Selamat datang kembali di kisah 3 kerajaan Setelah dulu kita pernah bahas 5 jenderal harimau, kita pernah bahas pertempuran tebing merah Kali ini kita mau bahas persaingan 2 orang yang jadi tokoh sentral di kisah 3 kerajaan Salah seorangnya pernah kita bahas di channel ini Siapa? Tidak lain dan tidak bukan adalah Chu Ke Liang Si ahli taktik yang berasal dari negeri Shuhan Kalau di cerita pertempuran tebing merah atau Radcliffe, Chu Ke Liang itu cekcok sama Chou Yu dari Wu. Maka sekarang dia cekcok lagi sama ahli taktik dari negeri lainnya. Siapakah dia?
Yes, Sima Yi. Buat yang udah familiar sama kisah tiga kerajaan pasti tau sosok Sima Yi. Dia ini ahli taktik yang berasal dari negara Chao Wei. Biasanya dia digambarin jadi sosok yang culas, licik, ambisius. Apakah benar begitu?
kita akan lihat nanti. Pokoknya kisah adu taktik antara Cukeliang dan Simay ini seru banget. Karena mereka saling adu pikiran, adu taktik, dan adu perang militer. Ibaratnya kayak ngeliat orang main catur deh. Pertemuan antara keduanya tuh famous banget.
Ada banyak cerita legenda yang terjadi di dalamnya. Sima Yi vs Chu Ke Liang ini terjadi di babak akhir kisah tiga kerajaan. Setelahnya mereka melebur jadi satu di bawah dinasti baru yang menguasai Tiongkok.
Tanpa berlama-lama geeks, ayo kita mulai Sima Yi vs Chu Ke Liang. Sebenernya bukan rahasia lagi kalau Cuke Liang itu adalah tokoh sentral di kisah Tiga Kerajaan. Namanya udah populer.
Malah mungkin kalau kita tanya orang random di jalan, mereka lebih kenal Cuke Liang daripada nama Tiga Kerajaan itu sendiri. Nah, ketika Liu Bei mangkat tahun 223, maka makin sentralah perannya Cukeliang ini di Shuhan hampir semua mata orang tertuju kepada Cukeliang semua persoalan ditanganin sama Pak Perdana Menteri ini padahal ada emperor baru di Shuhan yaitu Liu Shan, anaknya Liu Bei kenapa? karena Cukeliang ini orangnya jenius, semua dipikirin semua bisa dikerjain dan beres hasilnya juga bagus, jadi semua orang nurut sama dia Cukeliang juga punya beban dari Liu Bei yang mangkat pertama dia harus menjaga emperor baru Kedua, dia juga harus ngehukum pengkhianat di utara, yaitu negaranya Chaui.
Ini buat kalian yang bingung, mendingan kalian nonton video-video sebelumnya ya, tentang kisah tiga kerajaan, Samkok yang pernah aku ringkas, juga tentang Battle of Radcliffe, Cukelian, dan lain-lain, biar kalian ngerti isi konteks video ini. Atau misalnya kalau kalian... udah familiar sama kisah tiga kerajaan boleh sih langsung nonton ini oke lanjut nah maka Cukeliang juga bertugas sebagai kepala militer untuk menyiapkan tentara menyiapkan bahan makanan dan juga strategi untuk menyerang ke utara sementara itu itu gimana dengan Sima Yi?
Sebenarnya saat itu kualitas Sima Yi ini belum ketahuan. Reputasinya dia saat itu sebatas sebagai pengasuh atau advisor dari emperor baru yaitu Cao Pi. Kenapa begitu? Karena keadaan saat itu masih tenang, adem-ayem, tanpa perang.
Keadaan relatif tenang juga bikin militernya tidak waspada. Perbatasan-perbatasan dijaga longgar dan tidak disiplin. Petinggi-petinggi kerajaan juga diisi sama klan Cao yang kurang kompeten dan juga korup. Tapi semua itu bakal berubah sesaat lagi karena Chu Ke Liang punya ide nih buat perang ke utara Itu karena tadi tuh dia punya cita-cita buat membasmi pengkhianat Han yang udah merebut tahta Sebelum kita masuk ke cerita biar kalian gak bingung Aku mau jelasin beberapa tokoh penting yang bakal ada di cerita biar kalian nyambung gitu Pertama dari Xu Han Selain Chu Ke Liang ada administrator negara yang bernama Li Yan Dia ini yang ngurus catatan sipil ngurusin bahan makanan, dan lain-lain.
Pokoknya PNS banget lah ya. Selain itu, di pihak militer dipenuhi sama jenderal-jenderal veteran. Ada Cao Yun atau Qi Long. Sebagai satu-satunya jenderal harimau yang tersisa.
Yes, Guan Yu dan Chang Fei udah nggak ada. Terus, Wang Chong tewas waktu Liu Bei ekspedisi ke timur ngelawan Wu. Ma Chao meninggal karena sakit, jadi sisanya tinggal Zilong.
Dia juga udah tua dan sakit-sakitan. Sedih ya. Nah, selain Zilong, ada jenderal-jenderal kayak Wei Yan, Wang Ping, Kuan Xing, Xiao Hupa. Ma Dai dan Liao Hua. Yang paling penting adalah Wei Yan.
Dia yang paling berpengalaman dari antara jenderal-jenderal yang lain. Di perang ini, dia tuh jadi tumpuannya Shu. Lumayan aneh. Jenderal yang dulu gak disukain nih sama Chu Ke Liang, sekarang jadi malah andalan.
Roda memang berputar. Dari semasa tiga kerajaan sampai sekarang. Selain itu ada Qiangwei.
Dia tuh sebenarnya membelot dari Cao Wei. Tapi karena dia kompeten, dia diterima oleh Chu Ke Liang. Di bawahnya si Chu Ke Liang ada seorang ahli strategi yang bernama Ma Su.
Dia ini pintar dan juga seorang ahli taktik. Chu Ke Liang. Yang suka nih sama nyorang Oke cukup nih dengan suhan Bagaimana dengan chao wei Pada saat itu emperor yang berkuasa adalah chao pi Anaknya chao chao Yang udah wafat tahun 220 Chao pi ini tuh udah sakit-sakitan saat itu Tapi tapi nggak ada yang tahu.
