Transcript for:
Pidato Penuh Harapan untuk Indonesia

Terima kasih. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom, salve, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati. Wakil Presiden Republik Indonesia, Saudara Gibran Raka Buming Raka Yang saya hormati dan saya muliakan, Presiden ke-7 Republik Indonesia Bapak Ingenieur Haji Joko Widodo Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI Puna Wirawan Tri Sutrisno. Bapak Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Bapak Haji Muhammad Yusuf Kala. Ketua MPRRI yang juga adalah Sekjen Partai Gerindra, Saudara Ahmad Muzani. beserta para wakil ketua MPR yang berkenan hadir ketua DPD RI Saudara Sultan Najamuddin beserta para wakil ketua DPD yang berkenan hadir wakil ketua DPR RI Sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Saudara Sufmi Ulangi, Saudara Profesor Dr. Sufmi Dasko Ahmad, ini Profesor beneran. Ketua Umum Datul Ulama yang saya hormati, Bapak K. Haji Yahya Khalil Stakuf beserta sekjanya Gus Ipul. Pakai kaos kaki gak? Maaf saya kenal waktu masih muda beliau jarang pakai kaos kaki. Para Menteri Koordinator, para Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala Badan Wakil Menteri serta anggota Kabinet Merah Putih yang saya hormati, rekan-rekan saya, para Ketua Umum Partai Politik yang hadir. Ketua Umum Partai Golongan Karya, Saudara Bahlil Lahadalia. Ketua Umum Partai Demokrat, Saudara Agus Harimurti Yudhoyono. Ketua Umum Partai Amarat Nasional, Saudara Zulkifli Hasan. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Saudara Abdul Muhaymin Iskandar. Terima kasih sudah kembali ke jalan yang benar. Ketua Umum Partai Nasdem, Saudara Surya Dharma Paloh, lebih dikenal Bang Brewok. Presiden Partai Kalilang Sejahtera, Saudara Ahmad Saiku. Ini juga kawan lama ini, terima kasih. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Saudara. Kaisang Pangarep, Ketua Umum Partai Gelora, Saudara Muhammad Anies Mata, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Saudara Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Saudara Rido Putra, Ketua Umum Partai Garuda Republik Indonesia, Saudara Ahmad Rido Sabana, Perwakilan kawan-kawan kita dari Partai PDIP, Saudara Oli Dodo Kambing. Hadir juga kawan-kawan kita dari Partai Buruh, terima kasih. Hadir juga Ketua Umum Muslimat NU, Ibu Kofifah Indar Parawansa. Saya gak lihat dimana ini. Para pengurus partai dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, para kader partai Gerindra yang hadir hari ini, kawan-kawan dari Koalisi Indonesia Maju juga yang hadir, saudara-saudara sekalian. Di depan ada beberapa kursi yang kosong. Ini tradisi partai kita, setiap acara disiapkan kursi kosong mewakili kawan-kawan kita yang sudah tidak berada bersama kita. Semangatnya mereka masih bersama kita. Yang saya banggakan seluruh kader partai Gerib. Partai Gerindra yang ke-17. Bapak-bapak, ibu-ibu sekalian, terutama tamu-tamu terhormat yang hadir, saya minta maaf kalau acaranya berlangsung agak lama. Ini memang ritual-ritual kita dari dulu memang seperti ini, hanya dulu kita tidak mengundang orang luar. Sekarang kita mengundang orang luar, jadi saya harus minta maaf. Ritual kita ini terlalu lama Coba dipikirkan nanti disingkat Dan minta maaf juga kadang-kadang Kader-kader gerinda ya kayak beginilah Nah itu uraan ini Agak uraan sedikit Maklum pak Saudara-saudara sekalian Perjalanan kita 17 tahun, saya tidak akan panjang lebar karena kita sudah merasakan, tapi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa perjalanan kita menunjukkan kepada kita bahwa Kalau kita memiliki suatu keyakinan, kalau kita memiliki suatu niat yang tulus, kalau kita memiliki suatu cita-cita yang mulia, insyaallah jalan akan diberi kepada kita untuk berbuat yang baik. Saudara-saudara sekalian, dari sejak awal, Saya katakan Partai Gerindra harus berbuat yang berguna bagi rakyat Indonesia. Kita adalah partai yang berjuang untuk kepentingan bangsa negara dan rakyat. Dan kita harus mengerti bahwa semua partai punya cita-cita yang sama. Semua partai di Republik ini ingin juga berbuat yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Karena itu... Dari sejak awal dalam perjalanan ini saya berpendapat Bahwa demokrasi kita harus demokrasi yang khas Indonesia Mungkin ada profesor-profesor didikan luar yang akan mencemohkan saya Bagi mereka-mereka itu, semua yang diajarkan dari luar itu benar adanya Saya katakan belum tentu Yang cocok untuk mereka belum tentu cocok untuk kita. Ada negara yang menganggap demokrasi itu kita harus bermusuhan. Demokrasi kita tidak boleh kita bermusuhan dengan lawan-lawan politik kita. Bahkan saya kira keliru kalau kita pakai istilah. Tidak ada lawan politik, yang ada adalah kawan seperjuangan dan kita bersaing tapi untuk ujungnya mengabdi, berbakti kepada negara, bangsa dan rakyat Indonesia. Itu keyakinan saya. Dan ini saya kira sudah dibenarkan oleh perjalanan sejarah dunia. Hanya negara yang elitnya bisa kerjasama, negara itulah yang bangkit. Contoh sudah terlalu banyak, contoh sudah terlalu banyak. Tiap hari, tiap malam kita lihat. di berita-berita televisi di Youtube, di mana-mana negara walaupun kaya negara walaupun luas negara walaupun punya sumber alam yang luar biasa kalau elitnya tidak bisa kerjasama apalagi elitnya maling tidak mungkin negara Itu bisa berhasil. Kita mengerti hal ini. Saya mengerti hal ini. Karena itu satu, demokrasi kita harus khas. Demokrasi kita harus uj. Setelah bersaing, kita anggap pemilu pilkada itu pertandingan. Kita bersaing. Begitu ada yang menang, ada yang kalah. Kita harus bersatu, kita harus kerjasama. Bersatu tidak berarti semua masuk pemerintahan, tidak. Kalau perlu iya, kalau perlu kalau tidak juga enggak apa-apa. Dalam arti mereka yang tidak masuk pemerintah kita tetap anggap sebagai patriot-patriot bangsa Indonesia. Mungkin mereka di luar berarti mereka membantu kita, mereka akan ngoreksi kita, mereka akan memperbaiki kita, mereka akan mengawasi kita, kita harus mau diawasi. Kita harus mau dikoreksi, kita harus mau dikritik, saudara-saudara, tapi kritiknya yang benar. Jangan kritik berdasarkan dendam, betul? Kemarin sembahyang Jumat, khotibnya. Luar biasa di tempat saya kemarin, tadi, ya kemarin. Antara lain dikatakan bahwa Allah SWT tidak akan merestui orang yang punya dendam di hatinya. Gusipul, bener? Ini NU loh. Saudara-saudara, sekali lagi perjalanan kita membuktikan itu. Saya mungkin ditakdirkan untuk jadi Presiden ke-8. Waktu usia muda, Waktu saya aktif di tentara, saya diberi sandi 08. Saya enggak dikasih sandi 06 atau 07. Kalau saya dikasih 06, jangan-jangan presiden ke-6. Saya dikasih sandi 08. Saya menjadi presiden ke-8. Di tahun 2024, 2 tambah 2 tambah 4, 8. Jadi saya menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8 di tahun 8. Dan hari ini saya sebagai Presiden Depok Indonesia berdiri di sini pada ulang tahun yang ke-17 1 sama 7 Dan kebetulan hari ini tanggal 15 bulan 2 2025 Jadi 15 Iya kan? 15, 1 sama 5, 6, 