Transcript for:
Pentingnya Tayammum dalam Ibadah

Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Teman-teman yang kami hormati, Alhamdulillah pada malam Jumat ini kita bisa bertemu lagi dalam ngaji fikih bersama host terbaik Sevilaih Tiga Cerbon, Pak Raffi. sehat bang rafi ya alhamdulillah sehat pada malam hari ini saya akan membahas masalah yang saya anggap penting sekali karena berkaitan dengan ibadah kita yaitu tentang tayamum tayamum sebelum saya menerangkan tentang tayamum saya akan menerangkan tentang asal asal-usul Bagaimana tayammum itu disyariatkan ya Bang ya sejarah-sejarah sejarahnya sejarah Bagaimana tayammum itu disyariatkan Alhamdulillah pada malam hari ini banyak sekali yang ketuaji ya Alhamdulillah dari bangsa manusia dan bangsa jinn mengawali dulu disyariatkan tayammum itu tidak terbelakangi oleh Siti Aisyah yang kehilangan kalung waktu itu. Jadi Nabi Muhammad yang jalan-jalan beserta sahabat dan Siti Aisyah ikut di sana.

Di tengah perjalanan kalung Siti Aisyah itu kehilangan, hilanglah. Sehingga Rasulullah sebagai suami yang peduli terhadap istrinya langsung berintakan untuk berhenti kepada para sahabatnya dan Rasulullah menyuruh sahabatnya untuk mencari kalung Siti Aisyah yang hilang sehingga ini kalungnya gak ketemu-ketemu kalungnya gak ketemu-ketemu sehingga ada sahabat yang ngadu ke Abu Bakar sebagai bapaknya Siti Aisyah ya Abu Bakar itu kalungnya sehingga Rasulullah memberitakan untuk mencari berhenti dan para sahabat kita ini itu tidak punya air, tidak punya bekal karena menurut sejarah Rasulullah Allah itu mencari kalung Siti Aisyah yang hilang itu sampai fajar, sampai subuh. Sehingga Abu Bakar ngomong ke, apa namanya? Ke Siti Aisyah.

Mau ngomong lagi tuh, Hei Aisyah, ketika Abu Bakar itu mau komplain kalau bahasa sekarang ya, ke putrinya Siti Aisyah, karena gara-gara Siti Aisyah. Perhubungan berhenti kan? Padahal nggak punya bekal air untuk wudhu.

Hei Aisyah, kata Abu Bakar. Ini gara-gara kamu nih kehilangan Dan posisi waktu itu Rasulullah lagi tidur di Paha Siti Aisyah Jadi bingung tuh Mau ngomong ke Siti Aisyah bingung karena Ada Rasulullah Tapi Abu Bakar memberanikan diri Ini gara-gara kamu nih kehilangan katanya Akhirnya para sahabat berhenti Suruh nyari Dan apa namanya Kita gak punya bekal air gitu Nah mencari sehingga waktu subuh waktu subuh datang nah ketika waktu subuh datang turun surat al-ma'idah ayat 6 itu yang berkaitan dengan tayamu kan gak ada air ya intinya apa? intinya bahwa kamu ibadah pakai debu pakai tayamu nah sholat semua tuh Nabi Muhammad sholat dengan tayamu sholat lalu setelah fajar mencari kalung lagi dan Alhamdulillah kalung syukurnya Aisyah itu ketemu Adanya dimana kalung Siti Aisyah? Adanya Di bawah ontak Yang ditunggangi oleh Siti Aisyah Jadi ini perlu kalian nih Abang-abang santri perlu ketakui bahwa Sebab turunnya ayat tayamum Itu berkaitan dengan istri dari kancing nabi Yaitu siapa? Siti Aisyah Faham ya bang ya?

Nah sekarang Orang itu boleh tayamum kalau apa? Orang itu kalau tayamum Sebabnya apa? Sebab-sebab Orang itu diperbolehkan tayamum ada tiga ada tiga kita diperbolehkan tayamum ada tiga yang pertama karena sakit sakit sakit yang diperbolehkan tayamum itu juga harus memenuhi sakit yang sesuai dengan standar Jadi sakit yang kriterianya tiga. Ada tiga lagi. Yang ngomongnya harus spesialis.