Nah, anaknya Cao Pi itu Cao Rui, seorang remaja berusia belasan tahun. Di pihak militer, panglima besarnya adalah Cao Chen. Dia ini orangnya nggak kompeten, tapi dia merasa dirinya hebat.
Begitu pula dengan Cao Xu, sepupunya. Keduanya ini pimpinan militernya Cao Wei. Selain itu, ada jenderal-jenderal berpengalaman kayak Chang He, Su Huang, Hao Cao, Wang Shuang, Guo Huai, Sun Li, dan Sima Cao.
Semua jenderal-jenderal ini tuh kurang respect sama Cao Chen karena ya dia tidak kompeten. Tapi gak bisa berbuat apa-apa karena Cao Chen ini sepupunya Cao Pi. Oke, cukup dengan Cao Wei.
Selain itu, aku mau menjelaskan tentang medan pertempuran karena ini ngaruh banget ke jalannya cerita. Jadi sebenarnya tempat berdiam negeri Shu, yaitu Provinsi Yi dan Hanzhong ini kekunci di sebelah barat daerah Tiongkok. Maksudnya kekunci adalah banyak penghalang alami yang bikin akses masuk dan keluar itu susah.
Provinsi Yi dikelilingin sama gunung, bukit terjal, sungai, lembah yang bikin aksesnya terbatas. Akses keluar masuk ke utara misalnya adalah jalur yang lembah cencang dan lembah xie. Kalau hasil mobilisasi, baik bahan makanan ataupun tentara itu bakal jadi kendala di perang ini. Ini bakal kita lihat beberapa kali di cerita nanti.
Dulu, Shu Han juga punya provinsi Qing di tengah-tengah. Sayangnya provinsi ini lepas karena Guan Yu kalah perang. Padahal provinsi ini penting banget buat menyetok suplai dan tentara buat nyerang Cha Wei. Juga medannya tuh lebih gampang. Chu Ke Liang berkali-kali ngeluh kalau Qing ini penting.
Ya, apa boleh buat? Sementara itu di pihak cawe, perbatasan dipenuhi sama dataran kayak Longxi, Chengcheng, dan Mei. Ada banyak kota-kota kecil di tempat itu, jadi kota-kota ini tuh sulit buat dipertahanin.
Ibu kota Chaowei saat itu adalah Suchang dan Luoyang, masih di sebelah timur. Selain itu ada kota penting kayak Chang'an. Nah cukup ya untuk latar belakangnya, saatnya kita masuk ke cerita. Eh tapi sebelum itu, gimana dengan pihak Wu?
Sayangnya mereka nggak terlibat di kisah kali ini. Bisa dibilang mereka itu pasif, karena ini adalah cerita Sima Yi versus Chu Ge Liang. Jadi wajar ya, ayo kita mulai.
Story begins. Kita balik dulu ke kisah mangkatnya Liu Bei. Geks, kalian ada yang tau gak sih alasan Liu Bei ini jatuh sakit dan mangkat? Kalau ditarik ke belakang ceritanya bisa panjang.
Tapi intinya Liu Bei ini mau balas dendam ke Wu karena tewasnya saudara sehidup semati Liu Bei yaitu Guan Yu dan Chang Fei. Dia bawa kekuatan utama Shu ke timur dan gagal. Semuanya diancurin sama Wu.
Tentaranya abis dan Provinsi Qing direbut sama musuh. Liu Bei pun jatuh sakit dan meninggal. Gagalnya serangan Xu ini bikin Wei di utara mau cari kesempatan, karena pertahanan Xu lagi lemah-lemahnya.
Si Mai sebagai pengasuhnya Cao Pi mengajukan lima taktik pada saat itu. Yang pertama menyuap raja lokal di Xianpei, namanya Kebineng, buat bawa 100 ribu tentara untuk menyerang Xu lewat jalur Xipeng. Yang kedua nyuap raja lokal di selatan, Menghuo, buat nyerang Xu dengan 100 ribu tentara.
Yang ketiga minta mengendah bawa 100 ribu tentara dari Xinjiang buat nyerang provinsi Hanchong. Mengdai ini awalnya pihak Shu tapi berkhianat ke Wei. Yang keempat kirim utusan menuju Wu, minta Sun Quan serang Fu Cheng dengan 100 ribu tentara. Tentara Wei sendiri menyerang lewat jalur yang ping dengan 100 ribu tentara. Nah, geeks, apakah kalian mulai paham?
Taktiknya si Mai ini adalah dia tuh pengen nyerang Shu dari 5 arah sekaligus. Ngeri banget. Dia bilang Shu lagi lemah dan bahkan sekelas Chu keliang pun gak akan bisa nangkis semua serangan. Nah...
Khusus untuk usul kelima, dia tuh minta dia sendiri diangkat jadi pemimpin pasukan Wei Tapi ternyata Cao Pi sendiri gak gitu percaya sama si Mai Dia takut si Mai ini punya motif terselubung Jadi dimintalah Cao Chen buat mimpin pasukan Wei Di pihak Xu sendiri terjadi kepanikan Apalagi diketahui bahwa Chu Ke Liang ternyata lagi sakit Liu Shen bahkan langsung dateng ke kediaman Chu Ke Liang secara personal Di kediamannya, Cukeliang ternyata santai-santai aja. Sakitnya? Iya, itu cuma pura-pura aja supaya rencananya gak ketahuan mata-mata musuh. Ada-ada aja lagi nih si naga tidur.
Ketika ditanya gimana cara ngehalau musuh, Cukeliang langsung jabarin satu-satu. Macau diminta jaga jalur shipping. Gak usah perang, cukup jaga.
Musuhnya pasti takut ngeliat banner Macau di benteng. Oh iya, saat ini Macau masih hidup ya, Giggs. Pueyan diminta mecah pasukan Menghuo. Pasukan ini cuma barbar doang dan gak punya formasi teratur, jadi gampang lawannya.
Cao Yun diminta jaga jalur yang ping. Cao Chen, yang mimpin pasukan Wei, pasti gak akan berani lawan sekelas Cao Yun. Mengta bisa dibuat.
