Transcript for:
Sejarah Bandung Lautan Api

Dan konon katanya Wak, ketika kota Bandung ini mulai tebakarnya dan rombongan rakyat Bandung masih di dalam perjalanan menuju kemungusian, banyak dari rombongan tersebut meneriakan kalimat yang sama. Mereka bilang apa? Meskipun kau telah menjadi lautan api, mari... Ribung rebut kembali. Hai, wassalamualaikum wr.

wb. Terima kasih sudah klik video ini. Oke, jadi di malam Rabu ini seperti biasa aku akan membawakan lagi satu kisah sejarah dari negara kita Indonesia.

Kisah malam ini betul-betul fenomenal kali, wak. Yaitu tentang perjuangan bangsa... kita dalam mempertahankan kemerdekaan. Mulai dari kedatangan sekutu yang ingin kembali menguasai Indonesia hingga berujung pada sebuah aksi heroik pembumi hangusan kota.

Saking dasyatnya kejadian ini Wak, sampai-sampai tercetuslah itu sebuah lagu yang konon. Katanya lahir ketika para warga sedang berbondong-bondong mengungsi dari kota tersebut Nah penasaran peristiwa apakah itu? Seperti yang aku tulis di judul malam ini aku akan membahas tentang sejarah Bandung Lautan Api wak ya Nah tapi nih wak ya sebelum aku masuk ke ceritanya Aku mau disclaimer dulu kalau semua kisah yang akan aku bawakan ini Aku rangkum dari berbagai sumber wak ya Ada yang aku tonton dari video dokumenter Indonesia dalam peristiwa di Youtube TV News Dan ada juga yang aku ambil dari beberapa artikel di website-nya Kemdikbud Aku sama tim disini hanya membantu kalian Kalian yang lagi malas baca lah gitu ya kan.

Nah jadi nanti kalau misalnya ada informasi yang salah atau kurang lengkap nih Nadia. Boleh langsung kalian tambahin aja di kolom komentar di bawah oke Wak ya. Nah udah gak sabar kalian kan pengen tau kisah selengkapnya. Jadi tanpa berlama-lama kita langsung masuk aja ke ceritanya. Check it out.

Tonton sampai habis Wak. Nah jadi wak apabila kita tarik lagi ke belakang kisah kedatangan sekutu di Indonesia pada tahun 1945 tidak bisa dilepaskan dari sejarah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia Kedua ya kan. Nah seperti yang kita tahu pada tanggal 14 Agustus 1945 di Akhir Perang Dunia Kedua, masih ingat kan kalian kalau misalnya Jepang kan menyerah tanpa syarat kepada sekutu tuh. Setelah menghalami kehancuran besar-besaran pasca kejadian pengaboman kota Hiroshima Nagasaki ya kan. Ini juga udah aku bahas nih Wak di video sebelumnya, nanti abis video ini kalian tonton lah ya.

Nah sesuai dengan perjanjian posdam Wak, kekalahan. Kekalahan Jepang tersebut membuat sekutu pun bertanggung jawab nih atas wilayah Indonesia yang semula menjadi jajahan Jepang. Jadi kekuasaan Jepang di Indonesia itu walaupun mereka udah balik lagi ke kampungnya nantinya akan diambil alih lagi sama sekutu.

Nah tapi kan proses pengalian kekuasaan itu tentunya membutuhkan waktu kan Wak. Gak bisa tuh dilakukan pada saat itu juga pada saat si Jepang cabut sekutu langsung masuk gak bisa butuh waktu. Nah ketika Jepang ini udah gak punya hak lagi untuk menguasai Indonesia sementara sekutu juga belum tiba untuk mengambil alih kekuasaan.

Saat Jepang ini. secara otomatis Indonesia mengalami macam fase vacuum of power gitu Wak. Atau kekosongan kekuasaan. Nah di momen itulah dengan cerdas dan berani, para pahlawan kemerdekaan kita barulah itu memanfaatkan situasi tersebut untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Barulah secara singkat, proklamasi kemerdekaan pun akhirnya dibacakan pada tanggal berapa?

17 Agustus 1945 jam 10 pagi oleh Presiden Soekarno di Jalan Pegang Santimur nomor 56 di Jakarta. Nah tapi Wak diikrarkan ya... proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata tidak serta-merta langsung membuat bangsa kita ini langsung bebas dari cengkraman penjajah, tidak.

