Dasar Analisis Farmasi Instrumental

Sep 9, 2024

Catatan Kuliah: Analisis Farmasi Instrumental

Pengantar Analisis Farmasi Instrumental

  • Definisi Analisis Farmasi:
    • Mirip dengan analisis kimia, dengan fokus pada bahan-bahan farmasi.
    • Menganalisis: bahan aktif dan bahan tambahan.

Bahan Aktif dan Bahan Tambahan

  • Bahan Aktif: Memiliki potensi farmakologis dan efek biologis.
  • Bahan Tambahan: Membantu dalam pembuatan sediaan farmasi.

Kegiatan dalam Analisis Farmasi

  1. Analisis Kualitatif: Identifikasi atau determinasi kandungan suatu zat.
  2. Analisis Kuantitatif: Mengukur kadar atau jumlah suatu zat.

Tujuan Kegiatan Analisis Farmasi

  • Menentukan Kualitas/Mutu:
    • Bahan baku: Identitas, kadar, kemurnian.
    • Sediaan farmasi: Identitas bahan aktif, kadar, kemurnian, dan karakteristik kerja.

Pentingnya Analisis Kemurnian

  • Kemurnian terkait dengan stabilitas sediaan farmasi.
  • Produk farmasi yang bermutu memenuhi spesifikasi sesuai tujuan penggunaannya.

Standar Spesifikasi

  • Kompendia: Farmakope Indonesia dan farmakope internasional.
  • Spesifikasi Obat: Identifikasi, kemurnian, dan penetapan kadar.
    • Batas cemaran tertentu diperbolehkan jika tidak bersifat karsinogen.
    • Metode analisis: metode absolut dan relatif.

Metode dalam Analisis Farmasi

Metode Klasik vs. Metode Instrumental

  • Metode Klasik: Pemisahan (pengendapan, ekstraksi, distilasi).
  • Metode Instrumental: Menggunakan peralatan untuk menentukan kuantitas fisik dari analit.

Teknik Instrumental

  1. Spektroskopi UV dan Cahaya Tampak:

    • Prinsip: Mengukur absorbansi larutan dalam rentang 200-800 nm.
    • Aplikasi: Penetapan kadar obat, pemantauan proses pelarutan, dll.
  2. Spektrofotometri Inframerah:

    • Prinsip: Sampel menyerap radiasi, karakteristik ikatan molekul.
    • Aplikasi: Identifikasi bahan baku, karakterisasi sampel, deteksi polimorf.
  3. Spektrofotometri Atom:

    • Prinsip: Atom tereksitasi secara termal, memancarkan cahaya.
    • Aplikasi: Penetapan kadar logam, pengotor logam.
  4. Spektroskopi Emisi Molekul:

    • Prinsip: Molekul tereksitasi memancarkan radiasi pada panjang gelombang lebih besar.
    • Aplikasi: Penentuan obat berfluoresensi, uji batas pengotor.
  5. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti:

    • Prinsip: Induksi transisi energi spin inti atom.
    • Aplikasi: Karakterisasi struktur bahan baku, penetapan kadar obat.
  6. Spektrometri Massa:

    • Prinsip: Molekul bermuatan dihasilkan dalam vakum tinggi.
    • Aplikasi: Mengkonfirmasi identitas obat, karakterisasi pengotor.

Kromatografi

  1. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC):

    • Prinsip: Fase gerak cair dipompakan melalui kolom.
    • Aplikasi: Analisis kuantitatif, pemantauan stabilitas.
  2. Kromatografi Gas:

    • Prinsip: Fase gerak gas melalui kolom.
    • Aplikasi: Uji batas residu pelarut, kuantifikasi obat.

Pengujian pada Pembuatan Sediaan Farmasi

  • Pengujian Bahan Baku: Kualitas bahan aktif dan tambahan.
  • Pengujian Produk Antara & Ruahan: Memastikan produk memenuhi spesifikasi sebelum jadi.
  • Pengujian Produk Jadi: Menjamin keamanan dan efikasi produk.

Permasalahan dalam Analisis Farmasi

  • Identitas obat, kadar obat, keberadaan pengotor, dan stabilitas obat.

Pentingnya Jaminan Mutu

  • Standar mutu ditetapkan dalam farmakope.
  • Contoh: Asam Mefenamat, dengan metode analisis yang direkomendasikan.

Penutup

  • Kuliah ini memberikan pengantar penting untuk memahami analisis farmasi instrumental.
  • Pertanyaan dan diskusi dibuka di kelas.