Berlatar di masa lalu, tepatnya di tahun 1944, di mana kala itu perang saudara di Spanyol dinyatakan telah berakhir. Namun entah bagaimana, masih ada para gerilyawan yang berjuang melawan rezim fasis baru. Sehingga dianggap sebagai pemberontak, maka dari itu dibangunlah pos-pos militer demi membasmi kelompok tersebut.
Pada suatu malam, ditampilkan seorang gadis malang yang tergeletak dalam kondisi sekarat di suatu tempat yang bisa dibilang mirip sebuah gua. Saya yakin kita semua pasti belum mengetahui ada apa ini. Oleh karena itu, mari semuanya. Ya, apa yang sebenarnya terjadi?
Selamat datang dan selamat berjumpa kembali bersama saya, Tukugusto. Bagaimanapun kabar dan dimanapun kalian berada, jangan pernah takut gagal. Karena kegagalan adalah guru yang paling baik, yang mana akan mengajarkan kita untuk bangkit dan memperbaiki kesalahan.
Seperti biasa kawan, saya akan menceritakan yang mana kali ini tentang sebuah film berjudul El Labirinto del Fauno atau bahasa NKRI-nya Labirin Pen. Film ini dirilis pada tahun 2006, disutradarai oleh salah satu sutradara idola saya, Guillermo del Toro, serta dibintangi oleh para aktor yang sebaiknya kalian kenalan tentunya lewat mesin pencarian. Baik tidak usah berlama-lama, Demi kesejahteraan bersama, segera siapkan kopinya Dan mari kita lanjutkan cerita Cerita beralih ke sebuah kisah tentang dunia yang ada di bawah tanah Dimana seorang putri yang tinggal di sana bermimpi tentang dunia atas tempat manusia berada sampai-sampai nekat melarikan diri ke permukaan. Saat terpapar sinar matahari, seketika ingatannya terhapus dan tubuh putri itu mengalami sakit parah sampai akhirnya meninggal dunia.
Tentu saja ini membuat sang ayah yang merupakan seorang raja menjadi sangat bersedih. Tapi dia yakin jiwa putrinya tetap ada dan akan berinkarnasi menjadi manusia. Oleh karena itu, Sang Raja memutuskan untuk menunggu dengan yakin suatu saat nanti putrinya pasti akan kembali Adegan pun kemudian menampilkan suatu perjalanan yang dilakukan seorang gadis bernama Ovelia bersama sang ibu yang sedang mengandung Carmen Selama dalam perjalanan, tiba-tiba saja Carmen merasa mual sehingga mobil pun terpaksa dihentikan Selagi sang ibu menenangkan diri, Ovelia menjelajah sekitar dan menemukan sebuah batu aneh.
Tak jauh dari sana, gadis itu melihat patung yang belum lengkap lalu menempatkan batu yang ditemukan untuk menutup lubang tersebut. Dan tiba-tiba saja... Di saat yang sama, Carmen memanggil Ophelia karena mereka akan melanjutkan perjalanan. Selama itu, Carmen mengingatkan Ophelia untuk menunjukkan rasa hormat kepada kapten yang kini menjadi ayah tirinya. Beberapa waktu kemudian, rombongan itu pun tiba di sebuah kem militer Dimana suami Carmen, Kapten Vidal, menyambut dengan hangat Meskipun mengetahui kedatangan sedikit terlambat Di sisi lain, Ophelia menuruti nasihat sang ibu menunjukkan rasa hormat kepada Vidal Namun ketakutan membuatnya menggunakan tangan yang salah Selanjutnya, Vidal memerintahkan kepala pelayan Mercedes untuk menurunkan semua barang, lalu sang kapten pergi bersama sang istri.
Sementara itu, Ovelia menemukan serangga yang diakini itu serangga yang sebelumnya muncul dari patung batu. Segera gadis itu mengikuti, sampai akhirnya tiba di sebuah reruntuhan. Ketika mencoba menjelajah lebih jauh, tiba-tiba saja Mercedes datang untuk menghentikan.
Mercedes menjelaskan, Bahwa reruntuhan itu dulunya adalah sebuah labirin kuno akan sangat berbahaya jika Ophelia masuk Apalagi sampai tersesat di dalamnya Malam harinya ditampilkan Vidal sedang menyusun strategi bersama anak buahnya untuk membasmi seluruh pemberontak Bersama dengan itu Mercedes datang menyediakan makanan dan wanita itu juga berkesempatan secara diam-diam untuk mengintip peta yang diletakkan tanda lokasi pos-pos terbaru. Sementara itu, dokter di kem, dokter Ferrero, memberikan obat kepada Carmen untuk membantunya terlelap. Ketika meninggalkan kamar Carmen, Mercedes menghampiri Ferrero, membisikkan tentang luka seorang pasien yang semakin memburuk, dan sebagai tanggapan, sang dokter pun memberikan sesuatu, lalu pergi menemui Kapten Vidal. Kemudian Mercedes menyadari Ovelia secara diam-diam mengawasi. Merasa tidak nyaman, gadis itu pun menutup pintu dan segera bergabung dengan sang ibu.
