Transcript for:
Perbedaan Jenjang Pendidikan Tinggi Indonesia

Halo teman-teman semua, kali ini kita akan membahas tentang beberapa topik yang saat ini mungkin masih menjadi kebingungan di kita semua tentang apa sih sebenarnya beda universitas, institut, sekolah tinggi, politik, dan akademi. Nah, turun untuk bagi teman-teman yang saat ini masih duduk di jenjang SMA, SMK, ataupun MA. yang sebentar lagi akan menamatkan pendidikannya di sekolah menengah atas, maka jenjang pendidikan selanjutnya yang bisa kita pilih yaitu pendidikan tinggi.

Saat ini kita sering sekali mendengar kata-kata seperti universitas, institut, politek, atau akademi. Namun, apa sih bedanya dari pendidikan tinggi yang ada di Indonesia ini? Nah, di video ini...

Kita akan membahas secara singkat apa sih bedanya dan akan menjadi referensi bagi kita semua untuk menentukan pilihan apa yang akan kita pilih setelah kita tamat dari sekolah menengah atas. Nah, di Indonesia sendiri setelah tamat dari sekolah menengah atas ada namanya pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia banyak sekali jinjangnya. Ada universitas, ada politeknik, ada sekolah tinggi.

Di yang mana semua cangkupan program pendidikan tinggi mencakup ada namanya program akademik, ada namanya program fokasi, dan juga ada namanya program profesi. Nah, pertama kalau untuk program akademik, dia berfokus pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Yang di mana biasanya di jenjang ini meluluskan program sarjana. Nah, bedanya yang kedua, vokasi dia merupakan suatu jenjang pendidikan untuk menyiapkan kita sebagai lulusan untuk melatih suatu keahlian terapan tertentu terhadap suatu bidang. Biasanya di jenjang vokasi ini lingkupnya ada di jenjang diploma.

Diploma 1, 2, 3, 4, itu adalah tenaga vokasi. atau menerja vokasional. Nah, yang terakhir ini ada di jenjang profesi. Profesi ini sebenarnya adalah lanjutan dari jenjang vokasi atau akademik. Sebenarnya bukan diperuntukkan untuk lulusan baru dari SMA.

Namun, apabila setelah dari jenjang akademik dan vokasi, bisa melanjutkan ke jenjang profesi. Kita tidak akan membahas secara dalam di profesi. Profesi ini adalah sebuah pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.

Seperti ada profesi dokter, insinyur, apotekar, nurse, itu adalah program pendidikan lanjut dari Jinjang Pendidikan Akademis. Nah, ini adalah tabel singkat yang mungkin bisa kita gambarkan ya, apa sebenarnya beda dari Jinjang Pendidikan Tinggi yang ada di Indonesia. Nah, kalau pendidikan yang paling kompleks sebenarnya itu ada di universitas ya.

universitas ini dia menjalankan semua tingkatan jadi ada jenjang akademik ada jenjang vokasi dan profesi ini keterangannya bisa dilihat di bawah kalau di universitas itu kalau untuk tamatan SMA bisa lanjutkan jenjang S1 ya di akademis sampai jenjang S3 dan juga menjalankan jenjang profesi dari profesi dan juga spesialis dan juga menjalankan vokasi ya tenaga vokasi juga ada di universitas Di institut juga sama, institut sekolah tinggi dan universitas itu sama. Menjalankan program akademik ada, ada juga program lokasi, ada juga program profesinya. Nah sedangkan di wilayah politeknik itu tidak ada lagi program akademik. Karena politeknik ini berfokus pada keahlian.

Maka jenjang yang akan dicapai adalah diploma kalau di politeknik. Nah, ini juga sama banyak ditemukan di akademi ataupun akademi komunitas. Ini tabel penjelasan dapat dilihat di bawah sini.

Nah, biar kita lebih mudah memahaminya, tadi penjelajahan akademik. Kan sama tadi ya, universitas, institut, sekolah tinggi sama-sama menjalankan ada program akademik, ada program fokasi, dan juga ada program profesi. Nah namun, perbedaannya letak di banyak tidaknya rumpun ilmu.

Kalau universitas, ini banyak sekali rumpun ilmu. Kalau kita temui di universitas, misalnya di Universitas Indonesia atau Universitas Pajajaran, maka banyak sekali fakultas di dalamnya. Karena dia terdiri dari banyak rumpun ilmu, itu tingkatan universitas.

Nah, kalau di institut, dia lebih fokus ke satu hal. Misalnya, Institut Teknologi Bandung, dia fokus pada pengembangan teknologi. Atau Institut Teknologi Surabaya, dia berfokus pada pengembangan teknologi.

