Selamat datang, teman-teman Pejuang Lotus Biru dalam rangkaian seminar OMB Women 2024. Perkenalkan, nama saya Jose Lino Frederik, dan teman-teman bisa panggil dengan Jose, dari Divisi Bawana atau Divisi Acara OMB Women 2024. Saya, selaku moderator dari rangkaian seminar ini, akan memimpin dan menemani teman-teman dalam rangkaian kita pada hari ini. Sebelum itu, saya ingin mengingatkan teman-teman semua untuk mempersiapkan buku catatan dan alat tulis, karena tentunya pada seminar ini kita akan mendapatkan informasi yang sangat penting. dan dapat menambahkan wawasan teman-teman yang sedang masuk dalam perguruan tinggi.
Pada seminar ini, kita akan membahas topik tentang mengatasi dilema moral dalam membangun integritas akademik di era digital 4.0, di mana kita akan menjajahi lagi lebih dalam tentang bagaimana perkembangan teknologi di era digital telah mempengaruhi dunia pendidikan, dan bagaimana kita sebagai mahasiswa dapat menjaga nilai-nilai integritas di dalamnya. Kita sekarang hidup di era digital 4.0, di mana perkembangan teknologi seperti internet, kecerdasan buatan atau artificial intelligence, dan big data telah membawakan perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Internet ini sendiri, tanpa kita sadari, telah menjadi konsumsi primer pada kehidupan sehari-hari.
Penggunaan internet tersebut telah memperluas konektivitas global yang tersambung secara terus-menerus. Penggunaan teknologi yang canggih dalam dunia pendidikan telah membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran, seperti akses informasi yang mudah, pembelajaran jarak jauh, dan kolaborasi atau interaksi global. yang dipermudah dengan internet.
Namun, di sisi lain, penggunaan teknologi tersebut juga menghadirkan berbagai dilema moral yang perlu dihadapi dan diatasi dalam dunia pendidikan. Ada beberapa contoh dari dilema moral terkait penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, seperti satu, plagiarisme, di mana kemudahan untuk mengakses informasi di internet telah meningkatkan risiko terjadinya plagiarisme di kalangan mahasiswa. Dua, kecurangan, di mana teknologi mempermudah mahasiswa untuk melakukan kecurangan dalam ujian, tugas, dan juga dalam penilaian akademik lainnya. Kecurangan ini dapat merusak kredibilitas institusi pendidikan dan juga dapat merugikan mahasiswa yang ingin menjalankan pendidikannya di perguruan tinggi dengan jujur dan transparan.
Sehingga kecurangan ini berkolerasi dengan dilema moral ketiga, yaitu ketidakadilan, di mana penggunaan teknologi yang tidak etis dalam dunia pendidikan dapat memperlebar kesenjangan akses pendidikan bagi mahasiswa dari latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam proses belajar-mengajar dan melanggar prinsip-prinsip pendidikan yang inklusif dan demokratis. Yang keempat adalah ketidakjelasan etika penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Dimana penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam pendidikan akademik masih menimbulkan banyak pertanyaan etis seperti bagaimana kita dapat memastikan bahwa kecerdasan buatan tersebut digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan bukan untuk menggantikan interaksi manusia dalam proses belajar mengajar. Dilema moral yang sudah saya sebutkan pastinya menjadi rintangan yang harus dihadapi oleh institusi pendidikan dan juga kalangan mahasiswa. yang memiliki ambisi untuk menjalani pendidikan di perguruan tinggi secara adil dan transparan.
Maka dari itu, dalam menghadapi dilema moral di era digital 4.0 ini, muncullah pertanyaan yang menjadi fokus utama dari seminar pada hari ini, yaitu bagaimana kita dapat menggunakan teknologi yang berkembang secara etis dan bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan integritas akademik di era digital 4.0. Tentunya dalam konteks pendidikan, integritas akademik adalah fondasi dari pendidikan yang berkualitas. di mana hal tersebut menjadi tujuan dari nilai pertama OMB-OMN 2024, yaitu SDGs No. 4 Quality Education.
Pendidikan yang berkualitas itu harus menjamin bahwa proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh seluruh sifitas akademik dapat berjalan dengan jujur dan transparan dan bebas dari segala hal kecurangan dan plagiarisme. Maka dari itu, OMB-OMN 2024 ingin menanamkan nilai-nilai yang bertujuan untuk mendukung pendidikan yang berkualitas sembari membantu mahasiswa untuk menjadi pribadi yang selalu memberikan usaha terbaiknya. untuk mempertahankan serta mendukung integritas akademik dan pendidikan yang berkualitas dengan mengusungkan nilai SDGs No. 4, Quality Education, nilai kepercayaan diri, dan juga nilai kebijaksanaan.
Agar kita memiliki pemahaman yang lebih luas dan lebih siap dalam mengatasi dilema moral dan membangun integritas akademik di era 4.0 ini, kita kedatangan tamu spesial dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang sekarang sedang menjabat sebagai Ketua Tim Kerja Bidang Antidosa Pendidikan Tinggi dan Integritas Akademik. Mari kita sambut! Bapak Taufan Setioprangono, MSI, yang akan menemani kita untuk lebih memahami mengenai topik dari seminar kita pada hari ini. Baik, selamat siang Pak Taufan.
Ya, selamat siang. Terima kasih telah hadir pada hari ini, di mana kita akan memahami lebih dalam lagi tentang dilema moral dan integritas akademik di era digital 4.0, yang pastinya sangat penting dan juga informatif bagi para peserta OMB Women 2024 yang sedang menyaksikan seminar ini. Nah, seperti yang kita ketahui, Bapak ini sedang menjabat sebagai ketua tim kerja bidang antidosa pendidikan tinggi dan juga integritas akademik.
Mungkin Bapak bisa lebih... Kita bisa lebih menjelajahi lagi tentang bagaimana pekerjaan Bapak tersebut mempengaruhi integritas akademik atau mengangkat topik soal integritas akademik. Baik, Mas Jusie dan teman-teman mahasiswa semua, salam sehat selalu untuk kita semua.
Jadi, saya dipercaya oleh Pak Kepala LUDT Wilayah 3 untuk mengampu jabatan terkait tentang antidosa pendidikan tinggi dan integritas akademik. Antidosa pendidikan tinggi itu terdiri atas 3 plus 2. Teman-teman mahasiswa perlu ketahui bahwa dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi, semua mempengaruhi terkait tentang kita sedang konser terkait tentang area anti dosa pendidikan dan integritas akademik. Mungkin sedikit terkait tentang anti dosa pendidikan itu adalah tadi 3 plus 2, 3-nya adalah intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual, 2-nya adalah anti korupsi dan anti narkoba.
