Transcript for:
Pendidikan dan Etika dalam Kehidupan Sehari-hari

Kepada Prof. Dr. Bambang Setia JMSI kami persilahkan untuk memberikan pengantar. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wa'alaikumussalamirrahmanirrahim.

Amma batu. Good morning, how are you all? Good morning, thanks.

Selamat pagi anak-anak semua, seluruh mahasiswa baru. Minta maaf, Perbuatan Tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia yang mengikuti kegiatan pada pagi hari ini. Saya ucapkan selamat datang di Perbuatan Tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia, bahkan ada satu di Malaysia.

Saya senang adik-adik semua bergabung dengan Umtas Muhammadiyah, Perkuatan Tinggi Muhammadiyah, mengembangkan bersama keahlian adik-adik hard skill dan soft skill. Apa itu? Yaitu kompetensi-kompetensi intelektual, bahkan kompetensi fisikal, adik-adik harus sehat, tetap berolahraga, dan kompetensi spiritual, kompetensi... Empati seperti itu yang diperbentingi Muhammadiyah, hal itu juga diasah. Jadi adik-adik diharapkan hidup yang balance, hidup yang seimbang.

di asah keagamaannya al-Islam kemahmatian yang pada pagi hari ini akan disampaikan dasar-dasarnya oleh Prof. Jai Nuri. Beliau adalah Wakil Ketua Majelis Dikti. Di samping itu, adik-adik akan belajar sesuai bidang ilmu masing-masing yang diminati. Di samping itu, adik-adik juga, dan ini ciri khas Perkuatan Tinggi Muhammadiyah, akan belajar berbagai aktivitas, apakah itu kepemimpinan, berlatih organisasi, minat dan bakat, olahraga, seni juga harus dikembangkan.

Jadi, sepanjang hidup ini. itu seimbang. Itulah yang juga merupakan ajaran dari agama kita, yaitu hidup seimbang.

Dunia akhirat, wasat, tengah-tengah, yang tidak ekstrim, yang memanai Islam dengan komprehensif. Jadi dengan pemahaman agama Islam yang komprehensif, justru itu match dengan modernitas. Adik-adik belajar modernitas. sekaligus belajar warisan yang sangat lama ya warisan yang sudah 1500 tahun tetapi tetap sangat tinggi nilai-nilainya yaitu warisan agama Islam tidak ada habis-habisnya agama ini dikaji dan itu sal selalu sesuai dengan perkembangan zaman jadi adik-adik sangat beruntung kuliah di Kuntas Muhammadiyah ini di Pekudangan Tinggi Muhammadiyah Sangat beruntung Karena dengan kurikulum yang lengkap Kalau adik-adik sekolah Di sekolah yang non-Muhammadiyah Itu hanya mungkin kompetensi-kompetensi Intelektual Kompetensi Yang disebut duniawiah Sekuler Saya jamin itu Tidak akan match dengan kehidupan sekarang yang dikatakan penuh perubahan.

Untuk menghadapi perubahan, kalau mentalitas kita ini rapuh, sangat rawan, sangat berbahaya. Banyak negara-negara maju, mentalitasnya rapuh. banyak angka bunuh diri dan kekecewaan-kekecewaan. Nah, itu jangan sampai terjadi.

Maka dari itu menghadapi perubahan-perubahan itu adalah diperlukan angkor, diperlukan suatu jangkar spiritual yang seimbang dan kokoh. Itu pengantar kami adik-adik. Selamat mengikuti kuliah ini dan nanti boleh. bertanya kepada Prof. Jai Nuri. Sekian, Wassalamualaikum Wr.

Wb. Kami hantarkan terima kasih kepada Prof. Dr. Bambel Setiaji MSI, Ketua Majelis Diktilit Bank Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Seru banget ya, kita bisa mengikuti kuliah umum bareng-bareng gitu bersamaan. Para mahasiswa baru dari Aceh, KSRI, Kalimantan, Sulawesi gitu dari timur barat tengah gitu seru walaupun beda ruang dan waktu gitu yang di beda dua jam ya yang di Uni Uni Muda ya ya terima kasih untuk semua Semuanya sudah siap-siap ya untuk para masyarakat baru Kita mengikuti tadi bagaimana mahasiswa bisa mengahami secara komprehensif al-islam dan kemohon-mohon diahan Prof. Ahmad Jainuri PhD, Wakil Ketua II Majlis Diktilid Bank Pimpinan Pusat Mohon-Mohon Diahan Ini Wakil Ketua yang membidangnya AIK Tentu saja akan memberikan penjelasan basic kepada seluruh mahasiswa baru yang menuntut ilmu di pergantian Mohon-Mohon Diahan dan Aisyah Sudah siap ya Nanti kita akan ada sesi di mana dimana beberapa mahasiswa akan bertanya dengan Prof. Jainuri. Kami persilahkan kepada Prof. Ahmad Jainuri PhD untuk bisa memberikan kuliah umum material Islam dan kemudian.

Kami persilahkan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahilladzi la ilaha illa huwal malikul kudusul azizul hakim alqailu fi kitabil karim wa ma umiru illa liyabutullah muhlisina lahuddin Asyhadu an la ilaha illallah wa khidha ulaha syarikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh sallallahu alaihi wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'du Yang kami hormati Prof. Bambang Setiaji, ketua saya ini di Majelis Diktilit Bank BP Muhammadiyah, Mbak Rosa, pembawa acara pada kuliah umum, Sejatinya disampaikan oleh Profesor Haidar Nasir, karena beliau sangat sibuk, tadi malam baru datang dari Bandung lalu kena flu berat, sehingga... minta kami berdua dengan Prof. Bambang untuk menggantikannya. Tapi beliau sangat ingin untuk bertemu dengan adik-adik sekalian.

Nanti akan dijadwalkan kembali. Kapan? Nanti akan diberitahu.

Yang kedua, saya yakin bahwa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah masing-masing kampus ini ada para wakil rektor dan pimpinan yang membidangi AIK. Dan terutama adik-adik mahasiswa baru dari Perguruan Timuhamadiyah Asia di seluruh Indonesia. Kami ucapkan selamat datang di kampus pencerahan. Yang mudah-mudahan nanti apa yang akan saudara peroleh atau adik-adik peroleh dari kampus pilihan masing-masing membawa manfaat bagi diri, bangsa, dan agama. Ini adalah tradisi kuliah tahunan.