Bujuk, dia sebenarnya masih punya hati di Shu, tapi berkhianat ke Wei karena gak punya pilihan. Lian, temennya mengentah, dia diminta buat bujuk mengentah. Masu diminta buat pergi ke Wu dan negosiasi sama Sun Quan supaya jangan nyerang Shu. Dan taukah geeks, dari semua poin-poin itu, semua terjadi sesuai dengan perkataan Jukel yang Weh, ajaib emang nih orang. Bahkan di poin kelima, dimana Masu pergi ke Wu, Utusan negara Cao Wei sampai dilempar ke Kuali Matang karena gagal dalam proses negosiasi.
Tepuk tangan dulu untuk Cu Galia. Maka Xu pun aman untuk saat itu. Dan kegagalan ini bikin reputasi si Mai cukup menurun.
Dia gak lagi didengerin sama Cao Pi. Saat itu Cao Pi juga berencana mau nyerang Wu lewat laut. Dia nyiapin 3.000 kapal dan 50.000 tentara. dipimpin oleh Cao Chen alasan Cao Pi nyerang Wu itu karena dia tau kalau hidupnya tinggal sebentar lagi karena sakitnya makin parah jadi dia pengen punya reputasi si Mai gak setuju serangan menuju Wu karena buang-buang bentara dan Dan Wu juga lagi ada masalah sama Wei. Tapi itu gak didengerin.
Pasukan Wei tetap berangkat lewat laut. Hasilnya di Battle of Guangling pasukan Cao Chen dibikin malu oleh Lu Xun. Panglima besarnya Wu. Pasukan Wei kalah total. Maka Cao Pi pun wafat tanpa pencapaian apa-apa.
Dia 7 tahun berkuasa digantikan anaknya Cao Rui yang masih 17 tahun. Sebelum wafat Cao Pi ngakuin kesalahannya pada si Mai. Dan untuk pertama kalinya ngasih pangkat militer ke si Mai.
Yaitu penglima militer pasukan elit di bawah Cao Chen dan Cao Xu. Nah, dua orang ini masih nggak suka sama si Mai. Maklumlah ya, di istana itu masih kental dengan orang dekat sama ordal. Mereka pengaruhi Cao Rui buat buang jauh-jauh si Mai ke perbatasan Shui. Dan Cao Rui setuju, si Mai ditempatin di daerah perbatasan bernama...
Yong Liang. Sementara itu di Shu, Chu Ke Liang baru aja ngalahin Raja Barbar di selatan, Meng Huo. Gak pake istirahat, dia langsung bikin petisi pada Emperor Liu Shan buat nyerang Cao Wei. Apakah alasan Chu Ke Liang mau nyerang Wei? Padahal negara itu hampir 3 kali lebih luas dari Shu.
Tentara yang berlipat-lipat lebih banyak, suplai makanan lebih berlimpah, medan ke utara lebih sulit. Itu semua jawabannya. Jukil yang udah punya visi, kalau keadaan dibiarin kayak gini terus, dalam 10 tahun atau 20 tahun ke depan, resource Wei akan jauh berlipat ganda. Dan saat itu sudah terjadi, Shu bakal mudah dikalahin.
Makanya sekarang sebelum Wei berkembang, Shu harus kudu nyerang Wei. Mau gak mau. Liu Shan pun setuju dan dimulailah ekspedisi utara Chu Ke Liang yang terkenal itu.
Ekspedisi utara Chu Ke Liang. Shu bikin base utama mereka di Hanzhong, provinsi paling utara Shu. Wei Yan kemudian nyaranin buat ngasih 5.000 tentara untuk nyerang secara kilat lewat jalur Qin supaya bisa mengejutkan Wei di Chang'an.
Cuma aja rencana ini ditolak sama Chu Ke Liang. Jadi mereka tetap lewat jalur biasa Lembah She, lanjut ke distrik Mei Yang sebenarnya cuma pasukan di Koi atau pancingan Dan pasukan utamanya bakal pergi ke Gunung Chi Hal ini udah diprediksi sama si Mai Dimana Cukalian bakal lewat Gunung Chi Jadi dia mulai rekrut tentara di tempat itu tanpa persetujuan istana Ini dilihat sebagai sebuah langkah aneh sama Cao Chen dan sekutunya Karena pasukan Xu saat itu kelihatan di distrik Mei, bukan di Gunung Qi Maka Cao Rui yang dapet kabar pun marah besar dan nyopot semua gelarnya si Mai Dan dia pun disuruh pulang kampung Dia gak lagi megang pasukan Ternyata ya ternyata Cuke Liang beneran muncul dari Gunung Qi Tepat di hadapan Yong Liang Prediksi si Mai bener Maka Cao Xu pun maju untuk menghadapi mereka. Tapi pasukannya yang sebesar 100 ribu, huancur berantakan.
Begitu pula dengan Cao Chen yang selanjutnya diacak-acak sama pasukan Xu Han. Dengan kemenangan ini, maka Gunung Qi pun dikuasai oleh Xu. Dan jalan menuju Chang'an terbuka lebar.
Bahkan Mengta di Xin Cheng ngirim surat pada Xu Ke Liang bahwa dia siap kembali ke Xu. Nah Xin Cheng ini posisinya deketan sama Luo Yang. yang adalah ibu kota negara dan juga kediamannya Cao Rui.
Jadi Mengta diminta Cu Ke Liang buat diem-diem dulu aja. Nanti kalau rencananya udah mateng mereka bakal kompak nyerang ke arah Luo Yang. Keadaan yang makin gawat akhirnya bikin Cao Rui datang lagi ke Si Ma Yi dan ngakuin kalau dia bersalah. Ketika ditanya kenapa Si Ma Yi ngerekrut orang tanpa persetujuan Cao Rui, Si Ma Yi bilang kalau waktunya nggak cukup.
Chu Ke Liang akan datang dalam waktu cepat dan ketika istana baru memverifikasi, udah keburu digasak sama musuh. Cao Rui bisa mahamin alasan ini dan akhirnya Si Ma Yi diangkat jadi panglima besar. Jadi seluruh pasukan Wei ada yang mencari Cao Rui.
dari tangan Simayi untuk pertama kalinya sekarang. Dan dari sinilah, Geeks, pertarungan sebenarnya antara Simayi dengan Cukel yang dimulai. Hal pertama yang dilakukan oleh Simayi adalah mendapatkan informasi orang dalem dari temannya, Seni, bahwa Mengta ini mau melakukan pemberontakan kepada Cao Rui.
