Franklin D. Roosevelt: Pemerintah adalah diri kita sendiri, bukan kekuatan asing.
Benito Mussolini: Demokrasi hanya indah dalam teori, dalam praktik adalah kekeliruan.
Aristoteles: Demokrasi adalah ketika orang miskin yang berkuasa.
Abraham Lincoln: Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sejarah Demokrasi
Yunani Kuno (508–507 SM)
Diciptakan oleh Kleisthenes
Demokrasi langsung: warga memilih pejabat melalui pemilihan acak.
Sparta (700 Masehi)
Voting sistem skor dalam ritual Apella.
Republik Romawi
Mengadopsi sistem dari Yunani Kuno
Menggunakan sistem perwakilan dalam senat.
Abad Pertengahan
Berbagai sistem pemilihan di kota-kota kecil Eropa.
Contoh: Magna Charta (1215) Inggris sebagai awal parlemen.
Zaman Modern
Republik Corsica: konstitusi demokrasi pertama modern (1755).
Revolusi Perancis: Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (1789).
Transisi abad ke-20: gelombang demokratisasi pasca perang dan revolusi.
Uni Soviet runtuh (1940-an): democratization meningkat.
Freedom House (2007): 123 negara demokrasi elektoral.
Ciri-ciri Pemerintahan Demokrasi
Konstitusional: Konstitusi meliputi kepentingan rakyat.
Perwakilan: Kedaulatan rakyat diwakilkan oleh wakil-wakil terpilih.
Pemilihan Umum: Proses memilih pihak yang akan memerintah.
Kepartaian: Partai politik sebagai sarana pelaksanaan demokrasi.
Kekuasaan: Pembagian dan pemisahan kekuasaan yang jelas.
Tanggung Jawab: Pihak terpilih bertanggung jawab kepada rakyat.
Prinsip-prinsip Demokrasi
Kedaulatan rakyat
Persetujuan dari yang diperintah
Kekuasaan oleh mayoritas
Hak-hak minoritas
Jaminan Hak Asasi Manusia
Pemilihan bebas, adil, dan jujur
Persamaan di mata hukum
Proses hukum yang wajar
Pembatasan pemerintah secara konstitusional
Pluralisme sosial, ekonomi, politik
Toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
Jenis dan Macam Demokrasi
Demokrasi langsung
Demokrasi perwakilan
Demokrasi parlementer
Demokrasi presidensial
Demokrasi campuran
Bentuk lain: Monarki Konstitusional, Republik, Demokrasi Liberal, Sosialis, Anarkis, dan lain-lain
Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi
Kelebihan
Memungkinkan warga negara memilih pemimpin
Legitimitasi melalui pemilihan umum
Transisi yang lancar antara pemerintah
Mengawasi korupsi melalui kompetisi politik
Menghindari kerusuhan dan pemberontakan
Pemerintahan cenderung tidak perang
Mendorong partisipasi dan rasa memiliki
Kekurangan
Pemimpin fokus pada jangka pendek karena masa jabatan terbatas
Tirani mayoritas mengancam minoritas
Bergantung pada faktor sejarah dan budaya
Berpotensi menghasilkan koalisi berat sebelah
Membutuhkan warga negara terdidik
Mendorong pemikiran egois
Proses pemilu mahal dan kompleks
Potensi janji-janji yang tidak dapat dipenuhi
Negara-negara Penganut Demokrasi
Demokrasi Penuh
Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Selandia Baru, Australia, Swiss, Kanada, Finlandia, Belanda, Luksemburg, Irlandia, Austria, Jerman, Malta, Republik Ceko, Uruguay, Britania Raya, Amerika Serikat, Kosta Rika, Jepang, Korea Selatan, Belgia, Mauritius, Spanyol
Demokrasi Tidak Sempurna
Argentina, Botswana, Brazil, Bulgaria, Cape Verde, Chili, Colombia, Kroasia, Siprus, Republik Dominika, El Salvador, Estonia, Perancis, Ghana, Yunani, Guyana, Hungaria, India, Indonesia, Israel, Italia, Jamaika, Latvia, Lesotho, Lituania, Makedonia, Malaysia, Malta, Meksiko, Moldova, Mongolia, Montenegro, Namibia, Papua Nugini, Paraguay, Peru, Filipina, Polandia, Portugal, Romania, Serbia, Slovakia, Slovenia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Suriname, Taiwan, Thailand, Timor-Leste, Trinidad and Tobago, Zambia
Kesimpulan dan Relevansi
Pemahaman mendalam tentang definisi, sejarah, ciri-ciri, prinsip, kelebihan, dan kekurangan demokrasi penting untuk memahami esensi sistem ini.
Adopsi demokrasi oleh berbagai negara beragam dan tergantung konteks sejarah, budaya, dan sosial masing-masing.