Kemudian terkait tentang hal ini dibentuk satgas di masing-masing pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Gunanya untuk apa? Untuk mencegah adanya pelanggaran-pelanggaran atau norma-norma yang dapat mencederai dari kegiatan akademik itu sendiri. Bayangkan kalau ada perundungan, ada intoleransi di kampus, maka pemilihan tidak dapat bersifat objektif.
Kemudian proses pembelajaran juga tidak transparan. Ada tebang pilih, ada subjektivitas. Di situ tidak kami inginkan. dari sisi Kementerian Pendidikan Kedudukan dan Ristek.
Kemudian integritas akademik juga ini menjadi hal concern sangat tinggi. Sebenarnya sudah ada namanya Permendikbut Ristek 39 2021 terkait tentang kaedah-kaedah terkait integritas akademik dalam bidang penelitian. Nah ini dapat menitikberatkan kepada tiga unsur yang ada para sifitas akademik di kampus, yaitu para dosen, kemudian para tendik, dan para mahasiswanya pastinya.
Nah poin-poin terkait integritas akademik ini dapat dijadikan acuan bagi teman-teman mahasiswa untuk mempelajari terkait tentang mana yang menjadi norma, mana yang menjadi batas dalam integritas akademik itu sendiri. Tadi Mas Joseph sudah membuka bahwa sekarang sudah masuk 4.0 kemudian UMN salah satunya yang terdepan untuk menjaga terkait tentang dunia digital, dunia komunikasi pastinya banyak tantangan dari UMN teknologi yang kemungkinan bisa dimanfaatkan atau tidak. Bukan berarti semua kalau kita lihat dari segi positif tetap bisa diambil, namun segi negatifnya juga bisa digunakan. Teknologi tadi AI, Artificial Intelligence, ini juga bisa menjadi referensi bagi para mahasiswa untuk mencari terkait tentang kekayaan dari materi yang akan dibuat atau yang sedang dibahas. Namun yang perlu diperhatikan adalah AI atau CGPT salah satunya itu hanya terkait tentang membahas narasi-narasi.
Kemungkinan kemudian mengganti narasi, kemudian menjelaskan secara mesin. Namun yang kadangkala menjadi temuan adalah hal seperti itu. Jadi ada satu penulisan yang sudah dipublis, sudah disubmit oleh penulisnya. Itu menjadi karya teman-teman mahasiswa. Menjadi karya seorang penulis atau researcher atau peneliti.
Kemudian teman-teman mengambil poinnya gitu, tanpa melakukan parafrase yang baik. Nah, perlu saya sampaikan juga parafrase itu apa. Parafrase itu adalah menjelaskan satu poin, namun ada kaidah-kaidah, kemudian ada pendapat dari pakar yang dapat dimasukkan untuk menjadi referensi. Kalau chat GPT kan menjelaskan terkait satu hal, dia akan menjelaskan banyak hal gitu ya. Nanti teman-teman akan ambil.
Nah, kemungkinan itu bisa menjadi satu poin. Besaran dari plagiasi itu sendiri nanti bakal masuk. Terkait plagiasi juga ada batas kepatutannya. Batas kepatutan plagiasi, teman-teman, mahasiswa, itu adalah tidak boleh lebih dari 20-25 persen.
Kalau terkena lebih dari 20 persen dari semua ya, dari semua yang teman-teman mahasiswa buat, maka masuknya adalah nanti terkait plagiasi tingkat ringan, nanti kena, jadi kena sanksi. Nah, kena sanksi dari pihak kampus. Terkait tentang integritas akademik, nggak main-main.
Terkait hal ini bisa scourcing, kemudian bisa terkait tentang nilai dari yang didapatkan di dalam kelas. Kemudian ada beberapa poin-poin terkait disiplin dari pihak kampus. Tentunya ini tidak kita inginkan dari teman-teman siswa juga.
Nah, saya lanjutkan lagi. Kemudian selanjutnya, kalau lebih dari 30-70% itu masuknya apa? Masuknya adalah pelagiasi tingkat sedang. Nah, lebih dari 70% itu masuknya adalah pelagiasi tingkat berat. Poin-poin persentase ini banyak sangat banyak mas Jose dan teman-teman mahasiswa yang bisa kita akses.
Salah satunya mungkin yang kita dari kementerian paham adalah aplikasi namanya Turnitin. Nah aplikasi Turnitin ini akan pada saat kita memasukkan satu artikel ilmiah, kemudian kita masukkan, kemudian kita sandingkan secara online gitu ya, di search gitu, maka nanti akan ada grafik terkait tentang tingkat plagiasi itu. Apakah masuk ke zona hijau, kuning, maupun merah.
Jadi tadi kalau hijau berarti masih di bawah 20%, kalau kuning udah masuk di area-area 30-70 tuh. Udah bisa kena sanksi Dan yang lebih berat yang merah Itu lebih dari 70% Nah jangan sampai teman-teman mahasiswa Terkena di area itu Makanya banyakin literasi Kemudian jangan lupa Kalau melakukan Pencuplikan jangan lupa citasinya Ditambah Dilakukan citasinya kemudian daftar pustaka Juga dapat dituliskan di belakang Dari artikel data dari mana, kemudian menggunakan metode apa, itu bisa bisa menjadi sangat referensi bagi teman-teman mahasiswa untuk menulis sesuai dengan kaedah-kaedah integritas akademik gitu dulu kali ya Mas Jusri jadi sesuai sama yang Bapak bilang tadi plagiarisme itu tidak boleh di atas misalkan 30-70% sudah masuk ke plagiarisme sedang terus ada juga aplikasi-aplikasi sekarang yang bisa untuk mengecek plagiarisme tersebut agar artikel yang misalkan kita buat itu Tidak dibilang plagiarisme. Kita juga masih harus. Perbanyak literasi kita. Agar tingkat plagiarisme itu.
Juga bisa selama-lama menurun. Dari banyaknya pengalaman. Dan juga pengetahuan Bapak. Di bidang tersebut.
Mungkin kita kembali ke integritas akademik. Bagaimana. Sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan Bapak. Bagaimana Bapak bisa mendefinisikan. Integritas akademik.
Dan mengapa integritas akademik tersebut. Penting untuk dijaga dalam. Pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Ya, baik. Tadi di dalam Permendikbutristeks 392021 disitu dinyatakan bahwa nyawa dan profesionalisme dari sivitas akademika adalah area di penelitian.
Pendidikan pastinya, kemudian penelitian. Nah, area penelitian ini sangat rentan akan adanya plagiasi maupun poin-poin berat lainnya. Kepengarangan tidak sah, fabrikasi, falsifikasi, dan seterusnya. Jadi di dalam Permendikbud 39 2021, di situ ada 6 mas. Ada 6 teman-teman mahasiswa terkait tentang jenis-jenis pelanggaran pada integritas akademik, khususnya di bidang penelitian.