Dua tahun yang lalu memang diadakan dalam rangka mengawali pemberian bekal dasar-dasar AIK sebelum nanti adik-adik mendapatkannya di kampus masing-masing. Jadi penambahan wawasan al-Islam dan kemohamadian. Ini menjadi penting sebagai dasar dari pengamalan nilai-nilai acara Islam Dan juga pengamalan daripada kemohamadian dalam konteks kehidupan sehari-hari Saudara, ilmu menjadi sangat penting sebagai landasan untuk aksi Namun demikian juga aksi atau amalan itu juga sama pentingnya di samping ilmu dan teori saya mengutip apa yang disampaikan oleh para tokoh Muhammadiyah awal terutama ya ini pendiri Muhammadiyah, Ki Haji Ahmad Dahlan dan Ki Bagus Hati Kusumo elit Muhammadiyah awal yang mengatakan bahwa Islam itu Tidak hanya ada di dalam Al-Quran dan hadis Tetapi pada akhirnya Islam itu adalah yang nampak dalam kehidupan sehari-hari State the money, kalau dicermati luar biasa Kalau orang salah faham atau salah memahami Dikira bahwa Quran dan hadis itu gak penting Tidak Sama pentingnya antara teori, antara wawasan, pengetahuan yang disebutkan di dalam Al-Quran maupun hadis itu sama pentingnya dengan aksi nyata, amalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga kemohamadian, pengetahuan tentang kemohamadian itu penting. apa yang ada di dalam rumusan ideologi dan juga program persyarikatan penting.

Tetapi tidak kalah pentingnya juga amal usaha dalam rangka untuk menciptakan kemaslakatan masyarakat dan kemakmuran bangsa. Itu sama pentingnya. Sebelum sekalian, saya diserai untuk membahas...

membahas ya Islam dulu ya sesungguhnya konsep dasar Islam itu apa Islam itu yang sering diartikan secara letter le arti bahasa itu kan serah berserah diri patuh tunduk pada kehendak Allah yang didalam Ilmu pengetahuan disebut hukum alam. Di dalam konsep Islam itu bisa disamakan dengan sunatullah. Apa yang ada di alam ini, apa yang ada di alam semesta ini sebenarnya adalah tunduk patuh terhadap ganda Allah. Karena itu dalam konteks makna harfiah ini, Makna kalimat ini, makna kata ini, maka Islam itu yang disebut Muslim itu siapa?

Ya semua umat manusia, secara biologis loh ya. Bahkan seorang ATS pun itu Muslim. Dalam konteks sunatullah, apa?

Mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar. Ini tangannya yang bisa bergerak gini, ini kan menurut kehendak Allah. Ini secara biologis. Jadi kalau secara biologis arti Islam itu ya seperti itu, tunduk patuh terhadap hukum Allah. Yang dalam ilmu pengetahuan disebut hukum alam.

Cuman persoalannya, apakah Islam yang seperti ini yang dimaksudkan? Tidak. Islam yang dimaksudkan adalah sesuai dengan apa yang disebutkan dalam hadis itu yaitu antashadhaan la ilaha illallah mengucapkan dua kalimah sahada menegakkan sholat sholat, puasa, zakat, dan melaksanakan haji.

Jadi rukun Islam ada lima itu yang dirinci di dalam hadis itu, yang menyangkut masalah ritual atau Ibadah Apakah Islam itu Hanya menyakut masalah ritual Tidak Islam yang kita yakini kebenarannya Itu adalah Sebuah nilai ajaran agama Yang universal Universalitas Islam itu Bisa adik-adik ukur dalam Empat aspek itu Apa Isi dari ajaran Islam itu mencakup Seluruh aspek kehidupan Ini untuk membedakan bahwa sebagian orang, terutama masyarakat sekuler, baik di barat maupun di timur, di Islam, itu mengatakan bahwa agama Termasuk Islam, itu hanya mengatur masalah ritual. Enggak benar agama kok mengatur seluruh aspek kehidupan. Lainnya enggak.

Islam yang kita yakini itu adalah mengatur seluruh aspek kehidupan ini. Itu yang pertama dari sisi isi ya. Dari sisi waktu, Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan kemudian didakwakan kepada kita semua itu adalah berlaku sepanjang masa.

Sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad, sekitar 15 abad yang lalu, sampai hari akhir nanti, tetap berlaku. Yang ketiga, pengikut Islam. Pengikut Islam itu seluruh umat manusia di dunia. Jadi tidak membedakan suku dan bangsa. Hal ini berbeda dengan syariat yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad.

Sifatnya terbatas. Untuk kaum tertentu, pada waktu tertentu, sehingga kemungkinan dalam waktu yang sama itu bahwa Banyak Nabi utusan Allah yang diutus oleh Allah untuk membawa risalah Allah ke masing-masing kabilah, ke masing-masing suku. Tetapi Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ini...

Berlaku untuk semua umat manusia sepanjang masa, mencakup seluruh aspek kehidupan tadi. Dan yang terakhir, yang empat, yang terakhir ciri daripada universalitas Islam itu adalah menembus batas geografis Islam itu. Tidak hanya berlaku di timur tengah, tidak hanya di barat, tapi ya timur, barat, utara, selah, selatan.

Saudara-saudara kalau bagaimana kemudian mengamalkan ajaran Islam di daerah kutub sana Nah ini yang problem Problemnya bukan tidak bisa dipecahkan, tapi bisa Melalui upaya-upaya kita dalam rangka menerjemahkan dalam konteks ruang dan waktu Sering saya sebutkan Saya itu mengalami puasa itu, 7 tahun itu di Kanada. Kanada itu daerah dekat Kutub Utara sana. Ke utara sedikit Greenland, lalu itu Kutub sudah.

Bisa dibayangkan, dinginnya luar biasa kalau musim dingin. Mulai November, Desember, Januari nanti. Tetapi apa yang terjadi?

Kalau saya melaksanakan ibadah pada bulan-bulan atau musim dingin, November, Desember, Januari itu, enak, enteng. Kita belurah laga bisa Setengah enam kita masih Boleh makan sahur Jam empat sudah buka puasa Jadi gimana pak itu? Islam itu kan mudah, ngapain bersulit? Jadi kalau ukurannya kemudian matahari Ya seperti itu, kalau sudah lampu-lampu Di jalan itu nyala, itu berarti maharib Tetapi sebaliknya, kalau musim panas Mei, Juni, Juli Juni, Juli, Agustus Oh itu luar biasa kebalikannya Jam 2 sahur Jam 10 malam baru buka puasa Lainnya ada kawan-kawan dari Timur Tengah biasanya kemudian mengukur waktu waktu puasa itu dengan di Arab Saudi sana, jadi kalau Arab Saudi puasanya berapa jam, ya itu menjadi ukuran normal.

Sudara sekalian Kita ini sangat diuntungkan karena hidup di daerah Katolik Setiwa yang bisa melihat matahari jalannya lurus di atas kita. Kenapa matahari? Karena matahari dipakai ukuran dalam rangka atau di dalam Islam itu untuk melaksanakan ibadah-ibadah dalam Islam. Kalau matahari sama-sama tinggi. bayangnya ya itu sudah masuk dur.

