Di antara kalian, apa ada yang pernah main game Assassin's Creed Rogue? Game pertama seri Assassin's Creed yang memungkinkan kita memainkan seorang Templar sebagai karakter utama dan mengguru para Assassins. Di game ini, kita bisa memainkan The Naval Campaign, di mana karakter utama harus mengerahkan Armada Inggris melawan Prime. ke seluruh dunia saat Perang 7 Tahun. Perang 7 Tahun yang berlangsung dari 1756 hingga 1763 seringkali merupakan perang yang terlupakan.
Eksistensinya seakan terbayangi dengan perang yang lebih populer seperti Revolusi Amerika, Perang Dunia Pertama, dan Perang Dunia Kedua. Padahal sebenarnya, Perang 7 Tahun disebut-sebut oleh banyak sejarawan sebagai Perang Dunia atau Perang Global Pertama. yang pertempurannya terbentang dari benua Amerika, Eropa, Afrika, hingga Asia. Nah, Mimin yakin, pasti tidak banyak inspektor yang tahu mengenai perang ini dibandingkan perang lain seperti Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua.
Nah, kedari itu, di episode kali ini, Mimin mau membahas soal perang 7 tahun yang seakan terlupakan. Perang 7 Tahun secara umum merupakan perang global antara Prusia dan Inggris bersama para sekutunya, melawan Perancis dan Austria dengan para sekutunya. Meskipun ada sumber yang berkata, Perang 7 Tahun sudah dimulai sebelum 1756. dan tentunya lebih lama dibandingkan 7 tahun, namun di sini Mimin setuju bahwa secara de jure, perang 7 tahun berlangsung dari tahun 1756 hingga 1763, karena adanya deklarasi perang secara resmi pada tahun 1756. Tidak seperti perang-perang lainnya yang memiliki pemicu, seperti pembunuhan anak duk Franz Ferdinand di Perang Dunia Pertama, serta invasi Jerman ke Polandia di Perang Dunia Kedua, Perang 7 Tahun merupakan lanjutan dari perang-perang yang sudah terjadi sebelumnya, yang bahkan bisa ditelusuri hingga 1740. Di tahun 1740, Kaiser Karl VI dari Kekaisaran Romawi Suci meninggal dan membuat tahta kini diteruskan pada anaknya, Kaiserin Maria Theresia. Namun Kaiser Friedrich II malah mengambil kesempatan ini untuk mengambil Silesia dari Austria.
Dalam perang yang disebut sebagai War of the Austrian Succession ini, Kelak Prusia akan berhasil menguasai Silesia dengan ditandatangannya Treaty of Aigle-la-Capelle yang menunjukkan bahwa Prusia juga merupakan kekuatan besar di Eropa. Di sisi lain, Inggris dan Perancis kini berebut kekuasaan di hampir seluruh bagian dunia, namun Amerika Utara merupakan daerah yang paling panas. 3 Juli 1754, Perancis bersama orang Amerika asli kemudian menyerang benteng Inggris di Fort Necessity.
yang kemudian memulai French and Indian War. Terkadang tanggal ini juga dipercaya sebagai tanda mulainya dari Perang 7 Tahun. Secara de facto, karena tidak ada deklarasi perang resmi antara Inggris dan Perancis, terlepas dari adanya fakta bahwa pertempuran sudah berlangsung di Amerika Utara.
Di belahan dunia lain, Inggris dan Perancis juga memiliki persaingan, di tempat-tempat seperti Karibia, dengan melemahnya Spanyol di Karibia, dan melemahnya Kekaisaran Mughal di India, Kini baik Inggris dan Perancis mau menendang rival mereka di daerah tersebut dan memperlihatkan siapakah bos sebenarnya. Dalam Perang Dunia II, Italia dikenal sebagai negara yang seringkali berpindah aliansi. Nah, sama seperti Italia, saat Perang 7 Tahun, menuju tahun 1756, ada pergantian aliansi antara Perancis dan Inggris dengan sekutu mereka, yakni Prusia dan Austria. Saat War of the Austrian Succession, Prancis mendukung Prusia, sedangkan Inggris mendukung Austria atau Habsburg.
