubkan dari kita dan dari kebodohan kita bagaimana kita meninggalkan obat, yaitu berpikir kepada Allah dan kita masuk menerobos dalam penyakit yaitu sibuk berbicara tentang manusia Allah berfirman, dan berzikir kepada Allah adalah lebih besar. Orang-orang yang beriman dan tenang hati mereka dengan mengingat Allah, ketahuilah dengan mengingat Allah hati-hati menjadi tenang. Akan tetapi hal ini tidak mudah kecuali dengan taufik dari Allah SWT.
Artinya zikir adalah ibadah yang mudah dan agung. Faedahnya sangat besar. Dan ini adalah obat.
Obat dari terhadap hati. Obat dari penyakit. yang menimpa hati kita tetapi kata namun ternyata tidak mudah untuk melakukannya kecuali dengan taufik petunjuk bimbingan dari Allah s.w.t siapa yang selalu berdoa kemudian melazimi mengetuk pintu maka suatu saat pintu tersebut akan dibuka artinya seorang berusaha berdoa agar mudah berpikir kepada Allah kemudian selalu memaksakan dirinya untuk senantiasa berzikir kepada Allah, malah akan diberikan taufik oleh Allah SWT untuk mudah selalu ingat Allah SWT. Dikarenanya, diantara sebab kenapa kita susah untuk khusyuk, sebab kenapa kita futur malas untuk beribadah, senang dengan maksiat, kemudian... malas untuk sholat malam Misalnya, menunda-nunda amal kebajikan, diantaranya karena terlalu banyak bicara tentang manusia.
Terutama di zaman-zaman sekarang ini. Konten untuk kita lihat terlalu banyak di medsos. Mau yang kita lihat, berita ini, berita anu, berita ini, berita anu, komentar ini, komentar anu. Sementara waktu kita untuk kaluat dengan Allah sangat sedikit.
Kalau kita bikin jadwal, coba kita jadwal. kita bersama Allah dibandingkan yang diadwal kita interaksi dengan manusia membicarakan mereka tentu waktu kita bersama Allah sangat-sangat lama sedikit inilah sebab utama kenapa hati kita ditimpa dengan penyakit sebagian perkataan tadi ulama salaf zikrun nasi da'un menyebut-nyebut manusia membicarakan tentang manusia hanyalah penyakit Hai eh ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala oleh karenanya para ulama mengingatkan akan hal ini ketika seorang sibuk membicarakan manusia dia akan terjemah dalam banyak penyakit dan jika dia banyak mengingat Allah banyak berzikir kepada Allah maka dia akan terhindar dari banyak penyakit Hai Al-Sa'adi atau Al-Sa'adi, al-alama Al-Sa'adi, gurunya Syed Uthaymi r.a. pernah berkata, وَلَوْ لَمْ يَكُنْ فِي ذِكْرِهِ غَيْرُ أَنَّهُ طَرِيقٌ إِلَى حُبِّ الْإِلَٰهِ وَمُرْشِدُ وَيَنْهَلْ فَتَأً غِيبَةٍ وَنَمِيمَةٍ Kalau bukan pada zikir, tidak ada kecuali satu faedah saja, yaitu, atau hanya dua faedah, maka sungguh... luar biasa ibadah zikir tersebut kemudian beliau menyebutkan dua faedah tersebut kalau seandainya zikir tidak memiliki faedah kecuali dua ini, maka sungguh zikirlah ibadah yang agung yang pertama kata beliau dengan berzikir kepada Allah, maka seorang akan menjadi cinta kepada Allah, dengan sering mengingat Allah menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala, membaca firman Allah maka seorang akan menjadi cinta kepada Allah, zikir adalah jalan untuk mengantarkan seorang hamba cinta kepada Allah, pemimpin Dan juga yang kedua, ketika seorang banyak berpikir maka dia tak akan terhalangi dari ghibah dan namimah.
Dan juga dari perkataan-perkataan yang merusak agamanya. Hal ini senada dengan apa yang diucapkan oleh alimah binul qayyim rahimahullah ta'ala bahwasanya dengan banyak berpikir seorang akan terhindar dari banyak penyakit akibat banyak menyebut manusia. Beliau berkata, Zikir sebab seorang terlalaikan, lisan tersibukan, sehingga tidak sempat untuk gibah, tidak sempat untuk namimah, tidak sempat untuk berdusta, tidak sempat berkata-kata kotar, berkata yang batil, karena manusia pasti berbicara. Kata Ibn Al-Qayyim, manusia pasti berbicara. Karena manusia pasti berbicara, pasti berkomentar, baik secara lisan maupun dengan tulisan, bagaimana zaman sekarang.
Nggak ada manusia diem-diem aja, secara manusia pasti berbicara, berkomentar, manusia hobi untuk komentar, hobi untuk berbicara. berbicara, apakah dia ungkapkan dengan lisan atau ungkapkan dengan tulisan maka katibul khayim fa'innal abdallah buddha'an lahu an yatakallam hamba pasti berbicara fa'ilam yatakallam bidhikri lahi ta'ala wadhikri awamirihi takallam bihadhil muhammadin jika dia tidak menyebubkan lisannya untuk berbicara dengan zikir kepada Allah dan juga menyebut tentang perintah Allah syariat-syariat Allah, maka dia akan berbicara dengan perkara-perkara yang haram ini itu kibah, namimah dan yang semisalnya kebatilan, kedustaan, perkataan keji atau sebagian dari kemungkaran-kemungkaran tersebut dan tidak mungkin selamat dan ini semua kecuali dengan berzikir kepada Allah SWT dan musyahadatu wa tajribatu syahidani bidharik, apa yang kita saksikan dan apa yang kita telah coba, bukti akan hal ini bukti akan kebenaran hal ini faman awwada lisanahu zikrallahi sona lisanahu anil batil wal lagwi, siapa yang membiasakan dirinya, lisannya, untuk berzikir kepada Allah, maka dia telah menjaga lisannya dari perkataan yang batil atau perkataan yang sia-sia dan siapa yang lisannya kering dari berzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala tidak sempat berzikir kepada Allah maka lisannya akan dibasahi dengan semua kebatilan perkataan sia-sia maupun perkataan yang yang keji, ini benar berkat Ibn Qayyim Rahimahullah Ta'ala sebagai renungan baik kita, terutama di zaman sekarang ini banyak musim komentar musim kita berkomentar, membaca komentar orang sehingga kita buang-buang umur untuk membicarakan manusia dan kita lalai untuk berkhulwat dengan Allah, lalai untuk mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala akhirnya kita terjerumus dalam berbagai macam kesalahan dan kebatilan Kata Asy'idin Rahimahullah Ta'ala dalam sebagian fatwanya وَلْيَهْذَرْ مِنَ الْشِغَالِبِ النَّاسِ Dan waspadalah jangan sibuk dengan manusia Jangan sibuk dengan apa? Manusia وَتَفْتِشِعَنْ أَحْوَالِهِمْ Dan jangan sibuk untuk memeriksa kondisi mereka, cek sana, cek sini wal aibillahum dan jangan sibuk memeriksa aib mereka fa'innah thalika ithmun hadir karena itulah dosa yang hadir wal ma'asiyatu min ahlil ilmi a'adhu min ha min ghairihim dan jika ini dilakukan oleh ahli ahlul ilmi, oleh para ulama, oleh para doat, sibuk ngurusin manusia, sibuk mencari ayat manusia, maka dosanya lebih besar daripada yang lainnya. وَلِأَنَّ غَيْرَهُمْ يَقْتَدِبِهِمْ Karena selain mereka, selain ulama, mereka menjadikan ulama sebagai uswah, sebagai teladan.