Maka... tidak ambil waktu lama, si Mai pun segera pergi ke Xin Cheng Mengta yang gak tau apa-apa segera menghadap si Mai, hasilnya dari pertemuan itu, kepala Mengta gak ada gak lagi nempel di tubuhnya Dengan hilangnya sang pemimpin, maka pasukan Xin Cheng pun lenyap. Xu kehilangan satu tombaknya untuk menyerang Luo Yang. Simai pun segera berdiskusi dengan para jenderal cara untuk menghadapi Cukalian. Dari pertemuan itu ketahuan bahwa ada tempat yang sangat penting di Cieting.
Itu adalah tempat di mana Xu nyetok makanan untuk para pasukan. Maka Xu Huang, Chang Che, Chang He, dan Simai sendiri maju buat nyerang Cieting. Sementara itu di Xu, Cukalian sudah sadar dari awalnya. bahwa chatting ini krusial banget. Masu pun ngajuin diri buat jaga chatting.
Walaupun dia ahli strategi, bukan jenderal, tapi Cukeliang percaya sama Masu. Disinilah letak kesalahan Cukeliang. Masu ini orang yang arogan dan egois.
Walaupun dia pintar, dia gak mau denger kata orang. Bawahannya udah bilang jangan bikin kembarak di atas bukit karena bisa dikepung musuh. Tapi Masu...
Berkilah bahwa bukit adalah tempat bagus untuk observasi, juga secara posisi lebih mudah buat nyerang musuh. Maka terjadilah, sesuai prediksi, Chang He bawa pasukan Wei, dan dia gak nyerang masuk tapi cukup memblok pintu masuknya aja. Jadi pasukan Shu lama-kelamaan kehabisan air dan makanan di dalam. Moral pun jatuh. Sementara itu, camp utama Chetting di bawah bukit udah dihabisin sama pasukan Wei.
Suplai pasukan Xu diambil seluruhnya. Di pertempuran ini, pasukan Xu kalah total. Kekalahan ini adalah bencana besar bagi pihak Xu. Ma Xu susah payah kembali ke camp utama.
Walaupun semua jenderal minta keringanan buat Ma Xu, tapi hukum harus ditegakkan. Dengan berat hati, Ma Xu dieksekusi oleh Chu Ke Liang. Karena sudah tidak punya suplai lagi, pasukan Shu mundur buru-buru ke Hanchong. Tapi beberapa pasukan masih ketinggalan di depan.
Nggak cukup waktu, Chu Ke Liang mundur ke Sicheng cuma dengan 2.000 tentara aja. Mereka diminta buat ngeberesin berita. barang dan makanan yang masih bisa dimanfaatkan.
Si Mai mengetahui hal ini. Dia pun mencari Cukeliang dan bikin serangan kejutan dengan 20 ribu tentara elit. Dia pun tiba di depan kota Sicheng. Nah, disinilah cerita legenda itu terjadi.
jadi. Si Mai bingung karena kota itu terlihat lowong tanpa terlihatnya tentara satupun. Orang-orang nyapu jalan di luar. Di tingkat atas kedengeran Cukeliang lagi main kecapi.
Kok bisa itu orang tenang-tenang aja? Itu yang dipikirin sama si Mai. Sang Panglima curiga Cukeliang lagi nyiapin pasukan perangkap atau ambush.
Apalagi kondisi belakang kota itu dipenuhi bukit dan hutan. Bisa aja kan dari balik bukit muncul pasukan Shu siap nyergap pasukan Wei. Oleh karena sangat perhitungan si Mai pun mundur Di hari itu nyawa Cukeliang pun selamat Padahal dia tuh gak punya tentara pelindung Kalau si Mai masuk ke dalam kota udah pasti Cukeliang bakal metong Ini bluff terkenal dari Cukeliang Ini terkenal kemana-mana.
Sementara itu di istana, si Mai dikritik keras karena gak biarin Cukeliang hidup. Ada rumor dia sengaja biarin Cukeliang hidup supaya dia tetap jadi panglima besar. Di hadapan Cao Rui, si Mai menolak keras rumor ini. Bahkan sampai berlutut. Untungnya Cao Rui masih percaya nih sama si Mai.
Dia gak kena hukuman. Tapi sayangnya gelarnya dicopot lagi. Si Mai gak jadi panglima besar lagi. Cuma pejabat istana aja.
Ekspedisi Kegagalan Shu di ekspedisi pertama adalah sebuah pukulan bagi Chu ke Liang. Tapi dia belum nyerah. Sepanjang tahun, dia nyetok suplai di Hanchong, nunggu kesempatan buat nyerang ke utara.
Dan kesempatan itu pun datang. Cao Shu, komandan kedua Cao Wei, kena perang kapu di Battle of Shiting. Pasukan Wei dalam jumlah besar dikalahin sama Lu Sun dan Sun Quan.
Cao Shu yang kabur dari battle kemudian sakit dan tidak lama kemudian dia meninggal. Tahun ini juga muncul berita duka dari Shu. General kita yang tercinta, yaitu Cao Yun, harus mengebuskan nafas terakhir di tempat tidur.
Kata-kata terakhir yang terkenal adalah Kita harus menyerang ke utara! Dan kemudian dia meninggal. Sedia.
Kekalahan Chao Shu bikin Wei was-was bakal diserang dari barat oleh Chu Ke Liang Oleh karena itu, Shimai rekomen General Muda Berbakat Hao Chao Buat melindungi kota strategis bernama Chen Cha Tebakan Shimai benar sekali lagi Lagi Chu Ke Liang kampanye ke utara dengan bawah 350 ribu tentara. Siapa kini panglima tertinggi pasukan Wei? Yes, Cao Chen.
Si jenderal arogan dan gak kompeten ini balik lagi ke posisi awalnya. Dan dialah yang berhadapan dengan pasukan besar Chu Ke Liang. Cao Chen nerima surat dari Qiang Wei yang isinya gak puas dengan kepemimpinan Chu Ke Liang.
Qiang Wei mau balik lagi ke Wei. Bawahan Cao Chen ini udah ngingetin kalau ini mungkin aja siasat dari Chu Ke Liang. Apalagi Cao Xu baru aja ketipu dengan siasat yang sama.