6 tambah 2, 8, 8, 2, 2, ya 2025, 9, 8 tambah 9, 17. Jadi bapak-bapak sekalian hari ini hari yang baik ulang tahun ke-17 pada hari yang jumlahnya 17 jadi insyaallah hari ini baik bagi kita sekalian dan terima kasih hari ini saya dihormati tokoh-tokoh bangsa hadir dan Pimpinan partai politik dari semua spektrum hadir termasuk yang baju merah Saudara-saudara saya ini setengah Minahasa, setengah Sulawesi Di Minahasa kita ada suatu pepatah, kita semua bersaudara. Di sini ada Gubernur Sulawesi Utara yang walaupun kita bersaing, tapi kita bersaudara. Saya kira itu saja yang ingin saya sampaikan, sudah sudah sekali ya. Pak Jokowi ini gerindra ya kayak begini nih Pak. Bandel-bandel ini anak-anaknya. Saudara-saudara sekalian, memang kemarin itu tanggal 13 ya. Tanggal 13. Saya didadak oleh mereka-mereka ini semua. Tadinya Rapimnas akhirnya dirobah jadi kongres luar biasa. Mereka alasannya penghematan. Kalau sekarang Rapimnas tiga bulan lagi kongres. Biayanya double, jadi dengan azaz penghematan akhirnya dijadikan satu dan memang sebetulnya aneh. Baru 100 hari bekerja, sudah dipaksa untuk mau dicalonkan tahun 2029. Nanti ada itu pengamat-pengamat Prabowo Ambisi. Ini ada wartawan dia, dia ngerekam semua. Nerekam deh, pengen saya salah bicara itu. Kalau ada wartawan media saya harus bicara sopan sekali. Kalian mau saya bicara sopan atau apa adanya? Atau mau bicara sopan? Saudara-saudara sekalian, negara kita harus demokrasi, bla bla bla bla bla. Saudara-saudara sekalian. Baik, kalau begitu saya ringkas. Saudara-saudara sekalian, saya ingatkan kembali kepada Partai Gerindra, saya ingatkan kembali ya, bahwa sekarang benar kita diberi kepercayaan oleh rakyat. bersama kawan-kawan kita dari Koalisi Indonesia Maju. Dan saya katakan di sini bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan teman-teman Koalisi Indonesia Maju semuanya. Dan saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7. Tepuk tangannya, kurang semangat. Semangat lagi! Hidup Jokowi! Terima kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih, Bajaukowi, Terima kasih, Pak Jokowi. Terima kasih. Saudara-saudara sekalian, kita harus sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Hormatilah mereka yang berjasa. Hormatilah mereka yang telah berbuat baik. Mikul Dur mendem jorok, itu tradisi kita, itu adat kita, cari kebaikan bukan kejelekan. Semua pendahulu kita, semua presiden kita, semua wakil presiden kita punya jasa, punya kebaikan, tidak perlu. Tidak ragukan itu, apakah mereka punya kekurangan? Punya kekurangan. Apakah mereka punya kesalahan? Punya kesalahan. Tapi mereka telah berbuat yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Marilah kita dengan kebaikan-kebaikan itu, bukan kita... Lupakan atau bukan kita tidak mau belajar dari kekurangan, kita harus belajar dari kekurangan Supaya kita meningkat Sudah-sudah sekalian dalam 100 hari Alhamdulillah Kita telah berbuat banyak, tapi ini belum apa-apa. Rakyat mengharapkan lebih dari kita. Dan kita jangan, jangan besar kepala. 