Kemudian kata beliau, وَلِأَنَّ الْسِّغَالَ بِالنَّاسِ يُضَيِّعُ الْمَصَالِحَ النَّافِئَةَ وَالْوَقْتَ النَّفِيسِ وَيَذْهَبَ بَهْجَةُ الْإِلْمِ وَنُورُهُ Kata beliau, karena sibuk ngurusin manusia, hanyalah menghilangkan banyak kemaslahan yang bermanfaat, dan hanya membuang waktu-waktu yang berharga, dan menghilangkan indahnya ilmu dan cahaya ilmu. Saya kasih mukaddimah tentang pentingnya khalwat karena ternyata sibuk dengan membicarakan manusia, urusan manusia mengomentari mereka, membaca komentar orang tentang mereka sebagaimana zaman sekarang kita lagi sibuk tentang itu gak? lagi sibuk ya itu hanya membuat hati menjadi keras dan itu semua penyakit Dan nyaman kalau sudah berbicara tentang manusia, kita jadi mudmin, jadi ketagihan.
Menyenangkan ya, ribah, namimah, mengungkit aib orang lain, kemudian membongkar keburukan orang lain. Komentar orang tentang keburukan orang lain. Bantah-bantahan menyenangkan.
Tanpa terasa sejam kita lewati. Setiap hari. Sejam, dua jam. Tanpa terasa. Hanya mengotori hati-hati kita.
Sehingga waktu kita untuk baca Quran. Salat malam, untuk berzikir kepada Allah. Tidak sempat. Tidak sempat berkhawat dengan Allah subhanahu wa ta'ala.
Bagaimana kita mau bahagia? Bagaimana kita mau bahagia? Karena tidak mungkin bahagia kecuali bersama Allah. Yang menciptakan hati kita adalah Allah subhanahu wa ta'ala. Yang mengerahkan kebahagiaan adalah Allah subhanahu wa ta'ala.
Dikarani Ibnul Qayyim rahimahullah punya perkataan ini dalam kitabnya. Ijadus sabirin. Wadakhiratus syakirin. Beliau berkata. Inna fil qalbi sha'than la yulimuhu illa al-iqba.
ala Allah, seengguhnya dalam hati itu ada syakir itu ada luka yang tidak ada yang bisa menyembuhkannya kecuali menuju kepada Allah subhanahu wa ta'ala ada penyakit, ada luka, tidak mungkin sembuh kecuali kita kembali kepada Allah wa alaihi wahshah la yuziluha illal uns bihi fi khalwatihi dan ada keterasingan dalam hati, ada rasa keras, ada rasa tidak nyaman dalam hati tidak mungkin hilang kecuali dengan kecuali dengan bersama Allah dalam khulwat dengannya kesendirian bersama Allah subhanahu wa ta'ala itulah yang bisa menghilangkan keterasingan, kekeringan hati dan juga dalam hati itu ada kesedihan la yudhibuhu illa surur bima'rifatihi dan dalam hati itu ada kesedihan tidak bisa hilang kecuali dengan kegembiraan yang kita raih dengan mengenal Allah SWT dan jujur dalam bermuamalah dengan Allah SWT Dan dalam hati ada kegelisahan. Tidak bisa menenangkannya. Kecuali berkumpul dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Berlari dari maksiat kepada Allah.
Menuju ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dan dalam hati ada api-api penyesalan. Ada api-api yang menyala karena penyesalan-penyesalan. Yang tidak bisa memadamkannya kecuali rida. Dengan perintah Allah dan keputusannya, ridha dengan perintah dan larangan Allah, ridha dengan keputusan Allah, dan dengan memeluk kesabaran.
Peluklah kesabaran sampai waktu bertemu dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Jika demikian, baru kemudian api penyasaran tersebut bisa redup. Ibn Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwasannya tidak mungkin bahagia kecuali dengan dekat kepada Allah subhanahu wa ta'ala apapun penyakit hati yang kita rasakan yang dia sebutkan ada luka dalam hati, ada kekeringan dalam hati, ada kesedihan, ada kegelisahan, ada penyesalan, ada penderitaan semua jalan keluarnya adalah khalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala dari sini kita tahu bahwasannya berkhalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala adalah ibadah yang agung Dan faedahnya sangat luar biasa Kembali kepada sang hamba Dia akan bahagia Makanya kita dapati sebagian orang kalau rajin sholat malam Kita tidak lihat kesedihan dalam wajahnya Hidupnya mungkin setengah mati Ekonominya mungkin sulit Mungkin ada masalah keluarganya Tapi dia bisa menjalani dengan tenang Kenapa?
Dia berkholwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Sementara sebagian orang mungkin telah dipenuhi Kebutuhan duniawinya Tapi gelisah, tidak tentram, tidak tenang Kenapa dia mencari kebahagiaan Tidak pada tempatnya Dia mencari kebahagiaan pada Sibuk dengan dengan ngurusin manusia. Sehingga dia tidak bahagia. Ini sebagaimana, hal yang sudah dijelaskan oleh para ulama, tinggal kita mau praktek atau tidak. Anda ingin bahagia, mudah. Khulwat dengan Allah s.w.t. Kurangi interaksi dengan manusia.
Artinya jangan ngomongin manusia. Jangan terlalu lihat komentar tentang manusia. Sudah sibuk dengan baca Quran, dengan sholat malam, dengan zikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Maka kebahagiaan itu akan datang sebagaimana penjelas Ibn Qayyim rahimahullah ta'ala. Anda sendiri tidak akan hilang kecuali dengan ridha keputusan Allah subhanahu wa ta'ala. Anda tidak akan hilang kegelisahan kecil dan dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Oleh karena Muslim bin Yasar berkata ma taladzadal mutaladzidun bimithil khalwati bimunajatillahi azawajallah Tidaklah orang-orang berlezat-lezat seperti kelezatan bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Muhammad bin Yusuf berkata siapa yang ingin ni'mat disegerakan itu kebahagiaan disegerakan, hendaknya dia memperbaiki Bermunajat kepada Allah dalam khulwatnya Dalam khulwatnya Ingin segera nikmat didapat Dengan cara demikian Makanya Ibn Taymiyyah rahimahullah berkata Inna fid dunya jannatan Man lam yadikhuluha lam yadikhul jannatal akhirat Di dunia itu ada surga Yaitu kebahagiaan Siapa yang tidak masuk dalam kebahagiaan dunia Dia tidak akan mendapatkannya di akhirat kelah Sekarang Ibn Taymiyyah rahimahullah berkata Orang yang beriman Yang sering mengingat Allah subhanahu wa ta'ala Pasti berhasil bahagia, pasti bahagia, ini di ucapkan oleh seorang ulama, bukan yang hidup dalam kenyamanan, dalam kemewahan, tidak yang di penjara berulang-ulang yang dimusuhi oleh banyak orang yang dituduh dengan tuduh yang tidak-tidak Ibn Taymiyyah RA, tapi dia menyampaikan bahwasannya, orang beriman itu memiliki surga yang dia bawa di hatinya, kata Ibn Taymiyyah RA dalam perkataan yang lain, apa yang tidak dilakukan oleh musuh-musuhku kepada aku, mereka Mereka penjarakan aku berulang-ulang. Sampai disebut 8 kali beliau dipenjara.