Nah itu tadi ada fabrikasi, ada falsifikasi, kepengarangan tidak sah, kemudian ada pengajuan jamak. Pengajuan jamak itu sudah dipublis di jurnal lain. Udah dipublis di jurnal A, kemudian dipublis lagi di jurnal B.
Makanya jadinya bersifat jamak. Itu juga gak boleh. Jadi pada saat ada satu karya ilmiah yang sudah dipublis pada satu jurnal, kemudian sudah diaku pada satu volume atau buletin kampus tertentu, kemudian diterakukan lagi dengan judul yang sama, dengan hal yang sama, itu namanya pengajuan jamak. Padahal penulisnya satu.
Itu juga bisa menjadi informasi tambahan bagi para teman-teman mahasiswa. Ya integritas akademik ini menjadi sangat penting karena ini menjadi karya. Karena ini bersifat karya maka menjadi patent bagi seseorang gitu ya. Untuk dapat menuliskan terkait tentang kepakaran dosen maupun tendik maupun mahasiswa tersebut.
Ya tidak dipungkiri memang area-area penulisan ini akan melakukan referensi-referensi. Melakukan beberapa literasi. Sebenarnya gak apa-apa perbanyak literasi, perbanyak. pembelajaran di banyak hal teori-teori kemudian kita sandingkan, tergantung dengan minat dari teman-teman mahasiswa sangat banyak teori baku teori-teori para profesional yang dapat digunakan tapi jangan lupa tadi citasi, kemudian daftar pustaka kemudian para frase kalimat kalian jangan menggunakan teknologi AI menggunakan pemikiran kita sendiri, itu akan menjadi sangat unik, gitu ya karena saya yakin dari satu buku, gitu ya Mungkin 5 lembar aja gitu Teman-teman mungkin ada Dalam satu kelas misalnya ada 25 orang mahasiswa Penjabarannya pasti akan sangat berbeda-beda Makanya keunikan itu harus kita jaga Jadi disitu mas Nyawanya kampus itu Ya di integritas akademik Selain pembelajaran dan Kelidikan, tapi penelitian itu juga menjadi poin Sangat penting Saya juga setuju banget sama Bapak Kalau misalkan literasi itu penting Citasi sama parafrase itu Harus dilakukan dengan sendirinya, dari kita sendiri tidak menggunakan mesin karena saya juga melihat misalkan di dalam buku, ada beberapa kata yang mungkin memang manusia itu lebih bagus merangkanya, dibandingkan mesin betul ngomong soal mesin nih pak, seiring berkembang teknologi di era digital 4.0 ini Kita sebagai mahasiswa kan ada yang baru memasuki perguruan tinggi nih. Kita masih belum mengerti apa-apa tentang integritas akademik dan juga masalah-masalah yang ada di dalamnya kan.
Nah, menurut Bapak sendiri, apa yang menjadi tantangan bagi para mahasiswa dalam menjaga integritas akademik di era ini? Iya, baik. Sebenarnya kalau bagi para mahasiswa tantangannya ya itu tadi.
Bagaimana caranya teman-teman tahu dulu terkait tentang kaedah-kaedah tadi. Ada baiknya setelah kita... kita mengetahui terkait integritas akademik, nanti dari pihak akademik akan melakukan sosialisasi dan pendorongan berkelanjutan bagi para mahasiswanya.
Kemudian diberikan pembelajaran dan peringatan secara terus-menerus di kelas. Apalagi bagi para dosen pengampu khusus di area metodologi penelitian misalkan, atau di area-area yang memang melakukan publikasi ilmiah pada artikel ilmiah. Kan dari pihak kampus biasanya ada... Jurnal-jurnal ilmiah yang bersifat masih study-based.
Jadi masih bersifat untuk belajar. Nah itu bisa digunakan oleh para teman-teman mahasiswa untuk belajar menulis. Kemudian belajar melakukan para frase yang baik dan benar. Ya mahasiswa benar pada saat mesin menjabarkan satu hal, maka dia akan sangat pattern, akan sangat baku, template gitu istilahnya. Beda sama orang gitu ya.
Kita tetap memiliki keunikan khusus. di area terkait tentang penjabaran narasi dan kalimat, terkait tentang poin-poin tadi. Makanya kalau kita melakukan parafrase, bisa jadi yang tadi saya sampaikan, bisa jadi kita membaca satu paragraf, itu kita parafrase bisa jadi lima paragraf sendiri, belum selesai itu.
Belum lagi para teori kita masukin. Jadi ya teman-teman jangan bersifat, aduh ini kena integritas akademik atau enggak gitu ya. Sebaiknya kita harus tahu dulu kaedahnya apa, batas kepatutannya apa. Maka pada saat kita tahu rambu-rambunya, teman-teman akan dengan leluasa untuk dapat melakukan kaedah-kaedah terkait tentang artikel.
Nah, teman-teman mahasiswa juga perlu pahami bahwa dalam area pembelajaran ada juga namanya kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Salah satunya ada namanya penulisan terkait tentang kreativitas mahasiswa. Nah, ini kan ada dana hibah juga dari kementerian. Silahkan teman-teman nanti akan berlomba mencari judul yang...
pas untuk terkait tentang artikel ilmiah ini akan sangat penting bila mengadopsi atau mengambil judul-judul yang sedang kekinian dibahas salah satunya terkait integritas akademik kemudian terkait tentang tadi antidosa pendidikan tinggi misalnya mau diangkat kemudian mau ngomongin terkait tentang apa terkait tentang kemarin nih PDN 2 down gitu kan akan ingin dibahas celahnya dimana kenapa bisa kejadian dan hal-hal lainnya gitu akan sangat banyak bisa diambil Saya juga bertitip pesan kepada teman-teman mahasiswa, integritas akademik itu, dari tadi kan kita ngomongin penelitian ya, kita ngomongin pendidikan, tapi di dalam integritas akademik itu ada namanya terkait attitude, attitude dalam melakukan penulisan ataupun melakukan penjabaran terkait beberapa hal tertentu. Contohnya misalnya teman-teman berada di media sosial gitu ya, kemudian kalian tahu terkait tentang kaedah-kaedah integritas akademik. Jangan melakukan perpanjangan tangan sebagai informasi hoax.
Jangan melakukan perpanjangan tangan dari yang bersifat hate, yang bersifat membenci, dan seterusnya. Jauhkan hal-hal itu. Masih banyak hal-hal positif yang teman-teman mahasiswa bisa lakukan dan dapat membangun negara Indonesia menjadi lebih baik pastinya dibandingkan kita menyoroti hal-hal viral yang bersifat negatif dan kalian khususnya para mahasiswa yang akan gabung di UMN.
