Transcript for:
Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengenal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Hai teman kece, mungkin sudah dengar ya tentang Pelajar Pancasila? Kalau belum, bisa simak video berikut setelah ini. Singkatnya, Pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia yang unggul. Unggul dalam artian, sebagai seorang pelajar sepanjang hayat, kita tidak hanya membangun kompetensi yang tinggi, tapi juga mengembangkan karakter Pancasila. Dengan Pelajar Pancasila, kita bisa bersama mencapai visi Indonesia Maju. Nah, sekarang gimana nih caranya supaya kita bisa menjadi seorang Pelajar Pancasila? Di Kurikulum Merdeka, ada banyak aktivitas di sekolah yang ditujukan untuk membentuk sikap Pelajar Pancasila. Tidak hanya materi belajar di kelas, tapi juga aktivitas ekstrakurikuler, dan kokurikuler yang namanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Wah, apa ya P5? P5 adalah pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk membangun sikap Pancasila. Ada 7 tema P5 yaitu: Bangunlah jiwa dan raganya Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI Bhinneka Tunggal Ika Gaya hidup berkelanjutan Kearifan lokal Kewirausahaan, dan Suara demokrasi Khusus untuk SMK, ada 2 tema tambahan, yaitu Kebekerjaan dan Budaya Kerja. Dalam setahun, sekolahmu akan memilih paling tidak 2 hingga 3 tema proyek untuk dilaksanakan semua siswa di sekolah. Nah, sekarang apa yang perlu kamu lakukan ketika sedang menjalankan P5? Pertama, kamu kenali dulu nih permasalahan nyata di sekitarmu yang berkaitan dengan tema yang sudah ditentukan. Misalnya, tema P5 yang diberikan adalah ‘Kearifan lokal’. Dari pengamatanmu, di sekitarmu ternyata banyak anak di kelasmu yang lebih suka K-Pop dan budaya luar lainnya dibanding budaya sendiri. Jadi di sini gurumu akan mengarahkan kamu untuk memahami dulu isunya, mungkin juga dengan mengundang pembicara dari luar sekolah. Lalu kamu bisa diskusi dengan teman atau melakukan riset budaya lokal yang pantas dikenal dan dilestarikan generasi muda. Misalnya, alat musik angklung, tari Legong, baju batik, cerita Timun Mas, permainan Cublak Cublak Suweng, jamu sehat, jajanan putu mayang, atau bahkan sistem masyarakat di Kampung Naga. Supaya kamu bisa mengamati secara langsung, sekolahmu akan mengatur agar kamu dan teman-teman bisa mengunjungi desa tradisional, pasar jajan, usaha kerajinan, sanggar tari, atau bahkan pusat budaya. Setelah itu, kamu akan diarahkan untuk mewujudkan hasil penemuanmu dalam bentuk karya nyata, seperti kerajinan dari batik, hidangan jajan tradisional, pertunjukan tari, hingga poster dan video bertema tradisional tapi tetap kekinian. Nah, pihak luar seperti orang tua atau masyarakat sekitar akan diundang untuk mengunjungi pameran hasil karyamu. Wah, menarik ya? Membangun rasa cinta pada budaya lokal ternyata bisa dilakukan tanpa perlu terus menerus duduk menyimak guru di dalam kelas. Jadi dari contoh tadi jelas kalau dalam P5, aktivitas belajar dilakukan dalam bentuk proyek dunia nyata yang menyentuh keseharianmu. Lalu kamu sendiri akan banyak belajar aktif dengan melakukan riset, diskusi, kunjungan, dan menciptakan karya nyata. Di akhir, kamu akan menilai pembelajaranmu sendiri, serta menerima umpan balik dari teman-teman, guru, dan pihak luar yang datang mengunjungi pameran hasil karya para siswa. Selama melaksanakan berbagai aktivitas ini, kamu sendiri tentunya akan mengembangkan sikap Pelajar Pancasila seperti gotong royong ketika kerja kelompok dengan teman, bernalar kritis ketika menganalisis isu dan menciptakan solusi permasalahan, serta kreatif dan mandiri ketika menciptakan karya proyek. Nah, setelah mendengar semua tadi, apa pendapatmu tentang P5? Yuk, share opinimu di kolom komentar! kejarcita: kejar ilmu, raih cita