Tantangan Pencarian Kerja di Era Digital

Jul 18, 2024

Tantangan Pencarian Kerja di Era Digital

Konteks Sosial dan Ekonomi

  • Kesulitan Mendapat Kerja: Banyak job listing di portal pekerjaan tapi sepi diterima.
  • Fenomena Sosial Media: Platform seperti LinkedIn diisi oleh profesional dengan IQ tinggi, minim komentar toxik, namun kurang terbuka untuk ruang keluhan pekerja.
  • Hipotesa: Ketakutan akan blacklist oleh HR dan perusahaan menyebabkan ketiadaan sambat (keluhan terbuka).

Tantangan di Tahun 2024

  • Ekonomi Lesu: Faktor ekonomi yang mempengaruhi job market termasuk layoff, penurunan gaji, mundurnya investor, AI, dan konflik perang.
  • Penurunan Daya Beli: Turun sampai 57%, menyebabkan deflasi dan efek siklus pada margin keuntungan perusahaan.
  • Lowongan Fiktif: Perusahaan mempertahankan eksistensi meski mengalami layoff, serta memperoleh data kandidat untuk tujuan tertentu.

Kritik terhadap LinkedIn dan Lowongan Pekerjaan

  • Fenomena Lowongan Fiktif: Banyak lowongan yang tetap terbuka berbulan-bulan meski tidak ada penerimaan kandidat.
  • Data Cuma-Cuma: Kandidat seringkali memberikan data pribadi secara gratis untuk lowongan yang tidak ada.

Masalah dalam Proses Rekrutmen

  • Take Home Test (THT): Dinilai sebagai sia-sia bagi kandidat berpengalaman.
  • Kerugian Kandidat: Memberi effort besar untuk THT tapi tidak dibayar layak, proses bisa memakan waktu 3-5 hari.
  • Tidak Imbangnya Usaha dan Hasil: Banyak energi yang terkuras pada politik kantor bukan kompetensi teknikal.

Kenyataan Pahit Dunia Kerja

  • Kultur Kantor: Pekerja yang loyal dan 'penjilat' lebih dihargai dibanding yang cerdas dan teknikal.
  • Dampak Sosial: Banyak lulusan baru sulit mendapatkan kesempatan kerja meski sudah belajar mati-matian.
  • Seruan untuk Perubahan: Ajak manajer dan profesional untuk lebih memperhatikan junior dan calon pekerja.

Posisi Penulis

  • Whistleblower: Berani bersuara untuk memecah kesunyian dan kesadaran publik mengenai masalah ini.
  • Resiko: Siap dihujat karena membawa fakta dan bukan mimpi indah.

Kesimpulan

  • Pemateri mengajak semua profesional untuk lebih kritis dan berani menyuarakan ketidakadilan di lingkungan kerja.