Ovelia mengaku tidak bisa tidur karena terganggu dengan suara kayu yang berderit. Dan selain itu, dia mengkhawatirkan tentang pernikahan sang ibu dengan kapten. Carmen menjelaskan seperlunya, lalu meminta Ovelia menceritakan sesuatu yang bisa membantu mereka terlelap. Ovelia pun menuruti, menceritakan tentang dunia yang dilanda kesedihan dimana ada bunga mawar yang tumbuh di atas gunung hitam konon katanya siapapun yang memetik mawar itu akan mendapatkan keabadian namun untuk bisa mencapainya harus melewati daratan duri yang beracun dan akhirnya mawar itu pun mati tanpa memberikan manfaat kepada siapapun di bawah mereka dokter Vero tiba di ruangan Vidal melaporkan tentang kondisi Carmen yang buruk tetapi bayinya sehat.
Anehnya, kabar ini membuat Vidal lega terungkap bahwa dia sama sekali tidak peduli dengan kondisi Carmen. Bahkan dengan sengaja meminta Carmen untuk melakukan perjalanan jauh agar bisa melihat putranya lahir. Ya, meskipun belum lahir, Vidal sangat yakin bahwa anaknya nanti berjenis kelamin laki-laki.
Tiba-tiba saja terdengar kegaduhan dari luar yang mana ternyata para prajurit menangkap ayah dan anak setelah mendengar suara tembakan. Keduanya mengaku bukanlah pemberontak melainkan warga biasa yang sedang berburu kelinci. Masih tidak percaya, para tentara pun melanjutkan pemeriksaan sampai akhirnya menemukan catatan dengan tulisan-tulisan mencurigakan. Segera sang kapten pun bertindak kejam menghajar dan menghabisi ayah dan anak itu. Padahal ketika diperiksa lebih lanjut Di dalam tas ayah dan anak ditemukan bangkai kelinci yang merupakan hasil buruan Di kamar tidur, suara misterius membuat Ophelia terbangun lalu menemukan serangga yang tak asing yang kemudian tiba-tiba berubah menjadi peri Peri itu kemudian membawa Ophelia menyusuri labirin membimbingnya di antara dinding-dinding yang membingungkan, sampai akhirnya mencapai sebuah tangga menuju ke bawah tepatnya sebuah gua dengan patung batu di tengah-tengahnya selain itu, disana ada sesosok makhluk menyeramkan tapi sepertinya ramah, yang bersuka cita atas kedatangan Ophelia ia memperkenalkan diri sebagai Fauno, bersumpah untuk setia kepada Ophelia yang disebut sebagai Putri Moana Ophelia sebenarnya mencoba mengoreksi, namun Fauno bersikeras, menggigit mengklaim bahwa tanda di bahu Ophelia adalah buktinya.
Makhluk itu pun kemudian menceritakan tentang raja yang membuka portal termasuk gua sehingga jiwanya Ophelia bisa kembali. Namun sebelum itu, Ophelia harus menyelesaikan tiga tantangan atau misi sebelum bulan Purnama demi membuktikan bahwa jiwanya tidak fana. Untuk membantu, Fauno memberikan Ophelia sebuah buku yang hanya bisa dibaca ketika sendirian. Buku itu akan menunjukkan kepadanya tugas apa yang harus diselesaikan. Kemudian setelah itu, Fauno pun menghilang.
Keesokan harinya Kapten Vidal memerintahkan Mercedes untuk memasak kelinci yang dirampas dari ayah dan anak pemburu. Wanita itu pun segera membawanya ke dapur, lalu menyiapkan bak mandi untuk Ovelia. Saat sendirian di kamar mandi, Ovelia mengambil buku kosong yang disembunyikan.
Secara ajaib, gambar dan kata-kata muncul pada lembaran memikat Ovelia dan membuatnya lupa waktu. Satu-satunya yang membuat Ovelia tersadar adalah panggilan Carmen. meminta gadis itu untuk bergegas. Bukannya menuruti, Ophelia malah memeriksa tanda pada bahu dan menemukan tanda yang mirip bulan sabit yang secara tidak langsung membenarkan apa yang disampaikan Fauno bahwa Ophelia adalah reinkarnasi dari seorang putri.
