Hai Ustaz saya anak yang lama dalam menghafal namun ingin sekali belajar pada saat saya dengar beasiswa Ustaz itu saya insecure-insecure basah-basah hai hai Karena itu untuk Hafid, sedangkan saya seorang pendosa yang ingin sekali belajar, apakah saya bisa mendapatkan beasiswa itu? Bisa, kan Anda sudah jawab tinggal belajar. Hai begini pertama Quran surah kedua al-baqarah ayat 31 wa'allama a'dama al-asma'at kullaha hal yang Allah anugerahkan pertama kali pada manusia saat tercipta itu ilmu pengetahuan Manusia pertama, Adam, saat tercipta oleh Allah diberikannya bukan harta, bukan kedudukan, tapi ilmu. Tapi karena Adam itu, beliau nabi. Walaupun manusia.
ciri nabi itu gampang, di quran ditemukan kalimat istafa, istafa, istafa itu umumnya manusia terpilih quran surah ke 3 ala imran ayat 33 innallaha astafa adam wa nuh Wa ala Ibrahimah Wa ala Imrana alal Alamin, punya keutamaan Imma nanti Nabi Atau imma Rasul Atau orang-orang soleh yang terpilih Adam Nabi, Adam manusia Kita bukan nabi, kita manusia. Maka apa bedanya? Semua nabi ilmunya langsung diajarkan oleh Allah.
Semua nabi. Karena punya tugas. Tugasnya mengajar untuk orang terdekat.
Apalagi jadi rakyat. Rasul kalau Rasul mengajar umat pasti diajarkan Allah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam gak pernah belajar enggak punya guru gak pernah sekolah yang mengajar siapa Allah kata Nabi addabani Rabbi faahsad ta'dibi yaqra Bismillah Rabbika alladzi Allah yang ajar kita bukan Nabi Kita bukan rasul. Makanya yang ditanamkan pada diri kita itu potensinya. Jadi kita mesti yakin, Allah langsung yang sampaikan.
Setiap manusia itu punya potensi pintar. Nggak ada manusia bodoh. Manusia bodoh itu cuma di lagu. Nggak ada manusia bodoh. Semuanya punya potensi pintar.
Jadi manusia itu makhluk unik. Jadi semua potensi kepintaran itu ada dalam diri kita. Di University of California dulu punya riset penelitian, itu kapasitas memori manusia paling sedikit, paling minimal, itu 100 juta gigabytes.
100 juta gigabytes. Satu giga saja, itu sudah bisa menampung informasi seluas halaman masjid ini. Dengan masjidnya, satu giga. Nah ini di kepala kita itu ada 100 juta giga.
Hai memorinya kalau ibu tidak percaya Bapak nggak percaya silahkan Tuliskan apa saja yang pernah diingat selama hidup sampai sekarang ini benda-benda disini saja kita bisa hafal kalau enggak enggak luas kapasitas ingatannya memorinya nggak mungkin bisa masuk kita itu makhluk pintar dididik apa saja bisa enggak percaya silahkan Bapak kumpulkan ya dengan orang Afrika sebulan pulang bisa bahasa Afrika itu hai hai Anda punya rezeki main ke China, misal. Sembulan di China, balik ke sini, bisa bahasa China. Anda ke Jepang, sembulan di Jepang, balik bisa bahasa Jepang.
Ya, jangan kalah sama Beok. Beok dikasih itu, Assalamualaikum, Assalamualaikum. Dua hari, Assalamualaikum, Assalamualaikum.
Kita itu potensi lebih daripada itu. Jadi pertama, yakinkan dulu pada diri kita bahwa tidak ada manusia bodoh. Semua pintar.
Yang kedua, pelan-pelan. Bagaimana cara menjadi pintar? Seperti yang Anda tanyakan tadi.
Caranya ada dua. Yang pertama, Dekati pemilik ilmu, karena dengan mendekat biasanya dapat percikannya. Saya bergaul dengan tukang minyak wangi, minimal saya kebagian percikan wanginya. Saya bergaul dengan yang punya ilmu, mendekat pada yang punya ilmu, dapat bagian ilmunya.
Siapa yang paling banyak memiliki ilmu? Allah. Karena Allah pemilik semua ilmu.
