Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Catatan Ekspedisi Masyarakat Badui
Oct 3, 2024
Catatan Ekspedisi Indonesia Biru
Persiapan Perjalanan
Waktu:
Dua bulan, akhir tahun 2014
Transportasi:
Sepeda motor bebek bekas tahun 2003 dan 2005
Tim:
Videographer dan fotografer
Reporter dan video editor
Peralatan:
Mengisi 18 baterai setiap hari untuk peralatan
Pelatihan dan Riset
Menerbangkan drone dan mencoba posisi kamera
Melakukan riset dan mengontak sumber-sumber yang akan ditemui
Tanggal keberangkatan:
1 Januari 2015, dilepas oleh kawan-kawan dan jurnalis dari Pondok Gede, Jawa Barat
Tujuan Ekspedisi
Rute pertama:
Masyarakat adat Badui di Provinsi Banten
Konsep:
Ekonomi biru - mempromosikan kelestarian lingkungan, hukum alam, dan keadilan sosial
Durasi:
Rencana perjalanan selama satu tahun tanpa jeda
Warga Baduy Dalam
Pantangan:
Tidak menggunakan listrik dan barang elektronik (termasuk kamera)
Larangan menggunakan alas kaki dan moda transportasi
Pertanian dan Ekonomi:
Penjualan hasil bumi (madu, cawuk, durian, jengkol)
Beras tidak dijual, hanya bisa ditukar (barter)
Kisah Mursid
Latar Belakang:
Keluar dari Badui Dalam pada tahun 2011
Tinggal di kampung Campaka sebagai warga Badui luar (Urang Panamping)
Ekonomi:
Membuka warung dan mengelola pohon aren untuk gula aren
Menjual gula aren seharga 7.000 rupiah per ikat kepada pedagang
Kegiatan Ekonomi Warga Baduy Dalam
Mengandalkan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Menjual madu hutan ke Jakarta setelah musim durian (perjalanan 4 hari)
📄
Full transcript