Itulah dia dinamakan institut, karena hanya beberapa rumpun ilmu fokus. Namun di universitas dia bersifat umum banyak sekali rumpun ilmu. Nah bedanya lagi kalau di sekolah tinggi, dia berfokus pada suatu rumpun ilmu. Misalnya sekolah tinggi ilmu kesehatan, maka hanya rumpun ilmu kesehatan saja yang didalami. Misalnya sekolah tinggi ilmu ekonomi, maka ilmu ekonomi saja yang didalami.

Banyak sekali sebenarnya perbedaannya hanya di tingkat beberapa rumpun ilmu. Jadi sekolah tinggi ini bisa ditingkatkan jadi institut kalau misalnya rumpun ilmunya sudah banyak, dari institut juga bisa ditingkatkan jadi universitas jika rumpun ilmunya pun sudah banyak. Nah, di fokasi juga sama, politeknik itu banyak sekali rumpun ilmu.

Misalnya kita lihat misalnya, salah satu contohnya adalah politeknik Brawijaya. Ini banyak sekali rumpun ilmu, ada teknik, ada apapun tenaga fokasional yang ada di sana. Bedanya dengan akademi, dia hanya beberapa rumpun ilmu saja dan berfokus. Dan akademi komunitas, dan hanya satu saja, satu rumpun ilmu kalau di akademi komunitas.

Karena pendidikan vokasi ini tadi diarahkan pada penguasaan kelanjutan tertentu. Ini adalah bedanya hanya di sebatas banyak tidaknya rumpun ilmu yang kita pilih. Nah, untuk menjadi perhatian, yang harus kita ketahui bersama adalah Bedanya tenaga diploma atau tenaga fokasi dan terjana atau akademik, dia arahnya.

Kalau kita pilih jenjang sarjana, maka kita akan berfokus pada pengembangan ilmu, akademis, pola pikir kritis. Nah, kalau kita pilih ke arah diploma, maka pola ajaran yang kita dapatkan adalah keahlian, top skill. Bagaimana kemampuan kita, keterampilan kita melakukan suatu hal dengan keahlian khusus yang kita miliki, misalnya teknik listrik.

Kita akan mengetahui banyak hal, keterampilan, keahlian langsung di lapangan. Dibanding dengan sarjana fokus pada teori pengembangan ilmu. Ini adalah beda yang sangat signifikan dari... Diploma dan sarjana.

Lalu mana yang akan kalian pilih silahkan tentukan dengan minat dan bakat kalian. Secara garis besar kita breakdown ya. Kalau universitas ini dia banyak tadi kita sebutkan terdiri dari beberapa jumlah fakultas. Bisa dari lima fakultas ya. Terdiri dari beberapa prodi dan jurusan yang lingkup yang sangat besar.

Penyelenggaraan pendidikannya banyak juga ya. Tadi sudah dibahas ada pendidikan akademik, ada pendidikan kelas. pendidikan fokasi, profesi juga ada di universitas.

Contoh-contohnya, banyak sekali contohnya ada di Universitas Indonesia, Unan, UGM, UNER, UNAN, terus ada Brawijaya, USU, banyak sekali. Kita juga nggak pilih kalau universitas. Nah, kalau universitas, sebenarnya hampir sama dengan universitas. Namun, harus kita pahami kalau universitas itu berfokus pada satu jenis kelemuan saja. Jadi penyelenggara arki ilmuwannya itu bisa dari pengembangan ilmu, sains, dan teknologi gitu ya.

Akademi, lokasi, profesi juga ada di institut. Misalnya ada di Its gitu ya, ada di IKJ, Institut Kesehatan Jakarta yang berfokus pada seni, atau ITS yang berfokus juga pada teknologi. Ini bisa menjadi salah satu pilihan kalau misalnya di...

Satu institusi ini hanya berfokus pada satu cabang ilmu. Nah, kalau di sekolah tinggi, ini hanya terdiri dari beberapa fakultas saja. Terbagi menjadi beberapa jurusan yang terkait dengan fakultas tersebut.

Dapat juga menyelenggarakan pendidikan fokasi seperti universitas dan juga institut dan juga hanya dalam satu rumpun ilmu saja. Pengetahuan dan atau teknologi tertentu yang memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Salah satunya tadi ya, ada sekolah tinggi manajemen.

Maka fokus di prodi dan jurusan di bawahnya hanya di area manajemen. Tidak ada lagi. Sub-gidang lain, maka dia tidak ada lagi di sana teknik. Teknik atau ke sekolah tinggi kesehatan itu tidak bisa. Dia hanya menjurus ke manajemen saja.

Karena dia terbatas pada bintang ilmu yang dilakukan di sekolah tinggi tersebut. Itu bedanya kalau di sekolah tinggi. Nah, kalau politeknik tadi, dia berfokusnya pada keahlian.

Maka kalau misalnya kita tanya pada teman-teman yang sudah kuliah di politeknik, Maka akan banyak keterampilan, maka praktiknya akan lebih banyak. Karena tujuan dari vokasi adalah meningkatkan kemampuan terampil. Sehingga lulusannya ini diharapkan profesional, mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Contohnya, ada Politeknik Negeri Surabaya, Pol Sri, ada Politeknik Negeri Padang, kalau di kesehatan ada Polteckes. Polteckes Kemenkes ini tersebar dari seluruh Indonesia. Salah satunya Polteckes Kemenkes Penerbangan.

Polteckes, Kemenkes, Bandung, Jakarta, dan lain-lain ini mungkin bisa jadi satu opsi kalau misalnya teman-teman sekalian mau mempilih jenjang politeknik untuk berkarir di bidang keterampilan yang memiliki keahlian secara khusus. Akademi ini hanya menyelenggarakan pendidikan vokasi saja dalam satu bidang ilmu tertentu. Akademi ini dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi di jenjang D1 sampai D3. Contohnya ada Akademi Analis Kesehatan, Akademi Keperawatan, Akademi Penerbangan Indonesia. Ini adalah salah satu contoh akademi-akademi yang mungkin bisa jadi pilihan kita sesuai dengan minat dan bakat kita.

Setelah penjelasan tadi, sebenarnya perbedaan dari universitas, institut, sekolah tinggi, politik, dan akademi hanya terbatas pada banyak... atau tidaknya rumpun ilmu yang melingkupi pendidikan tinggi tersebut. Yang harus kita pahami adalah, kalau universitas ini menaungi banyak bidang ilmu, kalau institut hanya fokus pada bidang ilmu yang dipelajari, kalau sekolah tinggi ini mempelajari satu bidang keilmuan dari satu fakultas, contohnya ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, bariwisata. Kalau di politik teknik, pendidikan tinggi berfokus pada pendidikan fokasi saja dengan berbagai jurusan dalam satu rumpun ilmu. Nah, kalau di akademi hanya fokus pada titik keilmuan yang dipelajari saja sesuai dengan pendidikan yang diminati.

Contohnya akademi militer, akademi keperawatan, ataupun yang lainnya. Nah, sekarang pertanyaannya adalah, yang mana yang akan kita pilih? Sesuai dengan minat dan bakatmu?

Sesuai dengan interest, kita mau kemana. Mau diploma, mau sarjana, sama saja. Lampangan kerja bisa dibuka.

Kita bisa melakukan kegiatan mandiri. Namun yang harus kita perhatikan adalah junjang diploma dan sarjana perbedaannya ada di jumlah semester dan SKS yang ditempuh. Kalau di vokasi, dia sedikit lebih... Singkat, diembandingkan universitas, karena dia berfokus pada pendidikan praktik. Dengan jangka waktu bisa diluluskan dalam sampai 6 semester kalau diploma 3. Kalau S1, selarjana akademik membutuhkan waktu yang cukup panjang, sekitar 8 semester ya.

Mungkin bisa ditempuh dalam waktu 4 tahun, atau bisa dipercepat hingga 3,5 tahun kalau kita bisa ambil SKS lebih banyak dari biasanya. Nah, teman-teman sekalian, referensi yang bisa kalian baca untuk informasi ini dapat kalian lihat di Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi. Di sana dibahas secara kompleks apa sebenarnya pendidikan tinggi, pendidikan tinggi di Indonesia yang mungkin akan menjadi bahan referensi kalian menentukan pilihan ke depannya apa.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Hanya secuil informasi mungkin kalian bisa kembangkan lagi gali sebanyak-banyaknya. Tanya pada senior kalian, pada tanya orang tua yang mungkin sudah kuliah sebelumnya, tanya teman-teman terdekatmu.

Karena pilihanmu saat ini akan menentukan masa depanmu. Pertama yang harus kalian ketahui adalah, jenjang D3, S1, ataupun S2 bukan untuk memudahkan kalian mencari kerja, namun untuk melatih kemampuan berpikir. Maka dari itu tentukanlah pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang kita miliki Mungkin sekian saya Erie Assalamualaikum Wr.

Wb