Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang di channel AMF Learning AMF Learning by Doing Oke, kita akan membahas terkait pengantar teknologi informasi untuk pendidikan guru Kita akan memulainya Bagi kami, seorang ilmu kebenaran dan informatika Sistem formasi, teknologi informasi, information teknologi Itu kumpulan dari beberapa komponen seperti decision making, virtual assistant machine learning, patient recognition automation, dan AI dan ada server, ada client, ada mobile application, dan web application tapi faktanya dimana semua itu bagi orang lain, yaitu murid, guru itu hanya sebuah komputer yang membuat mereka bisa berinteraktif dengan ilmu yang ingin mereka pelajari, dimana guru satu dengan guru di kelas lain bisa saling berkomunikasi baik melalui Google Meet, Zoom, atau aplikasi yang lain. Dan murid-murid pun akan menarik mereka untuk bisa berinteraktif dengan orang lain melalui aplikasi tersebut. Menurut ICT in Primary Education Analytics Survey di mana hasil dari Unisdoc atau Unisco kita sudah masuk pada era digital di mana ilmu itu harus bisa di praktekkan kemudian memanfaatkan teknologi yang kita miliki atau membangun teknologi baru perangkat baru dan layan baru untuk bisa menerapkan gaya hidup digital untuk bisa interaktif bisa kolaboratif bisa personal bisa kreatif dan inovatif kemudian hal itu dilakukan untuk bisa mengetahui cara orang itu belajar bagaimana hmmm, oke Convention Learning. Kita mulai dari sini.
Di mana kalau kita flashback zaman dulu kita sekolah, kita akan bertemu guru langsung. Tidak ada batasan guru dan murid. Kita bisa langsung bertanya, dan guru pasti akan memberikan jawabannya, meskipun terkadang kita bingung.
Dan kita bisa membaca sambil tertawa. Dan selain itu, kita akan menulis apa yang kita pahami, meskipun bingung. Dan selain itu juga, zaman dulu, kita bisa bermain di taman dan itu juga ketika kita belajar mengaji, dimana ada ustadz, ada kiai, ada guru yang akan memberikan perbaikan panjang pendeknya ketika kita membaca surat dulu di China hingga saat ini pun itu berusaha untuk memasukkan ilmu ke dalam kepala, kononnya seperti itu tetap Tapi faktanya sekarang itu berbeda.
Bukan memasukkannya ke dalam kepala seorang anak, melainkan bisa menganalisa isi kepala anak tersebut. Yang saya maksud adalah isi anak kepala tersebut yaitu apakah anak tersebut itu fokus dalam belajar atau tidak. Ketika perangkat ini dipasang di kepala anak tersebut, maka bisa melakukan perhitungan bahwa anak tersebut itu fokus atau tidak. Dan itu telah menunjukkan bahwa e-learning atau murder learning yang lebih bagus atau lebih meningkat daripada periodo sebelumnya. Di mana anak-anak atau siswa harus dekat dengan perangkatnya, dengan laptopnya untuk bisa memperoleh materi ataupun pelajaran baru yang diberikan oleh gurunya.
Guru bisa menggunakan Google Classroom untuk membuat pertanyaan atau menyampaikan materi. Dan di Google Classroom bisa terintegrasi dengan Google Meet, di mana guru tinggal klik saja, kemudian bisa berkomunikasi dengan murid, ataupun orang tua, ataupun murid yang jauh dari sekolah. Seorang guru harus bisa memberikan presentasi yang lebih menarik. daripada sebelumnya, supaya siswa itu tidak mengantuk siswa itu merasa senang ketika menerima materi yang disampaikan oleh guru, dan tidak hanya itu juga, ternyata seorang guru bisa melihat histori pekerjaan siswanya, yang mulai dari kosongan, hingga ada isinya, dengan revision history, jadi bisa tahu pada hari apa, pada tanggal apa dokumen ini dirubah dengan menggunakan Google Docs dan gamifikasi itu bisa digambungkan dengan pembelajaran jadi anak-anak siswa bisa mengecek bahwa ini benda apa Dan sesuai dengan ada yang di sebelah kiri. Apakah ini adalah voicemail, tweet, atau lunch.
Setelah selesai di klik, maka akan memperoleh reward, nilai. Dan jika siswa itu bosan membaca dengan buku, maka mereka bisa menggunakan smartphone untuk membaca buku, materi, atau modul yang ada di... Nah, salah satu contohnya yaitu Google Books. Aplikasi menggambar itu ada sekarang. Dibandingkan zaman dulu menggunakan kertas, menulis, menggambar di kertas, dan misalnya kertasnya habis maka tidak bisa menggambar.
Dan biasanya tembok menjadi tempat untuk menggambar. Nah, sekarang tidak perlu ada jumpboard ketika menggunakan smartphone ataupun laptop. Atau bisa menggunakan jemput untuk menggambar dan menulis Dan di Eropa dan Amerika Ada robot yang bisa berkomunikasi dengan anak Dan bisa bermain Sedangkan di Indonesia hal ini sulit untuk diterapkan Karena anak lebih baik diasuh langsung oleh orang tuanya Diberikan arahan langsung oleh orang tuanya dan bukan sekedar hanya bisa ditemani oleh robot kemudian belajar mengaji pun juga sama harus dituntun oleh gurunya harus dituntun oleh ahlinya dan aplikasi hanya memberikan sedikit pengingat bahwa ngaji akan jam berapa dan dimana kemudian hanya memberikan catatan dari guru yang dikirimkan melalui aplikasi Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa untuk kedepannya kita akan belajar mandiri Tapi faktanya kita akan selalu bertanya kenapa hidup, kenapa seperti ini, kenapa seperti itu Dan tentunya orang tua harus ada di samping mereka untuk memberikan bimbingan dan arahan dan memberikan jawaban yang baik Oke seperti itu, nantikan video kami selanjutnya terkait teknologi informasi aplikasi komputer, pemograman komputer dan perihal yang lain seperti kajian bahasa Inggris sampai ketemu lagi Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh oke teman-teman pastikan like, subscribe, dan share video ini terima kasih