Transcript for:
Pembahasan Perang Yarmouk dan Abu Bakar

Bismillahirrahmanirrahim Ya ayyuhal-ladhin amal bikhlufis silmikab Al-Fatihah Intro Alhamdulillah pada subuh kali ini Allah SWT kembali pertemukan kita dalam majlis yang mulia insyaAllah dan mudah-mudahan selantiasa Allah surah limpahkan nikmat, kebaikan, keberkahan untuk kita semuanya insyaallah untuk kesempatan kali ini ya ini sudah mulai masuk ke beberapa ke akhir sirah sahabat milia Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq radhiallahu ya Kalau gak salah yang ke 17 atau ke 18 gitu Insyaallah kita akan bahas tentang satu topik perangan terakhir yang ada pada masa Sayyidina Abu Bakar Siddiq Bahkan ini kemudian yang menjadi Apa namanya penyambung nanti dengan kekhilafahan berikutnya yakni kekhilafahan Sayyidina Umar Ibn Khattab R.A. karena nanti di pertengahan peperangan itu datang kemudian berita wafatnya Sayyidina Abu Bakar Siddiq R.A. dan kemudian sekaligus menggantikan Umar Ibn Khattab sebagai khalifah pada saat itu Dan kalau sebelumnya kita sudah bahas penaklukan Irak, penaklukan Irak itu yang kemudian menjadi pembuka nanti takluknya Persia, yang waktu itu Sinawakar Siddiq mengangkat Khalid ibn Walid sebagai panglima pasukannya. Lalu kemudian selain Persia, tentu negara adidai yang hendari taklukan berikutnya adalah Romawi. Dan... penaklukan sebagian wilayah Syam di perang Yaruk itu penaklukan sebagian wilayah Syam yang kemudian saat itu dikuasai oleh Romawi juga menjadi pembuka kemenangan untuk meruntuhkan kekaisaran Romawi jadi sebenarnya kalau kita lihat Seina Abu Bakar Siddiq itu telah membuka jalan telah membuka jalan takluknya Persia dan takluknya Romawi Yang walaupun nanti Secara keseluruhan, ya baik Persia maupun Romawi itu ditaklukkan futuh pada masa Sayyidina Umar bin Khattab. Tetapi apa yang dilakukan oleh Sayyidina Abu Bakar Siddiq juga bukan perkara yang remeh gitu ya, yakni membuka pintu gerbang kemenangan kaum muslimin terhadap dua negara adidai dunia, yakni Persia dan Romawi. Takluknya Irak yang menjadi bagian dari wilayah. Apa namanya Persia dan takluknya sebagian wilayah Syam yang menjadi bagian wilayah Romawi juga menjadi pertanda kegemilangan prestasi Seina Abu Bakar Siddiq yang membuka futuhnya dua negara di dunia saat itu yakni Persia dan Romawi. Seharusnya kalian dirahmati Allah SWT Nah ini kalau kita lihat ya Intro Perang Yarmouk itu merupakan pertempuran antara kaum muslimin di bawah kepimpinan Khalifah Abu Bakar Siddiq, yang kemudian diteruskan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Dan perang itu pada awalnya dipimpin oleh Abu Baydah ibn Al-Jarrah, lalu kemudian perang Yarmouk khususnya dikomandoi oleh Sayyidina Khalid ibn Walid. melawan pasukan kekaisaran Bizantium Romawi di bawah komando Theodorus Tritirus dan Mahan dari Armenia. Ini berlangsung selama sekitar 6 hari, 15-20 Agustus 636 Masehi di dekat sungai Yarmouk. Sungai Yarmouk itu anak terbesar sungai Jordan. Pertarungan ini menandai dimulainya gelombang besar pertama penaklukan kaum muslim terhadap wilayah Syam. Secara khusus dan Romawi secara keseluruhan. Nah ini kalau kita lihat petaannya ini, ini Jordan ya. Lalu kemudian disini Palestine, lalu kemudian di atasnya sedikit Syria, dan di kanan kiri itu Lebanon. Nah dimana Yarmouk? Nah ini sungai Jordan ini. Sungai Jordan, ini Laut Mati, di sini Danau Galilea. Alhamdulillah saya pernah ke Danau Galilea. Dan dari Danau Galilea inilah diantaranya mengalirkan sungai-sungai. Ini Sungai Jordan dan termasuk diantaranya Sungai Yarmouk. Yang menjadi anak yang terbesar dari Sungai Jordan. Nah kesini, ini di sini. Yarmouk itu di daerah sekitar sini kalau kita lihat peta secara keseluruhan ini lokasi terjadinya perang Yarmouk yang disini memang lokasi dekat dengan apa namanya sungai Yarmouk kalau kita lihat lokasi perangan ini di Lembah di satu Lembah Yang kemudian biasa ya kalau kemudian kita lihat ya sungai-sungai itu mengalirnya di dekat lembah itu sendiri di dataran yang rendah gitu. Dan di Yarmouk itu ada semacam lembah yang sangat besar yang disitu terjadi peperangan wilayah Yarmouk. Jadi sekitar inilah kemudian kira-kira terjadinya perang Yarmouk itu sendiri di lembah dekat sungai Yarmouk. Nah ini kalau kita lihat sungai Yarmouk ini seperti ini, nanti kemudian sebagian tentara Romawi itu tenggelam di sungai Yarmouk. Tenggelam di sungai Yarmuk, kenapa? Karena mereka itu setiap tujuh orang diikat dengan rantai besi ya, supaya tujuan awalnya tidak kabur, tetapi ini menjadi malapetaka bagi mereka ketika mereka terdesak, terjun ke sungai Yarmuk, akhirnya mereka mati tenggelam di sungai Yarmuk. Nah, bersekalian terahmatillah Allah SWT Tadi saya sampaikan di awal bahwa perang Yarmouk ini adalah perang antara daulah Islam, negara Islam dengan Romawi, dengan Bizantium Romawi Nah, sebenarnya ketegangan antara daulah Islam dengan Romawi itu sudah dibangun pada masa Nabi SAW Bahkan sejak tahun ke-6 Hijriah Jadi tahun ke-6 Hijriah itu Rasul SAW Sudah mulai berupaya untuk melakukan Islamisasi. Melakukan upaya mengislamkan Romawi. Melalui apa? Melalui surat yang dilayangkan oleh Rasulullah SAW kepada Kaisar Heraklius. Dari tahun ke-6 Hijri, itu momentum setelah perjanjian Hudaybiyah. Rasulullah SAW mengirimkan surat ke... Sekian banyak raja-raja dunia, termasuk kaisar raja yang dikirimi surat ajakan masuk Islam adalah kaisar Heraklius, pemimpin Romawi pada saat itu. Tetapi kita lihat, sejarah juga mencatat bahwa kaisar Heraklius secara halus menolak tawaran ajakan masuk Islam dari Nabi SAW. Walaupun sebenarnya, sebagian dari sejarah mengatakan, Kaisar Herakles itu hatinya sudah terpikat dengan Islam karena mereka membaca dalam kitab-kitab mereka yang di kitab Injil bahwa ciri-ciri Nabi yang akan datang kemudian itu memang ada pada diri Nabi SAW jadi hampir saja sebenarnya Kaisar Romawi itu masuk Islam tetapi kemudian dilarang oleh para pendeta di sekitar Yang kedua, masih juga pada tahun ke-6 Hijriah, Rasulullah SAW mengirimkan surat ajakan masuk Islam kepada Al-Harith Ibn Umair Al-Azdi. Surat itu dibawa oleh Al-Harith Ibn Umair Al-Azdi kepada Al-Harith Ibn Abu Shamer Al-Ghassani. Jadi Raja Ghassani, Rasulullah SAW mengirimkan surat kepada Abu Shamer Al-Harith Abu Shamer Al-Ghassani. Raja Ghassani Balqa. Sekarang masuk wilayah Jordan, ini merupakan perwakilan Kaisar Romawi di wilayah Arab. Jadi wilayah Balko ini masih wilayah Romawi. Balko sekarang Jordan, masih wilayah Romawi yang semacam keguburnuran. Semacam keguburnuran di bawah Kaisaran Romawi. Jadi Kaisaran Romawi di wilayah Arab itu di Balko. Sekarang Jordan. Lalu kemudian... berikutnya tahun ke-8 Hijriah Rasul SAW mengirimkan 3.000 pasukan ke Muqtah Masjid Wilayah, Jordania dengan 3 orang panglima pasukan yaitu Zaid ibn Haritha, Ja'afar ibn Abi Talib, dan Abdullah ibn Ruha kenapa? karena sebab karena sebab utusan Rasul SAW pada poin 2 ini utusan Rasul SAW al-Harith ibn Umair al-Azdi itu dibunuh oleh penguasa Balqa' oleh penguasa Balqa' jadi ajakan masuk Islam itu bukan hanya ditolak tetapi utusan dia dibunuh inilah yang membuat Nabi SAW marah karena sebagaimana aturan secara umum aturan internasional bahwa membunuh utusan sebuah negara berarti telah mengumandangkan perang karena Nabi SAW setelah mendengar berita ya terbunuhnya Al-Harith Ibn Umair Al-Azdi yang maka harus asal mengerahkan 3.000 orang pasukan ke Mu'tah wilayah Jordania dengan mengangkat 3 orang panglima sekaligus, yakni Zaid Ibn Harithah Ja'far Ibn Abu Talib dan Abdullah Ibn Ruha setelah ketiga yang wafat, maka kemudian pasukan diambil alih oleh Sayyiduna Khalid Ibn Walid Radul An dan kemudian saat itu umat Islam yang mampu mengimbangi kekuatan Romawi yang padahal jumlahnya jauh berlipat-lipat lebih besar ya dan kaum muslimin yang syahid pada saat itu hanya sekitar 12 orang ini dahsyat luar biasa ya lu berlanjut ke tahun 9 Hijriah jadi ketika Rasulullah SAW mengirimkan 30.000 orang pasukan ke tabuk ya ke wilayah tabuk tabuk itu sekarang masuk wilayah Saudi Arabia tetapi dulu itu ini tabuk itu oleh perbatasan dengan Romawi ya antara wilayah Islam dengan Romawi dan saat itu Rasulullah SAW mengirimkan 30 ribu orang pasukan ke Tabuk yang kita kenal dengan Perang Tabuk dan salah satu alasan kenapa Rasulullah SAW mengirimkan 30 ribu pasukan ke Tabuk itu karena orang-orang Romawi, Kaisar Romawi itu menghukum mengeksekusi, menghukum kobilah-kobilah suku-suku yang bergabung dengan daulah Islam yang awalnya ... itu menjadi bagian dari Romawi. Jadi mereka, orang Romawi jeles. Orang Romawi itu tidak terima ketika banyak suku-suku yang masuk wilayah Romawi yang kemudian bergabung dengan daulah Islam. Maka dieksekusi suku-suku itu dan ini membuat Rasulullah SAW marah. Akhirnya Rasulullah SAW secara terbuka mengumumkan untuk perang melawan Romawi. Yang kita tahu pada saat itu Romawi gentar. Ya, dia tidak kuasa untuk melawan kekuatan kaum muslimin, bahkan kebuatan kaum muslim. Kemudian tidak sampai mendatangi kaum muslimin. Dia gentar karena melihat luar biasanya Rasulullah SAW memobilisir pasukan sampai 30 ribu orang pasukan. Bayangkan dengan 3 ribu pasukan saja dibawa Khalid Ibn Walid, Romawi cukup kerepotan apalagi dengan 30 ribu orang pasukan. Romawi tidak jadi menghadapi pasukan kaum muslimin, dia gentar mundur. Lalu kemudian tahun ke-11 Hijriah, menjelang wafatnya Rasulullah SAW, beliau mengirimkan Usama ibn Zaid ibn Harithah ke wilayah Syam, tempat di mana ayahnya dulu wafat syahid di situ. Pada perang Mu'tah. Tetapi misi ini kemudian pada masa Nabi tidak berlanjut karena Rasulullah SAW wafat dan diteruskan pada masa kekhilafan Khalifah Abu Bakar al-Siddiq. Jadi, ketegangan antara kaum muslimin dengan Romawi itu berlangsung sejak tahun ke-6 Hijriah jadi hubungan yang terjadi antara daulah Islam dengan Romawi itu sejak zaman Nabi SAW sejak zaman tahun ke-6 Hijriah ketika Rasul mengirimkan surat kepada Kaisar Romawi agar mereka masuk Islam sampai dengan kemudian pada masa Nabi itu Pada masa ketika Nabi mengirim Usama Ibn Zaid Ibn Harithah ke wilayah Syam. Baik, itu kira-kira awalan. Jadi, Rasul S.A.W. itu memberikan perhatian yang sangat serius terhadap wilayah Romawi. Terhadap Kaisar Romawi yang diantaranya adalah wilayah Syam. Wilayah Syam itu wilayah Palestine, Jordania, Libanon, Syria itu yang... Saat itu dalam kekuasaan orang-orang Romawi. Termasuk wilayah Falestina, Gaza, dan seluruhnya itu masih dalam kekuasaan Romawi pada saat itu. Teruskan terahmati Allah SWT. Pada awal tahun ke-13 Hijriah, Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq berusaha keras untuk mengumpulkan pasukan. Guna dikirim untuk menaklukkan wilayah Syam. Karena wilayah Syam ini merupakan salah satu wilayah yang sudah dirintis sejak zaman Nabi SAW untuk difutuhkan. Dan hal itu dicetuskan sepulang beliau dari melaksanakan ibadah haji karena mengamalkan firman Allah SWT. A'udzubillahimnashaytanirrajim. Ya ayyuhal-ladhina amanu qatilul-ladhina yalunakum minal kuffari wal yajidu fikum zilzah wa'lamu anna allaha ma'al muttaqim. Hai orang-orang beriman, perangilah orang-orang kafir yang ada di sekitar kamu dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwud. Dan juga firman Allah SWT dalam Quran Surah Tawbah, A'udzubillahimnashaytanirrajim Aja'altum siqayatal haji wa imaratal masjidil haram وَعِمَارَةَ الْمَسْدِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِلْ قَوْمَ الظَّالِمِينَ Apakah orang-orang yang memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus masjid al-haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman pada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Nah jadi disini Allah SWT membandingkan ya antara memberi minum kepada orang yang apa namanya yang mengerjakan haji dan mengurus bilharam apakah sama dengan orang-orang yang iman kepada Allah, iman pada hari akhir dan jihad di jalan Allah. Nggak sama ya, nggak sama. Artinya Allah SWT memberikan gambaran bahwa orang-orang yang berjihad di jalan Allah itu jauh lebih dahsyat apa namanya pahala dan kemuliaan memberikan minum orang yang berhaji pahalanya luar biasa mengurus masjid haram pahalanya luar biasa tetapi berjihad di jalan Allah iman kepada Allah dan hari akhir dan jihad di jalan Allah ini jauh lebih dahsyat apa namanya keutamaannya di sisi Allah SWT dan masih dalam surat Tawbah ayat 20 Allah SWT berfirman A'udzubillahimasyaitanirrajeem Alladhina amanu wahajaru wajahadu fisabidillahi biamwalihim wa anfusihim a'lamu darajat a'lamu darajatan inda Allahi waulaikahumul fa'izun Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Nah itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Jadi dijawab oleh Allah Ta'ala dalam Quran Surah At-Tawbah ayat ke-11. Apakah sama orang yang memberikan minum, memberikan makan, minum kepada orang yang haji, mengurus muslim haram dengan orang-orang yang beriman kepada Allah. Dan hari kemudian berjihad di jalan Allah. Nah dijawab oleh Allah Ta'ala dalam Quran Surah At-Tawbah ayat ke-11. 20, bahwa orang-orang yang beriman, berhijrah, dan jihad di jalan Allah dengan harta mereka, diri mereka. Ya a'zamu darajah, lebih dahsyat, lebih tinggi, lebih agung derajatnya A'indallah, di sisi Allah Wa'ulaikahumul fa'izun Dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan Nah jadi, ayat inilah yang diantara motivasi Sayyidina Abu Bakar Seddiq Untuk meneruskan napak tilas yang sudah dibuka oleh Rasulullah SAW Yakni, memfutuhat, membuka wilayah-wilayah yang dulunya dikuasai oleh kekufuran, dikuasai oleh Persia, dikuasai oleh Romawi dan kemudian kerajaan-kerajaan yang lainnya agar kemudian wilayah tersebut masuk ke dalam wilayah kaum muslimin agar mereka tersinari dengan cahaya hidayah Islam terus kalian yang dirahmati Allah SWT nah ini wilayah Syam, wilayah Romawi ini ya sangat luas, ini perbatasan Di bawah ini wilayah kaum muslimin, disini ada Madinah, ada Bahrain, ada Qatar. Nah, di sebelahnya lagi disini wilayah Persia, ya ini Irak, Iran, dan seterusnya. Yang di sebelah kanan ini wilayah Persia. Di bawah disini wilayah kaum muslimin, ya ini Madinah, ya dan sekitarnya. Waktu saat itu masih Madinah, lalu kemudian Mekah, lalu kemudian wilayah sekitaran Tabuk, lalu kemudian Bahrain, Oman. Qatar, lalu kemudian Yaman Dulu masih dalam kawasan kaum muslim Termasuk diantaranya wilayah Taif Dalam kekuasaan kaum muslim Nah yang merah ini wilayah kekuasaan Romawi Termasuk diantaranya Mesir, sebagian dari Afrika Dan selusnya ke atas itu wilayah Romawi Nah Rasulullah s.a.w. dan Syam Syam yang terdiri dari Jordania, Libanon, Syria Dan Palestine itu merupakan Wilayah Masih dalam kekuasaan Romawi Syam dulu disebut dengan Levan Nah terus kalian Terahmati oleh Allah SWT Kalau kita lihat Apa namanya Seusai perang Ridah Seusai perang Ridah pada saat itu Ini tahun 633 Masihi Masihi Tiga pasukan yang setiap pasukan itu terdiri sekitar 3.000 orang bergerak ke utara dan mulai menyerang Suriah. Jadi kita tahu ya, ini dilakukan secara berurutan. Jadi semenjak menaklukkan perang Yamamah, perang Ridah, diantaranya perang Yamamah melawan Musaylimatul Tadzab, tahun 633 Masehi, itu perang kemudian dilanjutkan. Sebagian mengatakan mereka kembali ke Madinah, tapi sebagian mengatakan mereka langsung menuju wilayah Syam. Tiga pasukan yang terdiri kira-kira 3.000 orang masing-masing bergerak ke arah utara dan mulai menyerang wilayah Syuriah sebelah selatan dan tenggara. Tiga pasukan terpimpin oleh siapa? Amr ibn As, lalu kemudian Yazid ibn Abid Sufyan, lalu kemudian Shurah bin ibn Hassanah. Kemudian menyusul Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah yang tidak lama kemudian menjadi... Pemanah pasukan gabungan memimpin salah satu pasukan dan Ikrimah ibn Abu Jahal. Yang standby di wilayah perbatasan Syam dengan sebagai pasukan cadangan. Nah saat itu Khalid bin Walid masih di Irak. Ya apa namanya masih melakukan pengkondisian di wilayah Irak. Setelah sesaat setelah ditaklukan. Ya Khalid masih di wilayah Irak. Jadi belum masuk ke wilayah Syam saat itu. Saat itu penguasaan wilayah Syam. Padahal Syedna Abu Bakar Siddiq itu dikomandoi oleh Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Jadi mereka ditarget Amr bin As ke wilayah Palestine. Lalu kemudian Abu Ubaidah bin Al-Jarrah di wilayah Homs, Syria. Yazid bin Abu Sufyan, Damascus, Syria juga. Surah bin Hasanah wilayah Jordan. Dan kemudian Iklim bin Abu Jahli di wilayah perbatasan antara Syam dengan negeri kaum Muslim ini. Jadi ini upaya awal setelah kemudian Perang Ridah, pasukan itu sudah mulai diarahkan masuk ke wilayah Syam yang saat itu dalam kekuasaan kekaisaran Bizantium Prabawi. Terus kalian dirahmati oleh Allah SWT. Dan saat itu, sudah mulai itu sebelum Perang Yarmouk, sudah mulai muncul pertempuran-pertempuran kecil. Dalam pertempuran pertama di Lembah Arobah, datar rendah sebelah selatan Laut Mati, Yazid bin Abisufyan berhasil mengalahkan Sergius, seorang patrik dari Palestine yang bermarkas di Caesarea, wilayah Palestine masih. Ketika pasukan Sergius mundur ke Gaza, sisa-sisa pasukan itu dikalahkan kembali di Getin dan hampir musnah tanpa sisa. Ini tahun 4 Februari 634 Masei. Dihadapkan dengan perkembangan ini, Kaisar Bizantium Heraklius mengumpulkan pasukan besar di Antioquia. Masih wilayah Turki, karena masih wilayah satu daratan. Dan memang saat itu wilayah Romawi, diantaranya yang selain wilayah Syam, itu kokoh kuat di wilayah Turki. Kita tahu saat itu termasuk di antaranya wilayah Konstantinopel, masuk ke dalam kekuasaan wilayah Bizantin Romawi. Pasukan itu diorganisir menjadi lima tentara terpisah termasuk orang Bizantium asli dan juga Slavia, Frank, Armenia, Georgia, dan Arab Kristen. Ini gabung mereka ya dari berbagai macam bangsa. Dan Heraklius berusaha menganfaatkan fakta di lapangan dua pasukan Arab terbagi, kaum Muslim dan Muslim, menjadi empat tentara. Yaitu di Palestina, di Jordania, di Kayseria, dan di Emesa. Emesa itu Homs, wilayah syurga. Kaisar Romawi juga berencana untuk mengusatkan kekuatannya dan mengalahkan kaum muslimin satu persatu. Strategi Heraklius cukup berhasil sehingga pertempuran sengit yang sedangnya mampu menahan laju pasukan umat Islam terjadi. Jadi pasukan-pasukan yang tadi ya, pasukan Yazidi, bin Abi Sufyan, kemudian beberapa pasukan yang lain, itu mampu ditahan oleh pasukan Romawi. Saat itu kenapa? Karena pasukan-pasukannya masih belum bergabung, masih terpisah-pisah, dan kekuatan Romawi masih sangat kokoh. masih sangat pokok nah selamat Allah subhanahuwatauh melihat kondisi itu ya setelah dipandang bahwa wilayah Irak yang masuk wilayah Persia ditaklukkan oleh khalid ibn walid saat itu sudah sudah apa namanya rasa kondusif ya sudah dirasa kondusif maka kemudian khalid bergerak dari Irak wilayah Syam Romawi ya tentu dengan tidak meninggalkan Irak ya apa namanya Irak tetap dikuasai oleh muslimi dengan meninggalkan Apa namanya, sekian banyak kaum muslimi di sana untuk melakukan upaya islamisasi di wilayah Irak itu sendiri. Setelah ditaklukan, maka upaya berikutnya adalah melakukan upaya mengkondisikan, diantaranya adalah mengenalkan Islam kepada penduduk Irak. Ketika para sahabat minta bantuan kepada Sir Al-Bakr al-Siddiq, ini kekuatan Romawi sangat kokoh. Jadi lima pasukan tadi, yang masing-masing terpisah di beberapa wilayah, ada Homs, ada Jordania, termasuk di Palestine, itu tidak mampu untuk mengalahkan pasukan Romawi yang sangat besar. Maka Sayyidina Abu Bakar Siddiq memanggil Khalid Ibn Walid yang saat itu sedang berada di Irak. Jadi para sahabat yang menaklukkan wilayah Syam itu, ya, Meminta bantuan kepada khalifah Abu Bakar al-Siddiq sambil kemudian memberitahukan kepada khalifah, mengabarkan kepada khalifah bahwa Romawi akan mendatangkan pasukan yang besar ke wilayah Yarmouk. Untuk apa? Untuk menghadang laju tentara kaum muslimin. Jadi mereka mendapatkan kabar bahwa Heraklius, Kaisar Romawi, itu sedang mengkonsolidasi pasukan. Sedang mengkonsolidasi pasukan untuk menahan laju pasukan kaum muslimin yang terpisah-pisah itu. Agar kemudian mereka tidak lebih lanjut masuk ke wilayah Romawi, Bizantium Romawi. Maka Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq itu menulis surat kepada Khalid ibn Walid. Agar menarik diri dari Irak dan meninggalkan penggantinya di sana. Jadi tetap di Irak di kuasa kaum muslimin. Sementara Khalid ibn Walid. Dengan sebagian tentaranya itu, itu berjalan menuju wilayah Syam. Khususnya nanti adalah wilayah Syuriah pada saat itu. Jordania, maaf Jordania. Untuk selanjutnya berjalan dengan cepat menuju Syam dengan sebagian bala tentaranya. Dan Khalim al-Walid itu kemudian dijanjikan atau kemudian diperintahkan untuk menjadi pemimpin umum. Ya, apa namanya, menjadi panglima tertinggi, pemimpin panglima-panglima yang sudah ada di sana, termasuk di antara Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, yang sebelumnya lebih dulu masuk ke wilayah Syam. Jadi Khalid bin Walid diperintahkan oleh Sinaw Bakar Siddiq, setelah sampai wilayah Jordania, maka dialah yang menjadi pemimpin tertinggi untuk seluruh pasukan yang ada. Pemimpin Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Surahbil bin Hassanah, Yazid bin... Abu Sufyan, dan kemudian Ikrimah ibn Abu Jahal, dan yang lainnya. Terus kalian terahmat ya Allah, setelah melakukan perjalanan berat selama 18 hari, nanti kita gambarkan, begitu luar biasa. Jadi Khali ibn Wal itu jalan dari Irak, melakukan perjalanan dari Irak ke wilayah Sham, wilayah Sham pada saat itu khususnya, sampai ke wilayah Yarmouk, saat ini masuk wilayah Jordan ya, itu dengan... Melalui rute yang nggak biasa dijalankan. Melalui rute yang nggak biasa dilalui oleh orang. Ini rute luar biasa, rute baru. Rute yang dilalui oleh Khalid Ibn Walid dan pasukan dari Irak itu, yang diperintahkan oleh Abu Bakar al-Siddiq untuk menuju wilayah Syam, itu bukan rute umum. Kalau melalui rute umum itu pasti... Ya itu makan waktu yang sangat panjang. Boleh jadi di atas 20 hari, mungkin 1 bulan gitu. Kenapa? Karena harus melalui lembah, gunung, bukit, dan seluruhnya gitu. Dan Khalid ibn Walid itu mengambil rute agar kemudian sampai di wilayah Damascus diantaranya lebih cepat dari yang diduga. Nah, apa namanya? itu yang dilakukan oleh Khalid Ibn Walid sehingga kemudian ketika itu muncul Khalid di wilayah Damascus dan langsung berhadapan dengan pasukan Bizantium waktu itu mereka masih belum terkonsolidasi dari sana ia mulai memimpin beberapa serangan dan dalam satu penyerbuan ia berhasil mengalahkan pasukan Kristen Ghosan di Marjarohit pada hari Minggu Paskah kemudian Khalid bergerak ke wilayah Busra wilayah Busra ini masih sudah masuk wilayah Syam Busra ya Sekarang masuk wilayah Jordania, kegerak saling tempat ini berhasil secara gemilang membuka jalan menggabungkan pasukan muslim lainnya yang kemudian menghasilkan kemenangan di Ajinedain 30 Juli 634 Masyid. Kemudian pasukan gabungan itu Khalid memegang komando tertinggi. Sejak saat itu serangan-serangan sistematis dilakukan. Gusro salah satu ibu kota kerajaan, gosan jatuh tanpa perlawanan berarti. Fihal di sebelah timur Jordania yang mengalami nasib serupa pada 23 Januari 635. Hijriah saat itu. Dalam menuju kota metropolis Damascus berhasil dibersihkan dengan mengalahkan musuh di Marja Sufara. 25 Februari 535 Hijriah. Dan kemudian langsung Khalid masuk ke gerbang kota tertua di dunia, yang di Damascus. Dan selanjutnya. Jadi udah mulai penetrasi masuk Khalid Ibn Walid. Dan ini kira-kira rute yang di... Apa namanya, dilalui oleh Sayyiduna Khalid Ibn Walid R.A. Jadi yang bisa dibayangkan ini, ini wilayah Irak, itu di sini, wilayah Irak di sini. Rute biasanya rute yang hijau. Rute biasa itu rute wilayah yang hijau ini. Jalur umum. Ini muter ke atas terus. Sampai kemudian di sini. Tetapi Khalid Ibn Walid melalui wilayah yang di sini melalui perbukitan-perbukitan. Jadi harus naik turun gunung dan seterusnya Kalau disini wilayah yang landai Ini wilayah naik turun gunung Tetapi lebih cepat Wilayah yang merah disini Ini Gurun Syam Kemudian ke Suara Kemudian sampai Azra Damaskus Kemudian ke Busra Sampai ke wilayah Yarmouk Sampai ke wilayah Yarmouk Hai ya nah terus ngerahmati Allah subhanahuwata'ala dan Khalid saat itu karena sudah diberikan amanah oleh khalifah Abu Bakara Siddiq rodlan hu maka dia berkumpul meminta pasukan berkumpul di Yarmouk sepasukan Romawi berkumpul di wilayah Waqusa dengan tazarik sebagai panglima jadi Romawi sudah mengkonsolidasi mengkonsolidasi pasukan Sementara Khalid Ibn Walid juga meminta pasukan-pasukan tadi yang kemudian dipimpin oleh masing-masing panglima juga berkumpul di wilayah Yarmouk. Sebab pasukan Romawi sudah berkumpul di wilayah Wakusa dengan panglimanya Tazarik atau Grigori sebagai panglima dari Romawi pada saat itu. Nah, berapa kekuatan masing-masing saat itu? kaum muslimin itu jumlahnya itu antara 40.000 sampai 45.000 pasukan gabungan dari pasukan-pasukan yang ada tadi ya dan kemudian pasukan Romawi jumlahnya itu 240.000 pasukan dibayangkan ya berlipat-lipat jauh lebih besar pasukan Romawi dibandingkan pasukan kaum muslimin yang hanya 40.000 orang ya pada saat itu tetapi ya apa namanya sebagaimana sudah berkembang Berkali-kali terjadi bahwa pasukan yang sedikit itu dapat atau bisa mengalahkan pasukan yang jumlahnya jauh lebih besar. Termasuk di antaranya pada perang Yarmouk kali itu. Di tengah situasi yang semakin mendesak Heraklius telah menghimpun pasukan dalam jumlah besar di bawah pimpinan saudaranya Theodorus. Mereka mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan besar yang sangat menentukan. Jadi sama ya, mereka juga mengangkat beberapa orang panglima. Di antaranya adalah Theodorus. Pasukan Islam mempelajari garis besar rencana Bizantium dari tahanan orang-orang Bizantium. Khalid untuk sementara meninggalkan Homs, Damascus, dan kota lainnya, serta menempatkan 125 ribu orang pasukan di Lembah Yarmouk, sebuah anak pasukan di sebelah timur Jordani. Alasan Yarmouk karena lebih sesuai dengan tempat operasi kavaleri. Selain itu dekat juga dengan markas pasukan di Nejid sekaligus menawarkan rute pelarian yang strategis. Jadi Khalid bin Walid itu tidak sembarang memilih Yarmouk sebagai tempat untuk kemudian perang terbuka. Karena apa? Karena dia cocok sebagai tempat operasi pasukan cavalry, ini pasukan berkuda di antaranya. Juga dekat dengan markas pasukan yang lain di wilayah Nejid. Sekaligus menawarkan, sekaligus juga sudah antisipasi sebagai wilayah yang kemudian kalau terjadi sesuatu maka wilayah bisa melakukan pelarian dengan strategis. Nah sementara nanti kalau kita perhatikan orang-orang rumah itu justru malah menempati posisi yang terdesak. Menempati posisi yang serba sulit karena di belakangnya itu Sungai Jordan. Jadi dalam konteks militer itu situasi yang tidak menguntungkan sebenarnya pasukan Romawi. Kenapa? Karena... pasukan Khalid Ibn Walid memposisikan diri di depan itu sungai Yarmouk. Sementara mereka ketika terjadi sesuatu, pasukan kaum muslim bisa melakukan aksi strategi, keluar dengan cepat di tempat yang strategis. Sementara mereka orang-orang Romawi, pasukan Romawi itu di belakang mereka adalah sungai Yarmouk. Yang ketika kemudian mereka terdesak, pasti mereka akan... melewati sungai Yarmouk, itu posisi yang sama sekali tidak ideal terus sekalian terahmati Allah subhanahu wa ta'ala sementara itu pasukan Bizantium berkeman di sebelah utara Wadi Rokod menurut sumber-sumber Islam terdapat sekitar 200.000 sampai 250.000 pasukan Bizantium dan antara Muslim sendiri hanya sekitar 24.000, ada yang mengatakan sampai 40.000 orang namun berdasarkan pikiran modern ada sekitar 50.000 sampai 100.000 pasukan Bizantium dan hanya 7500 sampai 25 ribu pasukan kaum muslim Ya, ala kulihal berapapun jumlahnya Tapi yang masyur itu 40 ribu kaum muslimin Dan kemudian 250 ribu pasukan Romawi Nah, tetapi berapapun jumlahnya Semua sumber sepakat buat umat Islam Ya, kalah jumlah Jauh lebih kecil dibandingkan pasukan Bizantium Romawi Nah, kemudian pasukan Bizantium Ya, yakni Mohan Ya membagi empat pasukan dalam barisan pertempuran dengan lebar 12 mil ya apa namanya dengan jumlah infanteri menempatkan di belakang untuk bertindak sebagai cadangan Selain itu mahan juga menempatkan pasukan Kristen Arab di Garda yang yang terdepan jadi hadap-hadapkan dengan pasukan kaum muslimin secara langsung di pihak muslimin kholib nualid ya mengambil alih komando tentara gabungan untuk perang di wilayah Yarmouk ya Dari Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Yang kemudian Yang tentu dalam konteks pengalaman Perang itu jauh lebih Khalid jauh lebih pengalaman Ketimbang Abu Ubaidah bin Al-Jarrah Ikut dalam strateginya Khalid Ibn Walid, jadi manut Walaupun kita tahu ya Abu Ubaidah bin Al-Jarrah dalam Islam Jauh lebih senior ketimbang Khalid Ibn Walid Karena Nah Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah termasuk sahabat yang dijamin Allah mahu syurga. Sementara Khalid itu kan masuk Islamnya belakangan. Tetapi karena perang itu ya strategi, perang itu pengalaman, maka kemudian Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah rela dipimpin oleh Khalid ibn Walid r.a. Khalid membagi tentara menjadi 36 infanteri dan 4 unit kafaleri dengan garis depan sekitar 10 mil. Kavalir tersebut membentuk seras per empat kekuatan muslim. Khalid membagi sebagian besar kavaliri ke bagian sayap sebagai cadangan untuk menghentikan pasukan Bizantium yang menerobos di sana. Sisanya ia simpan sebagai cadangan di bawah komando pribadinya di tengah-tengah. Jadi Khalid itu di tengah-tengah. Dengan demikian tentara muslim dibagi menjadi empat sub, kelompok, dan sembilan formasi infanteri. Masing-masing diorganisir atas dasar klan atau sub masing-masing. Nanti kita lihat ya petanya gitu. 30.000 sampai 40 pasukan dibagi 36 sampai 40 divisi. Yang masing-masing divisi atau batalion itu seribu orang. Jadi totalnya kalau kemudian 40 batalion dengan masing-masing batalion seribu orang, jadi setelah ada 40.000 orang di sini. 40.000 orang tentara kaum muslim ini. 40.000 orang tentara kaum muslim ini. Yang dibagi ada wilayah tengah, wilayah jantung, wilayah sayap kanan, sayap kiri, dan wilayah belakang. Jadi kalau kita lihat ya, ini dari 4, 10 ribu pasukan itu dibagi menjadi 40 batalion. Masing-masing batalion seribu orang. Masing-masing batalion seribu orang. Terdiri dari apa? Yang pertama ada inti pasukan. Nah ini strategi Khalid nih, sudah mulai kita masuk strategi Khalid. Yang luar biasa gitu, yang bisa jadi kemudian tidak terfikirkan oleh panglima pasukan yang lain. Maka Khalid itu memikirkan bagaimana caranya mengendalikan 40 ribu orang. Kita tahu ya bahwa kalau misalnya mengendalikan seribu orang, itu cukup dengan satu teriakan suara. Mungkin terdengar kalau seribu orang. Tapi kalau 40 ribu orang, bagaimana bisa mereka mendengar semuanya? Maka Khalid ibn Walid membagi-bagi pasukan menjadi 40 batalion. Masing-masing batalion atau grup itu seribu orang. Dan masing-masing... seribu orang itu ada pemimpin masing-masing bagi mereka gitu. Jadi lebih mudah mengendalikannya. Dan itu supaya lebih mengenal dibagi berdasarkan suku. Supaya apa? Supaya lebih familiar dan lebih mengenal lagi. Nah, yang pertama, Khalid itu menempatkan ada inti pasukan. Inti pasukan terdiri di 18 batalion. Artinya 18 ribu orang. Ini adalah... Posisinya di inti, di tengah. Di depan, pasukan di depan, pasukan inti pasukan. Jumlahnya berapa? 18.000 orang. Siapa memimpin? Yang memimpin adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Didampingi Ikrimah ibn Abi Jahal dan Qaqa ibn Amr. Qaqa ibn Amr. Ini tiga panglima yang dahsyatnya luar biasa. Diamanahi oleh Khali ibn Walid, memimpin inti pasukan. Inti pasukan 18 batalion, berarti 18.000 orang. Itu di situ. Lalu kemudian di sebelah sayap kanan, ada di bagian depan, bagian depan, tengah-tengah depan. Lalu kemudian sayap kanan, terdiri dari 10 batalion atau 10.000 orang. Dipimpin oleh Amr ibn As. Ini juga bukan orang sembarangan. Pada masa jahiliah saja Amr ibn As itu pengalaman perangnya, pengalaman... diplomasinya luar biasa Amri bin Asrud ya didampingi oleh Surah Bil Ibn Hassanah itu sayap kanan, lalu kemudian sayap kiri Terdiri dari 10 batalion dipimpin oleh Yezid bin Nabi Sufyan. Yezid bin Nabi Sufyan. Ada juga pasukan pengintai. Aktivitas ini dinamis kalau pasukan pengintai. Jadi bisa ke depan, ke belakang, ke kiri, ke kanan. Tugas dia pasukan pengintai ini adalah melakukan koordinasi. Jadi misalnya ketika disana ada pasukan, dia cepat koordinasi. Itu wilayah yang kosong, bisa masuk. Nah itu dia pasukan pengintai yang dia memikirkan semuanya. lakukan koordinasi, luar biasa ini strateginya Khalid Ibn Wal jadi masing-masing itu bergerak dengan koordinasi berdasarkan informasi dari pasukan pengintai ini, luar biasa aktivitasnya dinamis, gak di satu tempat saja dia, dia bisa ke depan bisa ke belakang, bisa ke kiri, ke kanan, intinya dia memberikan informasi-informasi strategis kepada para komando, komandan pasukan ada pasukan supporting ini supporting, juga sama ini dia berkeliling juga, di bagian ini ada Abu Darda, ada Abdullah Ibn Mas'ud adalah Miqdad Ibn Al-Aswan tugas mereka apa? memotivasi jihad ini walaupun sedang perang jadi motivasi jihad itu dilakukan bukan hanya ketika menjelang perang, tetapi ketika perang, karena orang ketika perang itu bisa apapun terjadi Bisa down imannya, bisa lemah dia, bisa kemudian futur, bisa apa pun terjadi. Maka ada orang-orang khusus yang ditugasi untuk memotivasi jihad. Membacakan ayat-ayat Al-Quran, diantaranya surat ini membacakan surah Al-Anfal. Yang berisi banyak ayat-ayat tentang jihad di jalan Allah. Menggambarkan kemuliaan orang yang jihad di jalan Allah SWT. Dan di sini ada orang yang istimewa, yaitu Abu Sufyan. Ini walaupun masuk Islamnya belakangan, tetapi pada Perang Yarmouk diantara Abu Sufyan dikasih tugas apa? Sebagai Khotibul Jaish. Khotibul Jaish. Jadi Khotibnya pasukan. Dialah yang berkeliling. Abu Sufyan yang berkeliling untuk motivasi jihad kaum Muslim. Wah luar biasa. Jadi lengkap ini. Ada inti pasukan, 18 batalion, 18 ribu orang. Dipimpin Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Nah Khotibul Jaish itu di tengah pasukan. Jadi di jantungnya pasukan. Kalau inti pasukan itu di depan, di depan tengah depan, sayap kanan, sayap kiri, ada pengintai yang support. Khalid itu di tengah posisinya. Dialah yang mengomandoi seluruh pasukan. Dan mendapatkan informasi dari mana? Dari pasukan-pasukan pengintai. Dari pasukan pengintai. Bismillahirrahmanirrahim. Khalid bin Walid berada di tengah pasukan. Di sekitarnya ada sahabat-sahabat kibar, kibar sahabat, sahabat-sahabat senior. Juga terdapat seribu orang sahabat di antaranya, ada seratus orang yang ikut dalam perang batak. Jadi dari 40 ribu orang ini, jumlah sahabatnya itu ada sekitar seribu orang sahabat. Berarti sisanya itu yang 39 ribu orang itu masuk kategori tabiin, karena tidak langsung. Hai apa bertemu dengan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang beri yang yang masuk kategori sahabat 1000 orang dan 100 orang diantaranya adalah orang ikut dalam perang badan ya 100 orang diantara sepertiga dia ini orang ikut dalam perang-perang badan ini Masya Allah ya jadi apa namanya perang yang penuh dengan keberkahan karena hadir disitu yang masih ya para sahabat-sahabat mulia ya ada sekitar 1000 orang sahabat nah ini Ini strategi yang diterapkan oleh Sayyiduna Khalid Ibn Walid R.A. Jadi ada inti pasukan, ada sayap kanan, sayap kiri, ada pasukan pengintai, ada supporting, untuk supporting jihad, dan Khalid sendiri sebagai panglima pasukan yang berada di tengah-tengah kaum muslim ini. Terus sekali terahmati Allah SWT, ini kira-kira begini ya, jadi ini ada jantung, ada pasukan inti, ada sayap kanan, sayap kiri, dan ada pasukan supporting, dan juga ada, apa namanya, Khalid Ibn Walid di tengah pasukan. Pasukan sayap diperkuat kafeleri untuk menahan pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Jadi gini, dalam perang itu ada istilah cavalry, ada istilah infantry. Kalau cavalry itu ya pasukan berkuda, pasukan dengan kendaraan, itu disebutnya cavalry. Kalau infantry itu pasukan darat, pasukan jalan kaki itu infantry. Apaan, sedikit kita mau ketahui, ada cavalry itu pasukan berkuda, pasukan dengan kendaraan, bisa juga unta, itu cavalry. Lalu kemudian pasukan infantry, pasukan darat, pasukan jalan kaki. Nah, sementara pasukan sayap diperkuat kaveleri untuk menahan pasukan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar. Di pasukan sayap, kiri dan kanan. Dan kemudian di sini ada jantung, ada inti pasukannya. Nah, lalu bagaimana dengan pasukan Romawi? Pasukan Romawi jumlahnya, Bizantin Romawi, jumlahnya 240 ribu orang. Jumlah sangat besar, fantastis ya. Dan terdiri dari apa? 80 ribu orang pasukan berantai. 80 ribu orang pasukan berantai, 80 ribu orang pasukan cavalry, 80 ribu orang pasukan infantry. Nah jadi 80 ribu orang pasukan berantai. Kenapa disebut pasukan berantai? Karena pasukan ini jumlah 80 ribu orang itu, itu setiap 7 orang diikat dengan rantai. Setiap tujuh orang diikat rantai, supaya apa maksudnya? Supaya tidak kabur, supaya ketika terjadi sesuatu dia tidak kabur, dia bertahan. Tujuh orang itu, setiap tujuh orang diikat rantai, tujuh orang diikat rantai, jumlahnya 80 ribu orang diikat rantai, yang mana disebut pasukan berantai. Jadi kenapa Bizantin Romawi menerapkan cara itu? merantai pasukan supaya apa ya ini karena mental mereka itu mental materi itu ya mental materi yang kemudian bisa jadi mereka apa namanya pada posisi lemah karena kematian itu bukan bukan perkara mereka harapkan mereka berperang itu karena terpaksa saja gitu beda dengan pasukan apa kalau muslimin itu jadi pasukan berantai itu setiap tujuh orang diikat dengan dengan rantai Hai 80.000 orang pasukan kaveleri berkuda 80 ribu orang pasukan infanteri, ini pasukan jalan kaki. Itu strateginya pasukan Byzantium Romawi. Ini pasukan berantai, biasanya ditempatkan di depan, kemudian ada infanteri, pasukan jalan kaki, pasukan kaveleri, pasukan berkuda. Itu strateginya Romawi. Nah, itu seorang rahmat Allah SWT. Nah, ini adalah salah satu hal yang menjadi semacam... SOP, Standard Operating Procedure, pasukan kaum muslimin adalah mengajak orang-orang kafir untuk masuk Islam. Jadi sebelum pecah perang. Itu pasukan-pasukan kaum muslimin, tentara-tentara kaum muslimin, komando-komandan pasukan kaum muslimin, ngajak mereka masuk Islam. Ngajak mereka masuk Islam. Inilah yang menunjukkan bahwa perang bagi kaum muslimin itu bukan segalanya. Maksudnya adalah apa? Perang itu bukan tujuannya gitu loh Ya tetapi yang menjadi target penting dari jihad di jalan Allah SWT itu Agar orang-orang kafir itu masuk Islam Ya agar orang-orang kafir itu apa? Masuk Islam Itulah tujuan penting ya Apa namanya dari jihad Makanya kemudian politik luar negeri Islam itu dakwah dan jihad gitu ya Jihad itu dilakukan untuk menghalangi halangan-halangan fisik gitu Ya tetapi Tujuan pentingnya adalah agar orang-orang kafir itu masuk Islam. Maka sebelum pecah perang, komandan-komandan komposukan kaum muslimin mengajak orang-orang kafir itu masuk Islam. Untuk mengajak mereka masuk Islam. Sebelum pecah perang, kemudian Khalid ibn Walid berpidato di tengah kaum muslimin. Para tentara kaum muslimin saat itu. Sementara Khalid berpidato di hadapan tentaranya, setelah muji Allah, ia mulai berbicara. Kata Khalid Ibn Walid Sungguh hari ini adalah salah satu di hari-hari milik Allah Tidak layak pada hari ini berbangga-bangga Ataupun melampaui batas Maka ikhlaskanlah niat kalian dalam jihad Karena Allah Jadi Khalid Ibn Walid berupaya untuk meluruskan niat seluruh pasukan Ikhlaskanlah niat kalian Luruskanlah niat kalian Di jihad itu hanya karena Allah Sungguh hari ini adalah hari penentu bagi hari esok Jika kita berhasil memukul mundur mereka pada hari ini, hingga keparit-parit, maka kita akan terus mendesak mereka. Tetapi jika pada hari ini kita dikalahkan mereka, maka selama-lamanya kita tidak akan dapat berjaya lagi. Luar biasa, ini motivasi yang singkat tetapi sebenarnya sangat mengena. Satu, Khawali Ibn Wali ingin meluruskan niatnya pasukan kaum muslimin. Bahwa mereka berjihad bukan karena Khawali. Mereka berjihad bukan karena Abu Bakar al-Siddiq. Mereka berjihad bukan karena siapapun, dan mereka berjihad lillah karena Allah SWT. Jadi mereka itu udah gak lagi melihat, oh karena Khalid, karena Abu Bakar, bukan. Tapi karena Allah SWT. Dan Khalid memberikan dua opsi bagi mereka, seolah-olah itu hanya dua opsi. Apa? Pertama, kalau kita bisa pukul mundur ke pasukan Romawi, sampai mereka terjerumus ke parit-parit mereka, maka pasti kita akan terus dapat mendesak mereka terus. Tapi jika kita pada hari ini dikalahkan mereka, kalau kita gagal, maka kita tidak akan pernah bisa mengalahkan mereka. Selama-lamanya kita tidak akan lagi dapat berjaya. Luar biasa gitu ya. Jadi ini kan dua pilihan yang mau nggak mau mereka harus memilih pilihan yang pertama itu. Apa pilihan pertama? Memukul mundur pasukan Romawi. Jangan kas, intinya apa? Harus menang. Kalau kalah kita nggak akan pernah bisa menang lagi. Akhirnya kira-kira begitu ya. Apa namanya motivasi dari Khalid. Kalau kita kalah, kata Khalid. Kalau kita nggak bisa mengalahkan mereka. Maka selama-lamanya kita tidak akan pernah bisa menang melawan mereka. Jadi inilah yang motivasi para pasukan yang menjadi luar biasa. Hai drama Tiawla subhanahuwabah bukan cuma itu bukan punya kholid bukan hanya kholid yang kemudian apa ya Oh yang memotivasi jihad para pasukan ya tetapi juga kemudian sahabat-sahabat yang lain juga ikut untuk apa untuk kemudian memuli apa namanya memotivasi semangat jihad memompas semangat jihad para para apa namanya para sahabat dan kemudian juga para pasukan yang ada ya maka tampil diantarin sahabat-sahabat senior Abu Ubaidah bin al-jarrah menasihati kaum muslimin Ya, wahai hamba Allah, ya, bantulah agama Allah, pasti Allah akan membantu kalian. Ya, intan surullah hayansurukum, ya, wayusabbit akudamakum, dan akan mengokokkan kaki-kaki kalian. Sungguh janji Allah adalah benar. Wahai kaum muslimin, bersabarlah kalian, sungguh kesabaran. Akan menyelamatkan kalian dari kekufuran dan membuat ridho rab kalian. Dan menjauhkan kalian dari celahan. Jangan sampai kalian meninggalkan tempat dan dengan memulai maju menyerbu mereka. Masudah tanpa komando pasukan, apa pemimpin pasukan? Tetapi seranglah mereka terlebih dahulu dengan panah. Berlindunglah kalian dengan perisai kalian. Perbanyak diam kecuali zikir pada Allah dalam diri kalian. Hingga aku menginstruksikan sesuatu kepada kalian insyaAllah. Ini Abu Baidah bin Al-Jarrah ya, kepada pasukan yang dipimpin. Lalu kemudian Mu'alib bin Jabal radzi al-anhu. Yang juga berjalan mengingatkan manusia berkata, Wahai ahli Al-Quran. Hai wahai para penghafal kitabullah penolong kebenaran dan para wali-wali al-haqq sungguh rahmat dan syurga Allah tidak akan diperoleh dengan berandai-andai jadi surga itu nggak bisa diangan-angankan usai masuk surga nggak bisa tiba-tiba surga kira-kira begitu pesanmu Adi bin Jabal radya'an ya Sungguh apa rahmat dan syurga Allah tidak akan diperoleh dengan cuma merhayal Jangan cuma dengan hanya berandai-andai nggak bisa, syurga itu. Dan Allah tidak akan memberikan ampunan rahmatnya kecuali para orang jujur dan membenarkannya. Ya itu Masya Allah. Jadi maksudnya begini, Mu'ad bin Jabil mengingatkan, syurga itu nggak bisa diperoleh dengan cuma duduk-duduk santai. Syurga itu nggak akan bisa diperoleh hanya dengan berandai-andai. Melamun nggak bisa. Surga itu nggak bisa diperoleh dengan cara santai. Dan Allah tidak akan memberikan ampunan rahmatnya kecuali para orang jujur dan membenarkan. Tidaklah kalian ingat firman Allah Ta'ala. A'udzubillahimnashaytanirrajim. وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَوْهُمْ دِينَهُمْ الَّذِي رْتَضَالَهُمْ Dan Allah telah berjanji, beroraran, beriman di antara kalian. Dan orang-orang yang merejakan amal salih, bahwa Allah akan sungguh-sungguh menjadikan mereka berkuasa di buka. لا يستخلفنهم في الأرض Sebagaimana dia, Allah telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. كَمَسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلٍ Dan sungguh Allah SWT, yang akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah mereka rida. وَلَا يُمَكِّنَنَ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِينَ تَضَوَى لَهُمْ Yang dalam kata surah Al-Mu'ad. Jadi Mu'ad ibn Jabal mengutip firman Allah, Quran Surah Nur ayat ke-50. Untuk bisa bayangkan, ini situasi yang lagi-lagi kaum muslimin jumlahnya sedikit, 40.000 orang menghadapi pasukan, 240.000 orang pasukan itu dihadapan mereka. Ya maka harus betul-betul motivasi jihadnya luar biasa. Nah berikutnya juga Amr ibn As juga, dia menyerukan memompas semangat jihad kaum muslimin. Ya wahai kaum muslimin, tundukkanlah pandangan kalian dan duduklah di atas lutut-lutut kalian. Bersiap-siap lah memanah jika mereka menyerbu masuk ke barisan kalian. Tunggulah hingga ketika mereka berada di ujung pedang, maka terekam dan habisi mereka laksana singa menerekam. Masya Allah ya, terekamlah, habisi mereka laksana singa menerekam. Demi Allah yang ridha terhadap kejujuran dan akan memberikan ganjaran yang... apa nama yang membenci dusta serta memberikan hukuman atasnya demi Allah yang memberikan ganjaran kebaikan dengan kebaikan dan telah mendengar bahwa muslimin pasti akan menaklukkan negeri ini wilayah demi wilayah dan benteng demi benteng maka janganlah kalian merasa gentar dengan jumlah kalian tidak sebanding dengan jumlah pasukan mereka jika kalian benar dan sungguh-sungguh menangin mereka pasti kepala mereka akan berterbangan lepas dari leher Masya Allah Wah ini motivasi jihad yang luar biasa gitu ya Motifas jihad Amar bin As Sahabat yang luar biasa Dan Amar bin As mengingatkan Bahwa Allah telah menjanjikan kemenangan Bahwa memang wilayah Syam itu akan dibuka Bagi kaum muslimin Akan futuh di tangan kaum muslimin Jadi Amar bin As itu mengingatkan Bahwa kalian bisa menang Dan kalian pasti menang Jangan gentar dengan jumlah Apa namanya, jumlah kita yang gak sebanding, mereka joli banyak, kita lebih sedikit, jangan gentar dengan itu. Karena kemenangan itu tidak, tidak apa namanya, seolah-olah Amar Ibn Az mengingatkan bahwa kemenangan itu tidak berdasarkan dengan jumlah pasukan. Kata Amar Ibn Az, kalau kalian bersuk, benar-benar dan sungguh-sungguh memerangi mereka, pasti kepala mereka akan berterbangan lepas dari lehermu. Maksudnya apa? Kita pasti bisa mengalahkan mereka. Kata Ammar. Ini memotivasi pasukan agar pasti menang. Pasti menang. Terus Alhamdulillah. Berikut juga Abu Sufyan. Sebagai khatibul jaish. Jadi dia juga memupas semangat jihad kaum muslimin. Wahai kaum muslimin, ketahilah bahwa kalian sekarang berada di negeri yang ajak. Negeri yang asing, jauh dari keluarga kalian, jauh dari amirul muminin, dan bantuan kaum muslimin. Jauh dari bantuan kaum muslimin. Demi Allah kalian sekarang berhadapan dengan tentara musuh yang jumlah mereka berlipat ganda dari jumlah kalian. Mereka sangat dendam terhadap kalian dan mereka berjuang mati-matian demi pertahankan diri, anak, isi, harta, dan tanah air mereka. Maka demi Allah, kata Bersufian. Tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari mereka. Dan tidak akan dapat kalian capai rizal Allah besok kecuali dengan jujur. Sungguh-sungguh dalam menghadapi musuh dan bersambar dalam kondisi yang tidak kalian sukai. Ini apa ya? Jihad diantara. Bertahanlah kalian dengan pedang-pedang kalian. Dan saling tolong menolonglah kalian. Itulah bentengnya hakiki. Itu pesan dari Sayyidina Abu Sufyan Radul Anhu. Kemudian dia berangkat menemui komunitas dan berikan nasihat juga kepada mereka. Terus. Hai jadi bukan ada satu orang nasihat-nasihat jadi tuh ya dari sahabat-sahabat senior ya apa namanya agar pasukan tuh betul-betul kukuh pokok lurus niat mereka bersungguh-sungguh jihad dialah Allah sehingga tidak ada kemenang apa namanya tidak ada yang ada dalam benak mereka kecuali adalah kemenangan nah terus yang terahmati Allah subhanahu wa ta'ala nah sebab apa ketika itu kemudian pasukan sudah berhadapan-hadapan akan kemudian dilakukan perang tanding tetapi pun ada dialog yang menarik antara panglima pasukan Romawi Fahan dengan Khalid Ibn Walid Al-Walid Ibn Musil menyebutkan Fahan, panglima pasukan Romawi meminta kepada Khalid agar berjumpa dengannya diantara dua pasukan yang sedang berhadapan untuk berdamai jadi rupanya orang-orang Romawi juga gentar juga, menghadapi pasukan kaum Muslim yang semangat jihadnya dasyat, luar biasa apalagi ketika mereka mendengar gemuruh teriakan takbir Allahu Akbar dari 30.000 orang pasukan itu aja udah buat mereka gentar itu ya maka kemudian Fahan ya itu minta ketemu dengan khalif walid yang minta dialog biar dialog apa namanya apa berjalan hal ini wali apakah tepahan kepada halim walid ya ketika sudah berhadapan nih ya kami telah mengetahui bahwa perut laparlah yang tak mengeluarkan kali ini negeri kalian Hai makamu kah kalian jika aku berikan kepada setiap pasukan kalian 10 dinar lengkap beserta makanan dan pakaian dengan syarat kalian harus kembali ke negeri kalian dan pada tahun depan datanglah lagi kesini dan aku akan memberikan jatah yang serupa Masya Allah ya segitu sen rahmatillah subhanahuwata'ala jadi bayangkan ini tawarkan bisa bayangin ya jumlah pasukan berapa 30.000 ya 30.000 40.000 orang Dijanjikan 10 dinar, coba ya, berapa ratus ribu dinar, 400 ribu dinar, 400 ribu dinar itu artinya berapa ratus kilogram emas yang harus disediakan oleh fahan ini. Tapi dia menjanjikan begitu, kenapa? Karena melihat pasukan kaum muslimin itu pasukan yang dalam track recordnya surut dikalahkan gitu. Maka dia berani menawarkan itu. Kami tahu bahwa kalian itu keluar dari negeri kalian karena perut lapar. Ini merendahkan konsumen. Maka maukah kalian, jika aku berikan setiap kalian, pasukan kalian, masing-masing orang 10 dinar. 400 ribu dinar berarti, lengkap dengan makanan, pakaian. Saratnya kalian udah kembali deh. Kalau itu yang kalian harapkan, ya ini apa? Keuang, kalau yang harapan harta, ini saya kasih masing-masing pasukan, 10 dinar pulang. 10 dinar itu artinya dikali gram emas. terdapat namanya luar biasa gitu ya jumlah yang tidak sedikit juga apalagi kalau dibagikan kepada sekian banyak pasukan pulang syaratnya kalau pulang kalau kalian mau datang lagi tahun depan saya berikan jatah yang sama uh luar biasa ya kalau kalian mau datang lagi tahun depan saya berikan jatah yang serupa jatah yang sama tapi apa jawaban Khalid ibu Walid ya Apa jawaban Khalid ibn Dan kita tahu bahwa tawaran Fahad itu belum tentu benar. Boleh jadi mungkin hanya untuk menjatuhkan mental kaum muslimin. Tetapi Khalid bin Walid dengan cerdik menjawab hinaan dari orang-orang Rumawi. Dengan katakan apa? Sesungguhnya bukanlah perut lapar dan kemiskinan yang meluarkan kami dari negeri kami. Sebagaimana yang engkau tadi sebutkan. Tetapi sebenarnya kami adalah sekelompok manusia peminum darah Dan telah sampai kepada kami berita bahwa tidak ada darah yang lebih segar daripada darah kalian Bangsa Romawi, untuk itulah kami datang kemari Nah gitu ya, jadi dikos begitu ya Halim Walid malah kemudian menyampaikan berita yang jauh lebih mengerikan lagi Walaupun tentu itu hanya upaya untuk menjatuhkan mental saja Bahwa dikatakan peminum darah itu tentu Khalid tidak ingin mengatakan betul demikian. Tapi apa? Ini untuk menggentarkan musuh. Dan dalam perang itu sah-sah saja. Dalam perang itu sah untuk apa? Menjatuhkan mental musuh. Siapa bilang saya keluar dari negeri kami ini karena kemiskinan? Karena kelaparan? Bukan. Kami ini bangsa yang haus darah. Maksudnya haus darah itu jihad di jalan Allah. Dikatakan peminum darah itu bukan betul-betul. Hakiki peminum darah tentu bukan. Ini untuk menggetarkan mentalnya pasukan Romawi. Dan telah sampai kepada kami berita. Tidak ada darah yang lebih segar daripada darahnya kalian bangsa Romawi. Untuk itulah kami datang kembali. Itu maksudnya apa? Kalian jangan macam-macam dengan kami. Nah kamu dengar perkataan itu ya sahabat apa bahan Fahan ya orang-orang di sekitar Fahan yang berkomentar demi Allah ucapan seperti ini baru pertama kali kita dengar dari Bang Sarah ya jadi Khalid itu betul apa namun pengalaman untuk menjatuhkan mental musuh itu begitu rupa dia Anda bisa bayangin nih 40.000 orang ini adalah bangsa peminum darah itu tidak begitu ya apa tidak gentar itu mereka orang-orang apa namanya Romawi Diancam ya dengan ancaman seperti itu Ingat ini perang ya Dan diantaranya absah Sah saja ketika kemudian Khalid bin Walid Mengatakan demikian Maka kemudian Ketika itu perang akan berkobar Ketika persiapan telah matang Dan perundingan menemui jalan buntu Khalid bin Walid menemui Ikrimah bin Abi Jahal Dan Qa'qa' bin Amr Keduanya memimpin pasukan pertahanan Saib kiri dan kanan serta menginstrusikan Kepada kedua mulai penyerangan. Jadi Khalid merintahkan pasukan sayap kanan, sayap kirilah yang kemudian awal merakukan penyerangan. Segera keduanya maju dan mengajak musuh untuk melayani mereka adu senjata perang tanding. Maka mulailah para pahlawan dan jagoan tiap pasukan maju. Dan perang tanding itu mulai membuat suasana semakin memanas. Jadi awal-awal dilakukan perang tanding lebih dulu. Sebetulnya Khalid berdiri di antara barisan sambil nyaksikan regunya yang terdiri daripada jagoan perang mulai beraksis. berperang tanding dengan tentara musuh sambil mengirimkan para sahabat untuk mengatur strategi bertempur sebaiknya. Di tengah situasi perang tanding itulah kemudian muncul seseorang dari pasukan Romawi. Di antara panglima pasukan Romawi namanya Jarajah ibn Tuzra atau Georgius. Jarajah ibn Tuzra atau Georgius. Nah ini yang menarik adalah Georgius ingin bertemu dengan Khalid ibn Walid. Ya, Georgius ingin bertemu dengan Khalid Ibn Walid, terjadi diaulah yang akhirnya membuat Georgius itu masuk Islam. Nah ini luar biasa. Salah seorang panglima besar Romawi yang bernama Jarajah atau George atau Gregorius, keluar dari barisan dan meminta kepada Khalid agar memenemuinya. Ya mungkin dianggapnya nego lagi seperti Fahan. Khalid segera menemuinya dan kedua kuda mereka berhadap-hadap pangkeher. Jadi, apa namanya ini, sama-sama sedang menunggang kuda. Ya, Georgius nunggang kuda, Khalid nunggang kuda juga. Ya, jadi leher kuda itu saling berhadapan. Lalu Zirajah ini berkata, Woi Khalid, beritahukan aku dan jujurlah, seorang yang merdeka tidak akan bohong, dan janganlah engkau membohongiku. Sungguh orang yang mulia tidak akan berbohong terhadap orang yang berhubungan dengan Allah. Apakah Allah pernah menurunkan kepada nabi kalian sebuah pedang yang diberikannya kepadamu hingga setiap kali engkau hunus terhadap musuhmu, pasti mereka akan kalah. Musuh itu akan kalah. Kata Khalid, tidak. Maksudnya, Khalid menyangkal bahwa Allah memberikan pedang itu kepada nabinya. Sehingga ketika pedang itu dihunduskan, maka selalu menang. Kata Khalid, enggak. Enggak begitu. Bukan. Lalu kemudian Giorgius kembali bertanya, jadi kenapa engkau dijuluki pedang Allah? Kenapa engkau dijuluki Saifullah, pedang Allah? Khalid menjawab, sungguh Allah telah mengutus nabinya kepada kami. Nabi tersebut menyeru kami, tetapi kami malah berlari menjauhinya. Khalid waktu itu. Kemudian sebagian dari kami membenarkannya, dan sebagian lagi mendustakannya. Aku termasuk salah seorang yang mendustakannya, dan menjauhinya hingga Allah menunjukkan hati kami untuk beriman kepadanya dan membaikannya. Jadi kita tahu ya Khalid bin Wali itu masuk Islam setelah Perjanjian Hudaybiyah. Jauh setelah sahabat yang lain. Kata Khalid, saya termasuk yang mendustakannya. Saya termasuk yang saat itu mendustakannya. Dan menjauhinya hingga Allah menuju ke hati kami untuk beriman kepadanya. Dan membayat. Lalu beliau berkata kepada aku, Engkau adalah pedang Allah yang terhunus terhadap kaum musyrikin. Beliau juga mendoakan agar aku diberi kemenangan. Maksudnya bila itu, Rasulullah SAW berkata kepada aku, Engkau adalah pedang Allah yang terhunus terhadap kaum musyrikin. Ya Rasul juga mendoakan agar aku diberi kemenangan. Kata Khalid ibn Walid. Sejak itulah aku disebut dengan pedang Allah. Jadilah aku orang yang paling keras terhadap orang-orang musyrik. Itu kata Khalid ibn Walid. Jadi bukan berarti pedang Allah itu pedangnya dikasih sama Allah. Bukan. Itu julukan dari Rasul SAW. Lalu Giaragius kembali berkata. Wahi Khalid apa yang kalian serukan? Khalid menjawab. Kamu menjurut agar manusia bersaksi buat tidak ada Tuhan. Yang berhak disembah selain Allah. Dan Muhammad adalah hamba Allah dan utara Rasulnya. Dan agar mereka membenarkan seluruh syariah yang dibawa dari Allah. Yang beliau bawa dari Allah subhanahu wa ta'ala. Lalu Georgeus kembali berkata, Bagaimana jika orang itu tidak mau menerima dakwah kalian? Khalid menjawab, Maka kami serukan mereka agar membayar jizyah. Dan kami siap melindungi mereka. Cara aja, Georgeus kembali berkata, Jika mereka tetap tidak mau bayar jizyah bagaimana? Khalid menjawab, Maka kami akan mengumumkan perang terhadap mereka. Lalu Georgius Jarajah bertanya, apa kedudukan bagi orang yang menerima seruan kalian dan masuk ke dalam agama kalian pada hari ini? Nah, jadi Jarajah, jadi ini orang cerdas gitu. Dia katakan, apa kedudukannya buat orang-orang yang menerima Islam, yang menerima seruan kalian, dan masuk Islam hari ini? Bukan seperti sahabat yang awal-awal masuk Islam. Kata Khalid, kedudukannya sama dengan kami. Dalam seluruh kewajiban dibandingkan Allah kepada kami, orang yang mulia di antara kami, orang biasa, orang yang pertama masuk Islam, dan yang akhir seluruhnya sama kedudukannya. Oh gitu Masya Allah. Jadi Khalid ini meyakinkan bahwa, kalau kalian, kalau internal Islam hari ini, kedudukan kalian sama dengan orang yang awal masuk Islam, pertengahan, ya, apa namanya, semua sama kedudukannya di hadapan Allah SWT. Khalid ini ingin meyakinkan bahwa, Kalau Jarajah atau Georgeus masuk Islam ya sama kedudukan dengan Khalid Ibn Walid. Maka Georgeus bertanya, apakah yang orang yang hari ini masuk dalam agama kalian akan memiliki ganjaran yang sama dengan yang masuk sebelumnya? Khalid menjawab, ya bahkan lebih banyak lagi kata Khalid Ibn Walid. Karena orang-orang Romawi kan orang-orang Kristen yang dia tau apa namanya, tau pahala, tau dosa gitu ya, ada akhli. meyakini juga akan akhirat. Maka pertanyaannya seperti itu, apakah orang yang hari ini masuk dalam agama kalian akan memiliki ganjaran yang sama dengan orang-orang yang ashabi kunal awalun, orang yang masih Islam lebih dulu? Khalil menjawab, iya. Bahkan lebih banyak lagi ganjarannya. Maka kemudian jeraja bertanya, bagaimana bisa sama sementara kalian telah mendahulinya? Ini orang yang kritis. Gimana bisa sama? Padahal kan kalian sudah masuk Islam lebih dulu. Gimana sama dengan orang yang masuk Islam belakangan. Nah Khalid menjawab. Sungguh kami menerima Islam dengan peperangan. Dan kami membayar Nabi kami. Sementara beliau hidup di tengah-tengah kami. Selalu datang kepadanya berita dari langit. Dan beliau memberitakannya kepada kami dari Al-Quran. Menunjukkan kepada kami mudizatnya. Maka pasti orangnya melihat apa yang telah kami lihat. dan mendengar apa yang telah kami dengar tentang hujah-hujan keajaiban mujizat akan beriman dan membaik beliau namun kalian tidak melihat apa yang kami lihat ya dan belum pernah mendengar apa yang kami dengar mengenai mujizatnya perkara-perkuara luar biasa dari lainnya maka barangsiapa yang masuk agama kami dengan niat yang benar dan jujur akan lebih utama dari kami maksudnya begini halim walid menegaskan bahwa kenapa orang yang beriman saat ini Jauh lebih punya pahala besar ketimbang orang-orang sebelumnya. Khalil mengingatkan bahwa kalau dulu kami para sahabat beriman kepada Rasulullah SAW, kami langsung melihat itu dari Nabi. Kami lihat langsung Rasul mendapatkan wahyu dari Allah. Kami langsung melihat mujizat-mujizat itu kami lihat langsung. Kami melihat langsung Rasulullah. Kami lihat mendengar langsung firman Allah dari lisan beliau. Kami langsung melihat mujizat-mujizatnya. Kami langsung lihat. Jadi maka kemudian kami beriman dan membaik atas Rasul SAW. Tetapi kalian ini setelah Rasul tidak ada, kalian tidak melihat apa yang kami lihat. Kalian juga belum pernah mendengar apa yang kami dengar mengenai mujizatnya. Dan perkara luar biasa pada dari Nabi. Maka siapa yang masuk agama kami dengan niat yang benar dan jujur akan lebih utama dari kami. Kenapa? Ya ini yang disebut Rasul SAW orang yang mujizatnya luar biasa itu. Rasul orang yang... Maaf, iman yang mengagumkan itu adalah orang-orang yang datang setelahku, dia tidak melihatku, tapi mereka beriman kepada aku. Nah, gitu kira-kira. Khalid menjawab demikian. Kalian itu lebih utama. Kenapa? Karena kalian beriman tanpa melihat Nabi. Kalau kami beriman, karena kami lihat Nabi langsung. Lihat Rasul menyampaikan Quran, menerima wahyu dari Allah, melihat langsung mujizatnya, keajaibannya. Maka kalau kami beriman, sebenarnya wajar. Kalian ini beriman tapi tidak melihat Nabi, maka kalian lebih utama Sesungguhnya, kira-kira begitu ya Apa yang disampaikan Khalid Ibn Wali R.A. Maka Georgius berkata, demi Allah, apakah engkau menjawab pertanyaanku Dengan jujur dan tidak bohong padaku Khalid menjawab, demi Allah Aku telah menjawab pertanyaanmu dengan benar Dan Allah menjadi saksi atas apa yang kau tanyakan Maka ketika itu, Joraja Georgius Membalikkan sisi perisainya Dan masuk ke dalam barisan Khalid sambil berkata Ajarkan aku Islam Masya Allah Nah, Khalid segera membawanya ke tenda dan menyediakan satu benjan air lalu menyuruhnya mandi, kemudian sholat bersamanya dua rokaat. Sebagai tanda, Pak Georgius, salah seorang panglim pasukan Bizantium Romawi masuk Islam. Melihat pembialotan jarajah, Georgius, pasukan Romawi menyerbu kebarisan kaum muslimin. Maka kaum muslimin mulai berlari dari posisinya kecuali pasukan yang ditugaskan menjaga. Ini pimpinan oleh Ikrimah ibn Abu Jahal dan Al-Harith ibn Hisham. Alhamdulillah, subhanahu wa ta'ala. Maka kemudian berikut terjali peperangan secara terbuka. Pertempuran dimulai pada hari pertama, pertengahan Agustus 636 M.S.I. dengan dua tentara terpisah kurang dari setemil. Bizantium mulai serangan awal terhadap pasukan Muslim dengan mengirim empat pasukan. Namun serangan awal tidak kuat karena Panglima Mahan mereka. Bizantium hanya mencoba menemukan titik lemah di garis pasukan kaum Muslim. Hari kedua, Pasukan Bizantium menyerang saat fajar. Mahan meluncurkan dua pasukan untuk menyerang bagian tengah garis muslimin. Tetapi serangan itu hanya untuk mengecoh. Karena serangan utama datang dari sayap. Bizantium membuat kemajuan besar dengan serangan dari sayap ini. Dan nyaris meraih kemenangan. Namun kaveleri cadangan holid membuat perbedaan. Dan muncul sebagai penyelamat. Kaveleri itu pertama-tama menutupi sayap kanan pasukan muslim dan kemudian ke kiri. Pada hari ketiga Bizantium memulai serangan lagi. Kali ini mencoba menerobos lini di mana sayap kanan muslim bergabung dengan bagian tengahnya. Lagi-lagi pasukan kafalari berkuda. Cadangan muslim membuat perbedaan, mencegah bencana dan mendorong Bizantin kembali ke posisi semula. Pada hari keempat, Bizantin kembali mendekati kemenangan. Percaya bahwa serangan hari sebelumnya telah sangat melemahkan sayap kanan pasukan kemuslimin. Maka Mahan melanjutkan serangan di bagian tersebut. Kali ini orang-orang Armenia. Dari tentara Bizantium benar-benar menembus garis kanan Muslim dan melaju perkembangan mereka. Namun selain lagi, kafler cadangan Khalid mencegah bencana itu. Khalid membagi kafler itu menjadi dua bagian utama untuk menyerang orang-orang Armenia dari setiap sisi menghadapi pasukan Muslim di tiga sisi, membuat orang-orang Armenia dipaksa untuk mundur dan garis pasukan Muslim dipulihkan. Ada kerugian yang signifikan di masing-masing pihak pada saat itu. Pada awal hari kelima, Mahan mengirim seorang utusan kepada kaum muslimin yang meminta gencatan sejata berapa hari untuk dinegosiasikan. Hari kelima itu, orang-orang pasukan Romawi sudah mulai merasa berat untuk menundukan kaum muslimin. Mereka meminta gencatan sejata. Abu Ubaidah bersedia menerima usulan tersebut, namun Khalid menolaknya. Perang pun berlanjut. Khalid nggak setuju kalau diadakan gencatan sejata. Maka perang terus berlanjut, meski tidak ada pertempuran besar hari itu. Sampai hari kelima, kaum muslim tetap menggunakan strategi bertahan. Nah, baru pada hari keenam. Dengan asumsi bersemangat pasukan Bizantium telah melemah, Khalid memerintahkan sebuah serangan. Ia berencana menggunakan pasukan kavaleri berkudanya untuk mengalahkan pasukan Bizantium. Meninggalkan infanteri mereka tanpa dukungan kavaleri dan terbuka terhadap serangan dari sisi dan belakang. Kiri, kanan, dan belakang. Selain itu Khalid juga merencanakan penyerangan simultan besar-besaran di hari yang di bagian kiri Bizantium yang akan menggulung mereka ke jurang sungai. Jadi ingat ya bahwa posisi... Pasukan Bizantium Romano, di belakang mereka itu sungai. Sementara kalau muslimin di belakangnya tidak ada sungai. Bahkan Khalid Ibn Walid menempatkan pasukan di tempat yang mudah eksis strateginya. Khalid kemudian mengarahkan kaveleri berkudanya untuk menyerang bagian belakang infanteri Armenia. Di bawah tekanan serangan tiga lapis kaveleri muslim. Orang-orang Armenia itu hancur membawa sisa-sisa tentara Bizantium bersama mereka. Pasukan Bizantium dan tentara bayaran terdiri dari bangsa Arab dan Armenia. Yang tidak terbunuh di mana perang menyelamatkan diri ke tepi sungai yang terjal. Sungai ini juga bukan sungai yang landai, tapi sungai yang terjal. Sungai yang kemudian di bawah. Dan kelembah rukat. Beberapa orang yang berusaha menyeberangi sungai justru hampir dibantai di sisi sebelahnya. Theodorus sendiri tewas dan pasukan kerajaan berubah menjadi sekumpulan prajurit yang panik putus asa dan berantakan. Pasukan perang Yarmouk mengamankan Syria dan Palestina bagi kaum muslimin. Khalid kemudian merebut kembali Damasus dan Homs. Kesar Heraklius kembali ke Konstantinopel untuk mengkonsultasi pasukan yang melawan serangan muslim di Mesir. Selamat berpisah, wahai Syria. Sebuah negeri sempurna yang direbut musuh. Demikian kata perpisahan yang diucapkan oleh siapa? Heraklius sebelum kembali ke Konstantinopel. Di pihak lain, satu cobaan besar kepada pasukan kaum muslimin yang baru saja meraih kemenangan gemilang. Datang surat dari Madinah. Yang menyatakan bahwa Khalifah Abu Bakar telah wafat. Sekarang yang merintahilah Umar bukan Abu Bakar. Jadi di tengah peperangan. Tetapi ketika musuh sudah terdesak. Maka datang berita kepada pasukan kaum muslimin. Dan datang berita dari Madinah bahwa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq wa'alaikumsalam wafat. Apa namanya, dan digantikan oleh Sayyidina Umar Ibn Khattab R.A. Dan sambil memberikan instruksi penggantian panglima pasukan dari Khalid Ibn Mualid kepada Abu Ubaidah Ibn Al-Jarrah. Ya, Abu Ubaidah Ibn Al-Jarrah. Tetapi Khalid Ibn Mualid sempat, sempat apa? Bukan menyembunyikan ya, sempat mengamankan sementara surat itu, karena perang sedang berkecamuk gitu. Jadi Khalid Ibn Mualid menuntaskan lebih dulu. peperangan sampai betul-betul sudah sempurna terjadi perang. Setelah itu Khalid baru menyerahkan kepemimpinan kepada Sayyiduna Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Kepada Sayyiduna Abu Ubaidah bin Al-Jarrah. Terusnya yang terahmati Allah SWT. Strategi Khalid terbukti jitu. Pasukan tengahnya mendesak jantung pasukan musuh. Hingga misalkan pasukan kafleri berkuda Romawi dengan infanteri. Pasukan jalan kaki. Dengan siasat ini Khalid berhasil melemahkan sayap tanah dan kiri musuh. Pasukan Kavaler Romawi semakin terdesak hingga melarikan diri dari pasukan infanteri. Jadi pasukan infanteri itu pasukan jalan kaki, pasukan Kavaler itu pasukan berkuda. Semakin terdesak dan melarikan diri dari pasukan infanteri. Jadi awalnya kan pasukan Kavaler itu untuk menjaga-jaga pasukan infanteri. Tapi kemudian diserang terus, terdesak. Akibatnya pasukan infanteri, pasukan jalan kaki semakin lemah akibat kekalahan pasukan berkudanya. Maka banyak pasukan Romawi yang tenggelam di Sungai Yarmuk dan Sungai Wakusa. Kebanyakan pasukan yang tenggelam adalah pasukan yang dirantai tadi, yang setiap orang dirantai 7 orang, 7 orang, 7 orang. Banyak pasukan Romawi yang tenggelam di Sungai Yarmuk dan Sungai Wakusa. Itu karena serangan dan strategi yang dilakukan oleh Khalid Ibn Walid R.A. Jadi inilah kemudian perang yang... perang Yarmouk ini yang membuka kemenangan berikutnya penaklukan besar-besaran wilayah Syam secara umum, secara khusus, dan juga wilayah Romawi secara keseluruhan. Dan inilah peralihan antara kekhilafahan Awu Bakar As-Siddiq Rodlanu dengan Sayyidina Umar bin Khattab Rodlanu. Yang kemudian nanti setelah datang surat itu berita bahwa Sayyidina Awu Bakar wafat, digantikan oleh Umar bin Khattab dan pasukan dikendalikan, dipegang penuh. oleh Panglima Pasukan Abu Ubaidah bin Al-Jarrah dari kemudian Khalid bin Walid r.a. Baik ya, teruskan ya. Kira-kira demikian ya. Bisa saya sampaikan yang benar-benar ada manfaatnya. Jadi ini sesi-sesi akhir ya. Sirah sahabat mulia Abu Bakara Siddiq r.a. Insya Allah berikutnya kita akan bahas sahabat mulia lainnya, yaitu Sayyidina Umar. yang tentu jauh lebih panjang kekuasaan kekhilafahannya dibandingkan dengan Sayyidina Abu Quraish demikian kak Ayi Barakallahu Fikum Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh MasyaAllah menggugah sekali apa yang tadi disampaikan oleh guru kita baik sahabat yang memiliki Allah bagi sahabat yang ingin bertanya sudah ada beberapa pertanyaan sebenarnya Ustaz tapi sebelum kita melaju ke pertanyaan ada pesan-pesan pariwara yang akan disampaikan oleh tim Ngeju Subuh silahkan sebuah tradisi yang lahir dari peradaban Islam sahabat para fukohal, ahlu zikir dan kawan sejati Para pencari ilmu, memang nikmatnya ngaji. Sambil ngopi, kopi ngaji. Dunia gunjang-ganjing, tak kalah syahwat kaum burjana berkuasa. Kejahatan terjadi secara struktural dan sistematis. Tadanan sosial kacau balau, ekonomi morat marin, hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah. Begitulah gambaran ketika Islam dicampakkan dan kepufuran merajai. Padahal Islam adalah agama yang sempurna, sekaligus ideologi yang mampu diterapkan secara totalitas di berbagai sendi-sendi kehidupan, baik aspek spiritual atau ruhiah, dan politik atau siasat. seluruh alam Bagaimana Islam mampu memecahkan problematika kehidupan Bagaimana Islam menjawab tantangan politik dunia saat ini tasqib.com mempersembahkan mempersembahkan kelas intensif politik Islam intermediate diasuh oleh narasumber yang ahli di bidangnya Ustadz Budi Mulyana SIP MSI pengamat hubungan internasional Ustadz Wicondro Triyono PhD pakar ekonomi Islam Ustadz Wajdi SIP Direktur Forum on Islamic World Studies Ustadz Dr. Rian MAG Pengasuh Kajian Siasi di channel Youtube Ngaji Subuh TV Inilah kelas yang akan membahas secara mendalam Politik Pemerintahan, Politik Pendidikan, Politik Ekonomi, Politik Hukum dan Peradilan Politik Militer dan Pertahanan, Politik Dalam dan Luar Negeri Politik Media Masa dan Informasi, sampai Politik Sosial Budaya Bagaimanakah strategi? ...Islam mampu mengurus politik di berbagai aspek kehidupan. Temukan jawabannya di talaskep.com. Segera daftar. Segera daftar. Karena melek politik butuh amunisi. Dan temukan amunisinya di sini. Temukan amunisinya di sini. Ya, Masya Allah. Luar biasa. Silahkan bagi sahabat yang ingin mendaftarkan di pesan keng digital Tasqib dan meng-order kopi ngajin ya. Kita lanjut ke guru kita, Seth. Baik, pertanyaan yang pertama saya ambil dari Zoom, Seth. Assalamualaikum, Seth. Apa alasan Jalajah atau Georgius mendatangi Khalid bin Walid sebelum perang? Mohon penjelasannya, Nuhun, katakan Seth. Baik ya, terima kasih. Jadi sebenarnya bukan perkara yang aneh ketika Georgius atau Jaraja itu hendak menemui Khalid ibn Walid ingin mengatasi tentang Islam. Kenapa? Karena di tengah orang-orang Nasrani sendiri, orang Kristen, termasuk diantaranya Heraklius gitu ya, pada saat menerima surat dari Nabi S.A.W, sebenarnya mereka sudah meyakini. Jadi sebenarnya orang-orang Kristen... Romawi saat itu sebagian besar diantara mereka yang mereka baca Injil, yang mereka baca kitab-kitab sebelumnya, yang mereka dapatkan penjelasan dari pendeta-pendeta mereka, itu tahu bahwa ada Nabi terakhir setelah Nabi Isa AS. Mereka yakin itu. Dan bahwa ciri-cirinya itu dijelaskan dalam kitab-kitab mereka. Dalam kitab-kitab Injil itu dijelaskan tentang ciri-ciri kenabian. Termasuk ketika misalnya Kaisar Heraklius itu ketika Abu Sufyan Waktu itu masih dalam keadaan kafir. Sufyan itu masuk ke wilayah Gaza, Palestina. Itu sebagai kafilah dagang ditanya. Dibawa di hadapan Heraklus ditanya berbagai macam hal tentang ciri-ciri nabi itu. Dan itu kelop dengan yang tercantum dalam kitab-kitab mereka. Sebenarnya posisi Georgius atau Jaraja ini adalah posisi yang antara apa istilahnya. Dia sudah tahu tentang Islam. Sudah tahu tentang Nabi Muhammad. Sudah tahu. Cuma ingin meyakinkan. Ingin diyakinkan. Jadi mereka sebenarnya sudah banyak mendapatkan gambaran, berita-berita tentang Islam hanya mungkin dari, bukan dari orang Islam. Bukan dari orang Islam. Maka ini langkah Gheorghese langkah yang sebenarnya patut diapresiasi. Jadi kalau ingin tahu tentang Islam, tanya kepada orang Islam. Gede-gede gitu. Jangan tanya dari orang lain gitu loh. Sama ini ibarahnya buat kita itu adalah kalau ingin... Tahu sesuatu, itu langsung tanya dong ke orangnya, langsung tanya dong ke pelakunya, jangan tanya ke orang lain, maka tidak akan objektif. Nah, langkah jerajah ini itu sebenarnya didasarkan atas dasar penasaran dia. Ingat ya, jerajah itu sampai tahu, Kalia engkau kholid disebut Saifullah pedang Allah. Coba dari mana dia tahu? Kecuali dari berita yang banyak tersebar luas bahwa kholid wal itu selalu memenangkan apa namanya, pertempuran. Artinya Jorajah ini mencermati perkembangan kaum muslimin. Dia tahu betul mencermati gitu ya, apa namanya bagaimana kaum muslimin itu kemudian mampu mengalahkan bangsa-bangsa lain dan seterusnya. Itu Jorajah tahu gitu. Sampai dia tahu bahwa Khalid itu digelari Saifullah. Dia fikir Saifullah, pedang Allah itu pedangnya dikasih sama Tuhan gitu. Ternyata itu dijelaskan, Khalid itu julukan dari Rasulullah SAW kepada kepada aku kata Khalid. Jadi alasannya begitu ya. Jadi sebenarnya Jaraja itu, atau Georgius itu sebenarnya sudah mengetahui Islam. Walaupun belum utuh gitu loh. Dia sudah tahu Islam itu, cuma masih penasaran. Nah inilah waktu kesempatannya ya. Khawatir keburu mati kan ini perang posisinya. Maka dia ingin dulu temui, mana Khalil saya ingin bertemu gitu ya. Pasukan Romawi nyangkanya negosiasi gitu ya. Atau kemudian perang tanding. Tapi ternyata dalam dialog singkat itu. Ya ternyata Allah kemudian tanamkan hidayah. Nah ini juga ibaratnya buat kita. Sampaikan begitu ya bahwa, Anda bisa bayangin orang ketika perang aja bisa ngajak orang lain masuk Islam. Bener gak kira-kira? Itu kan inget loh, jarajah Georgius di kudanya, Khalil di kudanya. Ini dialog di antara kuda, masing-masing kuda loh. Bukan di warung kopi kayak kita gitu kan. Bukan kemudian rumah makan kayak kita gitu kan berkali-kali. Hai ngajak orang minum kopi cuman dapat minum kopinya jangan gitu ya apa harusnya jauh lebih dahsyat dari itu gitu bayangkan kholin walid ya ini kalau kita lihat dialognya itu mungkin hitungannya kurang dari lima menit ini ya kalau kita lihat dia lainnya mungkin hanya sekitar 23 menit saja ini dia loh sangat singkat tiba ya di Allah yang singkat itu bukan hanya di Allah yang singkat ya tapi dalam situasi perang situasi dasar menunggu komando di belakang juga menunggu komando Anda bisa bayangin gitu ini situasi yang genting sebenarnya tetapi disitulah Hidayah kalau Allah subhanahuwata'ala ke apa namanya apa namanya sudah apa tanamkan Hidayah maka kemudian apa Islam itu akan apa tertanam gitu dan hati-hati dan dada-dada mereka gitu. Jadi ini banyak pelajaran ya, apa namanya buat kita semua. Masya Allah Ustaz, luar biasa. Jadi jawaban Islam itu sebenarnya logis Ustaz. Kalau yang tadi, yang pertama dari yang dijawaban Khalid terhadap pahan itu kan seakan-akan ya karena hinaannya, di tekan, takut-takuti, yang tidak rasional juga sebenarnya. Tapi kalau jawaban ke... Jalajah itu sangat rasional dimana pedang Allah itu bukan pemberian dari Allah Jadi maaf ya saya ingin sampaikan gini Khalid Ibn Wal itu tahu persis jawaban Khalid Ibn Wal itu tahu persis siapa orang yang bertanya untuk menakut-nakuti siapa orang yang bertanya karena kejujuran Jadi kenapa ketika Fahan bertanya saya tahu kalian keluar dari Madinah dari negeri-negeri kalian itu karena lapar kan karena ini kan gitu Kalau gitu saya kasih deh kalian 10 dinar masing-masing, pakaian, makanan, pulang. Kalian ke negeri kalian. Tahun depan datang lagi. Nah itu Khalid tahu ini sebenarnya meremehkan kaum muslim. Ini ungkapan untuk melemahkan mental kaum muslimin. Maka jawaban Khalid pun apa? Ya lebih dahsyat lagi gitu loh. Jawaban Khalid itu justru jauh lebih dahsyat melemahkan mental mereka. Siapa bilang saya kesini karena kemiskinan, karena kelaparan. Enggak kata Khalid. Kami ini bangsa yang haus peminum darah. Bangsa peminum darah. Dan kami dengar bahwa tidak ada darah yang paling segar. Kecuali darah kalian orang-orang maut. Gemeter gak kalau dia jawab. Jadi Khalid tau nih. Dia jawabannya bukan. Pertanyaan Fahd itu bukan pertanyaan jujur. Pertanyaan itu melemahkan pemuslimin. Maka jawaban Khalid pun dilakukan untuk merendahkan mentalnya orang-orang maut. Tapi... Pertanyaan Giurgius, jawaban Jaraja ini jawab, pertanyaan orang yang jujur. Khalid tahu itu, ini orang jujur yang nanya, ingin masuk Islam. Maka Khalid pun menjawab dengan pertanyaan yang sesungguh. Masya Allah Ustaz, luar biasa. Dari setiap kejadian pasti ada hikmah yang luar biasa. Termasuk tadi dialog-dialog dari Khalid bin Walid dengan Panglima-Panglima Rumawi yang sangat luar biasa. Tapi Ustaz, sebenarnya ada pertanyaan, tapi karena waktu kita sangat dibatasi. Hai dan teman-teman yang lain masih ada aktivitas yang lain pasti mohon maaf bila pertanyaan satu dulu dan kedepan kalau misalkan ada waktu kita akan bahas kembali terkait dengan perang Yarmouk ini nanti kedepan kita tentang ini ya Umar bin Khattab mungkin kosing setan boleh sebelum ini kita ini umat Islam ya apa umat yang yang mestinya mulia di hadapan bangsa kafir kita ini umat islam yang mestinya mulia di hadapan bangsa-bangsa kafir tetapi kenapa sekarang kita hina terbelakang, seolah terhinakan oleh mereka, orang-orang kafir karena kitanya lemah nanti bisa bayangkan berkali-kali umat islam berhadapan dengan orang-orang kafir, musyriki persia, romawi, selalu diberikan kemenangan Allah SWT kenapa? karena Selain umat Islam punya Izzah mulia anaknya yang kokoh juga saat itu ada dalam komando ya apa namanya sang panglima dan juga kemudian sang khalifah gitu. Itu yang membuat umat Islam jadi mulia gitu. Jadi sebenarnya kita ini bangsa mulia, bangsa yang pasti jauh ya diatas orang-orang kafir yang rendah dan direndahkan Allah SWT. Ya maka kemudian tetap optimis aja bahwa kelak satu saat nanti ya umat Islam itu bukan sebagaimana dulu. Ya, kaum muslimin bisa mengalahkan Persia Romawi. Ya, optimis dan yakinlah, suatu saat nanti, sejarah itu akan berulang. Ya, ketika kemudian Islam akan mengalahkan bangsa-bangsa keturunannya Persia Romawi itu. Ya, diantaranya apa? Bangsa apa? Orang-orang Amerika, Eropa, Rusia, dan seterusnya. Dan kemudian mereka ada dalam naungan Islam dan hidayah Islam. InsyaAllah. InsyaAllah, insyaAllah. InsyaAllah. Amin, ya Allah. Terima kasih, Ustaz. atas materi dan jawaban terkait dengan siroh sahabat Abu Bakar Asyidik, ini siroh terakhir ya, terkait seri Abu Bakar Asyidik, mungkin... Kita akan bertemu lagi di acara ini, di menu yang akan datang. Terima kasih bagi sahabat yang sudah hadir dan demikian kajian yang bisa dibahas di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.