Jadi yang kalian bawa bukan hanya pribadi kalian sendiri, tapi juga orang tua, keluarga, dan pihak institusi pastinya. Jadi pastikan kalian akan berpikir keras ratusan kali untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat negatif di area-area media sosial maupun area-area internet lainnya. Mungkin itu ya, Mas. Iya, benar banget.
Saya setuju banget. Iya. Karena kita kan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi itu sudah... Sekali lagi di perguruan tinggi, kita tidak hanya membawa nama kita sendiri, membawa nama keluarga, dan juga membawa nama institusi dari pendidikan tersebut. Kemudian mungkin ngomong-ngomong soal institusi pendidikannya, pastinya institusi pendidikannya juga harus bisa untuk membantu mahasiswa, mensupport mahasiswa untuk menghadapi dilema moralnya.
Nah bagaimana pengajaran mengenai penerapan etika moral tersebut? Mungkin dapat diakses oleh mahasiswa di dalam institusi pendidikannya. Ya, baik.
Kalau teman-teman pahami bahwa para mahasiswa pastinya misalnya kalian ngambil S1 di UMN. Pasti nanti ada silabusnya pembelajaran dalam waktu 8 semester. Atau 7,5 semester sampai dengan 8 semester. Ada namanya mata kuliah dasar, ada namanya mata kuliah keahlian. Apa itu mata kuliah dasar?
Ada Pancasila, ada keluarga negaraan, ada agama gitu di dalamnya. Gak tau ada ilmu budaya mungkin di dalamnya atau ada khas-khas lainnya. Nah, sebenarnya dalam poin-poin tadi itu dapat dimasukkan atau diinsersikan gitu.
Poin-poin terkait tentang tadi, terkait tentang integritas akademik, poin-poin terkait tentang hal anti dosa pendidikan tinggi, poin-poin terkait tentang menjaga profesionalitas mahasiswa. Terkait tentang dia di dalam kampus maupun di luar kampus. Dia melakukan bergaul gitu ya dengan cara yang positif dan seterusnya.
Karena memang zaman kini gitu ya informasi sangat mudah kita akses. Sangat mudah, sangat cepat kita dapatkan. Tinggal filternya di kita memang.
Gimana kita dibentuk oleh keluarga yang baik gitu kan. Kemudian kita dapatkan filter itu menjadi hal yang positif tentunya. Nah setelah kita sudah dapat. menentukan hal positif tadi, dari pihak kampus juga memiliki area tata kelola. Pastinya dari pihak kampus ada tata kelola yang memang sudah mumpuni untuk mengadopsi terkait area integritas agronomik.
Contohnya misalkan di dalam area ilmu budaya, kita berarti yang menghargai karya masing-masing individu manusia. Seseorang itu menghabiskan waktu yang lumayan banyak. menguras tenaga dia untuk menulis satu karya ilmiah, dia melakukan penelitian, research kemana-mana, tiba-tiba teman-teman menduplikat aja mempelagiasi itu saja. Berarti kan tidak menghargai profesional seseorang.
Itu dulu difikirkan pada saat kita ingin melakukan tindakan terkait pelagiasi tadi. Kemudian pastinya nanti pada saat teman-teman melakukan pelagiasi, intinya tidak ada poin kepuasan sih. Pencapaian kita tidak ada sebenarnya. Karena memang itu adalah produk orang lain, bukan produk kita. Mendingan tadi yang saya sampaikan tadi, tiga poin tadi.
Parafrase, citasi, daftar pustaka. Udah, tiga itu. Kita belajar banyak, literasinya kita ambil, citasinya kita catut di bawah, kita tuliskan, daftar pustakanya di belakangnya ada. Halaman berapa, volume berapa, kita ambil. Karena kami yakin para profesional researcher ini dalam rangka menulis pasti juga memiliki teori yang kuat, terus memiliki pendamping juga, kemudian dari tingkat peneliti juga ada namanya second reviewer.
Jadi bukan hanya lolos dari satu reviewer, tapi ada reviewer kedua, dan seterusnya. Nah, kembali ke insersi tadi, jadi pihak kampus gimana caranya ya, dapat dimasukkan pada poin-poin kolaborasi tadi mata kuliah. Misalkan dari 16 pertemuan gitu ya, kita mengambil satu mata kuliah misalkan area ilmu komunikasi misalkan, itu tadi terkait tentang gimana caranya kita menghentikan area-area negatif, berita-berita hoax gitu ya kemudian menghentikan area-area ujaran kebencian, kita jangan masuk ke area itu, itu kan bisa menjadi area public campaign ya area kampanye terkait tentang area integritas akademik, berarti kalian jangan pada saat kita bergaul di luar kampus, eh di kampus maupun di luar kampus kalian harus ingat bahwa um Terkait tentang tadi, anti dosa pendidikan tinggi misalkan. Ada loh kaedah-kaedah yang di area ini, kita udah masuknya di area perundungan. Di area ini kita sudah masuknya ngomongin intoleransi.
Ngomongin warna kulit, ngomongin disabilitas, udah gak jaman lah. Iya, kita teman-teman mahasiswa banyak hal positif yang bisa kita ambil untuk meningkatkan produktivitas dari negara kita. Jadi secara singkat ini kita melakukan hal-hal tersebut, misalkan citasi. dan juga daftar pusaka dan juga para frase itu supaya kita bisa menghargai juga ya Pak kerja keras dari sesuatu untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk untuk ngomongin soal parafrase lagi. Tadinya kita bahas soal parafrase manusia dan juga parafrase dengan mesin.
Itu pastinya berbeda kan. Misalkan chat GPT juga nih Pak. Itu pasti seiring perkembangan zaman kita tidak bisa melawan.
Kita tidak bisa kabur dari perkembangan teknologi tersebut. Mungkin kita yang harus beradaptasi dengan teknologi tersebut. Maka dari itu, menurut Bapak, bagaimana para mahasiswa ini dapat menggunakan teknologi tersebut untuk merujuk pada hal yang lebih positif ya Pak?
Iya, baik. Mas Jose, terkait tentang hal positif, terkait tentang teknologi tadi, memang banyak hal yang bisa kita ambil ya. Pertama adalah referensi pastinya. Kalau dulu zaman saya mungkin 10-20 tahun lalu kuliah gitu. ke perpusnas atau ke perpus kampus untuk belajar atau mengambil daftar pustaka.
Ada pinjem buku dulu gitu kan. Gak tau di teman-teman sekarang masih ngerasain. Nah, poin-poin itu yang akan dapat mempermudah teman-teman di area modern sekarang.