Dokter umum gak bisa. Jadi yang memutuskan dokter spesialis. Jadi ini ya, ada tiga syarat orang itu diperbolehkan tahimu.

Pertama, apa bang? Sakit. Dan ciri-ciri sakit atau kriteria sakit yang diperbolehkan tahimu itu adalah ada tiga lagi.

Pertama... Kalau kena air, sakitnya tambah parah. Kalau kena air, mati.

Kalau kena air, anggota tubuhnya akan dipotong. Amputasi dipotong. Amputasi. Itu kriteria sakitnya. sakit yang diperbolehkan memakai tayamum.

Kalau sakit-sakit puyong, Mbak Moji puyong, tayamum, wahaya kududi. Totok gitu Mbak Moji. Dan yang menjustis, mati, tambah parah, diamputasi adalah dokter yang di bidangnya.

Ngerti nggak? Misalnya begini nih bang. Ini yang perlu nih. Di sini Bang Uji punya luka nih.

Ijo lagi luka. Borok-borok. Borok.

Terus Bang Ujinya itu ke dokter gigi. Paham nggak? Pak dokter ini saya sakit ini. Gimana nih?

Wah nggak boleh kena air. Nah itu. Keputusan dari dokter yang bukan di bidangnya. Tidak menjadikan hukum.

Harusnya ke dokter siapa? Ke dokter kulit. Apalagi misalnya.

Misalnya ke dokter kandungan. Bu, ini saya ada borok. Boleh nggak kena air? Ya nggak boleh.

Jadi yang memutuskan kalau kena air mati, kena air diamputasi, kena air tambah parah adalah dokter spesialis di bidangnya. Faham ya? Sakit. Yang pertama sakit. Yang kedua adalah tidak adanya air.

Tayamum dengan kosor itu beda. Kalau kosor kan syaratnya harus berpergian. Kalau tayamum, itu baik mukim maupun musafir, boleh.

Paham? Nah, yang kedua adalah tidak ada air. Tapi sebelum tayamum, Bang Raffi harus mencari air dulu.

Hai sejauh mana sejauh batas mata memandang atau memandang berarti Mbak Raffi kalau di rumah saya belakang coba lihat kesana yang paling jauh mana gedung cermet ya batasnya gedung cermet sana can dengan catatan kalau di Kuningan itu masih punya waktu kalau kita mencari kesana. Faham ya? Tapi kalau yang kelihatan, Gunung Selamat. Kalau pagi kan Gunung Selamat kelihatan.

Kelihatan ya? Jauh banget. Kita kesana nggak bisa.

Karena kalau kesana waktunya habis. Jadi sejauh mata, memandang. Itu batasannya.

Atau di tangga-tangga sekitar dulu. Kalau di bulu itu di kilim dulu, dimuncul dulu, di apa namanya? Hai mertabat dulu kanci dulu kalau di yakin tidak ada maka boleh ayamu paham ya saya ini Bang udah ngajar tayamu puluhan tahun luar biasa ini apal banget tapi prakteknya baru sekali pernah nggak praktek ayamu belum belum pernah nggak percaya belum bang belum ciri-ciri orang yang belum praktek ayam itu adalah orang yang belum pernah pergi jauh lo ya ini fakta ini fakta ya saya nggak sombong nih saya itu waktu tayang itu waktu di Jepang. Waktu saya ke Jepang, saya di perusahaan, itu nggak ada. Kalau Jepang itu nggak ada tempat wudu itu.