Namun dengan ditandatangani Treaty of Aigle-Capelle, Prancis memulai sikap antagonisme dengan Prusia karena Prusia menandatangani perjanjian tanpa memperhitungkan kepentingan Prancis. Inggris di sisi lain tentunya sangat senang karena kini Prusia secara tidak langsung membuat rivalnya menjadi kalang kabut. Perlahan, Rusia semakin dekat dengan Inggris, sedangkan Austria dengan Perancis. 17 Mei 1756, setelah bergulat di Amerika Utara selama 2 tahun, akhirnya Inggris dan Perancis mendeklarasikan perang secara resmi yang meresmikan dimulainya perang 7 tahun secara de jure.
Di Amerika Utara, Inggris memulai perang dengan sangat buruk karena mereka berperang tanpa strategi yang matang dan manajemen yang sangat buruk. Pasukan Inggris terdiri atas militer dan milisi yang tentunya kurang profesional. Jika dibandingkan tentara Perancis yang sudah sangat profesional dan berpengalaman, Perancis memenangkan banyak pertempuran melawan Inggris satu demi satu, seperti pertempuran di Fort Oswego. Meskipun begitu, di Eropa, kabar baik untuk Inggris datang dari Prusia.
Pada 29 Agustus 1756, Prusia menginvasi Sassen yang membuka front baru di perang ini, yang membuat Perancis juga harus mulai mengalihkan perhatiannya ke Eropa, meski mereka memiliki Austria. Tidak seperti Inggris di Amerika Utara, tentara Prusia dikenal sebagai salah satu tentara yang paling profesional dan sangat disiplin di Eropa, yang membuat Perancis tahu mereka harus sangat memperhitungkannya sebagai lawan. 58.000 tentara dikirim Frederick II ke Sassen untuk melawan Maria Theresia.
Benar saja, pada 14 Oktober 1756, pertahanan terakhir Sacon di Pima bertekuk lutut pada Frederick II. Dan kini... Bohemia menjadi target selanjutnya.
Mismanagement serta buruknya koordinasi masih menghantui Inggris di Amerika Utara meskipun adanya kabar baik Rusia di wilayah Eropa. Pada tahun 1757, Inggris harus menahan Fort William Henry yang akan ditepung oleh tentara Prancis dan Indian. Meijin Daniel Webb memutuskan untuk mundur dari Fort William Henry dan menyuruh Lethal George Munro untuk menahannya. Namun Webb tidak tahu betapa banyak pasukan Perancis yang akan menyerang, sedangkan dia hanya memiliki 2.300 pasukan. Tiba-tiba Perancis menyerang dengan 7.000 orang yang membuat Inggris kewalahan.
Terlepas dari hal tersebut, George Monroe dikenal karena aksi heroiknya yang menahan Perancis dari 3 hingga 9 Agustus 1757, meskipun dengan persiapan yang kurang dan kalah jumlah. Namun para orang Indian yang menyerang, melakukan pembantaian kepada orang-orang Inggris dan Perancis membiarkannya meskipun ada juga korban seperti anak-anak dan perempuan. Pesta ini kelak dikenal sebagai pembantaian Lord William Henry.
Meskipun teater Amerika Utara terlihat seperti bencana bagi Inggris, namun di Eropa, Red Rift 2 justru kembali membawa kabar baik. Pemenangan di Bohemia membuat Perancis harus mengalihkan perhatiannya ke Eropa dengan kewalahan dengan berita kemenangan Rusia di ulai Rosbach. Frederick II dikeroyok oleh Prancis dan Austria di Rosbach.