Pada saat itu masih banyak sekali pihak-pihak yang tidak menerima kemerdekaan Indonesia Wak dan masih ingin menguasai bangsa ini kembali. Salah satunya adalah siapa ya sekutu itu. Kayak aku bilang tadi Wak, setelah Jepang kalah, memang rencananya sekutu itulah yang akan mau ambil alih kekuasaan Indonesia ini. Nah menanggapi hal tersebut, Komando Pertahanan Sekutu di Asia Tenggara atau Southeast Asia Command yang disingkat SEAC Wak, langsung langsunglah itu menugaskan satuan khusus mereka untuk datang nih ke Indonesia. Nah satuan khusus tersebut bernama Elliot Forces Netherlands East Indies atau AFNI wa.

Nah terus AFNI yang pada saat itu dipimpin oleh Lieutenant General Sir Philip Christison, seorang militer kebangsaan Inggris yang mendaratlah itu mereka di Pelabuhan Tanjung Periuk pada tanggal 29 September 1945 dengan menggunakan kapal Cumberland. Nah gak lama kemudian rombongan sekutu lainnya baru tuh wa datang menyusul nih ke Indonesia dan mendarat di beberapa kota berbeda salah satu. Salah satu tujuan mereka adalah di mana? Kota Bandung. Macam gak boleh ada celah nih harus kita ambil lagi nih Indonesia kayak gitu loh Wak.

Nah kedatangan pasukan sekutu Inggris di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945 tersebut dipimpin oleh seorang panglima perang yang bernama Brigadir General MacDonald. Nah pasukan tersebut Wak datang dengan membawa tugas penting yaitu untuk memulangkan tentara Jepang dan juga membebaskan warga Belanda yang memang menjadi tawanan Jepang. Nah selama di Bandung itu Wak mereka pun menempati bangunan-bangunan besar untuk menjadi markas. markas mereka dua diantara bangunan-bangunan bersaing itu adalah hotel Savoy Homan dan juga hotel Pranger ya Nah awalnya Wak kedatangan sekutu tersebut disambut dengan netralnya oleh masyarakat karena mereka mengira kedatangan sekutu pada saat itu adalah untuk membawa perdamaian ya tapi secara diam-diam Wak kedatangan mereka ini ternyata telah diboncengi oleh pemerintah sipil Belanda yang bernama nederlas indis civil administration at atau Nika.

Nah si Nika ini wak sering bikin masalah mereka, mereka ini selalu suka melakukan provokasi dan mengganggu ketertiban masa. Ditambah lagi dengan fakta kalau Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya kan, tentu hal itu langsung membuat mereka macam gak terima lah gitu wak. Akibatnya apa? Pada momen tersebut orang-orang pun mulai curiga nih. Hmm jangan-jangan Belanda ikut datang ke Indonesia nih untuk mengembalikan Indonesia ke dalam administrasi mereka nih.

Atau dengan kata lain Belanda nih ingin kembali menjajah dan juga menguasai Indonesia. Akhirnya tanpa menunggu waktu. waktu yang lama kedatangan Sinika itu pun langsung membuat situasi di sana langsung memanas Wak kondisi menjadi semakin gawat ketika orang-orang Belanda yang semula jadi tawanan Jepang ini ya dan akhirnya dibebaskan itu ternyata malah dibekali dengan persenjataan otomatis banyak dari mereka yang bikin ulah lagi kan Wak mereka sering tuh melakukan tindakan-tindakan yang memang mengganggu keamanan hingga menimbulkan bentrokan bukan bentrokan biasa bentrokan bersenjata dengan para pejuang Indonesia yang disitu tuh nah para pejuang Indonesia yang geram dengan ulah Belanda itu kayak mereka juga melakukan melakukan tindakan tegas. Mereka sama sekali tidak gentar untuk melakukan perlawanan.

Puncaknya nih ya pada malam hari di tanggal 24 November 1945 ketika orang-orang sudah mulai tertidur lelap. Pada saat itu, para pejuang Indonesia dengan berani menyerang Hotel Savoy Homan sama Hotel Pranger, tempat markas militer sekutu, diserang sama mereka. Sebuah pertempuran yang sangat sengit pun seketika pecah malam itu. Nah adanya penyerangan tersebut membuat sekutu jadi marah.

Mereka merasa tergabuk gitu ceritanya ya kan. Gak lama kemudian mereka pun segera... segeralah langsung mengeluarkan sebuah ultimatum yang harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat Bandung.

Ultimatum apa itu? Masuk! Nah jadi wak, penyerangan markas sekutu di Hotel Savoy Homan sama Hotel Prianger oleh pasukan Indonesia ini kan langsung membuat sekutu kun... eh sekutu kutu pula, sekutu ni naik darah ya kan?