Atau kran yang ada di rumah itu nggak langka di sana. Karena orang Jepang nggak suka main air. Beda dengan orang NU. orang itu apa Banyu Maning Banyu Maning makanya ketika saya pergi ke Jepang terus ke suatu orges at ke salah satu perusahaan itu pas kekeluar itu pada komplain direkturnya karena becek kamar mandinya becek ya kalau di Jepang pakai tisu ternyata perusahaannya apa becek sehingga komplain kok ini becek ternyata yang datang kek oh ya suka main air jadi ya pada cuci muka lah Hai jadi jadi sakit dan tidak ada air itu nah yang ketiga ini yang ketiga ini jarang memang cuman ya perlu juga saya sampaikan sampai kan ketika mau Tayamum, ada hewan yang membutuhkan itu. Ada hewan mulia yang membutuhkan.

Maka teknisnya adalah, air itu dikasih ke hewan tadi, kita hanya pakai tayamum. Contoh gini, saya punya air ini satu akua ya. Dikit ya. Pas mau tayamum, ada kebo gitu, kebo lah contohnya. Kebo mau mati.

Ini kalau misalnya nggak dikasih air itu, maka kebo-nya mati. Maka kita airnya buat kasih kebo, kitanya pakai apa? Tayamum. Pakai tayamum.

Jadi ada hewan yang lebih memerlukan air dan... Kita hanya pakai taimu dan airnya ditaruh ke binatang tadi. Faham ya? Nah, kecuali enam makhluk yang tidak boleh dicolong.

Ada enam makhluk. Kalau kita punya air, wudhu apa dikasih? Wudhu apa dikasih? yang pertama adalah orang murtad anjing galak babi orang yang meninggalkan sholat kafir harbi jadi misalnya abang ini punya air satu liter pas mau wudhu ada orang murtad nih, butuh air kira-kira buat wudhu apa dikasihkan?

Buat wudhu saja Segitu Islam itu mengatur Tayamum dan sholat sedikit rupa Oleh karenanya Agama Islam sebagai agama yang rahmatan Dan alamin tidak mungkin memberatkan Makhluknya Faham ya? Jadi ada tiga ulang lagi Yang pertama adalah Sakit, yang kedua adalah Tidak ada air Yang ketiga Ada air, ada air Tapi ada hewan yang lebih membutuhkan itu mungkin itu dulu ya nah sekarang gini prakteknya prakteknya praktek pakai debu harus pakai debu Kalau pakai pasir boleh nggak? Kalau mazhab lain boleh.

Kalau syafi'i nggak boleh. Kalaupun pasir, itu pasir yang berdebu. Tetap pasir yang berdebu.

Jadi harus pakai debu lah. Nah caranya begini. Kalau tayamum, buat sholat dengan tayamum, buat menghilangkan hades besar, itu sama.

Sama, praktiknya sama. Jadi bukan berarti hadas besar itu gulang-guling ke debu. Soalnya pernah ada Nabi Muhammad lagi jalan-jalan, ada sahabat yang lagi gempulingan, terus Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Nabi Muhammad tanya, Saya lagi mandi besar katanya.

Saya punya junub, nggak ada debu, akhirnya saya gulang-guling. Kata Nabi Muhammad, bukan begitu. Tapi caranya tetap sama dengan menghilangkan hadas-hadas, ya upah kewudu itu. Pertama ya, plek. Di tempat ini, plek.

terus suaranya tiup sunanya, begini cuman tiupnya jangan kenceng-kenceng atau kamu malah ketipas angin, jangan kamu dibuang langkah kayak Bang Hoji, kayaknya tiupannya kenceng puh, cukup nyok kelilipan, tiupan lagi kalau beliau kelihatannya tiupan lalu pertama muka niatnya adalah nawedut tayamumal istibahat disolah kalau muka, itu boleh kanan dulu nggak apa-apa, teknisnya gini, nggak apa-apa nawedut Tanya Buma, gak apa-apa ya Mau gini dulu, gini dulu boleh Atau dari sini boleh Atau set lalu terakhirnya di hidung ya set boleh boleh ini model Bang Raffi yang hidungnya panjang-panjang harus begitu set saya kasih nama Bang Raffi ya hidup-hidup 26 tahun ya nggak permancung kasihnya Insya Allah ya sabar-sabar jadi kalau Bang Raffi khusus diakhiri dengan hidung gini ya set terus terus tep-tep terus gini tahu itu tayamu pertama kali debu itu nyampe di muka maka harus lihat lihat coba nah wedut tayamu mahal istibahat disuruh se-dhb jarang beraguman biasa terakhir hidung ini begini ini ya memang begitu tayamu meragukan ulangnya coba terus ya Hai terakhir di set biar mancung yang pertama setelah itu dibuang dulu karena debu yang bekas tayamu juga musta'amal juga ada musta'amal juga ada juga juga Mustamal sama. Kalau air kan Mustamal. Air bekas wudhu Mustamal ya? Bangnas ya? Mustamal.