Memang ada banyak jurnal atau karya ilmiah yang dapat kalian ambil. Namun memang kan berbayar ya. Bersiwat berbayar. Nah, itu silahkan saja pastikan dulu. Sebaiknya kalian mencari referensi dulu yang benar gitu ya.
Pada sebelum melakukan terkait tentang pembayaran tadi. Karena memang di dalam itu kan ada karyanya. Nah itu boleh saja, mau gue saja digunakan.
Jadi misalkan kalian mencari terkait tentang satu hal, terkait tentang ilmu komunikasi. Terkait tentang di internet gitu ya, gimana caranya kaedah-kaedah kita menggiring ke arah yang positif. Jadi kita melakukan penelusuran ke, kalian melakukan referensi dulu. Terkait tentang ilmu komunikasi misalkan. Kemudian kita...
kita lakukan pengecilan terkait tentang area ilmu komunikasi, misalkan kita dapat 10 jurnal terbaik di Indonesia. Misalkan jurnal ada PTN, ada PTS. Silahkan nanti setelah sudah dilihat, maka angka tertinggi atau pembahasan mana yang paling dekat dengan judul yang kalian ambil, itu bisa kalian masukkan dalam poin. Nah, kemudian selanjutnya, bila mana informasi sudah didapat. Pastikan kita langsung akan Melakukan kaedah Terkait tentang penulisan Pada saat penulisan Pastikan bahwa Informasi-informasi yang didapatkan itu Legal Kemudian informasi yang didapatkan tidak bersifat Mencuri informasi Dikopi paste Masukin Karena memang terkait penulisan ini Saya bisa jamin Saya pribadi bisa jamin bahwa Pada saat teman-teman ingin mengetahui terkait tentang semua penulisan yang ada, pasti ada batas kepatutan yang harus kita klik dan kita akses.
Makanya itu tadi perbanyak referensi, perbanyak literasi, untuk dapat menggunakan hal-hal positif tadi untuk penulisan ataupun melakukan poin-poin terkait tentang pembelajaran kalian selama mahasiswa nanti. Karena memang AI itu terus berkembang. Tapi kan AI diciptakan oleh orang-orang tertentu. Berbeda dengan semua orang yang ada. Kita kebayang dong, misalkan timnya nih, timnya AI itu ada 20 orang.
Mereka merumuskan satu kata. Kemudian ke depan-ke depan, yang kami takutkan mungkin ke depan adalah gimana caranya AI ini jadi open source. Itu yang bahaya.
Pada saat di open source, maka ada banyak orang yang dapat akses ke situ. Kemudian memberikan banyak masukan terkait beberapa hal. Tapi kan tetap pada saat banyak orang melakukan beberapa hal, tetap harus ada filter di dalamnya. Berarti kan nanti membutuhkan orang filter atau orang editor untuk AI itu.
Maka tetap ada orang-orang yang menjaga kaedah-kaedah batas kepatutan tadi, Mas Jose dan teman-teman mahasiswa. Jadi ya, sebaiknya sih kita menggunakan AI itu ya, se-ininya aja, sekedarnya aja, sebutuhnya aja. Maksudnya, Tetap ada batas-batas Kahidahnya, tapi tetap kita harus Banyak baca lah, banyak baca, banyak literasi Saya yakin deh, nanti kalau teman-teman Sudah banyak baca, banyak literasi Referensi, gitu ya AI itu gak ada ininya Gak ada tandingannya Gak ada tandingannya lah, yakin lah saya Iya bener-bener, kalian baca poin terkait Tentang, oh iya, saya juga pernah Baca kemarin, 10 tahun, 20 tahun Pekerjaan yang apa yang akan hilang Penyair itu gak bakal Hilang Puisi itu gak bakal hilang Terus pendongeng itu gak bakal hilang Jadi karena mereka kan berdasarkan literasi mereka membaca Literasi mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar Maka mereka tuliskan gitu Dan itu akan terus improvement terus gitu ya Nah itu jadinya jadi ya Bagi teman-teman yang senang menulis Banyakin referensi Banyakin literasi gitu tadi Daripada menggunakan kegiatan untuknya negatif gitu kan ya. Mendingan kita positif bagi teman-teman yang suka menulis gitu ya.
Biasanya kalau udah senang menulis, senang berbicara, komunikasi. Kayaknya sih areanya emang bakal ke situ gitu. Dan akan menjadi referensi bagi teman-teman untuk dapat berkarya lebih banyak.
Jadi mesin atau AI itu makin berkembang. Tapi manusia itu juga berkembang. Manusia itu juga berkembang. Malah tanpa batas.
Betul. Kalau misalkan AI itu masih ada Batasannya, ada yang membatasnya Jadi manusia itu Bener-bener tanpa batas Maka dari itu mungkin kita bisa lebih tidak reliant on mesin gitu. Jadi kita tidak menggunakan mesin terlalu banyak.
Membantu bisa, tapi untuk menggantikan tidak bisa. Benar, Pak. Mungkin kita membahas lagi, agar di perkembangan zaman ini, mahasiswa dapat lebih teguh lagi nih, Pak.
Jadi, bagaimana mahasiswa dapat berpegang teguh? Atau mungkin apa saja yang harus dipegang teguh oleh mahasiswa nih, Pak, di perkembangan zaman ini? Iya. yang harus dipegang teguh ya terkait tentang integritas akademik. Berarti integritas kan ya integrity ya.
Integritas kalian dalam mengambil sikap bahwa oh sebelum saya melakukan kegiatan cuplik-cuplik tadi, plagiasi tadi, pastikan bahwa banyak koridor-koridor pihak kampus yang akan tidak mentolerir itu dan akan mengegak tegas kalian. Ya efeknya jadi negatif nanti. Kalian akan terkena punishment dan seterusnya. Kemudian itu akan membatasi kalian sendiri untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Pada saat kita melakukan cuplikan-cuplikan kalimat gitu ya, yang tidak berdasar terkait tentang citasi dan daftar pustaka, dan referensi literasi, maka kemampuan kita dalam menjelaskan pun juga menjadi terbatas.
Jadi ya, integritas yang pertama, kemudian yang kedua adalah manusia adalah makhluk berkembang, terus belajar gitu ya. Belajar sampai dengan akhir Hayat gitu kan ya Kita kan bilangnya gitu Kalau mesin ya dia belajar juga Tapi kan tetap ada orang juga di belakangnya Ada orang juga yang melakukan teknologi itu Jadi ya memang Akan membantu AI ini Akan membantu ke depan namun Dapat menjadi Poin positif bagi teman-teman untuk memperkaya Terkait referensi Di bidang pendidikan dan pengajaran Maupun penelitian nantinya Ada namanya pengabdian kepada masyarakat juga gitu kan. Pada saat teman-teman nanti melakukan KKN atau melakukan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Kemudian setelah melakukan kegiatan itu dituangkan dalam satu tulisan gitu kan. Kan itu bersifat unik.