Kalau lebih dari bayangan, itu masuk asar dan lain sebagainya. Keuntungan kita di situ. Tapi coba kalau saudara ke daerah Norwegia, batas Antara siang dan malam tidak ada Bagaimana sudah melaksanakan syariah itu Inilah diperlukan Pemahaman Dan pemahaman itu tidak sekedar pemahaman Tapi merujuk kepada kemampuan Kita masing-masing Didasarkan kepada ilmu yang kita Memiliki Saudara itu Universalitas Islam yang kita yakini itu Mencakup hal-hal seperti itu Ini untuk Membedakan dengan pemahaman Agama menurut sebagian orang lain yang memandang bahwa agama itu hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, hanya mengatur tentang ritual hari ini kata Allah telah aku sempurnakan agama bagimu dan telah aku cukupkan Nikmatku untukmu dan kami ridho Islam sebagai agamamu Muhammad Suara-suara sekalian Jadi ini Islam itu Demikian juga tadi ini kan konteknya apa yang disampaikan oleh Yahid Ahlan bahwa Islam itu tidak hanya di dalam Al-Quran dan Al-Hatis Tapi pada akhirnya itu adalah yang nampak dalam kehidupan sehari-hari Bagaimana kemudian Islam yang kita yakini secara teoritis didasarkan pada pengetahuan ini menjadi landasan kita untuk berislam itu. Karena itu ilmu dalam arti umum sebagai landasan kita manusia untuk beraksi itu lebih penting.

Tapi padahalnya keduanya sangat penting. Saudara sekalian, keterkaitan antara Pengetahuan dan amalan, teori dan praktek, ini dulu telah ditegaskan oleh almarhum Buya Safi Almarif bahwa di dalam beragama atau dalam berapapun, itu antara ucapan dan tindakan itu harus seimbang. Apa yang kita katakan itu yang kita laksanakan.

Bukan kita katakan, kita sampaikan lalu tidak kita laksanakan. Tidak, itu yang namanya mencederai, kebohongan. Orang sering ngomong macam-macam tapi tindakannya nol.

Ini yang dilarang sesungguhnya oleh agama. Jadi oleh karena itu antara keduanya itu menjadi sangat penting. untuk imbang.

Kita klaim sebagai seorang muslim tidak hanya sebatas Islam, tetapi juga harus melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi semua larangan agama. Sejujurnya sekalian, prinsip yang penting dalam konteks berislam ini adalah bahwa Dasar pengetahuan yang kita peroleh untuk mengkaji nilai-nilai dasar Islam itu pada akhirnya memahamkan pada kita bahwa ibadah yang kita lakukan ini harus sesuai dengan perintahnya. Sehingga ibadah-ibadah yang kita lakukan itu sesuai dengan perintahnya. Sekaligus juga di dalam interaksi dengan sesama, Islam yang kita yakini nanti pada akhirnya akan membentuk sebuah sikap yang disebut dengan nilai etika moral Islam.

Apa itu nilai etika moral Islam? Nilai yang berkaitan dengan keikhlasan. Itu nilai etika moral Islam. Itu yang harus membentuk perilaku kita. Menjunjung tinggi kebenaran, itu nilai etika moral Islam.

Amanah dalam mengemban sebuah perintah atau tugas bisa dipercaya. Dan yang keempat, sabar. Ini harus membentuk perilaku kita di dalam bersosial.

Selain nilai etika moral Islam, juga membentuk nilai etika moral sosial. Apa itu? Disiplin.

Ini tadi termasuk gak disiplin, karena mulainya jadwal jam 8, mulai jam 8, seperempat yang barusan. Disiplin, itu yang disebut karakteristik mamadhi itu punctuality, tepat waktu kalau mengadakan acara-acara apa itu. Boleh melor tapi tidak lebih dari 5-10 menit ya, biasanya seperti itu. Semua seperti ini Insya Allah hidup akan Lancar, kita enggak Tradisi kita itu Bangga kalau datang rapat belakangan Dan seneng kalau meninggalkan Forum lebih dulu Enggak lah ya Sudara harus terlatih Datang ke kelas lebih awal Pulang lebih akhir Gitu loh Jadi jangan kemudian semaunya sendiri, enggak.

Disiplin, pekerja keras, rasional, orientasi jangka panjang, gemi, suka nabung. Ini merefleksikan sikap hidup yang sederhana gitu loh. Wang Muhammadiyah itu gemi, suka nabung, wis, gak berlebih. Yang fokus menjadi amalannya itu adalah bagaimana untuk memenuhi kebutuhan, bukan memenuhi keinginan. Kalau keinginan banyak ya, tapi kebutuhan itu pokok, itu yang harus dipenuhi.

Bapak Ibu dan saya salian, pertama Bapak-Bapak di Wakil Rektor dan Pimpinan yang mudangi Aika. Ini menjadi sangat penting bagaimana kita meletakkan nilai-nilai Islam itu untuk kita fahami. Maaf, untuk kita pahami, lalu kemudian kita aplikasikan. Cuman persoalannya, saudara-saudara, memahami Islam itu memang tidak mudah bagi yang mereka tidak punya ilmu. Karena itu ilmu itu penting menjadi syarat alat pemahaman terhadap nilai ajaran Islam.

Dan sesungguhnya Allah itu, Islam itu telah meletakkan dasar bagaimana setiap muslim itu harus berilmu. Walaupun faktanya tidak semua muslim itu berilmu. Apa landasannya? Ya kan Al-Quran Yarfailahuladzina manuminkum waladzina udul ilma darjat Allah mengangkat derajat orang yang berilmu dari iman pada derajat tertentu Ikrok Literasi Literasi itu tidak hanya melek huruf tapi berilmu Kalau dulu zaman Yai Dahlan itu menerima ilmu pungutan umum, sekarang itu literasi konteknya adalah faham tentang IT Ya, itu sebagai alat untuk bisa memahami teks-teks Al-Quran. Kenapa ini penting?

Kenapa umat Islam memang ajarannya yang universal, yang sangat bagus tadi, kenyataannya kehidupannya seperti ini? Ya karena itu. Kebanyakan kita itu memang tidak mau. Membekali dili dengan ilmu itu, bayangkan berapa diantara kita yang tidak berpendidikan.

Prof. Bambang dulu itu posting, 61% data 2023 Prof. Bambang ya, 61% kemaskian itu ya, itu adalah satu tidak sekolah 23% kemaskian. Tidak tamat SD, 14% kemaskian. Dan tamat SD, 23% kemaskian. Jadi 61%, bayangkan. Bagaimana orang yang gak sekolah, orang yang tamat SD bisa memahami nilai-nilai Islam yang universal seperti saya katakan tadi?