100 hari bukan permintaan saya. Dari mana tradisi kinerja 100 hari? Siapa dapat rapor? Orang sekolah dasar aja gak 100 hari kok. Iya kan? Masuk sekolah itu setahun. Ini lagi pengamat-pengamat pinter lagi itu. 100 hari kinerja. Gak tau dapet nilai bagus, kecewa mereka. Kita jangan... Cepat puas, jangan bangga, tidak. Ini dorongan bagi kita. Jadi, saudara-saudara, yang ingin saya sampaikan adalah bahwa kita berbuat ini, saya di sini karena dukungan banyak pihak. Dan saya harus katakan bahwa alih kekuasaan, transisi, Dari Presiden ke-7 ke Presiden ke-8, saya kira salah satu transisi yang paling mulus dalam sejarah dunia, bukan hanya Indonesia. Saudara-saudara, kita lihat tiap malam, tiap hari, negara kaya pecah. Kenapa pecah? Karena pemimpin-pemimpinnya pecah. Contoh Sudan, Sudan perang saudara sudah berapa tahun. Jutaan rakyatnya hilang rumah. Kenapa? Karena jenderal yang satu lawan jenderal yang kedua. Panglima Angkatan Darat mau diturunkan oleh Wakil Panglima Angkatan Darat. Loh, udah sama-sama jenderal kok. Saudara-saudara, kita bersyukur pemimpin-pemimpin kita mendidik kita tidak seperti itu. Pangkat jabatan adalah pengabdian, adalah tanggung jawab, adalah suatu persembahan kita untuk rakyat, bukan untuk ambisi pribadi atau golongan, saudara-saudara sekalian. Karena itu, saya mau katakan, kita berada di jalan yang benar, Pak Jokowi telah membantu. Sebelum saya dilantik pun beliau sudah membantu, memperlancar kegiatan kita sehingga hasil 100 hari sebenarnya bukan 100 hari, mungkin 200 harilah. Sebelum sudah terima beliau sudah manggil saya terus. Bahkan jabatan-jabatan tertentu beliau minta pandangan dari saya. Ini saya ceritakan karena saya ingin rakyat tahu sebenarnya badan gizi nasional bisa begini cepat di luar dugaan orang. Biasa ada yang nyinyir. Mana bisa kasih makan, mana bisa uangnya enggak ada, uangnya ada, ada uangnya. Tapi siapa yang membentuk badan gizi nasional? Siapa yang tanda tangan sebelum Oktober 20? Yang bentuk adalah Pak Joko Widodo. Beliau yang bentuk sehingga kita sudah kerja sebelum Oktober. Dan kita Januari kita sudah gelar, saya diberitahu bahwa berapa hari ini sudah sampai 770 ribu anak. Dan akhir bulan Februari sudah sampai 1 juta. Dan seterusnya diharapkan akhir... Juli sudah sampai 6 juta minimal. Saudara-saudara sekalian, bapak-bapak ibu-ibu sekalian, tidak ada presiden Depok Indonesia yang punya tongkat Nabi Musa, tidak ada. Negara kita sangat besar. Sudah kita mulai beglar sekian ratus, sekian... Masih ada yang komentar? Iya, tapi belum banyak. Kalau nggak ada wartawan, saya... Sorry, ye. Mas Gibran ini kayak kampanye aja nih Ini pidato politik nih Kok banyak ketawanya Jadi saudara-saudara itu situasinya Jadi saudara-saudara Kita di atas jalan yang benar dan saya terima kasih kepada pembantu-pembantu saya. Para menteri-menteri koordinator, ada orang-orang pinter. Kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar. Saudara-saudara sekalian, Timur Leste jumlah penduduknya enggak sampai 2 juta orang. Kalah sama Kabupaten Bogor, kabinetnya itu 28 orang. Enggak sampai lebih kecil dari Kabupaten Bogor, kabinetnya 28 orang. Kita seluas Eropa, Eropa 27 negara. Dia punya 27 Menteri Keuangan, 27 Menteri Dalam Negeri, 27 Menteri Luar Negeri, 27 Panglima. Kabinet gemuk. Nggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya. Saudara-saudara, saudara minta saya bersedia dicalonkan lagi tahun 2029. Saya katakan, kalau program-program saya tidak berhasil, tidak perlu saudara calonkan saya terus. Saya, kalau mengecewakan kebencian rakyat, saya malu untuk maju lagi. Dari kecil saya hanya ingin melihat Indonesia hebat, sumpah saya sama dengan senior-senior saya di situ. Tidak ada bahwa kita ingin kekuasaan untuk kehebatan kita sendiri, tidak ada. Pak Jokowi saya yakin tidak punya ambisi untuk bikin ini dan bikin itu. Saya kenal saya kabinet beliau 5 tahun, saya saksi pikiran beliau hanya untuk rakyat Indonesia. Nanti dibilang saya apa pak? Saya dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe. Kenapa kalian ribut? Kan saya gak ngomong apa-apa. Bener? Saudara-saudara, kemarin itu kita berhasil, kita menang, saya dapat mandat dari rakyat karena dukungan, bagaimana? Dukungan dari Presiden ke-7, dukungan dari Presiden ke-6, dukungan dari Gus Dur, dari Langit. Kok gak bisa kalah kita kemarin itu? Dan saudara-saudara, kembali lagi angka ya. KPU mengumumkan saya menang pada hari itu, waktu penguatnya, saya menang 5 tambah 8, 13. 