Mungkin ada yang sama misalkan judulnya adalah ilmu komunikasi. Mengajari para masyarakat di kelurahan mana gitu. Teman-teman nanti akan turun, terjun kepada masyarakat untuk memberitahukan terkait tentang... Satu hal gitu ya misalkan.
Kultur internet misalkan. Atau bertindak arif di dalam berkomentar misalkan. Itu kan tetap harus teman-teman pada saat kalian tampil. Tetap harus setelah selesai kan kalian harus tetap bikin laporan.
Laporannya itu ya kaedahnya atas dasar memang. Perbanyak referensi dulu. Siapa saja yang sudah membuat ini.
Kemudian apa yang belum dituangkan. Dan bisa menjadi unik bagi teman-teman mahasiswa. Jadi.
ATM itu sama, persis seperti teman-teman, amati, tiru, modifikasi. Jadi itu tetap berlaku juga di integrasi agami. Tapi hati-hati, ada batas kepatutan di dalamnya. Jangan sampai lebih dari, berapa tadi? 25%.
Jangan sampai lah, jangan sampai kena gitu. Jadi, mungkin karena kita ini sebagai mahasiswa masuk ke perguruan tinggi ini, kita udah menjadi pembelajar sepanjang hayat. Jadi kita harus mengerti juga bahwa manusia itu makhluk yang terus-menerus berkembang dan kita masih bisa lebih daripada mesin mungkin untuk satu pertanyaan terakhir nih pak bagi dunia yang lebih luas nih jadi misalkan di luar universitas itu sendiri atau institusi pendidikan sendiri, bagaimana komunitas atau organisasi itu bisa berperan dalam mendukung atau menciptakan budaya integritas akademik ya, baik Jadi terkait tentang organisasi, jadi dari kementerian pun juga sudah memiliki tim terkait integritas akademi, Mas Jose dan teman-teman mahasiswa.
Ini untuk mencegah hal-hal terkait pelanggaran-pelanggaran integritas akademi. Tim-tim ini terdiri dari para researcher, para peneliti, dan para guru besar di perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Dan tidak menentuk mungkinan akan melibatkan beberapa negara besar di kita. Karena memang pada saat penulisan kan...
dapat bersifat nasional, dapat bersifat internasional. Pada saat bersifat internasional, maka ada berapa bahasa yang dapat digunakan, kemungkinan ada lima besar bahasa-bahasa yang digunakan. Bahasa Amerika, Rusia, Jepang, Cina, dan satu lagi saya lupa. Nah, poin tadi akan menjadi tumpuan keilmuan bagi negara kita, bagi Indonesia, untuk dapat memperkaya, terkaya tentang hal-hal integritas akademik. Mungkin saat ini...
Mungkin 10 tahun yang lalu, cuplik-mencuplik itu belum ada gitu ya. Karena teman-teman pasti nanti akan pegel di daftar pustaka gitu, yang mereka nulis gitu kan. Kalau sekarang tinggal cuplik, copy, paste gitu kan, masuk. Tapi yang menjadi bahaya adalah teman-teman harus tahu bahwa ini kan karyanya seseorang. Pada saat karyanya seseorang, terus kalian tidak pernah melakukan kerjasama dengan orang tersebut atau dengan peneliti tersebut, kemudian kalian melakukan submit dan dapat dibaca oleh semua orang gitu ya.
Pada saat si pemilik karya ini membaca dan merasa tidak mengenal dengan teman-teman mahasiswa gitu, maka ini bisa menjadi area gugatan atau dugaan pelanggaran integritas akademi. Belum ada kerjasama, mencuplik nama saya gitu kan, apa jadinya gitu kan, itu malah menjadi hal yang fatal. Jadi jauhi terkait tentang hal itu. Terkait tentang dunia global saat ini memang banyak hal Mas Jose dan teman-teman mahasiswa yang dapat kita gali kembali.
Negara kita pun juga sedang berkembang, terkait tentang beberapa-beberapa poin penting. Terkait tentang green. ekonomi, kemudian terkait green transportation gitu ya teman-teman nanti akan dapat bercerita banyak terkait tentang ngomongin green transportation ya saat ini yang paling terkini adalah mobil listrik misalnya, bagaimana caranya mobil listrik ini dalam 10 tahun ke depan tetap eksis dan terkait tentang penggunaan skala baterai, penggunaan cara ngecas dan sebagainya, ini masih banyak area penelitian yang dapat teman-teman bisa gabung dengan para dosen gitu ya Melakukan riset bersama. Dari pihak kampus pun juga pasti ada area-area yang dapat menampung area-area kreativitas mahasiswa ini.
Khususnya di bidang penelitian maupun penulisan. Ada namanya mungkin riset grant. Ada mungkin namanya dana hibah dari kementerian ataupun dari lembaga.
Banyak banget dari kedutaan juga banyak. Dari lembaga pemerintah, non-pemerintah juga banyak yang dapat mengkucurkan dana-dana ini. Nah, nanti setelah teman-teman sudah belajar menulis dari yang tadi, jurnal awal, jurnal di kampus, kemudian...
bisa keluar dari kampus setelah keluar dari kampus di sifat lokal dulu aja, di sifat Jakarta dulu kalian berlomba gitu menulis setelah itu nanti akan bisa ke nasional dan internasional jadi masih sangat banyak area penelitian area research yang dapat teman-teman gali dan teman-teman melakukan kritisi di dalamnya gitu ya jadi kan menulis kan bukan hanya menemukan hal yang baru tapi mengamati itu juga bisa menjadi poin kemudian didekatkan pendekatannya dengan para teori-teori pakar misalkan, terkait tentang tadi green transportation misalkan banyak hal yang terjadi kemudian bila mana 10 tahun, 20 tahun ke depan pada saat baterainya akan selesai, selanjutnya apa gitu, info-info yang beredar negatif, kenapa teman-teman para konsumen tidak bergerak di area itu, mungkin ada beberapa yang banyak belum bergerak di area itu... Setelah 10 tahun, 15 tahun ke depan, baterai ini memang diganti. Namun partnya juga kan lumayan agak tinggi harganya. Nah, hal-hal itu apakah dapat mengikis tingkat ekonomi sesuai dengan mobil bensin sekarang.
Nah, itu kan bisa mengamati tepet tentang siklus itu, area itu. Kemudian area chargingnya tidak di semua tempat ada. Halnya di tempat-tempat tertentu gitu kan.
