Memberi nama itu berarti kita memberikan judul terhadap karya kita. Jadi lebih afdolnya kalau judul resensi itu bukan judul karya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo, berjumpa lagi dengan saya Arisandur Aini.
Bagaimana kabar kalian? Semoga tetap sehat dan semangat ya. Kali ini kita akan membahas mengenai materi kelas 11, resensi. Kalian pasti sudah akrab.
ya mendengar kata resensi jadi resensi itu kalau misalnya kalian masih ingat pernah dibahas di kelas 8 SMP nah sekarang di kelas 11 kita masih akan bahas mengenai resensi bagi yang mungkin masih Lupa-lupa ingat? Gak masalah Sekarang kita akan mengulang kenangan Ups Mengulang pelajaran resensi Jangan kenangan terus ya Jadi apa itu resensi? Resensi itu berasal dari bahasa latin Yakni revidere atau resensere Maaf ya kalau misalnya pengucapannya salah Yang artinya adalah melihat kembali Menimbang atau menilai Jadi resensi adalah Tulisan yang berisi tentang pertimbangan dari buku atau sebuah wawasan Tentang baik atau kurang baiknya sebuah kualitas tulisan Jadi untuk lebih enaknya, kalau misalnya kita mengingat resensi Oh itu berarti kita mengulas, memberikan penilaian kita terhadap sebuah karya Kalau misalnya resensi zaman dulu itu biasanya meresensi buku Atau menilai Nilai buku ternyata dengan perkembangan zaman resensi itu bisa meresensi karya lain. Contohnya adalah pementasan drama, film, album maupun lagu. Jadi kalau misalnya selama ini kalian pandai untuk...
menilai penampilan seseorang maka sekarang saatnya untuk pandai menilai sebuah karya jadi apa sih sebenarnya tujuan untuk menulis resensi yang pertama adalah membantu pembaca untuk mengetahui gambaran atau penilaian umum dari buku atau karya secara ringkas jadi dari resensi kita bisa mengetahui gambaran sedikit tentang isi bukunya ini seperti apa sih sebenarnya nah atau karya ini sebenarnya menceritakan Misalkan tentang apa sih? Itu adalah tujuan yang pertama. Tujuan yang kedua adalah mengetahui alasan dan latar belakang mengapa buku tersebut diterbitkan.
Kalau misalnya itu buku ya, kalau misalnya sebuah film, mengapa film itu diluncurkan? Lanjut tujuan yang ketiga adalah Menguji kualitas buku dengan membandingkan karya tersebut dengan karya yang lain. Bisa karya dengan penulis yang sama atau pencipta yang sama atau mungkin karya dari penulis yang berbeda.
Jadi misalnya, misalnya kita membuat resensi kita bisa membandingkan resensi karya tersebut dengan karya yang lain contohnya sama-sama novelnya Andrea Hirata ada novel Ayah dan novel Laskar Pelangi kira-kira isinya tuh seperti apa sih kita bisa membandingkan di dalam resensi tujuan yang keempat 4 tujuan yang keempat atau yang terakhir adalah Memberi masukan kepada penulis berupa kritik maupun saran agar tentu saja ke depannya karya-karya itu bisa menjadi lebih baik lagi. Kritik dan saran ini meliputi cara penulisan, isi cerita, ataupun substansi yang lain. Sebelum melanjutkan, coba ya disimak contoh dari resensi berikut ini.
Perhatikan ya, perhatikan dengan sesama kira-kira di dalam resensi tersebut ada apa saja. Sudah? Kalau sudah, kita akan membahas sistematika dari resensi.
Apa saja sih bagian-bagian dari resensi? Bagian pertama adalah judul resensi Ingat ya, judul resensi bukan judul karya yang sedang diresensi Berbeda ya Jadi ketika kita membuat resensi sebenarnya kita sedang membuat karya baru loh Meskipun pembuatannya itu dari menilai karya orang lain Itu tidak masalah Jadi ketika kita membuat sebuah karya baru ada baiknya kita memberi nama karya kita Memberi nama itu berarti kita memberikan judul terhadap karya kita. Jadi lebih afdolnya kalau judul resensi itu bukan judul karya. Contohnya ketika kita meresensi novel ayah karya Andrea Hirata, maka judul resensinya adalah Narasi Kehidupan Manusia Belitung. Nah, berbeda kan?
Ketika membuat judul, pastikan membuat judul yang menarik ya. Sebelum kita lanjutkan, jangan lupa untuk subscribe, like, dan komen karena dukungan kalian adalah semangat saya. Terima kasih. Kemudian sistematika yang kedua adalah identitas karya atau identitas buku.
Jadi ketika kita meresensi sebuah buku, apa saja sih identitas yang harus kita cantumkan? Yang pertama otomatis adalah nama bukunya. Yang kedua adalah penulisnya. Yang ketiga penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, dan kalau misalnya kalian mengetahui berapa harga buku tersebut bisa dicantumkan.
Kalau misalnya kita meresensi film, Maka yang kita tuliskan adalah judul filmnya, pemainnya siapa saja, sutradara dan produsernya siapa, kemudian rumah produksinya itu dari mana, dan durasinya berapa. Jadi ketika menuliskan identitas karya itu menyesuaikan. Kalau buku ya kalian tuliskan selengkap-lengkapnya identitas dari bukunya.
