Diskusi dengan Anak-anak Jenius dari Clash of Champions
Jul 13, 2024
Diskusi dengan Anak-anak Jenius dari Clash of Champions
Pengantar
Topik: Pengalaman peserta dalam kompetisi Clash of Champions.
Partisipan: Sandi, Sakira, dan Safira.
Fokus diskusi: Pengalaman pendidikan, dukungan orang tua, motivasi, dan tantangan.
Latar Belakang Peserta
Safira
Jurusan: Ilmu Komputer dan Manajemen Bisnis Teknologi (double major).
Latar belakang keluarga: Ibu guru dan ayah teknisi.
Filosofi: Pendidikan diprioritaskan sejak kecil.
Sakira
Jurusan: Kedokteran.
Latar belakang keluarga: Kedua orang tua dokter, ayah dokter bedah saraf.
Motivasi: Ingin menjadi dokter sejak kecil setelah melihat video operasi dari ayah.
Sandi
Jurusan: Tidak disebutkan.
Latar belakang keluarga: Ayah wirausaha, ibu apoteker.
Pengalaman: Banyak ikut Olimpiade Matematika sejak SD, diberi banyak dukungan untuk mengikuti berbagai les dan pelatihan.
Pendidikan dan Beasiswa
Safira: Mendapat beasiswa penuh dari Korea sejak SMA, sekarang di KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology).
Sandi: Berbagai beasiswa karena sering menang Olimpiade Matematika, tidak pernah membayar uang sekolah sejak SD, sekarang di NUS (National University of Singapore).
Sakira: Dapat beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kuliah di FKUI.
Pengalaman di Clash of Champions
Pemilihan peserta dilakukan secara personal melalui LinkedIn dan seleksi prestasi akademik.
Semua peserta harus mengikuti tes tertulis sebagai bagian dari seleksi.
Tantangan dalam acara ini bersifat rahasia dan tidak diberitahukan sebelumnya.
Mereka diseleksi ketat, dengan beberapa babak tantangan dan eliminasi.
Seluruh proses syuting dilakukan secara profesional dan fleksibel menyesuaikan jadwal peserta.
Faktor Kesulitan dan Tekanan Kompetisi
Tekanan mental dan waktu sangat memengaruhi performa peserta.
Setiap peserta memiliki tantangan pribadi dalam menghadapi tekanan.
Pendidikan dan pelatihan sebelumnya sangat membantu namun tetap ada faktor mental yang diuji.
Pengalaman Pribadi dan Motivasi
Safira
Berusaha tidak mengkhawatirkan hasil dan fokus menjalani proses.
Dukungan dari keluarga sangat penting.
Sakira
Motivasi untuk menghidupkan cita-cita masa kecil dan membanggakan orang tua.
Prinsip: “Usaha adalah tugas kita, hasil serahkan pada Yang Kuasa.”
Dukungan keluarga, terutama dari ibu, sangat berpengaruh.
Sandi
Motivasi utama adalah membanggakan orang tua dan tidak ingin membebani mereka.
Mengambil tantangan sebagai cara untuk melatih diri dan mengalami sesuatu yang baru.
Pengalaman mengikuti olimpiade memberikan banyak pelajaran dan membantu dalam persiapan kompetisi besar.
Pengalaman Menghadapi Tantangan Hidup
Safira
Mengalami tekanan mental saat pertama kali sekolah di Korea karena harus beradaptasi dengan budaya dan ekspektasi akademis yang tinggi.
Mengatasi dengan membuktikan kemampuan dan berubah pandangan dari teman-teman di Korea.
Sakira
Beradaptasi dari sekolah umum ke Madrasah, yang memiliki aturan dan lingkungan berbeda.
Mengatasi komentar negatif dengan cara melihatnya sebagai bentuk perhatian dan motivasi untuk menjadi lebih baik.
Sandi
Menghadapi kegagalan berulang kali dalam mencapai tim olimpiade, tapi akhirnya berhasil merepresentasikan Indonesia di olimpiade internasional.
Pengalaman ini membentuk mental dan memberi rasa bangga.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Semua peserta menunjukkan ketakutan terhadap masa depan, terutama mengenai pekerjaan dan karir.
Pengalaman pendidikan yang kuat dan berbagai prestasi diharapkan bisa membantu mereka meraih kesuksesan di masa depan.
Tetap memegang prinsip “Rajin dan Tekun” sebagai kunci kesuksesan.
Penutup
Mereka semua berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, terutama keluarga dan pihak penyelenggara kompetisi.
Harapannya adalah kompetisi ini bisa membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya.
Kompetisi Tambahan
Mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan mendadak terkait pengetahuan umum dan kemampuan matematika selama diskusi berlangsung.