Apakah ke depan nanti Pertamina akan mengambil area terkait tentang area green transportation ini gitu. dan kesungguhan dari pemerintah untuk menjaga konsistensi mobil listrik ini misalkan. Itu satu contoh ya kita ambil mobil listrik.
Seperti itu Mas Yose. Jadi masih sangat banyak area yang dapat diambil. Mungkin teman-teman bisa kulik dari narasi Presiden Jokowi kemarin, bahwa area negara kita yang sedang berkembang, kemudian ada area-area yang memang area ramah lingkungan, kemudian area-area yang memang area pariwisata. Penggalakan area pariwisata Dan area-area terkait tentang Apa, pembatasan terkait Tentang freon Dan seterusnya, itu juga bisa menjadi Area positif Bagaimana caranya Negara kita bukan hanya Bali yang dikenal Misalkan kalian teman-teman Bercerita terkait tentang satu kota Misalkan Lampung Disitu ada gajah, ada pasir putih Misalkan ya, terus kalian melakukan Research ke sana Gitu dan ada dana hibah, kalian ambil judul itu Lampung menjadi destinasi wisata 2024 misalkan akan dapat melampaui Bali misalkan, ada bahasa-bahasa jargon-jargonnya misalkan, akankah dapat melampaui Bali, tanda tanya misalkan kalian pergi ke sana, research gitu kan dengan penduduk masyarakat sekitar nah itu bisa menjadi area penelitian teman-teman, pun juga nanti pada saat area, misalkan area pariwisata tadi sudah berjalan nih misalkan kalian research ke... Bali dan Lampung misalkan di Bali negatifnya apa sih sekarang yang kalian pasti tau lah, bagaimana para turis ini dengan sangat mudah meminjam kendaraan, dan seterusnya.
Kemudian dapat membeli beberapa fasilitas negara, tanah, dan seterusnya. Ya mungkin ke depan, misalkan itu bisa jadi area research kalian, misalkan Lampung nanti dapat menjadi tujuan pusat pariwisata, pastikan bahwa tanah tidak dapat dijual, misalkan. Kemudian hanya area-area penting saja, misalkan ada batasnya, 20% dapat dijual kepada swasta, sisanya adalah orang Indonesia. Agar um...
pada saat mereka datang dan ingin invest ada batas kepatutan yang kita jaga itu para wisata banyak banget sangat banyak hal-hal yang teman-teman bisa dari kita ngobrol aja teman-teman pasti udah kepikir lah, oh area ini, area ini ada area kuliner, ada area destinasi wisata dan seterusnya jadi banyak juga betul jadi dari yang sudah Bapak sampaikan Bapak paparkan dari tadi itu kita bisa mengetahui bahwa Di komunitas itu berperan penting juga dalam menjaga integritas akademik atau membuat, membangun budaya integritas akademik ya Pak. Khusus lagi kementerian sudah memiliki institusi-institusi khusus untuk lebih membangun lagi integritas akademik tersebut ke dalam masyarakat Indonesia ya. Terus bagi mahasiswa sendiri kita juga bisa membangun integritas akademik tersebut dengan lebih membangun literasi kita ya.
Jadi dengan melakukan literasi, mencari referensi. menggunakan sumber dari daftar pesanaka dan juga para frase. Jadi kita bisa lebih mempertahankan integritas akademik di era digital 4.0 yang terus-menerus berkembang ini ya Pak.
Mungkin dari Bapak mempunyai pesan terakhir kepada para peserta OMB Worldwide 2004 yang sedang menyaksikan. Iya, kepada para teman-teman mahasiswa, tetap semangat, tetap berkarya, jangan anggap. ini menjadi barier teman-teman untuk dapat berkarya tapi anggap ini menjadi satu batasan dan dapat kalian dapat berkarya kembali beyond dari yang sudah ada jangan anggap ini sebagai barier dan sebagai batasan, tapi kalian menganggap ini sebagai, tetap kan dalam kita berkarya tetap ada pedoman, dalam kita bergerak pun, dalam berperilaku juga ada pedoman yang harus kita pegang nah, pedoman integritas akademik itu kalian pahami dulu, kemudian kalian dapat berkarya dengan optimal...
Pastikan tadi, poin tadi Saya gak capek, gak bakal capek gitu Ngasih tau gitu, kalian banyakin literasi Banyakin referensi Citasinya jangan lupa, dan daftar pustaka Di ujungnya dituliskan gitu ya Para pakar-pakar maupun karya-karya Yang telah dicuplik maupun diambil Karena itu dapat menjadi kebanggaan Pencapaian juga jadi para Peneliti ini dapat digunakan Penulisannya dapat digunakan Oleh teman-teman semuanya Jadi banyak hal yang dapat teman-teman temukan dalam membuat satu karya ilmiah yang bagus, yang optimal, yang berkarya. Dan kalian dapat melakukan continuous improvement yang terus dapat kalian lakukan. Jangan berhenti belajar, itu tadi kita adalah makhluk pembelajar sepanjang hayat.
Jadikan itu sebagai area pembelajaran, saya pun pribadi masih terus belajar, Mas Jose dan teman-teman mahasiswa. Apalagi kalian gitu ya, emang sedang saatnya di kampus namanya mahasiswa, berarti kan mahanya gitu ya, mahanya siswa, panutannya siswa gitu ya. Baik secara attitude, baik secara berkarya, baik secara bergaul, baik secara menyampaikan pendapat, kemudian bersosialisasi dengan masyarakat maupun lingkungan kampus. Kalian akan menjadi teladan di... cukup kecilnya adalah di tingkat keluarga maupun di tingkat kampus nantinya jadi ya tetap semangat dan jangan lupa berkreativitas sesuai dengan batas-batas kepatutan yang ada, selamat berkarya teman-teman semua, makasih baik, terima kasih ya Pak baik teman-teman Pejong Lotus Biru kita sudah mendapatkan banyak sekali informasi dan juga hal-hal penting yang sudah dipaparkan oleh Pak Taufan ini ya Pak terutama untuk menjalani perguruan tinggi kita.
Teman-teman semua telah mencatat informasi yang sudah dipaparkan oleh Pak Taufan sehingga bisa menjadi acuan bagi perguruan tinggi teman-teman yang akan teman-teman jalani di Universitas Multimedia Nusantara. Saya juga berharap bahwa teman-teman bisa menanamkan nilai-nilai juga informasi tersebut ke dalam jalannya pendidikan teman-teman sehingga perguruan tinggi teman-teman dapat menjadi pedoman bagi keluarga dan juga orang lain. Maka dari itu, untuk Bapak Taufan, terima kasih ya Pak. Selamat malam.