Gak bisa. Dan dari masyarakat seperti inilah kemudian elit kita itu berasal, ya Karena itu tugas sampean, tugas kita semua, tugas Muhammadiyah itu bagaimana mendidik Masyarakat itu menjadi berilmu sehingga nanti dari masyarakat yang berilmu itu Muncul para pemimpin-pemimpin yang seperti idealnya diharapkan Sudara-sudara, ini menjadi sangat penting Sering saya menghadapi pertanyaan dari awan. Oh itu Pak Zainuri, itu yang sampai bikin HP, radio, macam-macam, kan bukan produk orang Muslim.

Betul. Apa persoalannya? Ya artinya, ya seorang Muslim setelahnya ya menggunakan, memakai dari produk-produk orang Muslim.

Nggak ada dalil yang mengharuskan seperti itu. Kenapa? Karena saudara-saudara, Islam, Al-Quran, ya, itu sebenarnya bukan hanya petunjuk untuk orang mutakin, Muslim, dan mu'min. Laliq al-kitabu lari bafih.

Kitab ini Al-Quran tidak ada keraguan di dalamnya Hudalil mutakin, petunjuk bagi seorang mutakin Ini harus Tetapi ingat Bahwa Al-Quran itu juga petunjuk hudalinas Petunjuk bagi semua umat manusia Manusia yang bagaimana? Nggak peduli dia Muslim atau kafir, kalau dia itu mempelajari Al-Quran, menemukan nilai-nilai yang ada di dalam Al-Quran terkait dengan kebutuhannya, ilmu pengetahuan, ya itulah dapatlah. Sudara, apa yang sesungguhnya terjadi di masyarakat Barat itu setelahnya mengambil dari Islam. Mereka mempelajari lebih dulu.

Ada karya terakhir yang... Prof. Bambang dulu, ngutip enggak itu, yang disebut oleh Ian Bremer, seorang guru besar Amerika Serikat itu, mengatakan bahwa The West stole 1001 inventions from Muslims. Orang barat itu mencuri seribu satu temuan dari orang-orang muslim. From toothpaste to hospital, dari pasta gigi ke rumah sakit.

Jadi mereka mempelajari itu. Jadi mereka tidak membayangkan bagaimana masyarakat barat sekarang ini tanpa, kalau tanpa temuan yang dilakukan oleh orang-orang muslim. Dan banyak sekarang sarjana-sarjana barat memahami seperti itu.

Mereka masuk Islam setelah mempelajari dan hafal Al-Quran, dipelajari. Baru kemudian masuk Islam. Nah berbeda dengan kita. Saya ini kan gak pernah secara formal menyatakan muslim ya, saya. Tapi karena orang tua saya ini muslim, maka saya lahir dalam keadaan muslim.

Nah memang keislaman dalam konteks seperti ini memang luar biasa. Tapi kalau gak diikuti dengan pendalaman pengetahuan islam, ya akhirnya kan menjadi muslim yang fanatik, tapi sebenarnya tidak. Tidak tahu tentang ajaran Islam itu sendiri Setelah sekalian banyak ketentuan-ketentuan di dalam Al-Quran Yang kemudian diterjemahkan oleh Barat dalam teori-teori ilmu pengetahuan itu Cuma kita kemudian kan mengklaim bahwa itu sudah ada di dalam Al-Quran Saudara, ini konteknya nanti saudara-saudara akan mempelajari itu di level pendidikan tinggi. Cari itu simpul-simpul di dalam Al-Quran itu yang kemudian juga bisa dikembangkan di dalam penelitian yang pada akhirnya menghasilkan teori-teori. Surat Ar-Rahman itu banyak menyebutkan tentang itu.

Surat Ar-Rahman itu. Ya misalnya, ya Maksarul Jiniwali. ini kalau kamu bisa menembus ruang angkasa itu lakukanlah cuman kamu tidak bisa melakukan kecuali dengan Sultan kekuatan kekuatan yang kemudian diterjemahkan dalam konteks teori-teori fisika yang memungkinkan kemudian manusia bisa menjelajah ruang angka angkasa.

Saya dulu sebagai mubalik ke Benawa itu sudah ada dalam Al-Quran, lalu mengutip ayat itu, kan itu. Ini tidak cukup, banyak Al-Quran itu dalam Marajal Bahroni Yaltakian. Itu 14-15 abad yang lalu bahwa Al-Quran sudah menyebutkan itu, bertemunya antara dua laut yang berbeda, rasa airnya.

Satu tawar, satu asin Tapi kan ketemu itu Kalau Sudah-sudah melihat gambar yang sering Diposting di Youtube Di WA Group itu kan seperti itu Bagaimana itu? Quran bicara 15 Faktanya memang seperti itu Banyak hal-hal yang Menurut akal Sulit dipahami Tapi sedikit demi sedikit Kemudian bisa diurai Ya Yang dari situ kemudian orang meyakini bahwa Islam memang benar Dan faktor inilah yang kemudian banyak menarik orang barat kemudian masuk Islam Pak Bambang Ini saya enggak bicara lebih panjang, khawatir nanti saudara-saudara enggak kebahagiaan itu, termasuk Pak Bambang. Nah, itu saya berhentikan. Sementara saya kembalikan kepada Mbak Rosa.

Terima kasih atas perhatiannya. Bilai fissabil hak. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Intro Baik terima kasih kepada Prof. Ahmad Jainuri PhD yang sudah memberikan kuliah umum Islam dan kemuhamadyahan ya Buat para mahasiswa baru ini saya mendapatkan data dari Majlis Diktilid Bank bahwa Bahwa tahun 2024 sudah ada 618.444 mahasiswa Yang sekarang menuntut ilmu Yang tersebar di pergantian Imomadia dan Aisyah Ini sekarang lagi bergabung Barusan saya dapat feedback Sekitar 5 ribu mahasiswa umum ini sedang mengikuti kuliah umum juga Prof. Januri dan Prof. Bambang. Terima kasih, salam buat semuanya yang ada di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jadi saya gak mungkin menyapa satu persatu ya, pokoknya yang dari timur, tengah, barat. Terima kasih, seru juga kayaknya mengikuti perkuliahan bareng-bareng walaupun tadi saya sampaikan ruang dan waktunya berbeda gitu ya Pak. Tapi seru banget.