13 tambah 13, 26. 26, 8. Benar, habis itu saya dan Mas Gibran dilantik tanggal 20 Oktober 2024 20 Oktober, 2 tambah 10, 13 ya 12 ya, 2 tambah 10, 12. 1 tambah 2, 3. 3 tambah 2, 2 tambah 2, 4. Jadi 2 tambah 8, ya 11. 11, 1 tambah 1, 2. Yang dilantik tanggal itu pasangan nomor 2 Bukan aku yang atur loh Saya gak bisa pilih tanggal kan Bukan kita atur Ini sudah tondo-tondo Berarti kita insya Allah akan berhasil membawa kebaikan kepada negara dan bangsa rakyat Indonesia. Jadi apa yang saya lakukan sekarang, saya katakan ini karena letak fondasi dasar dibuat oleh presiden-presiden terdahulu. Semuanya punya bagian, ibarat kita bangun rumah, Bung Karno letakkan, Pak Harto membangun, dan seterusnya. Pak Habibie, Gus Dur, Ibu Mega. Saya akui Ibu Mega banyak keberhasilan dan jasa untuk Republik ini, saya akui. Maaf, kalau ada yang mau jelek-jeleken Ibu Mega, saya tidak suka menjelek-jeleken. Karena saya juga mengerti apa yang mereka beliau buat juga untuk Republik ini. Pak SBY, Presiden mengatasi krisis demi krisis, dibantu oleh Pak YK. Konflik berkepanjangan mereka selesaikan. Tsunami mereka hadapi, krisis keuangan mereka atasi. Kita hormatilah orang yang telah berbuat baik. Pak Jokowi, saya katakan. Beliau sangat berjasa sehingga kita sekarang bisa insya Allah kita akan bangkit, kita akan hilirisasi, kita akan tingkatkan penghasilan untuk rakyat Indonesia. Ada yang melawan, ada. Kalau kita yang mau... Mau bersihkan korupsi, dilawan kira-kira yang melawan kita siapa? Yang melawan kita ya koruptor itu, yang maling-maling itu. Kita tidak gentar, kita tidak takut, kita akan terus membersihkan mereka itu. Saya katakan lebih baik, kalian baik-baik, ya kan? Kalau malu ya diem-diem malam-malam datang ke saya deh. Nggak usah ke istana, saya di Wican, di apa? Widya Chandra. Ah, bener lagi. Begitu saya masuk rumah dinas. Rumah dinas saya nomor 8 Bukan saya yang milih rumah dinas Bukan Pak Pratik, Mensaknek Jangan-jangan Pak Pratik ya Oh, kasih Pak Prabowo nomor 8 aja Enggak itu rumah Menhan sebelum saya Pak Riamizar disitu Pak Purnomo disitu Rumah aja nomor 8, bayangkan Saya mau selahkan ke Pak Safri, dia gak mau masuk, dia gak berani masuk, nomor 8. Safri, kamu sandinya apa waktu itu? Kosong berapa? Kamu sandinya 10? Hebat dia. Ngomongnya gimana? 010? 010? Panitia saya sampai jam berapa panitia? Saudara-saudara, saya ingin ingatkan rakyat Menanti bakti kita, rakyat mengharapkan hasil nyata dari kita, hasil nyata. Harga pesawat terbang turun dan harus turun lagi kalau bisa, kalau bisa. Harga naik haji, turun. Ada menteri agama disini, ada menteri agama. Badan haji ada. Kalau bisa ongkos naik haji, turun lagi. Saya mau jadi presiden yang nurunkan harga, saudara-saudara kalian. Harga yang boleh naik adalah harga gabah untuk petani, nah itu harus naik. Saya ingatkan pengusaha-pengusaha, ya, kau boleh untung tapi jangan mencekek petani-petani kita. Daripada kau cekek, lebih baik saya cekek kau. Boleh untung, untung yang wajar. Rakyat kita harus sejahtera. Petani kita harus dapat keuntungan yang cukup. Kalau kau tidak patuh dengan peraturan pemerintah, kami akan bertindak. Dan dasar hukum saya kuat. Dasar hukum saya adalah undang-undang dasar. 