Baik, teman-teman. Dari apa yang sudah disampaikan pada seminar pada hari ini, kita bisa belajar bahwa integritas akademik itu merupakan fondasi dari pembelajaran yang berkualitas dan menjadi penting karena integritas akademik merupakan karya dari civitas akademika. Integritas akademik tersebut juga menjadi nyawa dari civitas akademik di mana penelitian menjadi dasar bagi dunia pendidikan untuk terus berkembang. Namun, tentunya ada dilema moral yang berhubungan dengan tantangan untuk menjaga integritas akademik, seperti bagaimana cara bagi para mahasiswa untuk mengetahui kaedah integritas akademik.
Hal ini bisa diatasi dengan belajar menulis, dengan mencari referensi, dan membaca atau meningkatkan literasi. Komunitas atau organisasi juga dapat memberikan dukungan terhadap integritas akademik tersebut. Contohnya seperti Satgas PPKS, yang membantu mencegah terjadinya 3 plus 2 dosa pendidikan, yaitu intoleransi, perundungan, kekerasan seksual, anti-korupsi, dan anti-narkoba. Sehingga kita bisa menjalankan pendidikan dan perguruan tinggi dengan nilai-nilai integritas, sehingga kita bisa menjalankan pendidikan di perguruan tinggi dengan nilai-nilai integritas, sehingga proses belajar-mengajar yang terjadi dalam perguruan tinggi tersebut dapat dijalankan secara jujur, sehingga kita bisa menjalankan pendidikan di perguruan tinggi dengan nilai-nilai integritas. integritas, sehingga proses belajar-mengajar yang terjadi dalam perguruan tinggi tersebut dapat dijalankan secara jujur, adil, dan transparan, serta sesuai dengan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut, kita sebagai mahasiswa dapat memastikan jalannya perguruan tinggi berjalan dengan jujur dan transparan dengan menghindari hal-hal yang mendukung empat dilema moral yang tadi sudah disebutkan, yaitu satu adalah plagiarisme, dua, kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakjelasan etika penggunaan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Karena pastinya dilema moral tersebut bersifat merugikan bagi seluruh sivitas akademika, oleh karena itu, untuk mengatasi dilema moral di era yang terus berkembang ini, kita bisa meningkatkan literasi dengan mencari dan memperbanyak referensi, sembari menghindari plagiarisme dalam jalannya, sehingga semua karya yang ada di perguruan tinggi bersifat orisinil, unik, dan berasal dari pemikiran kita sendiri. Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Bapak Talvan tadi, dalam membuat karya, kita harus memastikan bahwa karya tersebut mengikuti beberapa hal penting.
Karena pastinya, dilema moral tersebut bersifat merugikan bagi seluruh sivitas akademika. Oleh karena itu, untuk mengatasi dilema moral di era yang terus berkembang ini, kita bisa meningkatkan literasi dengan mencari dan memperbanyak referensi. Sembari menghindari plagiarisme dalam jalannya, sehingga semua karya kita di perguruan tinggi bersifat orisinil, unik, dan berasal dari pemikiran kita sendiri.
Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Bapak Taufan, dalam membuat karya, kita harus memastikan bahwa karya tersebut mengikuti beberapa hal penting, seperti batas plagiarisme dalam karya yang tidak diperkenankan untuk melebihi 25%. Teman-teman Pejuang Lotus Biru dapat mengecek plagiarisme dari karya teman-teman melalui aplikasi atau laman resmi Ternitin, sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Bapak Taufan. Kita juga bisa ikut kegiatan mahasiswa yang membantu mendukung integritas akademik.
seperti kegiatan mahasiswa yang mendukung para mahasiswa untuk memperbanyak literasi atau membaca. Ada juga kita harus menjaga sikap dalam penulisan, tidak hanya dalam integritas akademik, namun pada kehidupan sehari-hari juga. Karena kita tidak hanya membawakan nama dari kita sendiri, namun kita juga membawakan nama keluarga dan juga nama dari institusi pendidikan.
Maka dari itu, kita harus berpikir keras dan matang sebelum melakukan hal-hal yang bersifat merugikan orang lain. Karena dengan melakukan plagiasi, hal tersebut sama saja dengan mencuri karya yang sudah diciptakan oleh seseorang. Maka dari itu, kita harus berpikir keras dan matang sebelum melakukan hal-hal yang bersifat merugikan seperti plagiarisme. Karena dengan melakukan plagiarisme, hal tersebut sama saja dengan mencuri karya yang sudah diciptakan oleh seseorang.
Maka dari itu, kita bisa menghindari plagiarisme dengan sekali lagi memperbanyak literasi dan juga referensi, dan memastikan bahwa sumber referensi kita memiliki informasi yang kuat untuk mendukung karya kita. Untuk mencari literasi dan referensi tersebut, kita bisa menggunakan internet, yang merupakan bagian dari perkembangan zaman. Nah, soal perkembangan zaman, kita bisa beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang secara pesat ini, dengan melihat sisi positif dari teknologi tersebut, mendapatkan akses informasi yang lebih mudah, dan juga menggunakan artificial intelligence atau kecerdasan buatan untuk membantu, namun tidak menggantikan kerja dari kita. Karena artificial intelligence itu merupakan mesin yang tidak bisa mengalahkan manusia. Karena mesin berkembang.
namun manusia itu berkembang namun tanpa batas. Maka dari itu kita harus memegang teguh juga karena karya yang dibuat oleh manusia merupakan hasil dari kerja keras seseorang. Tiga hal-hal yang telah disampaikan oleh Bapak Taufan tadi terkait literasi, daftar pustaka, dan citasi bisa menjadi acuan atau pedoman bagi kita untuk menjaga dan mempertahankan integritas akademik demi kelancaran jalannya pendidikan seluruh sifitas akademika yang tidak akan pernah hilang.
Oleh karena itu, saya berharap dengan seminar kita pada hari ini yang berjudul mengatasi dilema moral dalam membangun integritas akademik di era digital 4.0 ini, kita sebagai mahasiswa dan generasi penerus bangsa dapat menanamkan nilai-nilai integritas dan juga berpegang teguh pada prinsip dan etika dalam mengatasi dilema-dilema yang akan dihadapi dalam membangun integritas akademik di era digital 4.0 ini. Saya juga berharap dengan informasi yang telah disampaikan pada seminar ini, budaya integritas dapat melekat dalam diri setiap pribadi sivitas akademika membangun jalan yang luas menuju pendidikan yang berkualitas dan dengan demikian bisa memberikan dampak yang positif. terhadap kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Maka dari itu, saya Juselino Frederik dari Divisi Bawana, pamit undur diri. Sekian, terima kasih.