Dan akhirnya wafat di penjara. Apa yang mereka lakukan kepada aku? Jannatifi qalbi. Surga aku ada di hatiku.
Subhanallah. Ini bukan diucapkan oleh orang yang penuh dengan kemewahan. Tapi diucapkan oleh seorang yang diuji dengan berbagai macam ujian.
Makanya sebagian salah mengatakan. Lau ya'lamu almuluk wa abna'ul muluk. Ma nahnu fihi minal na'im.
Seandainya para raja dan para pangeran-pangeran tahu tentang nikmat yang... yang kami rasakan, tentu mereka akan memerangi kita, untuk merampas kebahagiaan tersebut, Jangan antum sangka bahwasannya kebahagiaan diraih oleh orang yang memiliki jabatan tinggi, dimiliki oleh, enggak. Kebahagiaan bisa jadi oleh siapa saja. Caranya khalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Siapa yang ingin nikmat disegerakan, sisikan waktu untuk munajatil khalwah.
Yaitu bermunajat kepada Allah dalam khalwat. Dalam kesedihan bersama Allah subhanahu wa ta'ala. Oleh karenanya, khulwat dilakukan oleh para nabi, seperti nabi Muhammad SAW, sebelum beliau diangkat sebagai seorang nabi, apa yang beliau lakukan? Beliau berkhulwat di Gua Hira. Karena beliau bingung, ingin dekat, ingin mengenal Allah tapi tidak tahu caranya.
Beliau tidak tahu caranya. Belum ada wahyu ketika itu. Maka disebutkan oleh Aisyah RA, Hubbiba ilaihi al-khala.
Kata Aisyah RA, Maka Nabi pun dibuat sukat dengan khalwat. Maka dia pun pergi ke Gua Hira. Dia berkhalwat di situ.
Siapa yang masuk Gua Hira? Antum kalau pergi ke Gua Hira, di depannya itu ada celah. Celah itu view-nya langsung ke Kaabah. Ke arah Kaabah ya.
Itu, Disebutnya oleh para ulama, Nabi SAW berkhulwat di Guwahira, ingin menghindar dari berbagai macam kemaksiatan yang terjadi di masyarakat ketika itu. Ketika itu Mekah secara umum dunia di puncak-puncak kemaksiatan. Sebelum Nabi diutus. dalam hadis, Allah s.w.t mengatakan inna allaha nadhura ila ahlil ardi famaqatahum arabahum wa ajamahum illa baqai min ahlil ardi illa baqai min ahlil kitab kata Nabi s.w.t, semuanya Allah memandang kepada penghuni bumi dan Allah murka kepada mereka semuanya orang Arab, maupun orang Arab kecuali segelintir yang tersisa dari ahlul kitab yang masih bertauhid yang tidak Allah benci kepada mereka yang lainnya rusak, maksiat, zina, khamar bunuh-bunuhan, syirik dengan berbagai macam modelnya ya dengan berbagai macam kemaksiatan dengan berbagai macam kemaksiatan maka Nabi seperti muak dengan itu semua maka beliau pun berkhulwat ingin mengenal Allah subhanahu wa ta'ala lebih dekat Kalau sudah habis bekalnya, beliau kembali lagi, kemudian beliau berkhulwat. Tentunya ini dilakukan oleh Nabi.
Karena Nabi tidak tahu bagaimana untuk mengenal Allah. Sampai akhirnya turun ayat kepada Nabi SAW. Baru Allah ajarkan bagaimana berkhulwat yang benar. Tapi intinya Rasulullah SAW ingin mengenal Allah dengan menyendiri.
Maka diantara surat-surat yang pertama kali turun kepada Nabi SAW, dan ini menunjukkan khulwat, adalah surat Al-Muzammil. Ya, surat Al-Muzammil. Ya ayuhal muzzammil kumil layla illa qalila nisfahu awin kusminhu qalila awzidi alaihi waratil qur'ana tartila inna sanulki alaika qawlan thakila illa nashi'atan layli hi asyaddu watuan wa akwamu qila innalaka finnahari sabhan tawil kata Allah s.w.t. wahai orang yang berselimut bangunlah solat malam Ya, sepenuhnya kecuali hanya sedikit, tapi kebanyakannya untuk sholat malam.
Nisfahu awinkus minhu qalilah. Sholatlah malam engkau setengah malam. Atau kurangi dari setengah malam.
Auzidha alaih atau lebih dari setengah malam. Itu Allah suruh Nabi sholat malam. Ini khulwat yang benar.
Rasulullah setelah itu tidak lagi ke wahiro. Karena ada cara khulwat yang diajarkan oleh Allah s.w.t. Dengan sholat malam. Ini di awal-awal dakwah sebelum turun berbagai macam syariat. Rasulullah s.w.t. disuruh berkhulwat oleh Allah s.w.t. Karena dalam khulwat tersebut banyak faedah yang dapat oleh Nabi s.w.t. Bekal charger bagi iman Nabi s.w.t. Karena di siang hari Rasulullah s.w.t. akan mendapati berbagai macam ujian, cobaan. Berbagai macam hinaan dan yang lainnya.
dan ini subhanallah khalwat ini disyariatkan sejak awal islam sejak awal islam, ada khilaf di kalangan para orang para sahabat juga yang masuk islam ada yang mengatakan juga diwajibkan selama setahun setelah itu baru kemudian kembali hukumnya sunnah tapi maksud saya, ibadah khalwat itu sholat malam adalah kebiasaan para ambia mereka bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala lihatlah nabi daud alaihissalam, apa kata nabi salallahu alaihi wasalam afdholus sholati sholatu daud Sebaik-baik sholat, sholatnya Nabi Daud AS Beliau tidur setengah malam Kemudian beliau sholat sepertiga malam Kemudian beliau tidur lagi sepertiga malam Sepertiga malam untuk bermunajat Kepada Allah SWT Lihatlah Nabi Musa AS dipanggil oleh Allah Untuk bermunajat kepada Allah Ketika dipanggil, dia datang segera Pengen ketemu Allah Wama ajalaka an'il Maka umi kaya Musa. Kenapa kau datang sebelum waktunya, Wahai Musa? Kata Allah.
Dipanggil ada waktunya, Nabi Musa datang sebelum waktunya. Kata Nabi Musa, Aku bersegera menuju engkau ya Allah, agar engkau ridha kepada aku. Ingin segera bermunajat dengan Allah SWT. Sampai kata para ulama, ketika Nabi Musa AS bermunajat dengan Allah, dia merasakan kelezatan luar biasa.
Karena benar-benar dia mendengar suara, berbicara dengan Allah SWT. Begitu merasakan kelezatan, dia ingin lihat Allah. Oh dia mengatakan, Saya ingin lihat engkau ya Allah.
Saking rindunya. Ada kelezatan yang dia rasakan. Dia minta yang lebih lezat. Yaitu melihat apa? Allah subhanahu wa ta'ala.
Tapi itu kelezatan tertunda. Hanya bisa dirasakan nanti. Di hari kiamat.
Di surga. Kelezatan yang terbaik adalah memandang wajah. Allah subhanahu wa ta'ala. Demikian juga Allah menyebutkan misalnya Nabi Ibrahim a.s.