Nah tiga hari setelah penyerangan tersebut, tepatnya pada tanggal 27 November 1945, Brig... Kadir Jenderal McDonald tadi itu menyampaikan ultimatum kepada Bapak Dato'Yamin yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Ultimatum tersebut berisi perintah untuk membagi kota Bandung ini jadi dua bagian.

Yang satu bagian. bagian utara, satu lagi bagian selatan yang memang dibatasi oleh rel kereta api jadi mereka mau wilayah Bandung itu dipisah ada Bandung bagian utara, ada Bandung bagian selatan nah Bandung bagian utara ini menjadi wilayah kekuasaan sekutu sedangkan Bandung bagian selatan ini menjadi wilayah kekuasaan pemerintah RI itu kata mereka, dan pada saat itu pihak sekutu juga mengancam bahwa ultimatum ini harus dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 29 November 45 ya kalau warga dan pasukan Indonesia belum juga menarik diri dari Bandung utara sampai dengan batas Pas waktu yang kami tentukan kami tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan tegas dengan cara menangkap dan menembak siapapun yang sudah melanggarnya. Tuh kata si McDonald nih.

Nah mengetahui adanya ancaman tersebut orang-orang di sana, orang-orang Bandung di sana tuh justru malah diabaikan sama mereka Wak. Kenapa? Karena mereka tahu kalau ultimatum itu adalah sebuah strategi yang dilakukan sekutu untuk dapat menguasai seluruh wilayah Bandung. Sebenarnya saat itu sekutu ini ingin menjadikan Bandung sebagai pangkalan militer mereka Wak.

Karena lokasi Bandung. Bandung itu yang memang berada di tengah kota eh tengah kota pula di tengah Pulau Jawa dekat juga dari Jakarta ya kan jadi nilai strategis lah tempat ini nah di sisi lain Wak rakyat Bandung betul-betul enggak rela lah kalau kota kesayangan mereka nih kembali masuk lagi dalam cengkraman pencajah ya kan itulah kenapa mereka memilih udahlah abaikan ajalah ultimatum tuh udah kita tetap tinggal di sini aja kata orang Bandung Utara ngak mau pindah ke Bandung Selatan nah di saat yang bersamaan Wak ternyata pihak sekutu ini juga enggak dipatuhi ultimatum yang mereka sendiri harusnya kan mereka pindah tuh dari selatan ke ke Bandung Utara ya kan? Tapi ternyata pada saat itu mereka justru memilih bertahan di Bandung Selatan ini.

Dan hal ini ternyata dilakukan bukan tanpa alasan Wak. Sekutu ini tetap ingin menempati daerah tersebut karena lokasi markas besar mereka yaitu Hotel Homan sama Pranger itu Wak, berada di selatannya rel kereta api yang jadi pembatas Bandung bagian utara selatan tuh. Otomatis mereka jadi gak mau nih ninggalin Bandung Selatan. Orang markas kami disini kok.

Macam mana? Kau tadi bilang kau yang pindah ke utara orang Indonesia pindah ke selatan. Sama-sama gak ada yang batas. Satu sama ultimatum nih Wak.

Nah darah tuh kan Wak singkat cerita. Akhirnya para pejuang yang juga kesal dengan adanya ultimatum tersebut. Langsung lah itu membangun pos-pos gerilya di berbagai tempat. Dan sejak saat itu pertempuran demi pertempuran terus terjadi. Baik di bagian Bandung Utara ataupun bagian Bandung Selatan.

Bentrokan senjata antara para pejuang dengan sekutu ini pun pecah selama berapa lama Wak? Berbulan-bulan. Nggak satu dua hari gitu.

Dan selain bentrokan senjata Wak. Perlawanan warga Bandung untuk bisa mempertahankan kota tersebut juga dilakukan. Dibutuhkan oleh para pedagang di pasar. Sampai ke pedagang-pedagang asongan juga ikutan. Mereka sepakat untuk memboykot pembeli dari kawasan Bandung Utara.

Yang didominasi sama siapa? Sekutu tuh. Dan hal ini ternyata sangat membuat Sekutu agak kewalahan juga. Karena mereka kan jadi harus ngirim logistik makanan dari Jakarta.