Prusia pun kalah jumlah hampir dua kali lipat. Namun terlepas dari fakta ini, Frederick II menang pada November 1757 dan sebulan kemudian ia kembali menghajar Austria di Lothen. Hal ini membuat Prancis, Austria, serta sekutunya seperti Rusia, Sweden dan negara-negara Jerman kecil pro-Austria kini menjadi takut dengan Prusia di bawah pimpinan Frederick II. Dalam sejarah, Inggris seringkali gagal di tahap-tahap awal seperti dalam Perang Dunia Pertama, Perang Dunia Kedua, serta banyak perang lainnya.
Namun tetap saja, Inggris bisa keluar sebagai pemenang. Selain karena adanya Royal Navy yang sangat perkasa, kemampuan Inggris yang suka diabaikan oleh musuhnya adalah kemampuan untuk beradaptasi dan mempelajari kekalahan. Saat Perang Dunia II, Inggris dengan cepat memasang radar untuk melindunginya dari Luftwaffe dan memasahkan kode Jerman untuk pertempuran di Atlantik.
Dalam Perang 7 Tahun, Inggris juga menyadari bahwa kondisi Amerika Utara berbeda dengan Eropa. Hal ini membuat mereka harus membuat taktik baru dengan memanfaatkan kondisi Medan. Selain itu, mereka juga menyadari bahwa pentingnya koordinasi baik antara pasukan dan general, serta memutuskan hubungan antara Perancis dan orang Indian.
Orang Indian yang merupakan orang asli di Amerika Utara tentunya sangat paham mengenai kondisi daerahnya. Hal tersebut membuat Perancis unggul karena mereka memiliki tentara yang betul-betul tahu cara beradaptasi dengan medan perangnya. Kelak, senangan Inggris akan ditunjukkan kepada pasukan-pasukan Indian pro-Perancis.
serta jalur-jalur pasukan Perancis. Benteng pertahanan Perancis hanya akan diserang jika mereka penting bagi jalur pasukan Perancis. Perlahan namun pasti, Inggris mulai mendapatkan momentum, seperti ketika mereka mendapatkan benteng Louisburg serta Fort Frontenac.
Pada bulan Oktober 1758 juga, Treaty of Eastern ditandatangani oleh Inggris bersama suku-suku Indian pro-Perancis. Pada datanganan perjanjian ini, merupakan titik balik dari teater Amerika Utara karena Perancis kehilangan dukungan suku Indian dan membuat Inggris mendapatkan sekutu lokal seperti suku Lenape. Meskipun teater Amerika Utara mulai terkontrol oleh Inggris dan sekutunya, namun teater ini hanya merupakan satu dari banyak teater di perang 7 tahun. Di Eropa, Inggris menjanjikan dana bantuan kepada Frederick II sebesar 670 ribu pound sterling per tahun untuk membantunya berjuang di Eropa. Inggris cukup beruntung mendapat sekutu yang sangat profesional, sehingga ia tidak perlu ikut-ikutan di Eropa, sehingga Eropa berhasil dikontrol oleh Frederick II yang sangat bisa diandalkan.
Inggris hanya perlu memberi dana untuk memastikan Rusia semakin kuat, meski dikeroyak oleh Perancis dan kawan-kawan. Perancis di sisi lain harus tetap memperhatikan Eropa, meskipun memiliki banyak sekutu seperti Rusia, Sweden, dan Austria. Perancis juga semakin pusing, Karena dengan fokusnya yang terbelah, Inggris di luar Eropa mulai menyerang tanah jajahan Francis di Karibia, di mana pada Mei 1759, Guadeloupe berhasil jatuh ke tangan Inggris. Inggris pun mengalahkan Francis di benteng Ticonderoga.