Di dapur, para pelayan mempersiapkan pesta makan malam. Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat Ophelia datang gaunnya yang dijahit oleh Carmen terlihat indah dikenakan oleh Ovelia, sehingga semua pun memberikan pujian. Ada kedekatan yang terjalin diantara Ovelia dan Mercedes, sehingga gadis itu tanpa segan menceritakan tentang peri dan juga fauno yang ia temui. Tentu saja Mercedes tidak percaya, tapi dengan sangat lembut, wanita itu merespon cerita Ovelia, mengungkapkan bahwa dirinya juga pernah mendengar kisah yang sama sewaktu kecil.
Di tengah-tengah asiknya berbincang, para prajurit datang mengusik, mengabarkan tentang persediaan makanan dan obat-obatan yang baru telah tiba. Oleh karena itu, Mercedes memberikan satu-satunya kunci kudang. Sementara Ophelia memutuskan untuk menjelajah sekitar, sampai dengan ke dalam hutan sembari membawa buku.
Yang mana kali ini menceritakan tentang pohon raksasa yang sekarat, yang dulunya menjadi rumah bagi makhluk-makhluk ajaib di hutan. Tanpa disadari, Ophelia telah menemukan pohon yang sama Lebih lanjut, buku itu menerangkan tentang seekor kodok raksasa yang tinggal di bawah akar pohon Yang menyebabkan pohon itu sulit untuk tumbuh Ini sekaligus menjadi misi pertama Ophelia Yaitu dia harus memberikan makan kodok dengan tiga batu ajaib untuk menyelamatkan pohon Sekaligus mendapatkan kunci emas Menyadari sepatunya kotor dan tak ingin gaunnya mengalami hal yang serupa. Sebelum masuk, Ophelia menggantung gaunnya di dahan.
Adegan sejenak menampilkan para prajurit di pegunungan mengikuti asap yang membawa mereka ke bekas api unggun. Tak jauh dari sana, ditemukanlah semacam bungkusan berisi sebotol obat yang kemungkinan adalah antibiotik. Sempat terdengar sesuatu di kejauhan dan segera mereka mulai memeriksa untuk memastikan.
Namun... ketika beberapa saat meneriaki, sama sekali tidak ada jawaban. Dan pasukan itu pun pergi.
Padahal sebenarnya kelompok pemberontak mengawasi secara diam-diam dari kejauhan. Kembali ke si gadis manis Ovelia, yang telah memasuki pohon dengan merangkak di atas lumpur penuh dengan serangga kecoa. Benar saja, di dalam sana ada kodok raksasa yang tidak kemana-mana karena sudah kenyang dengan kecoa.
Ophelia kemudian menemukan serangga dan mencoba menawarkan sembari menyelipkan tiga batu. Tentu saja si kodok dengan senang hati melahap semua itu lalu. Setelah mendapatkan kunci emas, saat keluar, Ophelia menemukan gaun barunya telah jatuh ke lumpur yang mana tentu saja membuat gadis itu bersedih.
Belum cukup sampai di situ karena tiba-tiba saja hujan melanda. Sementara itu di kamp, Kapten dan Carmen menyambut tamu yang selama makan malam mengeluh karena hanya menerima satu jatah makan per keluarga. Namun Kapten menegaskan bahwa itu sudah lebih dari cukup. Karena persediaan sangat terbatas dan pria itu juga menegaskan untuk jangan berani-berani berbagi makanan dengan kelompok pemberontak Vidal kemudian menunjukkan antibiotik yang ditemukan membuat semuanya percaya bahwa salah satu anggota pemberontak terluka.
Terlihat Dr. Ferrero dan Mercedes saling menatap gelisah sampai akhirnya Mercedes pun pergi dengan alasan mencari kayu lagi untuk perapian ketika para tentara lengah wanita itu secara diam-diam menyalakan mematikan cahaya seperti membuat kode. Dan tiba-tiba saja Ophelia muncul dengan tubuh penuh lumpur. Kembali ke meja makan, Carmen menceritakan tentang kisah pertemuannya dengan Vidal Dimana dulunya suami Carmen adalah seorang penjahit seragam tentara Yang mana Vidal menjadi salah satu pelanggan Lalu ketika suami Carmen meninggal dunia, Vidal pun melamar Carmen Para tamu sepertinya tidak tertarik, mendorong kapten untuk meminta maaf Dan mengatakan istrinya membosankan Di saat yang sama Mercedes pun datang melaporkan tentang kembalinya Ophelia Segera Carmen mohon izin undur diri Menemui dan memarahi Ophelia karena merusak gaun Dan tidak hadir saat acara makan malam Serta ini membuat Carmen dan Vidal sangat kecewa Seolah masih belum puas Beberapa waktu kemudian Ophelia nekat kembali ke labirin Dimana saat bertemu Fauno meminta agar Ophelia menyimpan kunci tersebut dan memberikan sepotong kapur. Makhluk itu berjanji bahwa Ophelia akan segera menuju ke istana setelah menyelesaikan misi-misi lainnya.