Kan gak bisa mereka beli di Bandung loh. Nah rombongan kendaraan yang ngembang. Logistik mereka ini juga sering diserang sama para pejuang di sepanjang jalan provinsi menuju ke Bandung. Nah salah satu penyerangan yang paling fenomenal pada saat itu adalah ketika konvoy besar pasukan sekutu Inggris yang diserang oleh warga Sukobumi di kawasan Bojong Kokosan. Nah peristiwa Bojong Kokosan ini terjadi pada tanggal 9 Desember 1945 dimana sebelum pasukan sekutu Inggris melewati daerah tersebut Komandan Resimen 3 Letkol Edi Soekardi bersama para pejuang lainnya telah terlebih dahulu membuat peta penyerangan sepanjang 81 km Wak, mulai dari daerah Cigombong Bogor, sampai ke Ciranjang Cianjur, dengan titik utamanya di Bojong Kokosan.

Dan dalam peristiwa tersebut, sebajak 165 pasukan tentara yang bersenjatakan pistol, granat, tangan, golok, tombak dan bambu runcing, dengan gagah berani menghadang pasukan sekutu yang lagi konvoy pakai tangki-tangki sama kendalaan melapis baja, Wak. Nah tentara sekutu yang sama sekali tidak menyangka akan ada serangan seperti itu, seketika langsung panik lah. Ditambah lagi pula waktu itu hujan deras Wak.

yang tiba-tiba turun menyertai peristiwa Bojong Kokosan tersebut membuat sekutu semakin tidak bisa mengendalikan medan pertempuran. Akibatnya apa? Satu persatu tentara sekutu pun mulai berjatuhan. Mereka pakai tangki-tangki ini.

Kita enggak doa. Nah dari peristiwa tersebut banyak sekali sekutu yang cedera dan juga tewas. Nah di sisi lain Wak para pejuang pun terus terbakar semangatnya dalam melawan si sekutu ini.

Dan setelah sekutu berhasil mereka lumpuhkan para pejuang barulah itu mundur dari medan pertempuran Bojong Kokosan itu ketika mereka kembali. kehabisan Mesiu. Dan biar kalian tahu ya, peristiwa Bojong Kokosan tersebut berhasil menjadi pukulan besar bagi sekutu. Kenapa? Karena pasukan sekutu yang dikirim ke sana adalah pasukan yang sebelumnya sudah berhasil memenangkan Perang Dunia Kedua.

Kebayang gak ewa eh. Mereka ini baru aja mengalahkan pasukan Jerman yang dipimpin sama Adolf Hitler loh. Waktu mereka sampai di Sukabumi, justru mereka bisa dikalahkan sama pejuang Bojong Kokosan yang sempat mereka re...

remehkan tuh. Kalah, gak mau lawan. Hadolf Hitler menang, gak mau lawan. Warga Sukabumi kalah. Dan akhirnya apa kekalahan tersebut lah yang membuat nama mereka langsung tercoreng di mata internasional tau, Glenn.

Bahkan, saking malunya, sampai-sampai berdasarkan sidang parlemen, kerajaan Inggris langsung memecat menteri pertahanan mereka yang sedang menjabat pada saat itu. Eh, yang sepele, Glenn. Dan setelah peristiwa Bojong Kokosan tersebut, perlawanan demi perlawanan lainnya pun masih terus terjadi.

Nah, karena konflik berlaku, bersenjata di Bandung ini belum juga berakhir pada tanggal 23 Maret tahun 1946 Brigadir Jenderal McDonald tadi itu akhirnya mengeluarkan lagi nih ultimatum yang kedua Wak dan kali ini ultimatum tersebut ditujukan langsung kepada Perdana Menteri Indonesia pada saat itu yaitu siapa? Sultan Syahrir pada saat itu ultimatum kedua berisi sekutu memerintahkan agar warga Bandung dan juga pasukan bersenjata pejuang Indonesia segera meninggalkan kawasan Bandung Selatan hingga radius 10-11 km menjauhi pusat kota. Udah gak boleh lagi mereka Mereka di selatan, udah-udah kalian harus keluar dari sini katanya.

Dan kalau kalian melanggar ultimatum kedua ini atau kalian tidak mematuhi ultimatum ini, sampai tanggal 24 Maret 1946 jam 12 malam, kami akan memborbardir kota Bandung hingga habis kata mereka. Nah menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Sultan Syahrir pun meminta General Ahanasution sebagai pimpinan tentara di Bandung untuk menuruti ultimatum itu. Setelah banyaknya pertumpahan darah selama beberapa bulan terakhir, Sultan Syahrir tunggu.