Tapi Mustamal itu akan hilang kalau airnya lebih dari 2 kola. Jadi bekas air wudhu, seember, seember, seember, seember, dikumpulin jadi 2 kola. maka mustamalnya itu akan hilang kalau tayamu juga ada mustamal makanya tadi tepukan pertama disini tepukan pertama disini maka tepukan yang kedua dibuang dulu baru kedua set, paham ya?

lalu tangan tangan kanan ini diatas coba bang, protek set, disini terus kebawah terus kebawah, terus jempol ketemu jempol Hai paham ya Amjad baru tangan sini ya seret seret set selesai terus sholat paham ya sekarang kalau orang itu sholat pakai tayamu wajib dikodong Hai ayo ayo ayo ayo ayo ayo ayo ayo hai hai Ya, sholatnya pakai tayamu. Itu wajib dikodok nggak? Wajib. Udah jawabannya benar semua.

Ada yang wajib, ada yang nggak. Kalau tayamunya karena tidak ada air, kalau tayamunya karena tidak ada air, terus suatu saat ada air, maka wajib dikodok. Wajib dikodok itu.

Yang pertama, kalau tayamu tayamumnya karena sakit tadi ada dua ya yang paling umum ada dua tidak ada air atau sakit kalau tayamumnya karena sakit dilihat sakitnya dulu dilihat sakitnya dulu ada perbannya enggak pakai perban tidak kalau selama sakit pakai perban maka wajib dikodo walaupun tayam umumnya karena sakit tapi sakit selama sakitnya tidak pakai perban maka tidak wajib kodo tidak wajib dikodo kamu sekarang enak sih kodo lah kamu kan udah biasa kodo jadi pada ragu-ragu ada yang ulama ada yang bilang kodo ada yang bilang tidak wajib kodo nah kita sebagai pengikutnya menggabungkan pendapat dua ulama dan yang paling bagus keluar dari helaf itu adalah sudah uskodo baik jadi kalau kamu kapan-kapan tayamu wajib kodok-kodok paham ya soalnya saya pernah nih pengalaman Bang Nas ini Bang Nas pengalaman saya waktu dua tahun kemarin itu operasi kaki hai hai Di perban itu kakinya, gede banget. Kalau misalnya ada teman tanya, oh kenapa Kang? Sakit ya? Iya, operasi.

Kalau ditanyain operasinya apa, saya bingung. Karena ciplak. Karena ada kutil.

Isi depor, kepala SMK jadi ada kutil. Akhirnya, di perban, di boek, bang Nes, ditawarin. Mau dijahit? Enggak. Enggak lah, saya pikir segini kok dibahayanya.

Kamu jangan bilang-bilang ya, kalau kepala saya pernah kutil. Iya, kepala saya pernah kutil. Perban.

Nah ternyata, sebulan itu, ternyata sebulan itu nggak sembuh-sembuh jadi perban. Akhirnya saya pake tanya mumpang, berarti sakitnya karena apa? Karena ada perban ya?

ada perban kan yang telah masakit, nah nanti kalau sembuh itu dikodok ada ya udah cukup ya? mungkin pendahulunya itulah Hai Yok barangkali ada pertanyaan Wah buat teman-teman di barangkali ada ingin nanya terkait tayamu cesar gua harga lobet umum gimana hai hai Hai buat teman-teman di sapa-sapa dulu biar Udah kayaknya sama-sama dulu ada Pak Endar dari Subang Pak Komandan nonton salam hormat Pak Komandan bertanya aja langsung langsung aja kalau selesai tayamu ternyata ketemu air batal enggak pakai gimana jawabannya kalau habis sholatnya batal hai hai Kalau habis sholat, kita nih pakai tayamu nih. Pakainya ada air ya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Berkudan. Tidak batal sholatnya.

Yang batal itu kalau belum takbir. Jadi baru tayamu, tidak ada air ya. Tidak ada air, belum tayamu. Tau-tau badai airnya batal. Kayak bumi.

Kayak bumi nggak sah. Nggak sah. Tapi kalau udah selesai.

Sholatnya. Baru turun hujan. Nggak. Sah sholatnya kalau begitu.

Jadi. Sistem tergantung. Kondisi. Kondisi. Udah ya.

Ada lagi bang, abang-abang yang mau tanya Silahkan Terkaya tayamum Jadi yang jelas tayamum ini adalah untuk keringanan bagi umat Nabi Muhammad. Jadi kalau syariat itu, ada yang dihilangkan. Jadi syariat dulu dihilangkan. Ada yang dipertahankan.

Ada yang munculnya buat khusus umat Nabi Muhammad. Jadi syariat Islam itu ada tiga. Ada yang peninggalan.

ada yang dihilangkan, ada yang dipertahankan, ada yang adanya memang khusus buat umat Nabi Muhammad yang dihilangkan itu apa? pada waktu zaman Nabi Musa kalau ada orang yang berbuat salah maka tobat itu diterima sama Allah kecuali dia jangan jalan bunuh diri jadi kalau misalnya Hai bangnas nih ke pantai gitu ya pameran-pameran buaya se-internasional terus pengen pengen maaf nih maaf itu nggak bisa tobatnya nggak diterima kecuali bunuh diri Nah ini terjadi pada waktu zaman Nabi Allah Musa alaih salam kalau dipraktekkan sekarang hai hai Bunuh diri ke apa ini? Kalau zaman sekarang, nggak usah bunuh diri. Astagfirullahaladzim. Itu yang dihilangkan.

Jadi syariat dulu, tapi dihilangkan sama Allah karena dianggap terlalu berat. Ada lagi syariat dulu, yang dipertahankan sama Allah, dan sekarang masih dilaksanakan. Ya banyak.

Sunat. Apa lagi? Zakat.

Hai haji kurban-kurban apalagi kek lagi banyak lah ya ada yang adanya khusus umat Nabi Muhammad apa ya tayammum jadi tayammum itu memang adanya khusus buat lebih Muhammad zaman-zaman zaman Nabi terdahulu itu enggak ada tayammum jadi termasuk salah satu kekhususan umat Nabi Muhammad ya Allah ya Allah ya Allah Ya udah ya, ini ada pertanyaan Amalan usaha supaya lancar Hahaha Kalau ini Ada mahar Hahaha Ada wah ini mah Beda ini, nantilah, nanti saya kasih tau Ini dia pertanyaan nih Bi, kalau misalnya tayamung itu dilakukan untuk sekali sholat apa buat semua sholat apa aja? Kalau tayamung satu kali sholat ya, jadi kalau sholat duhur gak ada air ya tayamung, nanti asar Tayamum lagi Nanti Mahrib Tayamum lagi Kalau ini gak masalah lah Tapi kalau Jumat kan repot Kalau Jumat Hudba itu rukun loh Pokoknya ciri-cirinya begini Kalau ada ada khutbah yang dikerjakan sebelum sholat, itu berarti khutbahnya termasuk kurkun sholat. Kalau tidak dikerjakan, nanti sholatnya nggak sah.

Kayak sholat Jumat tuh. Sholat Jumat itu khutbah dulu apa sholat dulu? Khutbah dulu.

Khutbah dulu ya? Berarti kalau khutbah Kalau Jumat tidak ada khutbah, berarti sah nggak? Ya nggak sah sholatnya.

Tapi kalau khutbah itu dikerjakan setelah sholat, berarti khutbah adalah sunnah. Contohnya apa? Idul Fitri.

Kan sholat dulu. Nah sekarang Jumat. Khutbah hurukun loh ini. Makanya kalau misalnya sholat Jumat, itu tayamum dulu. Buat apa namanya?

Buat khutbahnya tayammum dulu. Setelah selesai, tayammum lagi buat sholat jubatnya. Untuk satu kali rukun? Untuk satu kali rukun. Orang yang mau sholat di hura aja lah, kalau gitu ribet, insya Allah.

Udah gak usah jembat di hura aja. Saya juga mau sholat di hura aja. Biar gak ribet.

Gitu ya, Bang. Kalau kita berbicara perbedaan mata, jelas. Ada yang doang satu oleh agak. Cuma di sini bukan apa namanya?

Bukan bagiannya lah. Pak Kiai, kalau tangan, muka dalam keadaan luka, tayamumnya, perbannya atau harus kena kulit? Mohon pencerahannya Pak Kiai.

Ya kalau ada luka, di atas luka aja. Di atas perbannya. Jadi, gini.

Hai sempurna pakai perban itu kamu dulu sebelum pakai perban dalam keadaan punya wudhu dan nanti itu tayamunya jadi kodok dan shalatnya tapi kalau misalnya kamu kentut diperk terus kamu di perban sholatkan pakai tayamum maka tayamum yang sudah ada perban dalam keadaan tidak suci, maka wajib dikodok tapi bingung lah, harus kodok belah alternatif Bagaimana? Banyak nih pertanyaan-pertanyaannya nih. Udah baca lagi.

Kalau bak dengerin khutbah Jumat, gimana kan pas datang masjid, eh khutbahnya udah selesai. Wah, spesialis komat ini datangnya nih. Enggak, ini kecirin nih.

Yang tanya itu... Yang wudunya pas... Pas komat.

Mau komat. Kalau khutbah Jumat itu rukunnya, ini sebenarnya melenceng nih, cuman gak apa-apa lah. Khutbah Jumat itu rukunnya, harus 40 orang dengerin.

Semuanya paham. Jadi kalau misalnya ada jamaah 40-40 ya, Kiki. Jumat. Terus ada 40-40-nya.

Yang 10 dengerin khutbah. Yang 10-nya tidur. Yang 30-nya dengerin. Maka khutbahnya nggak sah.

Jadi khutbahnya harus didengar oleh 40 orang. Dan semuanya paham. Ini model-model nggak dengerin khutbah ini.

Cuma kalau dibulut kan ribuan. Saya juga kadang-kadang dengerin. Karena.

Kalau saya datang, kadang-kadang lagi khotbah. Ya jujur aja nih. Daripada munafik kan.

Jujur aja. Pas saya datang, tergantung khotbah. Cuman saya yakin dari seribu orang masa 40 nggak denger.

Makanya yang tua-tua. Cuma. Cuma.

Gitu. Jadi yang didengerin itu harus berapa? 40 orang.

Semuanya harus ngerti semua. Ada pertanyaan lagi? Makin malam makin seru deh. Jadi, tayamum gitu lah ya. Nah, tayamum yang boleh tayamum itu diakini benda yang ada debu.

Awas! yang ada debu contoh ini ini tembok nih boleh gak tayangin tembok abang-abang harus yakin ada debu dulu ya kalau misalnya ke tembok terus tidak ada debu ya gak boleh harus yakin ada debu Faham ya? Makanya sebelum tanya, harus yakin ada debun.

Nah, gitu. Faham, Bang? Aduh, mau narangin Jepang enak lagi nih saya.

Karena belum pernah tahu Jepang ini. Makanya, ciri-ciri orang yang nggak pernah tayamum, berarti orang yang nggak pernah jalan-jalan jauh. Tulis di status ya.

