Frasa Utama: Innalillahi wa inna ilaihi raji'un (Kita milik Allah dan akan kembali kepada Allah)
Adab sebagai hamba Allah: Mengetahui dan selalu siap menjalankan segala yang ditakdirkan oleh Allah.
Sikap Terbaik: Mengatakan "Oh Allah, kami siap menerima perintah-Mu dan keputusan-Mu."
Kehidupan dan Takdir
Segala sesuatu dalam hidup kita, dari lahir hingga mati, sudah diatur oleh Allah, termasuk detail terkecil seperti jumlah nafas yang kita ambil.
Kita tidak bisa selalu mempersiapkan diri untuk apa yang akan terjadi dalam hidup kita.
Pengalaman pribadi Syekh: Hal-hal penting terjadi tanpa adanya persiapan, contohnya perintah mendadak untuk melakukan halwa.
Contoh Rutin: Peristiwa seperti kecelakaan bisa terjadi saat melakukan aktivitas harian.
Salat Subuh dan Kesiapan
Saat salat subuh, penting untuk siap menghadapi apapun yang akan terjadi pada hari itu, baik atau buruk, karena itu adalah kehendak Allah.
Percaya bahwa Allah selalu menolong kita.
Nomor Darurat Ilahi
Analogi: Seperti nomor darurat di seluruh dunia yang bisa dihubungi kapan saja, kita juga memiliki "nomor darurat" ke Allah.
Menghubungi Allah bisa dilakukan dengan menyebut nama-Nya atau mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim.
Ingat Allah, maka Allah akan mengingat kita; meminta pertolongan, maka Allah akan menolong kita.
Bonding dengan Allah
Tujuan Penciptaan: Mendekatkan diri kepada Allah.
Analogi: Bonding di perusahaan vs. bonding sejati yang dilakukan tentara komando di medan pertempuran.
Kesimpulan: Kesulitan diberikan oleh Allah untuk menguatkan bonding dengan kita. Ingat Allah atau teman-teman Allah (Auliya), maka kita juga akan diingat oleh Allah dan mendapat pertolongan.
Menutup dengan Contoh Hadis
Dengan menyebut nama Auliya Allah, kita akan mendapatkan dukungan Ilahi langsung ataupun tidak langsung.
Pertolongan akan datang, dan kita akan merasakannya.