Kayak gak mau ada korban lagi yang berjatuhan semakin banyak gitu lah Wak Dan selain itu beliau ini juga menghindari aksi bentrokan senjata Karena beliau merasa bahwa tentara bentukan Indonesia ini masih belum memiliki kekuatan militer sebesar pasukan sekutu Dan sebagai seorang perdana menteri Sultan Syahrir pun lebih memilih untuk berjuang melalui jalur diplomasi Sultan Syahrir ingin menempuh cara tersebut karena Indonesia sebagai negara yang memang baru merdeka Tentu kan sangat membutuhkan ini kan Wak Macam pengakuan dari negara-negara lain kalau memang memang bangsa kita ini udah berdaulat ya kan? Nah salah satu cara yang sangat ampuh untuk mendapatkan pengakuan tersebut secara internasional adalah ya dengan diplomasi gitu. Nah mengetahui permintaan dari Perdana Menteri Sultan Syahrir itu, seketika Jenderal Nasution pun jadi bingung. Aduh langkah apa yang harus saya ambil nih ya untuk menyelesaikan masalah ini? Menuruti isi ultimatum dengan cara mengungsikan seluruh warga Bandung jelas bukan hal yang mudah lah.

Karena waktu itu akses transportasi kan masih terbatas kan wak? Nah akhirnya Jenderal Nasution pun pergilah menangis. menemui sekutu untuk bernegosiasi agar mereka tolonglah tunda atau perpanjang batas ultimatum kedua kalian nih kata Pak Nasution. Tapi sayangnya pihak sekutu langsung menolak permintaan dari beliau.

Mereka malah menawarkan aku pinjaminlah kalian tuh 100 truk untuk membawa warga Bandung ini keluar dari kota kata mereka. Mendapat jawaban itu General Nasution pun dengan tegas langsung menolak tawaran tersebut Wak. Dan beliau langsung nih segera bergegas kembali lagi ke pos komando.

Gak bisa negosiasi yang kayak gini. Nah sesampainya di pos komando secara mengejut kanwa, Jendral Nasution menerima sebuah pesan telegram dari markas tertinggi tentara Republik Indonesia yang ada di Yogyakarta. Dan meskipun telegram itu ditulis tanpa nama, banyak orang yang percaya bahwa pengirimnya tidak lain, tidak bukan adalah Pangli... Tima Besar Jendral Sudirman. Nah pesan telegram itu berisi setiap jengkal tumpah darah harus dipertahankan.

Itu kata beliau. Nah setelah membaca pesan telegram tersebut Jendral Nasutio pun jadi makin dilema lagi Wak. Di satu sisi beliau harus mematuhi perintah pusat dari Perdana Menteri Sultan Syahrir.

Tapi sebagai pimpinan militer, beliau ini juga harus patuh pada komando sang panglima besar Jenderal Sudirman ya kan? Nah di tengah kebingungan itu beliau pun segera langsung melakukan diskusi dengan para anggotanya untuk dapat menentukan solusi terbaik dari masalah ini. Nggak tanggung-tanggung wak ya. Diskusi tersebut bukan hanya dihadiri oleh para tentara Indonesia ya wak. Nggak, tapi juga dihadiri oleh para pemimpin Laskar Pejuang Masyarakat.

dan juga aparat pemerintah Bandung. Pada saat itu, pada saat diskusi itu dibuka, disitulah Mayor Rukana menyampaikan sebuah saran yang sangat fenomenal. Bisa kalian tebak apa itu sarannya? Sesuai isi ultimatum, Mayor Rukana menyarankan, oke Pak, nggak apa-apa, para warga sama pasukan bersenjata kita ini nggak apa-apa, kita pergi aja meninggalkan kota Bandung ini.

Tapi sebelum kita pergi dari Bandung, kota Bandung harus terlebih dahulu dibumi hanguskan agar tidak bisa di... diambil alih oleh sekutu. Itu sarannya, Wak.

Jadi istilahnya yaudah, biar sama-sama nggak dapat Bandung kita. Kami pergi, Bandung ini kami hancurkan. Kau juga nggak dapat.

Kayak gitu loh. Nah, saran itulah yang akhirnya menjadi tonggak awal sebuah peristiwa besar dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Wak. Penasaran karena ini yang harus kalian tunggu-tunggu, ya. Langsung aja kita masuk. Nah jadi wak, saran dari Mayor Rukana untuk membumi hanguskan kota Bandung ini betul-betul dipertimbangkan sama General Nasution Taukelen.