Francis lalu kabur ke Crown Point dan pergi ke Quebec sebagai pertahanan terakhir. Francis pun memberikan pertahanan hebat di Quebec, hingga Inggris baru bisa menguasainya setelah bertempur selama bulan hingga September 1759. Perancis pun mencoba mengambil kembali Quebec pada Mei 1760. Namun aksi ini gagal dan mengakhiri teater Amerika Utara dalam Perang 7 Tahun setelah Inggris menguasai Montreal. Setelah Amerika Utara jatuh, kini Perang 7 Tahun bukan bertempuran antara Inggris dan Perancis untuk memenangkan perang. Namun melihat seberapa baik dan bagus bagaimana Perancis bisa bertahan dari serangan Inggris. Karena sejak Battle of Kunersdorf, Frederick II mulai kewalahan.
Hal ini karena Prusia harus berperang melawan Austria dan Rusia. Bahkan Berlin berhasil diserang oleh pasokan Rusia dan Austria dan diduduki. Namun Frederick II tetap bertahan dan memiliki tentara yang tetap disiplin dan berani menahan para musuhnya. Kebar baik bagi Frederick II baru datang pada Januari 1762, ketika Kaisar Elisabeth dari Rusia meninggal dunia.
dan digantikan oleh keponakannya Peter III. Tidak seperti tantenya, Peter III merupakan kaisar Rusia berdarah Jerman yang sangat pro-Prussia. Lalu Peter III dengan cepat menginginkan Rusia untuk bersekutu dengan Prussia, karena ia sangat mengagumi Frederick II.
Pada bulan Mei, Rusia dan Prussia kemudian mendatangani Treaty of St. Petersburg yang menghentikan perang dan membuat kedua negara menjadi sekutu. Tentunya hal ini merupakan kabar buruk bagi Perancis dan sekutunya, karena Rusia kini telah menjadi musuh. Bagi Perancis dan sekutunya, ini merupakan akhir dari semuanya. Inggris menghajar Perancis di India dan menang tahun 1761, sedangkan Rusia dan Prusia menghajar Austria, Sweden, dan Perancis di wilayah Eropa. Perang 7 tahun dimenangkan oleh Inggris dan Prusia bersama sebutunya, namun perang ini diakhiri dengan dua perjanjian yang berbeda, yakni Treaty of Paris yang diterangkani pada 10 Februari 1763 antara Inggris dengan Spanyol dan Perancis, serta Treaty of Hubertusburg yang diterangkani pada 15 Februari 1763 antara Prusia, Sassen, dan Austria.
Di Triti Hubertusburg, Austria kembali mendapatkan Sachsen, sedangkan Prusia mendapatkan Silesia. Namun kini Prusia dipandang sebagai negara super power. Di sisi lain, Treaty of Paris memaksa Perancis mengembalikan daerahnya yang didapatkan dari Inggris serta mentransfer banyak koloninya terutama di Amerika Utara. Perang 7 Tahun adalah awal naiknya pamor Prusia di Eropa yang kelak akan membuat dualisme Prusia dan Austria di Eropa khususnya di antara negara-negara Jerman.
Di sisi lain, Meskipun perang antara Inggris dan Prancis telah berakhir, namun Prancis masih menyimpan rasa dongkol kepada Inggris. Prancis pun ingin membalaskan rendahnya ke Inggris suatu hari nanti. Setelah Inggris membuat 13 koloninya menjadi marah, akibat ia memaksa mereka membayar hutang perang 7 tahun lewat pajak yang dipaksakan. Prancis pun mendukung 13 koloni tersebut dalam pertempuran yang kelak akan dikenal sebagai Revolusi Amerika Serikat. Nah menurutmu, apakah yang terjadi jika Inggris dan Prusia kalah dalam perang ini?
Apakah hasilnya akan bisa mengubah alur sejarah? Coba tulis pendapatmu di kolom komentar. Hai, terima kasih sudah menonton dan belajar sejarah bersama Inspek History. Jangan ragu untuk berikan komentar, like, dan bagikan bila kamu merasa konten ini bermanfaat.