Allah mengatakan Beliau berkata kepada ayahnya dan kaumnya وَأَتَزِلُكُمْ وَمَا تَدُعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدُعُوا رَبِّي عَسَىٰ أَلَّا أَكُو نَبِي دُعَي رَبِّي شَقِيَّةً Dan aku meninggalkan kalian Dan meninggalkan sembahan-sembahan Selain Allah. Dan aku berdoa kepada Rabbku. Semoga doaku diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Aku tinggalkan kalian. Dia ikhtizal. Meninggalkan mereka. Meninggalkan semban-semban.
Selain Allah subhanahu wa ta'ala. Di antaranya agar bisa. Berkhaluat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Demikian Nabi Zakaria alaihissalam Fakharaja ala qawmi minal mihrab Dia punya mihrab Kemudian dia beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala Intinya Ikhwan dan ahwad Yang rahmatillah subhanahu wa ta'ala Bahwasannya Berkholwat bersama Allah Bermunajat dengan Allah ini Mendatangkan kebahagiaan Saya sering sampaikan bahwasannya Kita bisa meraih kebahagiaan Dari beberapa sebab Bersama istri kita bahagia Bersama anak-anak kita juga bahagia Bersama teman-teman juga kita bahagia Tapi kebahagiaan paling lezat adalah Bersama Allah SWT Dan bahkan kalau kebersamaan dengan Allah tidak ada, maka yang lain bisa rusak. Sama istri tidak ada kebahagiaan, sama teman-teman tidak ada kebahagiaan, sama anak tidak ada kebahagiaan. Maka seorang jangan lupa untuk fokus bisa berbahagia dengan Allah.
Maka paksa diri untuk punya waktu untuk berkhulwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Tapi di antara del-del yang lain yang juga menunjukkan tentang keutamaan khulwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Seperti...
Sabda Nabi SAW tentang tujuh golongan yang Allah naungi pada hari kiamat kela. Sabatun yudhilluhumullah fiyawmin la dhillah ila dhilluh. Tujuh golongan yang Allah naungi pada hari kiamat kela di Padang Mahsyar ketika jarak matahari satu mil dan tidak ada naungan kecil dengan Allah SWT. Tujuh golongan tersebut diantaranya kata Nabi SAW, Rajulun zakarallaha khaliyan fafadhat aina. Seorang yang mengingat Allah adalah Allah SWT.
dalam kondisi sendirian, khalian kemudian dia pun menangis dan ini sebagaimana dijelaskan oleh Ibn Hajar rahimahullah ta'ala ketika mengomentari hadis ini seorang ketika bersikir kepadalahan dalam kondisi bersendirian kemudian dia pun menangis minatadhakku yaitu dia mengingat Allah dengan hatinya atau dengan lisannya khalian maksudnya dia bersendirian diantara Ria, karena kalau dia Sendirian jauh daripada Ria Jauh daripada Ria, sehingga dia Berzikir kepada Allah SWT Berkhalwat khalian sendirian Tidak ada yang melihat Kemudian dia duduk merenungkan Allah SWT Merenungkan dosa-dosanya Mengingat keagungan Allah SWT Dengan hatinya dan lisannya Dia ingat tentang hari kiamat, tentang dosa-dosanya Maka dia pun menangis Maka ini adalah ibadah yang agung Menyebabkan seorang dinaungi oleh Allah Pada hari kiamat kela diantara tujuh golongan, diantara hal yang menakjubkan disimul oleh para ulama, diantara tujuh golongan tersebut Nabi mengatakan rajulani tahabbafillah isyama alaih wa tafarraku alaih dua orang yang saling mencintai karena Allah subhanahu wa ta'ala, mereka bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah bertemu karena Allah kita paham, itu bertemu karena ada kegiatan ya mungkin bertemu di masjid, karena sama ikut pengajian, sama-sama belajar agama bertemu karena sama-sama ingin bantu anak yatim misalnya, bertemu karena urusan-urusan dakwah, bertemu bertemu karena urusan akhirat, kita ngeri. Tapi apa maknanya berpisah karena Allah? Ada beberapa tafsiran tentang makna berpisah karena Allah. Di antaranya adalah mereka pun berpisah karena Allah, karena mereka masing-masing ingin khulwat bersama Allah subhanahu wa ta'ala. Karena kalau setiap saat bertemu dengan teman, kapan mau berkhulwat dengan Allah?
Maka mereka pun harus berpisah karena Allah. Supaya masing-masing bisa khulwat untuk berpikir kepada Allah dalam kesendiriannya. Dalam kesendiriannya. Maka kalau...
kita maknakan berpisah karena Allah dengan makna ini maka ini juga menunjukkan akan keutaman khulwat bersama Allah merupakan sebab seorang dinaungi oleh Allah pada hari kiamat di hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah subhanahu wa ta'ala demikian juga diantara dalil yang menunjukkan Bukan tanggung utama khalwat bersama Allah subhanahu wa ta'ala Di antaranya keumuman hadis riwayat muslim dari hadis Sa'ad bin Abi Waqas r.a. Beliau berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda Inna allaha yuhibbul abdal taqiyal ghaniyal khafi Sebenarnya Allah mencintai seorang hamba yang berkata Pertakwa yang algoni, yang cukup tidak minta-minta kepada orang lain, dia merasa cukup ya. Kemudian al-khafi, yang sembunyi, yang bersebutnya. Dia sering bersendirian.
Di antara makna hadis ini adalah sering bersendirian. Tidak ingin tampil, tidak suka tampil. Suka bersendirian.
Khawfi maksudnya tersembunyi. Di antara maknanya berkhulwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Allah suka dengan hamba yang seperti ini.
Dia bersendirian, kemudian berzikir kepada Allah, baca Al-Quran, berkhulwat bersama Allah. Dia bermunajat kepada Allah, nikmati kebersamaannya dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Demikian juga di antaranya keuman hadis Rasulullah SAW bersabda siapa diantara kalian yang mampu untuk memiliki amalan soleh yang tersembunyi maka lakukanlah diantara amalan soleh yang disembunyikan oleh seorang ketika dia berkhulwat bersama Allah subhanahu wa ta'ala, apakah dia bersendirian ketika sholat malam, ataukah dia bersendirian ketika baca Al-Quran ataukah dia bersendirian ketika zikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, apakah dia bersendirian ketika dia berdoa bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala Di antara amal yang dicintai oleh Allah adalah amalan yang disembunyikan. Di antara amal yang bisa disembunyikan adalah dengan berkhulwat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Tapi ini di antara dalil tentang keutamaan khulwat.
Di antaranya semua dalil tentang keutamaan sholat malam termasuk keutamaan khulwat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Baik. Ikhwan dan akhwat yang rahmatillah subhanahu wa ta'ala. Apa itu khulwat? Dan.