Karena itu disebut al-alim. Maka adab yang pertama bagi penuntut ilmu sebelum dia belajar, dekati dulu Allah yang alim. Itulah yang dimaksud Quran surah kedua di akhir ayat 282. Wattakullaha wayu'allimukumullah. Karena itu Nabi Musa AS ketika beliau diminta belajar kepada hamba yang soleh, yang disebut dengan khidir itu, hamba yang soleh, maka apa kalimat Qurannya? milladunna ilma karena dia sering dekat dengan kami kata Allah sering mendekat kepada Allah rajin ibadah kami berikan tambahan pengetahuan kepadanya bangun saya dulu latihannya begitu bangun malam tahajud lomba-lomba bangun subuh jam 4 jam setengah 5 bangun jam 2 mulai ibadah, sholat, zikir, istirahat Kemudian tingkatkan, mulai puasa sunnah, nanti pelan-pelan jiwanya terbentuk.
Kalau sudah terbentuk, nanti mudah bagi Allah menanamkan pengetahuan pada diri kita. Apa yang terjadi? Ada orang-orang nanti, orang-orang yang saking mudahnya oleh Allah digampangkan memahami sesuatu.
Baru dibacakan satu kalimat, sudah paham dia mau kemana. Dibacakan, langsung masuk ke kepalanya tanpa lupa. Itu yang dicontohkan al-imam al-Shafi'i, al-imam al-Bukhari. Imam Al-Bukhari itu nama aslinya Muhammad, bapaknya Ismail, kakeknya Imrahim, kakek buyutnya Al-Mughirah, yang buyutnya Al-Berdizbah, tinggal di kecamatan Ju'afah, kabupaten Bukhara, provinsinya itu sekarang dikenal negaranya dengan Uzbekistan, provinsinya Khorasan. Karena dari Bukhara, bukan dari Arab, beliau kenalkan nama daerahnya untuk menunjukkan bahwa Islam sudah sampai ke tempat saya.
Rumusnya tambah. Al di depan nama daerah Ujungnya tutup dengan I Saya dari Bukhara Maka dikenalkan Anak Al-Bukhari Syekh Nawawi dari Banten Anak Nawawi Al-Bantani Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau Anak Ahmad Khatib Al-Minangkabau Syekh Yasin dari Padang Anak Yasin Al-Padangi Imam Al-Bukhari Usia beliau Lahir 2 tahun Berkembang 2 tahun ayahnya meninggal 4 tahun matanya buta Permanen, gak bisa lihat Apa yang dilakukan ibunya Kompak dengan wasiat ayahnya Dekati Allah, ini ibu ada perannya Makanya nanti dari sini ada bab Bagi penuntut ilmu untuk minta doa Pada ibu, pada ayah kalau masih hidup Sebelum memulai belajar, minta doanya Minta barakahnya Maka ibunya itu rajin mendekat kepada Allah Punya mihram Sajadah khusus untuk memohon. Apa hasilnya?
Maka diganti oleh Allah, penglihatan yang tak mampu melihat dengan mata itu, dengan mata hati yang sangat tajam. Dibacakan sekali, langsung hafal. Langsung hafal.
Maka usia 4 tahun, beliau dibawa oleh ibunya untuk belajar di tempat kutab. Kutab itu tempat belajar dasar dulu. Diirinya asisten.
Datang ke tempat hafalan Quran, begitu belajar, sheikhnya membacakan surah, surah Qaf yang dibacakan. Beliau terkecil, paling kecil waktu itu, yang lain sudah ada yang dewasa. Begitu selesai dibacakan, sheikhnya menguji, cuma tanya, Man hafildha, siapa yang sudah hafal?
Al-Bukhari kecil tanpa melihat itu, mengangkat tangannya mengatakan, Hafiltu sheikh min bahri qalbi. Sheikh, saya sudah hafal di dalam kepala saya. Jadi hafalan itu ada dua, ada hafal dalam kepala, ada hafal di luar kepala. Hafal di luar kepala itu belum hafal, belum masuk. Masukkan dulu baru hafal.
Maka syurahnya penasaran, diminta ke depan, diantar, dituntun. Dibacakan ikhra ya bunay, begitu dibaca bukan cuma hafal tapi makhrajnya, sifat hurufnya sempurna. Maka kata syekhnya, minal an tadrusul hadith.
Mulai sekarang ananda belajar hadith. Karena Quran ada jaminan kemudahan, hadith tidak ada. Tapi beliau melihat potensinya tinggi, bakatnya alami, dan anugerah Allah tinggi, maka diminta untuk fokus kepada hadith beriringan dengan Quran. Maka pulang ke rumah ketemu ibunya diceritakan, ummi.
