Transcript for:
Hemofilia: Tantangan dan Dukungan Kesehatan

Memang goyang. Galang, panggilan akrab dari galang madukara, memang tidak diperkenankan berolahraga ekstrim yang dapat menimbulkan luka pada tubuhnya. Sebab, jika dia terluka, bahkan sedikit saja, akan berakibat sangat.

Fatal. Darah yang keluar dari luka tersebut tidak akan bisa berhenti mengucur. Lama-kelamaan, dia akan kehabisan darah dan bukan tidak mungkin meninggal jika tidak segera ditangani karena kehabisan darah.

Pria kecil berusia 5 tahun ini menderita penyakit hemofili. Satu penyakit kelainan darah, di mana darahnya tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Hemofilia adalah penyakit bawaan yang tubuh tidak bisa membuat faktor gelapang. Faktor gelapang sangat diperlukan untuk pembekuan darah. Untuk mengurangi terjadinya berdarah, juga bisa dilakukan profilaksis, pencegahan dengan memberikan secara rutin faktor gelap.

Penyakit ini telah merenggut mata Fahim Roshid Sandi, kakak tertua dari Galang yang menderita penyakit yang sama. Pendarahan dalam yang hebat di bola mata kiri Fahim membuat lensa matanya rusak dan akhirnya penglihatannya menghilang dan sebelah mata Fahim pun buta selamanya. Nyawa dari Kashauti Rodin Dauda Kakak kedua galang pun nyaris melayang karena hemofilia.

Luka kecil sebutir beras di kepalanya yang telah menutup ternyata membawa bencana. Luka itu membuat kepala Rodin atau panggilan akrab dari kasyauti Rodin Dauda membengkak seperti kepala anak yang mengalami hidrosefalus karena terjadi pendarahan dalam tempurung kepalanya. Lalu, Sukariah dan Hadi akan berpikir seribu kali ketika akan mengebatkan anaknya ke rumah sakit.

Maklum, harga injeksi untuk penyakit kelainan pembekuan darah yang diderita anaknya itu mahal. Satu ampul berkisar 2 hingga 3 juta rupiah. Padahal sekali injeksi bisa menghabiskan 7 ampul jika pendarahan yang terjadi tergolong berat. Tapi kini mereka tidak perlu berpikir ulang jika anaknya membutuhkan injeksi. Sampai punya hutang sekitar 14 juta, itu pun pinjam di Lentenir Mbak.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih juga dengan adanya program BGCSU. Terima kasih BPS, karena sebelum ada ini kami tahu banget gimana susahnya orang tua kami dan buat kami berubah. Sukaria dan Hadi tidak membayangkan jika mereka tidak dibantu pemerintah dengan program BPS. PGS Kesehatan. Karena 3 dari 4 anak mereka, membutuhkan biaya besar seumur hidup, untuk menanggulangi penyakitnya.

Bisa menghadapi ini.