Pada saat itu beliau langsung nih menghitung-hitung seberapa besar kerugian yang akan diderita oleh pasukan jika mereka mem... memilih melawan sekutu Nah kalau dihitung dari jumlah personel dan juga logistik yang ada wa ternyata hal itu masih tidak memadai nih untuk dilakukan penyerangan apalagi mereka juga istilah yang tidak mendapatkan dukungan dari pusat kan karena kan Perdana Menteri Sutan Syari lebih masih aja bukan melawan. Akhirnya Wak setelah mempertimbangkan matang-matang Jenderal Nasution pun yakin bahwa membumi hanguskan kota Bandung merupakan solusi yang paling tepat.

Ini adalah satu-satunya cara untuk tetap bisa memenuhi ultimatum sekutu tapi juga tidak memberi kesempatan pada mereka itu untuk menguasai kota Bandung. Ada lah Tua tanpa menunggu waktu yang lama di hari itu juga tepatnya pada tanggal 24 Maret 1946 jam 2 siang. Tentara Republik Indonesia langsung Tua menyiar mengeluarkan perintah agar semua warga Bandung dapat meninggalkan kota sebelum jam 10 malam kan yang apa istilah Oke kita pergi dari kota Bandung Nah setelah siaran itu tersebar wak sambil diiringi gerimis rintik-rintik warga Bandung segera berbondong-bondong meninggalkan rumah dengan membawa barang seadanya yang bisa dibawa menggunakan gerobak dokar atau ada yang mereka pikul sendiri itu para orangtua berjalan dengan menggunakan tongkat dan ada juga para ibu-ibu yang belum lama ini melahirkan anak anaknya juga ikut mengungsi sambil gendong bayi mereka yang masih merah tua dan menjelang maghrib rombongan tersebut pun tampak semakin banyak tua dan makin besar lagi kelompok mereka akan mengarah ke selatan dan juga timur kota Bandung nah di sisi lain Wak Jendral Nasution dan para pasukan juga udah mulai tuh menyusun strategi untuk memulai operasi bumi hangus tadi ya kan awalnya mereka berencana untuk mulai membakar kota Bandung pada waktu tengah malam tapi diluar rencana mereka atau tepatnya pada jam 8 malam tiba-tiba secara mengejutkan terdengar suara suara ledakan tuh dari arah sudut Selatan alun-alun Bandung nah ternyata di momen itu gedung indisi restoran yang sekarang menjadi gedung BRI itu sudah terlebih dahulu meledak alhasil apa operasi Bumi Hangus pun langsung dimulai lebih cepat pada saat itu juga nah meledaknya gedung indisi restoran tersebut juga diikuti oleh pembakaran gedung-gedung lainnya wak di kawasan Bance eh Bance Bance ui wak ya tulisannya kayak gitu maaf kalau salah dibance ui Cicadas Braga Tegalega dan lain-lain terbakar semua tuh dan enggak tanggung-tanggung apa para pasukan tentara juga mulai membakar asrama mereka sendiri, Tok Len. Begitu pula dengan rakyat Bandung yang baru akan berangkat mengungsi, sambil bercucuran air mata, mereka memilih untuk terlebih dahulu membakar rumah mereka yang semula mereka tempati. Dibakar sama mereka dulu, dan setelah memastikan rumah mereka terbakar, baru mereka bergegas ikut meninggalkan kota bersama rombongan lainnya.

Kayak gitu, ini salah satu part yang paling bikin aku merinding, Wak. Di momen itu, banyak dari rakyat Bandung yang tidak tahu waktu itu mereka mengungsi. Mereka gak akan tau nanti tinggal dimana nantinya Seberapa lama mereka nanti mengungsi Nanti disana pun mau kerja apa Mereka gak akan tau Nggak ada yang tahu, udah mereka tinggalin Bandung aja gitu. Tapi hebatnya di sini mereka semua berani mengambil resiko dengan tulus dan ikhlas meninggalkan rumah beserta semua yang sudah mereka bangun sebelumnya di sana demi satu tujuannya yang sama yaitu mempertahankan. Bahankan kota Bandung.

Supaya gak diambil sama sekutu. Aduh merinding aku. Ibaratnya nih yaudah.

Yuk kita ngungsi lah. Ini rumah dibakar loh. Gak ikhlas aku nanti ditempati sama sekutu.

Dikuasain sama sekutu. Dah bakar aja. Kayak gitu lah.

Dan karena semua yaudah kom... Kompak lah gitu istilahnya kan tanpa menunggu waktu yang lama. Langit di kota Bandung pada malam itu pun langsung menyala kemerahan Wak.

