Transcript for:
Catatan Istighfar dan Kehidupan Beragama

Hai naku lo kadang alaikuyo istighfar tapi kadang-kadang yuk biasa aku bener terus rapah Imam Bukhari jadi sepencanglah sidik-sidik ngorak min salah tetep salah sementara istighfar gelom-gelom nakmono itu jadi tawadu kita semua lain jelasnya kita menikmati kitab barokah karena para habib, para wali, semuanya pakai kitab Allah. Bukhari Wah, saya tidak akan kena hukum dengan Nabi Abu Bukhari Seggaf, kutub, ngerisik bahwa Ya Allah. kita mendengar hadis-hadis yang diruatkan Imam Bukhari dan semuanya mengarahkan kita tambah mahabbah kita untuk taat kepada jenazah saya beri contoh satu betapa hebatnya Rasulullah SAW untuk menjaga kenyamanan kita dengan Allah Ta'ala misalnya Seyidul Istighfar yang tadi baru dibaca saya berkali-kali bilang kalau khusus-khusus yang berlebihan Istighfar itu menangis kalau nasi pendek ini harus disotok salibar dulu, unguh itu yang pertolong menangis, berberber atau oke itu bagus karena yang maksiatih tapi seakan-akan sifatnya Allah, Allah yang ngasih dia maksiat dan hubungannya dengan Allah hanya ditetir maksiat padahal Allah tadi ngasih dia sholat subuh, ngasih dia sholat duhur ketemu khabaib, hormat, ketemu kehormat reputasi Allah yang baik ini tidak dihitung si dihitung salah ini sehingga di akhirnya sumpah tidak keterusan itu akhirnya rontok tapi kalau Nabi mengajari kita tidak seperti itu saya yudul istighfar diantara antara kata-katanya tetap, abu ulaka bini'matika aliyah. Gusti apapun kulo, ini memakili kita loh ya, tidak memakili kanji Nabi. Tentu kalimat itu dari Rasulullah.

Tapi anggap saja yang baca kita. Ini penting dalam ilmu hadis. Ya Allah, apapun salah saya, wau kulo teng terminal, teng apa-apa, itu oke, ini kusalah gusti.

Tapi kulo ditetir gak ngati zina. Kan ke orang biasa-biasa yang ini, orang ngati zina itu tok. Tapi terus-terus ini cerita aja. Tadi dalam Al-Quran, istighfar tapi tidak mengganti zino, alhamdulillah berdekat, istighfar tapi tidak menangkap nomornya, alhamdulillah orang yang mau terus dikeluarkan ke kamar, alhamdulillah artinya ada sisi nikmat orang yang berpahlawan, kok selalu berpahlawan? orang yang berdekat, tetap tidak mengganti Dan Al-Quran membenarkan model nguniku, maksudnya membenarkan dimaklumi.

Dimaklumi itu artinya, kelas-kelas nguniku ayatnya intas dan ibu, Kaba iramatun hauna anhu nukafir angkum sayyidatikum. Ini kelasnya lagi ngunu. Tapi maksud saya, aku berdoa dengan sisi Abu ulaka bini'matika alaiya. Ya Allah, aku berdoa dengan kamu, aku berdoa dengan kamu, aku berdoa dengan kamu.

Alhamdulillah, saya berdoa dengan kamu. Tapi kamu terus berdoa dengan Abu ulaka bini'matika alaiya. apa harusnya kita berdua berdua, tidak sepura jadi artinya betapa Rasulullah itu ketika mengajari kita istighfar itu juga bersamaan dengan itu ikhrur bahwa ni'mat Allah akhtar wa akhtar bahwa si si ni'mat Allah itu jauh lebih besar makanya di Quran itu tidak adanya perintah istighfar فَاسَبْ بِهْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرُ تَبْ ada بِحَمْدِ رَبِّكَ apapun kita ini masih masha Allah Nah, barangkanya hadis-hadis seperti itu belum hadis solusi.

Rasulullah s.a.w. tidak mencari solusi. Tapi selalu memberikan solusi kepada orang yang berdosa. Wa'ad bi'is sayyi atal khasanata tamuha.

Berarti, berarti orang itu berdosa, sekarang orang ini berdosa. Kulihat rondo yang berdosa, itu seperti berdosa. Bah, kalau kalau batu masih ada di kakaknya, kenapa tidak dikawal seperti corona?

Muka-muka panjang apa? Muka. Artinya itu. mungkin kalau salah saya benci koreksi Nabi Ali, tapi mungkin terlambat, jadi saya sungkan jadi ini cerita, dari mulanya ikhlaur dari Nabi Abu Bukhari Segaf dawah-dawah Nabi itu menginspirasi kita belum masalah ada mulkunu tiwal yaksi, semua orang Islam seluruh dunia itu tidak ada yang putus asa meskipun ahlul ma'asi, ahlul kabair barokai hadis riwayat syafa'ati Rasulullah sallallahu alaihi wasallam coba kalau kita dengar hadis syafa'at orang yang tahu dosa langsung fatalis, yang tahu salah langsung fatalis, tak ada yang beriman karena ini tidak ada kebenaran salah itu berkait syafaat Rasulullah yang diluatkan Al-Qutubu Sitta, yang diluatkan kitab-kitab Mu'tabbar Akhirnya orang berani iman, misalnya sholah salah, berani iman. Itu diharap-harap syafa'ir Rasulullah s.a.w. Terus yang ramadhan bukhari, setiap pidato, salawat salam kunjukkan Nabi Muhammad s.a.w. yang kagetan tenggo syafa'atnya tenggino.

Itu diharap-harap hubungan. di mana Nabi, dia tidak ada di mana, tidak ada di mana, sepentingnya menunggu syafat saya sangat mengingatkan Allah, yang penting itu tidak ada iman, biwujudis, syafat saya terakhir tentang islam, mungkin kadang-kadang saya akan nyanyikan ini di Maris dulu