Tapi Cao Chen gak dengerin. Dia bilang Cao Chen dan Cao Xu adalah orang yang berbeda. Dia masuk ke Kem Chang Wei tanpa kewaspadaan. Dan tentu aja ini adalah jebakan. Pasukan Wei disergap sama pasukan musuh.
20 ribu tentara mati di pertempuran ini. Untungnya Cao Chen masih bisa kabur. Tapi pasukan Xu gak ngejar Cao Chen.
Usut punya usut lagi-lagi mereka terkendala suplai makanan. Berita ini sampai ke Cao Chen. Dia yang masih kecapean dan kelelahan balik lagi jadi semangat. Kita harus kejar Cukulian sampai ke neraka, begitu tekadnya. Bahkan pasukan Wei dicencang diminta sama Cao Chen.
Padahal Hao Cao udah diperintahin si Mai loh buat gak pergi nyerang musuh. Akibatnya pertahanan kota Chencheng pun menurun Kalian udah bisa nebak, Giggs? Tentu aja ini akal-akalannya Chu Ke Liang Pasukan Shu sama sekali tidak kurang supply Ini tuh taktik menepuk dua lalat sekaligus Karena Chu Ke Liang berencana buat ngehabisin semua pasukan Cao Chen Dan nguasain kota Chencheng Pertama, pasukan pengejar Wei yang dipimpin Wang Shuang balik disergap oleh Wei Yan Bikin 50 ribu tentara kelar di tempat Kedua, Chen Chang juga diserang dan akhirnya kota itu takluk di tangan Shu Cao Chen kalah besar, dia sampai pura-pura sakit supaya gak dipanggil ke istana dan dihukum Dan siapa lagi yang gantiin posisi Cao Chen sebagai panglima besar? Tentu aja, si Mai Bolak-balik terus ya Hal pertama yang dilakuin si Mai adalah memperkuat pertahanan di sebuah kota kecil bernama Wutu Di belakang cencak Si Mai tau Cukeliang bakal nyerang Wudu Dan dia harus defend kota itu Tapi di dalam hati yang terdalam Si Mai juga tau bahwa Wudu ini bakalan jatuh ke tangan Cukeliang Karena kota itu terlalu dalam di wilayah musuh Terus kenapa si Mai tetep ngirim pasukan? Nah untuk ngasih ketenangan ke kota-kota sekitarnya Kalau Wudu aja dibela Tentu kota-kota lain sekitarnya pasti akan dibela Semua terjadi sesuai prediksi Wudu jatuh ke tangan Xu Tapi kota-kota lain tidak panik Sehingga moral tetap terjaga Pada suatu kali, Cukul yang kedapetan Memasuki kota Wudu Ini aneh, kota Wudu ini adalah kota kecil Dengan pertahanan yang buruk Sehingga masuknya Cukul yang secara personal Itu dibulin pertanyaan Apakah ini cuma akal-akalan aja Atau memang Cukul yang pengen inspeksi kota Setelah diskusi Si Mai mutusin bahwa ini cuma pancingan aja Dia gak mau nyerang Cukul yang di Wudu Dia maunya nyerang camp utama Shu di Gunung Chi.
Serangan dipimpin oleh Chang He. Begitu Chang He masuk ke camp utama, dia bingung karena camp kosong, gak ada tentara. Kalau udah bisa nebak, ini adalah pancingan double, double bait dari Chu Ke Liang. Sebenernya camp itulah pancingannya.
Chu Ke Liang tahu si Mai bakal nyerang camp utama Shu. Alhasil pasukan Wei jadi bulan-bulanan pasukan Shu yang muncul dari pegunungan. Sang Jendral Chang He tewas di jalur Chan Ke, dibunuh Chang Wei. 20 ribu tentara Wei habis.
Ini adalah kedua kalinya si Mai kalah akal sama Cuke Liang. Kali ini dia ngaku kalau dia kalah. Dan walaupun kalah, tapi moral pasukan Wei tidak turun karena disiplin yang sudah dilatih oleh si Mai. Namun sayang seribu sayang, tiba-tiba muncul perintah dari Kaisar. Si Mai dituruni lagi, lagi, dan lagi.
Dia kini jadi wakil panglima besar. Dan siapakah yang jadi panglimanya? Cao Cheng Kekalahan Simai bikin Cao Cheng bersemangat Dan dia bikin petisi ke Kaisar buat balikin posisinya ke Panglima Besar Cai Rui setuju Kita beralih ke pihak Shu Musim hujan telah tiba Chu Ke Liang tiba-tiba sakit Secara perlahan kota-kota ditinggalkan Termasuk Chen Chang yang udah jadi supply line utama pasukan Shu Rumor berkembang dan kedengeran sama Cao Cheng Apakah Shu menyerah? Atau akal bulus lagi dari Chu Ke Liang? Tapi dari mata-mata semua pasukan Shu itu bener-bener mundur Cao Chen masuk ke Chen Chang dengan pasukan besarnya.
Dia happy karena Xu itu beneran mundur. Chen Chang pun jadi base utama Cao Chen. Masuknya Cao Chen ke Chen Chang bikin dia jadi jumawa.
Dia bikin petisi ke kaisar supaya dikasih penghargaan. Di dalam petisi dia bilang dia udah bertempur dengan hebat dengan pasukan Xu dan layak untuk dikasih hadiah besar. Padahal kita tau kenyataannya gak gitu. Pasukan Wei pun mulai kehilangan disiplin dan bersenang-senang.
Ini sih tanda-tanda awal dari kehancuran ya. Musim hujan pun tiba, bahkan tahun ini sangat lebat. Armor mulai membusuk dan bahan makanan berjamur.
Moral pun menurun. Ini sudah diprediksi oleh Chu Ke Liang Chen Chang berada di dataran rendah Jadi rentan kena banjir Jadi dia pindah ke Gunung Chi Dengan elevasi yang lebih tinggi Soal sakit, seperti biasa, akal-akalan doang Chen Chang yang udah banjir Dan membusuknya supply dan armor musuh Bikin Chu Ke Liang nyerang ke bawah Dengan pasukan terbaiknya Hasilnya, Cao Chan lagi-lagi kalah Besar dan kabur Menyedihkan jenderal yang satu ini Kabur mulu kerjaannya Dan inilah akhir dari hidup hidup Cao Chen. Cao Chen yang udah putus asa akhirnya jatuh dari kuda, punggungnya patah dan ditempat. Tepat saat itu, si Ma Yi datang dengan bala bantuannya. Tapi dia terlambat, Chen Chang tetap jadi milik Xu.