Namun pada momen ini, Ophelia mulai ragu karena mengingat apa yang dikatakan Mercedes tentang makhluk itu. Kesokan harinya, Ophelia kembali memeriksa buku di kamar mandi. Sangat mengejutkan, tak ada cerita atau penjelasan tentang misi. Halaman-halaman seketika berubah menjadi merah yang ternyata adalah tanda. bahaya.
Siang itu, Dr. Ferrero menyarankan Vidal untuk mengizinkan Carmen istirahat tanpa ada yang mengganggu sampai tiba masa persalinan. Saran ini membuat Ophelia terpaksa pindah tidur ke ruangan loteng demi memberikan sang ibu ketenangan. Mercedes menghibur gadis itu, mendengarkan pengakuan Ophelia untuk tidak akan memiliki bayi setelah menyaksikan apa yang menimpa pasang ibu.
Selain itu, Ovelia juga mengungkapkan bahwa dia tahu tentang Mercedes yang membantu kelompok pemberontak dan berjanji tidak akan memberitahukan kepada siapapun. Beberapa waktu kemudian, Mercedes menyelinap ke dapur, mengambil beberapa surat dari tempat rahasia. Terungkap bahwa apa yang diketahui Ovelia adalah benar dan bahkan Dr. Ferrero juga ikut membantu. Mereka bertemu dengan kelompok pemberontak di hutan yang dipimpin oleh Pedro.
saudara laki-laki Mercedes. Kembali ke Ovelia, pagi dini hari Fauno mengunjungi, menanyakan mengapa gadis itu masih belum melakukan misi berikutnya. Setelah dijelaskan duduk permasalahannya, makhluk itu pun memberikan Ovelia akar mendrik dan menginstruksikan untuk menempatkannya di dalam semangkuk susu, lalu diletakkan di bawah tempatnya.
Lalu Fauno menambahkan bahwa setiap harinya Ovelia harus memberikan dua tetes darah yang mana semua ini bertujuan untuk menyembuhkan Carmen. Selain itu, Fauno juga meminjamkan beberapa peri yang akan membimbing. Dan terakhir, Fauno memperingatkan tentang makhluk mengerikan yang akan Ovelia temui yang menawarkan pesta dengan makanan dan minuman yang nikmat. Tapi Ovelia dilarang menikmatinya.
Di pegunungan, kelompok pemberontak membawa Mercedes dan Ferrero ke lokasi persembunyian mereka. Mercedes memberikan perbekalan kepada para pria, sementara sang dokter merawat seorang pria yang lukanya semakin parah, sehingga tidak ada pilihan selain amputasi. Di kem, Ovelia melakukan apa yang diarahkan oleh buku, menggunakan kapur dan fauno untuk menggambar pintu pada dinding. Pintu tersebut membawanya ke sebuah koridor setelah turun menggunakan kursi Gadis itu membalikan jam pasir sebagai penanda waktu Yang mana ia harus kembali sebelum pasir terakhir jatuh Tanpa memakan dan meminum apapun yang ditawarkan di dalam Gadis itu kemudian berjalan melewati koridor Sampai dengan menemukan ruangan dengan meja penuh makanan Dan makhluk pucat buta dengan dua bola mata di atas piring Di langit-langit, ada lukisan yang menceritakan tentang makhluk pucat memancing anak-anak untuk berpesta, lalu melahap mereka.
Tumpukan sepatu anak-anak di salah satu sudut ruangan membuktikan kebenaran cerita tersebut. Lalu sesuai dengan petunjuk dari buku, Ovelia segera melepaskan perih yang menunjukkan pintu-pintu kecil. Jadi Ovelia diminta untuk membuka salah satu dari pintu-pintu tersebut untuk mendapatkan benda penting selanjutnya. Ternyata benda yang dimaksud adalah semacam belati Ophelia kembali melewati meja yang penuh makanan lezat itu Dan sayangnya, kali ini Meskipun para peri telah memperingatkan Namun Ophelia tetap tergoda sampai akhirnya Sialnya lagi, seluruh pasir pada jam telah jatuh dan seketika pintu yang digambar pun tertutup.