1945, pasal 33, perekonomian disusun atas azas kekeluargaan, kemudian bumi dan air. Saya ulangi, cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara Saya mau tanya penggiling-penggiling padi penting atau tidak? Menguasai hajat hidup orang banyak atau tidak? Karena itu hati-hati, kalau kaum bandel tidak mau memperhatikan nilai tukar petani, tidak mau mengangkat rajadnya petani, saya akan pakai pasal 33. Saya atas nama rakyat Indonesia, saya akan kuasai penggilingan-penggilingan padi yang bandel-bandel itu. Tapi saya dengar mereka sudah mau ikut. Ada Menteri Pertanian di sini, mereka sudah mau ikut kita. Mereka masih mau di Republik ini. Saudara-saudara, kita berada di jalan yang benar, kita akan bangkit dan kita ternyata negara yang kaya, negara yang kaya. Terima kasih Menteri-Menteri saya kerjasama, kita telah menghemat uang cukup besar. Dan memang mudir kayasa bahwa Dengan penghematan ini, gaji dipotong, inilah itulah, ya biasa perlawanan, gak apa-apa. Kita mau adakan perbaikan, ya biasanya dilawan oleh mereka-mereka yang tidak suka kebaikan. Tapi kita akan berhasil, karena kita berada di pihak yang benar. Kita membela rakyat banyak. Rakyat mengerti, saudara-saudara, kekayaan kita sangat besar, program yang dicanangkan Pak Jokowi, hilirisasi, kita akan teruskan, kita akan wujudkan. Kita akan mulai tahun ini, tahun ini minimal 15 proyek, mega proyek. Yang miliar-miliar dolar kita mulai tanpa kita minta-minta investasi dari luar negeri. Kita akan wujudkan cita-cita Bung Karno berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan minta-minta. Ada yang datang dari luar. Silahkan. Anda mau masuk ke Indonesia kami terbuka. Tapi kita tidak akan mengemis. Sudah-sudah sekalian. Kita akan bangkit dengan kekuatan kita sendiri. Sudah-sudah sekalian. Tanggal 24 Februari yang akan datang. 9 hari dari sekarang. Kita akan luncurkan dana investasi Indonesia yang... Saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara, artinya kekuatan atau energi masa depan Indonesia. Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu saya minta semua presiden Sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan... Mungkin dari KWI dan sebagian yang lain ikut juga membantu mengawasi supaya ini adalah uang rakyat, ini adalah uang anak-anak dan cucu-cucu kita dan nilainya adalah hampir 980 miliar aset under management. Menteri BUMN lapor ke saya, Pak Erick Thohir. Ada Pak Erick Thohir? Ada, Pak Erick Thohir itu jabatannya Menteri BUMN, tapi selalu ditanya sepak bola. Beliau laporan ke saya, BUMN tahun ini dividennya 300 triliun, tapi beliau ngatakan 100 triliun, sebaiknya Pak. Dikembalikan ke BUMN untuk modal kerja selanjutnya, saya setuju. Berarti kita punya 200 triliun dan ini akan tidak kita pakai, kita akan investasi. Sudah-sudah sekalian. Kemudian memang penghematan yang lagi rame, penghematan, penghematan. Ya, penghematan. Penghematan yang kita lakukan, penghematan putraan pertama oleh Kementerian Keuangan disisir dihemat 300T. Penghematan putraan kedua 308T triliun. Dividend dari BUMN 300T. 100 dikembalikan, jadi totalnya kita punya 750 T. 24 terpaksa saya pakai, untuk apa? Untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita tidak boleh kelaparan. Kalau ada anak orang kaya yang sudah kenyang, yang sudah makan enak, tidak apa-apa, jatamu kasih ke orang lain. Jangan ngenyek, kalau enggak mau enggak usah, tapi rakyat kita, anak-anak kita harus makan bagus. Sisanya berarti kita akan punya 20 miliar dolar sisa dan ini tidak akan kita pakai, ini akan kita serahkan ke danantara untuk diinvestasikan. Saudara-saudara presiden-presiden mendahulu meletakkan dasar, saya diberi mandat oleh rakyat, saya akan memimpin. Pemerintah menuju kepada cita-cita kita menjadi negara maju. Cukup ya? Cukup. Saya ingatkan rakyat menuntut perbaikan hidup mereka. Kita tidak boleh mengecawakan rakyat. Gerindra harus memberi contoh. Gerindra bersama Koalisi Indonesia Maju, bahkan dengan mereka yang di luar pemerintah, sama-sama kita bangun republik ini. Kita jaga Indonesia yang sejuk. Kita jaga Indonesia yang damai. Kalau ada yang... Dihasut-hasut atau mau menghasut waspada, ini saya katakan ulah kekuatan asing yang selalu ingin pecah belah Indonesia. Nanti terkuak LSM-LSM yang dibiayai oleh negara asing. Nanti terkuak media-media yang sebenarnya pemiliknya adalah orang asing. Perlu saya sebut namanya sekarang? Perlu? Gak enak ada wartawan. Kisi-kisinya? Huruf pertamanya? Gak, gak mau saya. Dengan demikian, saudara-saudara. Rakyat mengharapkan hasil nyata dari kita, janganlah kita mengestiaanmu. Biasanya kalau ketua umum sudah tiga kali kalah. Apalagi 4 kali kalah, enggak 3 kali ya saya. Sebagai Gerindra kita 3 kali kalah, 2009, 2014, 2019. Biasanya kalau 2 kali kalah atau 1 kali kalah udah ditinggalkan. Terima kasih kalian masih percaya sama saya. Terima kasih saudara menjaga maruah kita, menjaga reputasi kita. Jangan sekali-sekali kita kecewakan rakyat, kita harus bekerja keras. Saya ucapkan selamat kader-kader Partai Gerindra yang berhasil dipilih jadi gubernur, jadi wakil gubernur, jadi bupati, wakil bupati. Jadi wali kota, wakil wali kota, apalagi wali kota Solo dari kader Gerindra, wakilnya juga kader Gerindra. Gubernur Jawa Tengah mana? Hadir? Selamat. Gubernur Banten, ini luar biasa tadi, Gubernur Banten, Wakil Gubernur Lampung, sama Wakil Gubernur Kalimantan Timur, luar biasa itu, sama Gubernur Sumatera Utara. Perlu dikasih bonus gak tadi? Udah gubernur dikasih bonus. Mereka gubernur, wakil gubernur tapi kayaknya kurang sumeningah ya. Ketawanya dipaksa karena dia mikir utang abis menang itu. Pak Jokowi, menang tapi utangnya banyak Pak. Ketua Umum, mari kita pikirkan sistem politik yang baik untuk bangsa kita. Mana Gubernur Jawa Barat? Jauh di situ. KDM, KDM Banyak sekali gubernur, saya kalau sebut satu-satu, waduh Tambah lagi dua jam Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga Tuhan Yang Maha Besar Menyertai perjuangan kita Dan memberi kebaikan untuk seluruh bangsa Indonesia Saya mau tutup dengan sajak yang ditemukan dalam kantong seorang pejuang yang gugur usia muda. Saya kira ini adalah pegangan saya. Dalam sajak di kantongnya dia tulis, sebelum dia gugur dia mungkin merasa akan dipanggil. Kita tidak sendirian, ini pelajaran bagi kita. Kita tidak sendirian, beribu-ribu orang bergantung pada kita. Rakyat yang tak pernah kita lihat, rakyat yang mungkin tak akan pernah lihat kita. Tetapi apa yang kita lakukan akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka. Inilah pesan dari langit, kita setia kepada cita-cita mereka. Sekali lagi, kali ini benar. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Merdeka! Merdeka! Gari jual! Gari jual! Terima kasih, selamat berjuang! Bravo!