Kaisar gemes dengan kalahnya Cao Chen. Kali ini udahlah, udah. Pokoknya sekarang panglima besar Wei seterusnya adalah si Ma Yi. Nggak perlu naik turun, naik turun jabatan lagi. Si Ma Yi adalah ahli strategi dalam bertahan.
Dia jarang meladenin Chu Ke Liang di tempat terbuka. Lebih seneng ngunci diri di dalam kota Dan nunggu seberapa lama pasukan Shu bisa bertahan Sampai suplainya abis Dan itu kejadian Di suatu saat, suplai untuk pasukan utama Shu datang terlambat Yang bawa suplainya adalah ponakan dari Lian Sang administrator negara Shu Karena suplai itu sangat penting, harusnya dia dihukum mati Tapi karena dia keponakannya Lian, dia cuma dihukum cambuk aja Si keponakan ini kesel sama Chu keliang Dan tiba-tiba dia ketangkep sama si Mai pas mau balik pulang Dan si Mai pake akal bulu Hulusnya, tahu dia keponakan Lian, dia kirim surat palsu ke Kaisar di Chengdu, ibu kota Shuhan. Isinya adalah Cukeliang udah bersekutu sama Simai dan siap-siap mau nyerang Chengdu. Alhasil, Cukeliang pun dipanggil pulang. Pasukan Shu yang udah dapet banyak keuntungan, menguasain banyak kota.
Kini pemimpinnya dipanggil pulang. Kerugian tingkat tinggi ini. Lian yang nerusin surat keponakannya bersih keras kalau Cukeliang mau berhianat.
Tapi sang naga tidur yang baru aja tiba dari perjalanan jauh bisa ngejawab semua tuduhan Lian. Cuka Liang juga tahu ini tuh cuma politik adu domba dari si Mai. Sang kaisar juga setuju. Hasilnya, Lian dicopot dari jabatannya dan dipenjara. Cuka Liang tahu bahwa kualitas Lian bukanlah salah-salah.
Jadi sebenarnya dia sedih kenapa Lian nuduh dia berhianat. Di dalam penjara, keduanya ngomong. Dari hati ke hati Ternyata Lian kesel sama Cuka Liang Karena ngabisin terus SDA daerah Syuhan Orang-orang dididik Cuman buat jadi tentara yang bakal mati Gandum dan beras ditanam Cuman dipake makanan tentara yang akan mati Tapi Cuka Chu Ke Liang tetap ada pendiriannya.
Dia bilang Xu adalah yang paling lemah dari antara tiga kerajaan. Dan harus nyerang sekarang juga. Tapi Lian tetap gak terima argumen Kong Ming.
Apapun itu, Lian kemudian dibebasin dan pulang kampung jadi orang biasa. Sementara itu Chu Ke Liang balik ke utara. Apa yang terjadi saat Chu Ke Liang absen?
Yes, Wei Yan berulah. Awalnya dia nerima seorang prajurit Wei bernama Cheng Wen yang mau membelot ke pihak Xu. Dia bilang si Mai gak ada di Longxi, tapi ada di Bei Yuan.
Bei Yuan ini kota yang ada di belakang garis musuh, sekitar 200 mil. Tentu saja ini adalah sebuah perangkap. Wei Yan juga berpikir seperti itu. Tapi kemudian Cheng Wan berhasil membunuh atasannya Qin Lang dan bawa kepalanya ke hadapan Wei Yan. Maka Wei Yan pun percaya bahwa Cheng Wan ini asli mau membelot Dia lalu bawa pasukan elite Shu ke Bei Wan Chu Ke Liang tiba dari selatan Dia langsung tahu kalau Cheng Wan ini palsu karena Qin Lang terlalu mudah buat dikalahin Cuma dua serangan aja Chu Ke Liang terus ngutus Wang Ping dan Chang Wei buat nyelamatin Wei Yan Ternyata bener, Wei Yan udah ditunggu pasukan si Mai di lembah Cixi Kejadian ini tepat seperti kematian Chang He dulu Si Mai siap untuk balas dendam Pasukan Wei pun turun untuk menghabisi pasukan Shu.
Untungnya pasukan bala bantuan tiba tepat waktu. Chiang Wei dan Wang Ping berhasil menyelamatin Wei Yan dari kebinasaan. Balik ke camp, Wei Yan siap-siap putih hukum. Tapi diampuni karena berhasil ngalahin 10 ribu tentara musuh.
Dia janji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Pertempuran Wuchang Plains Kedatangan kembali Chu Ke Liang ke camp utama Shu bikin si Mai balik ke strategi awal yaitu bertahan total. Hampir semua kota yang didiami pasukan Wei, si Mai ngelakuin hal yang sama, bertahan.
Misalnya kota Longxi, tiap hari pasukan Xu teriak-teriak di depan gerbang buat mancing tentara Wei maju ke medan perang. Tapi pasukan Wei cuma bergeming, gak kepancing. Hingga akhirnya Chu Ke Liang ngutus Yang Yi, pengganti Ma Shu, buat bawa paket buat si Mai. Si Mai awalnya penasaran, tapi pas dibuka mukanya merah karena malu.
Dia berusaha untuk gak nunjukin malunya itu karena dia lagi di depan jenderal-jenderal perangnya. Penasaran gak apa isi paket dari Chu Ke Liang? Ada yang bisa tebak?
Yes. Ssss, pakaian wanita Jokeliang ngejek si Mai yang cuma mau bertahan aja gak mau ngeladenin Jokeliang di medan perang Si Mai berusaha buat tetap tenang, bahkan di depan Yang Yi dia pake baju wanita itu Semua General Wei memalingkan muka, malu Setelah Yang Yi pulang, hampir semua jenderal mendesak Sima Yi buat nyerang Chu Ke Liang. Tapi lagi-lagi, Sima Yi bergeming. Dia tetap pada strategi bertahannya.
Sementara itu, berita buruk muncul di Kamsu. Lagi-lagi, suplai makanan datang terlambat. Tapi kali ini bukan human error, tapi karena badai.