Tapi kalau film otomatis film itu kan tidak ada penciptanya tetapi sutradara dan pemainnya. Menyesuaikan ya. Sistematika yang ketiga adalah pendahuluan. Jadi kita sudah mulai masuk ke dalam paragraf pertama dari resensi. Biasanya paragraf pertama resensi itu tidak langsung membahas tentang resensi dari buku tersebut itu isinya apa.
Kelebihan dan kekurangannya apa? Bukan Tapi kita akan menuliskan bisa latar belakang penulisnya Atau latar belakang penulisan karya tersebut Itu bisa kita jabarkan dahulu Intinya pendahuluan itu seperti kita memberikan makanan pembuka Sebelum kita masuk ke dalam makanan inti Silahkan disimak contoh pendahuluan berikut ini Contoh kalimat pendahuluan resensi Setelah lama vakum dan membuat banyak penggemarnya penasaran Andrea Hirata kembali menggegerkan dunia perbukuan dengan novel ayah yang kabarnya sudah naik cetakan kedua, 9 jam pasca diluncurkan Sang Laskar Pelangi kembali membuat fenomena baru dengan novel kesembilannya ini Dari pendahuluan tersebut, kita bisa mengetahui bahwa ternyata Andrea Hirata membuat kehebohan lagi ketika membuat novel ayah. Baru 9 jam, sudah mulai dicetak yang kedua atau masuk ke dalam cetakan yang kedua. Nah, itu adalah contoh pendahuluan. Sebelum masuk ke dalam novel ayah itu seperti apa, diberi latar belakang sedikit tentang penulisnya atau latar belakang penulisannya.
Sistematika yang keempat adalah masuk ke dalam sinopsis atau ringkasan atau iftisar dari karya. Jadi di dalam sinopsis kita menjabarkan sedikit dari cerita di dalam buku tersebut itu seperti apa sih? Atau cerita di dalam film itu seperti apa?
Nah kita bisa memberikan sedikit sinopsis di dalam resensi. Sistematika yang kelima adalah inti dari resensi. Inti dari resensi tentu saja isinya adalah tentang penilaian kelebihan dan kekurangan sebuah karya tersebut. Di dalam inti resensi ini kita menjabarkan Penilaian kita terhadap karya tersebut Kemudian sistematika yang terakhir adalah penutup Di dalam penutup kita memberikan tanggapan atau masukan Atau kira-kira manfaatnya itu ketika kita membaca Itu seperti apa apa atau karya tersebut kira-kira membawa manfaat yang seperti apa selanjutnya adalah kaedah kebahasaan dari resensi di dalam resensi bahasa yang digunakan tuh seperti apa ya kaedah kebahasan resensi yang pertama adalah menggunakan konjungsi tahu ya konjungsi itu apa diingat-ingat konjungsi adalah kata penghubung nah macam-macam konjungsi itu ada banyak sekali tetapi yang sering dipakai di dalam resensi itu Itu ada tiga, yakni konjungsi penerang, konjungsi temporal, dan konjungsi sebab-akibat.
Konjungsi penerang. Menerang adalah menjelaskan atau menerangkan tentang suatu hal. Contohnya adalah, yakni, yaitu, bahwa, merupakan, dan lain-lain. Konjungsi yang kedua adalah konjungsi temporal. Konjungsi temporal adalah konjungsi tentang urutan waktu.
Jadi, di dalam konjungsi temporal, contohnya adalah, setelah itu, sesudah itu, lalu, kemudian, dan lain-lain. Konjungsi yang ketiga adalah konjungsi penyebab. Berisi tentang sebab akibat terjadinya sesuatu.
Maka contohnya adalah karena, sebab, akibatnya, dan lain-lain. Kemudian, kaida kebal... resensi yang kedua adalah menggunakan pernyataan yang berupa saran jadi ketika tadi kita membahas mengenai resensi kita tahukan bahwa ada penyampaian saran kita terhadap penulis maka di dalamnya Ada kata sebaiknya, seharusnya, hendaknya Itu merupakan pernyataan saran Dan kaedah kebahasaan yang ketiga adalah Menggunakan kata serapan Jadi kalian kan tahu bahwa bahasa Indonesia itu bersifat dinamis Jadi bahasanya itu berkembang terus Salah satunya adalah bahasa Indonesia menyerap bahasa asing maupun bahasa daerah Jadi jenis kata serapan itu ada banyak sekali ya, ada dengan cara adopsi, adaptasi, dan lain-lain. Nah, contoh dari kata serapan ada allergy, nah dari bahasa Inggris.
Kemudian di bahasa Indonesia kan menjadi alergi. Atau bahasa Indonesia itu juga bisa berasal dari bahasa Arab. Ya, ini contohnya adalah kata abad merupakan bahasa Arab dan tetap ditulis abad. Nah, kapan-kapan kita nanti akan membahas mengenai macam-macam. macam kata serapan ya, tapi tidak saat ini oke, itu tadi adalah pembahasan kita tentang resensi, jadi tujuan dari materi resensi ini tentu saja adalah, kalian bisa membuat resensi dari sebuah karya harapannya adalah kalian menulis sendiri resensi tersebut, jangan mengandalkan bah Google ya, jadi kalian tetap harus berusaha untuk bisa membuat sebuah karya yang original Terima kasih Sekian pemaparan dari saya, apabila ada kekurangan saya mohon maaf dan semoga apa yang sudah saya sampaikan bisa bermanfaat bagi kalian semuanya.
Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.