Orang yang tidak pernah tayamum adalah orang yang tidak pernah pergi jauh. Dalam urung, netvnj. Ya ada lagi nih bang, nah itu tayamung Nah sekarang pake tepung misalnya Tepung atau benteng yang dibubuk halus pake Kayak pasti boleh gak kira-kira Supaya jadi muterian debu gitu. Iya.

Ya pake tepung boleh gak pake ayakan tepung? Gak boleh? Nah itu.

Gak boleh? Abung-abung. Besar jana ya. Kan bikin goreng ya.

Kalo pake tepung. Jadi gak boleh Bang. Jadi tayamum ini adalah perkara yang kelihatannya jarang dilaksanakan. Tapi kenyataannya ya, faktanya boleh.

Harus wajib. Dan ingat tayamum itu boleh dilaksanakan bagi orang. orang yang mukim atau orang yang bepergian.

Berbeda dengan sholat kosor. Kalau sholat kosor pergi dulu baru melakukan. Kalau tayamum boleh. Kita disini boleh.

Dengan dua sebab tadi. Nah, sekarang kasusnya begini. Ada air satu botol.

Pas mau tayamum, ada marafi haus. Gimana? Hai tayang aja ya teman-teman hahaha hahaha hahaha hahaha hahaha hahaha gimana hai hai ada lagi pertanyaan nih, kayaknya makin malam makin banyak pertanyaan kenapa debu bisa dikatakan suci Kang? kan makanan kalau ada debunya jadi kotor Kang kalau kotor sama suci beda kotor sama suci beda ini hasil penelitian orang-orang barat kalau misalnya kamu kejirat anjing udah pernah kejirat anjing?

enggak mau anjingnya di jirat anjing Hai ini adiknya cepat di jilat itu salah satunya harus dibagi baju dengan debu betul ya jodoh kejirat babi juga debu kejirat anjing juga debu Kenapa debu hai hai Ini pakar-pakar Amerika, pakar-pakar kesehatan, ini melitik debu. Ternyata debu itu adalah makhluknya Allah yang dapat menghilangkan seluruh hukuman yang jahat di tubuh. Jadi kalau misalnya terjerat anjing, amang-amang ditanya nih, dijerat anjing harus salah hatinya dengan debu. Kenapa debu? Ya, karena menurut penelitian para dokter sedunia, bukan ini lagi, bukan dikatakan dokter Indonesia lagi, debu itu dapat menghilangkan kuman yang ada di...

Anjing dan babi. Nah sekarang misalnya nih. Zaman teknologi. Bagaimana kalau debu itu diganti dengan sabun yang super canggih yang melebihi.

Debu manfaatnya. Boleh nggak? Dijerat anjing.

Tidak pakai debu. Tapi pakai sabun. Yang dibuat khusus penghilangan kuman. Boleh nggak zaman sekarang?

Nggak bisa. Itu namanya syariat. Kalau syariat itu ada yang berubah sesuai dengan zaman, ada yang tidak berubah sesuai zaman.

Walaupun secara logika bisa, tapi secara syariat itu nggak bisa. Seperti halnya, membasu jilatan anjing yang debu diganti dengan sabun yang bisa membunuh jutaan kuman, tetap nggak bisa. Paham ya, Bang?

Paham, paham. Hai ada gini apa-apa nih abang-abang yang kreator-kreator kita kedatangan tamu ya jauh sekali ketua admin kemarin baru sudah sudah dan ancang-ancang buat kawin nah Jadi sekali lagi, semoga kita semua suatu saat merasakan tayamum. Maksudnya jalan-jalan.

Kayaknya ada Pak Endar. Jadi jalan-jalan bertemu tayamum. Pak Endar kayaknya mau dukung Dinas Indonesia kejar.

