Transcript for:
Analisis Pertandingan Sepak Bola Indonesia

Pengamat Cepak Bola, Bung Wesley, Huta Galung. Selamat siang, Bung Wesley. Bung, itu tadi malam...

kesenangan kita hampir paripurna di menit 74 kalau enggak di menit ke 9 gol balasan dari Bahrain itu membuyarkan kesenangan kita Bung, tapi diwasit memberikan tambahan waktu babak kedua ini 6 menit tapi pertandingan malah dibiarkan berakhir hingga 9 menit ini, menurut anda seperti apa? regulasi tambahan waktu di sepak bola apakah bisa atau bagaimana sebenarnya seperti ini? di regulasi itu bisa memberikan pengamatannya atas kejadian lapangan setelah ada penambahan waktu apakah ada kejadian misalkan pelanggaran, ada bomba waktu dia bisa biasanya menambahkan waktu itu, tapi lazimnya Mario, itu setelah muncul masa jurita tambahan itu paling semenit kalaupun ada misalkan pemain yang sidra setelah masa penjuritaan, ada bomba waktu tapi kalau ini memang mungkin kalkulatornya lagi rusak ya 90 tambah 6 jadi yes 69, ya itu kita lakukan ini protes oleh federasi, tapi fokus pemain dan pelatih sudah harus selesai tinggal di Bahrain kembali fokus untuk menghadapi China Tadi malam misalkan 96 menit, apakah normal sebenarnya dalam sepak bola?

Perpanjangan dari 96 menit yang harusnya diputuskan tetapi melebar atau berperpanjang hingga 3 menit. Apakah sebenarnya normal atau bagaimana sebenarnya? Kalau tambahan 6 menit itu normal, bahkan kemarin kalau kita di-train event sebelumnya bahkan ada yang 10-12 menit itu sangat mengganggu. Pertandingan, tapi 5, 6, 7 menit injuritan itu normal kalau memang ada kejadian-kejadian yang membuat pertandingan harus terhenti.

Seperti hal cek yang diantar, itu kan memang membuat cukup lama waktu untuk mengecek misalkan kartu merah atau gol. Nah, tambahan 3 menit, 4 menit, 5 menit itu biasa. Tapi memang yang jadi pertanyaan adalah, wasit keempat sudah memberikan tambahan waktu 6 menit, tidak ada kejadian istimewa, tidak ada permainan yang berhenti cukup lama untuk kemudian wasit atau umat ini memberikan tambahan waktu. sampai 1999 kemudian selesai pertandingan ketika Tuan Rumah Bareng menyeimbangkan perundukan ini yang sudah kita antisipasi sudah awal pada karena teror itu provokasi itu tidak hanya dari penonton dari pemain dan dari wasit itu sudah sudah sebelum pertandingan Oke, Bung Wesley, jika kita beranda-anda, misalkan pada akhirnya terbukti ada kecurangan oleh wasit, apakah nanti regulasinya pertandingan diulang atau bagaimana?

Diskualifikasi atau bagaimana sebenarnya? Belum pernah yang saya dengar, sudah kejadian bahkan kali Euro dulu pernah hal-hal. offset di dokter, di goal, tidak ada pertandingan yang dibatalkan.

Hanya yang meng-involasi kepada kinerja wasit. Di sinilah yang menguruskan kita, apapun hasil involasi wasit, terhadap federasi Asia atau FIFA yang ada wasit, tidak mengubah pertandingan. Ini yang menyesalkan bagi kita ya.

Jadi fokusnya sudah lah, kita dapat satu poin, kita harus tambah lagi semangatnya untuk tambahin tiga poin dari laga berikut tanggal 15. Oke, Bung, kalau melihat tadi malam ini timnas Indonesia memberikan salah satu permainan yang begitu istimewa, tapi dari Anda sebagai seorang pengamat, evaluasi atau catatan pertandingan tadi malam seperti apa yang mungkin bisa memberikan perkembangan selanjutnya? Iya, pertanyaan saya sangat menarik. Ini hal kedua menjadi pertanyaan saya. Selama harap kita menerima pemerselimbakan, hasilnya satu-satu. Menghadapi Australia kita menghadapi 9 berat tembakan, dengan nang sendiri hasilnya kosong-kosong.

Bahwa pertama kemarin kita nyaris menyotekan berat pertama tanpa tembakan. Lalu bisa menembak 10 kali, 2 target, kita mengakhiri pertandingan dengan 1 tembakan dan kemudian menjadi gol. Bahwa sampai 45 menit...

Waktu berjalan kita tidak melakukan tembakan serangan sama sekali. Pertahanan kita harus kita akui jempol. Tapi ini PR bagi Sintayong bagaimana mengalirkan bola lebih sering ke pertahanan lawan dan variasi versi permainan serangan. PR, karena organisasi kita bagus ya, 6 kali tim yang terbit di dunia, Saudi, Australia, kita tidak bisa dikalahkan.

Bung, ini jadwalnya setelah ini bersama, akan melawan Tiongkok. Apakah Tiongkok bisa merupakan sebuah kekuatan yang harusnya diwaspadi oleh Indonesia atau bagaimana sebenarnya? Nah, lawan kita berikut ini dalam kondisi yang sedang tidak baik-baik saja nih Bung Mario. Ini perlu para ketamol ya, nggak demam ya si Tiongkok ini atau Cina ini.

Kebulan 12 kali, kemasukan 2 kali, itu pun tidak bisa dianggap sebuah permainan yang membaik seperti halnya Cina atau Tiongkok zaman-zaman dahulu, beberapa lalu. Jadi momentum. Kali ini kita mendapatkan poin tinggal bagaimana meningkatkan intensitas serangan. Lawan kita sudah 9 kekalahan, bahkan serang ya. 0-7 dari Jepang, kemudian kalah 1-2 dari Arab.

Pernah sempat mencetak gol 1 sebelum kalah 3 lawan Australia. Yang kita wajib waspada adalah Cina atau Tiongkok ini bisa mencetak gol ketika kita terlalu terbuka ruang permainannya. Perluan perlengkapan kita tertutup ini sudah. Tapi bagaimana kita lebih dekat ke gawang lawan, jadi PR di pertandingan berikut. Bung, ini Indonesia bersama Jepang, jadi tim yang belum pernah kalah.

Artinya, untuk bisa lolos, sisa lagak kandang ini harus diakhiri dengan kemenangan atau bagaimana? Setelah 4 T.W. kita nanti di Rokember 2 kali kom. menghadapi Jepang dan Saudi bukan pekerjaan mudah untuk mendapatkan poin dari dua tim yang pelanggaran di dalam dunia ini jadi fokus dulu kita menghadapi Cina ke Tiongkok karena kredit saya peringkat 34 itu akan jadi rebutan tiga negara ini bahkan kita maupun Australia karena 12 itu perebutannya antara Jepang dan Arab Saudi. Apakah mungkin terbalik?

Mungkin saja. Tantinya kita kemarin menang lawan barin kan kita bisa berada di posisi untuk sementara, di posisi atas. Tapi, Pembuatan Pembangunan ini harus kita amankan untuk dua hom yang sangat berat menghadapi Jepang dan Arab Saudi. Oke Bung Wesley, semoga evaluasi yang disampaikan ini bisa memberikan sedikit masukan pada perkembangan tim Indonesia kita sehingga pada kualifikasi Piala Dunia Zona Asia nantinya pertandingan berikutnya Indonesia-Garuda bisa menang dan memitik hasil yang lebih baik lagi.

Terima kasih Bung Wesley, Hutagalung Pengamat Sepak Bola.