Yes, badai menghancurkan jalan utama yang biasa dipakai untuk mengantar supply. Alhasil pasukan supply harus muter jauh lewat gunung Baicheng yang punya landscape lebih buruk. Jalannya terjal, curam, sempit.
Jadinya semua karung makanan dibawa pakai tangan sendiri. Kasian bener ya pasukan supply ini kerja keras. Rasa cemas melanda Kem Shu.
Tapi Chu Ke Liang teringat sesuatu. Dulu dia pernah menciptakan sebuah penemuan yang... dikasih nama wooden ox. Jadi wooden ox ini adalah gerobak beroda satu yang bisa dipakai lewat jalan sempit dan curam.
Dia punya tanduk di depan, fungsinya buat ditarik kalau jalannya berbatu atau terganjal. Maka problem pun beres. Supply bisa dibawa lagi lewat jalur paicang. Walaupun dibutuhin lebih banyak orang untuk bawa wooden ox, tapi seenggaknya pasukan gak kelaparan. Cuma aja, akibat terlalu banyak berpikir dan cemas, bikin kesehatan cukul yang menurun.
Dia makin sakit-sakitan. Dan ini bukan sakit-sakitan palsu, tapi sakit beneran. Apalagi jalur gunung Bacang tiba-tiba dapet serangan kejutan dari pasukan Wei. Semua wooden ox yang dimiliki Shu diambil sama si Mai.
Di camp Wei, orang-orang berdecak kagum pada teknologi wooden oxnya Cukeliang. Dan kini malah Wei yang pake wooden ox buat transport suplai mereka. Cukeliang gak tinggal diem. Dia ngutus uang.
Ping buat ngerebut suplai makanan Wei di Chang'an. Ini adalah sebuah pertaruhan karena kalau Wang Ping gagal, selesailah sudah ekspedisi Cukiliang karena udah gak ada bahan makanan lagi. Untungnya Wang Ping berhasil. 300 ribu karung gandum dan beras yang lagi ditransport menuju Chang'an pake wooden ox berhasil direbut kembali. Dia awalnya nyamar jadi pasukan inspeksi Wei.
Ngutak-ngatik dikit wooden ox, bikin alat itu gak bisa gerak Pasukan pembawa wooden ox bingung karena alat itu gak bisa jalan Mereka pun pergi ke kota terdekat buat ngabarin si Mai Ketika mereka pergi, Wang Ping bawa kabur semua suplai serta wooden ox Alhasil semua wooden ox balik ke pihak Shu Tambah karung makanan berlimpah Si Mai pun marah besar, dia hukum semua orang pembawa suplai General-general Wei malah ngira bahwa Cukeliang Emang sengaja bikin wooden ox buat dicuri sama Wei Dan emang sedari awal ngincer bahan makanan orang-orang Wei Apapun itu, Kem Wei dilanda panas hati Berita kemalingan 300 ribu karung suplai itu nyampe ke Cao Rui Dia terus ngasih tekanan ke Sima Yi buat bertarung lawan Chu Ke Liang Dan minimal menang satu battle dalam waktu sebulan Kini Sima Yi gak bisa lagi berdiam diri Pada waktu berikutnya ketahuan lah kalau Chu Ke Liang nyimpen semua suplainya di lembah Shengfang Ini di luar kebiasaan Chu Ke Liang karena dia nyimpen di dataran rendah Di lembah Apakah ini adalah sebuah kesengajaan dan sebuah jebakan? Kayaknya sih enggak Karena yang jaga pintu masuknya itu adalah Wei Yan dan Wang Ping Tentara Shu kelas elit Oleh karena itu, si Mai muter otak Dia bikin rencana buat nyerang kem utama Shu di Gunung Chi Yang dipimpin Kuo Huai dan Sun Li Ini bakal bikin Wei Yan pergi ke Gunung Chi Dan ninggalin lembah Shangfang terbuka lebar Ketika itulah si Mai masuk dan ambil kembali suplainya Semua rencana itu beneran kejadian dan terjadi pertempuran keras di Gunung Chi. Kuohuai bertarung dengan ganas dan udah masuk ke banteng utama. Akhirnya Wei Yan pun pergi ke Gunung Chi dan bertarung dengan Kuohuai. Si Mai yang denger itu pun akhirnya masuk ke gunung.
ke Shengfang. Seperti biasa, si Mai adalah orang yang hati-hati sebelum masuk dan nyuruh pasukan mata-mata buat lihat keadaan sekitar. Karena tidak ditemukan pasukan militer Shu, dia pun masuk. Tapi betapa kagetnya dia ketika nyium bau minyak di karung bahan-bahan makanan. Seketika dia langsung sadar taktik Chu keliang Keadaan panas, terik, dan kering cuma butuh satu api aja untuk membakar Dan api itu muncul dari perbukitan Gak cuma satu, tapi banyak Para pemanah Shu berhasil menyamarkan diri di dalam pepohonan di hutan Dan habislah sudah Api menjalar ke seluruh kamp Shang Fang Pintu masuk dijaga Wang Ping yang tiba-tiba muncul Pasukan Simayi terjebak di dalam Tidak ada yang bisa mereka lakukan.
Orang-orang panik dan berlarian. Ada yang kena panah, ada yang terbakar. Keadaan kacau balau. Sementara itu juga Liang tiba-tiba muncul dari balik bukit. Dia berterima kasih kepada langit karena sudah menghukum para pengkhianat.
Hari ini, akhirnya negara Shuhan akan kembali ke tempat asalnya, bertahta di negeri Cina. Si Mai akan menemui ajalnya. Hanya saja, langit tiba-tiba berubah. Tiba-tiba aja, dia menghitam.
Tiba-tiba aja, butir-butir tetes hujan turun. Tiba-tiba aja, butir-butir tetes berubah jadi hujan deras. Api pun padam. Dantara Wei bersorek. Mereka nyatuin kekuatan dan menerobos keluar.
Si Mai tidak jadi mati. Di bukit, Chu Ke Liang kehilangan kekuatan. Dia yang bisa memprediksi cuaca dengan sangat detail, bahkan bisa memanggil angin, dipermalukan oleh langit.
Sudah 9 bulan langit tidak memunculkan hujan, dan tepat pada hari ini, pada hari ini, langit malah membantu para pengkhianat. Itu adalah ucapan terakhir Chu Ke Liang sebelum dia tidak sadarkan diri. Dejavu terjadi di Kamsu. Kalau dulu Liu Bei yang kecewa berat hingga sakit lalu meninggal, kini giliran Chu Ke Liang. Kegagalannya mengeksekusi Sima Yi di depan mata apalagi gak diresui langit bikin sakit Chu Ke Liang semakin parah.
Dengan lemah Chu Ke Liang merintahin Xu untuk perlahan-lahan kembali ke Hanchong. Ekspedisi itu telah usai dengan kegagalan di pihak Xu. Kini tujuannya adalah mengembalikan semua pasukan Xu dengan selamat. Chu Ke Liang nyiapin Yang Yi sebagai pengantinya.
Selain itu dia udah kasih tau Chiang Wei dan Ma Tai untuk hati-hati dengan Wei Yan karena dia bakalan... Memberontak begitu Chu Ke Liang meninggal. Yes, Kix. Chu Ke Liang tahu kalau sakitnya tidak akan sembuh.
Dan akhirnya dia beneran meninggal di bulan Oktober tahun 234. Usianya 54 tahun. Hmm, sedih. Wei Yan beneran memberontak.
Bahkan di pemakamannya Chu Ke Liang. Dia ngambil stempel militernya buat dia. Tanpa tede ngaling-ngaling, Ma Dai dengan cepat mengeksekusi Wei Yan.
Dia pun tewas seketika. Berita kematian Cuke Liang kecium sama kubu Simayi. Tapi mereka takut ini cuma plotnya Cuke Liang yang lain. Tapi Simayi tetap nyuruh Sima Chao dan Kuo. Hawaii buat nyerang Shu yang lagi mundur dengan 20 ribu tentara sementara itu si Mai juga ikutan di belakang pasukan itu dapet sergapan oleh Shu di jalur cencang tapi kini si Mai yakin kalau Ciklian ini udah meninggal karena pasukan penyergapannya ragu-ragu dan tidak maksimal.
Tapi tiba-tiba muncul kereta Cukeliang dari atas bukit. Bahkan lengkap dengan sosok sang naga tidur dengan kipas dan topi khasnya. Semua orang kaget termasuk si Mayi. Dia takut dan mundur ke campway. Pasukan Shu pun aman dan kembali ke Han Chong.
Kemudian diketahui bahwa itu cuma boneka kayu doang. Cukeliang udah beneran meninggal. Ini bikin si Mayi kesel, melebihi insiden baju wanita dulu. Dia beneran malu karena takut sama orang yang udah meninggal.
Tapi itulah akal-akalan terakhirnya Cukul yang. Hebat ya, sebelum meninggal dia udah bisa memprediksi itu dan bisa mengelabui. Bahkan setelah dia meninggal dia bisa mengelabui musuhnya.
Hebat sih. Pertempuran antara si Mayi dan Cukul yang sudah selesai. Pemenangnya bisa dikatakan ya yang masih hidup, yaitu si Mayi. Panjang juga ya ceritanya ya. Seru ya, karena penuh dengan trik dan intrik dari masing-masing pihak.
Kayak biasa, cerita-cerita di atas adalah fiksi sejarah yang diangkat dari cerita Romance of Three Kingdoms. Cerita ini diadaptasi ke berbagai macam bentuk, film, game, dan lain-lain. Seperti biasa, ada banyak bumbu-bumbu cerita.
Misalnya, Cuke Liang yang nipu si Mai dengan kota kosongnya. Itu nggak kejadian di dunia nyata. Begitu juga ketika dia ngasih baju wanita ke si Mai.
Gimana dengan kisah Chu Ke Liang yang bisa aja ngabisin nyawa si Mai di Lembah Xiangfang? Ya, kemungkinan itu juga fiksi. Yang nyata adalah Chu Ke Liang memang beneran mimpin ekspedisi ke utara lawan Cao Wei, 5 kali sepanjang 228 hingga 234 sampai dengan tahun kematiannya. Semua ekspedisi ini gagal dan bikin Xu Han ngalamin kerugian. Oke geeks, kita tahu bahwa si Mai berhasil mempertahankan Cao Wei lewat Xu Han.
Terus gimana kelanjutan nasibnya? Kita bahas cepet ya. Cao Rui, kayak bapaknya, juga mati muda di usia 36 tahun. Dia digantiin oleh Cao Fang yang masih anak-anak.
Karena klan Cao ini makin menipis di istana, klan Sima pun berhasil masuk. Apalagi mereka terpandang karena udah berhasil bertahan melawan Chu Ke Liang. Akhirnya cucu dari Sima Yi, Sima Yan, berhasil merebut tampuk pimpinan dari tangan kaisar pada Februari 266. Dia bikin dinasti baru bernama Qin.
Sementara itu, Sima Yi sendiri meninggal. Tahun 251 di usia 72 tahun. Dinasti Qin kemudian ngalahin Tenggara Shu pada tahun 263 dan lanjut ke Wu di tahun 280. Maka China pun kembali bersatu di bawah dinasti Qin.
Dengan ini selesailah sudah epik dari tiga kerajaan. Selesai sudah, samko Oke geeks, sekian kisah dari Tiga Kerajaan, kita bertemu lagi Di lain kesempatan ya Seperti biasa, kalau misalnya ada yang mau ditambahin, ada yang mau direquest Ada yang mau didiskusikan, ada yang mau dikoreksi Comment aja di kolom komentar And as always, thank you so much for watching I hope you geeks like it I hope you geeks like it And I'll see you again on my next video Bye Habis bikin story di Instagram Ini masukin bloopers ya Kalau kalian nonton bloopers terus tau Ini pada saat apa di Instagram Berarti kalian followers yang teladan Udah oke lanjut Mari kita mulai market mule videonya Kali ini kita mau bahas persaingan dua tokoh yang jadi Salah Tapi gak semua itu bakal berubah Eh salah Itu bakal jadi kendara Yang kedua nyuap reja lokar Sehingga Maksudnya cukil yang secara personal itu Nibulin pertanyaan Apakah ini cuma nakalan-nakalan Sebel musim sujan Tepat saat itu Si Mayi dengan Tepat saat Lewat gunun Bacang yang Lewat gunun Gunun gunun gunun