Gedung-gedung dan rumput-rumput hijau langsung berubah kehitaman. Kota yang penuh dengan keindahan itu seketika bekobar-kobar menjadi apa? Bandung Lautan Api.

Dan konon katanya Wak ketika kota Bandung ini mulai tebakarnya dan rombongan rakyat Bandung masih di dalam perjalanan menuju kemungsian. Banyak dari rombongan tersebut meneriakan kalimat yang sama. Mereka bilang apa?

Mereka bilang apa? Meskipun kau telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali. Meskipun kau sudah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali.

Semua ngomong kayak gitu. Dan kalimat itu pun diucapkan berkali-kali macam jadi yel-yel mereka. Nah hingga akhirnya kalimat itu pun berkembang menjadi lagu yang kita kenal sampai hari ini yang berjudul apa?

Halo halo Bandung, sekarang telah menjadi lautan api, mari bung rebut kembali. Aduh seketika jiwa demokrasi. Rasiku bergetar-getar merontar-rontar Merinding kali ya gue disini ah Dan by the way ini aku mau sedipin sedikit info tentang lagu Halo Halo Bandung nih wak ya Kalau misalnya sekarang kalian browsing siapa pencipta lagu ini Maka akan muncul tuh nama Ismail Marzuki ya kan Dan kabarnya wak ketika peristiwa Bandung Lautan Api itu terjadi Ismail Marzuki sedang berada di Bandung untuk mengunjungi mertuanya yang memang lagi sakit Nah di momen itulah wak beliau melihat kota Bandung yang sedang menyala-nyala kemerahan tuh kan Dalam kobaran api itu Dan peristiwa itulah yang akhirnya menginspirasi beliau untuk membuat lagu Halo Halo Bandung gitu Wak.

Tapi sebenarnya juga belakangan ini banyak tuh ahli sejarah dan juga sastrawan yang meragukan original lagu Halo Halo Bandung nih Wak. Karena informasinya nih Wak ya pada tahun 1950 pernah beredar kabar bahwa pencipta asli lagu tersebut lagu Halo Halo Bandung itu adalah seorang prajurit Siliwangi yang bernama Luman Tobing Wak. Ada juga yang bilang kalau dulu nih lagu ini pernah memenangkan Sayembara sebagai lagu pengiring perjuangan di masa revolusi sebelum akhirnya itulah diubah atau diaransemen ulang oleh. Ismail Marzuki.

Sampai hari ini pun memang masih jadi perdebatan lah gitu, Wak, tentang siapa sebenarnya pencipta lagu Halo Halo Bandung. Tapi yang jelas di masa tersebut lagu inilah yang telah berhasil menggelorakan semangat para rakyat Bandung untuk terus berjuang hingga titik darah penghabisan. Nah terus apa nih Nadia?

Kabar sekutu. Nah jadi Wak setelah kota Bandung itu terbakar para pasukan sekutu ini pun akhirnya menyadari apa yang sudah sebenarnya sedang terjadi ya kan. Sekutu pun langsung berusaha melakukan berbagai cara untuk menghentikan operasi bumi hangus tersebut. Akibatnya Wak tanpa menunggu waktu yang lama terjadilah langsung berusaha.

bentrokan senjata di berbagai wilayah. Marah mereka. Nah di daerah Dayuh Kolot, terjadi tuh Wak bentrokan antara pasukan Indonesia dengan sekutu yang menjaga gudang senjata.

FYI Wak, daerah itu memang dijadikan gudang mesiu gitu loh oleh pasukan sekutu. Sehingga tempat itu pun menjadi salah satu sasaran yang akan dihancurkan oleh para pejuang kita. Ibarat oh gedung senjata kok di sana ini, ku hancurkan juga nih kayak gitu loh. Nah pasukan yang mendapatkan amanah untuk menghancurkan gudang mesiu tersebut berasal dari gabungan beberapa...