Apa yang disampaikan oleh Prof. Prof. J. Nuri, Ahmad J. Nuri ini menjadi satu dasar namanya proses belajar itu proses belajar nanti outputnya akan terlihat, jadi buat teman-teman mahasiswa baru, tidak hanya kewajiban saja mengikuti mata kuliah ini, tapi coba pahami dan ini bisa menjadi bekal untuk nanti kelak Anda sebagai agen perubahan bisa mengamalkan ilmunya, begitu ya ada beberapa mahasiswa yang akan bergabung gabung bertanya ke narasumber ya di kesempatan pagi hari ini saya menyapa dulu yang di Aceh Faris Maulana Rizki ya dari Universitas Muhammadiyah Aceh Assalamualaikum Faris Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Oke apa kabar Faris ambil Prodi apa hai Suaranya masih putus-putus ya Faris, suara saya bisa terdengar dengan baik gak? Farisnya nih, suaranya gak terdengar ya? Faris disini gak terdengar nih Coba, depending dulu Saya mau menyapa yang ada di Unamin Gloria Anastia Halo, selamat pagi Gloria, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam Gloria kuliah di universitas mana?

Di Universitas Mawadiyah Sorong Sorong, oke Ngambil prodi apa nih Gloria? Saya mengambil prodi ilmu pemerintahan Ilmu pemerintahan, baik Sudah menyimak tadi ya apa yang disampaikan oleh Profesor Amadjianuri ya Sudah? Sudah, mudah-mudahan jadi bekal Ada yang mau ditanyakan nih silahkan, untuk Gloria Nah, saya memiliki pertanyaan Pertanyaan saya adalah, bagaimana nih model dakwa yang dilakukan Muhammadiyah Untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat Oke, baik Karena kalau di Sorong pastinya multikultural gitu ya, mahasiswanya ya Iya, jadi ditanyakan bagaimana metode dakwah gitu Kalau misalnya para mahasiswa juga mau mengambil bagian gitu ya Oke, begitu Oke baik langsung ke Prof. Jai Nuri aja Prof nanti biar satu-satu aja dibahas silahkan Baik, terima kasih Gloria itu ada lagu Siapa dulu ya? Gloria Gloria kita nyanyi dulu ya, kalau saya tahunya penyanyi aja Gloria Estefan Kepit tahun berapa gitu ya Pak?

Nama lagunya itu, Anu itu, bagus kalau saya senang karena ceria itu menunjukkan keceriaan lagu itu Gloria, bagaimana kemudian dakwah Muhammadiyah ya dalam masyarakat yang memang sangat plural seperti itu Pertama kan, sikap keterbukaan harus dijunjung tinggi Dengan siapapun kita harus bergaul Ya, ada batas-batas memang Keterbatasan itu menyangkut masalah pribadi dan akidah masing-masing Emang gak bisa kemudian kita semaunya harus mendebatkan Enggak, tapi kita pada unsur yang sama dalam bidang kehidupan sosial kita bekerja sama ini yang tadi disinggung oleh Mbak Rosa itu ini konteknya kan pluralitas ya bagaimana kemudian kita memahami pluralitas itu yaitu memahami keanekaragaman yang ada sekitar kita saya paham kenapa Gloria sampai muslim apa non muslim sorry, that's private question ya, non muslim kenapa Gloria katolik atau kristen? protestan, kristen protestan Kenapa Gloria Kristen Protestan? Ya karena dia lahir Dan dibesarkan di lingkungan Keluarga Protestan Itu aja Memahami bukan Meyakini Kenapa saya muslim? Ya karena saya lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga muslim.

Memahami bukan meyakini. Sikap pemahaman seperti inilah yang kemudian menjadi dasar sikap toleh ransi. Saya membiarkan Gloria untuk pergi ke gereja pada hari Ahad. Saya tidak ikut Gloria. Dia juga tidak ikut aktivitas ibadah saya.

Ya itu saja. Sosial kita biasa Bertegur sapa Pengalaman di tetangga saya Gloria Sering saya sampaikan ini sebagai contoh Sikap pluralitas dan toleransi itu Kiri saya itu Cik Su, dia protestan Kiri rumah saya persis, kanan saya Cik Sian, dia Katolik, belakang saya Michael, tapi depan saya itu Prof. Syafiq Mugni, dia Muslim. Saya paham kenapa masing-masing itu berbeda agama. Karena mereka lahir dan dibesarkan di lingkungan masing-masing. Itu saja.

Saya tidak memaksa Cik Sian, Cik Su untuk ikut ibadah saya. Demikian juga saya tidak mengikuti dia. Cuma suatu ketika Hari akad itu hari minggu Jam 8 Cik Su ini kok membersihkan Halaman nyapu itu loh Saya sapa Cik loh kok gak kegerja Kenapa? Karena biasanya hari minggu jam 8 itu dia tidak ada di rumah, dia sudah di gereja.

Apa jawab dia? Saya sakit ya Pak Jen. Ah, dengan begitu saya kan tahu. Dia tidak ke gereja karena Rasa sakit Bukan berarti saya menyuruh dia ke gereja Kalau menyuruh ya gak apa-apa Agamanya memang ke sana Lain lah kayak gini ini Gloria, ini menjadi sangat penting Di daerah timur sana Dalam rangka bagaimana Mengajarkan AIK ini kepada mahasiswa Seperti Gloria dan kawan-kawan itu Kita gak usah berdebat Masa lagi, agar masing-masing punya Keyakinan yang berbeda Kalau kita menyampaikan di kelas Tentang akidah Islam, ya kita kasih tugas Gloria itu untuk Deskripsikan Akidahnya atau teologinya Bagaimana menurut ajaran protes Protestan, seperti itu Prinsip Gloria, saling memahami Bukan meyakini Saya rasa itu Baik, terima kasih Gloria memahami Bukan berarti meyakini begitu ya Terima kasih sudah bergabung Saya mendapatkan feedback banyak Buat para mahasiswa baru Saking semangatnya jadi keceletot Untuk mahasiswa baru silahkan Anda bisa kasih feedback ya Atau pertanyaan-pertanyaan boleh nanti jawabnya Bisa nanti kalau misalnya hari ini Tidak semua pertanyaan bisa terjawab Masih ada kesempatan karena kita sekarang Sudah terbebas ruang dan waktu Kapanpun bisa ya karena teknologi Ini sudah canggih gitu Namanya Sama dari pergantian tinggi mana Prodi bisa dituliskan di kolom komentar Bagi teman-teman yang belum like and subscribe Ini tidak bisa mengisi feedback atau apapun di kolom komentar Jadi jangan lupa untuk like and subscribe dulu Saya juga harus menyapa dulu Pak banyak yang feedback di Universitas Muhammadiyah Kupang Ini satu aula lagi bergabung juga mengikuti perkulian ini PWM-nya juga ikut Pak bersama para dosen Terima kasih Terima kasih sudah bergabung dari Purwokerto juga.