Kaza kaza wa kaza Bu tadi saya dikutab begini Begini begini Saya ingin belajar hadith Kata ibu ndaknya Engkau masih terbatas Terbatas khawatir ibu sulit Belajar dulu Quran kemudian baru hadith Kata anaknya karena yakin dengan kalimat gurunya Dan hormat pada ibunya Kata anaknya saya belajar Quran Tapi saya pun ingin belajar hadith Maka anaknya berjalan merabak jalan ke kamarnya Dia mengulang-ulang surat Qaf, ibunya iba melihatnya, masuk ke mihrabnya, langsung sholat dua rakaat bermohon kepada Allah, berdoa. يَا الْبَصِيرُ يَا الَّذِي عَنَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ عَيْد بَصِرَةَ ابْنِي Ya Allah, Engkau yang Maha Kuasa atas segala hal, mohon Ya Allah kembalikan penglihatan anakku. Untuk memudahkan dia belajar. Al-Bukharinya sedang mengulang surat Qaf sampai di ayat 21-22, ayatnya sesuai. Dulu pandanganmu tertutup, tidak bisa melihat.
Mulai sekarang, aku akan buka penutup itu, sehingga engkau mampu melihat dengan tajam. Begitu sampai ke kalimat, ibunya berdoa, Tiba-tiba terbuka kembali pandangannya, bisa melihat lagi. Lompat beliau, kaget, dia kejar ibunya yang telah tertidur. Karena kecapean lelah berdoa Umi, umi, umi, lakad ra'it Ibu, ibu, saya bisa lihat lagi Bangun kaget ibunya Kata ibunya Mungkin kau melihat dengan hati ibu Tidak dengan mata saya ini Ibu pakai pakaian begini Di sekitar kita ada benda ini Dipeluk anaknya erat sekali Mereka kemudian memohon ampunan kepada Allah Menangis bahagia, sejak itu belajar hadith Ini barakah orang tua tinggi pak bu Saya tidak pernah saya berangkat atau belajar atau mengajar, saya minta doa pada ibu saya. Jadi yang dilakukan pertama adalah dekati Allah.
Dekati Allah. Kedua, minta doa pada orang tua. Yang ketiga, jauhi maksiat.
Karena maksiat itu menghambat ilmu. Maksiat menghambat ilmu. Ada al-imam al-shafi'i, satu kali mengadu pada gurunya imam waqi tentang kesulitan hafalannya. Padahal sulitnya imam al-shafi'i itu mungkin beda titik, beda koma.
Datang ke Imam Waqi, Saya mengadu kepada guruku Imam Waqi tentang buruknya hafalanku. Maka beliau mengatakan kepadaku, Ilmu itu adalah cahaya, sedangkan cahaya Allah tidak akan pernah diberikan pada orang yang bermaksiat. Maksudnya nggak tembus. Karena itu jaga pandangan, jaga telinga, jaga hati sampai ke ujung kaki dari perbuatan ma'asyiat. Tingkatkan taqwa, nanti lihat apa yang terjadi.
Dibuka oleh Allah. Dan semua belajarnya begitu dulu. Dari orang tua perbaiki, anaknya dekati Allah. Tingkatkan taqwa, jauhi ma'asyiat, baru belajar.
Terjadilah percepatan dalam pembelajaran. Lakukan belajar karena Allah, maka Allah yang memberikan kesempurnaan pengetahuan kepada kita. Itu yang dimaksud surah 96. di ayat yang pertama. إِطْرَا بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَى Yang terakhir, perbanyak taubat, supaya dicintai Allah.
Quran Surah kedua, Al-Baqarah, ayat 222. إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَّاهِرِينَ Banyak istighfar. Istighfar itu diantaranya jadi kunci pengetahuan. Waktu yang paling enak, ini ijazahnya. Yang paling enak di Quran, dari Quran surah kelima satu tadi saya baca, ayat 18. Banyak, banyak latihan istighfar menjelang subuh. 10 menit, 15 menit menjelang subuh setelah tahajud.
Astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, astagfirullahaladzim, alladzida idha indah walhayul quyyubu latubu idai. Banyak istighfar. Wa bil-asharihum yastaghfirun. Ada orang-orang yang berlatih istighfar, biasa istighfar menjelang fajar.
Nanti istighfar itu menutup semua celah-celah salah, membuka kelapangan hati, setelah itulah kemudian cahaya ilmu bisa datang dengan cepat. Ya, wallahu ta'ada a'lan bisawam. Jadi silahkan belajar, silahkan diikuti, apa yang tadi disarankan, nanti kalau sudah matang, sudah baik, dan harus optimis.
Ya, silahkan ikut mendaftar dan insyaAllah mudah-mudahan... Diberikan oleh Allah kemudahan dan kelancaran Insecure gak ada di Quran Silahkan ngaji temukan kalimat insecure Karena gak ada kalimat pesimis dalam Al-Quran Semua optimis