Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajah

Pendudukan Belanda dan Jepang

Indonesia dijajah oleh Jepang setelah Belanda kalah dalam Perang Asia Timur Raya (1937-1945).
Kondisi rakyat Indonesia sangat menderita akibat kebijakan tentara Jepang:
- Kerja Paksa (Romusha): banyak laki-laki dikirim ke Myanmar untuk pekerjaan berat.
- Pengambilan Paksa: makanan, pakaian, dan keperluan lain diambil paksa oleh tentara Jepang.
- Perbudakan Seksual: perempuan dibawa untuk menjadi pekerja paksa.
- Penahanan dan Penahanan di Kamp: warga sipil ditahan dalam kondisi buruk.

Jepang menguasai Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, pada tanggal 8 Maret 1942.
Jepang berjanji memberi kemerdekaan melalui BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai) pada tanggal 1 Maret 1945.
BPUPKI dilantik pada 29 April 1945 dengan 62 anggota, di bawah kepemimpinan Dr. Radjiman Widyodiningrat.

Tanggal: 29 Mei - 1 Juni 1945
Agenda: Bentuk negara, filsafat negara, dan dasar negara
Tokoh yang Berpidato:
- Muhammad Yamin: Mengusulkan 5 asas (kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, kesejahteraan rakyat).
- Soepomo: Mengusulkan 5 prinsip (persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, keadilan sosial).
- Soekarno: Mengusulkan Pancasila (kebangsaan Indonesia, internasionalisme, mufakat/demokrasi, kesejahteraan sosial, ketuhanan).
Hasil: Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.

Panitia Delapan:
- Tugas: Menampung dan memeriksa usulan dasar negara.
- Hasil kerja dilaporkan ke Sidang Pleno BPUPKI.
Panitia Sembilan:
- Dibentuk dari anggota BPUPKI di Jakarta.
- Tugas: Membahas usulan dan mencapai kesepakatan antara golongan nasionalis dan Islam.
- Tanggal 22 Juni 1945: Menghasilkan Piagam Jakarta yang menjadi rancangan Pembukaan UUD 1945.

Tanggal: 10 - 17 Juli 1945
Agenda: Bentuk negara, wilayah, kewarganegaraan, rancangan UUD, ekonomi, keuangan, pendidikan.
Panitia Perancang UUD: Diketuai oleh Soekarno, bersidang pada 13 Juli 1945.