Laskar Masyarakat wak bayangkan totalnya ada 11 orang dan dipimpin oleh seorang pemuda pejuang yang baru berusia 19 tahun waktu itu wak bernama siapa masih ingat Muhammad Toha beliau yang mimpin dah tuh singkat cerita malam itu pasukan yang dipimpin oleh Muhammad Toha ini pun langsung lah bergeras eh bergeras pula bergerak kan menyebrangi sungai Citarum untuk menuju ke gudang Mesiu itu kebetulan gudang ini memang terletak di seberang sungai wak tapi tidak lama setelah mereka tiba disana terjadi satu peristiwa yang memang tidak terjadi terduga yaitu ada salah satu ranjau yang meledak ditanamin ranjau sama sekutu ternyata di sekitar gudang tuh nah ledakan tersebut pun langsung membuat mereka semua terluka termasuk Muhammad Tauhawa karena situasi sudah tidak memungkinkan akhirnya tohapun memerintahkan pasukannya untuk udah kalian kembali aja dulu dan hanya menyisakan Muhammad Tauhah dan seorang pasukan yang bernama Muhammad Ramdan tetap tinggal di sana tuh mereka wa berdua nah di momen itu semangat juang seorang Tauhah dan juga Ramdan betul-betul udah nggak bisa dibendung lagi wa apapun yang terjadi mereka sudah bertekad untuk menghancurkan gudang mesiu milik sekutu itu. Terus entah kayak gimana lah ceritanya ya. Besoknya sekitar jam 12 siang secara mengejutkan tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat kencang diar langsung kayak gitu. Betul-betul kencang kali.

Sampai dari informasi yang ku baca suara ledakan terdengar sampai cianjur tau kalian. Gak ada yang tau secara pasti tentang apa yang sudah dilakukan oleh Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan pada saat itu tapi yang jelas Di momen itulah gudang Mesiu milik sekutu tuh akhirnya betul-betul meledak, ancur, lebur semua Wak. Akhirnya apa? Sekutu kehilangan pasokan persenjataan mereka lah kan dan tidak bisa mengambil alih kota Bandung.

Keberhasilan dalam meledakan gudang Mesiu itu juga sekaligus membawa kabar duka untuk pejuang Indonesia. Karena ledakan gudang Mesiu tersebut mengakibatkan gugurnya. Dua orang pejuang kita yang sangat gagah berani yaitu siapa? Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan. Gugurnya mereka menjadi salah satu.

satu tanda betapa dasyatnya perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia wakan dan peristiwa Bandung Lautan Api ini juga menjadi saksi betapa tiap jengkal bangsa ini adalah sebuah kehormatan yang harus kita jaga sampai mati ya Nah itulah tadi wakisah sejarah tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam peristiwa besar Bandung Lautan Api jujur ya selama riset kisah ini aku merasa seperti ikut terlibat langsung dalam kejadian itu macam Aku bakar juga rumahku yuk pergi kita dari Bandung. Jadi kayak kebayang-bayang gimana mencekamnya situasi pada saat itu Wak. Tapi di sisi lain kisah ini juga membuat aku kagum. Dengan betapa hebat dan tulusnya rakyat Bandung.

Yang sampai rela membakar rumah mereka sendiri. Biar gak diambil sama sekutu. Gak rela gak redo aku Nadia.

Seolah-olah mereka berkata seperti itu Wak. Kalau ada dari kaki atau nenek kalian yang berasal dari Bandung. Dan ikut menjadi saksi sejarah dalam kejadian ini Wak. Aku sangat ingin tahu cerita dari mereka. Tolonglah tulis di bawah Wak.

jangan lupa komen di bawah Wak ya dan semoga kisah ini menjadi pengingat kita semua bahwa perjuangan untuk merdeka sekaligus untuk bisa mempertahankan kemerdekaan bukanlah hal yang mudah ada banyak sekali harga yang harus dibayar oleh para pejuang kita dulu hingga akhirnya kita bisa tiba di titik ini sekarang untuk itu sudah sepantasnya kita jaga bangsa ini sama-sama Wak ya dan selain itu juga mari bersama-sama kita doakan semoga para pejuang kita yang gugur dalam perjuangan Perjuangan meraih kemerdekaan ataupun perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu dapat memperoleh tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin. Dan semoga jasa beliau dapat menjadi amal yang baik sebagai bekal jalan menuju surga. Amin ya Rabbal Alamin.

Oke, jadi gimana menurut kalian soal cerita ini? Bagian mana yang paling menarik? Atau misalnya ada bagian yang kurang lengkap atau kurang jelas?

Kalian tambahin aja lah di kolom komentar di bawah ya. Oke, jadi sekian dulu videonya. Terima kasih banyak yang sudah menonton. Kalau kalian suka video ini, klik like-nya dan jangan lupa komen di bawah.

di bawah untuk dada dan saran-saran untuk video selanjutnya. Jangan lupa nyalain notifikasi ya, supaya kalian tahu kalau aku upload video baru. And as always, jangan lupa untuk klik tombol subscribe, supaya kalian sama-sama tahu informasi menarik dan menegangkan dari channel aku.

See you next video, Wak. Bye!