Tak ada pilihan bagi Ovelia selain membuka pintu yang baru atau mati di lahap monster. Sementara itu, kelompok pemberontak menuruni gunung. Pada momen ini, Pedro menggabarkan bala bantuan akan datang dan bersama-sama mereka akan melawan pasukan Vidal. Tidak bermaksud menyinggung, tapi Ferrero tidak yakin karena pemerintah juga akan mengirimkan lebih banyak tentara setelah Vidal dikalahkan. Hanya satu hal yang diminta oleh dokter, yaitu membawa Mercedes keluar dari perbatasan demi menjaga wanita itu tetap aman.
Namun Pedro masih bersih keras. dan menegaskan bahwa mereka semua akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Mercedes kemudian memberikan Pedro kunci gudang dan berjanji akan memberikan aba-aba jika sudah waktunya beraksi. Kembali ke Ovelia yang kini tengah menyiapkan ramuan mandrik untuk sang ibu.
Ketika direndam dalam semangkuk susu, ramuan itu bergerak dan terlihat hidup. Bahkan sekilas terlihat mengikuti gerakan Carmen. Bersamaan dengan itu, dokter Ferrero datang dan mencoba memberikan obat yang ternyata direspon dengan baik oleh Carmen Namun Vidal mengatakan sesuatu yang kejam bahwa jika harus memilih, ia memaksa dokter untuk sebisa mungkin menyelamatkan bayi Tentu saja Ophelia mendengarnya dan merasa khawatir akan nasib sang ibu Tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang membuat semua bersiaga Para pasukan pun segera memeriksa dan mereka melihat api dan asap dari kejauhan sehingga memutuskan untuk mendatangi. Sementara Ophelia memanfaatkan kesempatan untuk keluar lalu berbicara kepada adik yang masih dalam kandungan memintanya untuk lahir tanpa menyakiti ibu mereka dan sebagai imbalan sang adik akan dijadikan pangeran di istananya. Di TKP, para tentara menemukan kereta yang rusak akibat ledakan, namun kargo masih tetap utuh, yang mana menguatkan dugaan mereka bahwa ini adalah ulah kelompok pemberontak.
Tak lama berselang, ledakan terjadi lagi, yang mengisyaratkan bahwa kem dalam bahaya. Ya, kelompok pemberontak telah menyusup dan menjarah gudang. Beberapa saat kemudian, para tentara memeriksa gemboknya sama sekali tidak menemukan kerusakan dan ini benar-benar mencurigakan. Dipimpin Vidal, para tentara kemudian melakukan pengejaran.
Pada akhirnya, mereka berhasil menghabisi beberapa anggota pemberontak dan menyisakan satu yang masih hidup membawanya ke gudang untuk... diinterogasi. Mendengar hal ini, segera Mercedes pun pergi untuk memeriksa karena khawatir saudaranya yang tertangkap. Ternyata yang tertangkap bukanlah Pedro, tapi meskipun demikian, Mercedes akan tetap berusaha menolongnya.
Selanjutnya, Mercedes mengantar susu dan roti ke kamar Carmen, di mana dokter Ferrero sedang mencoba memberikan obat penenang dan Carmen masih menolak karena yakin telah merasa lebih baik. Sementara itu, di gudang, Vidal melakukan interogasi dan mengetahui bahwa pria yang mereka tawan sulit berbicara. Sang kapten memberikan kesempatan, atau mungkin lebih tepatnya tantangan. Jika pria pemberontak itu bisa berbicara tiga kali dengan lancar, maka akan dibebaskan. Malam harinya, Fauno kembali mengunjungi Ovelia di kamar.
Gadis itu berterima kasih karena kini kondisi sang ibu jadi membaik, serta meminta maaf karena membuat dua peri dimakan. Peri yang tersisa segera berbisik kepada Fauno, melaporkan peri yang tersisa. melaporkan apa yang terjadi dan tentu saja itu membuat fauno marah dengan sangat menyesal Ophelia memberikan belati yang ia dapat meskipun fauno masih marah makhluk itu mengklaim bahwa Ophelia telah gagal dan hanya akan menjadi manusia biasa seumur hidupnya tak ingin lagi membantu fauno pun pergi menghilang Keesokan harinya, Dr. Ferrero dipanggil untuk mengebati Tawanan yang mengalami luka parah. Sementara dia memeriksa, Vidal menemukan botol antibiotik di tas dokter yang mana itu cukup mencurigakan.
Ketika Vidal pergi, si pria Tawanan mengatakan bahwa dirinya sudah tidak kuat, khawatir akan membocorkan rahasia, pria itu pun memohon kepada dokter agar mengakhiri penderitaan. Di ruang kerja, Vidal memeriksa lebih lanjut dan kini dia benar-benar yakin bahwa obat yang dimiliki dokter sama dengan yang mereka temukan pada bungkusan yang diduga milik pemberontak. Saat hendak menangkap dokter, Vidal mendengar sesuatu dari Carmen, lalu segera menemukan Ophelia di bawah tempat tidur serta menemukan akar mandri.
Carmen pun terbangun melakukan hal yang sama dengan Vidal. yaitu memarahi Ophelia. Vidal mengatakan bahwa ini semua salah Carmen yang telah membiarkan Ophelia percaya pada omong kosong seperti dongeng dan sihir. Ketika Vidal pergi, Carmen menenangkan anaknya dan melempar akar mandrik ke perapian.
Meskipun Ophelia memprotes, Carmen tetap meyakinkan bahwa sihir itu tidak ada. Sampai akhirnya akar mandrik menjerit kesakitan dan bersamaan dengan itu, Carmen pun jatuh pingsan. Di gudang, Fidel menemukan bahwa Ferrero telah menyuntik mati si pria tawanan Sang dokter mengklaim bahwa hanya itu yang bisa ia lakukan Untuk menyelamatkan si pria tawanan dari luka yang begitu parah Tentu saja pernyataan tersebut membuat Fidel semakin berang sehingga Tepat setelah itu, seorang pelayan datang melaporkan bahwa Carmen akan segera melahirkan. Sesaat kemudian, beberapa kali terlihat pelayan yang mondar-mandir membawa selimut bersimbah darah, sementara Vidal dan Ophelia menunggu dengan jauh.
Pada akhirnya, tim medis mengumumkan bayi laki-laki yang lahir sehat, namun sayangnya Carmen tidak selamat. Kesokan harinya, setelah upacara pemakaman, Ovelia membereskan kamar Carmen, mengambil obat penenang, dan sempat cukup lama memperhatikan kursi roda yang kosong, seolah sang ibu masih duduk di sana. Malam itu, Vidal meminta Mercedes datang ke ruangannya untuk memberitahukan tentang pengkhianatan Dia menduga ada informan pemberontak di camp Dan jika berhasil menemukan, orang itu akan dihabisi Kemudian, Vidal pun memerintahkan Mercedes untuk mengambil minuman di gudang Tapi segera menghentikan, sembari mengingatkan bahwa gudang hanya memiliki satu kunci Ini adalah sebuah sindiran, namun Mercedes hanya mengabaikan Lalu setelah mengambil kunci, wanita itu pun segera pergi Bukan ke gudang, tapi bersiap untuk melarikan diri Karena yakin, Kapten Vidal...
telah mengetahui. Setelah menyiapkan semuanya, Mercedes mengucapkan perpisahan kepada Ovelia dan sangat mengejutkan, ternyata gadis itu juga ingin ikut pergi. Tak ada pilihan selain membawanya karena yakin Vidal hanya akan menjadikannya budak. Keduanya pun meninggalkan camp namun belum jauh melangkah.
Ophelia segera diseret ke kamar dan diperlakukan dengan kasar. Kemudian setelah mengurung gadis itu, Vidal menginterogasi Mercedes di gudang. Dia memerintahkan anak buahnya untuk memburu semua nama-nama yang tertulis di surat karena yakin semuanya adalah anggota pemberontak. Lalu saat hendak menyiksa, ternyata Mercedes telah siap dengan pisau dapur yang selalu dia bawa kemana-mana.
Wanita itu menyerang dengan brutal lalu segera melarikan diri. Aku tak akan bisa percaya. Kau adalah orang pertama yang aku jatuhkan.
Pada awalnya, para tentara tidak mempedulikan karena mengira Fidal yang membebaskan. Namun tiba-tiba saja, Fidal muncul dengan tubuh penuh luka, memerintahkan anak buahnya untuk menangkap. Mercedes segera menuju ke hutan berlari dari kejaran prajurit yang menunggangi kuda. Tentu saja pada akhirnya wanita itu kelelahan, dan satu-satunya cara untuk menghindari siksaan adalah mengakhiri kehidupan.
Dan tadi sangka-sangka, tiba-tiba saja... Sub indo by broth3rmax Ya, Pedro dan pasukannya datang, lalu segera menghabisi para tentara untuk menyelamatkan saudarinya. Sementara itu, hal mengejutkan juga dialami Ophelia, yaitu kedatangan Fauno.
Segera gadis itu memeluknya, dan kali ini kedatangan Fauno untuk memberikan kesempatan kedua dalam menyelesaikan misi terakhir, yaitu meminta Ophelia membawa adik laki-lakinya ke labirin, serta memberikan sepotong kapur untuk membantu Ophelia dalam menjalankan misi. Di ruang kerja, Kapten Vidal sibuk menjahit sendiri lukanya sehingga tidak menyadari Ovelia menyelinap masuk. Gadis itu bersembunyi di bawah meja dan nyaris ketahuan karena tak sengaja meninggalkan kapur.
Untungnya, seorang prajurit datang dengan kabar kembalinya Lieutenant Serrano. Dalam kondisi terluka, Vidal segera pergi untuk menemui anak buahnya yang mana kesempatan ini segera dimanfaatkan Ovelia untuk menuangkan obat penenang ke minuman Vidal. Di ruangan lain, Vidal mengetahui bahwa sisa tentara yang mengejar Mercedes telah tewas. Diperkirakan jumlah pasukan pemberontak ada sekitar 50 orang, sedangkan pasukan Vidal hanya tersisa kurang dari 20 prajurit. Tentunya ini sangat tidak menguntungkan bagi sang kapten.
Sementara itu, Ovelia berhasil mengambil adiknya dan segera bersembunyi ketika Vidal kembali. Saat menenggak minuman, Bersamaan dengan terjadinya ledakan, Vidal pun mengetahui tindakan Ophelia Pria itu mengejar Ophelia, walaupun obat tidur mulai bekerja dan bahkan perang mulai membara Dia tetap tidak akan melepaskan bayinya, begitu saja Beberapa saat kemudian, Ophelia telah berhasil melewati labirin. Ada dinding yang terbuka secara ajaib untuk mencapai tangga.
Dan setelah Ophelia masuk, dinding tersebut tertutup kembali. Fauno menyambut sembari memegang belati yang mana membuat Ophelia curiga. Makhluk itu menjelaskan bahwa dibutuhkan setetes darah dari yang tak berdosa untuk membuka portal ke kerajaan. Namun Ophelia menolak melukai adik laki-lakinya, tidak peduli meskipun Fauno marah.
Dan Ophelia tidak mendapatkan tahta Di saat yang sama, Fidel mendapatkan jalan untuk masuk Segera dia merebut bayinya dari Ophelia Lalu dengan kejam menghabisi gadis malang itu Tak lama setelah meninggalkan labirin, Vidal menyadari bahwa dirinya telah dikepung oleh para pemberontak. Sang kapten dengan berat hati menyerahkan bayinya kepada Mercedes, memohon agar memberi tahu kepada bayi itu tentang bagaimana ayahnya gugur. Namun Mercedes menolak, dia bahkan berjanji bayi itu tidak akan mengetahui siapa Vidal.
Dan kemudian eksekusi pun dilakukan. Setelah itu, Mercedes masuk ke dalam labirin, menemukan Ophelia yang sekarat. Ditampilkan, darah Ophelia yang menetes, mencapai pahatan, dan membuka portal. Tiba-tiba saja, gadis itu terbangun dan menyadari diri berada di dalam istana yang megah, di mana raja dan ratu duduk. di singgah sana.
Sang Raja memuji Ophelia yang menolak mengorbankan seorang bayi dan menggunakan darahnya sendiri. Dengan demikian, selesailah seluruh misi. Hal ini juga diakui oleh Fauno, sekaligus memberikan penghormatan kepada putri yang akan segera duduk di atas singgah sana.
Film pun ditutup dengan menampilkan di dalam labirin, di mana Ophelia terlihat sempat tersenyum sebelum menghembuskan nafas terakhir. Sementara Mercedes terus menangisinya Ophelia kini terlahir kembali sebagai putri Moana Memerintah kerajaan dunia bawah Dengan menebar kebaikan selama berabad-abad Sehingga dicintai oleh rakyatnya Sementara di dunia manusia Meskipun kehidupannya begitu singkat Tapi Ophelia meninggalkan jejak kehidupan tersebut Yang mana hanya bisa ditemukan oleh mereka yang memiliki keyakinan Dan tamat Sebuah akhir yang menakjubkan menurut saya dengan pahit manis yang menimbulkan pertanyaan apakah Ophelia telah berpindah ke dunia lain atau meninggal dunia? Ini adalah suatu ending yang brilian untuk sebuah kisah gelap dan indah yang mengeksplorasi efek trauma ketika dikombinasikan dengan imajinasi. Para pendongeng kisah seperti ini seringkali tergoda untuk mengakhiri cerita ajaib dengan protagonis yang terbangun dan menemukan semuanya terjadi selama tidur. Kalimat, dan semua itu adalah mimpi, adalah baris terakhir yang sering kita temukan dan tak jarang mendapat keluhan.
Beberapa memang disukai, tapi umumnya tidak. Memberitahukan kepada penonton bahwa semuanya adalah mimpi seringkali membuat mereka menjadi tidak puas. Rasanya tuh kayak gelisah campur jengkel, bukan begitu?
Dalam film ini, Ovelia hidup di dunia yang sangat gelap. Dia tidak hanya terjebak dalam kengerian perang saudara, tapi juga terjebak dalam kekuasaan ayah tiri yang kejam dan tak berperasaan. Ya, Vidal adalah orang yang kejam, melihat kekerasan sebagai kekuatan, sementara Ovelia adalah gadis yang polos dan imajinatif.
Gadis itu tidak menginginkan apa-apa selain melarikan diri dari dunia yang keras dan merebut kembali hak lahirnya sebagai seorang putri di dunia magis. Namun, sihir yang dia temukan tak jauh mengerikan dibandingkan pertempuran brutal di dunia manusia. Dari pria pucat dengan mata pada telapak tangan hingga kodok raksasa yang tak berperasaan.
Lalu, makhluk sihir Fauno juga tidak memberikan Ophelia istirahat dari kengerian yang dijalani. siang maupun malam. Satu-satunya perbedaan adalah Ophelia bisa mengalahkan makhluk sihir, menolak jika memang tidak mau melakukan.
Sementara untuk menghadapi ayah tiri, Ophelia sama sekali tak berdaya. Film ini tidak benar-benar menjelaskan apakah sihir itu nyata atau hanya imajinasi dari pikiran Ophelia yang rumit. Dialah satu-satunya yang pernah melihat peri atau fauno, makhluk yang pertama kali memberitahukan Ophelia adalah putri kerajaan bawah tanah.
yang telah lama hilang. Orang-orang dewasa dalam cerita tentu berpikir dia gila atau hanya bermain permainan kekanak-kanakan. Mereka mengagalkan tugasnya untuk membuktikan diri dan merebut kembali tahta dengan keraguan dan ejekan.
Film ini memainkan hal-hal yang lebih dekat. dengan dugaan bahwa unsur-unsur fantastis mungkin tidak nyata sama sekali. Tetapi hanya representasi dari semua ketakutan dan rintangan Ophelia di dunia nyata seperti mimpi buruk yang membuatnya tidak bisa bangun. Kesimpulan ini tidak pernah benar-benar jelas, dibiarkan tanpa jawaban atau bisa dibilang bisikan ambigu yang tidak pernah dikonfirmasi. Tetapi tidak sepenuhnya dikesampingkan.
Del Toro dengan lihai menghindari klise mimpi untuk menciptakan misteri yang lebih mendalam. Ia menggantung pertanyaan tentang realitas sihir, membiarkannya melayang di udara seperti debu magis. Kematian Ophelia pun menjadi lebih menyayar hati karena tidak yakin apakah ia benar-benar pergi atau hanya kembali ke dunia asalnya.
Ambiguitas ini menciptakan ruang bagi penonton untuk merasakan dualitas emosi yang kompleks, sukacita atas semangat kemenangannya, dan kesedihan mendalam. atas kehilangannya. Tanpa ketidakpastian ini, kengerian dunia nyata yang dilukiskan dalam film akan terasa kurang menggigit.
Dengan akhir yang terbuka, Del Toro meninggalkan bekas yang mendalam di hati penonton. Kita tidak hanya terpesona oleh keindahan dunia magis, tetapi juga terguncang oleh kekejaman dunia nyata. Ambiguitas tentang realitas sihir membuat kita bertanya-tanya apakah Ophelia benar-benar menemukan kedamaian? atau apakah ia hanya korban dari perang?
Pertanyaan ini terus menghantui saya, bahkan setelah film berakhir. Bagaimana menurut kalian? Mungkin segitu saja teman-teman.
Terima kasih buat yang sudah menyaksikan. Silahkan memberikan komentar, bertanya, ataupun merequest kira-kira film apa yang menarik untuk dibahas. Bisa lewat kolom komentar, atau buat yang malu-malu bisa via DM ke Instagram saya di at tekogusto. Insya Allah pasti akan dibaca. Mari kita jadikan kolom komentar sebagai sarana penambah wawasan dan menciptakan jalinan persaudaraan, bukan malah menjadikannya sebagai tempat pembulian sehingga menciptakan permusuhan.
Jangan lupa untuk dukung terus channel ini dengan cara share, like, dan subscribe karena dukungan dari kalian sangat berharga bagi saya demi perkembangan channel ini. Saya Gusto, sampai jumpa di video selanjutnya. Tetap semangat, tetap bersyukur setiap hari. Dadah!