Jadi belum dilancar manjing? Belum Kalau cukup mungkin ya cukup begitu ya Tadi sejarahnya sudah saya Jelaskan Bahwa sejarah Di syariah Ketayamung itu berkenaan dengan Siti Aisyah yang kehilangan Kalung Ternyata kalungnya ketemu adanya di ontak tempat Siti Aisyah Teman-teman yang kami hormati Kok saya ngeliat kesini terus gak ngeliat kesana ya Sama aja ya Sama aja Saya ngeliatnya kesini terus Nah, ini ada lagi nih, apa ini? Coba, Pak Ustadz? Pak Ustadz, kalau dalam keadaan kedinginan, boleh teh ya, Om?

Kedinginan nih? Kedinginan? Boleh teh ya, Om? Ayo, siapa yang bisa jawab? Gak boleh.

Wah, berdinginan nih. Kalau kena air, mati. Boleh tayamu?

Boleh. Dan orang yang tayamu karena kedinginan, wajib dikondor. Wajib dikondor. Paham ya? Ingat tuh.

Jadi kalau orang yang kedinginan, Hai itu boleh-boleh boleh dan suatu saat kalau dinginnya hilang wajib dikondok kondoknya dosa enggak ya enggak dosalah ya tapi minimal kata mereka kalau misalnya kedinginan boleh Ada lagi? Ini kita Alhamdulillah ya para KKI daripada benua-benua benua Afrika, benua Papah dan semua Tiap subuh berarti? Tiap subuh kedinginan. Tiap subuh kedinginan. Kalau kedinginan soalnya gini, memang kalau mazhab Shafi'i itu kan ada Qodim, ada Qodjadid.

Wah. Banyak lagi. Iya.

Kalau yang namanya istihad, istihad itu adalah Sekarang ada pertanyaan. Ketika Nabi Muhammad masih hidup, pernah nggak sahabat itu istihad? Ketika Nabi Muhammad hidup, pernah nggak sahabat istihad? Langsung tanya hukum ke Nabi.

Bang? Nggak. Bang, ini ujian.

Ketika Nabi Muhammad masih hidup, pernah nggak sahabat itu izihad? Membuat hukum sendirilah, kalau gampangnya begitu. Saya cerita ya.

Dulu itu ada seorang sahabat besar, pinter, ahli politik. Namanya Amr bin Ash. Suatu hari punya junub, Bang. Amr bin Ash.

Punya junub. Dan waktu itu enggak ada air. Sehingga Amr bin As itu tayamu.

Lalu malah mimpin sholat waktu itu, jadi imam. Lalu ada sahabat yang tanya lah, Ya Rasul, itu Amr bin As itu punya juduk tau-tau tayamu saja. Nabi Muhammad diam itu Nabi Muhammad pernah tertawa Salah satu Nabi Muhammad pernah tertawa Dalam hidupnya itu adalah ketika mendengar Amr bin Asyid itu melakukan Tayammum ketika tidur Bahkan jadi imam tertawa Dan Nabi Muhammad gak ngelarang Nabi Muhammad tidak membatalkan ini berarti pernah gak izdian?

pernah sahabat di zaman nabi? pernah jadi sahabat itu pernah pernah pak izdian oke itu aja bang ya cukup cukup Hai kalau tadi makanan kan makanan kalau ada debu jadi kotor ya ya memang kotor ya kotor sama najis beda-beda kotor sama suci beda-beda kalau perkara kotor kan banyak ya tapi ya perkara kotor gak musti najis tapi kalau najis pasti kotor keren juga perkara kotor belum tentu najis tapi kalau mungkin hanya itu ya penjelasan masalah masalah semoga bermanfaat ada kesalahan wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh Terima kasih teman-teman yang telah hadir menyaksikan live pada malam hari ini. Malam Jumat ini.

Malam Jumat ini yang mana tadi ada sejarah tayang memijelaskan ketika Siti Aisyah kalungnya jatuh dalam perjalanan, maka disitulah ayat. al-ma'idah turun dan dilakukan untuk bertayam al-ma'idah berapa? 6 jangan nanya ayatnya nanti jadi tafit cukup sekian semuanya terima kasih Wassalamualaikum Wr.

Wb