Terima kasih sudah bergabung selain dari UMSU ya. Pokoknya ada yang semuanya yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terima kasih Goloria. Saya ke Yogyakarta dulu ya.

Ada mahasiswa dari UNISA Yogyakarta. Silahkan namanya Safia. Safia bisa memperkenalkan diri.

Silahkan. Baiklah perkenalkan. Nama saya Safia Rahmakila. Saya mahasiswa kedokteran Universitas Aceh Yogyakarta.

Oke baik. Terima kasih sudah bergabung. Pastinya kalau... teman-teman semuanya di tempat yang berbeda ya, Safia ya ini biar lebih fokus ya, sudah mengikuti apa yang sudah disampaikan oleh Profesor Amadjai Nuri, ada pertanyaan? silahkan ada, Mbak Rosa sebelumnya saya ucapkan terima kasih Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk saya, izinkan saya bertanya Banyak masyarakat di luar sana berpendapat bahwa kampus Muhammadiyah sebagai kampus mahasiswa muslim saja Bagaimana upaya Muhammadiyah dalam menghilangkan pandangan tersebut?

Dari masyarakat Terima kasih Oke baik terima kasih Safia Tadi juga sebenarnya Pertanyaannya sudah ada terjawab sedikit ya Dari Gloria juga beda gitu ya Beda agama bisa kuliah ya Jadi pertanyaannya Bagaimana Muhammadiyah seringkali dipandang sebagai kampus untuk mahasiswa muslim, padahal kan juga tidak gitu ya Di Universitas Muhammadiyah Kupang itu juga banyak lebih dari 50% mahasiswanya non-muslim gitu Upaya Muhammadiyah dapat menghilangkan pandangan tersebut sehingga siapapun bisa Menuntut ilmu di pergantian imam adiyah Namun karena ada Mata kuliah al-islam dan kemamadiahan Apakah juga punya kurikulum yang berbeda Untuk para mahasiswa Yang non muslim Kan Gloria juga beda Teman-teman di Kupang juga banyak yang beda Silahkan Prof. Jainuri Baik, jadi Prinsip tadi saya katakan bahwa Kita akan berangkul semua agar semua dapat porsi sesuai dengan kebutuhannya. Dulu Majelis Dikti juga telah menghasilkan sebuah buku al-Islam bagi masyarakat yang plural. Karena itu seperti saya katakan tadi, tidak semuanya kemudian ini yang memungkinkan mahasiswa non-muslim itu harus mengikuti AIK. Tapi di beberapa kampus mereka juga menyediakan.

dosen yang khusus terkait dengan agama mahasiswa yang bersangkutan tadi seperti saya contohkan jadi kalau kemudian terpaksa mereka gabung dengan kelas AIK, kalau kita membahas bahas masalah-masalah pokok akhidat dan ibadah ritual, yaitu biasanya dosen memberikan sebuah tugas luar sebagai laporan atau penelitian di lapangan atau kasus yang terkait dengan isu tersebut. Kecuali kalau isunya itu adalah isu-isu masalah sosial kemasyarakatan, ya mereka bisa gabung bersama. Jadi itu Jadi kita memang Kita dalam hal ini Majelis belum bisa memberikan sebuah Apa ya Alternatif yang bisa berlaku Untuk semua PTMA dengan Kondisi masyarakat yang Masih beragam itu Tapi insya Allah akan terus Kita perbaiki Prinsipnya seperti tadi Kalau kita tidak bisa mendatangkan dosen Dari masis Yang memiliki memiliki agama yang sama dengan mahasiswa non-muslim, kita memberikan kesempatan untuk tugas khusus, hal-hal seperti itu, untuk bisa dilakukan secara mandiri.

Apalagi sekarang kan ada tugas mandiri, merdeka belajar, dan lain sebagainya itu. Kita melalui itu, kita akan bisa insya Allah menampung. Kecuali yang bersangkutan memang ingin mengikuti.

materi AIK itu sendiri. Tapi prinsip toleransi seperti yang saya katakan tadi itu menjadi sangat penting. Jadi kita boleh berbeda tapi kan bersatu dalam hal yang bisa kesamaan.

Inilah yang di dalam comparative study of religion perbandingan agama itu menekankan pada Mencari titik temu di antara agama yang berbeda itu dan mengesampingkan perbedaan-perbedaan itu. Perbedaan yang prinsip itu kita serahkan masing-masing untuk. Bagaimana itu dikelola dalam kelas yang multikultural itu, itulah seperti saya katakan tadi. Yang penting ini di Kupang, di Papua, ini jadi sangat penting dan di Sumatera Utara.

Secara saya itu. Ya, baik terima kasih Safia Rahma Terima kasih ya, nanti bisa diperdalam lagi diskusi-diskusinya di mata kuliah Aika mendatang bersama dosen pengampu begitu ya Ya Safia ya, pengantar dari Prof. Ahmad Zainuri Sekali lagi kami hatirkan terima kasih juga untuk para wakil rektor atau rektor dan juga ada sebagian dari pimpinan wilayah Muhammadiyah yang ikut serta Mendampingi para mahasiswanya untuk mengikuti kuliah umum, terima kasih Sudah ikut mendukung berpartisipasi juga Saya akan ke Aceh dulu ya, tadi dari Aceh suaranya tidak terdengar nih Ada Faris, Faris Moulana Rizki ya Halo Assalamualaikum Faris Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Oke, Faris di, di ngambil pro di apa? Saya berasal dari Prodi Hukum, Universitas Kompatia Aceh.

Oke, dari Aceh ya. Ada yang mau ditanyakan ke Prof. Ahmad Jainuri, silahkan. Saya menerima pertanyaan.

Sebagai Gen Z, kita selalu akrab dengan media sosial dan mengikuti tren. di dalamnya. Bagaimana pesan Bapak untuk Gen Z dalam memanfaatkan media di era di era keterbukaan informasi yang terjadi saat ini?

Baik, terima kasih Oke, baik, terima kasih ya Nih, lagi-lagi memang Harus punya kemasan Punya format untuk pola mendidik Dan juga gen Z Udah berbeda ya Pak ya Sumber informasinya sudah Banjir gitu ngambil dari mana aja bisa AIK ngambil dari mana aja bisa Mas Faris Untuk membedakan Mana yang benar dan Tidak tentang informasi Yang Muncul di medsos Itu kan susah Jadi nggak ada, biarkan yang putih tetap putih, jangan dirubah menjadi hitam. Nyanyi ini sopoi kondisi. Nggak, sekarang ini kan membedakan antara benar dan salah itu kan memang susah ya. Yang benar dianggap salah, yang salah dianggap benar. Apalagi kemudian diperkuat dengan wacana simulakra itu.