Cara-cara kita berkhulwat kepada Allah SWT Khulwat maknanya secara umum Yaitu seorang bersendirian Menjauhkan diri dari pandangan manusia Dan juga menjauhkan diri dari connecting interaksi dengan makhluk Kemudian dalam kesendirian tersebut, dia menampakkan kerendahannya, kehinaannya, kebutuhannya kepada Allah SWT. Atau dia menyampaikan kegelisahannya, kesedihannya kepada Allah SWT. Atau dia mengingat Allah keagungan. Allah subhanahu wa ta'ala, itu namanya khalwat intinya dia bersendirian dalam rangka untuk mengingat Allah, mengingat Allah itu banyak bisa dengan baca Quran, bisa dengan sholat bisa dengan berzikir, bisa dengan berdoa kepada Allah, bisa dengan menyampaikan kegelisahan, curhat kepada Allah subhanahu wa ta'ala ini semuanya namanya apa?
berusaha menjauhkan diri dari pandangan manusia ini mengingatkan saya tentang pernyataan Ibn Rajab Al-Hambali ketika membahas tentang i'tikaf karena diantara bentuk khalwat adalah i'tikaf beliau berkata hakikat i'tikaf adalah kata beliau hakikat i'tikaf adalah memutuskan seluruh Relasi dengan makhluk Kemudian nyambung dengan Allah subhanahu wa ta'ala Itu namanya hakikat etiket Itulah hakikat khalwat Dan khalwat Secara umat ada dua Ada khalwat hati dan ada khalwat jasad Yang paling utama adalah khalwat hati. Seorang hatinya selalu ingat kepada Allah. Bahkan khalwat hati ini, dia bisa lakukan meskipun di tengah banyak orang. Kalau dia terbiasa, ingat Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam, meskipun banyak orang di depan, dia tidak perlu karena hatinya sedang berkhalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala.
Orang rakyat lama dia baca buku, baca tafsir, dia tenggelam dalam membahas syariat Allah subhanahu wa ta'ala. Ini khalwat, hatinya khalwat. Dia tawakkal kepada Allah, dia kosongkan hatinya dari segala makhluk, dia hanya tawakkal kepada Allah. Di tengah kesulitan hatinya sabar, ini khalwat. Khalwat hati.
Makanya diantara perkataan indah dari... Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah ketika membahas tadi yang saya sebutkan. Seorang yang mengingat Allah dalam kesendirian yang halian.
Maka dia pun menangis. Di antaranya beliau berkata. Setelah beliau menjelaskan, خَالِيَنْ أَيْ مِنَ الْخُلُوِ خَالِيَنْ لِأَمْلِ الْخُلُوِ Itu kosong. Dia sendirian maksudnya. لِأَنَّهُ يَكُونُ حِنَ إِذٍ لِأَنَّهُ يَكُونُ حِنَ إِذٍ أَبْعَدَ مِنَ الْرِيَاءِ Karena khulu ketika seorang sendirian, maka lebih jauh daripada riya.
Karena gak ada yang diharapkan untuk memujinya. Karena orang gak lihat dia. Dia sendirian.
Dia nangis, tidak ada yang melihat. di depan banyak orang, mungkin orang puji dia enggak dia nangis sendiri, tidak ada yang lihat kemudian dia berkata wal muradu khalian wal muradu khalian minal tifati ila ghairillah yang dimaksud dengan khalian itu kosong dari menengok kepada selain Allah yaitu hati fokus kepada Allah walau kana fi malain, meskipun dia di depan banyak orang jadi Ibn Hajar rahim Allah mengatakan seorang di Bisa berkhulwat dengan hatinya. Meskipun depan banyak orang.
Yang penting dia tidak nengok kepada makhluk. Dia benar-benar fokus kepada Allah. Ini kalau seorang sudah terbiasa.
Maka dimanapun dia berada. Dia bisa berkhulwat. Di bandara. Di pesawat. Dia santai.
Dia baca Quran. Hatinya fokus kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dia berzikir hatinya fokus kepada Allah Ada masalah sabar Tawakal kepada Allah sabar Menyerahkan urusan kepada Allah Tidak berharap Tidak takut kecuali kepada Allah Dan ini yang paling utama Ini adalah landasan Yang kedua Kholwat jasediyah Itu jasad ini juga mendukung Dengan kesendirian seorang jauh dari pandangan manusia Ini juga kholwat jasediyah Ini juga mendukung makanya disyariatkan Salat malam kata Nabi SAW Salubil layli wa nasuniyam Sholatlah kalian di malam hari ketika orang-orang Sedang tidur, artinya orang semua tidak ada yang lihat kamu Kau berkhulwat dengan Allah Kau tidak berharap pujian manusia Maka khulwat jasad juga penting Mendukung khulwat hati Karena kalau Seorang bersendirian, tidak ada yang melihat Dia bisa konsentrasi untuk bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala Makanya disyariatkan sholat malam Disyariatkan misalnya etika fakar seorang Mojok sendiri, mengingat Allah subhanahu wa ta'ala Dan yang lainnya Ya Tapi yang paling utama adalah khalwat hati Khalwat jasad membantu khalwat Khalwat hati Ada pun bentuk-bentuk Khalwat yang mungkin kita lakukan Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala Yang pertama Dalam kesahadian misalnya Adalah sholat malam Ini adalah khalwat yang Bisa kita rutinkan tiap hari Yang terutama di sepertiga malam yang terakhir.
Yang dimana Rasulullah SAW bersabda, Yang dimana Rasulullah SAW bersabda, Sungguhnya Rabb kita, Allah SWT yang maha suci, maha tinggi, Turun ke langit dunia ketika tinggal sepertiga malam yang terakhir. Kemudian, Apakah ada dari hambaku yang berdoa akan aku kabulkan? Terima kasih. adakah orang yang minta ampun kepada aku akan aku ampuni adakah orang yang mohon kepada aku akan aku kabulkan permohonannya sebenarnya Allah cari hamba-hambanya Allah yang maha kaya menawarkan kemuliaannya menawarkan rahmatnya, barokatnya kepada hamba-hamba yang bangun di malam hari tersebut, maka saatnya kita cari muka kepada Allah, sudah terbiasa kita cari muka kepada manusia, bangun malam itu paksa diri, nyalakan jaman jam waker.
Alarm, kalau perlu alarmnya tiga. Satu di atas lemari, satu di telinga istri, satu di bawah kolam. Kalau antum gak bangun, istri yang bangun.
Bismillah, semangat. Lama-lama terbiasa. Berkholwat.
Saatnya berkholwat, ya Allah, saya ingin cari kebahagiaan. Bangun. Gak usah banyak-banyak, setengah jam, satu jam.
Alhamdulillah. Allah akan pasti kasih kebahagiaan, pasti. Pasti.
Dimana antum sudah berkorban membuang Buang kebahagiaan tidur untuk meraih kebahagiaan hakiki yang sejati. Kemudian sholat, kemudian menangis, masya Allah. Dalam tangisan Allah alirkan kebahagiaan dalam hati, hati antum. Oleh karenanya ini diantara khalwat yang bisa dilakukan tiap hari adalah khalwat sholat malam.
Makanya Rasulullah s.a.w. mengatakan, Sebagai yang saya katakan, Sholubillahil wanosaniam. Sholat dari malam hari sementara sedang tidur. Supaya apa? Engkau konsen tidak berharap pujian manusia.
Hati-hati, jangan bikin status sedang sholat malam. Jangan. Jangan bisa bikin status.
Jangan bisa cerita sama orang. Tadi malam Masya Allah saya dibangunkan oleh Allah. Jangan bisa cerita.
Waktu bangun nonton bola juga tidak cerita, kan? Salat malam tidak usah, alhamdulillah. Di situ berkhawatir dengan Allah, bermunajat ya.
Atau bangun malam baca Quran, tidak harus salat malam. Mungkin ada wanita yang haid, tidak bisa salat malam, bangun baca Quran, berdoa. Tidak harus sholat malam Baca Quran di malam hari Di antara bentuk kedua khulwat Tidak sholat malam, baca Quran Baca Quran yang terbaik dalam sholat tentunya Baca Quran yang terbaik dalam sholat Karena ketika orang sedang sholat Dia konsen dengan apa yang dia baca Dia benar-benar konsen dengan apa yang dia baca Dan dalam kondisi yang lebih terbaik Kondisi sedang sholat Sedang bermunajat Kata Nabi SAW Segunya salah satu dari kalian Kalau sedang sholat, dia sedang berbincang-bincang dengan Allah, bermunajat.
Bermunajat itu dua orang sedang berbisik secara bahasa. Artinya kamu sedang bermunajat dengan Allah, sedang berkhulwat. Maka, luar biasa. Makanya dalam hadis Qudsi Allah mengatakan, وَإِذَا قَالَ أَبْدِيَاً لَحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ Jika hamba berkata, أَلْحَمْدُ لَهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ Kala Allah, Allah berkata, حَمِدَنِي أَبْدِيَ Hamba ku telah memujiku.
Jika hamba ku membaca dalam surat Al-Fatihah, رَحْمَانِ الرَّحِيمِ Allah berkata, alaiya abdi, hambaku telah menyanjungku. Wa iza qala maliki umiddin. Jika hambaku berkata maliki umiddin, Allah berkata majjadeni abdi.
Semuanya hambaku sedang mengagungkan aku. Jadi Allah berinteraksi. Seorang ketika sedang sholat, dia sedang bermunajan.
Percayalah di depan dia ada Allah subhanahu wa ta'ala sedang berinteraksi dengan dia. Maka dia serius dalam sholat, sholat malam. Oleh karenanya baca Quran terbaik kata Ibn Timiyah rahimahullah ta'ala ketika dalam sholat. Jika tidak dalam sholat, diantara... Bentuk baca Quran terbaik adalah di malam hari.
Di malam hari. Makanya Allah mengatakan, إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطَعَنُوا أَكْوَى مُقِيلًا Sungguhnya bangun di malam hari, itu lebih mengenak kepada khusyuan. Tidak ada kesibukan dunia, tidak ada kesibukan, benar-benar kita fokus sedang berkhulwat bersama Allah subhanahu wa ta'ala. Makanya, dalam hadis kata Rasulullah s.a.w., أَصَوْمُوا وَالْقُرْآنِ يَشْفَعَانُ Puasa dan Al-Quran memberi syafaat kepada orang yang berpuasa dan baca Al-Quran.
Al-Quran berkata Ya Rabbi Manaktuhu minan naum Fil layl Puasa berkata Ya Allah aku telah menghalangi dia dari syahwatnya, dari makanan minumnya Maka izinkanlah aku Beri syafat kepadanya Al-Quran berkata Ya Allah aku telah mencegahnya tidur di malam hari Menunjukkan ada keistimewaan Baca Quran di malam hari Maka izinkanlah aku Untuk beri syafat kepada orang ini Maka mau saya Ketika mungkin wanita tidak bisa sholat karena berhalangan. Tidak ada salahnya dia bangun malam, kemudian baca Al-Quran. Dia berdoa. Karena di sepertiga malam terakhir orang baca Quran, orang berdoa, istighfar.
Bisa dia lakukan. Tidak harus syaratnya harus apa? Sholat.
Mungkin seorang lagi malah sholat, tidak baca Quran. Tidak harus sholat. Cukup dia sholat witir, sisanya dia baca Quran. Tidak ada masalah. Tapi kalau dia bisa baca Quran dalam sholat, lebih terbaik.
Ini antara khulwat yang bisa dilakukan. Makanya Rasulullah mengatakan, Alaykum bikiyamil layl, fa'innahu da'bu salihin. tidaknya kalian sholat malam karena itu kebiasaan orang-orang sholat sebelum sebelum kalian makanya kalau antum merasa sholat, tapi tidak sholat malam perasaan antum dipertanyakan Tapi kalau antum sholat malam juga jangan sok Intinya saya sholat, sholat tapi tidak pernah sholat malam ya Perasaannya dipertanyakan Karena sholat mengatakan Alaykum bikya min layl fa'innahu da'bu salihinakablakum Tidaknya kalian sholat malam Semuanya itu kebiasaan orang-orang sholat sebelum Kalian Kelezatan apa yang lebih hebat dari kelezatan bermunajat di malam hari Kebahagiaan yang disegerakan Kekuatan untuk bisa menghadapi problem di siang hari Tempat kita Menyampaikan keluh kisah kita Kepada Allah subhanahu wa ta'ala Tempat kita menggantungkan segala harapan kita Kepada Allah, Allah sedang mencari hambanya Sedang mencari-cari Kemudian kita tidur pulas Saatnya cari muka kepada Allah subhanahu wa ta'ala Saatnya Stor wajah, semua orang tidur Kita stor wajah kepada Allah subhanahu wa ta'ala Bagaimana Allah tidak perhatian sama kita Oleh karena ini adalah kelezatan yang luar biasa Yang mendatang kebaikan Kebahagiaan Khalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Tapi ini khalwat yang pertama Mungkin dilakukan di sepertiga malam terakhir Salat malam kek, baca Quran kek Berdoa kek, tidak harus salat malam Kemudian yang kedua Bagi para laki Di antara bentuk khalwat yang mungkin bisa dilakukan Adalah setelah subuh Sampai syuruk Kalau dia mampu, tidak ada kegiatan, duduk. Dan itu kebiasaan Nabi SAW. Nabi SAW ke sholat subuh, nunggu di masjid sampai terbit mata matahari, kemudian dia pergi.
Ada pun sholat syuruk, ada khilaf di kalangan para ulama tentang keabsahan hadisnya. Ada yang mengatakan hadisnya Hasan seperti... Al-Bani, Syah bin Bas, dan Syah Huthi Amin Rahimahumullah, dan sebagainya, mengatakan karena diriwayatkan dari berbagai macam riwayat, tapi semuanya semuanya daif jidan sehingga tidak bisa saling mengkuatkan intinya tetapi kebiasaan Nabi, dari setelah sholat subuh Berzikir sampai terbit fajar, ini sahih Tinggal sholatnya Setelah itu sholat syuruk, ini ada khilaf di kalangan Para ulama, tapi kalau antum duduk Sampai subuh Sampai dari subuh, setelah sholat subuh Sampai matahari, kemudian antum sholat duha Gak ada masalah, karena Syuruk adalah awal duha Cuma yang jadi masalah, pahalanya itu Seperti haji yang sempurna Atau seperti puas umrah yang sempurna, ini maka khilaf di kalangan para ulama tentang keutamaan sholat syuruk tersebut.
Adapun antum dari badas subuh berdikir kepada Allah sampai waktu syuruk, kemudian sholat duha maka itu disyariatkan. Mau sholat duha di masjid boleh, mau sholat duha di rumah boleh. dan tidak mengapa dilakukan oleh sebagian wanita juga sebagaimana penjelasan Syekh Bin Bas rahimahullahu ta'ala jika memang tidak ada kegiatan tentu kegiatan yang wajib lebih diutamakan seorang wanita menyiapkan urusan buat suaminya, buat anak-anaknya Namun jika ternyata tidak ada kegiatan Suaminya juga mungkin syuruk baru pulang Anak-anaknya sudah pada besar-besar Sudah pada punya rumah tangga sendiri Tidak ada salahnya setelah sholat subuh Dia zikir, berkhulwat kepada Allah Dia baca Quran, zikir pagi Kemudian dia berdoa kepada Allah Bersolawat kepada Nabi SAW Sampai terbit mata matahari Ini diantara waktu khulwat Sebagian orang, Masya Allah Kalau kita membiasakan hal ini Sebagian teman-teman di Madinah Tidak keluar kecuali waktu syuruk Sudah kebiasaan mereka keseharian Habis subuh duduk sampai syuruh Dan itu memang berat ya Apalagi kalau ditelepon istri Mas, kau belum pulang-pulang Sebagian ada sebagian wanita pernah Prates, Ustadz ini suami saya Kalau sudah subuh gak pulang-pulang Sampai duk habar pulang.
Mungkin zikir. Zikir bo. Terus saya tanya suami gimana? Ya start zikir. Mending di masjid.
Padahal pulang diomelin. Niatnya salah ya. Atau niatnya dobel ya.
Dapat pahala sekaligus terhindar dari kemudorotan. Intinya ini sunnah. Artinya halwat ini bukan berarti wajib. Nah ini sunnah.
Kalau bertentangan dengan kewajiban maka ya. Kita harus mengutamakan yang wajib. Seperti wanita mungkin ketika pada subuh zikir, suaminya mau ke kerja, mau siap-siap makan, ya sudah dia siapin makanan.
Nanti suaminya pergi, baru dia mulai khulwat yang lain. Dia berzikir kepada Allah dan yang lainnya. Amin. Kalau bisa dibiasakan, luar biasa. Kemudian diantara waktu khalwat yang mungkin dilakukan oleh seorang adalah khalwat di hari Jumat setelah sholat asar.
Kita tahu ada hadith bahwasannya, di hari Jumat ada sa'ah, ada suatu waktu Rasulullah menyebutkan tentang sedikit, yuqal liluha, waktu tersebut sedikit ya. Siapa yang berdoa menepati Mengepasi waktu tersebut Maka doanya akan dikabulkan Ada khilaf di kalangan para ulama tentang kapan waktu tersebut Pendapat pertama adalah Ketika Imam Khatib naik mimbar sampai selesai sholat ini ada yang mengatakan demikian, terutama ketika sedang sholat, wahua qa'imun yusalli sedang sholat, makanya diantara nasihat saya untuk saya pribadi juga kawan-kawan, kalau sedang sholat jumat, jangan lupa diantara sujud kita berdoa dalam sholat jumat kita sujud kita berdoa sebelum salam kita berdoa, karena diantara pendapat yang mengatakan bahwasannya waktu tersebut, yang mustajab adalah di hari jumat, ketika sedang apa sholat? jumat, pendapat kedua adalah setelah asar sampai terbenam matahari, setelah asar yang terbenam matahari Sebagian orang, subhanallah, dan ini kebiasaan kalau di Arab banyak sekali, habis sholat asar di masjid, tidak keluar kecuali sampai terbenam matahari. Sibuk bersikir kepada Allah, baca doa, kemudian sholawat kepada Nabi, baca Quran, sampai terbenam matahari.
Sampai saya dengar cerama, ada seorang mengatakan, ayah saya sejak 40 tahun, habis sholat asar Jumat, tidak keluar kecuali, 40 tahun sudah kebiasaannya. Ini saat seorang berkhala, dan sebagian guru-guru kita berdiri. Saya syafar dengan sebagian ulama, mereka kedua jumat pada asar jangan ganggu, sudah, mereka pikir saya belum bisa ya, karena pada maghrib saya ada kajian, maka pada asar saya persiapan tapi maksudnya kalau persiapan sambil makan pesan goreng tapi kalau orang yang tidak ada kegiatan, subhanallah Ba'da Asar sudah nongkrong di masjid Zikir sampai apa Kalau sudah kebiasaan istri sudah ngerti Sudahlah jangan cari saya Kalau saya sedang di masjid Tujuannya untuk berholwat Sama menghindar dari kemutorotan Subhanallah Dia mengatakan ayah saya 40 tahun Tidak pernah meninggalkan hal tersebut pada jumatan, habis sholat asar hari jumat sudah, nongkrong di bisnis sampai maghrib saatnya kita berkhulat kepada Allah subhanahu wa ta'ala tapi antara khulat yang mungkin kita lakukan adalah iktikaf setahun sekali iktikaf ini mendatakan kebahagiaan tanya orang yang iktikaf, mereka rasa bahagia gak? pasti rasa bahagia Mereka setengah mati mengikhtikaf, meninggalkan kebiasaan, meninggalkan ini, meninggalkan kenyamanan tidur, tapi mereka merasakan kebahagiaan apa? Karena mereka baca Quran, mereka berzikir, pasti Allah kasih kebahagiaan, pasti.
Pasti, saatnya kita memperbaiki hati kita Setelah setahun mungkin hati kita penuh dengan berbagai macam penyakit Dengan itikaf kita bersihkan hati kita Tapi tadi perhatikan ketika itikaf benar-benar kita mentahkik, mewujudkan namanya khalwat Maka HP tidak kita gunakan kecuali darurat Jangan itikaf di masjid kemudian baca berita politik Di masjid iktikaf, tapi lihat akhwat tidak bercadar, tidak terbuka, tidak berjilbab. Maksudnya pembawa acara kita nonton di masjid, maksiat dalam masjid, di 10 alam hari terakhir. Melihat aura terbuka, ini iktikaf.
Bagaimana seperti ini? Ingat perkataan Rajab. Namanya hakik etikaf adalah memutuskan segala relasi dengan makhluk. Tidak kita gunakan HP kecuali memang darurat. Ada urusan dengan isi, ada urusan dengan anak.
Nah untuk bangunkan istimewa anak-anak tidak jadi masalah. Ada pun kita ikhtikaf. Kemudian kita sempat-sempatin.
Menyambung koneksi dengan manusia. Ini ikhtikaf seperti apa? Sehingga hasil yang kita dapatkan sedikit. Lain halnya kalau kita konsentrasi.
Beribadah kepada Allah Baca Quran, berdoa, sholat malam Ketemu dengan teman-teman sekedar Menghilangkan kebosanan Makan-makan bareng, masing-masing balik lagi sibuk Ibadah sendiri Ibadah sendiri Ini adalah kelezatan luar biasa Apalagi kalau etikafnya di Masjid Mekah dan Medina Intinya seorang berjuang untuk bisa Iktikaf dengan iktikaf yang benar Sehingga dia meraih kholwat yang benar Di antara kholwat yang bisa kita lakukan Ikhwan dan akhwat yang rahmatillah subhanahu wa ta'ala Adalah dengan tadabur Al-Quran Baca Al-Quran dengan tadabur Ini kenikmatan tersendiri Baca Al-Quran, baca terjemahannya Allah kirimkan, turunkan Al-Quran Jibril AS, sampai kepada Nabi Muhammad SAW, untuk siapa? untuk kita untuk kita manusia hamba-hambanya kita petunjuk kata Allah ini Quran menunjukkan jalan yang terbaik segala solusi, segala kebahagiaan, petunjuk yang terbaik dalam Al-Quran. Coba kita tidak menggalinya, kita tidak mendulang faedah-faedahnya.
Makanya yang jadi masalah kita baca Quran hanya mengejar pahala. Benar, diantara keutaman baca Quran dapat pahala. Kata Nabi, aku tidak mengatakan alif, lam satu huruf, tetapi alif, harfun, alif satu huruf, lam satu huruf, mim satu huruf.
Dan kebaikan satu dilipatkan sepuluh kali. Siapa yang baca Alif Lamim dapat 30 pahala. Apalagi baca satu juz berapa pahala yang didapatkan. Itu salah satu tujuan baca Quran.
Tapi tujuan yang paling utama, أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنِ Apakah mereka tidak mentadaburi Al-Quran. لِيَدَبَّرُوا آيَتِهِ Al-Quran diturunkan agar mereka mentadaburi ayat-ayatnya. Ini yang lebih utama.
Itulah yang kemudian mencarjari iman, menambah iman dengan cepat. Kita baca dengan mempelajarinya. Mempelajari isi Al-Quran tersebut.
Maka mulai kita merubah cara kita. kita baca Quran diantaranya dengan niat mentadaburi saya baca Quran untuk saya tadaburi supaya saya bisa amalkan sehingga bacanya pelan-pelan baca surat, baca terjemahannya kalau kita tergelitik pengen tahu tafsirnya, dipencet di klik, baca ada aplikasi banyak, tinggal klik oh maksudnya begini, oh maksudnya begini nikmati bacaan tafsir, atau enggak kita putar youtube kajian tafsir, dengar sebelum kita baca ayat tersebut kita dengar tafsir, oh begini maksudnya sehingga kita nikmati apa yang kita yang kita kita baca. Di sini bisa khalwat.
Dan kalau baca Quran, HP-nya dimatiin. Baca Quran, repot begitu. Repot. Ini khalwat. Itu bukan khalwat.
Khalwat itu berdua-duaan bersama Allah subhanahu wa ta'ala. Ini diantara khalwat yang mungkin kita lakukan di mana kita mentadaburi ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala al-matruwa. kita baca, dan ini benar-benar menambah keimanan Allah subhanahu wa ta'ala menyebut tentang ciri-ciri orang beriman dan jika dibacakan ayat-ayat Allah, maka menambahlah keimanan mereka Tambahlah keimanan mereka. Di antara hal yang memudahkan seorang tambah keimanan.
Mentadaburi Al-Quran. Bukan sekedar baca. Saya ulangi.
Bukan sekedar baca. Kalau baca terkadang iman tidak tambah dengan baik. Orang khawarij baca Quran.
Tapi orang tersebut tidak melewati selangkangan mereka. Tidak masuk ke hal. Maka perlu tadabur, tinggal niat untuk baca Quran dengan tadabur. Yang terakhir diantara bentuk halwat adalah merenungkan tentang keagungan Allah.
Tadabur ayatillah al-qawniyah tentang bagaimana ciptaan-ciptan Allah. penciptaan langit dan bumi, dan bergantian siang dan malam ada tanda-tanda keagungan Allah bagi orang yang berakal, yang cerdas, siapa mereka? aladzimu zikrunullah qiyaman wa qaudan, yang selalu mengingat Allah dalam kondisi berdiri, dalam kondisi duduk wa ala junubihim, dalam kondisi berbaring wa itafakaruna fi khalqisamu atran mereka merenungkan tentang penciptaan Allah dan langit dan bumi mereka berkata, Rabbana ma khalaqta hadha batila, ya Allah tidak mungkin kau cipta, ini semua sia-sia, pasti ada tujuan yang mulia, faqina adha bannar, kalau begitu Selamatkanlah kami dari azab neraka Maka seorang merenungkan tentang Agungnya langit Tentang Dan pada diri kalian tidak akan kalian melihat Sampai Allah mengatakan Tidak kalian renungkan tentang Airmani yang kalian keluarkan Airmani Allah bicara airmani Itu airmani kalian ciptakan Benar dari tubuh kalian Tapi yang ciptakan siapa? Allah subhanahu wa ta'ala Bukti Buktinya apa? Buktinya kita tidak bisa keluar air manis kapan saja.
Butuh proses baru bisa keluar air manis. Dan air manis tersebut terkadang bisa membuah dan terkadang tidak bisa membuahi. Kalau bisa membuahi, kita tidak tahu anak laki atau perempuan. Yang menentukan laki perempuan siapa? Allah.
Menentukan bentuknya siapa? Allah. Ada saatnya air manis tidak keluar ketika sangat tua, mungkin sangat sedikit. Allah juga.
Jadi Allah kasih tahu air manis yang keluar dari tubuh kalian yang ciptakan siapa? Allah. Buktinya kalian tidak bisa ngapa-ngapain tentang air manis tersebut. maklum airmani, belum yang lain artinya banyak sekali seorang menundukkan tentang organ-organ dalam tubuh menundukkan tentang langit dan ini menambah keimanan kepada Allah subhanahu wa ta'ala luar biasa bagaimana ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala aruni mada khalaqal ladhina min duni tunjukkan kepada aku mana ciptaan selain Allah subhanahu wa ta'ala hadha khalqullah fa aruni mada khalaqal ladhina min duni inilah ciptaan Allah Allah tunjukkan, selain Allah apa ciptaan mereka?
Nggak ada. Ciptaan Allah luar biasa. Ini antara bentuk khalwat seorang merenungkan tentang keagungan Allah, dengan memikirkan agungnya ciptaannya, maka semakin menambah imannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Demikianlah ikhwan dan akhwat yang terhormati Allah subhanahu wa ta'ala. Sekali lagi, hendaknya kita sama-sama menyisikan waktu untuk berkhalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala.
Dan kita harus paksa diri kita untuk melakukan hal tersebut. Karena itulah kunci kebahagiaan. Tidak ada yang ragu, kita hidup sekarang di zaman banyak sekali, banyak sekali ujian, banyak sekali permasalahan. Sebagaimana kata Imam Syafi'i RA, mihanu zamani kathiratun latang qadir. Sungguhnya, ujian-ujian zaman banyak, tidak terputus-putus.
Kata Imam Syafi'i RA. Ujian kita banyak, kita hadapi. Dan kita tidak bisa menghadapi. Hadapi dengan baik kecil dengan khalwat dengan Allah subhanahu wa ta'ala Terakhir saya ingatkan Khalwat yang dimasukkan, khalwat yang syarih Bukan khalwat yang dibuat oleh ahlul bidak Seperti masuk di goa Kemudian tidak boleh kena cahaya Tidak boleh makan kecuali nasi putih misalnya Tidak boleh berbicara sama orang Sampai ada yang bilang Tidak Tidak apa namanya Ada yang tidak buang air sampai Dua minggu Sampai ada yang sampai 2 tahun Ini semua khulwat-khulwat sufiah Yang tidak pernah dilakukan oleh Para sahabat Dan para sahabat Lebih ngerti tentang agama daripada mereka Ini dibantu oleh para ulama, lihat mereka masuk di goa Atau masuk di suatu rumah Selama 2 minggu, 40 hari tidak kena Matahari, kapan mereka sholat jumatnya Mereka tidak sholat apa? Jumat Mereka tidak sholat berjamaah Mereka kapan ngurusin anak istri mereka Bukan itu khulwat yang dimaksud Yang dimaksud adalah seperti yang tadi kita sebutkan Manusia dengan kegiatannya bisa dia ngurusi anak istrinya dia bisa berinteraksi sholat berjamaah, tapi ada waktu khulwat dia berdoa dengan Allah subhanahu wa ta'ala bukan khulwat-khulwat yang dilakukan bida-bida oleh kaum Sofia ekstrim, sampai sini saja kejadian kita, semanakallah bihamdik asyadu ala ila antek, sholat tibilik, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh