Transcript for:
Sejarah dan Budaya Minangkabau

Tuan Kulintau, disomba Tuan Kulintau Gak Sepatah Somba seiring dengan salam, salam di anjung kiri, di kanan, di bawah, di atas, dan bersama Somba ini sentapung kato, kato alu, menuju bana, bana, di lingkungan, di buitan, di buitan adat Selamat malam, kalian semua. Selamat malam. Jangan boleh, Pak Judi.

Jangan nyapa ayam. Jangan nyapa. Bukit Marapalam itu terkenal dengan pencak patuh. Kalau kini bernama pencak patuh. Terletak di negara Batu Bulek, di Jemantan, di Tugu Utara, Kabupaten Tanah Datar.

Ini mempunyai sejarah yang sangat tinggi. Di situ lah tercipta pepatah adik, Minangkabau. Adat pasandi Sarah, Sarah pasandi kitaubah Sarah mengatau adat memakai alam terkembang Yang dipakai Uraminang sampai saat ini Sahabat nanya kisah kuku Bambulu Dari perselisian antara kaum adat Yang disebut dengan kaum Islam Dengan kaum agama yang disebut dengan kaum Islam Sabarum Islam Masuah Kaminangkabau Terjadilah bermacam-macam Permainan anak agari Seperti menyawar ayam baju di basorak-basorai, cerai indesi ini lazim dilakukan oleh orang Minang.

Kebiasaan ikuku malah menjadi pemicu perselisihan antara kaum adat dan kaum agama di Minangkabau. Perselisihan antara Kedua, kaum adat dan kaum agama simbol dari gerakan reformasi permunian Islam. Hati-kau itu ada tiga orang tokoh agama yang baru pulang dari Makkah. Pertama sekali Haji Miskin, dan kedua Haji Sumanik, dan ketiga Haji Piyobang. Waktu itu beliau pulang lebih kurang pada tahun 1803 Masihi Rupanya kaum agama menentang sejumlah perbuatan kaum adat Yang dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam Seperti menyabuang ayam, bajudi, basorak, basorei Itu berjentangan dengan ajaran Islam Untuk memalihara persatuan dalam negara Minangkabau Maka hadirlah salah seorang tokoh Yang bernama Bang Kulintaw Mencari ayat yang jadi saya nilandai Nandiyati ke bawah-bawah dan dibawah ke ati-ati Digelarlah pertemuan pada waktu itu disambut dengan pertemuan besar di Bukit Marapalam antara kaum hitam dengan kaum putih antara kaum adat dan kaum agama dan tuanku lintau dan dihadiri oleh tokoh adat dan tokoh masyarakat luha nantiku lari nandu katiku itulah diadukan makan basamu dibantai seikua kabau dagingnya dilapa darahnya dicacah kemudian dipatri dengan pembacaan doa oleh seorang ulama disikulah ditetapkan sumpah sati buki marapalam siapu nama langga kebuletan tekat ini dimakan bisokawi di hati dunia Kau hati tidak berpujuk, tidak berborek, di tengah-tengah digerik kumbang, di akhirat dimakan kutu kalam Allah.

Pepatah adat ini yang berbunyi, adik bersani sarak, sarak bersani kitab Allah. Adik berpaneh, sarak berlindung. Sarak mengatuh, adik memakai alam takambang jadi guru. Dipesankan kepada seluruh orang Minang di mana saja berada Kue rumahnya karena sandi, rusak sandi rumah binasa Kue bangsa karena budi, hancur budi hancur binasa Rumah bernama kampenang panjang, kampen berkumpul di natu Walaupun banyak bernama budaya yang datang Namun adik pusaka usang tetap itu boleh setarikan juga