Yang kemudian diperkuat dengan post-truth, pasca kebenaran. Kabur antara yang hitam dan putih, antara yang benar dan salah. Nah disini menuntut...

kalau sudah bingung seperti itu etika harus masuk untuk seleksi ini kira-kira yang ada manfaatnya bagi masyarakat ya kita teruskan kalau enggak ya ngapain kita forward ke yang lain misalnya seperti itu jadi lagi-lagi ini dasarnya adalah pengetahuan ya Jean Baudrill mengatakan bahwa, ya itu tadi, antara yang benar dan salah itu sekarang menjadi satu sulit untuk membedakan. Semua menjadi abu-abu. Abu Sofyan, Abu Jahal, Abu Lahab, gitu kan.

Enggak lah. Dan itu kembali kepada ilmu, itulah yang nanti akan membedakan kita dan yang utama lagi adalah etika moral itu. yang harus kita tegakkan jadi jangan kemudian karena itu menguntungkan diri lalu bisa merugikan yang lain terutama lawan kita yang gak bisa cuman orang Itu kan sulit untuk bisa menahan diri berlagu seperti ini Termasuk saya kadang-kadang karena berita itu ada hubungannya dengan langsung kita forward Tapi kemudian sadar kita delete saja kemudian Nah kayak gitu-gitulah Prof. Bambang mungkin punya pengalaman ini bagaimana mendidik anak-anak Untuk bisa aware tentang alat yang namanya IT Apalagi sekarang itu sudah berkembang jadi AI, Artificial Intelligence, seperti itu.

Moga berapa, Bang? Terima kasih menyambung Prof. Jainuri, Mas Faris Maulana Rizki. Jadi, sampaikan Pak Jainuri tadi, kita di-offer information. Membanjir, medsos itu membanjir segala macam ya Ada yang asli, ada yang huk Ada juga yang namanya predator Nanti kalau adik-adik belajar Akan diberi jurnal-jurnal atau mau menulis di jurnal Hati-hati karena ada namanya jurnal predator Yaitu jurnal yang dibuat untuk mencari uang Karena kalau kita menulis di jurnal, kita harus membayar.

Jadi ada jurnal yang dibuat hanya untuk cari uang saja. Maka pilihlah jurnal yang apa itu, biasanya ada situs-situs yang mengeluarkan daftar jurnal predator, dan mana yang asli. Itu pilih yang asli, yang ada redaksinya itu jelas, biasanya itu ada diasuh oleh tokoh-tokoh ilmuwan pada bidang itu. Termasuk dalam bidang agama, adik-adik harus memilih situs-situs atau YouTube yang istilahnya itu dalam bahasa agama mutawatir, yang terverifikasi ya, apakah itu Muhammadiyah jelas, Majelis Ulama, NU, ya itu. biasanya ada www.mahamadyah.id, www.nu itu, ya itu siap, tergantung siapa yang mengeluarkan.

Dalam belanja, adik-adik harus pilih yang official, ya kan? Kalau enggak official, kadang-kadang barangnya second, atau kadang-kadang enggak datang, barang yang sudah dibayar enggak datang, dan seterusnya. Ya, itu pengalaman saya seperti itu.

Adik-adik nanti harus waspada di dalam memilih informasi itu, lihat siapa yang bertanggung jawab mengeluarkan suatu artikel. Kak Echa Terima kasih Sudah ada tiga pertanyaan Dari mahasiswa nanti ada satu lagi yang akan bertanya Sekali lagi Buat teman-teman mahasiswa baru Yang sedang mengikuti kuliah umum Karena ini menjadi salah satu tugas dari dosen pengampu masing-masing Silahkan Anda bisa memberikan feedback di kolom komentar Namun jika para mahasiswa belum like and subscribe Jadi kolom komentarnya tidak bisa diisi gitu ya Jangan lupa disana bisa menjadi Di tempat belajar juga Apa yang disampaikan oleh Prof Zainuri Tadi di pemaparannya bahwa Kita butuh ilmu Jadi saatnya Teman-teman masyarakat baru Saatnya Anda benar-benar Secara bersungguh-sungguh mencari ilmu Apalagi sekarang banjir informasi Atau sumber belajarnya banyak Jadi Pas kebenaran banyak yang salah dan benar Sepertinya itu tidak ada bedanya Makanya Faris Apa yang disampaikan oleh Prof Bambang Dan Dan Prof. Jenuri ini menjadi bekal Ke depan bagaimana Genzi Bisa memanfaatkan Teknologi dengan baik dan benar Satu lagi pertanyaan Yang akan disampaikan dari Mahasiswa Uni Muda Sorong Wah ini adalah Mahasiswa yang sangat menginspirasi Prof. Jenuri dan Prof. Bambang Bagaimana Memilih Satu prodi tentang pendidikan karena Kekhawatiran, kesedihan Keresahan kesahan di kampungnya tidak mempunyai guru gitu jadi mengambil Prodi pendidikan boleh memperkenalkan diri ya manggilnya saya siapa ada Leonard Madai ya selamat pagi ya selamat baik assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh wabarakatuh perkenalkan atau identitas saya nama saya Leonard Madai Hai nama panggilan Amoye Amoye ya ya silahkan lanjut pendidikan Muhammadiyah pendidikan Muhammadiyah umit pendidikan Muhammadiyah unik pendidikan Muhammadiyah Uni Muda Universitas Sorong ngambil di apa Prodi pendidikan bahasa sosial dan olahraga Oke Sempat viral gitu ya Amoye ya Amoye kenapa memilih Prodi itu karena di kampungnya Amoye Tidak ada, sudah tidak ada tenaga pendidik ya Iya Ada yang mau ditanyakan ke Prof. Amajenuri silahkan Ada Hai bagaimana peran bagaimana peran anak muda untuk membangun masyarakat bertoleransi tinggi Hai Oke peran anak muda gitu ya Hai peran anak muda peran anak muda yang ideal membangun masyarakat yang toleran gitu ya karena sekarang di PTM juga banyak perguruan tinggi momadia dan Aisyah yang inklusi itu buat siapapun gitu ya pendidikan for all itu sudah benar-benar begitu. Jadi, minta sarannya Prof, peran anak muda yang ideal, yang bisa juga menjadi mengambil perannya sebagai masyarakat untuk lebih toleran.

Silahkan Prof. Baik, terima kasih. Jadi, menurut saya perbanyak Kegiatan-kegiatan, pikiran-pikiran yang itu bisa menyatukan berbagai ragam kalangan terutama menyangkut masalah-masalah sosial Kalau dulu di kampung saya di Jawa Mas Leonat kerja bakti atau semacam itu itu kan lintas Komunitas, lintas keyakinan Dan sebagainya, kita bisa ngobrol bersama Lalu Jaga kampung Kan tidak membedakan itu antara Yang beragama dan Tidak dulu, tapi kita bisa ngobrol Bersama, hal-hal seperti itu coba Diperbanyak Sudah barang tentu antara satu daerah Berbeda dengan daerah yang Lain, masing-masing Bisa mengeksplor, menggali Apa yang disebut dengan local wisdom itu ya saya rasa banyak itu cuman persoalannya sekarang itu justru orang mengembangkan itu adalah hal-hal yang sifatnya itu ya kebencian terhadap sesama itu nah ini hindari Hal-hal seperti memang sengaja dibikin oleh oknum-oknum tertentu demi kepentingan mereka kita mudah termakan biasanya kenapa termakan? pendidikan kurang Itu diantaranya Coba kalau kita sadar Bikinan ini Jadi menurut saya Lintasan Kegiatan lintas Apalagi generasi muda Tapi yang penting jangan sampai Kemudian minum-minum Lalu enggak, bukan itu Lain dari itu Artinya membangun kampung bersama, itu kan milik bersama, gak peduli dia itu Kristen atau Muslim atau Hindu, Buddha kan begitu. Tapi bisa ketemu di sana gitu loh.

Saya gak tahu untuk disorong di kampung Leonat itu apa yang bisa dilakukan terkait dengan itu, yang bisa menarik semua kalangan terutama anak muda ya. Anak muda selain belajar dalam rangka untuk mempersiapkan diri untuk bekal nanti, ya aktivitas seperti itu juga harus diperbanyak. Saya rasa itu ya. Ya baik, ProBombang bisa ditambahkan nih atau bisa memberikan apresiasi juga buat Amoye ya Terima kasih Amoye ya, selamat pagi juga Amoye dari Irian atau dari Papua New Guinea?

Saya dari Penggunungan. Oh dari Penggunungan, ya. Jadi ditanyakan bagaimana meningkatkan toleransi di antara generasi muda. Ya kalian belajar di Muhammadiyah sudah tepat, di Muhammadiyah itu tidak banyak dibicarakan. Toleransi mungkin-mungkin karena sudah dilakukan, antara lain membangun mentas-mentas di Papua, di Nusa Tenggara Timur juga ya.

Tetapi ini bukan ide baru Muhammadiyah Ansi sejak zaman nanti. Nabi secara genuine Islam itu memang toleran jadi di zaman Nabi ada komunitas non-muslim terutama kelompok Yahudi maka pada waktu Nabi datang di Madinah ditulis apa yang beragama dinah, tugas orang muslim seperti ini, tugas orang Yahudi seperti ini, kewajibannya seperti ini, hak-haknya seperti ini, semua ditulis. Dan itu merupakan perjanjian yang sangat toleran dan bekerja bersama-sama.

Bahkan pada waktu itu Medinah di perang, dalam keadaan perang, yang non-muslim juga ikut membela. Jadi bersama-sama. sama karena apa yang diserang itu adalah sistem yang bagus yang sama-sama dirasakan oleh orang muslim dan non-muslim ya jadi kebanyakan orang-orang non-muslim mempunyai tugas di bidang logistik ya pada waktu Nabi hijrah yang sangat penting hanya bertiga itu Nabi Abu Bakar dan seorang Kristiani anak muda yang sangat paham terhadap dengan jalan antara Mekah dan Medina itu jalannya memutar, dibawah memutar.

Jadi toleransi di dalam Islam itu bukan karangan Muhammadiyah, bukan karangan NU, tapi genuine, benar. Benar ini asli dari ajaran Islam itu sendiri. Jadi jangan khawatir adik-adik begitu.

Dalam buku ada dalam buku sejarah yang ditulis oleh HW An, itu disebut pada masa khalifah belum lama dari zaman Nabi, pada waktu khalifah jaya yang diangkat ASN, pegawai-pegawai negeri itu banyak orang Kristen. Sehingga orang-orang Muslim sampai iri, ini yang diangkat banyak orang Kristen. Karena orang Kristen rapi-rapi dalam bekerja, mahir-mahir di dalam pembukuan. Maka orang Islamnya banyak berdagang, banyak jadi tentara, apa itu birokrasinya dipegang orang Kristen. Jadi Islam itu secara jenuin sangat toleran, Leonard seperti itu ya.

Sekian saja dari kami, terima kasih. Terima kasih Pak. Oke baik Buat teman-teman semuanya Masih baru perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyah Masih yang tersebar di PTMA Pada pagi hari ini Kita mendapatkan kuliah umum Dari Prof. Prof. Ahmad Jainuri Yang studinya Oleh Prof. Haider Nanti mudah-mudahan lain kesempatan kita agendakan Di pertengahan semester Ini sebagai awal Sebagai awal kita mendapatkan ilmu bahasa baru gitu karena teman-teman kan dari SMA gitu ya kalau SMA mau dia mungkin sudah mendapatkan mata pelajaran ya nanti meningkat lagi kalau di pergantian tinggi eh ke depan Anda akan perdalam lagi dengan dosen pengampu masing-masing mudah-mudahan apa yang sudah disampaikan oleh Profesor Ahmad Zainuri ini menjadi satu bekal silahkan diskusi-diskusi yang lebih mendalam bisa dilakukan di kelasnya masing-masing buat teman-teman karena ini menjadi sebagai sebagai tugas jangan lupa juga kasih feedback, komentar atau apapun yang nanti yang positif untuk mata kuliah Islam dan ke Muhammadiyah di kolom komentar jangan lupa untuk like and subscribe di Muhammadiyah channel di akun youtube nya kami mengatakan terima kasih yang sebesar-besarnya Prof. Dr. Bambang Setiaji MSI, Ketua Majelis Dikti Litbang sudah hadir bersama kami pagi hari ini menemui para mahasiswa baru PT.

MAS Indonesia dan juga Prof. Ahmad J. Nuri PhD, Wakil Ketua II Majelis Cisdiktilit Bank PP Muhammadiyah, langsung datang dari Jawa Timur ya, dari Sidoarjo ya Pak ya dari Sidoarjo, terima kasih ya Pak dari Sidoarjo, ya terima kasih kami hadir langsung dari kantor pimpinan pusat Muhammadiyah pusat siar digital Muhammadiyah mudah-mudahan lain kesempatan bisa berjumpa lagi Anda sebagai agen perubahan para mahasiswa baru di Pergantungan Tinggi Muhammadiyah dan Asia mudah-mudahan punya tanggung jawab yang besar untuk bisa merubah dunia saya rasa Terima kasih atas kebersamaan Anda semuanya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh